EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA
CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

HERIBERTUS TEOPILUS NIKHOP
NIM : 101434042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA
CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi


HERIBERTUS TEOPILUS NIKHOP
NIM : 101434042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN

Non Scholae, Sed Vitae Discimus
“Belajar bukan hanya untuk memperoleh nilai berupa angka-angka, belajar untuk
memperoleh nilai-nilai hidup”

Karya ini kupersembahkan buat:
Kedua Orang tuaku Tercinta Aluwisius Alun dan Lusiana serta adik-adik

ku Tercinta

Almamaterku
Universitas Sanata Dharma dan Sahabatku P.BIOLOGI 2010

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA
CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS

Heribertus Teopilus Nikhop
101434042
Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan NOPKOR terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill). Media tanam
yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran pasir dengan kompos dengan
perbandingan 1:1. Varietas tomat yang digunakan dalam penelitian ini adalah vaietas bulat.

Penelitian ini dilaksanakan di kebun anggur Sanata Dharma Desa Paingan, Maguwoharjo
Yogyakarta. Waktu penelitian berlansung selama 3 bulan. Dimulai pada bulan Mei 2014-Juli
2014.
Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap dengan tiga dosis
NOPKOR yaitu 600 ml, 400 ml, dan 200 ml. Dalam penelitian ini dilakukan tujuh kali
pengulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun,
jumlah buah dan berat buah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis NOPKOR berpengaruh secara
signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan berat buah, namun tidak
berpengaruh terhadap diameter batang tanaman. Pemberian dosis NOPKOR yang baik pada
dosis 200 ml.
Kata kunci : NOPKOR, Tomat dan Kompos.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI
ABSTRACT
EFEKTIVITY OF THE NOPKOR THE USE OF GROWTH AND PRODUCTION
TOMATO PLANT (Lycopersicon esculentum Mill) WITH MEDIA MIXED SAND AND
COMPOST

Heribertus Teopilus Nikhop
101434042
Sanata Dharma University

This studyaims to learn the effectiveness of using NOPKOR on the growt and
production of tomato (Lycopersicon Esculentum Mill). Growing media which is used in this
study is a mixture of sand with compost that has a ratio 1:1. Tomato varieties used in this
study is spherical varieties. This research was implemented in the vineyard of Sanata
Dharma University at Paingan, Maguwoharjo Yogyakarta. The time of researching
occurredduring the 3 months. Starting in May 2014 up to July 2014.
This study used acompletely randomized design in threedoses NOPKOR, those are 600
ml, 400 ml, and 200 ml. In this research have done with seven times repetition. The
parameters that are observed included; plant height, stem diameter, number of leaves, fruit
number and fruit weight.

The results showed that thetre at mentdose NOPKOR significantly affect to plant
height, number of leaves, fruit number and fruit weight, but there was no effect on stem
diameter of the plant. The good dose of NOPKOR is dose of 200ml.
Keywords: NOPKOR, Tomatoes and, Compost.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan
perlindungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar berkat doa, bimbingan, dorongan, bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut :
1. Luisa Diana Handoyo, S.Si., M.Si. dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, koreksi, dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar.
2. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selalu Kaprodi Program Studi Pendidikan
Biologi.
3. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Dr.Ir. P. Wiriono Priyotamama, S.J., Dra.
Maslichah Asy’ari, M.Pd., Drs. Sutardi Sumatodwiatmojo, M.Pd., Ch. Retno Herrani
Setyati, M.Biotech., Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si.,
Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, M.Si., dan seluruh staf Pada Program Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Kepada kedua orang tuaku Aluwisius Alun dan Lusiana, Kepada adik-adik ku
Albertus Perute Alek, Margareta Yuliana, Lorensius Odoh, Donatus Aldo, Fulgentius
Agato, dan Benediktus Joe yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar.
5. Kepada rekan-rekan seperjuangan Elias Lamanepa, Sisilia Anita Adan, Alexander
Tetuko, Adela Natalia Ambon, Cicilia Maria Eta, Fransiska Novita Surya Dewi, Dwi
Putri Pasinggi, Krisantus Roparman, Christoforus Febidiputra, Teles, Andri Suhendra,
Rolando, Christian Aldo, Kornelius Bedron yang Serta semua rekan-rekan yang tidak
dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas semmangatnya.
ix


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Teman seperjuangan Biologi angkatan 2010 terimakasih atas dukungan dan
semangatnya.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saran,
kritik dan masukan sangat diharapkan agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak, dan masyarakat.

Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

iv

PERNYATAAN KASLIAN KARYA ...........................................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................

vi

ABSTRAK ......................................................................................................

vii

ABSTRACT .....................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ix

DAFTAR ISI...................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang ...................................................................................

1

B. Rumusan Masalah .............................................................................

3

C. Batasan Masalah ................................................................................

3

D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

4

E. Manfaat Penelitian .............................................................................

4

BAB II DASAR TEORI.................................................................................

5

A. Media Tanam .....................................................................................

5

1. Tanah pasir ...................................................................................

5

2. Kompos .........................................................................................

6

B. Tomat ..................................................................................................

6

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Deskripsi tomat ............................................................................

6

2. Syarat tumbuh ..............................................................................

10

3. Hama dan penyakit ......................................................................

13

C. NOPKOR ............................................................................................

15

D. Hipotesa ..............................................................................................

20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

21

A. Jenis Penelitian ...................................................................................

21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

21

C. Desain Penelitian ................................................................................

21

1. Persiapan media tanam dan bibit tomat ....................................

22

2. Alat dan bahan .............................................................................

23

3. Pemberian NOPKOR ..................................................................

23

4. Penanaman, perlakuan dan pemeliharaan ................................

24

5. Instrumen penelitian ....................................................................

24

D. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

24

E. Cara Analisis Data .............................................................................

26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................

27

A. Hasil .....................................................................................................

27

1. Pertumbuhan tinggi .....................................................................

27

2. Pertumbuhan diameter batang ...................................................

29

3. Pertumbuhan jumlah daun .........................................................

31

4. Berat buah ....................................................................................

33

5. Jumlah buah .................................................................................

34

B. Pengaruh NOPKOR Terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Tanaman .....................................................................

35

C. Aplikasi Penelitian Dalam Proses Pembelajaran ............................

43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

44

A. Kesimpulan .........................................................................................

44

B. Saran ...................................................................................................

44

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

45

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.I.

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat .......................

25

Tabel 4.I.

Pertumbuhan Tinggi Tanaman Tomat ...................................

28

Tabel 4.II. Pertumbuhan Diamater Batang Tanaman Tomat ..................

29

Tabel 4.III. Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Tomat .......................

31

Tabel 4.IV. Berat Buah tanaman Tomat .....................................................

33

Tabel V.

34

Jumlah Buah Tanaman Tomat .................................................

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1.

Pertumbuhan tinggi tanaman .........................................

29

Gambar 4.2.

Pertumbuhan diameter batang .......................................

30

Gambar 4.3.

Pertumbuhan jumlah daun tanaman .............................

32

Gambar 1.

Penanaman .......................................................................

93

Gambar 2.

Pertumbuhan ....................................................................

93

Gambar 3.

Hama dan penyakit ..........................................................

96

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Mentah Pertumbuhan Tinggi Tanaman ......................

47

Lampiran 2. Data Mentah Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman ....

49

Lampiran 3. Data Mentah Pertumbuhan Jumlah Daun ............................

51

Lampiran 4. Data Mentah Berat dan Jumlah Buah ...................................

53

Lampiran 5. Uji Statistik Pertumbuhan Tinggi Tanaman ........................

54

Lampiran 6. Uji Statistik Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman ......

56

Lampiran 7. Uji Statistik Pertumbuhan Jumlah Daun ..............................

57

Lampiran 8. Uji Statistik Berat Buah ..........................................................

59

Lampiran 9. Uji Statistik Jumlah Buah.......................................................

61

Lampiran 10. Kelembaban dan pH..............................................................

63

Lampiran 11. Silabus .....................................................................................

66

Lampiran 12. RPP .........................................................................................

72

Lampiran 13. LKS .........................................................................................

78

Lampiran 14. Lembar Penilaian Sikap Spiritual .......................................

80

Lampiran 15. Lembar Penilaian Sikap Sosial .............................................

82

Lampiran 16. Lembar Penilaian Laporan...................................................

86

Lampiran 17. Lembar Penilaian Presentasi ................................................

88

Lampiran 18. Lembar Penilaian Tinggkat Pengetahuan Siswa ................

90

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari
Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman Tomat pertama kali
dibudidayakan oleh suku Inca dan Suku Aztec pada tahun 700 SM.
Penyebaran Tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia
lainnya pada abad ke-18.
Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan komoditas
sayuran yang mengandung vitamin A dan vitamin C cukup tinggi,mempunyai
nilai ekonomi tinggi, tomat juga memiliki khasiat untuk mencegah berbagai
macam penyakit seperti gangguan pencernaan dan dapat memulihkan fungsi
hati.
Produksi tomat di Indonesia tahun 2008 13,66 ton/ha, 2009 15,27 ton/ha,
2010 14,58 ton/ha, 2011 16,65 ton/ha, dan 15,75 ton/ha, rata-rata
pertumbuhan -5,40 ton/ha. Rendahnya produksi tomat disebabkan oleh
kurang nya lahan subur yang dapat ditanami oleh tanaman tomat hingga
diperlukan penanganan yang serius (Badan Pusat Statistik Hortikultura,
2012).
Pada masa pertumbuhan tanaman tomat, tanaman tomat menghendaki
tanah gembur dan kaya humus, serta pH antara 6,0 – 7,0. Tanaman tomat
dapat tumbuh dengan temperatur siang hari antara 180-290 C dan pada malam
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

hari antara 10º - 20º C. Tanaman tomat memerlukan sinar matahari minimal 8
jam perharinya dengan curah hujan berkisar antara 750-1250 mm per-tahun
atau 100-200 per-bulan.
Upaya untuk meningkatkan produksi tomat ke depan masih dan akan
terus bertumpu pada penggunaan input luar, diantaranya perbaikan kesuburan
tanah dan menggunakan media yang lebih efektif dan efisien. Kondisi tanah
akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat. Keadaan tanah yang baik
akan memberikan hasil pertumbuhan tanaman tomat yang baik pula. Dalam
penelitian ini media yang digunakan adalah pasir dicampur kompos dengan
perbandingan 1:1 di beri NOPKOR. Pemilihan media tanam tanah pasir
campur kompos diharapkan dapat meningkatkan hasi produksi tanaman
tomat.
Pemberian NOPKOR pada media tanah pasir campur kompos diharapkan
memiliki efektifitas yang baik sehingga mampu meningkatkan serapan dan
kandungan hara tanaman terutama mikroba yang dapat menyuburkan tanah
hingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.
Mikroba ini sangat penting bagi peningkatan pertumbuhan tanaman.
Keseimbangan mikroba tanah bisa ditempuh antara lain dengan menggunakan
pupuk organik kompos probiotik atau yang disebut Biosol. Pupuk ini dibuat
dengan menggunakan biakan kultur jasad renik campuran mikroba tanah
NOPKOR PSO (Nitrogen Phosphat Kalium Organism Recovery for Polymer
Saline and Oily).
Biakan mikroba NOPKOR PSO, bisa diberikan selain dalam bentuk
substrat pupuk organik Biosol, juga dalam bentuk pupuk cair sistematik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

tanah, yang diberikan secara penebaran langsung dengan model pengocoran.
Syarat keberhasilan model pengocoran pupuk cair sistematik tanah NOPKOR
PSO adalah bahwa di lahan masih tersedia bahan organik, yang akan
digunakan sebagai media dan sekaligus sumber pangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka timbulah permasalahan seperti:
1.

Bagaimana pertumbuhan dan produksi tanaman tomat pada media
campuran tanah pasir dan kompos dengan pemberian NOPKOR PSO?

2.

Berapakah

dosis

NOPKOR

PSO

yang

paling

efektif

dalam

pertumbuhan dan produksi tanaman tomat?

C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terarah maka permasalahan dibatasi sebagai
berikut:
1.

Pertumbuhan tanaman tomat meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun,
diameter batang, dan produksi tanaman tomat meliputi : berat buah, dan
jumlah buah.

2.

Pemberian media campuran tanah pasir dan kompos berbanding 1:1.

3.

Kompos yang digunakan yaitu kompos padat dari limbah organik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman tomat pada media
campuran tanah pasir dan kompos dengan pemberian NOPKOR PSO

2.

Mengetahui dosis NOPKOR PSO yang paling efektif dalam
pertumbuhan dan produksi tanaman tomat

E. Manfaat Penelitian
1.

Bagi masyarakat atau petani
a. Agar masyarakat atau petani dapat mengetahui penggunaan
NOPKOR PSO untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tomat
dengan media campuran tanah pasir dengan kompos

2.

Bagi siswa
a. Memberi pembelajaran kepada siswa tentang pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terkait dengan SK dan KD pembelajaran

3.

Bagi Peneliti
a. Mengetahui dosis NOPKOR PSO yang paling efektif dalam
perumbuhan dan produksi tanaman tomat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Tanam
1.

Tanah Pasir
Pasir

seringkali

digunakan

sebagai

media

tanam

untuk

menggantikan fungsi tanah, keunggulan madia tanam pasir adalah
kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan aerasi serta
drainase media tanam. Pasir memiliki pori-pori makro, mudah basah
dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi pasir
sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau angin.
Tanah pasir adalah tanah berukuran pasir antara 2,00-0,20 mm atau
2000-200 µm dan sebagian di dominasi oleh fraksi pasir. Tanah pasir
banyak mengandung pori-pori makro, sedikit pori-pori sedang dan poripori mikro. Tipe tanah seperti ini sulit untuk

menahan air, tetapi

mempunyai aerasi dan drainase yang baik. Pada umumnya tanah pasir
banyak mengandung mineral primer jenis kwarsa (SiO2) yang tahan
terhadap pelapukan dan sedikit mineral sekunder. Mineral kwarsa
mempunyai sifat “inert” atau sulit bereaksi dengan senyawa lain dan
sukar mengalami pelapukan. Kondisi ini menjadikan tanah pasir
merupakan tanah yang tidak subur, kandungan unsur hara rendah dan
tidak produktif untuk pertumbuhan tanaman (Hanafiah,2005).

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

6

Kompos
Kompos adalah hasil penguraian, pelapukan, dan pembusukan
bahan organik seperti kotoran hewan, daun, dan bahan organik lain.
Bahan kompos yang lain adalah batang, daun, akar tanaman, serta
segala sesuatu yang dapat hancur (Soeryoko,2011). Kompos adalah zat
akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah/serasah tanaman
(Sutedtjo,2002).
Kompos dibuat dari bahan organik yang berasal dari macammacam sumber. Dengan demikian kompos merupakan sumber bahan
organik dan nutrisi tanaman. Kompos mengandung nutrisi yang lengkap
untuk tanaman walaupun dalam prosentase yang jauh lebih kecil bila
dibandingkan dengan pupuk sintetis. Kompos tidak hanya memberi
makanan pada tanaman, kompos juga berfungsi memberi makanan pada
organisme dan mikroorganisme yang hidup di tanah. Kemungkinan
bahan dasar kompos mengandung selulose 15-16%, hemiselulose 1030%, lignin 5-30%, protein 5-30%, dan bahan mineral (abu) 3-5%
(Sutanto,2002).

B. Tomat
1.

Deskripsi Tanaman Tomat
Tanaman tomat berasal dari daerah Peru dan Ekuador, kemudian
tersebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik.
Tanaman tomat jenis Lycopercicon esculentum var. Cerasiforme
dianggap sebagai nenek moyang tomat. Kata tomat berasal dari bahasa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

Aztek, yaitu xitomate atau xitotomate. Tanaman tomat dibawa oleh
Christoper Colombus ke dataran Eropa. Penyebaran tomat ke Eropa dan
Asia dilakukan oleh orang Spanyol sekitar tahun 1523. Tomat ditanam
di Italia pada tahun 1544 dan di inggris pada tahun 1597. Tomat
kemudian menyebar ke Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa
lainnya. Orang Spanyol juga membewa tomat ke Filipin dan Malaysia
timur sesudah tahun 1650. Tanaman tomat di tanam di Indonesia
sesudah kedatangan orang Belanda (Fitriani, 2012).
Tomat termasuk tanaman sayuran dalam famili Solanaceae.
Tanaman tomat banyak di tanam di dataran tinggi, dataran sedang, atau
dataran rendah. Dalam botani atau ilmu tumbuh-tumbuhan tanaman
tomat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiosspermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Solanales (Tubiflorae)

Familia

: Solanaceae

Genus

: Lycopersicon

Spesies

: Lycopersicon esculentum Mill

Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang tumbuh tegak
dengan tinggi sekitar 70 cm-200 cm. Pada waktu masih rendah tanaman
tomat dapat berdiri tegak, tetapi setelah tumbuh tinggi dan keluar
cabang-cabang yang menyebar, sehingga tidak dapat menahan beratnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

oleh sebab itu tanaman ini perlu diberi penopang agar tidak
roboh(Agromedia, 2007).
Morfilogi tanaman tomat secara umum terdiri atas akar, batang,
daun, bunga, buah, dan biji.
a. Akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh
menembus ke dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar
ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan perakaran ini,
tanaman tomat akan dapat tumbuh baik jika ditanam pada lahan
yang gembur (Cahyono, 1998). Kedalaman rata-rata akar tomat
adalah 30-40 cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga 60-70
cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya
tanaman serta menyerap air dan unsurhara dari dalam tanah. Oleh
karena itu tingkat kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman dan produksi buah (Agromedia, 2007).
b. Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat,
berbatang lunak tapi cukup kuat, berbulu halus dan diantara bulubulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat berwarna
hijau, pada ruas-ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas
bagian bawan tumbuh akar-akar pendek (Fitriani,2012).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

c. Daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi
dan membentuk celah-celah menyirip agak melengkung ke dalam.
Daun berwarna hujau dan merupakan daun majemuk ganjil yang
berjumlah 5-7. Panjang daun tomat sekitar 15 cm - 30 cm dan
lebar 10 cm – 25 cm dengan panjang tangkai sekitar 3-6 cm. Daun
majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau
tersusun spiral mengelilingi batang tomat (Fitriani,2012).
d. Bunga
Rangkaian bunga terdiri dari 4 sampai 14 bunga. Rangkaian
bunga terletak diantara ruas, cabang, dan ujung batang. Bunga
tanaman tomat berukuran becil, berdiameter sekitar 2 cm dan
berwarna kuning cerah. Mahkota bunga berjumlah enam, bagian
pangkalnya membentuk tabung sepanjang 1 cm, berwarna kuning.
Benang sari berjumlah 6, bertangkai pendek dengan kepala sekitar
5 mm, dan berwarna kuning cerah. Benang sari mengelilingi putik
bunga. kelopak bonga berjumlah 6 dengan ujung meruncing, dan
panjang sekitar 1 cm. letak bunga menggantung (Pracaya,1998).
e. Buah
Buah tomat memiliki bentuk yang bervariasi tergantung
jenisnya. Ukuran buah tomat juga bervariasi, yang paling kecil
memiliki berat sekitar 8 gram dan berukuran besar sekitar 180
gram. buah tomat yang masih muda berwarna hijau muda, apabila
sudah matang warnanya menjadi merah (Pracaya,1998).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan
aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin
yang berbentuk lendir. Aroma yang tidak sedap tersebut akan
hilang dengan sendirinya pada saat buah memasuki fase
pematangan. Rasanya akan berubah menjadi manis agak masam
yang menjadi ciri khas dari buah tomat (Pracaya,1998).
Daging buah tomat lunak agak keras, berwarna merah apabila
sudah matang dan mengandung banyak air.

Buah tomat juga

memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat di kelupas apabila sudah
matang.
f. Biji
Biji tomat berukuran kecil, dengan lebar 2 mm – 4 mm dan
panjang 3 mm- 5 mm. Biji berbentuk seperti ginjal, ringan, berbulu,
dan berwarna coklat muda (Pracaya, 1998). Biji tomat tersusun
berkelompok dan dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling
melekat karena adanya lendir pada ruang-ruang tempat biji tersusun
(Cahyono, 1998).
2.

Syarat Tumbuh
a. Keadaan iklim
Tanaman tomat dapat tumbuh baik pada waktu musim
kemarau dengan pengairan yang cukup. Kekeringan disertai dengan
angin kering dapat menyebabkan banyak bunga gugur. Pada musim
hujan pertumbuhan tanaman tomat kurang baik karena kelembaban

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

dan suhu yang tinggi akan menimbulkan banyak penyakit
(Pracaya,1998).
Udara yang sangat dingin dan embun beku dapat menyebabkan
tanaman tomat menjadi jelek, bahkan mungkin mati. Pertumbuhan
tanaman tomat akan baik bila udara sejuk, suhu pada malam hari
antara 100C-200C dan pada siang hari antara 180C-290C. Suhu di
bawah 40C menyebabkan pertumbuhan terhambat, sedangkan pada
suhu 00C tanaman tomat tidak dapat hidup. Pembentukan buah
pada tanaman tomat sangat ditentukan oleh faktor suhu malam hari.
Suhu yang terlalu tinggi di malam hari menyebabkan tanaman
tomat tidak dapat membentuk bunga sama sekali, sedngkan pada
suhu kurang dari 100C tepung sari menjadi lemah tumbuhnya dan
banyak tepug sari yang mati, akibatnya hanya sedikit saja yang
terjadi pembuahan (Tugiyono,2005).
Tanaman tomat memerlukan sinar matahari yang cukup.
Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah
terserang penyakit, baik parasit maupun non parasit. Intensitas
matahari sangat penting dalam pembentukan vitamin C dan karoten
dalam buah tomat. Sinar matahari berintensitas tinggi akan
menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih
tinggi (Fitriani,2012).
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan
yang cukup. Sebaiknya pada fase generatif memerlukan curah
hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase pemasakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah. Curah hujan
yang ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 7501,250 mm per tahun (Rismunandar, 2001).
b. Keadaan tanah
Tanaman tomat dapat ditanam disegala jenis tanah, mulai
tanah pasir sampai tanah lempung. Akan tetapi, tanah yang ideal
adalah tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik serta unsur hara, dan mudah
merembeskan air. Tanah yang tergenang air menyebabkan tanaman
menjadi kerdil dan mati (Pracaya, 1998).
Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan
oksigen didalam tanah. Ketersediaan oksigen penting bagi
pernafasan akar yang rentan terhadap kekurangan oksigen. Kadar
oksigen yang mencukupi di sekitar akar dapat meningkatkan
produksi buah. Oksigen disekitar akar bisa juga meningkatkan
penyerapan unsur hara fosfat, kalium, dan besi (Pracaya, 1998).
Tanaman tomat tumbuh baik pada tanah ber-pH 6,0-7,0.
Namun, tanaman tomat masih toleran pada derajat keasaman tanah
di bawah pH 5,5-5. Tanah yang memiliki pH rendah tidak cocok
untuk tanaman tomat (Cahyono, 1998).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

13

Hama dan Penyakit
a. Nematoda bengkak akar
Golongan nematoda yang menyerang akar tanaman tomat
adalah Meloidogyne javanica dan Heterodera marioni. Nematoda
ini hidup di dalam tanah dan menyerang akar tanaman tomat.
Nematoda memiliki bentuk seperti cacing kecil berukuran 2001000 cm. Pada mulut nya berbentuk seperti jarum penghisap
berbentuk runcing, gunanya untuk menarik cairan. Nematoda
betina berukuran lebih besar dibanding dengan nematoda jantan.
Nematoda ini menyababkan akar tanaman tomat menjadi bengkak,
akibatnya akar tanaman sulit menggambil air di dalam tanah
(Cahyono, 1998).
b. Penyakit layu fusarium
Penyakit layu fusarium merupakan penyakit tanaman tomat
yang disebabkan oleh jamur. Jenis jamur yang menginfeksi adalah
jamur Fusarium oxysporum. Penyakit ini banyak lebih cepat
berkembangbiak di daerah dataran tinggi. Gejala yang tampak dari
infeksi penyakit ini adalah tulang daun pucat, tangkai daun
merunduk kemudian layu dan akhirnya mati (Pracaya, 1998).
c. Penyakit layu bakteri
Penyakit layu bakteri adalah penyakit tanaman tomat yang
disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini
biasanya menyerang tanaman tomat di dataran rendah. Gejala yang
tampak pada tanaman yang terserang penyakit ini adalah daun

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

muda pada pucuk tanaman layu, dan daun tua menguning. Bakteri
ini menginfeksi jaringan pengangkut

pada tanaman tomat

(Cahyono, 1998).
Ciri-ciri tanaman yang terserang penyakit ini dapat dilihat pada
batang tanaman, cabang, dan tangkai daun. Pada bagian batang
tanaman yang terserang penyakit ini akan terlihat kehitaman, jika
batang tanaman di iris melintag maka akan terlihat berkas
pembuluh pengangkut berwarna coklat dan bila di pijat maka akan
mengeuarkan cairan berwaarna putih (Cahyono, 1998).
d. Penyakit busuk daun
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan Phytopytora
infestans. Cendawan ini menginfeksi daun pada semua stadium
pertumbuhan tanaman dan menimbulkan gejala bercak hitam
kecoklatan.

Selanjutnya,

daun

tampak

membusuk

dan

mengeluarkan bau yang tidak sedap. Infeksi ini dapat terjadi pada
tangkai dan batang tanaman. Penyakit busuk daun lebih banyak
menyerang tanaman tomat yang berada di dataran tinggi
(Fitriani,2012).
e. Ulat buah
Ulat penggerek buah (Helliothis armigera hubner) merupakan
hama perusak buah dengan cara memakan bagian dalamnya. Ciriciri penggerek buah adalah badan nya tertutup oleh banyak kutil
dan bulu, warna tubuhnya beranekaragam, ada yang hijau
kekuning-kuningan, coklat tua, coklat muda, atau hijau kecoklatan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Hama ini umumnya menyerang buah tomat yang masih muda.
gejala serangan yang tampak pada buah adalah adanya lubanglubang, kemudian buah membusuk karena infeksi. Hama ulat buah
hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl
(Fitriani,2012).

C. NOPKOR
NOPKOR merupakan biakan mikroba Nitrogen, Kalium dan Phospat.
Biakan mikrobia NOPKOR bisa diberikan dalam bentuk substrat pupuk
organik biosol atau dalam bentuk pupuk cair sistemik tanah, yang diberikan
dengan cara model pengecoran. Syarat keberhasilan pengecoran pupuk cair
sistemik tanah NOPKOR adalah bahwa di lahan atau media tanam tersedia
bahan organik walaupun hanya sedikit, yang digunakan sebagai media dan
sekaligus sumber pangan bagi mikroba NOPKOR. Model pemupukan
organik ini bisa disebut sebagai model pemupukan bio organik ditunjukkan
untuk proses pengembangan kembali siklus kehidupan mikroba tanah.
Indikasi kembalinya siklus kehidupan mikroba tanah adalah tanah menjadi
gembur dan subur kembali (Murwono, 2013).
Dengan penggunaan pupuk organik alami di atas, keanekaragaman
kehidupan dasar jasad renik tanah akan mampu dikembangkan. Proses
kesuburan tanah akan mampu dikembalikan. Mata rantai pangan terbentuk
kembali (Murwono, 2013).
Mikroba yang terdapat didalam NOPKOR adalah mikroba fiksasi
Nitrogen dari udara, mikroba fiksasi dan recovery phospat dan kalsium,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

magnesium, fe-rum dan mikroba fiksasi dan recovery kalium (Murwono,
2013).
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di
atmosfer adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada
bidang biologis sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak
reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan
nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu diantaranya:
fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi (Agustina, 2004).
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.
Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke
dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara
biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan
polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang
hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen
(Agustina, 2004).
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen
(tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.Selanjutnya jika tumbuhan atau
hewan mati, makhluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3)
dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan
amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa
ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah
terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau
oksida nitrogen (Agustina, 2004).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang
mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang
memfiksasi nitrogen disebut Diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk
fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e- → 2 NH3 + H2
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain :
Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia.
Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa
tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk
asosiasi (simbiosis) dengan Diazotrof(Agustina, 2004).
Posfat dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif besar, sedikit lebih kecil
dibawah N dan K, setara dengan S, Ca dan Mg, unsur P sangat reaktif, di
alam ditemukan dalam bentuk gugus fosfat. Sumber posfor dari perombakan
bahan organik 20-80% dari total P dalam tanah, kompos dan biosolid,
pelarutan mineral P : mineral primer dan sekunder, mineral primer sangat
lambat tersedia menjadi sumber jangka panjang.Kebanyakan P diserap dalam
bentuk ion anorganik orthofosfat: HPO42- atau H2PO4-. Jumlahnya tergantung
pH larutan, pada pH 7,2 jumlahnya setara, HPO42-lebih banyak jika kondisi
tanah alkalin, sedangkan H2PO4-lebih banyak jika kondisi tanah masam. Akar
juga menyerap beberapa fosfat organik: asam nukleat, fitin, kontribusi
terhadap keseluruhan hara P masih kecil (Agustina, 2004).
Penyerapan H2PO4- lebih cepat dibanding HPO42-, hal ini terkait dengan
muatan divalen dan monovalen. Keseimbangan kation/anion : penyerapan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

fosfat meningkatkan penyerapan Ca, Mg, K, keseimbangan muatan,
pengakutan kooperasi; penyerapan fosfat dapat menghambat penyerapan
nitrat dan sulfat, penghambatan kompetisi. pH risosfer: akar melepas HCO3(OH- ). Unsur P di dalam tanah akan mengalami proses alihrupa :
mineralisasi, immobilisasi, penjerapan-pelepasan pada permukaan mineral:
lempung, oksida Fe dan Al, karbonat, pengendapan-pelarutan mineral
sekunder: Ca, Al, Fe fosfat atau pelapukan mineral tanah primer (Agustina,
2004).
Kandungan P dalam bahan organik tanah sekitar 1%

P organik

melepaskan fosfat anorganik yang tersedia bagi tanaman. Ensim fosfatase
yang dihasilkan oleh berbagai mikrobia, melepas ion orthofosfat. P organik
dalam tanah, hampir 50% berupa fosfat inositol, lemak fosfat (fosfolipid) dan
asam nukleat sekitar 10%. Hampir 50% P organik belum dikenali dengan
baik. Fofat Inositol merupakan rangkaian ester fosfat : C6H6(OH)6 OH
digantikan oleh fosfat, terutama dalam bentukinositol, gugus

asam pitat

(phytic acid). Inositol hexaphosphate: memiliki 6 gugus fosfat, merupakan
hasil aktivitas mikrobia, sisa perombakan (Agustina, 2004).
Unsur K dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar, yakni
terbesar kedua setelah hara N. Pada tanah yang subur kadar K dalam jaringan
hampir sama dengan N. K tidak menjadi komponen struktur dalam senyawa
organik, tetapi bentuknya semata ionik, K+ berada dalam larutan atau terikat
oleh muatan negatif dari permukaan jaringan misalnya: R-COO-K+. Fungsi
utama K adalah mengaktifkan enzim-enzim dan menjaga air sel (Agustina,
2004).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Enzim yang diaktifkan antara lain: sintesis pati, pembuatan ATP,
fotosintesis, reduksi nitrat, translokasi gula ke biji, buah, umbi atau akar.
Pengaturan air sel: K+ mengatur potensial air sel dan osmosis, Na+ dapat
menggantikan fungsi K+ pada sebagian spesies (Agustina, 2004).
Penambahan NOPKOR dilakukan dengan pengecoran lansung dalam
pada tanah disekitar tanaman pangan yang sedang di budidayakan. Pemberian
dilakukan dengan tujuan agar dapat mengolah sebagian besar bahan organik
yang masih ada didalam tanah dan menghasilkan sisa metabolit dalam wujud
hara. Pemberian NOPKOR secara pengecoran dilakukan secara periodik,
dengan tujuan untuk menambah populasi mikroba tanah. Pengecoran
NOPKOR diharapkan mampu menambah populasi mikroba tanah. Pemberian
NOPKOR dinilai efektif kalau didalam tanah terjadi siklus kehidupan yang
akan menjadi dasar pembentukan hara (Murwono, 2013).
Manfaat NOPKOR antara lain :
1.

Mampercepat pertumbuhan dan memperkuat akar tanaman

2.

Mempercepat pertumbuhan biota, jasad renik tanah, dan keberadaan
hara tanah

3.

Tanah dan penyubur tanah

4.

Dapat berfungsi sebagai pupuk dasar sistemik tanah

5.

Menaikkan derajat keasaman tanah menjadi netral secara biologis tanpa
penggunaan kapur, karena adanya mikroba fiksasi Kalsium dan Kalium

6.

Mencegah timbulnya serangan jamur dan fungi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7.

20

Menciptakan keseimbangan ekosistem tanah yang baru, sehingga
memudahkan tumbuhnya keanekaragaman hayati dan reabilitasi
predator alami

8.

Meningkatkan tingkat penyerapan air permukaan tanah dan mencegah
banjir serta kekeringan (Murwono, 2013).

D. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
1.

Pemberian NOPKOR PSO pada media campuran tanah pasir dengan
kompos dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat

2.

Dosis yang paling efektif dalam pemberian NOPKOR 600 ml untuk
satu tanaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Dalam
penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel, yaitu:
1.

Variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas
meliputi dosis NOPKOR yang diberikan.

2.

Variabel terikat yaitu pertumbuhan tanaman tomat meliputi tinggi
tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah buah dan berat buah.

3.

Variabel kontrol meliputi jumlah air, suhu, pH tanah, umur bibit,
pemeliharaan, penyiraman, dan intensitas cahaya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kebun anggur Sanata Dharma Desa
Paingan, Maguwoharjo Yogyakarta. Waktu penelitian berlansung selama 3
bulan. Dimulai pada bulan Mei 2014-Juli 2014.

C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain CRD (Completely Randomize Design)
atau disebut dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 kelompok
masing-masing 7 ulangan yaitu sebagai berikut:

21

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.

22

Kelompok pertama yaitu perlakuan 1 (P1) dengan menggunakan media
pasir campuran kompos di beri perlakuan 600 ml NOPKOR.

2.

Kelompok kedua yaitu perlakuan 2 (P2) dengan menggunakan media
pasir campur kompos di beri perlakuan 400 ml NOPKOR.

3.

Kelompok ketiga yaitu perlakuan 3 (P3) dengan megunakan media
pasir campur kompos diberi perlakuan 200 ml NOPKOR.

4.

Kelompok keempat adalah kontrol (K) dengan menggunakan media
pasir campur kompos tanpa pemberian NOPKOR.

Pemilihan dasar variasi dosis NOPKOR berdasarkan dari hipotesis
penelitian dosis yang paling efektif dalam pemberian NOPKOR 600 ml untuk
satu tanaman. Pemilihan dasar variasi tersebut berdasarkan keterangan
penggunaan NOPKOR yang tertera pada botol NOPKOR.
1.

Persiapan media tanam dan bibit tomat
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir dicampur
dengan kompos. Pasir yang digunakan berasal dari toko besi bahan
bangunan/kayu

UD.Bangunan

Artha

Yogyakarta. Kompos yang digunakan

Jl.

Raya

Tajem-Sleman

berasal dari kampus Sanata

Dharma yogyakarta, merupakan kompos tersebut berasal dari sampah
organik yaitu daun. Perbandingan pasir dan kompos 1:1 yang
dimasukkan kedalam polybag sebanyak 5 kg, dengan diameter polybag
25 cm. Pemilihan media tanam campuran pasir dan kompos dengan
perbandingan 1:1 yaitu untuk mengurangi penyerpan air yang terlalu
cepat oleh tanah pasir.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

Bibit yang digaunakan adalah bibit tomat dari varietas bulat
berumur semaian 3 minggu. Bibit tomat di seleksi dan dipilih yang
sama dengan ketentuan tinggi tanaman yaitu 2,5 cm, diameter batang
2,5 mm, jumlah daun 6, bibit sehat, dan terlihat segar berwarna hijau.

2.

Alat dan bahan
a. Cangkul
b. Polybag
c. Ember
d. Alat siram
e. Paranet
f. Bambu
g. Termometer dan Hygrometer
h. Meteran
i. Jangka sorong
j. Pasir
k. NOPKOR
l. Tanaman tomat
m. Kompos

3.

Pemberian NOPKOR
NOPKOR terlebih dahulu di encerkan dengan cara 1 tutup botol
NOPKOR (20 ml) di encerkan ke dalam 20 liter air.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

24

Penanaman, perlakuan dan pemeliharaan
Semaian bibit tomat yang berumur 3 minggu di tanam/dipindahkan
kedalam polybag yang telah disediakan. Pemindahan bibit tomat
dilakukan pada sore hari. Setelah bibit di pindah, selama 3 hari bibit
hanya disiram dengan air agar tanaman dapat beradaptasi terlebih
dahulu. Setelah 3 hari bibit di beri perlakuan dengan disiram dengan
NOPKOR. Pemberian NOPKOR dilakukan setiap 6 hari sekali.

5.

Instrumen penelitian
a. Tinggi tanaman
b. Jumlah daun
c. Diameter batang
d. jumlah buah
e. Berat basah buah

D. Teknik Pengumpulan Data
Data di ambil setiap 5 hari sekali dengan acuan pada parameter
pengamatan yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah
buah, dan berat basah buah. Tinggi tanaman diketahui dengan cara mengukur
tinggi tanaman sampel dari pangkal batang sampai titik tumbuh batang
utama. Jumlah daun di hitung satu – persatu setiap tanaman, serta menghitung
jumlah daun yang layu atau mati. Diameter batang di ukur dengan
menggunakan jangka sorong. Pengukuran diameter batang dilakukan pada
pangkal batang tanaman. Pengukuran Parameter pengamatan (tinggi, diameter

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

batang, dan jumlah daun) tanaman tomat dimulai pada pada tanggal 6 Mei
2014.
Pengukuran buah pada tanaman dilakukan pada awal tanaman mulai
menghasilkan buah sampai buah matang. Buah yang sudah matang di
timbang jika sudah matang. Jumlah buah yang dihasilkan pada setiap
tanaman di hitung. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat
Kelompok No Pengukuran, Tanggal :
Tinggi
Diameter Jumlah
tanaman
batang
daun
P1
1
2
3
4
5
6
7
P2
1
2
3
4
5
6
7
P3
1
2
3
4
5
6
7
K
1
2
3
4
5
6

Jumlah
buah

Berat
buah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

Kelompok No Pengukuran, Tanggal :
Tinggi
Diameter Jumlah
Jumlah
Berat
tanaman
batang
daun
buah
buah
7
KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3,
K = kontrol

E. Cara Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program
SPSS. Syarat untuk melakukan uji anova maka data awal terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. “Uji normalitas untuk
mengetahui normalitas distribusi data, jika jumlah data cukup banyak dan
penyebarannya tidak 100% normal, maka kesimpulan yang ditarik
kemungkinan salah (Irianto,2014). Uji homogenitas adalah perbandingan data
yang sejenis. Untuk mengetahui adanya pengaruh secara signifikan antara
tiga jenis perlakuan NOPKOR terhadap tinggi tanaman, diameter batang,
jumlah daun, berat buah, dan jumlah buah tanaman tomat maka dilakukan uji
Anova.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Uji anova bertujuan untuk mengetahui apakah data berbeda secara
statistik atau tidak. Syarat untuk melakukan uji anova adalah uji normalitas
atau test of normality dan uji homogenitas atau test of homogeneity of
variance. Jika dari hasil uji anova menunjukan bahwa data berbeda secara
statistik maka dilanjutkan uji duncan. Uji duncan atau juga dikenal Duncan
Multile Range Test (DMRT) merupakan uji lanjut dari statistik jika sampel
data dari uji anova menunjukan data berbeda secara statistik.
Tes of normality adalah uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui
apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Tes of homogenity of variance bertujuan untuk mengetahui apakah dua data
atau lebih, kelompok data sampel memiliki variasi yang homogen atau tidak.
Hasil uji normalitas, uji homogenitas, uji anova dan uji Duncan dari
sample data yang diperoleh akan dibahas sebagai berikut:
1.

Pertumbuhan tinggi tanaman
Sampel data yang di peroleh terlebih dahulu di uji normalitas dan
homogenitasnya, jika dari hasil uji normalitas dan homogenitas
menunjukan p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah normal dan
homogen. Uji normalitas menggunakan tes of normality shapiro-wilk
karena sample data kurang dari 50.
27

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

28

Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari pengamatan tinggi
tanaman:
Tabel 4.1. Pertumbuhan tinggi tanaman tomat
Kelompok

Pertumbuhan tinggi tanaman (cm)

Total

Ratarata

1

2

3

4

5

6

7

P1

42,7

57,9

55,6

56

49,2

61,5

27,6

350,5 50

P2

53,1

56,2

51,3

32,8

59,7

35,9

46,1

335

P3

62,2

65,7

52,3

74,9

73,4

58,6

53,6

440,7 62,9

K

54,1

53,1

55,1

45,1

52,6

51

60,2

371,8 53,1

47,8

KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K =
kontrol

Dari hasil uji normalitas diperoleh p value (sig) seluruh kelompok
data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 5. Maka H0 tidak ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang
berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig)setiap
kelompok data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 5 maka H0 tidak
ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada seluruh kelompok
data adalah homogen.
Sampel data kemu