7-PINJAMAN_C_I.ppt 176KB Mar 29 2010 04:55:14 AM

PINJAMAN KOMERSIAL &
INDUSTRI
1. PERANAN INFORMASI YANG ASIMETRI
DALAM PEMINJAMAN
2. LINGKUNGAN YANG KOMPETITIF
3. KEBIJAKAN PINJAMAN TERTULIS DEWAN
DIREKTUR
4. TUJUH CARA MENYALURKAN PINJAMAN
5. AKTIVITAS2 PINJAMAN DASAR
6. JAMINAN
7. PROSES PEMINJAMAN
8. TUGAS TERSTRUKTUR

PERANAN INFORMASI YANG
ASIMETRI DALAM PEMINJAMAN
 Pinjaman C&I disalurkan kepada bisnis untuk
membelanjai aktivitas dari hari ke harinya &
kebutuhan jangka panjang, & untuk tujuan2 bisnis
lainnya.
 Antara bank & perusahaan para peminjamnya
terjadi ketidaksamaan atas informasi yang

dimilikinya disebut informasi yang asimetri.
 Informasi yang asimetri berarti bahwa para
peminjam mempunyai lebih banyak informasi
tentang dirinya sendiri daripada yang tersedia
bagi bank.

PERANAN INFORMASI YANG
ASIMETRI DALAM PEMINJAMAN
 Ada tiga konsep teorikal yang berkaitan dengan
hubungan antara bank & para pelanggannya:
 1. Karena informasi yang asimetri, bank2
cenderung membebankan suatu tingkat bunga
yang mencerminkan tingkat risiko rata-rata atas
semua peminjam.
 2. Pilihan yang merugikan: berarti bahwa para
peminjam berisiko tinggi mencoba untuk
mendapat pinjaman dari bank2 karena mereka
ingin membayar tingkat bunga rata2, yang <
daripada yang akan mereka bayar jika kondisi
benarnya diketahui bagi bank tsb.


PERANAN INFORMASI YANG
ASIMETRI DALAM PEMINJAMAN
 3. Informasi yang asimetri juga
meningkatkan problema moral hazard
setelah pinjaman disalurkan.
 Moral hazard: risiko bahwa peminjam, yang
sekarang meminjam, dapat menggunakan
dana untuk bertindak dalam aktivitas2
berisiko tinggi dalam ekspektasi atas hasil
pengembalian lebih tinggi.

LINGKUNGAN YANG KOMPETITIF
(Bisnis Peminjaman)
 Uang yang dipinjamkan dapat menghasilkan
keuntungan, tetapi itu berisiko.
 Risiko utama yang dihadapi bank: risiko
kredit.
 Risiko kredit: risiko atas pembayaran kembali, yaitu kemungkinan bahwa peminjam
akan gagal untuk memenuhi sebagaimana

yang disetujui, & secara merugikan
berpengaruh terhadap pendapatan & modal.

Bisnis Peminjaman
 Keputusan untuk default atas suatu
pinjaman adalah peminjam.
 Dalam teori, para peminjam
mempunyai suatu “opsi jual” untuk
menjual pinjaman kembali kepada
yang meminjamkan tsb. ketika ia
mendapat keuntungannya untuk
mengerjakan.

Persaingan yang Meningkat
 Teori ekonomi menyatakan bahwa pengharapan
atas pengembalian tinggi menarik persaingan, &
bisnis pinjaman tidak terkecuali.
 Kredit dagang adalah sumber utama lain atas
persaingan, yaitu kredit yang diberikan oleh bisnis
penjualan yang berkepentingan untuk membelanjai

perusahaan lain membeli barang penjual.
 Beberapa LK khusus mengembangkan
persetujuan dengan pasar khusus, seperti
perusahaan modal ventura.

Persaingan yang Meningkat
 Persaingan juga berdampak terhadap
ketentuan pinjaman “nonharga”, seperti
tingkat “keketatan” dalam perjanjian
pinjaman & mengendurkan jaminan2 dalam
menyalurkan lebih mudah untuk mendapat
pinjaman.
 Karena persaingan, beberapa bank
menerbitkan rasio2 pinjaman terhadap
harga atas pinjaman kepemilikan rumah, &
mereka mungkin tinggi sampai 100%.

Perubahan2 dalam Teknologi
 Perubahan2 teknologi keuangan: sekuritisasi
pinjaman, penskoran kredit, & online perbankan.

 Sekuritisasi: pengemasan & penjualan pinjaman2
tidak marketable kepada LK lain & investor.
 Peskoran kredit: penggunaan model2 statistika
untuk menentukan kemungkinan bahwa peminjam
prospektif akan gagal bayar atas suatu pinjaman.
 Perbankan online & jasa2 keuangan:
memberikan harapan kepada para pelanggan
untuk mengamil keuntungan atas jasa2 online,
seperti membayar faktur.

KEBIJAKAN PINJAMAN TERTULIS
DEWAN DIREKTUR
 Dewan direktur bank mempunyai tanggung jawab
terakhir terhadap semua pinjaman yang disalurkan
oleh bank tsb., melalui pendelegasian.
 Untuk itu dewan direktur harus mempunyai
kebijakan pinjaman tertulis yang memantapkan
arah2 & prinsip2 untuk strategi2 & kebijakan2
risiko kredit bank.
 Strategi risiko bank harus mempertimbangkan

sasaran kualitas kredit, pendapatan,
pertumbuhan.

Peranan Direktur
Bagian2 lain kebijakan pinjaman berkaitan dengan:
1. Wewenang pinjaman,
2. Portofolio pinjaman,
3. Batas2 geografiarea perdagangan bank,
4. Kebijakan2 untuk menentukan tingkat bunga,
fee, & jangka kontrak pinjaman,
 5. Batasan2 & arah untuk eksposur OBS dari
komitmen pinjaman, LC, pinjaman yang
disekuritisasi, & produk2 derivatif.






Pengurangan Risiko Kredit

 Beberapa teknik untuk mengurangi risiko
kredit:
 1. Menghindari penyaluran pinjaman2 berisiko
tinggi,
 2. Agunan mengurangi risiko bagi pihak yang
meminjamkan, & perlakuan kerugian atas agunan
menyediakan insentif bagi para peminjam untuk
membayar kembali pinjaman2nya,
 3. Mendiversifikasi portofolio pinjaman,
 4. Dokumentasi: semua dokumen yang dibutuhkan
untuk penegakan hukum kontrak pinjaman &
melindungi kepentingan bank,

Pengurangan Risiko Kredit
 5. Jaminan2 tidak menghilangkan risiko gagal
bayar atau risko atas portolio pinjaman.
 6. Membatasi jumlah perluasan kredit kepada
peminjam tunggal, atau kelompok peminjam
dengan pola arus kas yang berhubungan, dalam
kaitannya untuk menghindari konsentrasi

pinjaman,
 7. Memonitor perilaku peminjamsetelah pinjaman
disalurkan,
 8. Mentransfer risiko kepada pihak lain dengan
menjual pinjaman2 yang disekuritisasi &
parrtisipasi2 pinjaman2 & dengan lindung nilai
dengan derivatif tingkat bunga & kredit.

TUJUH CARA MENYALURKAN
PINJAMAN
 1. Bank mencoba mendapatkan pinjaman: bank
secara aktif mencoba mendapatkan pinjaman
dalam perseorangan,
 2. Membeli pinjaman: bank membeli bagian2
pinjaman, disebut partisipasi, dari bank2 lain.
 3. Komitmen2: persetujuan antara suatu bank &
perusahaan untuk meminjamkan dana di bawah
ketentuan yang disetujui secara tertulis.
 4. Pelanggan meminta pinjaman2: pegawai
pinjaman bank memberikan penjelasan kepada

mereka informasi yang harus mereka sediakan
bagi bank.

TUJUH CARA MENYALURKAN
PINJAMAN
 5. Perantara pinjaman: individu atau perusahaan
yang bertindak sebagai agen atau perantara
antara peminjam & yang meminjamkan.
 6. Overdraft: terjadi ketika seorang pelanggan
menerbitkan cek atas dana yang tidak tertkumpul,
atau ketika ada ketidakcukupan dana dalam
rekening untuk menutup penarikan.
 7. Pembelanjaan kembali: para peminjam
membelanjai kembali pinjaman.
 Pengumpulan pinjaman: ada dua sumber
pembayaran kembali, yaitu arus kas peminjam, &
penjualan aset yang dibelanjai.

AKTIVITAS2 MEMINJAMKAN
DASAR

Aktivitas2 meminjamkan dasar: pinjaman & SGU.
Ada lima tipe pinjaman:
1. Batas kredit: suatu persetujuan antara
pelanggan & bank bahwa bank akan memenuhi
permintaan dari pelanggan suatu pinjaman sampai
dengan jumlah yang ditentukan sebelumnya.
 2. Pinjaman berputar: mirip dengan batas kredit.
Perbedaannya: bank diwajibkan untuk
menyalurkan pinjaman sampai jumlah maksimum
pinjaman jika peminjam memenuhi ketentuan
persetujuan. Pinjaman ini biasanya bermaturitas 2
tahun atau lebih, sedangkan batas kredit lebih
pendek.




AKTIVITAS2 MEMINJAMKAN
DASAR
 3. Pinjaman berjangka: biasanya pinjaman

tunggal untuk periode waktu yang
dinyatakan, atau suatu seri pinjaman atas
tanggal yang dispesifikkan.
 4. Pinjaman penutupan: “menutup suatu
kesenjangan” dalam suatu pembelanjaan
peminjam sampai dengan beberapa
kejadian khusus terjadi. Pinjaman
penutupan: pembelanjaan jangka pendek
yang dibuat dalam antisipasi atas
pembelanjaan jangka panjang yang diterima
atas suatu persetujuan yang dicapai.

AKTIVITAS2 MEMINJAMKAN
DASAR
 5. Peminjaman berbasis-aset: bentuk
pinjaman komersial di mana aset2
perusahaan digunakan untuk menjamin
kewajiban perusahaan kepada yang
meminjamkan.
 SGU digunakan untuk membelanjai aset2
nyata seperti mobil, pesawat terbang, &
kapal.
 Ada dua tipe SGU: SGU operasi & SGU
pembelanjaan.

AGUNAN
 Agunan merupakan aset yang dijanjikan
terhadap pemenuhan suatu kewajiban.
 Dengan agunan dapat mengurangi risiko
bank, tetapi meningkatkan biaya
meminjamkan & monitoring.
 Karakteristik agunan yang baik:
 1. Durabilitas: kemampuan aset untuk
bertahan dipakai, atau digunakan selama
masa berlakunya.

AGUNAN
 2. Identifikasi: siap diidenntifikasi karena
mereka mempunyai definisi karakteristik atau
jumlah serial yang tidak dapat dipindahkan
kembali.
 3. Marketabilitas: agunan harus dapat dijual.
 4. Stabilitas nilai: nilai pasar agunan tidak
mungkin turun secara dramatis selama
periode pinjaman tsb.
 5. Standardisasi: bersifat agunan tidak mendua antara peminjam & yang meminjamkan.

Tipe2 Agunan
 1. Piutang dagang; ada tiga cara bahwapiutang
dagang dapat digunakan sebagai agunan:
perjanjian, anjak piutang, & akseptan bankir.
 2. Persediaan: bahan mentah atau barang akhir.
 3. Surat2 berharga: saham & obligasi korporasi,
CD, sekuritas2 pemerintah, dsb.
 4. Kekayaan nyata & peralatan: RE, & peralatan
pabrik.
 5. Jaminan2: bankir dapat memperbaiki
sekuritasnya dengan mempunyai jaminan
pinjaman pihak ketiga.

PROSES MEMINJAMKAN
 Dalam evaluasi permohonan pinjaman, ada enam
pertimbangan (6 C kredit):
 1. Karakter: karakteristik personal peminjam,
kejujuan, & perilaku tentang keinginan &
komitmen untuk membayar utang),
 2. Kapasitas: kesuksesan peminjam
dalammenjalankan bisnis – arus kas,
 3. Modal: kondisi keuangan peminjam – nilai
bersih,
 4. Agunan: aset2 yang diperjanjikan,
 5. Kondisi: kondisi ekonomi,
 6. Kepatuhan: kepatuhan terhadap hukum &
peraturan.

Penentuan Struktur Persetujuan2
Pinjaman Komersial
 Semua pinjaman komersial mempunyai
elemen2 sbb.:
 1. Tipe fasilitas kredit
 2. Jangka waktu pinjaman
 3. Metode & penentuan waktu pembayaran
kembali
 4. Tingkat bunga & fee yang dibayar oleh
peminjam kepada bankir
 5. Agunan jika disyaratkan
 6. Kovenan.

Penentuan Harga Pinjaman
Komersial
 Penentuan harga pinjaman: penentuan berapa
tingkat bunga yang dibebankan kepada peminjam
& bagaimana menghitung tingkat bunga tsb.
 Tingkat bunga nominal: tingkat bunga yang
dinyatakan dalam persetujuan pinjaman.
 Yield efektif: tingkat bunga yang mengambil basis
akrual pembayaran & frekuensi pembayaran
dalam perhitungan.
 Yield efektif = [(Pembayaran bunga total/Jumlah
prinsipal) x (365/Jangka waktu pinjaman dalam
hari)].

Efek Frekuensi Pembayaran
terhadap PendapatanBunga & Yield
 Frekuensi pembayaran pinjaman
mempunyai pengaruh utama terhadap
bunga yang dihasilkan & yield yang diterima
atas pinjaman.
 FVn = PV0(1 + i/m)nm.
 Beberapa pinjaman diamortisasi, yang
berarti bahwa prinsipa dikurangi dengan
pembayaran periodik.

Penentuan Harga Pinjaman
 Ketika margin keuntungan atas pinjaman
komersial sangat tipis, estimasi biaya yang
tepat merupakan keharusan untuk
menentukan harga pinjaman secara benar.
 Penentuan harga pinjaman terlalu tinggi:
beberapa para peminjam pergi ke tempat
lain untuk mendapatkan pinjaman.
 Penentuan harga pinjaman terlalu rendah:
pendapatan bank < risiko yang mereka
tanggung.

Pengembalian atas Dana Bersih
yang Digunakan
 Biaya dana marginal + Sasaran Keuntungan
= [(Pendapatan pinjaman – Beban
Pinjaman)/ Dana bank bersih yang
digunakan].
 Kkw = kd(1 - T)L + ke(1 – L).
 Dst.!

TUGAS TERSTRUKTUR
 Questions, Nomor: 9.1, 9.2, 9.3, 9.4,
9.7, 9.8, 9.10, 9.13, 9.14, 9.15.
 Problems, Nomor: 9.1, 9.3, 9.4, 9.5,
9.6.
 Selamat mencoba.
 Terima kasih & wasalam!