TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH IWAN SETIAWAN DALAM HAL TINDAK PIDANA PENIPUAN DALAM JUAL BELI SEPEDA MOTOR BESAR YANG DILAKUKAN MELALUI PERJANJIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 8 TENTANG KUHAP.
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH IWAN
SETIAWAN DALAM HAL TINDAK PIDANA PENIPUAN DALAM JUAL
BELI SEPEDA MOTOR BESAR YANG DILAKUKAN MELALUI
PERJANJIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR
8 TAHUN 1981 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA
PIDANA
AGUNG LA TENRITATA
110110100111
Pramudio adalah pengguna kendaraan sepeda motor besar yang
pada suatu saat diharuskan menjual sepeda motor besarnya yaitu CBR
1000 RR Tahun 2011 dikarenakan sepeda motor besar ini telah
mengalami kecelakaan tunggal yang mengakibatkan beresiko apabila
dikendarai dalam kecepatan tinggi. Selanjutnya Pramudio memperbaiki
kondisi sepeda motor besarnya hingga terlihat seperti tidak pernah
mengalami kecelakaan sebelumnya, setelah selesai memperbaiki sepeda
motor besarnya ia menjual sepeda motor besarnya kepada Iwan Setiawan
dengan dengan tipu muslihat pada saat Pramudio mendeskripsikan
sepeda motor besar miliknya dalam keadaan yang sangat baik dan belum
pernah mengalami kecelakaan. Guna meyakinkan Iwan Setiawan,
Pramudio membuat surat perjanjian jual beli yang dimana apabila kondisi
sepeda motor besarnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan maka uang
akan dikembalikan sesuai kesepakatan harga yang disepakati oleh
keduanya dan terjadilah transaksi jual beli sepeda motor besar yang
dilakukan melalui perjanjian jual beli.
Penulisan memorandum ini dikaji dari aspek hukum pidana positif
dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan yuridis
normatif.
Berdasarkan analisis penulis, perbuatan Pramudio Bastian Kesai
dapat disimpulkan dan dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan
hukum dalam hukum perdata, dan dapat dikenakan pasal tindak pidana
penipuan, dengan memperhatikan rumusan-rumusan delik dalam Pasal
378 KUHP. Oleh karena itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan
mengenai tindak pidana penipuan, maka Iwan Setiawan dapat melakukan
tindakan hukum berupa melaporkan perbuatan yang dilakukan oleh
Pramudio Bastian Kesai.
v
SETIAWAN DALAM HAL TINDAK PIDANA PENIPUAN DALAM JUAL
BELI SEPEDA MOTOR BESAR YANG DILAKUKAN MELALUI
PERJANJIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR
8 TAHUN 1981 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA
PIDANA
AGUNG LA TENRITATA
110110100111
Pramudio adalah pengguna kendaraan sepeda motor besar yang
pada suatu saat diharuskan menjual sepeda motor besarnya yaitu CBR
1000 RR Tahun 2011 dikarenakan sepeda motor besar ini telah
mengalami kecelakaan tunggal yang mengakibatkan beresiko apabila
dikendarai dalam kecepatan tinggi. Selanjutnya Pramudio memperbaiki
kondisi sepeda motor besarnya hingga terlihat seperti tidak pernah
mengalami kecelakaan sebelumnya, setelah selesai memperbaiki sepeda
motor besarnya ia menjual sepeda motor besarnya kepada Iwan Setiawan
dengan dengan tipu muslihat pada saat Pramudio mendeskripsikan
sepeda motor besar miliknya dalam keadaan yang sangat baik dan belum
pernah mengalami kecelakaan. Guna meyakinkan Iwan Setiawan,
Pramudio membuat surat perjanjian jual beli yang dimana apabila kondisi
sepeda motor besarnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan maka uang
akan dikembalikan sesuai kesepakatan harga yang disepakati oleh
keduanya dan terjadilah transaksi jual beli sepeda motor besar yang
dilakukan melalui perjanjian jual beli.
Penulisan memorandum ini dikaji dari aspek hukum pidana positif
dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan yuridis
normatif.
Berdasarkan analisis penulis, perbuatan Pramudio Bastian Kesai
dapat disimpulkan dan dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan
hukum dalam hukum perdata, dan dapat dikenakan pasal tindak pidana
penipuan, dengan memperhatikan rumusan-rumusan delik dalam Pasal
378 KUHP. Oleh karena itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan
mengenai tindak pidana penipuan, maka Iwan Setiawan dapat melakukan
tindakan hukum berupa melaporkan perbuatan yang dilakukan oleh
Pramudio Bastian Kesai.
v