Kampanye Pengenalan Kecerdasan Emosional (EQ) kepada Remaja di Kota Bandung.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………. i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN………….. ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………. ... iii

DAFTAR ISI……….………….……. iv

DAFTAR GAMBAR……….……. vii

DAFTAR TABEL………. ix

KATA PENGANTAR…………..………. x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Masalah………. 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup………..………. 2

1.3Tujuan Perancangan……… 3

1.4Sumber dan Pengumpulan Data………. 3

1.5Skema Perancangan……….……… 4

1.6Sistematika Penulisan……….………. 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Emosional……….… 6

2.2 Psikologi Perkembangan Anak Remaja……….. 7

2.3 Kampanye………..…… 12

2.4 Teori Komunikasi……….…… 14

2.5 Teori Warna……….……. 15

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta………. 17

3.1.1 Lembaga ESQ Leadership Center……… 17

3.1.1.1 Tentang ESQ……… 17

3.1.1.2 Penemu ESQ……… 18


(2)

3.1.1.4 Program-program……….. 20

3.1.1.1.1 ESQ Outbond……… 20

3.1.1.1.2 ESQ Parenting……… 23

3.1.1.1.3 ESQ for Teens……… 24

3.2 Wawancara……….….. 25

3.2.1 Wawancara dengan Ahli Psikologi……….. 25

3.2.2 Wawancara dengan koresponden………. 25

3.3 Kuesioner……… 26

3.4 Tinjauan Karya Sejenis……… 39

3.5 STP……….. 40

3.6 SWOT EQ……… 41

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi……… 42

4.2 Konsep Kreatif……… 42

4.3 Konsep Media……… 43

4.3.1 Media cetak……….……. 43

4.3.1.1 Poster……….. 43

4.3.1.2 X-banner………. 43

4.3.1.3 Brosur……… 43

4.1.3.4 Iklan majalah………. 44

4.3.2 Media elektronik……….. 44

4.3.2.1 Website………. 44

4.3.2.2 Web banner……….. 44

4.3.3 Gimmick……….. 44

4.4 Hasil karya………. 45

4.4.1 Logo Kampanye……….. 45

4.4.2 Poster……….…….. 46

4.4.3 X-banner……….……… 54

4.4.4 Brosur………. 56

4.4.5 Karakter kampanye………. 57


(3)

4.4.7 Website……….. 61

4.4.8 Web-banner……… 62

4.4.9 Gimmick……… 64

4.5 Timeline……… 67

4.6 Budgeting………. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 69

5.2 Saran……….. 69 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kuesioner 1……… 26

Tabel 3.2 Kuesioner 2……… 27

Tabel 3.3 Kuesioner 3……… 28

Tabel 3.4 Kuesioner 4……… 28

Tabel 3.5 Kuesioner 5……… 29

Tabel 3.6 Kuesioner 6……… 30

Tabel 3.7 Kuesioner 7……… 31

Tabel 3.8 Kuesioner 8……… 31

Tabel 3.9 Kuesioner 9……… 32

Tabel 3.10 Kuesioner 10……… 33

Tabel 3.11 Kuesioner 11……… 33

Tabel 3.12 Kuesioner 12……… 34

Tabel 3.13 Kuesioner 13……… 35

Tabel 3.14 Kuesioner 14……… 36

Tabel 3.15 Kuesioner 15……… 37

Tabel 3.16 Kuesioner 16……… 37

Tabel 3.17 Kuesioner 17……… 38


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Lembaga ESQ Leadership Center………... 17

Gambar 3.2 ESQ Outbond………... 20

Gambar 3.3 Team Building dan Team Work………... 21

Gambar 3.4 Salah satu games………... 22

Gambar 3.5 ESQ untuk remaja………... 24

Gambar 3.6 Poster ESQ………... 39

Gambar 3.7 Lembaga Anak Bangsa Cerdas……….. 39

Gambar 4.1 Logo Kampanye………... 45

Gambar 4.2 Poster Teaser Marah………... 46

Gambar 4.3 Poster Teaser informing marah………... 47

Gambar 4.4 Poster Teaser Cinta………... 48

Gambar 4.5 Poster Teaser Informing Cinta……… 49

Gambar 4.6 Poster Teaser Sedih………... 50

Gambar 4.7 Poster Teaser Bahagia………... 51

Gambar 4.8 Poster Teaser Takut………... 52

Gambar 4.9 Poster Informing………... 53

Gambar 4.10 X-banner 1………... 54

Gambar 4.11 X-banner 2………... 55

Gambar 4.12 Brosur tampak luar………... 56

Gambar 4.13 Brosur dalam………... 57

Gambar 4.14 Karakter Kampanye………... 57

Gambar 4.15 Iklan Majalah I………... 58

Gambar 4.16 Iklan Majalah II………... 59

Gambar 4.17 Iklan Majalah III………... 60

Gambar 4.18 Website………... 61

Gambar 4.19 Web-banner………... 62

Gambar 4.20 Aplikasi web-banner………... 63

Gambar 4.21 Mug………... 64


(6)

Gambar 4.23 Kaos………... 65

Gambar 4.24 Variasi Kaos………... 65

Gambar 4.25 Gantungan Kunci………... 66


(7)

Daftar Lampiran dan Lampiran

Lampiran A : Daftar pertanyaan wawancara dengan Ahli Psikologi Lampiran B : Daftar pertannyaan kuesioner

Lampiran C : Proses visual Karya Tugas Akhir Lampiran D : Lembar Asistensi


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting untuk menyiapkan suatu masyarakat yang maju dan mampu bersaing dengan negara lain. Sampai saat ini pendidikan menjadi masalah yang tetap bagi pemerintah. Belum ada formula yang tepat untuk mengatasi masalah pendidikan ini.

Dalam dunia pendidikan saat ini, kecerdasan otak atau IQ (Intelligent Quotient) menjadi prioritas utama, yaitu kemampuan akademik, nilai rapor dan predikat kelulusan perguruan tinggi. Jika ada anak yang pandai berolahraga namun tidak pandai matematika, maka anak itu digolongkan memiliki kecerdasan yang rendah, padahal kecerdasan setiap orang itu berbeda-beda. dan hal tersebut tidak bisa menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang nantinya.

Ketika IQ saja tidak cukup untuk menentukan kesuksesan seseorang. Diperlukan EQ untuk menunjang IQ. Didalam menentukan sebuah kesuksesan, IQ hanya menyumbang sekitar 20%, sedangkan EQ menyumbang sebesar 80%. Hal ini membuktikan bahwa EQ penting. Tidak dipungkiri bahwa dalam pendidikan saat ini peran IQ dirasa sangat penting, karena semuanya dinilai dari seberapa logis cara berpikir kita dan seberapa tinggi nilai-nilai akademis kita. Dan IQ menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang nantinya. (Martin, 2003: 37)

Di dalam dunia kerja, kecerdasan otak atau IQ (Intelligent Quotient) tidak seberapa penting jika dibandingkan dengan kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient), yaitu kemampuan beradaptasi terhadap perkerjaan, kemampuan berkomunikasi, saling memberikan motivasi, kreativitas, ketahanan mental, kerjasama sebagai satu tim. Kecerdasan otak atau IQ (Intelligent


(9)

Quotient) perlu diimbangi dengan kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient).

Kurangnya kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient) yang dimiliki seseorang, membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil. Dimana banyak pelajar yang terjerumus dalam narkoba, perkelahian antar pelajar, melawan guru dan lain lain. Mereka bertindak mengikuti emosi dan sering terjebak dalam kekerasan yang dapat melukai orang lain.

Hal ini membuktikan bahwa memiliki IQ tinggi bukan jaminan seseorang akan sukses. Emosi menentukan kualitas hidup seseorang. Karena kurangnya informasi tentang masalah EQ (Emotional Quotient), maka penulis merasa pentingnya membuat kampanye tentang EQ (Emotional Quotient).

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahannya adalah prioritas dalam pendidikan yang lebih cenderung mengutamakan kemampuan akademik dan nilai rapor. Berkaitan dengan ilmu Desain Komunikasi Visual mengapa tema ini diangkat menjadi Tugas Akhir adalah untuk mengkomunikasikan pentingnya kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient). Berikut adalah permasalahan dan ruang lingkupnya.

1.2.1 Mengapa kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient) penting?

1.2.2 Bagaimana mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang pentingnya kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient)?

1.3Tujuan perancangan

Tujuan dari penulis mengangkat tema ini adalah:

1.3.1 Untuk lebih memahami tentang pentingnya kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient) dalam menentukan kesuksesan seseorang.


(10)

1.3.2 Untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat pentingnya kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient) dalam menentukan kesuksesan seseorang.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan adalah

1.4.1 Studi pustaka, yang dilakukan melalui beberapa buku dan tulisan yang membahas tentang kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient). 1.4.2 Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan Ahli Psikologis,


(11)

(12)

1.6Sistematika Penulisan

Bab I, berisikan latar belakang masalah dari EQ yaitu (Emotional Quotient), permasalahan dan ruang lingkup, tujuan perancangan, sumber dan pengumpulan data, skema perancangan dan sistematika penulisan.

Bab II, berisikan tentang teori-teori dasar yang dipakai seperti teori dari Daniel Golemen dan teori psikologis lainnya.

Bab III, berisikan penjelasan mengenai sajian data dan analisis dari hasil survey dan wawancara dengan pihak terkait.

Bab IV, berisikan pemecahan masalah, yaitu hasil karya visual untuk kampanye. Bab V, berisikan kesimpulan dan saran dari Tugas Akhir.


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Banyaknya remaja yang terjerumus kedalam pergaulan yang salah disebabkan kurangnya kemampuan mereka untuk mengelola emosinya, ditambah masa remaja yang labil. Dikarenakan Banyaknya para remaja yang belum mengetahui tentang Emotional Quotient (EQ), baik pengertian, maupun manfaat dari kecerdasan emosional untuk masa depan mereka. Dan kecernderungan orang tua yang menganggap bahwa kecerdasan otak adalah segalanya. Padahal kecerdasan emosional menyumbang sekitar 80% dalam menentukan kesuksesan seseorang.

Untuk bisa sukses dibutuhkan tidak hanya kecerdasan otak, namun dibutuhkan juga kecerdasan emosi. Hal ini tidak dapat dipisahkan, melainkan harus saling mendukung guna mencapai kesusksesan.

Diharapkan adanya kampanye ini sedikitnya menyadarkan para remaja dan orang tua akan manfaat dari Emotional Quotient dalam kehidupan.

5.2 Saran

Saran dari dosen penguji selama sidang antara lain :

1. Penggunaan warna untuk poster Teaser cinta warnanya terlalu mirip dengan poster teaser marah, diharapkan warna pink pada poster cinta lebih dimudakan, sehingga perbedaannya lebih terlihat.

2. Tulisan pada X-banner harap dipindahkan, sehingga tidak berada di dalam karakter dan memudahkan untuk dibaca.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira, Sulasmi W. A, 2002, Warna- Teori dan Kreativitas Penggunaannya Edisi ke Dua, Penerbit ITB, Bandung.

Dep, Pendidikan dan Kebudayaan, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta.

Dharmoto dan T. Tjahjo Widyasmoro, 2003, Kompetisi menerobos Lubang Jarum, Intisari, September, hlm 162-167.

Golemen, Daniel, 2001, Kecerdasan Emosional, PT. Gramedia Utama, Jakarta.

Gottman, Ph. D, John dan Joan DeClaire, 1997, Kiat kiat membesarkan anak yang memiliki kecerdasan emosional, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B, 1973, Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

http://www.unh.edu/emotional_intelligent/index.html

http://www.esqway165.com/about-us/

Intisari, 2005, Agar kata-kata tak berbuah, April, hlm 146-151.

Lynn, Adele B, 2005, The EQ Different: a powerfull program for putting emotional intelligence to work by, Amacom, United states of America.

Martin, Anthonio Dio, 2003, Emotional Quality Management, Penerbit Arga, Jakarta.

Prianto S. Psi, Dra Rose Mini A., 2003, Bocah Bael Menggiring Sebel, Intisari, Desember, Hlm 112-118.

Ruslan, Rosady. 1997. Kampanye Public Relations. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Scraamm, Wilbur. Robert, Donal F, 2000, The Process and Effect’s of Mass Communications, Urbanis, University of Illinois Press.

Sutanto. Sp. K.J, Limas, 2004, Budi Pekerti, Intisari, Februari, hlm 150-151.

Suryani, Prof. Dr. dr. Luh Ketut, 2005, Memahami kerja sama, Intisari, Juni, Hlm 164-165.


(15)

Widyasmoro, T. Tjahjo, 2004, Sambil bermain mari belajar, Intisari, Mei, hlm 172-177.


(1)

1.3.2 Untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat pentingnya kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient) dalam menentukan kesuksesan seseorang.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan adalah

1.4.1 Studi pustaka, yang dilakukan melalui beberapa buku dan tulisan yang membahas tentang kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient). 1.4.2 Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan Ahli Psikologis,


(2)

(3)

1.6Sistematika Penulisan

Bab I, berisikan latar belakang masalah dari EQ yaitu (Emotional Quotient), permasalahan dan ruang lingkup, tujuan perancangan, sumber dan pengumpulan data, skema perancangan dan sistematika penulisan.

Bab II, berisikan tentang teori-teori dasar yang dipakai seperti teori dari Daniel Golemen dan teori psikologis lainnya.

Bab III, berisikan penjelasan mengenai sajian data dan analisis dari hasil survey dan wawancara dengan pihak terkait.

Bab IV, berisikan pemecahan masalah, yaitu hasil karya visual untuk kampanye. Bab V, berisikan kesimpulan dan saran dari Tugas Akhir.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Banyaknya remaja yang terjerumus kedalam pergaulan yang salah disebabkan kurangnya kemampuan mereka untuk mengelola emosinya, ditambah masa remaja yang labil. Dikarenakan Banyaknya para remaja yang belum mengetahui tentang Emotional Quotient (EQ), baik pengertian, maupun manfaat dari kecerdasan emosional untuk masa depan mereka. Dan kecernderungan orang tua yang menganggap bahwa kecerdasan otak adalah segalanya. Padahal kecerdasan emosional menyumbang sekitar 80% dalam menentukan kesuksesan seseorang.

Untuk bisa sukses dibutuhkan tidak hanya kecerdasan otak, namun dibutuhkan juga kecerdasan emosi. Hal ini tidak dapat dipisahkan, melainkan harus saling mendukung guna mencapai kesusksesan.

Diharapkan adanya kampanye ini sedikitnya menyadarkan para remaja dan orang tua akan manfaat dari Emotional Quotient dalam kehidupan.

5.2 Saran

Saran dari dosen penguji selama sidang antara lain :

1. Penggunaan warna untuk poster Teaser cinta warnanya terlalu mirip dengan poster teaser marah, diharapkan warna pink pada poster cinta lebih dimudakan, sehingga perbedaannya lebih terlihat.

2. Tulisan pada X-banner harap dipindahkan, sehingga tidak berada di dalam karakter dan memudahkan untuk dibaca.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira, Sulasmi W. A, 2002, Warna- Teori dan Kreativitas Penggunaannya Edisi ke Dua, Penerbit ITB, Bandung.

Dep, Pendidikan dan Kebudayaan, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta.

Dharmoto dan T. Tjahjo Widyasmoro, 2003, Kompetisi menerobos Lubang Jarum, Intisari, September, hlm 162-167.

Golemen, Daniel, 2001, Kecerdasan Emosional, PT. Gramedia Utama, Jakarta. Gottman, Ph. D, John dan Joan DeClaire, 1997, Kiat kiat membesarkan anak yang memiliki kecerdasan emosional, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B, 1973, Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

http://www.unh.edu/emotional_intelligent/index.html http://www.esqway165.com/about-us/

Intisari, 2005, Agar kata-kata tak berbuah, April, hlm 146-151.

Lynn, Adele B, 2005, The EQ Different: a powerfull program for putting emotional intelligence to work by, Amacom, United states of America.

Martin, Anthonio Dio, 2003, Emotional Quality Management, Penerbit Arga, Jakarta.

Prianto S. Psi, Dra Rose Mini A., 2003, Bocah Bael Menggiring Sebel, Intisari, Desember, Hlm 112-118.

Ruslan, Rosady. 1997. Kampanye Public Relations. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Scraamm, Wilbur. Robert, Donal F, 2000, The Process and Effect’s of Mass

Communications, Urbanis, University of Illinois Press.


(6)

Widyasmoro, T. Tjahjo, 2004, Sambil bermain mari belajar, Intisari, Mei, hlm 172-177.