Perancangan Kampanye Mountandbike untuk Remaja Kota Bandung.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Perancangan Kampanye MountAndBike Untuk Remaja Kota Bandung

oleh Willy Wahyudi

NRP 0764220

Sepeda gunung, atau yang biasa disebut MTB atau ATB, merupakan sebuah olahraga sepeda untuk menjelajahi alam yang bisa dipakai untuk berbagai rintangan. Selama ini banyak orang yang mengira sepeda gunung hanyalah olahraga sepeda mahal yang sama dengan olahraga sepeda lainnya dan kurangnya informasi akan olahraga ini menurunkan minat remaja akan olahraga sepeda gunung.

Perancangan kampanye ini menggunakan pendekatan verbal yaitu berupa tagline, “ Warning! For the brave only’ dengan konsep challenging. Media yang tepat untuk melakukan kampanye adalah media kampanye seperti Poster (yang dibuat dengan 3 pendekatan Awareness, Informing, Reminding), brosur, website, jejaring sosial, serta

gimmick yang akan dibagikan dalam event seperti t-shirt, botol air, pin, sticker, topi dan

handuk olahraga diharapkan dapat menumbuhkan minat remaja. Dan penyeberan kampanye yang efektif untuk anak muda adalah melalui jejaring sosial dan website, oleh karena itu poster, selain diletakkan di sejumlah tempat keramaian seperti mall, kampus, kantin, maka poster juga disebarkan melalui website dan jejaring sosial yang sudah sangat lekat peranananya dalam kehidupan anak muda.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

MountAndBike Campaign for Bandung City Teenagers

Submitted by Willy Wahyudi

NRP 0764220

Mountain bike, also known as MTB or ATB, is a type of biking sport activity to explore the nature which is can be used in many difficulity terrain. All this while, people presume that mountain bike is just an expensive biking sport as same as any other biking sport and because lack of information about this sport caused teenagers to lose interest in mountain biking.

This campaign uses verbal approaches in a tagline, “Warning! For the brave only” with challenging concept. The media chosen for this campaign are Posters (which made with 3 approaches Awareness, Informing, Reminding), brochures, website, social networking, and gimmick as t-shirt, water bottle, pin, sticker, cap and sport towel which expected can grow the interest of teenagers. The dissemination of an effective campaign for teenagers is through social networks and websites, so, posters in addition to put in some crowded places such as malls, colleges, canteens, then the poster also disseminated through websites and social networks are very close to the young people’s live.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA...vii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xvi

DAFTAR LAMPIRAN...xvii

BAB I : PENDAHULUAN...1

1.1 Latar belakang masalah...1

1.2 Ruang lingkup dan permasalahan...3

1.3 Tujuan perancangan...3

1.4 Sumber dan teknik pengumpulan data...3

1.5 Skema perancangan...4

BAB II : LANDASAN TEORI...5

2.1 Hakikat kampanye...5

2.2 Tahapan kampanye...7

2.2 Psikologi remaja...8

2.2.1 Remaja...8


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Beberapa minat remaja...10

2.2.4 Perkembangan psikososial...10

BAB III : DATA DAN ANALISIS...12

3.1 Data lembaga terkait...12

3.1.1 KONI Jabar...12

3.1.2 Rodalink...13

3.1.3 Komunitas KOSKAS Bandung...13

3.2 Data dan fakta...16

3.2.1 Sepeda...16

3.2.2 Jenis-jenis sepeda...14

3.2.3 Sepeda MTB...21

3.2.4 Jenis-jenis sepeda MTB...22

3.2.5 Perlengkapan sepeda MTB...26

3.2.6 Aturan dalam bersepeda MTB...31

3.2.7 Manfaat bersepeda...33

3.2.8 Trek sepeda MTB Bandung...35

3.2.9 Wawancara...39

3.2.10 Kuesioner...40

3.2.11 Tinjauan dari proyek / persoalan sejenis...44

3.2.12 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta...46

3.3 Segmentasi, Targeting, Positioning...47

3.4 SWOT Kampanye...48

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH...49

4.1 Konsep komunikasi...49

4.2 Konsep kreatif...51


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Konsep visual...51

4.2.3 Typography...51

4.3 Konsep media...52

4.4 Hasil karya...53

4.4.1 Logo...53

4.4.2 Poster...55

4.4.3 Poster Event...61

4.4.4 Brosur...62

4.4.5 Website...63

4.4.6 Sosial media...64

4.4.7 Gimmick...66

4.5 Timeline...68

4.6 Anggaran biaya...69

BAB V : PENUTUP...70

5.1 Kesimpulan...70

5.2 Saran...71

DAFTAR PUSTAKA...72


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema perancangan...4

Gambar 3.1 Logo KONI Jabar...12

Gambar 3.2 Logo Rodalink...13

Gambar 3.3 Komunitas KOSKAS Bandung...14

Gambar 3.4 Suasana bersepeda di alam...15

Gambar 3.5 Bersepeda gunung pada jalan tanah...16

Gambar 3.6 Sepeda balap...17

Gambar 3.7 Sepeda gunung...17

Gambar 3.8 Sepeda hybrid...18

Gambar 3.9 Sepeda BMX...18

Gambar 3.10 Sepeda lipat...18

Gambar 3.11 Sepeda angkut...19

Gambar 3.12 Sepeda kota...19

Gambar 3.13 Sepeda low-rider...20

Gambar 3.14 Sepeda fixie...20

Gambar 3.15 Sepeda MTB jenis XC...22

Gambar 3.16 Sepeda MTB jenis AM...23

Gambar 3.17 Sepeda MTB jenis FR...23


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.19 Sepeda MTB jenis DJ...24

Gambar 3.20 Helm sepeda...26

Gambar 3.21 Sarung tangan sepeda...26

Gambar 3.22 Jersey sepeda...27

Gambar 3.23 Sepatu sepeda MTB...27

Gambar 3.24 First aid kit sepeda...28

Gambar 3.25 Rescue tools...28

Gambar 3.26 Pompa sepeda...29

Gambar 3.27 Tire level...29

Gambar 3.28 Ban dalam...30

Gambar 3.29 Hydra pack...30

Gambar 3.30 Diagram kesehatan warga New York...33

Gambar 3.31 Jalur bersepeda Warban – Tahura...35

Gambar 3.32 Jalur bersepeda Warban – Tamiya...36

Gambar 3.33 Jalur bersepeda Palasari 2...37

Gambar 3.34 Jalur bersepeda Karembi – Nagreg...38

Gambar 3.35 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai pernah bersepeda...40

Gambar 3.36 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai kegunaan sepeda...41

Gambar 3.37 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai jenis olahraga sepeda...41


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha Gambar 3.38 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun

mengenai kesukaan olahraga yang menjelajahi alam...41

Gambar 3.39 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai olahraga apa saja yang melintasi alam...42

Gambar 3.40 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai pembuat menyukai olahraga alam...42

Gambar 3.41 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai tahu akan sepeda MTB...42

Gambar 3.42 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai mencoba olahraga sepeda MTB...43

Gambar 3.43 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai perlunya kampanye untuk olahraga sepeda MTB...43

Gambar 3.44 Diagram hasil pembagian angket pada remaja usia 18-25 tahun mengenai media apa saja yang sering diikuti...44

Gambar 3.45 Poster kampanye Diamant VTT...45

Gambar 4.1 Logo kampanye ...53

Gambar 4.2 Spesifikasi logo...54

Gambar 4.3 Poster awareness 1...55

Gambar 4.4 Poster awareness 2...56

Gambar 4.5 Poster awareness 3...57

Gambar 4.6 Poster awareness 4...58

Gambar 4.7 Poster informing ...59

Gambar 4.8 Poster reminding...60


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.10 Brosur...62

Gambar 4.11 Website...63

Gambar 4.12 Facebook Mount&Bike...64

Gambar 4.13 Twitter @mount&bike...65

Gambar 4.14 Pin...66

Gambar 4.15 T-shirt...66

Gambar 4.16 Botol minum...67

Gambar 4.17 Handuk olahraga...67


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel jumlah pembakaran kalori...34 Tabel 4.1 Timeline media kampanye...68 Tabel 4.2 Anggaran biaya...69


(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner LAMPIRAN B Sketsa


(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Olahraga adalah salah satu pengisi waktu luang yang banyak manfaatnya. Kegunaan dari olahraga sendiri selain sebagai hiburan untuk mengisi waktu luang juga untuk menyehatkan badan, karena dengan berolahraga badan dilatih untuk tetap bergerak sehingga kondisi badan menjadi prima dan bugar. Manusia memerlukan olahraga untuk menjaga berat badan ideal, memperlancar peredaran darah, menambah stamina, mengurangi stress, membuat tubuh lebih fit dan juga banyak manfaat lainnya dari olahraga, terutama olahraga kardio.

Pada zaman sekarang, berolahraga merupakan pilihan kedua dari anak-anak muda karena kemajuan teknologi yang menyebabkan banyak remaja dan anak-anak muda lebih memilih untuk bermain komputer atau gagdet dan juga menonton televisi sebagai hiburan daripada melakukan olahraga di luar ruangan sehingga banyak anak muda zaman sekarang mengalami obesitas. Selain karena teknologi, banyak hiburan yang diikuti dari anak muda atau remaja adalah trend following atau ikut-ikutan. Apa saja yang menjadi trend pada zaman sekarang mudah untuk menjadi hiburan karena apabila salah satu teman mempopulerkan hiburan maka teman lainnya akan ikut serta dalam hiburan tersebut.

Padahal banyak hal menarik yang bisa dilakukan di luar ruangan untuk mendapatkan hiburan sambil menyehatkan badan seperti melakukan olahraga kardio.

Bersepeda adalah salah satu cabang olahraga kardio populer nomor dua di dunia setelah olahraga lari. Olahraga ini bisa dilakukan oleh kalangan manapun, umur berapapun dan dimanapun dengan menggunakan sepeda. Sepeda juga mempunyai banyak jenis yaitu : sepeda fixie, low-rider, BMX, dan sepeda gunung atau mountain bike (MTB). Manfaat yang bisa didapatkan dari


(13)

2 Universitas Kristen Maranatha bersepeda adalah memperkuat otot kaki, mengencangkan perut, memperlancar peredaran darah, memperkuat jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh. Bersepeda di kota mempunyai banyak kendala seperti polusi, baik udara maupun suara, tidak adanya jalur khusus untuk pesepeda dan lain- lain, sedangkan sepeda MTB memberikan sensasi yang baru karena melewati alam yang hijau yang memberikan kenyamanan serta memberikan ketenangan. Sepeda MTB cocok untuk para petualang serta pecinta alam.

Mountain bike atau sepeda gunung adalah salah satu olahraga yang cocok dilakukan untuk para anak muda yang berjiwa petualang karena olahraga ini bertujuan untuk membuat pengguna sepeda ini menjelajahi area-area yang tidak biasa dan cenderung dilakukan pada area yang semi-ekstrim. Olahraga sepeda MTB ini juga melatih fisik dan mental para anak muda atau remaja yang mengikutinya karena pada olahraga ini dibutuhkan fisik yang kuat serta keberanian untuk mencoba rintangan yang ada.

Masyarakat sering berasumsi bahwa olahraga sepeda MTB adalah olahraga yang sangat berat dan meletihkan, walaupun pada kenyataannya olahraga ini tidak seekstrim yang dipikirkan. Hal ini menyebabkan para pemula yang ingin mencoba olahraga sepeda MTB cenderung berkurang dan tidak tahu apa saja yang dibutuhkan dan yang harus dilakukan pada olahraga sepeda MTB ini. Oleh karena itu diperlukan sebuah kampanye yang mengajak para remaja untuk mencoba olahraga sepeda MTB dan menjelaskan apa saja yang ada dalam olahraga sepeda gunung ini.

Peran DKV dalam topik ini adalah membuat strategi untuk memperkenalkan dan mengkampanyekan olahraga sepeda MTB dengan informasi yang menyeluruh agar masyarakat lebih mengenal dan mau mencoba olahraga ini.


(14)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Ruang lingkup dan permasalahan

Dalam perencanaan kampanye komunitas sepeda MTB dibatasi ruang lingkup kota Bandung dengan segmen anak muda yang berusia 18-25 tahun yang mempunyai jiwa petualang. Identifikasi masalah yang ditemukan adalah

1. Bagaimana cara untuk membuat masyarakat tahu akan olahraga sepeda MTB? 2. Bagaimana menumbuhkan minat masyarakat pada olahraga sepeda MTB? 1.3 Tujuan perancangan

Sejalan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan diatas. Berikut ini akan diungkapkan garis besar hasil pokok yang ingin dicapai setelah dibahas dan dipecahkan yaitu sebagai berikut:

1. Supaya masyarakat mengetahui olahraga sepeda MTB.

2. Membuat event dan membuat wadah untuk masyarakat agar bisa lebih mengerti tentang olahraga sepeda MTB.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat ditempuh dengan beberapa cara, dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang ditempuh adalah:

1. Observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap objek dari jarak yang dekat. Dalam observasi, peneliti berperan sebagai partisipan aktif yaitu mengamati dan memantau komunitas sepeda MTB.

2. Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara lisan dan dijawab langsung secara lisan oleh para anggota komunitas sepeda MTB.

3. Melakukan survei literature dan studi kepustakaan dari beberapa buku dan bahan bacaan sesuai dengan topik kampanye dan sepeda gunung.

4. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan guna mengetahui variable - variabel apa saja yang dianggap oleh responden sebagai hal yang penting. Kuisioner akan dilakukan pada 100 orang mahasiswa di area kampus guna mengetahui reaksi masyarakat terhadap komunitas olahraga sepeda MTB.


(15)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan


(16)

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan riset dan pendalaman masalah, penulis menyimpulkan bahwa olahraga sepeda gunung kurang populer di kalangan remaja. Hal ini dapat dilihat dari hasil riset tentang olahraga dan pengetahuan mereka tentang olahraga alam. Pada umumnya para remaja selalu memilih olahraga lain yang mudah untuk mengisi waktu luang sebagai hiburannya sehingga olahraga sepeda gunung pun menjadi kurang populer diantara para remaja.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis membuat sebuah perancangan kampanye yang berfungsi agar para remaja kota Bandung dapat mulai mau untuk mencoba olahraga sepeda gunung dengan mengenalkan dan memberitahu tentang apa saja dari sepeda gunung tersebut.

Perancangan yang dibuat harus berbeda dan semenarik mungkin agar tidak menimbulkan keambiguan di mata target tentang kampanye ini. Hal ini dijawab dengan penggunaan foto dengan keterangan serta menggunakan latar belakang foto yang menunjukkan hutan-hutan yang mendominasi hampir seluruh media visual. Perancangan harus mampu memberikan informasi kepada target, hal ini dijawab dengan dibuatnya media sosial yang berguna untuk tanya jawab hingga mencari kerabat baru untuk remaja.

Dari hasil riset, pengamatan, dan perancangan penulis juga menyimpulkan bahwa sebuah kampanye olahraga haruslah dilakukan dengan cara-cara yang kreatif, informatif, serta mengingatkan agar dapat berfungsi dengan efektif dan lancar.

Demikianlah kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan perancangan. Semoga hasil penulisan serta perancangan dapat berguna di masa yang akan datang. Terima kasih.


(17)

71 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Saran yang diterima penulis terhadap perancangan karya tugas akhir ini adalah penggunaan foto dan digital imaging harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk bisa mencapai visual yang langsung memberikan pesan yang mau disampaikan. Visualisasi logo yang dibuat kurang berkarakter anak muda sehingga terkesan monoton dan kurang bermain. Saran dosen penguji mengenai logo yang penulis buat adalah logo yang dibuat penulis belum memperlihatkan tantangan.

Untuk visualisasi poster, disarankan untuk melakukan digital imaging, background dan attribute model yang professional dan tidak terlalu kasual karena dianggap kurang mengeluarkan unsur tantangan dan tidak memperhatikan keamanan dari pesepeda gunung.

Secara keseluruhan, pendapat dari para dosen penguji adalah desain yang dibuat lebih menarik dibandingkan dengan proses sebelumnya. Penulis menunjukkan adanya suatu kemajuan dalam proses berkarya.

Saran penulis terhadap perancangan karya tugas akhir ini adalah lebih baik mendalami lebih dalam terhadap topik yang akan dibuat.


(18)

72 Universitas Kristen Maranatha

Daftar pustaka

Hurlock, E,B. (1991). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga

Gunarsa, S.A dan Gunarsa, Y.S.A (1995). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

Wiyancoko, Dudy. (2010). Desain Sepeda Indonesia. Jakarta : KPG (kepustakaan Populer Gramedia). 014-138

Venus, Antar. (2009). Manajemen Kampanye, Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Quera, Leon (1977). Advertising Campaign : Formulation and Tactics. second edition. Columbus. Ohio: Grid, Inc.

Wibowo, A. dan Akhmad I. (2012). Bersepeda itu sehat,lho!. Pikiran Rakyat. 22 januari 2012,7 .

http://gowes.org.id 5 september 2013 pukul 15.30 WIB


(1)

bersepeda adalah memperkuat otot kaki, mengencangkan perut, memperlancar peredaran darah, memperkuat jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Bersepeda di kota mempunyai banyak kendala seperti polusi, baik udara maupun suara, tidak adanya jalur khusus untuk pesepeda dan lain- lain, sedangkan sepeda MTB memberikan sensasi yang baru karena melewati alam yang hijau yang memberikan kenyamanan serta memberikan ketenangan. Sepeda MTB cocok untuk para petualang serta pecinta alam.

Mountain bike atau sepeda gunung adalah salah satu olahraga yang cocok

dilakukan untuk para anak muda yang berjiwa petualang karena olahraga ini bertujuan untuk membuat pengguna sepeda ini menjelajahi area-area yang tidak biasa dan cenderung dilakukan pada area yang semi-ekstrim. Olahraga sepeda MTB ini juga melatih fisik dan mental para anak muda atau remaja yang mengikutinya karena pada olahraga ini dibutuhkan fisik yang kuat serta keberanian untuk mencoba rintangan yang ada.

Masyarakat sering berasumsi bahwa olahraga sepeda MTB adalah olahraga yang sangat berat dan meletihkan, walaupun pada kenyataannya olahraga ini tidak seekstrim yang dipikirkan. Hal ini menyebabkan para pemula yang ingin mencoba olahraga sepeda MTB cenderung berkurang dan tidak tahu apa saja yang dibutuhkan dan yang harus dilakukan pada olahraga sepeda MTB ini.

Oleh karena itu diperlukan sebuah kampanye yang mengajak para remaja untuk mencoba olahraga sepeda MTB dan menjelaskan apa saja yang ada dalam olahraga sepeda gunung ini.

Peran DKV dalam topik ini adalah membuat strategi untuk memperkenalkan dan mengkampanyekan olahraga sepeda MTB dengan informasi yang menyeluruh agar masyarakat lebih mengenal dan mau mencoba olahraga ini.


(2)

1.2 Ruang lingkup dan permasalahan

Dalam perencanaan kampanye komunitas sepeda MTB dibatasi ruang lingkup kota Bandung dengan segmen anak muda yang berusia 18-25 tahun yang mempunyai jiwa petualang. Identifikasi masalah yang ditemukan adalah

1. Bagaimana cara untuk membuat masyarakat tahu akan olahraga sepeda MTB? 2. Bagaimana menumbuhkan minat masyarakat pada olahraga sepeda MTB?

1.3 Tujuan perancangan

Sejalan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan diatas. Berikut ini akan diungkapkan garis besar hasil pokok yang ingin dicapai setelah dibahas dan dipecahkan yaitu sebagai berikut:

1. Supaya masyarakat mengetahui olahraga sepeda MTB.

2. Membuat event dan membuat wadah untuk masyarakat agar bisa lebih mengerti tentang olahraga sepeda MTB.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat ditempuh dengan beberapa cara, dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang ditempuh adalah:

1. Observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap objek dari jarak yang dekat. Dalam observasi, peneliti berperan sebagai partisipan aktif yaitu mengamati dan memantau komunitas sepeda MTB.

2. Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara lisan dan dijawab langsung secara lisan oleh para anggota komunitas sepeda MTB.

3. Melakukan survei literature dan studi kepustakaan dari beberapa buku dan bahan bacaan sesuai dengan topik kampanye dan sepeda gunung.

4. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan guna mengetahui

variable - variabel apa saja yang dianggap oleh responden sebagai hal yang penting. Kuisioner akan dilakukan pada 100 orang mahasiswa di area kampus


(3)

1.5 Skema Perancangan


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan riset dan pendalaman masalah, penulis menyimpulkan bahwa olahraga sepeda gunung kurang populer di kalangan remaja. Hal ini dapat dilihat dari hasil riset tentang olahraga dan pengetahuan mereka tentang olahraga alam. Pada umumnya para remaja selalu memilih olahraga lain yang mudah untuk mengisi waktu luang sebagai hiburannya sehingga olahraga sepeda gunung pun menjadi kurang populer diantara para remaja.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis membuat sebuah perancangan kampanye yang berfungsi agar para remaja kota Bandung dapat mulai mau untuk mencoba olahraga sepeda gunung dengan mengenalkan dan memberitahu tentang apa saja dari sepeda gunung tersebut.

Perancangan yang dibuat harus berbeda dan semenarik mungkin agar tidak menimbulkan keambiguan di mata target tentang kampanye ini. Hal ini dijawab dengan penggunaan foto dengan keterangan serta menggunakan latar belakang foto yang menunjukkan hutan-hutan yang mendominasi hampir seluruh media visual. Perancangan harus mampu memberikan informasi kepada target, hal ini dijawab dengan dibuatnya media sosial yang berguna untuk tanya jawab hingga mencari kerabat baru untuk remaja.

Dari hasil riset, pengamatan, dan perancangan penulis juga menyimpulkan bahwa sebuah kampanye olahraga haruslah dilakukan dengan cara-cara yang kreatif, informatif, serta mengingatkan agar dapat berfungsi dengan efektif dan lancar.

Demikianlah kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan perancangan. Semoga hasil penulisan serta perancangan dapat berguna di masa yang akan datang. Terima kasih.


(5)

5.2 Saran

Saran yang diterima penulis terhadap perancangan karya tugas akhir ini adalah penggunaan foto dan digital imaging harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk bisa mencapai visual yang langsung memberikan pesan yang mau disampaikan. Visualisasi logo yang dibuat kurang berkarakter anak muda sehingga terkesan monoton dan kurang bermain. Saran dosen penguji mengenai logo yang penulis buat adalah logo yang dibuat penulis belum memperlihatkan tantangan.

Untuk visualisasi poster, disarankan untuk melakukan digital imaging, background dan attribute model yang professional dan tidak terlalu kasual karena dianggap kurang mengeluarkan unsur tantangan dan tidak memperhatikan keamanan dari pesepeda gunung.

Secara keseluruhan, pendapat dari para dosen penguji adalah desain yang dibuat lebih menarik dibandingkan dengan proses sebelumnya. Penulis menunjukkan adanya suatu kemajuan dalam proses berkarya.

Saran penulis terhadap perancangan karya tugas akhir ini adalah lebih baik mendalami lebih dalam terhadap topik yang akan dibuat.


(6)

Daftar pustaka

Hurlock, E,B. (1991). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga

Gunarsa, S.A dan Gunarsa, Y.S.A (1995). Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

Wiyancoko, Dudy. (2010). Desain Sepeda Indonesia. Jakarta : KPG (kepustakaan Populer Gramedia). 014-138

Venus, Antar. (2009). Manajemen Kampanye, Panduan Teoritis dan Praktis dalam

Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama

Media.

Quera, Leon (1977). Advertising Campaign : Formulation and Tactics. second edition. Columbus. Ohio: Grid, Inc.

Wibowo, A. dan Akhmad I. (2012). Bersepeda itu sehat,lho!. Pikiran Rakyat. 22 januari 2012,7 .

http://gowes.org.id 5 september 2013 pukul 15.30 WIB