Perancangan Kursi Roda Yang Ergonomis Bagi Penyandang Cacat Anak-Anak Untuk Menunjang Kegiatan Belajar Di SLB-D Mustang Bandung.

(1)

ABSTRAK

Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan sekarang tidak ergonomis bagi penyandang cacat anak-anak dikarenakan design dan dimensi kursi roda tidak disesuaikan dengan penyandang cacat anak-anak. Dengan memperhatikan aspek ergonomi dalam perancangan produk kursi roda, penulis merancang ulang kursi roda anak yang ergonomis dengan tujuan membantu pengguna kursi roda yaitu penyandang cacat anak-anak dalam melakukan aktifitasnya..

Data yang menjadi acuan perancangan kursi roda usulan didapatkan dari hasil wawancara dan pengukuran langsung di SLB-D Mustang Bandung. Ukuran dimensi tubuh dari 20 siswa SLB-D Mustang pun diambil untuk kemudian diuji kenormalan data dan keseragaman data. Dimensi antropometri yang diambil sejumlah 13 dimensi meliputi tinggi bahu duduk, tinggi siku duduk, tebal paha, jarak popliteal, tinggi popliteal, lebar bahu, lebar panggul, jarak dari siku ke ujung jari, tinggi pegangan tangan pada posisi tangan ke atas vertical dan duduk, lebar telapak tangak tangan, tebal jari telunjuk, panjang telapak kaki, dan lebar kaki. Hasil dari pengujian menyatakan bahwa 13 dimensi antropometri berdistribusi normal dan berada dalam batas kendali.

Penulis menggunakan hasil perhitungan persentil sebagai acuan dalam perancangan kursi roda yang baru. Selain pengolahan dimensi antropometri, penulis menganalisis masalah yang terjadi pada kursi roda yang digunakan sekarang agar ditemukan solusi untuk masalah tersebut. Melalui analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment) didapat masalah antara lain; beban saat pengguna menggerakkan roda belakang kursi relatif besar, pengguna kesulitan untuk menjangkau benda dengan ketinggian 150 cm, pengguna kesulitan untuk menjangkau benda yang terletak di lantai, dan pada saat pengguna naik turun (berpindah) dari kursi roda, pengguna kesulitan berpindah dari kursi roda atau naik ke kursi roda disebabkan adanya sandaran tangan yang menyebabkan ruang berpindah dari batang tubuh pengguna menjadi kecil.

Berdasarkan masalah yang terjadi, didapat solusi untuk mengatasi kendala yang dialami pengguna kursi roda antara lain; kursi roda menggunakan tuas model sok (reversible ratchet) sebagai penggerak roda belakang sebagai jawaban dari masalah beban dorong yang besar pada roda belakang, kursi roda menggunakan hidrolik merupakan solusi kepada pengguna pada saat mengambil barang yang terletak di atas jangkauan tangan pengguna, sandaran tangan dapat dilepas merupakan solusi kepada pengguna pada saat mengambil benda yang terletak di lantai, dan ukuran roda belakang disesuaikan dengan tinggi popliteal agar ruang bagi batang tubuh menjadi lebih besar saat naik atau turun dari kursi roda. Kursi roda usulan kemudian dianalisis dari beberapa aspek antara lain analisis mekanisasi, fungsi, desain, ekonomi, dan RULA. Melalui final score yang didapat melalui rancangan kursi roda usulan, disimpulkan bahwa rancangan kursi roda anak yang baru memiliki resiko kelelahan dan cidera otot yang lebih kecil pada penggunaan secara kuntinu.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

LEMBAR PERNYATAAN ii

LEMBAR ORISINALITAS iii

LEMBAR PUBLIKASI iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xvii

DAFTAR LAMPIRAN xxi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

1.1 Latar Belakang 1-2

1.2 Identifikasi Masalah 1-2

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1-2

1.3.1 Batasan Masalah 1-2

1.3.2 Asumsi 1-3

1.4 Perumusan Masalah 1-3

1.5 Tujuan Penelitian 1-4

1.6 Sistematika Penulisan 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2-1

2.1 Definisi dan Sejarah Ergonomi 2-1

2.2 Antropometri 2-6

2.3 Pengujian Data 2-11

2.4 Perhitungan Persentil 2-16

2.5 RULA (Rapid Upper Limb Assessment) 2-18

2.5.1 Prosedur 2-19


(3)

2.6 Perancangan 2-29

2.7 Analisis Desain 2-31

2.8 Analisis Nilai 2-31

2.9 Tingkat Ketelitian dan Kepercayaan 2-34

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3-1

3.1 Flowchart 3-1

3.2 Penjelasan Setiap Bagian 3-2

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4-1

4.1 Data Umum Sekolah Luar Biasa – D Mustang Bandung 4-1 4.2 Data Pengukuran Dimensi Kursi Roda

Orang Dewasa (ISO 7176) 4-3

4.2.1 Rangka 4-4

4.2.2 Roda Belakang 4-5

4.2.3 Roda Depan 4-6

4.2.4 Jok 4-6

4.2.5 Sandaran Punggung 4-7

4.2.6 Sandaran Tangan 4-8

4.2.7 Penumpu 4-8

4.2.8 Pijakan Kaki 4-8

4.2.9 Pegangan Pemandu 4-9

4.3 Pengukuran Data Antropometri Anak-anak 4-9

4.4 Pengujian Data Antropometri Anak 4-18

4.4.1 Uji Kenormalan Data 4-18

4.4.2 Uji Keseragaman Data 4-32

4.5 Perhitungan Persentil 4-45

4.6 Pemilihan Ukuran Persentil 4-46

4.6.1 Tinggi Kursi Roda 4-46

4.6.2 Tinggi Sandaran Punggung Kursi Roda Dari Lantai 4-46 4.6.3 Tinggi Sandaran Tangan Kursi Roda Dari Lantai 4-47

4.6.4 Lebar Jok Kursi Roda 4-47


(4)

4.6.6 Panjang Sandaran Punggung Kursi Roda 4-47

4.6.7 Panjang Jok Kursi Roda 4-48

4.6.8 Lebar Sandaran Tangan Kursi Roda 4-48 4.6.9 Ketinggian Maksimum Kursi Roda Dengan

Mengunakan Hidrolik 4-48

4.6.10 Lebar Pegangan Pemandu 4-48

4.6.11 Jarak Antara Handle Kursi Roda Ke Roda Belakang 4-49

4.6.12 Lebar Pijakan Kaki 4-49

4.6.13 Panjang Pijakan Kaki 4-49

BAB 5 PERANCANGAN DAN ANALISIS 5-1

5.1 Analisis Dimensi Kursi Roda Anak-anak 5-1

5.1.1 Rangka 5-1

5.1.2 Roda Belakang 5-2

5.1.3 Roda Depan 5-3

5.1.4 Jok 5-3

5.1.5 Sandaran Punggung 5-4

5.1.6 Sandaran Tangan 5-5

5.1.7 Penumpu 5-5

5.1.8 Pijakan Kaki 5-6

5.1.9 Pegangan Pemandu 5-6

5.2 Analisis Penggunaan Kursi Roda Anak-anak 5-9

5.3 RULA (Rapid Upper Limb Assessment) 5-11

5.3.1 Analisis Pekerjaan Menggerakkan Kursi Roda 5-12 5.3.2 Analisis Pekerjaan Mengambil Benda Yang

Terletak Di Atas 5-20

5.3.3 Analisis Pekerjaan Mengambil Benda Yang

Terletak Di Bawah 5-27

5.3.4 Analisis Pekerjaan Naik dan Turun Dari Kursi Roda 5-34 5.4 Analisis Resiko Penggunaan Kursi Roda 5-41

5.5 Perancangan Kursi Roda Usulan 5-43


(5)

5.5.2 Roda Belakang Usulan 5-44

5.5.3 Roda Depan Usulan 5-46

5.5.4 Sandaran Tangan Usulan 5-47

5.5.5 Pijakan Kaki Usulan 5-48

5.5.6 Pegangan Pemandu Usulan 5-49

5.6 Analisis Perancangan Kursi Roda Usulan 5-50

5.6.1 Analisis Mekanisasi 5-59

5.6.2 Analisis Nilai 5-60

5.6.3 Analisis Ekonomi 5-61

5.7 Analisis Resiko Penggunaan Kursi Roda Usulan 5-62 5.7.1 Analisis Pekerjaan Menggerakkan

Kursi Roda Usulan 5-62

5.7.2 Analisis Pekerjaan Mengambil Benda

Yang Terletak Di Atas 5-70

5.7.3 Analisis Pekerjaan Mengambil Benda

Yang Terletak Di Bawah 5-77

5.7.4 Analisis Pekerjaan Naik dan Turun Dari Kursi Roda 5-84

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-1

6.1 Kesimpulan 6-1

6.2 Saran 6-4

DAFTAR PUSTAKA xxii

LEMBAR KOMENTAR xxiii

DATA PENULIS xxiv


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Posture Score in Table A 2-22

Tabel 2.2 Muscle Use Score Group A 2-22

Tabel 2.3 Force Scores B 2-23

Tabel 2.4 Find Row in Table C 2-23

Tabel 2.5 Posture Score in Table B 2-25

Tabel 2.6 Muscle Use Score Group B 2-26

Tabel 2.7 Force/Load Score 2-26

Tabel 2.8 Find Column in Table C 2-27

Tabel 2.9 Final Scores 2-27

Tabel 4.1 Data Pengukuran Dimensi Kursi Roda Orang Dewasa (ISO 7176) 4-3

Tabel 4.2 Data Siswa 4-13

Tabel 4.3 Data Mentah Tinggi Badan pada Posisi Duduk (8+14) 4-14 Tabel 4.4 Data Mentah Tinggi Siku pada Posisi Duduk (9+14) 4-14

Tabel 4.5 Data Mentah Tebal Paha (10) 4-14

Tabel 4.6 Data Mentah Jarak dari Lipat lutut (popliteal) ke Pantat (12) 4-14 Tabel 4.7 Data Mentah Tinggi lipat lutut (popliteal) (14) 4-15 Tabel 4.8 Data Mentah Lebar Bahu (bidaltoid) (15) 4-15

Tabel 4.9 Data Mentah Lebar Panggul (16) 4-15

Tabel 4.10 Data Mentah Jarak dari siku ke ujung jari (19) 4-16 Tabel 4.11 Data Mentah Tinggi pegangan tangan (grip) pada Posisi Tangan ke atas

vertical dan duduk (25) 4-16

Tabel 4.12 Data Mentah Lebar telapak tangan (12) 4-16 Tabel 4.13 Data Mentah Tebal jari telunjuk (11) 4-17 Tabel 4.14 Data Mentah Panjang telapak kaki (1) 4-17

Tabel 4.15 Data Mentah Lebar Kaki (4) 4-17

Tabel 4.16 Uji Kenormalan Data Tinggi Bahu pada Posisi Duduk (8) 4-19 Tabel 4.17 Uji Kenormalan Data Tinggi Siku pada Posisi Duduk (9) 4-20


(7)

Tabel 4.18 Uji Kenormalan Data Tebal Paha 4-21 Tabel 4.19 Uji Kenormalan Data Jarak dari Lipat lutut (popliteal) ke Pantat (12)4-22 Tabel 4.20 Uji Kenormalan Data Tinggi lipat lutut (popliteal) (14) 4-23 Tabel 4.21 Uji Kenormalan Data Lebar Bahu (bidaltoid) (15) 4-24 Tabel 4.22 Uji Kenormalan Data Lebar Panggul (16) 4-25 Tabel 4.23 Uji Kenormalan Data Jarak dari siku ke ujung jari (19) 4-26 Tabel 4.24 Uji Kenormalan Data Tinggi pegangan tangan (grip) pada Posisi

Tangan ke atas vertical dan duduk (25) 4-27 Tabel 4.25 Uji Kenormalan Data Lebar telapak tangan (12) 4-28 Tabel 4.26 Uji Kenormalan Data Tebal jari telunjuk (11) 4-29 Tabel 4.27 Uji Kenormalan Data Panjang telapak kaki (1) 4-30 Tabel 4.28 Uji Kenormalan Data Lebar Kaki (4) 4-31 Tabel 4.29 Uji Keseragaman Data Tinggi Bahu pada Posisi Duduk (8) 4-32 Tabel 4.30 Uji Keseragaman Data Tinggi Siku pada Posisi Duduk (9) 4-33 Tabel 4.31 Uji Keseragaman Data Tebal Paha (10) 4-34 Tabel 4.32 Uji Keseragaman Data Jarak dari Lipat lutut (popliteal) ke

Pantat (12) 4-35

Tabel 4.33 Uji Keseragaman Data Tinggi lipat lutut (popliteal) (14) 4-36 Tabel 4.34 Uji Keseragaman Data Lebar Bahu (bidaltoid) (15) 4-37 Tabel 4.35 Uji Keseragaman Data Lebar Panggul (16) 4-38 Tabel 4.36 Uji Keseragaman Data Jarak dari siku ke ujung jari (19) 4-39 Tabel 4.37 Uji Keseragaman Data Tinggi pegangan tangan (grip) pada Posisi

Tangan ke atas vertical dan duduk (25) 4-40

Tabel 4.38 Uji Keseragaman Data Lebar telapak tangan (12) 4-41 Tabel 4.39 Uji Keseragaman Data Tebal jari telunjuk (11) 4-42 Tabel 4.40 Uji Keseragaman Data Panjang telapak kaki (1) 4-43 Tabel 4.41 Uji Keseragaman Data Lebar Kaki (4) 4-44

Tabel 4.42 Perhitungan Persentil 4-46

Tabel 4.43 Penentuan Persentil 4-50

Tabel 5.1 Dimensi Antropometri Kursi Roda 5-7


(8)

Tabel 5.3 Posture Score in Table AA ( Sebelum ) 5-14 Tabel 5.4 Muscle Use Score Group AA ( Sebelum ) 5-14

Tabel 5.5 Force Scores A ( Sebelum ) 5-16

Tabel 5.6 Find Row in Table CA ( Sebelum ) 5-16 Tabel 5.7 Posture Score in Table BA ( Sebelum ) 5-18 Tabel 5.8 Muscle Use Score Group BA ( Sebelum ) 5-18

Tabel 5.9 Force/Load Score A ( Sebelum ) 5-19

Tabel 5.10 Find Column in Table CA ( Sebelum ) 5-19

Tabel 5.11 Final Scores A ( Sebelum ) 5-20

Tabel 5.12 Posture Score in Table AB ( Sebelum ) 5-22 Tabel 5.13 Muscle Use Score Group AB ( Sebelum ) 5-22

Tabel 5.14 Force Scores B ( Sebelum ) 5-23

Tabel 5.15 Find Row in Table CB ( Sebelum ) 5-23 Tabel 5.16 Posture Score in Table BB ( Sebelum ) 5-25 Tabel 5.17 Muscle Use Score Group BB ( Sebelum ) 5-25

Tabel 5.18 Force/Load Score B ( Sebelum ) 5-26

Tabel 5.19 Find Column in Table CB ( Sebelum ) 5-26

Tabel 5.20 Final Scores B ( Sebelum ) 5-27

Tabel 5.21 Posture Score in Table AC ( Sebelum ) 5-29 Tabel 5.22 Muscle Use Score Group AC ( Sebelum ) 5-29

Tabel 5.23 Force Scores C ( Sebelum ) 5-30

Tabel 5.24 Find Row in Table CC ( Sebelum ) 5-30 Tabel 5.25 Posture Score in Table BC ( Sebelum ) 5-32 Tabel 5.26 Muscle Use Score Group BC ( Sebelum ) 5-32

Tabel 5.27 Force/Load Score C ( Sebelum ) 5-33

Tabel 5.28 Find Column in Table CC ( Sebelum ) 5-33

Tabel 5.29 Final Scores C ( Sebelum ) 5-34

Tabel 5.30 Posture Score in Table AD ( Sebelum ) 5-36 Tabel 5.31 Muscle Use Score Group AD ( Sebelum ) 5-36

Tabel 5.32 Force Scores D ( Sebelum ) 5-37


(9)

Tabel 5.34 Posture Score in Table BD ( Sebelum ) 5-39 Tabel 5.35 Muscle Use Score Group BD ( Sebelum ) 5-39

Tabel 5.36 Force/Load Score D ( Sebelum ) 5-40

Tabel 5.37 Find Column in Table CD ( Sebelum ) 5-40

Tabel 5.38 Final Scores D ( Sebelum ) 5-41

Tabel 5.39 Skor Resiko Penggunaan Kursi Roda ( Sebelum ) 5-41 Tabel 5.40 Masalah dan Spesifikasi yang Dialami Pengguna Kursi Roda 5-43 Tabel 5.41 Harga Bahan-bahan Kursi Roda Usulan 5-62 Tabel 5.42 Posture Score in Table AA (Sesudah) 5-64 Tabel 5.43 Muscle Use Score Group AA (Sesudah) 5-65

Tabel 5.44 Force Scores A (Sesudah ) 5-66

Tabel 5.45 Find Row in Table CA (Sesudah) 5-67

Tabel 5.46 Posture Score in Table BA (Sesudah ) 5-68 Tabel 5.47 Muscle Use Score Group BA ( Sesudah ) 5-69

Tabel 5.48 Force/Load Score A (Sesudah ) 5-69

Tabel 5.49 Find Column in Table CA (Sesudah ) 5-69

Tabel 5.50 Final Scores A ( Sesudah ) 5-70

Tabel 5.51 Posture Score in Table AB (Sesudah) 5-72 Tabel 5.52 Muscle Use Score Group AB (Sesudah) 5-72

Tabel 5.53 Force Scores B (Sesudah ) 5-73

Tabel 5.54 Find Row in Table CB (Sesudah) 5-73

Tabel 5.55 Posture Score in Table BB (Sesudah ) 5-75 Tabel 5.56 Muscle Use Score Group BB ( Sesudah ) 5-75

Tabel 5.57 Force/Load Score B (Sesudah ) 5-76

Tabel 5.58 Find Column in Table CB (Sesudah ) 5-76

Tabel 5.59 Final Scores B ( Sesudah ) 5-77

Tabel 5.60 Posture Score in Table AC (Sesudah) 5-79 Tabel 5.61 Muscle Use Score Group AC (Sesudah) 5-79

Tabel 5.62 Force Scores C (Sesudah ) 5-79

Tabel 5.63 Find Row in Table CC (Sesudah) 5-80


(10)

Tabel 5.65 Muscle Use Score Group BC ( Sesudah ) 5-82

Tabel 5.66 Force/Load Score C (Sesudah ) 5-83

Tabel 5.67 Find Column in Table CC (Sesudah ) 5-83

Tabel 5.68 Final Scores C ( Sesudah ) 5-84

Tabel 5.69 Posture Score in Table AD (Sesudah) 5-86 Tabel 5.70 Muscle Use Score Group AD (Sesudah) 5-86

Tabel 5.71 Force Scores D (Sesudah ) 5-87

Tabel 5.72 Find Row in Table CD (Sesudah) 5-87

Tabel 5.73 Posture Score in Table BD (Sesudah ) 5-89 Tabel 5.74 Muscle Use Score Group BD ( Sesudah ) 5-89

Tabel 5.75 Force/Load Score D (Sesudah ) 5-90

Tabel 5.76 Find Column in Table CD (Sesudah ) 5-90

Tabel 5.77 Final Scores D ( Sesudah ) 5-91

Tabel 5.78 Skor Resiko Penggunaan Kursi Roda ( Sesudah ) 5-91

Tabel 6.1 Skor RULA 6-2


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Langkah 1 K-S Test 2-13

Gambar 2.2 Langkah 2 K-S Test 2-13

Gambar 2.3 Langkah 3 K-S Test 2-14

Gambar 2.4 Rula Employee Assessment Worksheet 2-19

Gambar 2.5 Upper Arm Posture Scores 2-20

Gambar 2.6 Lower Arm Posture Scores 2-20

Gambar 2.7 Wrist Posture Scores 2-21

Gambar 2.8 Wrist Twist Posture Scores 2-21

Gambar 2.9 Neck Posture Scores 2-24

Gambar 2.10 Trunk Posture Scores 2-24

Gambar 2.11 Leg Posture Scores 2-25

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian 3-1

Gambar 3.2 Flowchart Pengumpulan dan Pengolahan Data 3-5 Gambar 3.3 Flowchart Perancangan dan Analisis 3-8

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4-2

Gambar 4.2 Bagian-bagian Kursi Roda 4-4

Gambar 4.3 Rangka Kursi Roda 4-5

Gambar 4.4 Dimensi Rangka Kursi Roda 4-5

Gambar 4.5 Dimensi Roda Belakang Kursi Roda 4-6

Gambar 4.6 Dimensi Roda Depan Kursi Roda 4-6

Gambar 4.7 Dimensi Jok Kursi Roda 4-7

Gambar 4.8 Dimensi Sandaran Punggung Kursi Roda 4-7 Gambar 4.9 Dimensi Sandaran Tangan Kursi Roda 4-8

Gambar 4.10 Dimensi Penumpu Kursi Roda 4-8

Gambar 4.11 Dimensi Pijakan Kaki Kursi Roda 4-9

Gambar 4.12 Dimensi Pegangan Pemandu Kursi Roda 4-9


(12)

Gambar 4.14 Antropometri Tangan 4-12

Gambar 4.15 Antropometri Kaki 4-12

Gambar 4.16 Grafik Batas Kendali Tinggi Bahu pada Posisi Duduk (8) 4-33 Gambar 4.17 Grafik Batas Kendali Tinggi Siku pada Posisi Duduk (9) 4-34 Gambar 4.18 Grafik Batas Kendali Tebal Paha (10) 4-35 Gambar 4.19 Grafik Batas Kendali Jarak dari Lipat lutut (popliteal)

ke Pantat (12) 4-36

Gambar 4.20 Grafik Batas Kendali Tinggi lipat lutut (popliteal) (14) 4-37 Gambar 4.21 Grafik Batas Kendali Lebar Bahu (bidaltoid) (15) 4-38 Gambar 4.22 Grafik Batas Kendali Lebar Panggul (16) 4-39 Gambar 4.23 Grafik Batas Kendali Jarak dari siku ke ujung jari (19) 4-40 Gambar 4.24 Grafik Batas Kendali Tinggi pegangan tangan (grip) pada

Posisi Tangan ke atas vertical dan duduk (25) 4-41 Gambar 4.25 Grafik Batas Kendali Lebar telapak tangan (12) 4-42 Gambar 4.26 Grafik Batas Kendali Tebal jari telunjuk (11) 4-43 Gambar 4.27 Grafik Batas Kendali Panjang telapak kaki (1) 4-44 Gambar 4.28 Grafik Batas Kendali Lebar Kaki (4) 4-45 Gambar 5.1 Kursi Roda Standar ( Menggunakan Antropometri Anak-anak ) 5-8 Gambar 5.2 Titik Cidera Otot Ketika Menggunakan Kursi Roda 5-11 Gambar 5.3 Upper Arm Posture Scores A ( Sebelum ) 5-12 Gambar 5.4 Lower Arm Posture Scores A ( Sebelum ) 5-12 Gambar 5.5 Wrist Posture Scores A ( Sebelum ) 5-12 Gambar 5.6 Wrist Twist Posture Scores A ( Sebelum ) 5-13 Gambar 5.7 Neck Posture Scores A ( Sebelum ) 5-17 Gambar 5.8 Trunk Posture Scores A ( Sebelum ) 5-17 Gambar 5.9 Leg Posture Scores A ( Sebelum ) 5-17 Gambar 5.10 Upper Arm Posture Scores B ( Sebelum ) 5-20

Gambar 5.11 Lower Arm Posture Scores B ( Sebelum ) 5-21 Gambar 5.12 Wrist Posture Scores B ( Sebelum ) 5-21 Gambar 5.13 Wrist Twist Posture Scores B ( Sebelum ) 5-21 Gambar 5.14 Neck Posture Scores B ( Sebelum ) 5-24


(13)

Gambar 5.15 Trunk Posture Scores B ( Sebelum ) 5-24 Gambar 5.16 Leg Posture Scores B ( Sebelum ) 5-24 Gambar 5.17 Upper Arm Posture Scores C ( Sebelum ) 5-27

Gambar 5.18 Lower Arm Posture Scores C ( Sebelum ) 5-28 Gambar 5.19 Wrist Posture Scores C ( Sebelum ) 5-28 Gambar 5.20 Wrist Twist Posture Scores C ( Sebelum ) 5-28 Gambar 5.21 Neck Posture Scores C ( Sebelum ) 5-31 Gambar 5.22 Trunk Posture Scores C ( Sebelum ) 5-31 Gambar 5.23 Leg Posture Scores C ( Sebelum ) 5-31 Gambar 5.24 Upper Arm Posture Scores D ( Sebelum ) 5-34

Gambar 5.25 Lower Arm Posture Scores D ( Sebelum ) 5-35 Gambar 5.26 Wrist Posture Scores D ( Sebelum ) 5-35 Gambar 5.27 Wrist Twist Posture Scores D ( Sebelum ) 5-35 Gambar 5.28 Neck Posture Scores D ( Sebelum ) 5-38 Gambar 5.29 Trunk Posture Scores D ( Sebelum ) 5-38 Gambar 5.30 Leg Posture Scores D ( Sebelum ) 5-38

Gambar 5.31 Kerangka Usulan 5-44

Gambar 5.32 Roda Belakang Usulan 5-45

Gambar 5.33 Roda Depan Usulan 5-46

Gambar 5.34 Sandaran Tangan Usulan 5-47

Gambar 5.35 Pijakan Kaki Usulan 5-48

Gambar 5.36 Pegangan Pemandu Usulan 5-49

Gambar 5.37 Perancangan Kursi Roda Usulan 5-50

Gambar 5.38 Mekanisme Roda Belakang Kursi Roda Usulan 5-51

Gambar 5.39 Mekanisme Roda Belakang Miundur 5-52

Gambar 5.40 Palang Roda Belakang 5-52

Gambar 5.41 Mekanisasi Roda Depan 5-53

Gambar 5.42 Sandaran Tangan Kursi Roda Standar 5-54 Gambar 5.43 Mekanisme Sandaran Tangan Usulan 5-55

Gambar 5.44 Mekanisme Pijakan Kaki Usulan 5-56


(14)

Gambar 5.46 Upper Arm Posture Scores A ( Sesudah ) 5-62 Gambar 5.47 Lower Arm Posture Scores A ( Sesudah ) 5-63 Gambar 5.48 Wrist Posture Scores A ( Sesudah ) 5-63 Gambar 5.49 Wrist Twist Posture Scores A ( Sesudah ) 5-63 Gambar 5.50 Neck Posture Scores A ( Sesudah ) 5-67 Gambar 5.51 Trunk Posture Scores A ( Sesudah ) 5-67 Gambar 5.52 Leg Posture Scores A ( Sesudah ) 5-68 Gambar 5.53 Upper Arm Posture Scores B ( Sesudah ) 5-70 Gambar 5.54 Lower Arm Posture Scores B ( Sesudah ) 5-71 Gambar 5.55 Wrist Posture Scores B ( Sesudah ) 5-71 Gambar 5.56 Wrist Twist Posture Scores B ( Sesudah ) 5-71 Gambar 5.57 Neck Posture Scores B ( Sesudah ) 5-74 Gambar 5.58 Trunk Posture Scores B ( Sesudah ) 5-74 Gambar 5.59 Leg Posture Scores B ( Sesudah ) 5-74 Gambar 5.60 Upper Arm Posture Scores C ( Sesudah ) 5-77 Gambar 5.61 Lower Arm Posture Scores C ( Sesudah ) 5-78 Gambar 5.62 Wrist Posture Scores C ( Sesudah ) 5-78 Gambar 5.63 Wrist Twist Posture Scores C ( Sesudah ) 5-78 Gambar 5.64 Neck Posture Scores C ( Sesudah ) 5-81 Gambar 5.65 Trunk Posture Scores C ( Sesudah ) 5-81 Gambar 5.66 Leg Posture Scores C ( Sesudah ) 5-81 Gambar 5.67 Upper Arm Posture Scores D ( Sesudah ) 5-84 Gambar 5.68 Lower Arm Posture Scores D ( Sesudah ) 5-85 Gambar 5.69 Wrist Posture Scores D ( Sesudah ) 5-85 Gambar 5.70 Wrist Twist Posture Scores D ( Sesudah ) 5-85 Gambar 5.71 Neck Posture Scores D ( Sesudah ) 5-88 Gambar 5.72 Trunk Posture Scores D ( Sesudah ) 5-88 Gambar 5.73 Leg Posture Scores D ( Sesudah ) 5-89


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Mentah L1-1

Lampiran 2 Tabel D’Agustino’s Normality Test L2-1


(16)

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan penderita mengalami kelumpuhan. Bagi penyandang cacat khususnya cacat bagian kaki, kursi roda sangat membantu karena dapat mempermudah pengguna dalam melakukan aktivitas. Perancangan kursi roda hanya diperuntukkan untuk orang dewasa saja. Ini membuat anak-anak penyandang cacat tidak dapat menggunakan kursi roda dengan nyaman atau dengan kata lain kursi roda yang ada sekarang tidak ergonomis bagi penyandang cacat anak-anak dikarenakan design dan dimensi kursi roda tidak disesuaikan dengan penyandang cacat anak-anak.

Bila ditinjau dari penggunaan kursi roda tersebut untuk anak-anak, konstruksi kursi roda yang ada sekarang ini masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya anak-anak kesulitan mengambil barang yang letaknya diluar jangkauan tangan, anak-anak kesulitan mengambil barang yang terletak di lantai, anak-anak masih kesulitan untuk menggerakkan kursi roda khususnya pada tangga atau tanjakan, anak-anak mengeluh mengalami fatique ketika menggunakan kursi roda dalam waktu yang lama karena kursi roda tidak dirancang sesuai dengan antropometri anak-anak. Kekurangan-kekurangan yang ada membuat penyandang cacat anak-anak tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan maksimal.

Dengan memperhatikan aspek ergonomi dalam perancangan produk kursi roda, penulis mencoba merancang ulang kursi roda dengan dimensi yang dapat disesuaikan dengan antropometri tubuh anak-anak. Kemudian kursi roda dirancang sesuai dengan kebutuhan dari penyandang cacat anak-anak. Penulis juga memberikan alat bantu agar pengguna dapat lebih ringan dalam menggunakan kursi roda pada bidang miring.


(18)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

Melalui inovasi tersebut, diharapkan penulis mampu menjawab keluhan-keluhan yang ada dalam dunia kesehatan dan melalui perancangan produk kursi roda ini diharapkan pengguna kursi roda dapat lebih mudah dalam melakukan aktifitas sehari-hari tanpa harus meminta bantuan kepada orang lain.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Anak-anak kesulitan mengambil barang yang terletak di atas. (contoh: mengambil buku atau pakaian dalam lemari)

2. Anak-anak kesulitan mengambil barang yang terletak di lantai. (contoh: mengambil alat tulis yang terjatuh di lantai)

3. Anak-anak kesulitan untuk menggerakkan kursi roda khususnya pada bidang miring.

4. Anak-anak mengeluh mengalami kelelahan dan cidera otot pada tubuh bagian atas ketika menggunakan kursi roda dalam waktu yang lama.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan Masalah

Agar topik yang akan dibahas pada penyusunan tugas akhir ini tidak meluas, maka penulis mengajukan beberapa batasan masalah antara lain:

1. Kursi roda yang dirancang menggunakan sistem manual.

2. Kursi roda dirancang untuk anak-anak dengan cacat fisik permanen. 3. Kursi roda ditujukan untuk anak-anak dengan usia 6-12 tahun.

4. Perancangan mempertimbangkan aspek mekanisasi, teknik, fungsi, estetika, dan ekonomi.

5. Panjang merupakan dimensi yang diukur secara horizontal sejajar dengan dada.

6. Lebar merupakan dimensi yang diukur secara horizontal tegak lurus dengan dada.


(19)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

8. Karena sampel merupakan sampel jenuh, maka tidak dilakukan uji cukup.

1.3.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan penulis dalam pengerjaan tugas akhir antara lain:

1. 20 sampel penyandang cacat anak-anak yang diambil mewakili populasi penyandang cacat anak-anak.

2. Tingkat ketelitian yang digunakan adalah sebesar 5% 3. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95%

4. Persentil minimum yang digunakan adalah sebesar 5%, persentil rata-rata sebesar 50%, dan persentil maksimum sebesar 95%

5. Berat kursi roda sebesar 15kg

6. Berat pengguna kursi roda sebesar 40kg 7. Gravitasi 10

8. = 0.1

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi yang telah disebutkan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi sebagai berikut :

1. Apa kelemahan dari kursi roda yang digunakan saat ini bagi anak-anak? 2. Fasilitas apa saja yang dibutuhkan ketika anak-anak menggunakan kursi

roda?

3. Bagaimana faktor keamanan dan keselamatan ketika kursi roda digunakan oleh anak-anak?

4. Bagaimana rancangan kursi roda yang ergonomis untuk anak-anak?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan kursi roda adalah sebagai berikut:

1. Penulis mengetahui kelemahan dari kursi roda yang digunakan saat ini bagi anak-anak.


(20)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

2. Penulis mengetahui fasilitas yang dibutuhkan ketika anak-anak menggunakan kursi roda.

3. Penulis menganalisis faktor keamanan dan keselamatan ketika kursi roda digunakan oleh anak-anak.

4. Penulis merancang kursi roda yang sesuai untuk anak-anak.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah yang dihadapi, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan digunakan sebagai dasar pemikiran penulis dalam memecahkan permasalahan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah penelitian yang sistematis dalam melakukan penelitian agar penelitian yang dilakukan penulis lebih terstruktur dan terarah.

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data yang diperlukan untuk melakukan pengolahan data dan pengolahan dari data-data yang telah diperoleh pada pengumpulan data untuk memecahkan masalah yang terjadi dan menganalisis hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan dan kemudian dianalisis.

BAB 5 PERANCANGAN DAN ANALISIS PERANCANGAN

Bab ini berisi perancangan dan analisis perancangan kursi roda yang dibagi menjadi setiap bagian yang dirancang berdasarkan masalah yang ada. Pada bagian analisis, akan dijawab permasalahan yang ada pada penelitian ini.


(21)

BAB 1 Pendahuluan 1-5

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberi saran-saran yang berguna bagi perancangan dan pengembangan produk di waktu yang akan datang.


(22)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Kelemahan kursi roda yang digunakan sekarang

Berdasarkan hasil analisis, kursi roda yang digunakan sekarang memiliki beberapa kekurangan pada saat digunakan oleh anak-anak. Kekurangan tersebut antara lain:

 Ukuran yang tidak disesuaikan dengan dimensi tubuh anak-anak sehingga pengguna kursi roda mengeluh mengalami kelelahan dan cidera otot saat menggunakan kursi roda dalam jangka waktu yang cukup lama.

 Kursi roda tidak dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna pada saat melakukan pekerjaan mengambil benda yang terletak di atas (contohnya mengambil pakaian dalam lemari) dan benda yang terletak di bawah (contohnya mengambil alat tulis yang terjatuh di lantai)

 Sistem roda penggerak memungkinkan untuk terjadi cidera otot pada lengan dikarenakan pada saat pengguna menggerakkan kursi roda, lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan melakukan gerakan yang statis dengan postur tubuh yang kurang baik. (bahu atas naik, pergelangan tangan bergerak menjauhi sisi tengah secara berulang dengan beban yang cukup besar)

2. Fasilitas yang dibutuhkan anak-anak ketika menggunakan kursi roda Melalui analisis RULA, didapat solusi untuk mengatasi kendala yang dialami pengguna kursi roda. Solusi tersebut antara lain:

 Kursi roda menggunakan tuas dengan mekanisme kunci sok model

reversible ratchet sebagai penggerak roda belakang.

 Kursi roda menggunakan hidrolik untuk membantu pengguna mengambil barang yang terletak di atas jangkauan tangan pengguna.


(23)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

 Sandaran tangan dapat dilepas pada saat mengambil benda yang terletak di lantai.

 Ukuran roda belakang disesuaikan dengan tinggi popliteal agar ruang bagi batang tubuh menjadi lebih besar saat naik atau turun dari kursi roda.

3. Faktor keamanan dan keselamatan ketika menggunakan kursi roda

Penulis menggunakan analisis RULA dengan tujuan menganalisis gerakan yang memiliki kemungkinan kelelahan dan cidera otot untuk menghindari hal tersebut dialami penyandang cacat anak-anak saat menggunakan kursi roda dalam jangka waktu yang lama. Analisis RULA (rapid upper limb assessment) digunakan untuk menyediakan solusi untuk mengatasi kemungkinan yang menyebabkan kelelahan atau cidera yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian atas. Melalui analisis RULA, didapat skor dari setiap gerakan adalah sebagai berikut:

Tabel 6.1 Skor RULA

Kegiatan Final Score

Menggerakkan kursi roda 5

Mengambil benda yang terletak di atas seperti loker, lemari, dan sebagainya. 6

Mengambil benda yang terletak di bawah seperti mengambil alat tulis yang

terjatuh, mainan, atau buku yang terletak di lemari bagian bawah. 5

Naik dan turun dari kursi roda. 3

Besarnya skor dari kegiatan menggerakkan kursi roda, mengambil benda yang terletak di atas (loker, lemari, dan sebagainya), dan mengambil benda yang terletak di bawah dikarenakan beberapa alasan yaitu:

 Pada gerakan menggerakkan roda pada kursi roda, besarnya skor dikarenakan force score yang relative besar dikarenakan beban dari roda kursi yang cukup besar dan dilakukan secara berulang-ulang.

 Pada gerakan mengambil benda yang terletak di atas seperti pakaian atau buku di lemari atau loker, besarnya skor dikarenakan pada saat mengambil barang, tangan pengguna kesulitan untuk menjangkau benda di atas sehingga lengan atas bergerak ke atas dengan sudut di atas 90 derajat dengan bahu naik.


(24)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

 Pada gerakan mengambil benda yang terletak di lantai seperti mengambil alat tulis yang terjatuh, besarnya skor dikarenakan pada saat mengambil barang, tangan pengguna kesulitan untuk menjangkau benda yang terletak di lantai dikarenakan terhalang oleh sandaran tangan, leher pengguna menghadap ke bawah dengan sudut lebih dari 20 derajat, dan leher menghadap ke samping kiri atau samping kanan tergantung dari posisi benda yang akan diambil..

 Pada gerakan naik turun dari kursi roda, besarnya skor dikarenakan pengguna kesulitan berpindah dari kursi roda atau naik ke kursi roda. Hal ini disebabkan adanya sandaran tangan yang menyebabkan ruang berpindah dari batang tubuh pengguna menjadi kecil. Dilihat dari skor akhir, gerakan ini tidak wajib dilakukan penelurusan dan perubahan lebih lanjut.

Melalui analisis RULA, didapat solusi untuk mengatasi kendala yang dialami pengguna kursi roda. Solusi tersebut antara lain:

 Kursi roda menggunakan tuas dengan mekanisme kunci sok model

reversible ratchet sebagai penggerak roda belakang.

 Kursi roda menggunakan hidrolik untuk membantu pengguna mengambil barang yang terletak di atas jangkauan tangan pengguna.

 Sandaran tangan dapat diturunkan pada saat mengambil benda yang terletak di lantai.

 Ukuran roda belakang disesuaikan dengan tinggi popliteal agar ruang bagi batang tubuh menjadi lebih besar saat naik atau turun dari kursi roda.


(25)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

4. Rancangan roda yang ergonomis untuk anak-anak

Kursi roda yang ergonomis dirancang untuk menjawab kebutuhan dari pengguna yaitu penyandang cacat anak-anak. Spesifikasi yang menjadi kelebihan dari kursi roda usulan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 6.2 Fitur Kursi Roda

Kursi Roda Spesifikasi

Kursi roda menggunakan sistem hidrolik sederhana

Sandaran tangan dapat dinaik-turunkan sesuai penggunaan

Kursi roda menggunakan sistem kunci sok model reversible ratchet Menggunakan dimensi kursi roda yang telah disesuaikan dengan antropometri tubuh

anak-anak

Beban dorong diubah menjadi beban tarik Sandaran tangan dapat dinaik-turunkan sesuai

penggunaan

Diameter roda belakang menggunakan tinggi popliteal

6.2 Saran

Beberapa saran yang diajukan oleh penulis untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Parameter force/load score pada analisis RULA merupakan parameter yang digunakan untuk operator dengan beban angkat. Sedangkan operator tidak hanya melakukan beban angkat tetapi beban dorong, beban kayuh, dan sebagainya. Oleh karena itulah analisis RULA perlu dikembangkan untuk kedepannya.

2. Penelitian perlu dilakukan pengembangan hingga mendapatkan hasil final


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Bridger,R.S., 1995. Introduction to Ergonomics, Singapore: McGraw-Hill

Konz, Stephan.,1999, Posture, Insharwan Sumae (Ed). Biomechanic in Ergonomics, pp. 309-324. Philadelphia. Taylor & Francis

McAtamney, L. & Corlett, E.N., 1993, RULA: a survey method for the investigation of

work-related upper limb disorders, Applied Ergonomics, 24: 91-99.

McAtamney, L. & Corlett, E.N., 2004. Rapid Upper Limb Assessment (RULA) In Stanton, N. et al. (eds.) Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods, Chapter 7, Boca Raton, FL, pp. 7:1 - 7:11.

Nurmianto, Eko, 1986. Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya, Gunawidya, Jakarta. Pheasant, Sthepen, 1986. Bodyspace: Anthropometry, ergonomics and design. London,

Taylor & Francis.

Pourmahabadian, Mohammad, Mehdi Akhavan, dan Kamal Azam, 2008. Investigation

od Risk Factor of Work-Related Upper-Limb Musculoskeletal Disorders in a Pharmaceutical Industry, Journal of Applied Sciences 8(7):1262-1267.

Sutalaksana, I. Z., 1982, Teknik Tata Cara Kerja, Bandung: Penerbit ITB.

http://ergo.human.cornell.edu/Pub/AHquest/CURULA.pdf

http://www.humanics-es.com/rula.pdf http://ergo.human.cornell.edu/ahRULA.html


(1)

BAB 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberi saran-saran yang berguna bagi perancangan dan pengembangan produk di waktu yang akan datang.


(2)

6.1 Kesimpulan

1. Kelemahan kursi roda yang digunakan sekarang

Berdasarkan hasil analisis, kursi roda yang digunakan sekarang memiliki beberapa kekurangan pada saat digunakan oleh anak-anak. Kekurangan tersebut antara lain:

 Ukuran yang tidak disesuaikan dengan dimensi tubuh anak-anak sehingga pengguna kursi roda mengeluh mengalami kelelahan dan cidera otot saat menggunakan kursi roda dalam jangka waktu yang cukup lama.

 Kursi roda tidak dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna pada saat melakukan pekerjaan mengambil benda yang terletak di atas (contohnya mengambil pakaian dalam lemari) dan benda yang terletak di bawah (contohnya mengambil alat tulis yang terjatuh di lantai)

 Sistem roda penggerak memungkinkan untuk terjadi cidera otot pada lengan dikarenakan pada saat pengguna menggerakkan kursi roda, lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan melakukan gerakan yang statis dengan postur tubuh yang kurang baik. (bahu atas naik, pergelangan tangan bergerak menjauhi sisi tengah secara berulang dengan beban yang cukup besar)

2. Fasilitas yang dibutuhkan anak-anak ketika menggunakan kursi roda Melalui analisis RULA, didapat solusi untuk mengatasi kendala yang dialami pengguna kursi roda. Solusi tersebut antara lain:

 Kursi roda menggunakan tuas dengan mekanisme kunci sok model reversible ratchet sebagai penggerak roda belakang.

 Kursi roda menggunakan hidrolik untuk membantu pengguna mengambil barang yang terletak di atas jangkauan tangan pengguna.


(3)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Sandaran tangan dapat dilepas pada saat mengambil benda yang terletak di lantai.

 Ukuran roda belakang disesuaikan dengan tinggi popliteal agar ruang bagi batang tubuh menjadi lebih besar saat naik atau turun dari kursi roda.

3. Faktor keamanan dan keselamatan ketika menggunakan kursi roda

Penulis menggunakan analisis RULA dengan tujuan menganalisis gerakan yang memiliki kemungkinan kelelahan dan cidera otot untuk menghindari hal tersebut dialami penyandang cacat anak-anak saat menggunakan kursi roda dalam jangka waktu yang lama. Analisis RULA (rapid upper limb assessment) digunakan untuk menyediakan solusi untuk mengatasi kemungkinan yang menyebabkan kelelahan atau cidera yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian atas. Melalui analisis RULA, didapat skor dari setiap gerakan adalah sebagai berikut:

Tabel 6.1 Skor RULA

Kegiatan Final Score

Menggerakkan kursi roda 5

Mengambil benda yang terletak di atas seperti loker, lemari, dan sebagainya. 6 Mengambil benda yang terletak di bawah seperti mengambil alat tulis yang

terjatuh, mainan, atau buku yang terletak di lemari bagian bawah. 5

Naik dan turun dari kursi roda. 3

Besarnya skor dari kegiatan menggerakkan kursi roda, mengambil benda yang terletak di atas (loker, lemari, dan sebagainya), dan mengambil benda yang terletak di bawah dikarenakan beberapa alasan yaitu:

 Pada gerakan menggerakkan roda pada kursi roda, besarnya skor dikarenakan force score yang relative besar dikarenakan beban dari roda kursi yang cukup besar dan dilakukan secara berulang-ulang.

 Pada gerakan mengambil benda yang terletak di atas seperti pakaian atau buku di lemari atau loker, besarnya skor dikarenakan pada saat mengambil barang, tangan pengguna kesulitan untuk menjangkau benda di atas sehingga lengan atas bergerak ke atas dengan sudut di atas 90 derajat dengan bahu naik.


(4)

 Pada gerakan mengambil benda yang terletak di lantai seperti mengambil alat tulis yang terjatuh, besarnya skor dikarenakan pada saat mengambil barang, tangan pengguna kesulitan untuk menjangkau benda yang terletak di lantai dikarenakan terhalang oleh sandaran tangan, leher pengguna menghadap ke bawah dengan sudut lebih dari 20 derajat, dan leher menghadap ke samping kiri atau samping kanan tergantung dari posisi benda yang akan diambil..

 Pada gerakan naik turun dari kursi roda, besarnya skor dikarenakan pengguna kesulitan berpindah dari kursi roda atau naik ke kursi roda. Hal ini disebabkan adanya sandaran tangan yang menyebabkan ruang berpindah dari batang tubuh pengguna menjadi kecil. Dilihat dari skor akhir, gerakan ini tidak wajib dilakukan penelurusan dan perubahan lebih lanjut.

Melalui analisis RULA, didapat solusi untuk mengatasi kendala yang dialami pengguna kursi roda. Solusi tersebut antara lain:

 Kursi roda menggunakan tuas dengan mekanisme kunci sok model reversible ratchet sebagai penggerak roda belakang.

 Kursi roda menggunakan hidrolik untuk membantu pengguna mengambil barang yang terletak di atas jangkauan tangan pengguna.

 Sandaran tangan dapat diturunkan pada saat mengambil benda yang terletak di lantai.

 Ukuran roda belakang disesuaikan dengan tinggi popliteal agar ruang bagi batang tubuh menjadi lebih besar saat naik atau turun dari kursi roda.


(5)

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

4. Rancangan roda yang ergonomis untuk anak-anak

Kursi roda yang ergonomis dirancang untuk menjawab kebutuhan dari pengguna yaitu penyandang cacat anak-anak. Spesifikasi yang menjadi kelebihan dari kursi roda usulan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 6.2 Fitur Kursi Roda

Kursi Roda Spesifikasi

Kursi roda menggunakan sistem hidrolik sederhana

Sandaran tangan dapat dinaik-turunkan sesuai penggunaan

Kursi roda menggunakan sistem kunci sok model reversible ratchet Menggunakan dimensi kursi roda yang telah disesuaikan dengan antropometri tubuh

anak-anak

Beban dorong diubah menjadi beban tarik Sandaran tangan dapat dinaik-turunkan sesuai

penggunaan

Diameter roda belakang menggunakan tinggi popliteal

6.2 Saran

Beberapa saran yang diajukan oleh penulis untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Parameter force/load score pada analisis RULA merupakan parameter yang digunakan untuk operator dengan beban angkat. Sedangkan operator tidak hanya melakukan beban angkat tetapi beban dorong, beban kayuh, dan sebagainya. Oleh karena itulah analisis RULA perlu dikembangkan untuk kedepannya.

2. Penelitian perlu dilakukan pengembangan hingga mendapatkan hasil final score siminimal mungkin.


(6)

Konz, Stephan.,1999, Posture, Insharwan Sumae (Ed). Biomechanic in Ergonomics, pp. 309-324. Philadelphia. Taylor & Francis

McAtamney, L. & Corlett, E.N., 1993, RULA: a survey method for the investigation of work-related upper limb disorders, Applied Ergonomics, 24: 91-99.

McAtamney, L. & Corlett, E.N., 2004. Rapid Upper Limb Assessment (RULA) In Stanton, N. et al. (eds.) Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods, Chapter 7, Boca Raton, FL, pp. 7:1 - 7:11.

Nurmianto, Eko, 1986. Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya, Gunawidya, Jakarta. Pheasant, Sthepen, 1986. Bodyspace: Anthropometry, ergonomics and design. London,

Taylor & Francis.

Pourmahabadian, Mohammad, Mehdi Akhavan, dan Kamal Azam, 2008. Investigation od Risk Factor of Work-Related Upper-Limb Musculoskeletal Disorders in a Pharmaceutical Industry, Journal of Applied Sciences 8(7):1262-1267.

Sutalaksana, I. Z., 1982, Teknik Tata Cara Kerja, Bandung: Penerbit ITB.

http://ergo.human.cornell.edu/Pub/AHquest/CURULA.pdf

http://www.humanics-es.com/rula.pdf http://ergo.human.cornell.edu/ahRULA.html