Pengaruh Persepsi Iklan Media Televisi Produk Rider terhadap Minat Beli Pakaian Dalam di Department Store di Kota Bandung.

(1)

ABSTRAK

Bagi sebagian besar perusahaan iklan menjadi suatu pilihan yang menarik, disamping sebagai sumber informasi iklan juga dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika ditayangkan di televisi. Adapun yang tidak kalah penting selain periklanan yaitu persepsi konsumen terhadap iklan televisi tersebut. Persepsi konsumen harus diperhatikan oleh pemasar karena persepsi merupakan proses bagaimana stimuli-stimuli atau rangsangan pemasaran (iklan) diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasikan yang menentukan apakah seseorang konsumen akan melakukan pembalian terhadap suatu produk yang ditawarkan atau tidak. Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli maka dikenal istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis jalur dengan alat bantu SPSS versi 12.00. Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung dengan menggunakan 130 responden yang pernah membeli dan atau mau membeli produk Rider di beberapa

departement store. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diketahui

pengaruh persepsi iklan TV Rider mempengaruhi minat beli pakaian dalam Rider sebesar 17,5% dan sebesar 82,5% dipengaruhi faktor lain dan model regresi persepsi iklan media TV berpengaruh terhadap minat beli.


(2)

ABSTRACK

For most companies advertising becomes an attractive option, as well as a source of advertising information is also considered as a medium for entertainment and communications media, especially effective when aired on television. As for the no less important than the advertising of consumer perceptions of television advertising. Consumer perceptions must be considered by marketers because perception is the process of how a stimulus-marketing stimuli (advertising) selected, organized, and interpreted to determine whether a person will do pembalian consumers of a product that is offered or not. In connection with the consumer desire to buy is the technical term buying interest. Interest in buying a part of the process towards purchasing decisions made by a consumer. The method of analysis is the method used path analysis with SPSS version of the tool 12:00. This research was conducted in Bandung with 130 respondents who had purchased and or want to buy products Rider at some department stores. Based on the results of data processing that have been made known to influence perceptions Rider TV ads influence interest in Rider buy clothes for 17.5% and 82.5% influenced by other factors and perceptions regression model TV media advertising influence buying interest. Keywords: Advertising, Consumer Perception and Interest in purchasing


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii KATA PENGANTAR ………. iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ……….... viii

DAFTAR TABEL ………... xiii

DAFTAR GAMBAR ………... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 6

1.4 Kegunaan Penelitian ………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Iklan ………... 8


(4)

2.2 Menentukan Tujuan Periklanan ... 14

2.3 Memilih Pesan Periklanan ... 18

2.3.1 Pembentukan Pesan ………... 18

2.3.2 Evaluasi dan Pemilihan Pesan... 19

2.3.3 Pelaksanaan Pesan ………... 20

2.3.3.1 Nada ………... 21

2.3.3.2 Kata-kata ………... 22

2.4 Media Elektronik ………... 23

2.4.1 Media Televisi... 24

2.4.1.1 Kekuatan Media Televisi ………... 27

2.4.1.2 Kelemahan Media Televisi... 28

2.5 Perilaku Konsumen... 29

2.6 Persepsi Konsumen... 30

2.6.1 Sikap Konsumen... 31

2.6.2 Iklan Mendorong Sifat Konsumerisme... 32


(5)

2.6.4 Citra... 36

2.6.5 Sub Variabel Penilaian Publik... 36

2.7 Tahapan Dalam Keputusan Membeli... 38

2.8 Kerangka Pemikiran……… 42

2.9 Pengembangan Hipotesis……… 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian……….. 46

3.2 Metodologi Penelitian………... 50

3.2.1 Desain Penelitian……… 50

3.2.2 Pengukuran dan Operasional Variabel……….. 50

3.2.2.1 Skala Pengukuran……….. 54

3.2.3 Populasi dan Sampel……… 55

3.2.3.1 Kriteria Pemilihan Sampel……… 56

3.2.3.2 Metode Pengambilan Sampel………... 56

3.2.3.3 Jumlah Sampel………. 57


(6)

3.2.5 Normalitas……….. 59

3.2.6 Validitas dan Realibilitas………... 59

3.2.6.1 Uji Validitas………... 60

3.2.6.2 Uji Reliabilitas……….. 61

3.2.7 Metode Analisa Data………... 62

3.2.7.1 Analisa Regresi……… 63

3.2.7.7.1 Analisis Regresi Sederhana……… 63

3.2.7.2 Uji F………. 64

3.2.7.3 Uji T……….. 64

3.2.7.4 Kriteria Pengujian Hipotesis………. 64

3.2.7.5 Koefisien Determinasi……….. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden……… 67

4.2 Uji Normalitas, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Regresi……... 96

4.2.1 Uji Normalitas………... 96


(7)

4.2.3 Uji Reliabilitas……….. 99

4.2.4 Uji Regresi………... 101

4.2.5 Pengujian Hipotesis………. 103

4.3 Pembahasan……….. 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 105

5.2 Saran ………... 106

DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Berbagai Kemungkinan Tujuan periklanan……… 15

Tabel 2.2 Kata-Kata Kreatif………... 22

Tabel 2.3 Model Perilaku Konsumen………. 39

Tabel 3.1 Tabel Operasional……….. 52

Tabel 3.1 Tabel Operasional Lanjutan……….. 53

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden………. 68

Tabel 4.2 Usia Responden……… 69

Tabel 4.3 Tingkat Pengeluaran Responden……….. 70

Tabel 4.4 Menonton Iklan Rider……….. 70

Tabel 4.5 Pendapat Responden bahwa Iklan TV Rider merupakan Sumber Informasi yang berharga tentang penjualan lokal Produk Pakaian Dalam Rider

72

Tabel 4.6 Pendapat Responden bahwa iklan TV Rider menginformasikan kepada saya merek Rider yang memiliki fitur-fitur yang saya cari

73

Tabel 4.7 Pendapat Responden bahwa iklan TV Rider membantu saya mengikuti perkembangan produk-produk pakaian dalam Rider yang tersedia di pasar

74

Tabel 4.8 Pendapat Responden bahwa kita lebih mempercayai produk pakaian dalam Rider yang diiklankan di TV dibandingkan produk-produk lain yang tidak diiklankan di TV

75

Tabel 4.9 Pendapat Responden bahwa iklan TV Rider membantu konsumen membeli merek pakaian dalam terbaik untuk harga tertentu

76

Tabel 4.10 Pendapat Responden bahwa bila tidak ada iklan TV Rider proses keputusan pembelian produk pakaian dalam menjadi sukar


(9)

Tabel 4.11 Pendapat Responden bahwa iklan TV Rider memberitahukan saya tentang produk pakaian dalam yang dibeli dan digunakan oleh orang-orang seperti saya

78

Tabel 4.12 Pendapat Responden bahwa iklan TV Rider membantu saya dalam memahami produk-produk pakaian dalam yang bisa atau tidak bisa mencerninkan citra diri saya

79

Tabel 4.13 Pendapat Responden bahwa saya belajar mengenai produk pakaian dalam apa yang sedang tren dan apa yang harus saya beli agar bisa mendapatkan citra sosial yang baik dari iklan TV Rider

80

Tabel 4.14 Pendapat Responden bahwa kadang saya memikirkan apa yang saya lihat atau dengar di iklan TV Rider

81

Tabel 4.15 Pendapat Responden bahwa beberapa iklan TV Rider membuat saya merasa senang

82

Tabel 4.16 Pendapat Responden bahwa iklan TV produk pakaian dalam Rider membuat kita menjadi masyarakat materialistis yang tertarik pada membeli dan memiliki segala hal

83

Tabel 4.17 Pendapat Responden bahwa Iklan TV produk pakaian dalam Rider membuat kita membeli produk-produk yang sebetulnya tidak terjangkau harganya demi keperluan pamer

84

Tabel 4.18 Pendapat Responden bahwa iklan TV produk pakaian dalam Rider kadang membuat orang hidup dalam dunia fantasi

85

Tabel 4.19 Pendapat Responden bahwa iklan produk pakaian dalam Rider saya sering menyaksikan nilai dan keyakinan saya ditampilkan

86

Tabel 4.20 Pendapat Responden bahwa banyak iklan TV tentang produk pakaian dalam yang didasarkan pada gagasan dan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai pribadi saya

87

Tabel 4.21 Pendapat Responden bahwa iklan TV produk pakaian dalam Rider meningkatkan standar kehidupan masyarakat

88

Tabel 4.22 Pendapat Responden bahwa iklan TV pakaian dalam Rider menaikkan biaya produk

89

Tabel 4.23 Pendapat Responden bahwa lebih baik menghemat dana untuk iklan TV tentang produk pakaian dalam Rider dan menginvestasikannya


(10)

untuk penyempurnaan produk

Tabel 4.24 Pendapat Responden bahwa kita membutuhkan iklan TV untuk mendukung acara-acara TV

91

Tabel 4.25 Pendapat Responden bahwa kadang saya membeli produk pakaian dalam Rider semata-mata karena pengaruh iklan TV

92

Tabel 4.26 Pendapat Responden bahwa setelah melihat iklan TV Rider konsumen tertarik untuk mencari informasi tentang produk tersebut

93

Tabel 4.27 Pendapat Responden bahwa setelah melihat iklan TV Rider saya mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut jika saya memerlukannya

94

Tabel 4.28 Pendapat Responden bahwa setelah melihat iklan TV Rider saya tertarik untuk membeli Produk tersebut jika saya memerlukannya

95

Tabel 4.29 Descriptive Statistics... 96

Tabel 4.30 KMO and Bartlett’s Test………. 97

Tabel 4.31 Rotated Component Matrix……… 98

Tabel 4.32 Reliability Statistics………... 99

Tabel 4.33 Item-Total Statistics……….. 99

Tabel 4.34 Reliability Statistics……….. 100

Tabel 4.35 Item-Total Statistics………. 100

Tabel 4.36 Anova……… 101

Tabel 4.37 Model Summary……… 102


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Kesimpulan Tingkah Laku Konsumen... 41 Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran... 44 Gambar 3 Model AIDA... 45


(12)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tolak ukur yang penting dalam perekonomian suatu negara adalah kegiatan perdagangan. Perusahaan masa kini berusaha sekuat tenaga mempertahankan pelanggannya. Mereka sadar bahwa biaya untuk menarik satu pelanggan baru, bisa lima kali dari biaya mempertahankan pelanggan yang ada. Pemasaran yang ofensif biasanya lebih mahal dari pada pemasaran defensif, karena lebih banyak usaha dan biaya untuk mendorong pelanggan yang puas supaya meninggalkan pemasoknya sekarang Kotler dan Susanto (2000 : 153).

Dalam situasi perekonomian di Indonesia seperti sekarang ini banyak perusahaan yang saling bersaing khususnya dalam periklanan. Perusahaan modern bukan hanya memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan membuatnya mudah di jangkau, tetapi perlu mengkomunikasikan produknya dengan baik dan jelas kepada konsumen, yaitu salah satunya dengan periklanan.

Periklanan merupakan bagian dari komunikasi pemasaran yang merefleksikan situasi dan kondisi nyata dalam perkembangan di masyarakat. Harus diakui tidak semua iklan simpatik dan dapat dipercaya. Iklan merupakan sarana komunikasi penting yang tak bisa dihindarkan (inevitable) dalam negara yang menganut sistem ekonomi yang berorientasi


(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

ke pasar. Fenomena tersebut secara nyata dapat disaksikan setiap hari yaitu semakin gencarnya perusahaan-perusahaan memasarkan produknya melalui iklan di berbagai media massa. Bagi sebagian besar perusahaan iklan menjadi suatu pilihan yang menarik, disamping sebagai sumber informasi iklan juga dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika ditayangkan di televisi.

Adapun yang tidak kalah penting selain periklanan yaitu persepsi konsumen terhadap iklan televisi tersebut. Persepsi adalah hal yang paling menentukan tanggapan terhadap suatu iklan baik maupun tidak baik. Persepsi merupakan cara pandang seseorang terhadap dunia di sekitar kita. Bilson Simamora (2004 : 102)

Persepsi setiap orang terhadap suatu produk berbeda-beda, oleh karena itu persepsi mempunyai sifat yang subyektif. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh isi memorinya atau dengan kata lain proses persepsi seserang terhadap suatu produk dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya yang tersimpan dalam memorinya. Persepsi konsumen harus diperhatikan oleh pemasar karena persepsi merupakan proses bagaimana stimuli-stimuli atau rangsangan pemasaran (iklan) diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasikan yang menentukan apakah seseorang konsumen akan melakukan pembelian terhadap suatu produk yang ditawarkan atau tidak. Sutisna (2001 : 61-64)

Dalam perkembangan dunia bisnis, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan senantiasa menciptakan terobosan-terobosan baru sehingga mampu bersaing dalam mencari konsumen yang semakin berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan simpati konsumen, baik melalui


(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan pengembangan sumber daya manusia. Semakin banyak perusahaan sejenis yang beroperasi, membuat konsumen dapat menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kebutuhannya.

Dewasa ini, keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya diukur dari seberapa banyak konsumen yang diperoleh, namun juga bagaimana cara mempertahankan konsumen untuk tetap percaya terhadap perusahaan tersebut. Dalam pemasaran, setelah konsumen melakukan keputusan pembelian, ada proses yang disebut tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan pada kepuasan dan tidak kepuasan seorang konsumen. Rasa puas dan tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi atau hasil yang diterima dari produk/jasa yang dibeli dan digunakan oleh konsumen. Bila produk/jasa tidak sesuai dengan harapan konsumen, konsumen merasa tidak puas, sehingga selanjutnya konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang. Begitupun sebaliknya, apabila sebuah produk/jasa melebihi harapan konsumen, konsumen akan merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang.

Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mempengaruhi mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang yang sesuai dengan harapannya. Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keyakinan konsumen terhadap suatu produk, keyakinan terhadap


(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

referensi serta pengalaman masa lalu konsumen. Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli maka dikenal istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Hal ini merupakan bagian dari kajian perilaku konsumen.

Perilaku konsumen dalam pandangan Winardi (1991: 141) merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Dengan demikian perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang sewaktu sedang memilih, membeli dan menggunakan produk-produk dan jasa-jasa, sedemikian rupa sehingga hal tersebut memberi rasa puas terhadap kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka.

Minat beli dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain faktor psikis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap, selain itu faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status sosial, dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan juga distribusi. Perilaku konsumen pasca pembelian sangat penting bagi perusahaan. Perilaku konsumen dapat mempengaruhi komunikasi mereka kepada pihak lain tentang suatu produk. Bagi semua perusahaan yang menjual produk maupun jasa, perilaku konsumen pasca pembelian sangat menentukan minat beli konsumen tersebut dalam melakukan pembelian ulang.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

Banyak faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, salah satu diantaranya adalah iklan. Iklan yang kreatif akan memberikan pengaruh besar terhadap minat beli konsumen dan akan mencapai tingkat keputusan pembelian. Dalam persaingan produk pakaian dalam, iklan dibuat dengan konsep yang benar dan tanpa biaya yang mahal. Strategi yang dibuat pun harus mampu bersaing di berbagai media. Sering kali yang menjadi perdebatan adalah dimana pembuat iklan hanya memikirkan cara menjual produk yang mereka iklankan. Padahal dalam merencanakan strategi pembuatan iklan banyak tantangan yang akan dihadapi pembuat iklan. Salah satu tantangan yang akan dihadapi pembuat iklan adalah sisi kreatif yang ingin ditampilkan. Seorang pembuat iklan juga harus berani mengambil resiko untuk tetap bisa terus maju.

Berdasarkan hal diatas, maka judul skripsi yang ingin penulis ajukan adalah ”PENGARUH PERSEPSI IKLAN MEDIA TELEVISI PRODUK RIDER TERHADAP MINAT BELI PAKAIAN DALAM DI DEPARTEMENT STORE DI KOTA BANDUNG

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan media elektronik sangatlah penting karena dapat mempengaruhi niat beli konsumen pada saat membeli pakaian dalam.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian, terdapat beberapa masalah yang dapat didefinisikan sebagai berikut:


(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

2. Bagaimana minat beli konsumen pakaian dalam di departement store di kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh dan hubungan iklan media televisi produk Rider terhadap minat beli pakaian dalam di departement store di kota Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah data dan informasi yang diperoleh guna penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan iklan media televisi produk Rider. 2. Untuk mengetahui bagaimana minat beli pakaian dalam di departement store

di kota Bandung.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan hubungan iklan media televisi produk Rider terhadap minat beli pakaian dalam di departement store di kota Bandung.


(18)

BAB I PENDAHULUAN 7

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat, sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan.

Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi Perusahaan, diharapkan perusahaan dapat semakin menyadari akan pentingnya promosi iklan media televisi dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan perusahaan.

2. Bagi Penulis, sebagai tambahan pengetahuan dalam melihat penerapan teori bauran pemasaran dari promosi yang berhubungan dengan iklan media televisi dan minat beli konsumen.

3. Bagi Pembaca, sebagai bahan perbandingan maupun sebagai masukkan dan informasi bagi mereka yang merasa tertarik untuk memahami masalah iklan media televisi terhadap minat beli konsumen.


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data-data hasil penelitian, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi iklan media TV Rider di beberapa Departement Store di Kota Bandung dapat dikatakan cukup baik. Hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa iklan media TV Rider membantu konsumen membeli produk pakaian dalam.

Iklan Rider ini ditujukan untuk memenuhi keinginan konsumen agar tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi produk pakaian dalam Rider.

2. Minat beli pakaian dalam Rider di beberapa Departement Store di Kota Bandung juga baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner, dimana sebagian besar responden menyatakan setelah melihat iklan Rider di media TV, konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

3. Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang di dapat, nilai Sig. (α) pada kegiatan pemasaran sebesar 0,175, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini membuktikan bahwa persepsi media iklan TV Rider mempengaruhi minat beli konsumen dalam membeli produk pakaian dalam Rider di


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 106

4. Hubungan persepsi iklan media TV Rider terhadap minat beli pakaian dalam Rider di Departement Store di Kota Bandung adalah sebesar 17,5% sedangkan sisanya sebesar 82,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah:

1. Perusahaan juga harus dapat membuat iklan Rider yang memiliki ciri khas dalam iklannya sehingga memudahkan konsumen untuk mengingat pesan yang terdapat dalam iklan.

2. Perusahaan harus terus memperbaharui iklan Rider melalui media televisi. Hal ini bertujuan untuk menjangkau konsumen yang belum mengetahui produk pakaian dalam Rider.

3. Produk Rider sebaiknya semakin meningkatkan kualitas produknya. Baik dari segi penampilan, kualitas dan lainnya. Sehingga konsumen akan merasa benar-benar melakukan keputusan pembelian yang tepat dan tidak akan dikecewakan akan produk Rider. Dengan memberikan varians pada penampilan dan kualitas Rider sehingga akan menimbulkan suatu persepsi yang lebih baik dalam benak konsumen.


(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 107

4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan peneliti melakukan penelitian bukan hanya melihat dari faktor Iklan Televisi, tetapi juga pada media lainnya atau faktor harga dan kualitas produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan disebabkan hanya sebagian variabel iklan yang bisa dipakai sebagai acuan / valid.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Bilson Simamora,(2004), Riset Pemasaran, Gramedia, Jakarta

Cooper, D.R., and Schindler, P.S., (2003), Bussiness Research Method, 8th ed., Mc Graw Hill Irwin, New York.

Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H Abu Achmadi, 2001, Metodologi Penelitian, cetakan ketiga, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hair,J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and black W.C., (1998), Multivariate Data

Analysis, 5th ed., Upper Sadlle River, New Jersey: Prentice Hall.

Iqbal Hasan,2002, “Statistika 1”, Bumi Aksara, Jakarta.

Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia, jilid 2, PT. Prenhallindo Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, edisi Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Loudon, Della Bitta, 1994, Consumer Behavior, Singapore: McGraw-Hill Inc., 4th edition.

Mohammad Nazir, 1999, Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif


(23)

Rhenald Kasali, 1993, Manajemen Periklanan; Konsep & Aplikasinya di Indonesia, cetakan ketiga, penerbit PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Prof. Dr Sugiono, cetakan keenam, statistika untuk penelitian, penerbit Alfabeta, Bandung, 2004

Santoso dan Tjiptono (2002), Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sutisna,S.E.M.E,(2001), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Gramedia,Jakarta

Stanislaus S. Uyanto,Ph.D, (2009),Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Edisi Ketiga, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta

Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, edisi I, salemba empat, 2006

Pada tahun 1961, Russell H. Colley menulis buku yang berjudul ”Defining Advertising Goals for Measured Advertising Results”.

Menurut Russel , et. al. (1988:488 dalam Kasali, R., 1993:124)

Uma Sekaran (2003), Research Method for Bussiness A Skill- Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons, Inc

Santoso, S., 2000, Mengolah Data Statistik secara Profesional, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, Cetakan Kedua


(24)

Wells, W., Burnett, J. and Moriaty, S., 1995, Advertising: Principles and Practise, Prentice Hall, 3rd edition


(1)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data-data hasil penelitian, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi iklan media TV Rider di beberapa Departement Store di Kota Bandung dapat dikatakan cukup baik. Hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa iklan media TV Rider membantu konsumen membeli produk pakaian dalam.

Iklan Rider ini ditujukan untuk memenuhi keinginan konsumen agar tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi produk pakaian dalam Rider.

2. Minat beli pakaian dalam Rider di beberapa Departement Store di Kota Bandung juga baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner, dimana sebagian besar responden menyatakan setelah melihat iklan Rider di media TV, konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

3. Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang di dapat, nilai Sig. (α) pada kegiatan pemasaran sebesar 0,175, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini membuktikan bahwa persepsi media iklan TV Rider mempengaruhi minat beli konsumen dalam membeli produk pakaian dalam Rider di


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 106

4. Hubungan persepsi iklan media TV Rider terhadap minat beli pakaian dalam Rider di Departement Store di Kota Bandung adalah sebesar 17,5% sedangkan sisanya sebesar 82,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah:

1. Perusahaan juga harus dapat membuat iklan Rider yang memiliki ciri khas dalam iklannya sehingga memudahkan konsumen untuk mengingat pesan yang terdapat dalam iklan.

2. Perusahaan harus terus memperbaharui iklan Rider melalui media televisi. Hal ini bertujuan untuk menjangkau konsumen yang belum mengetahui produk pakaian dalam Rider.

3. Produk Rider sebaiknya semakin meningkatkan kualitas produknya. Baik dari segi penampilan, kualitas dan lainnya. Sehingga konsumen akan merasa benar-benar melakukan keputusan pembelian yang tepat dan tidak akan dikecewakan akan produk Rider. Dengan memberikan varians pada penampilan dan kualitas Rider sehingga akan menimbulkan suatu persepsi yang lebih baik dalam benak konsumen.


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 107

4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan peneliti melakukan penelitian bukan hanya melihat dari faktor Iklan Televisi, tetapi juga pada media lainnya atau faktor harga dan kualitas produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan disebabkan hanya sebagian variabel iklan yang bisa dipakai sebagai acuan / valid.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bilson Simamora,(2004), Riset Pemasaran, Gramedia, Jakarta

Cooper, D.R., and Schindler, P.S., (2003), Bussiness Research Method, 8th ed., Mc Graw Hill Irwin, New York.

Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H Abu Achmadi, 2001, Metodologi Penelitian, cetakan ketiga, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hair,J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and black W.C., (1998), Multivariate Data

Analysis, 5th ed., Upper Sadlle River, New Jersey: Prentice Hall.

Iqbal Hasan,2002, “Statistika 1”, Bumi Aksara, Jakarta.

Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia, jilid 2, PT. Prenhallindo Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, edisi Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Loudon, Della Bitta, 1994, Consumer Behavior, Singapore: McGraw-Hill Inc., 4th edition.

Mohammad Nazir, 1999, Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif


(5)

Rhenald Kasali, 1993, Manajemen Periklanan; Konsep & Aplikasinya di Indonesia, cetakan ketiga, penerbit PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Prof. Dr Sugiono, cetakan keenam, statistika untuk penelitian, penerbit Alfabeta, Bandung, 2004

Santoso dan Tjiptono (2002), Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sutisna,S.E.M.E,(2001), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Gramedia,Jakarta

Stanislaus S. Uyanto,Ph.D, (2009),Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Edisi Ketiga, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta

Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, edisi I, salemba empat, 2006

Pada tahun 1961, Russell H. Colley menulis buku yang berjudul ”Defining

Advertising Goals for Measured Advertising Results”.

Menurut Russel , et. al. (1988:488 dalam Kasali, R., 1993:124)

Uma Sekaran (2003), Research Method for Bussiness A Skill- Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons, Inc

Santoso, S., 2000, Mengolah Data Statistik secara Profesional, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, Cetakan Kedua


(6)

Wells, W., Burnett, J. and Moriaty, S., 1995, Advertising: Principles and Practise, Prentice Hall, 3rd edition