Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Perwujudan Good Corporate Governance (Studi atas Persepsi pada PT.TELKOM, Tbk).

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah fungsi audit internal (variabel X) memiliki hubungan yang positif dengan perwujudan Good Corporate Governance (variabel Y). Variabel X ditinjau dari 5 dimensi yaitu, Perencanaan Pemeriksaan, Pelaksanan Pemeriksaan, Laporan Hasil Pemeriksaan, Rekomendasi, dan Monitoring. Sedangkan variabel Y ditinjau dari lima dimensi yaitu, Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, dan kewajaran. Penelitian ini dilakukan pada PT. TELKOM, Tbk dengan objek penelitian adalah auditor internal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan uji koefisien korelasi rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara Fungsi Audit Internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang penelitian 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 6

1.4 Kegunaan Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS 8

2.1 Audit Internal 8

2.1.1 Definisi Audit Internal 8

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Audit Internal 10 2.1.3 Ruang Lingkup Audit Internal 12


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha 2.1.5 Pelaksanaan Fungsi Audit Internal 16

2.2 Good Corporate Governance 19

2.2.1 Definisi Good Corporate Governance 19 2.2.2 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance 21

2.2.3 Tujuan dan Manfaat Penerapan Good

Corporate Governance 28

2.2.4 Unsur-Unsur yang Terkait

Dengan Good Corporate Governance 28 2.2.5 Hubungan Antara Fungsi Adit Internal Dengan

Good Corporate Governance 32

2.3 PenelitianTerdahulu 33

2.4 Kerangka Pemikiran 34

2.5 Hipotesis Penelitian 41

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN 42

3.1 Objek Penelitian 42

3.1.1 Sejarah Perkembangan PT. Telkom, Tbk 42

3.2 Metode Penelitian 44

3.2.1 Metode Penelitian 44

3.2.2 Karakteristik Responden 45


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.2.4 Operasional variabel 47

3.3 Teknik Pengolahan Data 51

3.3.1 Analisis Data atas Tanggapan Responden 51 3.3.2 Pemilihan Uji Hipotesis 52 3.3.3 Penetapan Tingkat Signifikansi 54 3.3.4 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Null 55

3.3.5 Penarikan Kesimpulan 56

3.3.6 Uji Validitas dan Realibilitas 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59

4.1 Sekilas Mengenai Objek Penelitian 59

4.2 Hasil Penelitian 62

4.2.1 Hasil Pengujian Kualitas Data 62

4.2.1.1 Pengujian Validitas 62

4.2.1.1.1 Variabel X 63

4.2.1.1.2 Variabel Y 64

4.2.1.2 Pengujian Realibilitas 65

4.2.1.3 Pengujian Hipotesis 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73

5.1 Kesimpulan 73

5.2 Saran 73


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi

Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel X Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Y Tabel 4.5 Uji Realibilitas

Tabel 4.6 Perhitungan Nilai selisih Kuadrat

Tabel 4.7 Perhitungan Faktor Koreksi atas Skor yang Sama Koreksi Angka Kembar Variabel X

Tabel 4.8 Perhitungan Faktor Koreksi atas Skor yang Sama Koreksi Angka Kembar Variabel Y


(6)

x Universitas Kristen Maranatha Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran


(7)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan terbaru membuktikan bahwa manajemen tidak cukup hanya memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien. Diperlukan instrumen baru, Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan. untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder. (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN)

Survey dari Booz-Allen di Asia Timur pada tahun 1998 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki indeks corporate governance paling rendah dengan skor 2,88 jauh di bawah Singapura (8,93), Malaysia (7,72) dan Thailand (4,89). Rendahnya kualitas GCG korporasi-korporasi di Indonesia ditengarai menjadi kejatuhan perusahaan-perusahaan tersebut. (www.governance-indonesia.com)

Krisis ekonomi membawa pengaruh terhadap sikap masyarakat terhadap segala hal. Salah satunya adalah sikap masyarakat yang mulai mempedulikan berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Salah satu kebijakan yang menjadi


(8)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

sorotan dalam masyarakat adalah perlunya transparansi, akuntabilitas, responsibilitas (pertanggungjawaban), independensi (kemandirian) dan fairness (kewajaran).

Tuntutan akan hal itu menyebabkan pemerintah berupaya untuk membuat suatu kebijakan terkait dengan hal tersebut, dalam usahanya itu pemerintah membuat suatu kebijakan yang mengharuskan penerapan GCG pada perusahaan publik dalam hal ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meskipun kebijakan ini ditujukan bagi BUMN,namun kebijakan ini tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan swasta. Karena kebijakan ini merupakan tuntutan masyarakat yang juga merupakan salah satu stakeholder perusahaan-perusahaan baik privat maupun publik.

Organisasi profesi internal auditor yang terdiri atas The Institute Of Internal Auditors (IIA)-Indonesia Chapter, Forum Komunikasi Satuan Intern BUMN/BUMD (FKSPI BUMN/BUMD), Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (DSQIA), dan Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) berkeyakinan bahwa fungsi internal audit (satuan pemeriksa intern) yang efektif mampu menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan resiko, dan pengendalian manajemen. Internal auditor merupakan dukungan penting bagi dewan komisaris, komite audit, direksi, dan manajemen senior dalam membentuk fondasi bagi pengembangan corporate governance (position paper # 1/2003).

Keberadaan SPI pada BUMN diatur dalam Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara yang dinyatakan pada bab VI pasal 67 ayat (1) dan (2), sebagai berikut :


(9)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

1. Pada setiap BUMN di bentuk satuan pengawasan intern yang meupakan aparat pengawasan intern perusahaan.

2. Satuan pengawasan intern sebagaimana dimaksud dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh kepala yang bertanggungjawab langsung kepada direktur utama.

Dengan keberadaan fungsi audit internal yang efektif, dapat tercipta mekanisme pengawasan untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada dalam perusahaan telah digunakan secara ekonomis dan efektif, dan pengendalian yang ada dalam perusahaan dapat memberikan kepastian lebih tinggi bahwa informasi yang dihasilkan terpercaya. Audit internal juga dapat menjadi barometer standar perilaku yang berlaku di perusahaan melalui aktivitas pengawasan yang dilakukan secara berkesinambungan, yang mendorong terciptanya iklim kerja yang efisien. Seiring dengan perbaikan dalam proses internal tersebut, keyakinan investor (termasuk kreditur) terhadap proses pengelolaan perusahaan juga akan meningkat.

Selain itu, juga terjadi perkembangan dalam peran yang dibawakannya, yaitu dari sekedar unit yang mengecek kepatuhan, menjadi sebuah fungsi yang berperan aktif sebagai mitra bagi manajemen dalam mendukung penerapan GCG dengan melakukan evaluasi dan perbaikan proses kerja perusahaan yang berpengaruh pada penerapan nilai perusahaan dan terjaganya akuntabilitas, membantu menjaga efektivitas pengendalian dengan melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi serta memberikan input untuk perbaikan yang berkesinambungan, serta melakukan identifikasi dan evaluasi risiko signifikan yang dihadapi perusahaan dan memberikan masukannya untuk perbaikan sistem pengendalian dan manajemen


(10)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

risiko. Tuntutan peran ini juga berpengaruh pada kebutuhan kompetensi auditor internal yang sekarang menjadi multi disiplin.

Salah satu perusahaan publik yang memiliki komitmen yang tinggi dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance adalah PT. Telkom. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Sampai dengan 31 Desember 2007 jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 63,0 juta pelanggan. Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM di tahun 2007 sebanyak 29,9%.

Dalam hal penerapan kebijakan tata kelola perusahaan sebagai BUMN, TELKOM berkewajiban mematuhi peraturan dan perundangan yang melingkupinya, yakni UU No 19 Tahun 2003 tentang BUMN terutama Pasal 5 dan 6 Ayat 3 beserta penjelasannya dan Keputusan Menteri BUMN No KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN terutama Pasal 2 Ayat 1 yang berbunyi: BUMN wajib menerapkan GCG secara konsisten dan atau menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya.

Sebagai perusahaan yang telah go public, tuntutan penerapan GCG atau tata kelola perusahaan semakin tinggi. TELKOM berkewajiban untuk senantiasa patuh terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh badan atau bursa tempat saham perseroan terdaftar dan tercatat. Sebagai perusahaan publik yang multi-listed, PT TELKOM berkewajiban mematuhi permintaan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Republik Indonesia (Bapepam), dan The United States Securities Exchange Commission (US SEC).


(11)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bobot kewajiban atau obligatory level yang dimiliki TELKOM terhadap penerapan GCG relatif lebih berat atau lebih tinggi dibandingkan perusahaan publik lainnya di Indonesia. TELKOM menyadari bahwa tuntutan tersebut tidak hanya sekedar kewajiban tetapi telah menjadi kebutuhan. Seiring dengan situasi persaingan industri telekomunikasi yang makin ketat, TELKOM terus berupaya mewujudkan tata kelola perusahaan sebagai suatu sistem yang melekat dengan dinamika perusahaan. Penerapan GCG terus digiatkan, dari paradigma sebagai kepatuhan, kemudian dilakukan proses internalisasi menjadi budaya perusahaan, hingga menjadi sebuah sistem yang memperkuat competitive advantage perusahaan. Penerapan GCG ini tidak lepas dari peran audit internal.

Rujukan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kania Erika (2007) dengan judul “Hubungan Antara Fungsi Audit Internal Dengan Perwujudan Good Corporate Governance” (Studi Atas Persepsi Pada PT. Kertas Padalarang (Persero)) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara peran audit internal terhadap perwujudan good corporate governance.

Penelitian mengenai GCG merupakan hal yang menarik pada saat sekarang, ditengah persaingan perusahaan-perusahaan baik swasta maupun pemerintah yang mengharuskan perusahaan memperbaiki kinerja mereka untuk menarik para investor, kreditur, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan, dan di butuhkan peran audit internal untuk mewujudkan hal itu. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Fungsi Audit Internal Dengan Perwujudan Good Corporate Governance” (Studi Atas Persepsi Pada PT.Telkom,Tbk).


(12)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah : Apakah terdapat hubungan positif antara Fungsi Audit Internal dengan Perwujudan Good Corporote Governance pada PT.Telkom Tbk.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai Fungsi Audit Internal dan Perwujudan Good Corporate Governance. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Perwujudan Good Corporate Governance pada PT. Telkom, Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian yang di lakukan, maka di harapkan penelitian ini berguna untuk:

1. Bagi Peneliti

• Penelitian ini berguna sebagai bahan dalam penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana ekonomi pada fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7

• Penelitian ini di harapkan dapat mengembangkan wawasan dan gambaran khususnya mengenai fungsi audit internal dengan perwujudan Good Corporate Governance pada PT. Telkom, Tbk.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam mengembangkan dan memajukan perusahaan di masa yung akan datang.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan pembaca dan sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya.


(14)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa:

1.

Fungsi audit internal pada PT. TELKOM, Tbk yang dilakukan oleh Satuan

Pengawasan Intern dinilai telah berjalan dengan baik karena mempunyai

kontribusi sebesar 84.33% terhadap perwujudan good corporate governance,

sedangkan sisanya 15,67% disebabkan oleh faktor-faktor lain.

2.

Dengan tingkat pencapaian kedua variabel, dimana hitung lebih besar dari

t-tabel yaitu 12.2743 > 2.042. dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

positif antara fungsi audit internal terhadap perwujudan Good Corporate

Governance. Jika fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik didalam

perusahaan, maka akan meningkatkan perwujudan Good Corporate Governance

didalam perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan diatas, berikut ini adalah saran-saran

yang dimaksud sebagai masukan bagi perusahaan, sebagai berikut:

1.

Para auditor internal diharapkan untuk tetap meningkatkan kemampuan

profesionalnya, karena unit audit internal haruslah memiliki atau mendapatkan


(15)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

74

pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk

menjalankan tanggungjawab pemeriksaan yang diberikan, sehingga dapat

mendorong perusahaan untuk dapat mewujudkan Good Corporate Governance

dengan sebaik-baiknya.

2.

Pihak perusahaan diharapkan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip good

corporate governance karena dapat meningkatkan kinerja jangka panjang

perusahaan dan mempermudah kemungkinan menggandeng investor.

3.

Dewan direksi dan manajemen hendaknya proaktif mensosialisasikan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance kepada semua level manajemen

dibawahnya, sehingga penerapan Good Corporate Covernance menjadi lebih

efektif karena didukung oleh semua level manajemen.

Saran bagi peneliti selanjutnya:

1.

Peneliti yang ingin melakukan penelitian sebaiknya menambah jumlah sampel,

tidak hanya di satu perusahaan sehigga hasilnya dapat memberikan gambaran

yang luas.


(16)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Areens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beaslay, 2006. “Auditing and Assurance Service An Integrated Approach”. Eleventh Edition, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Avianti, Ilya, 2005. “Peran Satuan Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Good Corporate Governance “. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. IV No.1.

Forum for Corporate Governance in Indonesia, 2001. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Salemba Empat : Jakarta.

Fauzia, Farah, 2006. Skripsi Tentang Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Internal Dengan Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Internal Di PT. PIndad (Persero) Bandung.

Hasan, Iqbal, 2004. “Analisis Data Penelitian dengan Statistik”. Jakarta : Bumi Aksara.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Salemba Empat.

Indrianto Nur, Bambang Supomo, 2002. “Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen”. BPFE : Yogyakarta.

Jogiyanto. 2005, “Metodologi Penelitian Bisnis”. BPFE : Yogyakarta. Kalbers, Lawrence P., Timothy J. Fogarty, 1995.”Professioanalism and Its

Consquences : AStudy of Internal Auditors”. Auditing A Journal of Practice & Theory Vol. 14 No. 1.

Erika, Kania, 2007. Skripsi Tentang Hubungan Antara Fungsi audit Internal

Terhadap Perwujudan Good Corporate Governance Di PT. Kertas Padalarang (Persero).

Keputusan Mentri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang

Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara .

Mulyadi, Kanaka Puradiredja, 1998. “Auditing”, Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Nazir, Moch, 1999. “Metode Penelitian”, Edisi Kelima, Ghalia Indonesia Anggota IKAPI : Jakarta.


(17)

Universitas Kristen Maranatha Rattlif, Richard, Wanda A. Wallance, Glen E.Sumners, William G.Mcfarland, James

K.Leobeccke, 1996. “ Internal Auditing Principles and Technique”, Second edition. The Institute of Internal Auditing : Florida.

Riduwan, 2003.”Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian AlfaBeta : Bandung.

Robbins, Stephen P, 1996. “Perilaku Organisasi”, Jilid Satu, PT. Prehalindo : Jakarta.

Samid, Suripto, 2005. “Peran Audit Internal Sebagai Alat Manajemen Untuk Mengurangi Resiko”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan : Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

Setiadji, Tri, 2002. Skripsi Tentang Pengaruh Sikap Auditor Internal Tentang Peran Profesi Audit Internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance Dalam Perusahaan (Survei Mengenai Sikap Auditor Internal Yang Bekerja Pada Tiga BUMN Di Bandung).

Siegel, Sidney, 1997. “Statistika Non Parametik : Untuk Ilmu-Ilmu Sosial”, Gramedia : Jakarta.

Stettler, Howard F, 1980. “Auditing Principles”, Fourth Edition, Private Limited, New delhi, Prentice-Hall of India.

Surya, Indra, Ivan Yustiavandana, 2006. “Penerapan Good Corporate Governance”, Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

The Institute of Internal Auditors (IIA’s Board of Direction), 1999.”Standard for the Professional Practice of Internal Auditing”. Florida.

Tugiman, Hiro, 1997. “Komite Audit”. PT. Eresco Anggota IKAPI Kanisius : Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 1997. “Pandangan Baru Internal Auditing”.Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 1997. “Standar Profesional Internal Auditing”.Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2004. “Tantangan dan Prospek Profesi Internal Auditor di Indonesia”.

www.demandiri.or.id


(18)

Universitas Kristen Maranatha Http:// www.Petra.ac.id/-Puslit/journals/dir.php?DepartmenID=MAN

www.telkom.co.id

http://intra.telkom.co.id


(1)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7

• Penelitian ini di harapkan dapat mengembangkan wawasan dan gambaran khususnya mengenai fungsi audit internal dengan perwujudan Good Corporate Governance pada PT. Telkom, Tbk.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam mengembangkan dan memajukan perusahaan di masa yung akan datang.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan pembaca dan sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya.


(2)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa:

1.

Fungsi audit internal pada PT. TELKOM, Tbk yang dilakukan oleh Satuan

Pengawasan Intern dinilai telah berjalan dengan baik karena mempunyai

kontribusi sebesar 84.33% terhadap perwujudan good corporate governance,

sedangkan sisanya 15,67% disebabkan oleh faktor-faktor lain.

2.

Dengan tingkat pencapaian kedua variabel, dimana hitung lebih besar dari

t-tabel yaitu 12.2743 > 2.042. dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

positif antara fungsi audit internal terhadap perwujudan Good Corporate

Governance. Jika fungsi audit internal dilaksanakan dengan baik didalam

perusahaan, maka akan meningkatkan perwujudan Good Corporate Governance

didalam perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan diatas, berikut ini adalah saran-saran

yang dimaksud sebagai masukan bagi perusahaan, sebagai berikut:

1.

Para auditor internal diharapkan untuk tetap meningkatkan kemampuan

profesionalnya, karena unit audit internal haruslah memiliki atau mendapatkan


(3)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

74

pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk

menjalankan tanggungjawab pemeriksaan yang diberikan, sehingga dapat

mendorong perusahaan untuk dapat mewujudkan Good Corporate Governance

dengan sebaik-baiknya.

2.

Pihak perusahaan diharapkan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip good

corporate governance karena dapat meningkatkan kinerja jangka panjang

perusahaan dan mempermudah kemungkinan menggandeng investor.

3.

Dewan direksi dan manajemen hendaknya proaktif mensosialisasikan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance kepada semua level manajemen

dibawahnya, sehingga penerapan Good Corporate Covernance menjadi lebih

efektif karena didukung oleh semua level manajemen.

Saran bagi peneliti selanjutnya:

1.

Peneliti yang ingin melakukan penelitian sebaiknya menambah jumlah sampel,

tidak hanya di satu perusahaan sehigga hasilnya dapat memberikan gambaran

yang luas.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Areens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beaslay, 2006. “Auditing and Assurance Service An Integrated Approach”. Eleventh Edition, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Avianti, Ilya, 2005. “Peran Satuan Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Good Corporate Governance “. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. IV No.1.

Forum for Corporate Governance in Indonesia, 2001. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Salemba Empat : Jakarta.

Fauzia, Farah, 2006. Skripsi Tentang Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Internal Dengan Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Internal Di PT. PIndad (Persero) Bandung.

Hasan, Iqbal, 2004. “Analisis Data Penelitian dengan Statistik”. Jakarta : Bumi Aksara.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Salemba Empat.

Indrianto Nur, Bambang Supomo, 2002. “Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen”. BPFE : Yogyakarta.

Jogiyanto. 2005, “Metodologi Penelitian Bisnis”. BPFE : Yogyakarta. Kalbers, Lawrence P., Timothy J. Fogarty, 1995.”Professioanalism and Its

Consquences : AStudy of Internal Auditors”. Auditing A Journal of Practice & Theory Vol. 14 No. 1.

Erika, Kania, 2007. Skripsi Tentang Hubungan Antara Fungsi audit Internal

Terhadap Perwujudan Good Corporate Governance Di PT. Kertas Padalarang (Persero).

Keputusan Mentri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang

Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara .

Mulyadi, Kanaka Puradiredja, 1998. “Auditing”, Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Nazir, Moch, 1999. “Metode Penelitian”, Edisi Kelima, Ghalia Indonesia Anggota IKAPI : Jakarta.


(5)

Universitas Kristen Maranatha Rattlif, Richard, Wanda A. Wallance, Glen E.Sumners, William G.Mcfarland, James

K.Leobeccke, 1996. “ Internal Auditing Principles and Technique”, Second edition. The Institute of Internal Auditing : Florida.

Riduwan, 2003.”Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian AlfaBeta : Bandung.

Robbins, Stephen P, 1996. “Perilaku Organisasi”, Jilid Satu, PT. Prehalindo : Jakarta.

Samid, Suripto, 2005. “Peran Audit Internal Sebagai Alat Manajemen Untuk Mengurangi Resiko”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan : Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

Setiadji, Tri, 2002. Skripsi Tentang Pengaruh Sikap Auditor Internal Tentang Peran Profesi Audit Internal terhadap Perwujudan Good Corporate Governance Dalam Perusahaan (Survei Mengenai Sikap Auditor Internal Yang Bekerja Pada Tiga BUMN Di Bandung).

Siegel, Sidney, 1997. “Statistika Non Parametik : Untuk Ilmu-Ilmu Sosial”, Gramedia : Jakarta.

Stettler, Howard F, 1980. “Auditing Principles”, Fourth Edition, Private Limited, New delhi, Prentice-Hall of India.

Surya, Indra, Ivan Yustiavandana, 2006. “Penerapan Good Corporate Governance”, Kencana Prenada Media Group : Jakarta.

The Institute of Internal Auditors (IIA’s Board of Direction), 1999.”Standard for the Professional Practice of Internal Auditing”. Florida.

Tugiman, Hiro, 1997. “Komite Audit”. PT. Eresco Anggota IKAPI Kanisius : Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 1997. “Pandangan Baru Internal Auditing”.Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 1997. “Standar Profesional Internal Auditing”.Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2004. “Tantangan dan Prospek Profesi Internal Auditor di Indonesia”.

www.demandiri.or.id


(6)

Universitas Kristen Maranatha Http:// www.Petra.ac.id/-Puslit/journals/dir.php?DepartmenID=MAN

www.telkom.co.id

http://intra.telkom.co.id