Fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN
(2)
ST}RAT
PERhTATAAI{ KEASLIAN
Dengan
ini
sayamenyaakan bakwa:t)
Karya
tulis saya
skripsi
ini
adalahasli {an
belum pemah diajukan untukmendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di universiks komputer indonesia
manpua
diperguruffi
tinggrlairyya.
2) Karya hrlis
ini murni
gagasanz rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpabantaar pihak ltria keruali arahatr pembirubing.
3) Daiam
karya
ttilis
ini
terdapat karya atau pendapat yangtelah
ditulis
atau dipublikasikan ormlglain,
kecuali secaratertulis dengan
jelas
dicantumkansebagai
acufli dalmr
aaskah
deugm di*ehdrai
aaina peagHmg
dm
dicantumkan dalam daftar pustaka.4) Pernyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangandm
ketidakbeffran dakn
pernyakanini,
maka saya bersedia menerima sanksi akaderr.rik berupa pencabutangelar yang
telahdiperohh
karene karyahrlis ini,
serta saaksi lainnlra deagan ooflna yang beriaku di perguruantinggi
iri.
Banduag 30 Juli 2013
Yang Membuat Pernyafaaq
Ice Tince ?1 109023
(3)
(4)
186
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Ice Tince
Nim : 21109023
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal dan Lahir : Bandung, 12 November 1989
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sekeloa Tengah No.61/152C Rt.03 Rw.03 Kelurahan Lebakgede Kecamatan Coblong Bandung 40132
Email : Adhitya.mardian@yahoo.co.id
Telp. : 087821160789 / 083820082259
DATA PENDIDIKAN Pendidikan Formal
1. Tahun 1995 – 2001 : SDN Haurpancuh III Bandung 2. Tahun 2001 – 2004 : SMP PGII 1 Bandung
3. Tahun 2004 – 2007 : SMA PGII 1 Bandung
4. Tahun 2009 – 2013 : Universitas Komputer Indonesia Bandung
Pendidikan Non Formal
No. Tahun Kegiatan
1. 2. 3. 4. 2010 2010 2011 2012
Peserta MAGMA Universitas Komputer Indonesia. (Bersertifikat) Peserta Mentoring Keislaman Unikom 2010. (Bersertifikat)
Peserta “Brevet A&B terpadu Tax center Unikom dan FORTRANS 2011-2012”. (Bersertifikat)
Peserta Extra Large Workshop “Pemecahan Rekor Muri Dengan Peserta Terbanyak dan Waktu Terlama Merakit dan Instalasi PC”. (Bersertifikat)
(5)
187 5.
6.
7.
2012
2013
2013
Peserta Kunjungan Studi Program Studi Akuntansi UNIKOM Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II Ke BEI dan BPK Republik Indonesia 2012”. (Bersertifikat)
Peserta Workshop “Statistika Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia 2013”. (Bersertifikat)
(6)
FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM PENGENDALIAN INTERNAL
DAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK
BUMN
INTERNAL AUDIT FUNCTION IN INTERNAL CONTROL AND THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN STATE
OWNED BANKS
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Ice Tince 21109023
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(7)
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat, karunia serta bimbingan-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Fungsi Audit Internal Dalam Pengendalian Internal Dan Pelaksanaan Good Corporate Governance Pada Bank BUMN”. Skripsi ini disajikan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri peneliti agar dapat dimengerti oleh pembaca. Peneliti menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu peneliti akan selalu menerima dengan tangan terbuka dan hati yang lapang untuk segala masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini.
Selama proses penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik merupakan moril maupun materil yang tidak terhingga nilainya terutama kepada dosen pembimbing sekaligus Wakil Rektor I Universitas Komputer Indonesia yaitu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. Maka dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan terima
(8)
vii
kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuannya kepada peneliti, yaitu sebagai berikut:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto,MSc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Wati Aris Astuti., SE., M.Si. selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Sri Dewi Anggadini., SE., M.Si. selaku Dosen Wali kelas 4 AK1 yang telah memberikan penulis dukungan dan semangat.
5. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
6. Seluruh pimpinan dan staff Universitas Komputer Indonesia.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta kakak tersayang yang selalu tanpa pamrih mendoakan agar senantiasa maju dan juga keluarga besar yang selalu memberikan semangat selama peneliti menyusun skripsi ini.
8. Adhitya Mardian yang selalu memberikan saya dukungan dan selalu mendoakan agar senantiasa maju.
9. Ela, Hary, Dedi, Shena, Tamy dan teman-teman seperjuangan 4AK1 yang selalu ada dihati.
10.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.
(9)
viii
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan Ridho dari Allah SWT, Amin.
Bandung, 30 Juli 2013
Ice Tince 21109023
(10)
ix
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
MOTTO ... iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 7
1.2.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.3.1. Maksud Penelitian ... 8
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 8
1.4.Kegunaan Penelitian ... 9
(11)
x
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 10
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 10
1.5.1. Lokasi Penelitian ... 10
1.5.2. Waktu Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka. ... 12
2.1.1. Audit Internal. ... 12
2.1.1.1. Pengertian Audit ... 12
2.1.1.2. Pengertian Audit Internal ... 13
2.1.1.3. Tujuan Audit Internal... 13
2.1.1.4. Lingkup Audit Internal ... 14
2.1.2. Pengendalian Internal ... 21
2.1.2.1. Pengertian Pengendalian ... 21
2.1.2.2. Pengertian Pengendalian Internal ... 22
2.1.2.3. Tujuan Pengendalian Internal ... 23
2.1.2.4. Komponen Pengendalian Internal... 23
2.1.3. Good Corporate Governance ... 25
2.1.3.1. Pengertian Good Corporate Governance ... 25
2.1.3.2. Tujuan Good Corporate Governance ... 26
2.1.3.3. Asas Good Corporate Governance ... 27
2.2. Kerangka Pemikiran ... 31
2.2.1. Hubungan Audit Internal Dengan Pengendalian Internal... 32
(12)
xi
2.2.3. Hubungan Internal Control Dengan Pelaksanaan GCG ... 34
2.3. Hipotesis. ... 38
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian. ... 40
3.2. Metode Penelitian. ... 41
3.2.1. Desain Penelitian ... 42
3.3. Operasionalisasi Variabel... 47
3.4. Sumber Data. ... 50
3.5. Alat Ukur Penelitian. ... 51
3.5.1. Uji Validitas ... 51
3.5.2. Uji Reliabilitas ... 53
3.6. Populasi dan Penarikan Sampel... 55
3.7. Metode Pengumpulan Data ... 59
3.7. Metode Analisis ... 60
3.8.1. Analisis Data Deskriptif ... 60
3.2.2. Analisis Data Verifikatif ... 61
3.2.3. Pengujian Hipotesis ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 67
4.1.1. Gambaran Umum Bank BUMN di Wilayah Bandung ... 67
4.1.1.1. Sejarah Bank BUMN di Wilayah Bandung ... 67
4.1.1.2. Struktur Organisasi ... 73
(13)
xii
4.1.1.4. Aktivitas Perusahaan ... 81
4.1.1.5. Profil Responden ... 85
4.1.2. Pengujian Alat Analisis ... 87
4.1.2.1. Hasil Pengujian Validitas ... 88
4.1.2.2. Hasil Pengujian Reliabilitas... 90
4.1.3. Analisis Deskriptif Tanggapan Responden ... 93
4.1.3.1. Analisis Deskriptif Audit Internal ... 94
4.1.3.2. Analisis Deskriptif Pengendalian Internal ... 103
4.1.3.3. Analisis Deskriptif Pelaksanaan Good Corporate Governance ... 114
4.1.4. Analisis Verifikatif ... 126
4.1.4.1. Pengaruh Audit Internal Terhadap Pengendalian Internal... 129
4.1.4.2. Pengaruh Audit Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance ... 133
4.1.4.3. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Pelaksanaan GoodCorporateGovernance ... 134
4.1.4.4. Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance ... 135
4.2. Pembahasan ... 142
4.2.1. Pengaruh Audit Internal Terhadap Pengendalian Internal ... 142 4.2.2. Pengaruh Audit Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate
(14)
xiii
Governance ... 144
4.2.3. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Pelaksanaan Good CorporateGovernance ... 145
4.2.4. Pengaruh Pengendalian Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance ... 146
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 149
5.2. Saran ... 150
DAFTAR PUSTAKA. ... 152
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 155
(15)
152
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno. (2012).
Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh
Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
Azhar Susanto. (2008).
Sistem Informasi Akuntansi
. Bandung : Linggajaya.
Bringham dan Erhardt. (2005).
Financial Management : Theory And Practice,
Eleventh Edition, Thomson South- Western Ohio, United States Of America.
BUMN Sesuai SK Tentang
Good Corporate Governance
. Menteri
No.117/M-MBU/2002 Pasal 4.
Cooper, D. R, & Schindler, P. S.
Business Research Methods.
(9
thed.). International
edition. Mc Graw Hill.
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007).
Metode Penelitian
Kuantitatif.
Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Gusnardi. (2006).
Analisis Faktor Audit Internal dan Pengaruhnya Terhadap
Pelaksanaan Good Corporate Governance. Ekuitas, Vol.1, No.3,
ISSN
1411-0393.
Gusnardi. (2008). Pengaruh Peran Komite Audit dan Internal Terhadap Pelaksanaan
Good Corporate Governance. Sosiohumaniora, Vol.10, No.2.
Halomoan Ompusunggu. (2002).
Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Terhadap Pengendalian Internal
.
Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.1, No.2.
Hanifah. (2011).
Pengaruh Struktur Kepemilikan
,
Budaya Organisasi, Komite Audit
dan Audit Internal terhadap Good Corporate Governance dan Implikasinya
pada Kinerja Keuangan BUMN. Sosial, Ekonomi, Humaniora. Vol. 2. No.1.
ISSN 2089-3590.
Herdaru Purnomo. (2011).
Bank Banyak Dibobol Agus Marto Akui Kelemahan
Sistem.
Diakses
pada
11
Mei,
2011
dari
World
Wide
Web
:
http://finance.detik.com/read/2011/05/11/165954/1637515/5/bank-banyak-dibobol-agus-marto-akui-kelemahan-sistem.
(16)
153
Herdaru Purnomo. (2011).
BI Akui Banyak Bank Dibobol Karena Pengawasan
Internal Memble.
Diakses pada 22 Juni, 2011 dari
World Wide Web
:
http://finance.detik.com/read/2011/06/22/111639/1665825/5/bi-akui-banyak-bank-dibobol-karena-pengawasan-internal-memble.
Hiro Tugiman. (2006).
Standar Profesional Audit Internal.
Bandung: Kanisius.
Husein Umar, S.E., MBA., M.M. (2005).
Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis
Bisnis, Edisi Kedua
. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Laura F. Spira, Oxford Bookes University, UK and Michael Page. (2011).
Risk
Management The Reinvention of Internal Control and The Changing Role of
Internal Audit.
Lawrence B. Sawyer. (2005).
Audit Internal Sawyer
. Jakarta : Salemba Empat.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (2002).
Metode Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: Edisi Pertama, Penerbit BPFE.
Owolabi. (2011).
Audit Committee An Instrument of Effective Corporate Governance.
Euro Journals
. ISSN 1450-2275.
Mas Achmad Daniri . (2005).
Good Corporate Governance Konsep dan
Penerapannya Dalam Konteks Indonesia.
Jakarta: Ray Indonesia.
Moh. Zarkasyi Wahyudin. (2008).
Good Corporate Governance
. Bandung: Alfabeta.
Mulyadi. (2009).
Auditing Edisi 6 Buku 1
. Jakarta. Salemba Empat
Robert Tampubolon. (2005).
Risk and Systems Based Internal Audit.
Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Romney, Marshall.B & Steinbart,Paul.John. (2006).
Accounting Information System
Edisi 9
. Jakarta. Salemba Empat
Ruslina Lisda. (2007).
Pengaruh Kompetensi dan Objektivitas Fungsi Auditor
Internal Terhadap Pelaksanaan Pengendalian Internal. Jurnal Trikonomika
Fakultas Ekonomi Unpas. Vol. VII. No.1.
ISSN 1411-151X.
Santoyo Gondodiyoto. (2009
). Pengelolaan Fungsi Audit Sistem Informasi
. Jakarta:
Nitra Wacana Media.
(17)
154
Sugiyono. (2011).
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
(12
thed)
.
Bandung: Alfabeta.
Supriati. (2011).
Belajar Dasar Akuntansi
. Bandung : Labkat Press UNIKOM.
Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010).
Penulisan Karya
Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada
Fakultas Ekonomi UNIKOM
. Bekasi: Genesis.
Wiwin Andriani. (2007).
Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Dewan Komisaris
Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Dan
Manajemen. Vol. 2. No.2.
ISSN 1858-3687.
(18)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Good Corporate governance
pada dasarnya merupakan suatu sistem (input,
proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai
pihak yang kepentingan (
stakeholders
) terutama dalam arti sempit hubungan antara
pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan
perusahaan. GCG dimasukan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan untuk
memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera
(Moh. Wahyudin Zarkasyi, 2008:36).
Indepedensi atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau intervensi
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat serta setiap komponen perusahaan tidak
saling mendominasi (Moh. Wahyudin Zarkasyi, 2008:38).
Pedoman pokok pelaksanaan prinsip independensi diantaranya mencakup
masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak
manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan
kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan
(19)
2
dapat dilakukan secara obyektif, dan masing-masing organ perusahaan harus
melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab
antara satu dengan yang lain sehingga terwujud sistem pengendalian internal yang
efektif (Moh. Wahyudin Zarkasyi, 2008:40)
Dalam suatu
paper The Bassel Committee
on Banking Supervision-Federal
Reserve,
telah menyoroti fakta bahwa strategi dan teknik yang didasarkan pada
prinsip-prinsip OECD (Bringham dan Erhardt, 2005), yang merupakan dasar untuk
melaksanakan tata kelola perusahaan meliputi, nilai-nilai perusahaan, kode etik dan
perilaku lain yang sesuai standard dan sistem yang digunakan untuk memastikan
kepatuhan mereka, pembentukan mekanisme untuk interaksi dan kerjasama di antara
dewan direksi, manajemen senior dan para auditor, sistem pengendalian internal yang
kuat, termasuk fungsi-fungsi audit internal dan eksternal, manajemen resiko fungsi
independen dari lini bisnis, dan
check and balance
lainnya. Selain itu, mekanisme
pemantauan tata kelola perusahaan (
corporate governance)
menjadi salah satu
praktek strategi khusus untuk melakukan tata kelola perusahaan.
Audit Internal telah berkembang dari sekadar profesi yang hanya
memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang
memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya,
audit internal berfungsi sebagai “adi” dari profesi auditor eksternal . dengan pusat
perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun saat ini audit
(20)
3
internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat
perhatian yang lebih luas.
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan
dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola (
governance
) perusahaan
publik maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup
pekerjaan audit internal. Dulunya auditor pernah dianggap sebagai “lawan” pihak
manajemen, sekarang auditor internal mencoba menjalin kerja sama yang produktif
dengan klien melalui aktivitas-aktiviyas yang memberikan nilai tambah bagi
perusahaan (Sawyer, 2005:3).
Fungsi audit intern lebih berfungsi sebagai mata dan telingga manajemen,
karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan
tidak akan dilaksanakan secara menyimpang (Robert Tampubolon, 2005:1). Menurut
COSO
(Communication Of Sponsoring Organization)
dalam Santoyo Gondodiyoto
(2009:153)
Internal Control
adalah suatu proses, melibatkan
board of director,
manajemen, komite audit, internal audit dan seluruh anggota organisasi dan memiliki
tiga tujuan utama, yaitu: efektivitas dan efisiensi operasi, mendorong kehandalan
laporan keuangan dan dipatuhi hukum dan peraturan yang ada.
Fenomena umum yang diangkat dari (www.detik.finance.com) pada tanggal
11 Mei 2011, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui adanya kelemahan
sistem perbankan di Indonesia. Ini menyebabkan bank masih rentan terhadap
(21)
4
pembobolan dana nasabah. Jadi memang sistem perbankan ini mempunyai kelemahan
dan yang harus kita pentingkan di dalam organisasi adalah mengelola GCG
(good
corporate governance
) dengan baik," jelas Agus di sela acara Indonesia
Banking
Expo
(IBEX) 2011, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5/2011).
Agus juga mengatakan, perbankan seharusnya meningkatkan GCG-nya
dengan sistem kontrol internal yang baik. "Sistem audit juga harus dilakukan dengan
baik, pengelolaan SDM harus menjaga integritas orang-orangnya.” Jadi kalau ada
kelemahan harus diperbaiki lagi. Kelemahan dalam sistem perbankan akan selalu ada.
Sebab akan selalu ada orang yang berniat tidak baik. "Tapi yang penting sistemnya
diperbaiki lagi," menurut Agus. Seperti diketahui, sampai saat ini kurang lebih ada 10
kasus kejahatan yang terjadi di perbankan tahun ini. Mayoritas dari kasus tersebut
adalah upaya pembobolan dana nasabah. Kasus terakhir adalah pembobolan dana
Pemkab Batubara, Sumatera Utara di Bank Mega senilai Rp 80 miliar.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
Gatot M Suwondo mengakui banyaknya kasus
fraud
(pembobolan) yang terjadi salah
satunya disebabkan karena bank terlalu mengutamakan kenyamanan dibanding
keamanan. Menurut Gatot, kasus
fraud
di perbankan seperti kasus MD di Citibank
karena terlalu mengutamakan kenyamanan nasabah dan mengabaikan kemanannya.
Menurut Gatot antara keamanan dan kenyamanan ini kadang-kadang bisa menjadi
kontradiksi di perbankan.
Fenomena khusus yang diangkat dari
(
www.detik.finance.com
)
pada tanggal
22 Juni 2011, yang dilontarkan langsung dari Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim
(22)
5
Alamsyah mengenai Bank Indonesia (BI), banyaknya kasus fraud atau pembobolan
bank akhir-akhir ini disebabkan karena lemahnya pengawasan internal dan
pengendalian internal. Walau GCG (
Good Corporate Governance)
telah diterapkan
dengan baik namun masih tetap kebobolan, Bank sentral meminta bank untuk
introspeksi serta membenahi pengendalian internal dengan mengoptimalkan
manajemen risiko. "Kasus-kasus yang terjadi merupakan kesempatan perbankan
Indonesia untuk introspeksi untuk menyempurnakan pengawasan ke arah yang lebih
berbasis risiko. Juga fokus pada aspek kepatuhan dan fungsional terutama risiko
operasional untuk memitigasi risiko termasuk internal auditor," menurut Deputi
Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah disela diskusi mengenai
banking
efficiency award
2011 di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (22/6/2011). Dicontohkan
Halim, beberapa kasus besar industri perbankan global misalnya saja di Singapura
beberapa waktu lalu juga dikarenakan lemahnya pengawasan internal dan
level top
manajemen. Kasus di Indonesia, tidak jauh dari hal tersebut dimana terdapat beberapa
kelemahan. "Antara lain
level top
manajemen dalam melakukan
review
secara berkala
terhadap kebijakan sistem prosedur SOP dan pengendalian internal, kemudian
pengawasan internal yang kurang optimal serta adanya kelemahan implementasi
kebijakan sistem dan prosedur serta SDM yang kurang menjalankan prinsip
Know
Your Employee
,". Ditambah ada beberapa pejabat yang kelewat batas dengan dapat
mudahnya memodifikasi data nasabah yang tidak diketahui pimpinan bank sehingga
terjadi penarikan tanpa diketahui. Maka dari itu, Halim menyampaikan BI akan
menyempurnakan sejumlah aturan untuk memperkuat
good corporate governance
(23)
6
dalam melindungi kepentingan nasabah dan industri perbankan. Aturan yang digodok
antara lain menyempurnakan kontrol internal yang efektif, ketersediaan
standard
operational procedure
yang memadai dan mendorong pengawasan aktif dari direksi.
Selain itu, bank sentral juga akan menyempurnakan pengawasan dengan penguatan
fungsi Direksi Kepatuhan yang lebih optimal dan satuan kerja audit internal dan
manajemen risiko yang dapat beroperasi secara independen. Semuanya itu antara lain
lapisan pertahanan pertama pada bank kalau semuanya dilakukan dapat mengurangi
risiko operasional. Disamping penguatan GCG di internal bank, menurut Halim, bank
sentral juga akan mendorong pengawasan masyarakat dan kantor akuntan publik yang
mengaudit bank. "Ini merupakan lapisan kedua sehingga ada jaminan yang baik
terhadap perlindungan dana nasabah dan bank itu sendiri sebagai industri," ujarnya.
Berdasarkan latar belakang atau fenomena tersebut penulis tertarik untuk
meneliti mengenai “Fungsi Audit Internal dalam Pengendalian Internal dan
Pelaksanaan
Good Corporate Governance
pada Bank BUMN.”
(24)
7
1.2
Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut :
1.
Banyaknya kasus
fraud
atau pembobolan bank disebabkan karena
lemahnya pengawasan internal dan pengendalian internal.
2.
Walaupun sistem
good corporate governance
telah diterapkan dengan
baik, namun sistem bank di Indonesia masih tetap kebobolan.
3.
Banyaknya kasus kebobolan juga disebabkan antara lain adanya
level top
manajemen dalam melakukan
review
secara berkala terhadap kebijakan
sistem prosedur SOP dan pengendalian internal, kemudian pengawasan
internal yang kurang optimal serta adanya kelemahan implementasi
kebijakan sistem dan prosedur serta SDM yang kurang menjalankan
prinsip
Know Your Employee.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut :
1.
Seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pengendalian internal
pada Bank BUMN.
2.
Seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dalam pelaksanaan
good
corporate governance
pada Bank BUMN.
(25)
8
3.
Seberapa besar pengaruh pengendalian internal dalam pelaksanaan
good
corporate governance
pada Bank BUMN.
4.
Seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dan pengendalian internal
terhadap pelaksanaan
good corporate governance
secara bersama-sama
pada
Bank BUMN.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun manfaat yang hendak di capai dari penelitian ini yaitu sebagai salah
satu sarana bagi mahasiswa untuk menambah ilmu dan wawasan baru khususnya
mengenai fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan
good
corporate governance.
1.3.2
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak di capai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap
pengendalian internal pada Bank BUMN.
2.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dalam
pelaksanaan
good corporate governance
pada Bank BUMN.
3.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengendalian internal dalam
pelaksanaan
good corporate governance
pada Bank BUMN.
(26)
9
4.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dan
pengendalian internal terhadap pelaksanaan
good corporate governance
secara bersama-sama
pada Bank BUMN.
1.4
Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya tentang audit internal serta
dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang
berkaitan dengan
good corporate governance
tentang audit internal dan
pengendalian internal.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Secara praktis diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan saran bagi para investor dalam upaya mengelola
dan mengendalikan suatu perusahaan, terutama dalam hal meningkatkan audit
internal terhadap
good corporate governance.
Dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen perusahaan,
terutama untuk meningkatkan nilai perusahaan, melalui pengendalian internal
yang baik agar berpengaruh terhadap
good corporate governance
.
(27)
10
1.4.2 Kegunaan Akademis
Bagi penulis pribadi, penelitian ini sebagai salah satu syarat mendapat gelar
sarjana sains terapan pada jurusan Akuntansi dan juga menambah
pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
Dapat menambah ilmu
tentang good corporate governance
khususnya
mengenai audit internal dan pengendalian internal, mengetahui aplikasi yang
sebenarnya dari pelaksanaan
good corporate governance.
Memberikan informasi dan kontribusi yang berguna untuk pengembangan
penelitian terutama dalam hal fungsi audit internal dalam pengendalian
internal dan pelaksanaan
good corporate governance
.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian
1.5.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di perusahaan Perbankan BUMN yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu beberapa Bank BUMN sebagai berikut: BRI,
BNI, BTN, Mandiri yang ada diwilayah Bandung. Dengan memperoleh data primer
melalui penyebaran kuesioner pada beberapa kantor cabang yang ada di daerah kota
Bandung.
(28)
11
1.5.2
Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat jadwal penelitian yang di
mulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan September 2012 sampai dengan selesai.
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
Kegiatan
Bulan
2012-2013
9 10
11
12 1 2 3
4
5
6
7
8
Pra Survei:
1. Persiapan Judul
2. Persiapan Teori
3. Pengajuan Judul
4. Mencari Perusahaan
Usulan Penelitian:
1. Penulisan UP
2. Bimbingan UP
3. Seminar UP
4. Revisi UP
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Skripsi:
1. Bimbingan Skripsi
2. Sidang Skripsi
(29)
149
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh fungsi audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Fungsi audit internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap pengendalian internal pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, audit internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pengendalian internal, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar audit internal yang mempengaruhi pengendalian internal, seperti komite audit dan sistem informasi akuntansi.
2. Fungsi audit internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, audit internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar audit internal yang mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, seperti komite audit dan dewan komisaris.
3. Pengendalian internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar
(30)
150
di bursa Efek Indonesia. Artinya, pengendalian internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar pengendalian internal yang mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, seperti komite audit dan dewan komisaris.
4. Audit internal dan pengendalian internal secara bersama-sama memberikan pengaruh sangat kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel tersebut, seperti komite audit dan dewan komisaris. Diantara kedua variabel independen, pengendalian internal memberikan pengaruh yang lebih dominan terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN dibandingkan fungsi audit internal.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti memberikan saran untuk fenomena yang dapat dijadikan masukan kepada perusahaan dan nasabah sebagai berikut:
1. Dengan tingkat korelasi yang kuat, audit internal dinilai mampu mempengaruhi pengendalian internal, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi audit internal guna memperoleh pengendalian internal yang efisien dan efektif.
2. Dengan tingkat korelasi yang kuat, audit internal dinilai mampu mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, sehingga
(31)
151
sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi audit internal guna memperoleh good corporate governance yang diharapkan perusahaan.
3. Dengan tingkat korelasi yang kuat, pengendalian internal dinilai mampu mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance dengan lebih tinggi, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan pengendalian internal guna memperoleh kepercayaan dari nasabah, agar nasabah merasa aman sudah menyimpan sebagian hartanya diperusahaan.
4. Secara bersama-sama, audit internal dan pengendalian internal memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance, oleh karena itu perusahaan dapat mempertimbangkan faktor audit internal dan pengendalian internal dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance yang akan membuat perusahaan menjadi lebih terkendali dan dapat dipercaya, baik oleh pemegang saham ataupun nasabah.
(32)
1
FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM PENGENDALIAN INTERNAL DAN
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK BUMN
Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si Ice Tince
Universitas Komputer Indonesia Abstract
Good Corporate Governance basically a system and a set of rules governing the parties concerned, especially the relationship between stakeholders, board of commissioners and board of directors for the achievement of corporate objectives. Internal audit and internal control as an added value to achieve the implementation of good corporate governance. This research aims to provide empirical evidence on the effect internal audit function and internal control the implementation of good corporate governance in state owned Banks.
The population in this study was four state owned Bank listed on the BEI, BRI, Mandiri, BTN and BNI. The sample selection is done by using a saturated sample or census because due to the relatively small population, less than 30 people in which all members of the population sample. Analysis method that is used is descriptive analysis and verificative. The analysis model used is the path analysis.
Hypothesis testing results in this study indicate that (1) internal audit function has a strong effect on internal control the state owned Banks, (2) internal audit function has a strong effect on the implementation of good corporate governance the state owned Banks, (3) internal control has a strong effect on the implementation of good corporate governance the state owned Banks and (4) internal audit function and internal control has very strong effect on the implementation of good corporate governance the state owned Banks.
(33)
2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Good Corporate governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. GCG dimasukan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera (Moh. Wahyudin Zarkasyi, 2008:36). Indepedensi atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat serta setiap komponen perusahaan tidak saling mendominasi (Moh. Wahyudin Zarkasyi, 2008:38).
Audit Internal telah berkembang dari sekadar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adi” dari profesi auditor eksternal . dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas.
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola (governance) perusahaan publik maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal. Dulunya auditor pernah dianggap sebagai “lawan” pihak manajemen, sekarang auditor internal mencoba menjalin kerja sama yang produktif dengan klien melalui aktivitas-aktiviyas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan (Sawyer, 2005:3).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pengendalian internal pada Bank BUMN.
(34)
3
2. Seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dalam pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN.
3. Seberapa besar pengaruh pengendalian internal dalam pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN.
4. Seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good corporate governance secara bersama-sama pada Bank BUMN.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun manfaat yang hendak di capai dari penelitian ini yaitu sebagai salah satu sarana bagi mahasiswa untuk menambah ilmu dan wawasan baru khususnya mengenai fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak di capai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pengendalian internal pada Bank BUMN.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dalam pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengendalian internal dalam pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good corporate governance secara bersama-sama pada Bank BUMN.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya tentang audit internal serta dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan good corporate governance tentang audit internal dan pengendalian internal.
(35)
4
1.4.1 Kegunaan Praktis
Secara praktis diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan saran bagi para investor dalam upaya mengelola dan mengendalikan suatu perusahaan, terutama dalam hal meningkatkan audit internal terhadap good corporate governance.
Dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen perusahaan, terutama untuk meningkatkan nilai perusahaan, melalui pengendalian internal yang baik agar berpengaruh terhadap good corporate governance.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Bagi penulis pribadi, penelitian ini sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana sains terapan pada jurusan Akuntansi dan juga menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
Dapat menambah ilmu tentang good corporate governance khususnya mengenai audit internal dan pengendalian internal, mengetahui aplikasi yang sebenarnya dari pelaksanaan good corporate governance.
Memberikan informasi dan kontribusi yang berguna untuk pengembangan penelitian terutama dalam hal fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
Audit Internal
M enurut Law rence B. Saw yer (2005:10) Audit Int ernal adalah sebuah penilaian yang sist em at is dan objekt if yang dilakukan audit or int ernal t erhadap operasi dan kont rol yang berbeda-beda dalam organisasi unt uk m enent ukan apakah:
1. Inform asi keuangan dan operasi t elah akurat dan dapat diandalkan. 2. Resiko yang dihadapi perusahaan t elah diident ifikasi dan dim inim alisasi. 3. Perat uran ekst ernal sert a kebijakan dan prosedur int ernal yang bisa
dit erim a t elah diikut i.
(36)
5
5. Sum ber daya t elah digunakan secara efisien dan ekonom is.
6. Tujuan organisasi t elah dicapai secara efekt if, semua dilakukan dengan t ujuan unt uk dikonsult asikan dengan m anajem en dan mem bant u anggot a organisasi dalam m enjalankan t anggung jaw abnya secara efekt if.
Menurut Robert Tampubolon dalam bukunya “ Risk and system-Based Internal Auditing” (2005 : 1) bahwa : “fungsi audit intern lebih berfungsi sebagai mata dan telingga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang”.
Sedangkan tujuan pelaksanaan audit intern adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor intern akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar.
Pengendalian Internal
Pengertian pengendalian (control) menurut Azhar Susanto (2008:88) adalah: “Pengendalian (control) meliputi semua metode, kebijakan, dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya”.
Menurut COSO (Communication Of Sponsoring Organization) dalam Santoyo Gondodiyoto (2009:153),
“Internal Control adalah suatu proses, melibatkan board of director, manajemen, komite audit, internal audit dan seluruh anggota organisasi dan memiliki tiga tujuan utama, yaitu: efektivitas dan efisiensi operasi, mendorong kehandalan laporan keuangan dan dipatuhi hukum dan peraturan yang ada.”
Menurut model COSO, artinya dengan adanya sistem pengendalian internal, maka diharapkan perusahaan dapat bekerja atau beroperasi secara efektif dan efisien, penyajian informasi dapat diyakini kebenarannya dan semua pihak akan mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang baik peraturan dan kebijakan perusahaan ataupun aturan (legal/hukum) pemerintah. Dengan dipatuhinya peraturan dan kebijakan maka penyimpangan dapat dihindari.
COSO merumuskan internal control adalah “proses” yang mendorong seluruh personil untuk tercapainya tujuan organisasi, yaitu: efektif, efisien
(37)
6
operasi, reability laporan keuangan dan kepatuhan pada hukum/regulasi. (meskipun definisi internal control adalah “process”, tetapi sesungguhnya evaluasi efektivitas internal control dilakukan as of a point in time).
Dalam menunjang pencapaian tujuan pengendalian internal memerlukan komponen pengendalian internal. Menurut Sawyers (2005:58), Statement Of Auditing Standards (SAS) mendefinisikan lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan pada pernyataan COSO, yaitu: lingkungan pengendalian, penafsiran risiko, aktifitas pengendalian, informasi dan komunikasi dan monitoring.
Good Corporate Governance
Menurut (OECD, 2003) dalam (Moh. Wahyudi Zarkasyi, 2008:35) mendefinisikan tata kelola perusahaan yang baik adalah sebagai berikut:
“Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) merupakan struktur yang oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris, dan manajer menyusun tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut dan mengawasi kinerja”.
Menurut Moh. Wahyudin Zarkasyi (2008:36) mendefinisikan tata kelola perusahaan yang baik adalah sebagai berikut:
“GCG pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. GCG dimasukan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera”.
Terdapat enam tujuan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) menurut BUMN sesuai SK. Menteri No.117/M-MBU/2002 Pasal 4, yaitu: 1. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ. 3. Mendorong agar organ dalam membuat keputusan dan menjalankan
(38)
7
perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan.
4. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional. 5. Meningkatkan iklim investasi nasional.
6. Menyukseskan program privatisasi.
Corporate governance merupakan suatu sistem terpadu yang saling berkaitan antara pihak berkepentingan yang dapat menghasilkan tata kelola perusahaan yang baik bagi perusahaan itu sendiri sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan bagi perusahaan. Good Corporate Governance dihasilkan dari sebuah kerjasama yang baik antara pihak manajemen dan akuntan.
Audit internal dan internal control yang efektif dapat memberikan kepercayaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Demi kepentingan pemegang saham maka perusahaan perlu memastikan kepada mereka bahwa dana-dana tersebut digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan perusahaan. Kepastian itu diberikan oleh sistem corporate governance.
2.2 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1: Fungsi audit internal berpengaruh terhadap pengendalian internal pada Bank BUMN.
Hipotesis 2: Fungsi audit internal berpengaruh terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN.
Hipotesis 3: Pengendalian internal berpengaruh terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN.
Hipotesis 4: Fungsi audit internal dan pengendalian internal berpengaruh terhadap pelaksanaan good corporate governance secara bersama-sama pada Bank BUMN.
(39)
8
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Menurut Husein Umar (2005:303) mendefinisikan objek penelitian sebagai berikut:
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Objek penelitian adalah sasaran atau titik perhatian dalam suatu penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah Audit Internal, Pengendalian Internal dan Good Corporate Governance. Mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan satu variabel bebas dan satu variabel tergantung (terikat). Desain pernelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian
Metode yang digunakan
Unit Analisis
Time Horizon T – 1 Descriptive analysis
and Verificative
Descriptive
dan
Survey
Pegawai Bank
BUMN Bagian Audit Internal di 4 Kantor Cabang Jawa Barat
Cross Sectional
T – 2 Descriptive analysis and Verificative
Descriptive
dan
Survey
Pegawai Bank
BUMN Bagian Audit Internal di 4 Kantor Cabang Jawa Barat
Cross Sectional
T – 3 Descriptive analysis and Verificative
Descriptive
dan
Survey
Pegawai Bank
BUMN Bagian Audit Internal di 4 Kantor Cabang Jawa Barat
Cross Sectional
T – 4 Descriptive analysis and Verificative
Descriptive dan Explanatory Survey
Pegawai Bank
BUMN Bagian Audit Internal di 4 Kantor Cabang Jawa Barat
Cross Sectional
(40)
9
Dari tabel 3.1 di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar fungsi audit internal terhadap pengendalain internal pada Bank BUMN, digunakan metode deskriptif analysis dan verifikatif.
2. Untuk mengetahui seberapa besar audit internal terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN, digunakan metode deskriptif analysis dan verifikatif.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengendalian internal terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN, digunakan metode deskriptif analysis dan verifikatif.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal berfungsi dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN, digunakan metode deskriptif analysis dan verifikatif.
Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance” adalah data primer.
Populasi, Sampel dan Responden penelitian
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Pegawai Bank khususnya bagian audit internal. Dengan demikian maka populasi dalam penelitian ini adalah 4 Bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan kuesioner ini akan disebarkan kebeberapa kantor pusat dan cabang yang ada di Jawa Barat. Berdasarkan populasi penelitian 4 Bank BUMN dan kurang dari 30 maka dalam sampel penelitian menggunakan sampel jenuh.
(41)
10
Metode Analisis
Berdasarkan kerangka pemikiran maka diagram hubungan antar variabel penelitian disajikan pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.1
Diagram Hubungan Antar Variabel Penelitian
Berdasarkan gambar tersebut diatas dapat digambarkan dalam bentuk diagram jalur. Untuk menganalisis data, digunakan anlisis jalur (path analysis). IV. HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berikut disajikan profil responden berdasarkan jenis kelam in dan pendidikan t erakhir.
Gambar 4.1
Grafik Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
0 10 20 30
Wanit a Pria
AUDIT INTERNAL
INTERNAL CONTROL
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(42)
11
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita berjumlah 13 orang atau 54% dan pria 11 orang atau 46%. Dapat disimpulkan bahwa pegawai Bank BUMN mayoritasnya adalah wanita, karena dominan setiap Bank atau perusahaan menggunakan pekerja wanita.
Gambar 4.2
Grafik Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini pendidikan terakhir Strata (S1) berjumlah 18 orang atau 75% dan Strata (S2) berjumlah 6 orang atau 25%. Dapat disimpulkan bahwa pegawai Bank BUMN bermayoritas pendidikan terakhir Strata (S1), hal ini dikarenakan karena kebanyakan karyawan menuntut tingkat pendidikan yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan responden dengan tingkat pendidikan S1 lebih banyak bila dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan yang lain.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya kontribusi atau pengaruh dari audit internal dan pengendalian internal secara bersama-sama terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia sebesar 66,2%, sedangkan sisanya sebesar 33,8% merupakan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel tersebut, seperti komite audit dan dewan komisaris. Artinya semakin baik fungsi audit internal dan
0 10 20
Present ase Jum lah Responden
(43)
12
pengendalian internal akan membuat pelaksanaan good corporate governance juga akan membaik.
Diantara kedua variabel independen, pengendalian internal memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN dibanding fungsi audit internal, karena dalam arti pengendalian internal sendiri sudah mencakup suatu proses yang melibatkan audit internal seperti yang diungkapkan oleh COSO (Communication Of Sponsoring Organization) dalam Santoyo Gondodiyoto (2009:153), Internal Control adalah suatu proses, melibatkan board of director, manajemen, komite audit, internal audit dan seluruh anggota organisasi dan memiliki tiga tujuan utama, yaitu: efektivitas dan efisiensi operasi, mendorong kehandalan laporan keuangan dan dipatuhi hukum dan peraturan yang ada.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh fungsi audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Fungsi audit internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap pengendalian internal pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, audit internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pengendalian internal, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar audit internal yang mempengaruhi pengendalian internal, seperti komite audit dan sistem informasi akuntansi.
2. Fungsi audit internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, audit internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar audit internal yang mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, seperti komite audit dan dewan komisaris. 3. Pengendalian internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap
pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, pengendalian internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance,
(44)
13
dibandingkan pengaruh faktor lain diluar pengendalian internal yang mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, seperti komite audit dan dewan komisaris.
4. Audit internal dan pengendalian internal secara bersama-sama memberikan pengaruh sangat kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel tersebut, seperti komite audit dan dewan komisaris. Diantara kedua variabel independen, pengendalian internal memberikan pengaruh yang lebih dominan terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN dibandingkan fungsi audit internal.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti memberikan saran untuk fenomena yang dapat dijadikan masukan kepada perusahaan dan nasabah sebagai berikut:
1. Dengan tingkat korelasi yang kuat, audit internal dinilai mampu mempengaruhi pengendalian internal, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi audit internal guna memperoleh pengendalian internal yang efisien dan efektif.
2. Dengan tingkat korelasi yang kuat, audit internal dinilai mampu mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi audit internal guna memperoleh good corporate governance yang diharapkan perusahaan.
3. Dengan tingkat korelasi yang kuat, pengendalian internal dinilai mampu mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance dengan lebih tinggi, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan pengendalian internal guna memperoleh kepercayaan dari nasabah, agar nasabah merasa aman sudah menyimpan sebagian hartanya diperusahaan. 4. Secara bersama-sama, audit internal dan pengendalian internal memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance, oleh karena itu perusahaan dapat mempertimbangkan faktor audit internal dan pengendalian internal dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance yang akan membuat perusahaan menjadi lebih
(45)
14
terkendali dan dapat dipercaya, baik oleh pemegang saham ataupun nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Azhar Susanto. (2008). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Linggajaya. Bringham dan Erhardt. (2005). Financial Management : Theory And Practice,
Eleventh Edition, Thomson South- Western Ohio, United States Of America.
BUMN Sesuai SK Tentang Good Corporate Governance. Menteri No.117/M-MBU/2002 Pasal 4.
Cooper, D. R, & Schindler, P. S. Business Research Methods.(9th ed.). International edition. Mc Graw Hill.
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Gusnardi. (2006). Analisis Faktor Audit Internal dan Pengaruhnya Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Ekuitas, Vol.1, No.3, ISSN 1411-0393.
Gusnardi. (2008). Pengaruh Peran Komite Audit dan Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Sosiohumaniora, Vol.10, No.2.
(46)
15
Halomoan Ompusunggu. (2002). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Internal . Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.1, No.2.
Hanifah. (2011). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Budaya Organisasi, Komite Audit dan Audit Internal terhadap Good Corporate Governance dan Implikasinya pada Kinerja Keuangan BUMN. Sosial, Ekonomi, Humaniora. Vol. 2. No.1. ISSN 2089-3590.
Herdaru Purnomo. (2011). Bank Banyak Dibobol Agus Marto Akui Kelemahan Sistem. Diakses pada 11 Mei, 2011 dari World Wide Web:
http://finance.detik.com/read/2011/05/11/165954/1637515/5/bank-banyak-dibobol-agus-marto-akui-kelemahan-sistem.
Herdaru Purnomo. (2011). BI Akui Banyak Bank Dibobol Karena Pengawasan Internal Memble. Diakses pada 22 Juni, 2011 dari World Wide Web: http://finance.detik.com/read/2011/06/22/111639/1665825/5/bi-akui-banyak-bank-dibobol-karena-pengawasan-internal-memble.
Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Bandung: Kanisius. Husein Umar, S.E., MBA., M.M. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan
Tesis Bisnis, Edisi Kedua. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Laura F. Spira, Oxford Bookes University, UK and Michael Page. (2011). Risk Management The Reinvention of Internal Control and The Changing Role of Internal Audit.
Lawrence B. Sawyer. (2005). Audit Internal Sawyer. Jakarta : Salemba Empat. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (2002). Metode Penelitian Bisnis.
(47)
16
Owolabi. (2011). Audit Committee An Instrument of Effective Corporate Governance. Euro Journals. ISSN 1450-2275.
Mas Achmad Daniri . (2005). Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia. Moh. Zarkasyi Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance. Bandung:
Alfabeta.
Mulyadi. (2009). Auditing Edisi 6 Buku 1. Jakarta. Salemba Empat
Robert Tampubolon. (2005). Risk and Systems Based Internal Audit. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Romney, Marshall.B & Steinbart,Paul.John. (2006). Accounting Information System Edisi 9. Jakarta. Salemba Empat
Ruslina Lisda. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Objektivitas Fungsi Auditor Internal Terhadap Pelaksanaan Pengendalian Internal. Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas. Vol. VII. No.1. ISSN 1411-151X. Santoyo Gondodiyoto. (2009). Pengelolaan Fungsi Audit Sistem Informasi.
Jakarta: Nitra Wacana Media.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.
Supriati. (2011). Belajar Dasar Akuntansi. Bandung : Labkat Press UNIKOM. Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan
Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
(48)
17
Wiwin Andriani. (2007). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Dewan Komisaris Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen. Vol. 2. No.2. ISSN 1858-3687.
(1)
12
pengendalian internal akan membuat pelaksanaan good corporate governance juga akan membaik.
Diantara kedua variabel independen, pengendalian internal memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN dibanding fungsi audit internal, karena dalam arti pengendalian internal sendiri sudah mencakup suatu proses yang melibatkan audit internal seperti yang diungkapkan oleh COSO (Communication Of Sponsoring Organization) dalam Santoyo Gondodiyoto (2009:153), Internal Control adalah suatu proses, melibatkan board of director, manajemen, komite audit, internal audit dan seluruh anggota organisasi dan memiliki tiga tujuan utama, yaitu: efektivitas dan efisiensi operasi, mendorong kehandalan laporan keuangan dan dipatuhi hukum dan peraturan yang ada.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh fungsi audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Fungsi audit internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap pengendalian internal pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, audit internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pengendalian internal, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar audit internal yang mempengaruhi pengendalian internal, seperti komite audit dan sistem informasi akuntansi.
2. Fungsi audit internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, audit internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar audit internal yang mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, seperti komite audit dan dewan komisaris. 3. Pengendalian internal secara parsial memberikan pengaruh kuat terhadap
pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Artinya, pengendalian internal berpengaruh dominan dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance,
(2)
13
dibandingkan pengaruh faktor lain diluar pengendalian internal yang mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, seperti komite audit dan dewan komisaris.
4. Audit internal dan pengendalian internal secara bersama-sama memberikan pengaruh sangat kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN yang terdaftar di bursa Efek Indonesia, dibandingkan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel tersebut, seperti komite audit dan dewan komisaris. Diantara kedua variabel independen, pengendalian internal memberikan pengaruh yang lebih dominan terhadap pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN dibandingkan fungsi audit internal. 5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti memberikan saran untuk fenomena yang dapat dijadikan masukan kepada perusahaan dan nasabah sebagai berikut:
1. Dengan tingkat korelasi yang kuat, audit internal dinilai mampu mempengaruhi pengendalian internal, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi audit internal guna memperoleh pengendalian internal yang efisien dan efektif.
2. Dengan tingkat korelasi yang kuat, audit internal dinilai mampu mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi audit internal guna memperoleh good corporate governance yang diharapkan perusahaan.
3. Dengan tingkat korelasi yang kuat, pengendalian internal dinilai mampu mempengaruhi pelaksanaan good corporate governance dengan lebih tinggi, sehingga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan pengendalian internal guna memperoleh kepercayaan dari nasabah, agar nasabah merasa aman sudah menyimpan sebagian hartanya diperusahaan. 4. Secara bersama-sama, audit internal dan pengendalian internal memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap pelaksanaan good corporate governance, oleh karena itu perusahaan dapat mempertimbangkan faktor audit internal dan pengendalian internal dalam meningkatkan pelaksanaan good corporate governance yang akan membuat perusahaan menjadi lebih
(3)
14
terkendali dan dapat dipercaya, baik oleh pemegang saham ataupun nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Azhar Susanto. (2008). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Linggajaya. Bringham dan Erhardt. (2005). Financial Management : Theory And Practice,
Eleventh Edition, Thomson South- Western Ohio, United States Of America.
BUMN Sesuai SK Tentang Good Corporate Governance. Menteri No.117/M-MBU/2002 Pasal 4.
Cooper, D. R, & Schindler, P. S. Business Research Methods.(9th ed.). International edition. Mc Graw Hill.
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Gusnardi. (2006). Analisis Faktor Audit Internal dan Pengaruhnya Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Ekuitas, Vol.1, No.3, ISSN 1411-0393.
Gusnardi. (2008). Pengaruh Peran Komite Audit dan Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Sosiohumaniora, Vol.10, No.2.
(4)
15
Halomoan Ompusunggu. (2002). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Internal . Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.1, No.2.
Hanifah. (2011). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Budaya Organisasi, Komite Audit dan Audit Internal terhadap Good Corporate Governance dan Implikasinya pada Kinerja Keuangan BUMN. Sosial, Ekonomi, Humaniora. Vol. 2. No.1. ISSN 2089-3590.
Herdaru Purnomo. (2011). Bank Banyak Dibobol Agus Marto Akui Kelemahan Sistem. Diakses pada 11 Mei, 2011 dari World Wide Web:
http://finance.detik.com/read/2011/05/11/165954/1637515/5/bank-banyak-dibobol-agus-marto-akui-kelemahan-sistem.
Herdaru Purnomo. (2011). BI Akui Banyak Bank Dibobol Karena Pengawasan Internal Memble. Diakses pada 22 Juni, 2011 dari World Wide Web: http://finance.detik.com/read/2011/06/22/111639/1665825/5/bi-akui-banyak-bank-dibobol-karena-pengawasan-internal-memble.
Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Bandung: Kanisius. Husein Umar, S.E., MBA., M.M. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan
Tesis Bisnis, Edisi Kedua. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Laura F. Spira, Oxford Bookes University, UK and Michael Page. (2011). Risk Management The Reinvention of Internal Control and The Changing Role of Internal Audit.
Lawrence B. Sawyer. (2005). Audit Internal Sawyer. Jakarta : Salemba Empat. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (2002). Metode Penelitian Bisnis.
(5)
16
Owolabi. (2011). Audit Committee An Instrument of Effective Corporate Governance. Euro Journals. ISSN 1450-2275.
Mas Achmad Daniri . (2005). Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia. Moh. Zarkasyi Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance. Bandung:
Alfabeta.
Mulyadi. (2009). Auditing Edisi 6 Buku 1. Jakarta. Salemba Empat
Robert Tampubolon. (2005). Risk and Systems Based Internal Audit. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Romney, Marshall.B & Steinbart,Paul.John. (2006). Accounting Information System Edisi 9. Jakarta. Salemba Empat
Ruslina Lisda. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Objektivitas Fungsi Auditor Internal Terhadap Pelaksanaan Pengendalian Internal. Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas. Vol. VII. No.1. ISSN 1411-151X. Santoyo Gondodiyoto. (2009). Pengelolaan Fungsi Audit Sistem Informasi.
Jakarta: Nitra Wacana Media.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.
Supriati. (2011). Belajar Dasar Akuntansi. Bandung : Labkat Press UNIKOM. Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan
Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
(6)
17
Wiwin Andriani. (2007). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Dewan Komisaris Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen. Vol. 2. No.2. ISSN 1858-3687.