PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DAN SINGLE LEG STRIDE JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMA MUHAMMADIYAH IMAM SYUHODO TAHUN 2016.

PENDAHULUAN
Pembinaan prestasi dalam cabang olahraga dapat di capai melalui latihan
yang terprogram, teratur dan terukur dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setiap cabang olahraga membutuhkan latihan fisik
untuk mencapai prestasi yang maksimal. Latihan fisik pada setiap cabang olahraga
merupakan dasar utama yang harus dilakukan selain meningkatkan latihan teknik,
taktik dan mental.
Faktor yang dapat memacu perkembangan prestasi dalam olahraga
diantaranya adalah adanya peningkatan kualitas dalam pelatihan dan pembinaan
olahraga. Peningkatan kualitas dalam pelatihan dan pembinaan olahraga tersebut
dapat di capai dengan penerapan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terkait dalam pelatihan dan pembinaan olahraga. Upaya untuk
meningkatkan prestasi dalam olahraga harus melalui latihan yang dilakukan
dengan pendekatan ilmiah terhadap ilmu - ilmu yang terkait. Berbagai ilmu – ilmu
yang terkait dalam olahraga dan kesehatan olahraga antara lain adalah fisiologi
latihan, biomekanika olahraga, paedagogi dibidang olahraga, sosiologi olahraga,
psikologi olahraga dan kesehatan olahraga. Dengan dukungan dari berbagai
disiplin ilmu tersebut akan dapat di kembangkan teori latihan yang baik, sehingga
prestasi olahraga dapat di tingkatkan dengan baik. Pencapaian prestasi tersebut
tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan insan olahraga serta pakar dibidang
olahraga. Prestasi pencak silat tidak dapat dicapai dengan spekulatif, tetapi harus

melalui latihan secara intensif dengan program latihan yang benar. Latihan yang
dilakukan secara intensif dengan program latihan yang benar. Latihan tersebut
tentunya harus bersifat khusus mengembangkan komponen – komponen yang di
perlukan dalam olahraga pencak silat.
Untuk mencapai prestasi dalam olahraga pencak silat, di perlukan
berbagai pertimbangan dan perhitungan serta analisis yang cermat, sebagai faktor
– faktor penentu dan penunjang prestasi tersebut dapat di jadikan dasar dalam
penyusunan program. Salah satu penunjang dalam prestasi pencak silat tersebut
1

2
diantaranya adalah metode latihan. Agar proses latihan yang dipergunakan untuk
meningkatkan kualitas teknik dan taktik, maka perlu pengembangan metode
atihan. Melalui pengembangan metode latihan yang tepat, diharapkan kualitas
fisik dapat meningkat sejalan dengan peningkatannya kualitas teknik dan psikis
para pesilat secara signifikan pada akhir siklus makro yang di rancang.
Dalam olahraga pencak silat power merupakan kemampuan biomotorik
yang sangat penting untuk di tingkatkan dengan latihan fisik. Dengan Dengan
power yang baik, akan meningkatkan kualitas teknik bermain dalam pencak silat.
Dalam pertandingan pencak silat atlet harus mempunyai power otot tungkai yang

baik, dengan power tungkai yang baik akan sangat menguntungkan, karena
tungkai merupakan bagian utama untuk menyerang dan memiliki poin yang lebih
banyak daripada pukulan ( lengan ). Teknik tendangan dalam pencak silat sangat
di pengaruhi oleh kualitas otot tungkai dari pesilat. Untuk dapat melakukan teknik
tendangan yang baik di perlukan unsur kekuatan dan kecepatan dari sekelompok
otot yang mendukung gerakan tersebut. Dari sekelompok otot yang paling
dominan mendukung terhadap gerakan tendangan adalah otot tungkai. Oleh
karena itu pemberian latihan yang di terapkan kepada pesilat sangat kalau
mengutamakan pada otot tungkai, dengan tidak mengesampingkan otot – otot
yang lain seperti otot lengan ( latihan untuk pukulan ) yang bisa di jadikan sebagai
alternatif serangan saat bertanding. Salah satu metode latihan untuk meningkatkan
eksplosif power adalah dengan metode latihan “Plyometrics”.
Latihan

Plyometric

“Plyometric

adalah


suatu

metode

untuk

mengembangkan daya ledak ( explosive power ) suatu komponen terpenting dari
sebagian besar prestasi atau kerja olahraga”. Dari pendapat tersebut, diketahui
bahwa salah satu metode latihan yang di gunakan dalam meningkatkan daya ledak
adalah dengan latihan plyometric, khususnya pada cabang olahraga pencak silat.
Dalam latihan plyometric ada beberapa macam bentuk latihan seperti : bounding,
hopping, jumping, leaping, skipping, dan ricochet. Dengan latihan plyometric di

harapkan dapat menstimuli berbagai perubahan dalam sistem neuromuskuler,
memperbesar kemampuan kelompok – kelompok otot untuk memberikan respon
yang lebih cepat atau lebih kuat terhadap perubahan – perubahan yang ringan dan

3
cepat pada panjangnya otot. Salah satu ciri penting latihan plyometric adalah
pengkondisian sistem neuromuskuler, sehingga memungkinkan adanya perubahan

– perubahan arah yang lebih cepat dan lebih kuat. Dengan mengurangi waktu
yang di perlukan untuk perubahan arah ini, maka kekuatan dan kecepatan dapat
ditinggalkan.
Upaya untuk mempersiapkan kemampuan tersebut telah dipersiapkan
oleh para pelatih dengan berbagai bentuk yang telah dikembangkan. Dari hasil
observasi yang telah dilakukan saat latihan banyak siswa ekstrakulikuler pencak
silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo yang masih lemah terhadap power otot
tungkai dan perlu untuk ditingkatkan. Gerakan – gerakan yang membutuhkan
power otot tungkai yang dilakukan sering tidak sesuai dengan yang diharapkan,
misalnya saat melakukan gerakan tendangan sabit pada sasaran kurang eksplosif.
Saat pertandingan, karena lemahnya otot tungkai banyak pesilat saat melakukan
serangan menggunakan tungkai kurang maksimal. Maka kondisi tersebut akan
merugikan atlet dan perlu ditingkatkan khususnya peningkatan pada power otot
tungkai pesilat ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian
ini mengambil judul “ Pengaruh Latihan Stride Jump Crossover dan Single Leg
Stride Jump

Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Siswa


Ekstrakulikuler Pencak Silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo Tahun 2016 “.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP DENGAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2015/2016.

0 2 22

PENGARUH LATIHAN SINGLE-LEG STRIDE JUMP, DOUBLE-LEG BUTT KICK DAN KNEE-TUCK JUMP TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA ATLET KARATE KEI SHIN KAN SIDORAME MEDAN TAHUN 2016.

1 4 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH STUFF DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL JUMP SHOOTDALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN 2015.

0 2 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH STUFF DAN LATIHAN DEPTH JUMP LEAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMA YASPENDHAR 1 MEDAN TAHUN 2015 – 2016.

0 5 26

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 1 11

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DENGAN LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA KARATEKA PUTERA SABUK HIJAU DOJO SHIROITE SMA KARTIKA 1-4 PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013.

0 2 30

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 6 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTERA DOJO KEI SKAN SMP 24 MEDAN TAHUN 2012.

0 5 19

PERBEDAAN LATIHAN LATERAL JUMP OVER BARRIER DENGAN LATIHAN LATERAL JUMP WITH SINGLE LEG TERHADAP EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BASKET

0 2 11

PENGARUH LATIHAN PLAIOMETRIK STRIDE JUMP CROSSOVER DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER TAEKWONDO SMA ISLAM TERPADU (IT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 16