PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ATOM BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ATOM BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATA
PELAJARAN KIMIA DI SMA
Oleh:
Nobelia L.M. Siregar NIM 4123131066
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016
(2)
(3)
iii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ATOM BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATA
PELAJARAN KIMIA DI SMA Nobelia L.M. Siregar
(NIM 4123131066) ABSTRAK
Penelitian dilakukan di SMA Parulian 1 Medan, bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia materi struktur atom. Penelitian ini diawali dengan menganalisis tiga buku pelajaran kimia kelas X pada materi struktur atom, yang meliputi satu buku kimia yang digunakan di tempat penelitian dan dua buku yang lain. Setelah dianalisis, maka dilakukan pengembangan bahan ajar berbasis kontekstual. Pengembangan yang dilakukan dengan melihat kekurangan dan kelebihan dan masing-masing buku dan menambahkan aspek kontekstual di dalam bahan ajar yang dikembangkan. Setelah dikembangkan maka diberikan kepada empat responden yang meliputi tiga orang dosen kimia FMIPA Unimed dan satu orang guru mata pelajaran kimia SMA Parulian 1 Medan untuk menilai kevalidan dari bahan ajar. Pengembangan bahan ajar didasarkan pada standar BSNP, dengan hasil kelayakan isi 3,44, kelayakan bahasa 3,56 , kelayakan penyajian 3,49, kelayakan kegrafikan 3,55 dan aspek kontekstual 3,42 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi sehingga bahan ajar dapat diimplementasikan. Bahan ajar tersebut diimplementasikan kepada siswa. Dengan populasi kelas X ada tiga kelas dan jumlah siswa 93 orang. Satu kelas sebagai sampel yang terpilih adalah kelas X-B, dipilih secara sampling random cluster . Sebelum dilakukan penelitian, uji instrumen tes dilakukan terlebih dahulu sehingga didapatkan 18 soal yang valid. Soal yang telah valid diujikan ke siswa didapat rata-rata nilai postes 29,08 dan rata-rata nilai postes adalah 86,15. Hasil uji hipotesis yakni uji pihak kanan, ttabel
didapat dari tabel t, dengan �adalah 0,05 dan db= n-1 = 26-1= 25 yaitu 1,708 dan thitung =10,99. Maka thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima.
Maka berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Parulian 1 Medan pembelajaran dengan bahan ajar strutur atom berbasis kontekstual efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Struktur Atom Berbasis
Kontekstual Pada Mata Pelajaran Kimia Di SMA” , disusun untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini , penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dari awal penelitian sampai akhir penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimkasih kepada Bapak Dr. Mahmud,M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan membimbing penulis selama berlangsungnya perkuliahan. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Ajat Sudrajat,M.Si , Bapak Dr.Zainuddin Muhtar,M.Si dan Ibu Dr.Ir.Nurfajriani,M.Si , selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, komentar dan perbaikan untuk melengkapi skripsi ini. Ucapan terimaksih juga penulis sampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah dan guru-guru SMA Parulian 1 Medan, terkhusus Ibu Sary Sitompul yang telah memberi izin penelitian di sekolah tersebut serta membantu penulis menyelesaikan penelitian dan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga yang telah setia menjadi tim doa yaitu Bapak Udeman Siregar,SE, MM, Mama yang selalu menguatkan penulis, Rosemary C.D. Sihombing, Abang-abang terbaik Daniel D.P. Siregar, S.Kom. , Ronald H. Siregar dan Kakak terkasih yang setiap waktu mendorong penulis untuk pantang menyerah Rachel C.M. Siregar,S.Hut. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat yaitu Nelli, Novia, Sri, Ita dan Judika yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menjalani hidup selama kuliah dan sampai seterusnya. Tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada kakak-kakak PKK, Kak Herlina, Kak Riris dan Kak Mika serta kepada
(5)
v
adik-adik kelompok yaitu Herlina, Era, Udur, Syukur, Romanus dan Evori. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Kimia Dik C yang lainnya, seluruh komponen pelayanan UKMKP, Koordinasi 2016 baik UKMKP maupun UKMKP UP FMIPA yang telah membantu, memotivasi serta mendukung penulis di dalam doa. Dan penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, yang telah mendukung, membantu dan mendoakan penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah memberikan usaha yang maksimal untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, September 2016 Penulis
Nobelia L.M. Siregar NIM. 4123131066
(6)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
DaftarLampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Batasan Masalah 4
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Bahan Ajar 6
2.2 Pengembangan Bahan Ajar 6
2.3 Jenis Bahan Ajar 6
2.4 Penyusunan Bahan Ajar Cetak 7
2.5 Fungsi Bahan Ajar 8
2.6 Tujuan Pembuatan Bahan Ajar 8
2.7 Manfaat Pembuatan Bahan Ajar 9
2.8 Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) 10
2.8.1 Komponen Pembelajaran Kontekstual 11
(7)
vii
2.8.3 Karakteristik Pembelajaran Kontekstual 13 2.8.4 Skenario Pembelajaran Kontekstual 14 2.8.5 Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual 16 2.8.6 Kelebihan Pembelajaran Kontekstual 17 2.8.7 Kekurangan Pembelajaran Kontekstual 18 2.9 Standar Bahan Ajar Berdasarkan BSNP 18 2.9.1 Standar Kelayakan Isi 18 2.9.2 Standar Kelayakan Bahasa 19 2.9.3 Standar Kelayakan Penyajian 19
2.9.4 Standar Kelayakan Kegrafikan 19 2.10 Kerangka Konseptual 20
2.11 Hipotesis 21
BAB III METODE PENELITIAN 22
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 22 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 22 3.3 Variabel Penelitian 22 3.3.1 Variabel Bebas 22 3.3.2 Variabel Terikat 22 3.4 Instrumen Penelitian 22
3.5 Uji Instrumen Tes 24
3.5.1 Validasi Isi 24 3.5.2 Validitas Item 24 3.5.3 Reliabilitas 25 3.5.4 Tingkat Kesukaran 25 3.5.5 Daya Pembeda 26 3.5.6 Distraktor (Pengecoh) 26 3.5.7 Uji Hipotesis 27 3.6 Rancangan Penelitian 27 3.7 Prosedur Penelitian 28 3.8 Teknik Analisis Data 30
(8)
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1 Hasil Penelitian 31
4.2 Bahan Ajar Kimia 31
4.3 Standarisasi Bahan Ajar 34 4.4 Analisis Instrumen Penelitian 36 4.4.1 Validitas Isi Instrumen Tes 36
4.4.2 Validasi Item 36 4.4.3 Reliabilitas Tes 36 4.4.4 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 37 4.4.5 Daya Pembeda 37
4.4.6 Distraktor 37
4.5 Deskripsi Data Penelitian 37 4.5.1 Uji Normalitas Data 37 4.5.2 Uji Hipotesis 38 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40
5.1 Kesimpulan 40
5.2 Saran 40
(9)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penilaian bahan ajar kimia berdasarkan standar komponen 23
kelayakan isi BSNP
Tabel 3.2 Rentang validitas analisis nilai rata-rata hasil perhitungan berdasarkan 23 penilaian responden dosen dan mahasiswa terhadap pengembangan
bahan ajar standar
Tabel 4.1 Buku Kimia SMA yang dikembangkan 32 Tabel 4.2 Draft Bahan Ajar Struktur Atom Berbasis Kontekstual 33 Tabel 4.3 Rata-rata Hasil Penilaian Standarisasi Bahan Ajar Struktur 34 Atom Berbasis Kontekstual Pada Mata Pelajaran Kimia
Tabel 4.4 Hasil Standarisasi Bahan Ajar 36 Tabel 4.5Uji normalitas pretes dan postes 37
(10)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar.3.1Tahapan Penelitian 29 Gambar.4.1Grafikstandar BSNP dan Aspek Kontekstual 35 Gambar.4.2 Grafik nilai rata-rata pretes, postes dan KKM 38
(11)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 44
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 45 Lampiran 3 Instrumen Tes Sesudah Valid 49 Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Tes SesudahValid 53 Lampiran 5 Lembar Penilaian Validasi Isi 54 Lampiran 6 Lembar Penilaian BSNP 63
Lampiran 7 Perhitungan Validasi Isi Instrumen Tes 76
Lampiran 8 Validitas Tes 78
Lampiran 9 Reliabilitas Tes 81
Lampiran 10 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 83
Lampiran 11 Daya Beda 86
Lampiran 12 Distraktor 89
Lampiran 13 Gain 92
Lampiran 14 Normalitas Tes 94
Lampiran 15 Uji Hipotesis 96
Lampiran 16 Bahan Ajar 97
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar yang disengaja, terencana, terpola, dan dapat dievaluasi, yang diberikan kepada peserta didik oleh pendidik agar tercapai kemampuan yang optimal. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan yang ada dalam diri peserta didik. Potensi-potensi dimaksud diharapkan agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan bangsa. Oleh karena itu pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan, mustahil manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia. (S, Supardi, 2012)
Agenda besar pendidikan di Indonesia adalah bagaimana peningkatan mutu pendidikan bisa meningkat, sejajar dengan Negara lain di Asia dan Dunia. (Riyana, 2010). Banyak realita di lapangan yang menunjukkan bahwa kualitas manusia Indonesia sebagai sumber daya yang potensial masih jauh dari harapan. Hal ini terjadi akibat rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Paparan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan, yang disampaikan pada silahturahmi dengan kepala dinas Jakarta pada 1 Desember 2014, menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia berada dalam posisi gawat darurat. (Widodo, 2015) . Hasil studi TIMSS maupun PISA dari ketiga bidang (matematika, sains dan membaca) yang masih berada pada posisi ranking bawah dari Negara peserta studi, memperlihatkan perlunya dilakukan pembenahan secara sistemik dalam hubungannya dengan permasalahan pendidikan. (Tjalla, 2013)
Dari beberapa pernyataan diatas dapat kita ketahui sedikitnya pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran kimia. Kesulitan dalam mempelajari kimia dapat diketahui dari nilai yang dihasilkan. Materi kimia mengandung konsep-konsep yang sulit yang bersifat abstrak. Dapat dilihat dari buku teks yang berisi konsep-konsep abstrak. Hal tersebut disebabkan oleh hambatan yakni pendukung dalam penguasaan konsep. (Faika, dan Sumiati Side, 2011) Dalam pembelajaran
(13)
2
kimia minat siswa sangat kecil hal ini disebabkan karena siswa memiliki perbedaan kecepatan belajar, isi buku kurang memotivasi, siswa memiliki gaya belajar sendiri, dan materi yang disampaikan kurang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sehingga pengalaman belajar siswa menjadi kecil. (Dartin,2010)
Materi stuktur atom termasuk materi kimia yang mengandung konsep pengetahuan yang bersifat informasi. Banyak siswa merasa kesulitan dalam menguasai materi ini karena tidak sesuainya konsep yang diberikan pada materi ini.
Dengan latar belakang diatas yaitu kondisi pendidikan di Indonesia yang dilihat melalui hasil penelitian cara belajar atau konsep belajar yang diberikan di sekolah pada mata pelajaran kimia maka dilakukan beberapa cara agar terjadi peningkatan pemahaman pembelajar dengan mengembangkan bahan ajar.
Agar bahan belajar dapat memudahkan pembelajar, maka setiap bahan ajar harus memenuhi komponen-komponen yang relevan dengan kebutuhan pebelajar. Komponen-komponen tersebut juga harus dapat memberikan motivasi, mudah dipelajari dan dipahami pebelajar. (Harijanto, 2007)
Bahan ajar merupakan media intruksional yang berperan sangat penting dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diaplikasikan pada materi kimia yaitu materi struktur atom. Materi struktur atom perlu diberikan konsep yang berkaitan dengan kontekstual. Karena melihat fakta yang ada, materi ini jadi bersifat hafalan. Bahan ajar ini dibuat sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar mereka benar-benar memahami materi yang mereka pelajari. Untuk itu dibuat bahan ajar dengan pembelajaran kontekstual, karena pembelajaran kontekstual membuat siswa lebih mengerti dengan menerapkan langsung materi yang dipelajari. Bahan ajar yang ada diharapkan dapat memberikan kompetensi secara terperinci, sesuai dengan kebutuhan peseta didik, membuat siswa aktif, memberikan pengalaman belajar siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan bahan ajar. (Situmorang,2013)
Menurut penelitian yang dilakukan Lepiyanto dan Dasrieny (2015) yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual pada Matakuliah Biologi Umum mengahasilkan analisis dengan hasil yang baik yaitu 4,076
(14)
3
didasarkan penilaian oleh ahli desain, menurut ahli materi 4,09, menurut dosen pengampu 4,19 dan menurut penilaian mahasiswa 4,03. Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Purwanto, dkk. (2015) yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual Pada Materi Himpunan Berbantu Video Pembelajaran diperoleh nilai rata-rata 82,14 % yang dapat dinyatakan sangat layak menjadi bahan ajar. Dalam penelitian yang dilakukan Suryawati,dkk (2010) yang berjudul Pengembangan Pembelajaran Kontekstual Rangka Berbasis Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Dalam Pembelajaran Biologi, hasil penelitian menunjukkan rata-rata sikap ilmiah siswa mengalami peningkatan yaitu 70,05 (awal) dan 83,37 (akhir), rata-rata keterampilan berpikir kritis 63,85 (awal) dan 74,10 (akhir). Dalam penelitian Situmorang (2013) dengan judul Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan hasil belajar kelompok eksperimen memiliki hasil rata-rata 84,44±8,33 , sedangkan kelompok kontrol 75,28±11,62, dan keduanya berbeda nyata (ttest 7,964 > ttabel 1,662) . Dan dalam penelitian yang dilakukan
Suharyadi,dkk (2013) dengan judul Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa dalam pemahaman konsep asam basa, menunjukkan bahwa buku ajar mudah dipahami siswa karena sebagian besar siswa memahami pokok bahasan asam dan basa (56% skor jawaban benar siswa). Data hasil angket menunjukkan bahwa buku ajar yang dikembangkan memiliki kesesuaian isi dengan kurikulum, penyajian materi, dan keterbacaan yang baik. Buku ajar kontekstual yang disusun dapat dikatakan sudah baik.
Merujuk pada beberapa penelitian di atas, serta berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengembangan Bahan Ajar Struktur Atom Berbasis Kontekstual pada Mata Pelajaran Kimia di SMA”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, terdapat beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini :
(15)
4
1. Bahan ajar lebih bersifat informasi.
2. Dibutuhkan bahan ajar yang menekankan pengetahuan yang dipelajari dengan kehidupan nyata.
3. Kurang melibatkan peserta didik dalam proses belajar sehingga siswa kurang aktif dan kurang memahami materi pemebelajaran.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah bahan ajar yang digunakan di sekolah dan dianalisis sudah sesuai dengan BSNP?
2. Apakah implementasi bahan ajar berbasis kontekstual yang dikembangkan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur atom?
3. Apakah hasil belajar kimia menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual lebih besar dari nilai KKM?
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Dari rumusan masalah diatas, yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Pengembangan bahan ajar dari beberapa literatur yang berkaitan dengan struktur atom.
3. Bahan ajar yang telah disusun divalidasi oleh responden, meliputi tiga dosen dan satu orang guru mata pelajaran kimia dan diujikan kepada dua puluh enam orang siswa.
(16)
5
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat jawaban dari permasalahan pada rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah bahan ajar yang digunakan di sekolah dan dianalisis sudah sesuai dengan BSNP.
2. Untuk mengetahui apakah bahan ajar berbasis kontekstual yang dikembangkan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur atom.
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual lebih besar dari nilai KKM.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang berharga dapat menganalisis buku serta mampu mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual.
2. Bagi Dosen
Memberi informasi dan masukan serta membantu dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa.
3. Bagi Guru
Memberikan masukan tentang bahan ajar kimia pada materi struktur atom. 4. Bagi Siswa
Menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan minat belajar serta kemandirian siswa.
5 . Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.
(17)
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahan ajar yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh, kelayakan isi 3,44, kelayakan bahasa 3,56 , kelayakan penyajian 3,49, kelayakan kegrafikan 3,55 dan aspek kontekstual 3,42 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi.
2. Implementasi bahan ajar berbasis kontekstual yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi struktur atom dengan peningkatan sebesar 81%.
3. Berdasarkan data penelitian didapat hasil belajar kimia dengan menggunakan bahan ajar kontekstual lebih besar dari nilai KKM, dapat dinyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan lebih baik.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Bagi guru dan calon guru supaya menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual sebagai alternatif pembelajaran siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan lebih mendalami pembelajaran dengan bahan ajar berbasis kontekstual dan melakukan integrasi dengan berbagai bentuk bahan ajar kimia yang lebih baik.
(18)
41
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk, (2011), Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Surabaya, Prestasi Pustaka
Arikunto, Suharsimi, (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara
Badan Standar Nasional Pendidikan, (2006), Instrumen Penelitian Buku Teks Pelajaran Kimia Di SMA, BSNP, Jakarta
Dartin, (2010), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia SMA Kelas X Semester II Berdasarkan Standar Isi KTSP, Jurnal Kimia
Faika, Sitti dan Sumiati Side, (2011), Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahaan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jurnal Kimia, 12(2)
Hamid, Hamdani, (2013), Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia , Bandung, CV Pustaka Setia
Harijanto, Mohammad, (2007), Pengembangan Bahan Ajar untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Program Pendidikan Pembelajar Sekolah Dasar,
2(1)
Harjanto, (2011), Perencanaan Pengajaran, Jakarta, PT Rineka Cipta
Hendryardi, (2014), Content Validity (Validasi Isi), Teorionline Personal Paper Hutabalian, Tumpak, (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Kelas X
SMA Semester 1 Sesuai Kurikulum 2013: Universitas Negeri Medan Khairani, Laila, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Biokimia Berbasis
Kontekstual pada Kimia Umum II di Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan
Lepiyanto, Agil dan Dasrieny Pratiwi (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual Pada Mata Kuliah Biologi Umum, Jurnal Bioedukasi, 6(1)
Lubis, Rizki Kholilah, (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Kurikulum 2013, Skripsi FMIPA Universitas Negeri Medan
(19)
42
Majid,Abdul, (2011), Perencanaan Pembelajaran, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya
Pakpahan, Dessy Novianty, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Multimedia pada Materi Kesetimbangan Kimia: Universitas Negeri Medan Prastowo, Andi, (2014), Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Jakarta: Kencana Purwanto,Yulis,(2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual pada
Materi Himpunan Berbantu Video Pembelajaran, Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro, 4(1)
Riyana, Cepi, (2010), Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Melalui Penerapan Model Education Centre of Teacher Interactive Virtual (Educative), Jurnal Penelitian Pendidikan, 11(1)
Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Bandung: Rajawali Pers
S., Supardi U.,(2012), Arah Pendidikan di Indonesia dalam Tataran Kebijakan dan Implementasi, Jurnal Formatif , 2(2)
Sanjaya, Wina, (2006), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Shoimin, Aris, (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta;Ar-/Ruzz Media
Silitonga, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Medan, FMIPA Universitas Negeri Medan
Silitonga, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan
Sitti, Faika dan Sumiati Side, (2011), Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar, 12 (2)
Situmorang, Manihar, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Semirata FMIPA Unila
Suharyadi,dkk (2013), Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa, 1(1)
(20)
43
Suryani, Nunuk dan Leo Agung, (2012), Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Ombak
Suryawati, Evi, dkk (2010), Pengembangan Pembelajaran Kontekstual Rangka Berbasis Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Dalam Pembelajaran Biologi
Susanna, Fitria Angra, (2012), Analisis dan Standarisasi Buku Ajar Kimia SMK Kelas XII Berdasarkan Standar Isi KTSP : Universitas Negeri Medan Tjalla, Awaluddin, (2013), Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari
Hasil-hasil Studi Internasional, 6(2)
Widodo, Heri, (2015), Potret Pendidikan di Indonesia dan Kesiapannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Jurnal Cendekia, 13(2)
(21)
ii
RIWAYAT HIDUP
Nobelia L.M. Siregar lahir di Sibolga 16 Maret 1994. Bapak bernama Udeman Siregar, SE,MM dan Ibu bernama Rosemary C.D. Sihombing, dan merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Pendidikan dimulai tahun 2000, penulis masuk sekolah di SD Negeri 087981 Sibolga, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 7 Sibolga dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sibolga dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis mengikuti pelayanan mahasiswa UKMKP Unimed mulai tahun 2012, dan saat ini melayani sebagai koordinator UKMKP UP FMIPA periode 2016.
(1)
5
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat jawaban dari permasalahan pada rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah bahan ajar yang digunakan di sekolah dan dianalisis sudah sesuai dengan BSNP.
2. Untuk mengetahui apakah bahan ajar berbasis kontekstual yang dikembangkan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur atom.
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual lebih besar dari nilai KKM.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang berharga dapat menganalisis buku serta mampu mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual.
2. Bagi Dosen
Memberi informasi dan masukan serta membantu dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa.
3. Bagi Guru
Memberikan masukan tentang bahan ajar kimia pada materi struktur atom. 4. Bagi Siswa
Menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan minat belajar serta kemandirian siswa.
5 . Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.
(2)
40 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahan ajar yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh, kelayakan isi 3,44, kelayakan bahasa 3,56 , kelayakan penyajian 3,49, kelayakan kegrafikan 3,55 dan aspek kontekstual 3,42 dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi.
2. Implementasi bahan ajar berbasis kontekstual yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi struktur atom dengan peningkatan sebesar 81%.
3. Berdasarkan data penelitian didapat hasil belajar kimia dengan menggunakan bahan ajar kontekstual lebih besar dari nilai KKM, dapat dinyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan lebih baik.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Bagi guru dan calon guru supaya menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual sebagai alternatif pembelajaran siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan lebih mendalami pembelajaran dengan bahan ajar berbasis kontekstual dan melakukan integrasi dengan berbagai bentuk bahan ajar kimia yang lebih baik.
(3)
41
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk, (2011), Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Surabaya, Prestasi Pustaka
Arikunto, Suharsimi, (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara
Badan Standar Nasional Pendidikan, (2006), Instrumen Penelitian Buku Teks Pelajaran Kimia Di SMA, BSNP, Jakarta
Dartin, (2010), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia SMA Kelas X Semester II Berdasarkan Standar Isi KTSP, Jurnal Kimia
Faika, Sitti dan Sumiati Side, (2011), Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahaan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jurnal Kimia, 12(2)
Hamid, Hamdani, (2013), Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia , Bandung, CV Pustaka Setia
Harijanto, Mohammad, (2007), Pengembangan Bahan Ajar untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Program Pendidikan Pembelajar Sekolah Dasar,
2(1)
Harjanto, (2011), Perencanaan Pengajaran, Jakarta, PT Rineka Cipta
Hendryardi, (2014), Content Validity (Validasi Isi), Teorionline Personal Paper Hutabalian, Tumpak, (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Kelas X
SMA Semester 1 Sesuai Kurikulum 2013: Universitas Negeri Medan
Khairani, Laila, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Biokimia Berbasis Kontekstual pada Kimia Umum II di Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan
Lepiyanto, Agil dan Dasrieny Pratiwi (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual Pada Mata Kuliah Biologi Umum, Jurnal Bioedukasi, 6(1)
Lubis, Rizki Kholilah, (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Kurikulum 2013, Skripsi FMIPA Universitas Negeri Medan
(4)
Majid,Abdul, (2011), Perencanaan Pembelajaran, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya
Pakpahan, Dessy Novianty, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis
Multimedia pada Materi Kesetimbangan Kimia: Universitas Negeri Medan
Prastowo, Andi, (2014), Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Jakarta: Kencana Purwanto,Yulis,(2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual pada
Materi Himpunan Berbantu Video Pembelajaran, Jurnal Pendidikan
Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro, 4(1)
Riyana, Cepi, (2010), Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Melalui Penerapan Model Education Centre of Teacher Interactive Virtual (Educative), Jurnal Penelitian Pendidikan, 11(1)
Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Bandung: Rajawali Pers
S., Supardi U.,(2012), Arah Pendidikan di Indonesia dalam Tataran Kebijakan dan Implementasi, Jurnal Formatif , 2(2)
Sanjaya, Wina, (2006), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi,Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Shoimin, Aris, (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta;Ar-/Ruzz Media
Silitonga, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Medan, FMIPA Universitas Negeri Medan
Silitonga, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan
Sitti, Faika dan Sumiati Side, (2011), Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar, 12 (2)
Situmorang, Manihar, (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Semirata FMIPA Unila
Suharyadi,dkk (2013), Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa, 1(1)
(5)
43
Suryani, Nunuk dan Leo Agung, (2012), Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Ombak
Suryawati, Evi, dkk (2010), Pengembangan Pembelajaran Kontekstual Rangka Berbasis Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Dalam Pembelajaran Biologi
Susanna, Fitria Angra, (2012), Analisis dan Standarisasi Buku Ajar Kimia SMK Kelas XII Berdasarkan Standar Isi KTSP : Universitas Negeri Medan Tjalla, Awaluddin, (2013), Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari
Hasil-hasil Studi Internasional, 6(2)
Widodo, Heri, (2015), Potret Pendidikan di Indonesia dan Kesiapannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Jurnal Cendekia, 13(2)
(6)
RIWAYAT HIDUP
Nobelia L.M. Siregar lahir di Sibolga 16 Maret 1994. Bapak bernama Udeman Siregar, SE,MM dan Ibu bernama Rosemary C.D. Sihombing, dan merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Pendidikan dimulai tahun 2000, penulis masuk sekolah di SD Negeri 087981 Sibolga, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 7 Sibolga dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sibolga dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis mengikuti pelayanan mahasiswa UKMKP Unimed mulai tahun 2012, dan saat ini melayani sebagai koordinator UKMKP UP FMIPA periode 2016.