UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI PERMAINAN ENGKLEK DI TK SANDHY PUTRA MEDAN JALAN BERSAMA TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dap at menyelesaikan skripsi ini dengan berjudul “ Upaya Mengembangkan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Engklek Di Tk Sandhy Putra Medan Jalan Bersama Tahun Ajaran 2012/2013”. Penulisan ini disusun salah satu bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulisan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak mengalami hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun dengan adanya bimbingan, bantuan, saran, serta kerja sama dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor UNIMED. 2. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih pada Dekan FIP

UNIMED Bapak Drs. Nasrun, M.S

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S dan Bapak Drs. Aman Simare Mare, M.S, dan Bapak Edidon Hutasuhut M.Pd selaku Pembantu Dekan I, II dan III FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, Selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIMED.

5. Drs. Aman Simare Mare, M.S, Selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran hingga selesainya skripsi ini.


(4)

6. Ibu Dra. Ratna Uli Gultom, Ibu Dra.Sariana Marbun M.Pd,Ibu D, simatupang.

Selaku yang menjadi Dosen Penyelaras pada waktu seminar proposal serta penguji pada waktu sidang, yang telah banyak memberikan masukan maupun saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan berserta para Staf administrasinya, yang telah mentransferkan ilmunya selama perkuliahan, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

8. Ibu Ummi Kalsum, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah dan ibu- ibu yang ada di Tk, telah banyak membantu penulis untuk memenuhi pesyaratan skripsi ini dengan sempurna.

9. Teristimewa penulis ucapkan kepada ibunda Seniah dan ayahanda Samin, yang telah memberikan kasih sayangnya yang laur biasa kepada penulis dari sejak lahir, dengan doanya yang tulus tiada henti hingga hari ini dan selalu memberi dana pada penulis semoga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10.Teristimewa kepada seluruh keluarga, abang, kakak dan adik-adikku (Bang Rahman, kak Kaosar, dik Eje, Minta, Ayu, Agus, Isamail /Win cak) atas semua do,a dan dukungan yang diberikan kepada penulis dan telah banyak menbantu dari awal sampai akhir penyusun skipsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik dan tambah semangat.


(5)

11.Teman-teman kos ( Erna, Fatimah, wahyuni, Arita, Yu Wirda, Musriani, Rohana, Yeni Paramita, Rebung.) yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama di kos.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya dalam tulisan ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan dalam bentuk bahasa penyampaikan, teknik penulisan dan masih kurang ilmiah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar para pembaca memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini guna meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita ke depan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaan khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, 2014

Rabitah

Nim: 109098027


(6)

ABSTRAK

RABITAH, Nim 109098027, Upaya Mengembangkan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Engklek Di Tk Sandhy Putra Medan Jalan Bersama Tahun Ajaran 2013/2014.

Masalah dalam penelitia ini adalah rendahnya kemampuan anak pada anak saat bermain engklek di Tk Sandhy Putra untuk menggunakan yang dapat merangsang dan meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia dini kelompok B1 melalui permainan engklek di TK SANDHY PUTRA, Jln. Bersama Medan. Semester genap tahun ajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilakukan di TK SANDHY PUTRA, Jln Bersama Medan, penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B1 TK SANDHY PUTRA, Jln Bersam Medan.Yang berjumlah 16 orang anak . alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi , tehnik analisis data menggunakan rumus P= f/N x 100%

Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah pertemuan 2 dilakukan tindakan dengan memberikan kegiatan permainan engklek terdapat sebanyak 2 orang anak ( 12,5% ) tergolong sangat tinggi, 5 orang anak ( 31,2% ) tergolong tinggi, 7 orang anak ( 43,7% ) tergolong rendah, dan 2 orang anak(12,5% ) tergolong sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan permainan engklek yang dilakukan pada siklus I untuk meningkatkan motorik kasar anak belum optimal karena masih terdapat 7 (43,7% ) anak yang tergolong rendah,sehingga perlu dilakukan permainan engklek pada siklus II. Pada siklus II dilakukan perbaikan tentang motorik kasar dengan tetap melalui kegiatan permainan engklek, setelah tindakan siklus II dilakukan, terdapat sebanyak 4 orang anak ( 25% ) tergolong sangat tinggi, 9 orang anak ( 56,2% ) tergolong tinggi, 2 orang anak ( 12,5% ) tergolong rendah, dan 1 orang anak ( 6,5% ) tergolong sangat rendah. Selanjutnya dari hasil observasi pada siklus II sebagai bentuk perbaikan dari hasil siklus I diperoleh tingkat motorik kasar anak yang tinggi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan permainan engklek dapat meningkatkan aspek motorik kasar anak usia dini kelompok B1 pada tema alam semesta di TK SANDHY PUTRA, Jln Bersama Medan. Semester genap tahun ajaran 2013/2014.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABE ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN TEORI ... 8

Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Hakikat Perkembangan Motorik Kasar Anak ... 8

2.1.2 Prinsip – Prinsip Perkembangan Motorik ... 17

2.1.3 Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun ... 19

2.1.4 Kondisi Yang Mempegaruhi Perkembangan ... 20

2.1.2 Bermain ... 20

2.1.2.1Pegertian Bermain ... 20

2.1.2.2Jenis –Jenis Permainan ... 24

2.1.2.3Permainan Engklek ... 25

2.2 Krangka Berpikir ... 29

2.3 Hipotesis Tindakan ... 29

BAB III : METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30


(8)

3.3 Definisi Operasional Penelitian ... 31

3.4 Desain Penelitian ... 32

3.5 Tehnik Pengumpulan Data ... 35

3.6 Tehnik Analisis Data ... 37

3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 38

3.8 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Hasil dan Pembahasan Siklus I... 40

4.1.2 Hasil Deskripsi Siklus II ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

3.2.Tabel Kisis-Kisi Observasi Perkembangan Engklek Pada Anak... 36 3.3.Tabel interprestasi perkembangan motorik kasar anak ... 38 3.4.Jadwal penelitian...39 4.1.Tabel Hasil Observasi Perkembangan Motorik kasar Anak Usia 4-5 Tahun Pada Siklus I Pertemuan I...43 4.2.Tabel Hasil Perkembangan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan

Engklek Usia 4-5 Tahun Pada Siklus I Pertemuan I...44 4.3.Tabel Hasil Observasi Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4 --5

Tahun Pada Siklus I Pertemuan 2...45 4.4.Tabel Hasil Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun

Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 46 4.5.Tabel Hasil Observasi Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Pada Siklus I Pada Pertemuan 1 dan 2 ... 47 4.6.Tabel. Rangkuman Hasil Pengamatan Perkembangan Aspek Motorik Kasar

Anak Usia 4-5 Tahun Selama Siklus I ...48 4.7.Tabel Hasil Observasi Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Pada Siklus II Pertemuan I ...53 4.8.Tabel Hasil Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun

Pada Siklus II Pertemuan I ... 54 4.9.Tabel Hasil Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun


(10)

4.10. Tabel Hasil Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Pada Siklus II Pertemuan 2 ...56 4.11. Tabel. Hasil Observasi Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia

4-5 Tahun Pada Siklus II Pada Pertemuan 1 dan 2 ... 57 4.12. Tabel. Rangkuman Hasil Pengamatan Perkembangan Aspek Motorik

Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Selama Siklus II ...58 4.13. Tabel Rangkuman Hasil Perkembangan Motorik kasar Anak Pada Siklus I


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.3.Diagram batang perkembangan motorik kasar melalui permainan engklek pada siklus I ... 49 4.4.Diagram Batang Perkembangan Aspek Motorik Kasar Anak pada

siklus II ... . 59 4.5.Diagram batang perkembangan Motorik kasar anak pada siklus I dan

siklus II ... 62


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang masalah

Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia 4-5 tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, kognitif, emosional dan sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Perkembangan motorik sangat erat hubunganya dengan perkembangan emosional, walaupun masing-masing ada kekhususannya. Peran orang tua dan guru di sekolah dalam mengembangkan perilaku sosial dan emosional anak dengan menanamkan tumbuh kembang dengan pembinaan perilaku yang baik, dan sikap yang dapat dilakukan melalui pembiasaan, hal inilah yang terjadi dasar utama pengembangan fisik motorik didalam masyarakat.

Perkembangan motorik kasar adalah perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Aspek perilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi. Salah satu prinsip perkembangan motorik anak usia dini. Dari perkembangan motorik kasar pada anak usia dini mendapatkan pengalaman, hak dan kesempatan beraktifitas, keseimbangan jiwa dan raga, serta mampu berperan menjadi dirinya sendiri. Tujuan dan fungsi perkembangan dimaksud adalah upaya dalam meningkatkan


(13)

penguasaan keterampilan yang tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas motorik tertentu. Karena perkembangan motorik memerelukan koordinasi serta keterampilan berjalan dan berlompat –lompat.

Dalam bermain inilah anak dapat berkembang motorik kasarnya. Misalnya, gerakan membalik dan telungkup menjadi telentang atau sebaliknya.contoh lainnya yang termasuk gerakan kasar ini adalah gerakan berjalan, berlari, dan melompat. Berkaitan dengan perkembangan berbagai potensi yang dimiliki anak, dapat menumbuhkembangkan suatu situasi atau yang bermanfaat bagi anak itu sendiri ataupun lingkungannya, dan memberi kesempatan pada anak untuk bermain, karena pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang kehidupannya.

Pendidikan yang terencana pada anak merupakan perkembangan investasi jangka panjang yang dapat menguntungkan pada setiap rentang perkembangan selanjutnya, penyelengaraan pendidikan PAUD, TK didasarkan pada berbagai landasan yaitu landasan yuridis, filosofis dan religious serta landasan keilmuan. dan berdasarkan Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14, menyatakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu


(14)

usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik baik secara fisik, psikis, sosial dan moral.

Bermain engklek adalah suatu kegitan yang dilakukan dengan atau tampa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan dan pengembangkan imajinasi pada anak. Selain itu melalui kegiatan bermain juga dapat mengembangkan bermacam- macam aspek perkembangan anak yaitu aspek fisik, motorik , sosial, emosi, keperibadian, kognisi, ketajaman penginderaan, keterampilan olahraga dan menari, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh kembangnya.

Didalam melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu perkembangan sistem syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya anak akan mulai berjalan jika sistem syarafnya sudah matang, proporsi kaki cukup kuat menompang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.

Demikian pun dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, pemerintah mulai memperhatikan setiap tumbuh kembang anak. Seperti yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang mengatakan tingkat percapaian anak usia 4-5 tahun yaitu dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan


(15)

kelincahan. Melakukan koordinasi gerakan kaki tangan kepala dalam menirukan tarian atau senam. Melakukan permainan fisik dengan aturan. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri. Melakukan kegiatan kebersihan diri.

Permasalahan perkembangan motorik kasar yang terjadi pada anak adalah anak masih mengalami kesulitan menggerakkan bagian tubuh secara harmonis. Misalnya: berjalan, melompat dan meloncat, berlari, menangkap, melempar. Selain itu juga belum sempurnanya kordinasi dalam mengontrol aspek motorik kasar, misalnya jika ditugaskan untuk berjalan tanpa menyentuh temannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendidikan hendaknya memperlihat pengembangan gerakan tersebut dalam pengembangan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti di Tk Sandhy Purta Medan diketahui bahwa perkembangan yang dilakukan oleh guru di kelas, khususnya dengan mengembangkan motorik kasar dengan permainan engklek masih kurang. Kenyataan yang kita lihat dilapangan adalah kegiatan yang diberikan kepada anak hanya mengembangkan motorik kasar dengan bermain naik turun tangga majmuk saja, dan bermain ayunan. sedangkan perkembangan motorik kasar anak melalui permainan engklek belum berkembang, karena pembelajaran guru jarang sekali menggunakan perkembangan motorik kasar, padahal perkembangan motorik kasar dapat menggunakan anak untuk bejalan, melompat, meloncan, dan menghubungkan kegiatan berfikir anak menjadi lebih real.

Penelitian yang dilakukan oleh Arikunto (2010) aspek perkembangan yang cukup signifikan dalam kehidupan anak usia dini adalah perkembangan fisik anak usia dini dapat meningkatkan pertumbuhan.


(16)

Selain itu Beaty (dalam wahyudin 2011:34) memaparkan tentang kemampuan motorik kasar yang seyogianya dimiliki oleh seorang anak usia dini yang berada pada rentang usia 4-5 tahun, Menurut Catherine (2010) mengembangkan fisik dimaksud antara lain mencakup perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh, penampilan, serta pungsi berbagai sistem tubuh. Menyertai pertumbuhan dan perkembangan terjadi juga perkembangan otot, persepsi, kapasitas motor,dan kesehatan fisik.dan perkembangan peserta didik adalah unik karena semua perubahan yang terlihat dilewati hampir setiap mereka yang normal. Dan ini juga melakukan penelitian pada kelompok B1 di TK SANDHY PUTRA MEDAN. Ashroni (2012) menunjukkan bahwa permainan engklek sangat mudah dimainkan di peralatan tanah, semen, atau aspal. terhadap kemampuan motorik kasar dan kognitif anak usia dini serta proses pembelajaran lebih menyenangkan dan partisipatif. Dari uraian diatas terlihat bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan dalam tumbuh kembang motorik kasar anak melalui berbagai permainan.

perlunya aspek mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini maka penulis akan melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui bermain

permainan engklek” Judul Penelitian ini adalah Upaya Mengembangkan

Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Engklek Di


(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang dapat dalam permainan motorik kasar,yaitu.

1. Motorik kasar anak belum berkembang sesuai dengan usianya.

2. Kurangnya sarana dan perasarana yang mendukung perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.

3. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengembangkan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.

4. Strategi pembelajaran guru kurang menstimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari uraian masalah diatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Batasan masalahnya yaitu aspek mengembangkan dengan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui permainan engklek di TK SANDHY PUTRA MEDAN T.A 2012/ 2013.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dan pembatasan masalah diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah” Apakah melalui permainan

engklek dapat meningkatkan pengembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di TK SANDHY PUTRA MEDAN T.A 2012/2013.


(18)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui permainan engklek Di TK SANDHY PUTRA MEDAN.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaan secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis adalah sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini dan kemajuan penbelajaran serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam pertumbuhan dan perkembangan aspek fisik motorik kasar anak usia dini khususnya pada perkembangan motorik kasar.

Secara praktis, bagi pendidik anak usia dini hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pembelajaran untuk mengembangkan motorik kasar anak. Dengan demikian pendidikan dapat menstimulasi anak dengan baik melalui kegiatan atau permainan yang sesuai dengan tahap


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. perkembangan aspek motorik kasar anak usia 4-5 tahun dengan melalui permainan engklek di TK Sandhy Putra Medan Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah diberikan kegiatan dalam

permainan engklek maka dapat diketahui tingkat perkembangan motorik kasar anak yaitu, siklus I terdapat sebanyak 2 orang anak atau (12,5%) tergolong sangat tinggi, 6 orang anak atau (37,5%) tergolong tinggi,7 orang anak atau (43,7%) tergolong rendah, dan 1 orang anak atau (6,5%) dikategorikan yang tergolong sangat rendah. Dari data hasil observasi tersebut sehingga perlu dilakukan permainan engklek anak yang lebih menarik dan bervariasi pada siklus II.

3. Pada siklus II dilakukan perbaikan cara penyampaian pembelajaran oleh peneliti, namun tetap dengan permainan engklek. Setelah di lakukan tindakan siklus II, maka dapat di ketahui tingkat perkembangan motorik kasar anak yaitu,bahwa jumlah anak yang berkembang motorik kasarnya tergolong sangat tinggi bertambah menjadi 4 orang anak atau (2,5%), yang tergolong sangat tinggi, sedangkan anak yang tergolong tinggi menjadi 9 orang anak atau (56,2%), 2 orang anak atau (12,5%) dan anak tergolong rendah, 1 orang anak atau (6,5%) yang terdapat anak sangat rendah.


(20)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi anak diharapkan melalui permainan engklek dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.

2. Bagi guru diharapkan depat menggunakan kegiatan permainan engklek untuk mengembangkan aspek motorik kasar anak.

3. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap pengembangan aspek motorik kasar anak dan dapat menerapkan dengan permainan engklek serta dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dalam peroses bermainya.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diharapkan agar dapat malakukan penelitian yang lebih baik agar di peroleh data yang signifikan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, 2012. Mengoptimalkan Tumbuh Anak Melalu Permainan Tradisional: Jogjakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Damin, Sudarwan.2010. Perkembangan Peserta Didik : Bandung. Christiana. 2012. Perkembangan Anak Dengan Bermain: Jakarta. Hurlock, Blizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1: Erlangga.

Mariani, Devi Ari. 2008. Bermain Tradisional Anak pada Usia Dini, (Online), (http://deviarimariani.wordpress.com/2008/06/12/ bermaindan Aktifitas -anak-usia-dini/, diakses tanggal 3 November 2011).

Mutia, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini: Jakarta. Purwanto, Setyo. 2007. Penerapan Bermain bagi anak,

(Online). (http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/, diakses tanggal 3 November 2011)

Saleh Samsubar, 2004. Statistik Deskriptif: Yogyakarta. Sudjana, 2005. Metoda Statistika : Bandung.

Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini : Jakarta.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada media Group.


(1)

Selain itu Beaty (dalam wahyudin 2011:34) memaparkan tentang kemampuan motorik kasar yang seyogianya dimiliki oleh seorang anak usia dini yang berada pada rentang usia 4-5 tahun, Menurut Catherine (2010) mengembangkan fisik dimaksud antara lain mencakup perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh, penampilan, serta pungsi berbagai sistem tubuh. Menyertai pertumbuhan dan perkembangan terjadi juga perkembangan otot, persepsi, kapasitas motor,dan kesehatan fisik.dan perkembangan peserta didik adalah unik karena semua perubahan yang terlihat dilewati hampir setiap mereka yang normal. Dan ini juga melakukan penelitian pada kelompok B1 di TK SANDHY PUTRA MEDAN. Ashroni (2012) menunjukkan bahwa permainan engklek sangat mudah dimainkan di peralatan tanah, semen, atau aspal. terhadap kemampuan motorik kasar dan kognitif anak usia dini serta proses pembelajaran lebih menyenangkan dan partisipatif. Dari uraian diatas terlihat bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan dalam tumbuh kembang motorik kasar anak melalui berbagai permainan.

perlunya aspek mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini maka penulis akan melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui bermain permainan engklek” Judul Penelitian ini adalah Upaya Mengembangkan Aspek Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Engklek Di TK Sandhy Putra Medan T.A 2012/ 2013”


(2)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang dapat dalam permainan motorik kasar,yaitu.

1. Motorik kasar anak belum berkembang sesuai dengan usianya.

2. Kurangnya sarana dan perasarana yang mendukung perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.

3. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengembangkan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.

4. Strategi pembelajaran guru kurang menstimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari uraian masalah diatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Batasan masalahnya yaitu aspek mengembangkan dengan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui permainan engklek di TK SANDHY PUTRA MEDAN T.A 2012/ 2013.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah” Apakah melalui permainan engklek dapat meningkatkan pengembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di TK SANDHY PUTRA MEDAN T.A 2012/2013.


(3)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui permainan engklek Di TK SANDHY PUTRA MEDAN.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaan secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis adalah sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini dan kemajuan penbelajaran serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam pertumbuhan dan perkembangan aspek fisik motorik kasar anak usia dini khususnya pada perkembangan motorik kasar.

Secara praktis, bagi pendidik anak usia dini hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pembelajaran untuk mengembangkan motorik kasar anak. Dengan demikian pendidikan dapat menstimulasi anak dengan baik melalui kegiatan atau permainan yang sesuai dengan tahap


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. perkembangan aspek motorik kasar anak usia 4-5 tahun dengan melalui permainan engklek di TK Sandhy Putra Medan Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah diberikan kegiatan dalam

permainan engklek maka dapat diketahui tingkat perkembangan motorik kasar anak yaitu, siklus I terdapat sebanyak 2 orang anak atau (12,5%) tergolong sangat tinggi, 6 orang anak atau (37,5%) tergolong tinggi,7 orang anak atau (43,7%) tergolong rendah, dan 1 orang anak atau (6,5%) dikategorikan yang tergolong sangat rendah. Dari data hasil observasi tersebut sehingga perlu dilakukan permainan engklek anak yang lebih menarik dan bervariasi pada siklus II.

3. Pada siklus II dilakukan perbaikan cara penyampaian pembelajaran oleh peneliti, namun tetap dengan permainan engklek. Setelah di lakukan tindakan siklus II, maka dapat di ketahui tingkat perkembangan motorik kasar anak yaitu,bahwa jumlah anak yang berkembang motorik kasarnya tergolong sangat tinggi bertambah menjadi 4 orang anak atau (2,5%), yang tergolong sangat tinggi, sedangkan anak yang tergolong tinggi menjadi 9 orang anak atau (56,2%), 2 orang anak atau (12,5%) dan anak tergolong rendah, 1 orang anak atau (6,5%) yang terdapat anak sangat rendah.


(5)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi anak diharapkan melalui permainan engklek dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.

2. Bagi guru diharapkan depat menggunakan kegiatan permainan engklek untuk mengembangkan aspek motorik kasar anak.

3. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap pengembangan aspek motorik kasar anak dan dapat menerapkan dengan permainan engklek serta dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dalam peroses bermainya.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diharapkan agar dapat malakukan penelitian yang lebih baik agar di peroleh data yang signifikan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, 2012. Mengoptimalkan Tumbuh Anak Melalu Permainan Tradisional: Jogjakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Damin, Sudarwan.2010. Perkembangan Peserta Didik : Bandung. Christiana. 2012. Perkembangan Anak Dengan Bermain: Jakarta. Hurlock, Blizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1: Erlangga.

Mariani, Devi Ari. 2008. Bermain Tradisional Anak pada Usia Dini, (Online), (http://deviarimariani.wordpress.com/2008/06/12/ bermaindan Aktifitas -anak-usia-dini/, diakses tanggal 3 November 2011).

Mutia, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini: Jakarta. Purwanto, Setyo. 2007. Penerapan Bermain bagi anak,

(Online). (http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/, diakses tanggal 3 November 2011)

Saleh Samsubar, 2004. Statistik Deskriptif: Yogyakarta. Sudjana, 2005. Metoda Statistika : Bandung.

Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini : Jakarta.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada media Group.