STRATEGI KOMUNIKASI PENANGGULANGAN TAWURAN PELAJAR.
ABSTRAK
Dhewi Teri Ratnaningsih, 210111100038. 2012. Jurusan Manajemen
Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi. Judul penelitian yaitu “Strategi
Komunikasi
Penanggulangan
Tawuran
Pelajar”.
Penelitian
kualitatif
menggunakan metode studi kasus mengenai strategi komunikasi Satgas Pelajar
Kota Bogor dalam menanggulangi tawuran pelajar sekolah menengah. Proses
penelitian dibimbing oleh Pembimbing Utama H.Hadi Suprapto Arifin, Drs.,M.Si
dan Pembimbing Pendamping Nindi Aristi, S.Sos.,M.Comm.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses strategi komunikasi yang
digunakan oleh Satgas Pelajar
Dinas
Pendidikan Kota Bogor
dalam
menanggulangi tawuran pelajar sekolah menengah dan memahami alasan
penggunaan strategi komunikasi oleh Satgas Pelajar Dinas Pendidikan Kota
Bogor dalam menanggulangi tawuran pelajar sekolah menengah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Peneliti
menggunakan konsep strategi komunikasi dari Anwar Arifin (1984) untuk
melakukan analisis mendalam dan mengkaji fokus penelitian strategi komunikasi
Satgas Pelajar Kota Bogor.
Simpulan penelitian ini adalah proses strategi komunikasi yang dilakukan
Satuan
Tugas
(Satgas)
Pelajar
Kota
Bogor
terbagi
dalam
tahap
persiapan/perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, strategi komunikasi dijalankan
di lingkungan sekolah dan luar sekolah. Alasan penggunaan strategi komunikasi
tersebut karena pelaksanaan proses stategi komunikasi yang lebih intensif dan
menyeluruh. Feedback juga bisa langsung diterima dan terjalin kedekatan
personal antara komunikator dan komunikan yang akhirnya berusaha menciptakan
efek pesan yang menumbuhkan kesadaran diri untuk menghindari dan tidak
mengikuti tawuran pelajar.
i
ABSTRACT
Dhewi
Teri
Ratnaningsih,
210111100038.
2012.
Department
of
Communication Management, Faculty of Communication. This final project
entitled “The Communication Strategy of Prevent Student Brawl”. Qualitative
research methods used a case study on communications strategy of “Satgas
Pelajar Kota Bogor” to prevent student brawl in junior and highs school. Main
counselor, Hadi Suprapto Arifin, Drs.,M.Si and Nindi Aristi, S.Sos.,M.Comm as
associating counselor.
This research reveals about the communication strategies process that
used by “Satgas Pelajar Kota Bogor” to prevent student brawl in level junior and
high school and to understand the reasons why they used that communication
strategies. This study used qualitative methods, case study. This research used the
concept of a communication strategy by Anwar Arifin (1984) to analysis research
focus point and perspective group hate theory as a guide to understand about the
Student Brawl.
The results of this study are: the process of communication strategies of
prevent student brawl passed 3 stage, they are preparation/planning,
implementation and evaluation and the reason for using this form of
communication strategies because the communication process more intensive and
direct-feedback, can be directly received to the communicator in the same area
(school area), and personaly between the communicator and the communicant to
process the message to make the self-awareness to avoid and not following
student brawls.
ii
Dhewi Teri Ratnaningsih, 210111100038. 2012. Jurusan Manajemen
Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi. Judul penelitian yaitu “Strategi
Komunikasi
Penanggulangan
Tawuran
Pelajar”.
Penelitian
kualitatif
menggunakan metode studi kasus mengenai strategi komunikasi Satgas Pelajar
Kota Bogor dalam menanggulangi tawuran pelajar sekolah menengah. Proses
penelitian dibimbing oleh Pembimbing Utama H.Hadi Suprapto Arifin, Drs.,M.Si
dan Pembimbing Pendamping Nindi Aristi, S.Sos.,M.Comm.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses strategi komunikasi yang
digunakan oleh Satgas Pelajar
Dinas
Pendidikan Kota Bogor
dalam
menanggulangi tawuran pelajar sekolah menengah dan memahami alasan
penggunaan strategi komunikasi oleh Satgas Pelajar Dinas Pendidikan Kota
Bogor dalam menanggulangi tawuran pelajar sekolah menengah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Peneliti
menggunakan konsep strategi komunikasi dari Anwar Arifin (1984) untuk
melakukan analisis mendalam dan mengkaji fokus penelitian strategi komunikasi
Satgas Pelajar Kota Bogor.
Simpulan penelitian ini adalah proses strategi komunikasi yang dilakukan
Satuan
Tugas
(Satgas)
Pelajar
Kota
Bogor
terbagi
dalam
tahap
persiapan/perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, strategi komunikasi dijalankan
di lingkungan sekolah dan luar sekolah. Alasan penggunaan strategi komunikasi
tersebut karena pelaksanaan proses stategi komunikasi yang lebih intensif dan
menyeluruh. Feedback juga bisa langsung diterima dan terjalin kedekatan
personal antara komunikator dan komunikan yang akhirnya berusaha menciptakan
efek pesan yang menumbuhkan kesadaran diri untuk menghindari dan tidak
mengikuti tawuran pelajar.
i
ABSTRACT
Dhewi
Teri
Ratnaningsih,
210111100038.
2012.
Department
of
Communication Management, Faculty of Communication. This final project
entitled “The Communication Strategy of Prevent Student Brawl”. Qualitative
research methods used a case study on communications strategy of “Satgas
Pelajar Kota Bogor” to prevent student brawl in junior and highs school. Main
counselor, Hadi Suprapto Arifin, Drs.,M.Si and Nindi Aristi, S.Sos.,M.Comm as
associating counselor.
This research reveals about the communication strategies process that
used by “Satgas Pelajar Kota Bogor” to prevent student brawl in level junior and
high school and to understand the reasons why they used that communication
strategies. This study used qualitative methods, case study. This research used the
concept of a communication strategy by Anwar Arifin (1984) to analysis research
focus point and perspective group hate theory as a guide to understand about the
Student Brawl.
The results of this study are: the process of communication strategies of
prevent student brawl passed 3 stage, they are preparation/planning,
implementation and evaluation and the reason for using this form of
communication strategies because the communication process more intensive and
direct-feedback, can be directly received to the communicator in the same area
(school area), and personaly between the communicator and the communicant to
process the message to make the self-awareness to avoid and not following
student brawls.
ii