"Jangan Bunuh KPK" Ditulis dengan Darah.
Pikiran
o Setasa
4
20
18
19
5
20
0
6
21
Rakyat
. o o
Rabu
0 Kamis
Jumat
7
8
9
10
11
22
23
24
25
26
,_)Mar0p.........-------.--.----............------Apr () Mei 0 Jun . Jut 0 Ags
Sabtu
12
28
Minggu
14
15
29
30
OOkt
ONov
13
27
OSep
~angan
Bunuh KPK"
Ditulis
dengan Darah
-
=--->
JAKARTA, (PR).Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan EksekutifMahasiswa 8eluruh Indonesia (BEM -81) menggelar aksi
cap jempol darah di halaman
depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jln.
H.R. Rasuna Said, Kuningan,
Jakarta Selatan, Kamis (2/7).
Aksi itu dilakukan guna memberi dukungan kepada KPK untuk terus menjalankan tugasnya.
Para mahasiswa yang datang
dari'berbagai perguruan tinggi
seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian
Bogor (IPB), dan Universitas
Negeri Jambi, terlebih dahulu
melukaijempol mereka dengan
jarum pentul. J empol yang sudah berdarah itu kemudian dicapkan di atas sehelai kain putih berukuran 100 x 30 em dengan tulisan "Jangan Bunuh
KPK".
Koordinator BEM-SI Suranto Wahyu dalam orasinya menyatakan, sangatlah miris pada saat KPK mulai menunjukkanprestasi daIam upaya pemberantasan korupsi, pada saat
itu pula mulai gencar usaha dari berbagai pihak untuk menggembosi lembaga yang dianggap sebagai superbody itu. Disebutkan, salah satu upaya untuk "membunuh"
KPK dan
Pengadilan Tipikor yang merupakan institusi pemberantasan
korupsi adalah dengan cara melemahkannya melalui legislasi
RUU Pengadilan Tipikor.
Jika sampai batas waktu yang
ditetapkanMahkamah Konstitusi pada 19 Desember 2009
RUU tersebut tidak rampung,
konsekuensinya adalah pembubaran pengadilan Tipikor.
"Ada indikasibanyak pemang-
_.-
--.i5;.
ku kepentingan yang kurang
nyaman dengan keberadaan
KPK dan Pengadilan Tipikor,"
katanya.
Oleh karena itu, BEM-SI menyatakan dukungannya terhadap KPK untuk melakukan
pemberantasan korupsi tanpa
pandang bulu dan mendesak
DPR RI untuksegera mengesahkan ROO Pengadilan Tipikor sebelum masa tugasnya berakhir.
"Kami tak rela alat pemberantas korupsi dibunuh secara sistematis. Buktinya DPR sampai
sekarang bel urn juga merampungkan pembahasan
RUU
Pengadilan Tipikor, padahaI batas waktunya mepet, pertengahan Desember ini," ujamya lagi.
Para mahasiswa itu menyerahkan kain yang sudah dicap
jempol darah tersebut kepada
Juru Bicara KPK Johan Budi.
"Apa pun yang terjadi, pemberantasan korupsijalan terus,"
ujar Johan.
Dia menyebutkan"aksi tersebut merupakan bentuk dukungan nyata terhadap kinerja KPK,
Dukungan pertama diberikan
masyarakat profesional, baik
itu pengamat poIitik, hukum,
dan politisi propemberantasan
korupsi. Kemudian, dua hari lalu, sekitar enam puluh pelajar
SMAjlJ.gamelakukan aksi serupa, meminta agar KPK tak di-
gembosi.
Dipertanyakan
Sementara itu, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
tergabung daIam Koalisi Penyelamat Pemberantasan Korupsi
(KPPK) mempertanyakan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) daIam
pemberantasan korupsi. Komitmen Yudhoyono uiltuk memerangi korupsi dinilai lemah,
khususnya dalam pembahasan
Rancangan Undang-Undang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor~.
"Yangdisampaikan
utusan
dari pemerintah di DPR tanggaI
30 Juni 2009 tersebutjustru
melemahkan substansi materi
dalam ROO Pengadilan Tipikor.
PadahaI semua fraksi pada dasamya tidak mempermasaIahkan lagi komposisi 3 hakim ad
hoc dan 2 hakim karier. Mengapa pemerintah maIah kembaIi mempermasaIahkan haI tersebut. Komposisi hakim ini merupakan hal yang sensitif dari
RUU Pengadilan Tipikor," ujar
Febri Diansyah, peneliti hukum
Indonesia Corruption Watch
dalam dalam konferensi pers
yang digelar KPPK di Kantor
Konsorsium Reformasi Hukum
Nasional (KRHN) Jln.Talang,
Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (2/7).
(A-154/A-78)***
,-..'
'
- --
.." ." ...
p-- --
K lip
-
---
in9
Hum 0 5 Un pod
-
---
2009
--
---
-
----
16
ODes
31
o Setasa
4
20
18
19
5
20
0
6
21
Rakyat
. o o
Rabu
0 Kamis
Jumat
7
8
9
10
11
22
23
24
25
26
,_)Mar0p.........-------.--.----............------Apr () Mei 0 Jun . Jut 0 Ags
Sabtu
12
28
Minggu
14
15
29
30
OOkt
ONov
13
27
OSep
~angan
Bunuh KPK"
Ditulis
dengan Darah
-
=--->
JAKARTA, (PR).Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan EksekutifMahasiswa 8eluruh Indonesia (BEM -81) menggelar aksi
cap jempol darah di halaman
depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jln.
H.R. Rasuna Said, Kuningan,
Jakarta Selatan, Kamis (2/7).
Aksi itu dilakukan guna memberi dukungan kepada KPK untuk terus menjalankan tugasnya.
Para mahasiswa yang datang
dari'berbagai perguruan tinggi
seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian
Bogor (IPB), dan Universitas
Negeri Jambi, terlebih dahulu
melukaijempol mereka dengan
jarum pentul. J empol yang sudah berdarah itu kemudian dicapkan di atas sehelai kain putih berukuran 100 x 30 em dengan tulisan "Jangan Bunuh
KPK".
Koordinator BEM-SI Suranto Wahyu dalam orasinya menyatakan, sangatlah miris pada saat KPK mulai menunjukkanprestasi daIam upaya pemberantasan korupsi, pada saat
itu pula mulai gencar usaha dari berbagai pihak untuk menggembosi lembaga yang dianggap sebagai superbody itu. Disebutkan, salah satu upaya untuk "membunuh"
KPK dan
Pengadilan Tipikor yang merupakan institusi pemberantasan
korupsi adalah dengan cara melemahkannya melalui legislasi
RUU Pengadilan Tipikor.
Jika sampai batas waktu yang
ditetapkanMahkamah Konstitusi pada 19 Desember 2009
RUU tersebut tidak rampung,
konsekuensinya adalah pembubaran pengadilan Tipikor.
"Ada indikasibanyak pemang-
_.-
--.i5;.
ku kepentingan yang kurang
nyaman dengan keberadaan
KPK dan Pengadilan Tipikor,"
katanya.
Oleh karena itu, BEM-SI menyatakan dukungannya terhadap KPK untuk melakukan
pemberantasan korupsi tanpa
pandang bulu dan mendesak
DPR RI untuksegera mengesahkan ROO Pengadilan Tipikor sebelum masa tugasnya berakhir.
"Kami tak rela alat pemberantas korupsi dibunuh secara sistematis. Buktinya DPR sampai
sekarang bel urn juga merampungkan pembahasan
RUU
Pengadilan Tipikor, padahaI batas waktunya mepet, pertengahan Desember ini," ujamya lagi.
Para mahasiswa itu menyerahkan kain yang sudah dicap
jempol darah tersebut kepada
Juru Bicara KPK Johan Budi.
"Apa pun yang terjadi, pemberantasan korupsijalan terus,"
ujar Johan.
Dia menyebutkan"aksi tersebut merupakan bentuk dukungan nyata terhadap kinerja KPK,
Dukungan pertama diberikan
masyarakat profesional, baik
itu pengamat poIitik, hukum,
dan politisi propemberantasan
korupsi. Kemudian, dua hari lalu, sekitar enam puluh pelajar
SMAjlJ.gamelakukan aksi serupa, meminta agar KPK tak di-
gembosi.
Dipertanyakan
Sementara itu, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
tergabung daIam Koalisi Penyelamat Pemberantasan Korupsi
(KPPK) mempertanyakan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) daIam
pemberantasan korupsi. Komitmen Yudhoyono uiltuk memerangi korupsi dinilai lemah,
khususnya dalam pembahasan
Rancangan Undang-Undang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor~.
"Yangdisampaikan
utusan
dari pemerintah di DPR tanggaI
30 Juni 2009 tersebutjustru
melemahkan substansi materi
dalam ROO Pengadilan Tipikor.
PadahaI semua fraksi pada dasamya tidak mempermasaIahkan lagi komposisi 3 hakim ad
hoc dan 2 hakim karier. Mengapa pemerintah maIah kembaIi mempermasaIahkan haI tersebut. Komposisi hakim ini merupakan hal yang sensitif dari
RUU Pengadilan Tipikor," ujar
Febri Diansyah, peneliti hukum
Indonesia Corruption Watch
dalam dalam konferensi pers
yang digelar KPPK di Kantor
Konsorsium Reformasi Hukum
Nasional (KRHN) Jln.Talang,
Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (2/7).
(A-154/A-78)***
,-..'
'
- --
.." ." ...
p-- --
K lip
-
---
in9
Hum 0 5 Un pod
-
---
2009
--
---
-
----
16
ODes
31