CLARA SUKMA SUDRAJAT D 1309025

(1)

commit to user

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA 2012

PROSES PRODUKSI DESAIN COVER, LAYOUT BUKU,

DAN IKLAN WEB

DI PT. GALANGPRESS MEDIA UTAMA YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Bidang Periklanan

Oleh :

CLARA SUKMA SUDRAJAT NIM : D 1309025

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN MOTTO ...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...v

KATA PENGANTAR...vii

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Tujuan KKM ...7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Desain Grafis………...9

B. Tujuan desain grafis………..10

C. Pekerjaan Desain Grafis………...11

D. Kategori Desain Grafis………..12

Elemen-elemen Dasar Desain grafis………..12

E. Prinsip Dasar Desain Grafis………...16


(3)

commit to user

xii

F. Unsur-unsur Terpenting Cover Depan……….20

G. Definisi Desain Layout………22

H. Prinsip-prinsip Layout………..24

I. Definisi Desain Web………29

J. Tujuan Desain Web………...29

K. Definisi Iklan………....30

L. Tujuan Periklanan……….32

M. Biro Iklan………..35

N. Bidang Kreatif dalam sebuah Biro Iklan………..36

O. Pembagian Jenis Iklan berdasarkan Media………...37

P. Iklan Luar Ruang………..38

Q. Beberapa kendala………..41

III. GAMBARAN UMUM PT. GALANGPRESS MEDIA UTAMA A. Logo PT. Galangpress Media Utama...42

B. Sejarah PT. Galangpress Media Utama...42

C. Kontak PT. Galangpress Media Utama...45

D. Semboyan PT. Galangpress Media Utama...45

E. Visi dan Misi PT. Galangpress Media Utama...45

F. Struktur Organisasi PT. Galangpress Media Utama...47

G. Tugas dari masing-masing Jabatan...47

H. Sketsa Alur Produksi...50


(4)

commit to user

xiii IV. PELAKSANAAN MAGANG

A. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media

1. Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media...53 2. Deskripsi Tugas...53

B. Proses Produksi Desain Cover, Layout Buku, dan Iklan Web

di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta...57

1. Proses Produksi Desain Cover Buku

di PT. Galangpress Media Utama………...58

2. Proses Produksi Desain Layout Buku

di PT. Galangpress Media Utama………...61

3. Proses Produksi Desain Iklan Web

di PT. Galangpress Media Utama………...63

V. PENUTUP

A. Kesimpulan...67 B. Saran...68 DAFTAR PUSTAKA...71 LAMPIRAN


(5)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan di dalam dunia pendidikan dewasa ini semakin ketat, hal ini menuntut lembaga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta untuk meningkatkan mutunya. Menyikapi permasalahan-permasalahan yang semakin kompleks tersebut, maka setiap lembaga perguruan tinggi menjalankan suatu program yang salah satu muatannya adalah Internship Program untuk mahasiswa atau biasa disebut dengan magang. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib terlibat langsung dalam proses pemecahan permasalahan nyata di perusahaan dengan bertindak seolah sebagai karyawan atau pelaku bisnis.

Program magang adalah suatu kegiatan pembinaan yang dikelola secara terpusat dan merupakan suatu program nasional bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seorang tenaga akademik dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional1.

Sedangakan yang dikutip dari wikipedia mengenai definisi magang :

a student or a recent graduate undergoing supervised practical training.

The main goal for an internship period is for students to get to know about

working within an organization. It also helps with the development of the social

and communicationcapabilities of students. Another important learning point for

interns is to see the real life working situation. The internship period will be the

time for students to puttheoryinto practice2.

1 www.dikti.go.id


(6)

commit to user

Fungsi magang sendiri untuk menciptakan, mengembangkan serta memelihara hubungan industri yang memberi manfaat bagi perguruan tinggi yang bersangkutan, maupun kerja sama lainnya. Dengan demikian diharapkan semua solusi masalah bersifat implementatif, sekaligus melatih dan mengasah daya kompetensi para mahasiswa di berbagai perguruan tinggi.

Dewasa ini, desain grafis diyakini sebagai sebuah karya seni rupa yang padat teknologi, mempunyai dampak sangat komprehensif kepada masyarakat sebagai khalayak sasaran. Mengapa? Karena keberadaannya mampu menginformasikan produk baru kepada audiens. Ia mempunyai karisma kepada konsumen untuk diajak membeli dan menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan kepadanya. Ia juga piawai merangsang khalayak untuk berpikir tentang sesuatu yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehnya. Dengan demikian, ketika kita mengenal dan menggeluti desain grafis, maka kita seolah-olah menjadi pembawa kabar gembira kepada segenap manusia dalam bentuk komunikasi visual yang mencakup segala bidang kehidupan manusia, baik dengan target komersial maupun tujuan sosial.

Desain Grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis


(7)

commit to user

mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Untuk itu PT. Galangpress Media Utama Merupakan salah satu perusahaan di Kota Yogyakarta yang bergerak dalam bidang Penerbit dan Percetakan Buku. Sehingga didalam pembuatan buku mulai dari merancang cover buku sampai tata letak isi dari sebuah buku membutuhkan seorang yang benar – benar menggeluti dalam dunia desain grafis. PT. Galangpress Media Utama, walaupun sudah berpengalaman dalam dunia penerbit dan percetakan yang berdiri sejak tahun 2002, namun kiprahnya sebagai penerbit buku bisa diacungi jempol. Karena buku – buku yang diterbitkan oleh PT. Galangpress Media Utama ini mempunyai kualitas serta mutu yang baik sehingga dapat meningkatkan intelektual para audiens yang sudah membaca buku – buku yang diterbitkan oleh PT. Galangpress Media Utama. Di kota Yogyakarta pun PT. Galangpress Media Utama tidak berdiri sendiri, namun bergabung dengan penerbit – penerbit lain yang membentuk satu group. Group itu antara lain terdiri dari Galangpress sendiri yang menggeluti buku – buku yang bernuansakan


(8)

commit to user

Politik, Pustaka Marwa yang buku – bukunya bernuansakan Agama (Religiositas Populer), Pustaka Anggrek yang menggeluti buku – buku bertemakan seputar dunia remaja, anak – anak, wanita, kesehatan, dan hobi, lalu ada juga Indonesia

Cerdas yang buku – bukunya mengusung tema seperti penunjang pelajaran,

manajemen, bisnis, peluang usaha, musik, bahasa, film, how to, insprasi hidup, dan motivasi, kemudian New Merah Putih yang buku – bukunya bernuansakan

mengangkat tema undang – undang, namun dalam perkembanganya juga

menerbitkan soal – soal tes CPNS, psikotes karyawan, dan ujian masuk STAN, pada tahun 2007 Pustaka Grhatama juga ikut bergabung dalam Galangpress Group dengan menggeluti buku –buku bertemakan desain interior dan bisnis perumahan. Lalu ada lagi Multicom yang buku – buku terbitanya bertemakan spesialis dunia komputer dan IT, kemudian Best Publisher yang berdiri tahun 2009 menerbitkan buku – buku yang bernuansa motivasi, pengembangan diri, peluang usaha, dan penunjang pelajaran sebagai andalanya, setelah Best Publisher disusul Great Publisher yang buku – bukunya bertemakan musik, kewanitaan, masakan, parenting, dan kesehatan, yang terakhir ada JB Publisher yang buku – bukunya bertemakan motivasi sebagai biografi populer.

Atas dasar tersebut, penulis memilih PT. Galangpress Media Utama sebagai tempat magang terkait dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM).

Selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, penulis diajarkan tentang proses produksi desain cover buku yang nantinya akan dicetak bersama dengan layout bukunya, Melayout buku-buku yang masuk dari pihak eksternal atau pihak penulis,


(9)

commit to user

Mendesain iklan XL baca pada web PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta sebagai sponsor perusahaan PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, Mengikuti, menyimak & menjadi notulen pada program dialog interaktif

Galangpress dengan pelanggan di “UIN (Universitas Islam Negri) Sunan Kalijaga” yang diadakan oleh PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta dengan kerjasama UIN Sunan Kalijaga yang di mulai pukul 09.00 – 12.00. Menghadiri

Meeting mingguan dan Meeting tim yang diadakan di Meeting Room Galangpress,

dan berbagai kegiatan yang dilakukan dalam bidang periklanan.

Dari berbagai penerbit – penerbit tersebut rata – rata dalam pembuatan buku – bukunya banyak yang dikelola oleh PT. Galangpress Media Utama karena di PT. Galangpress Media Utama banyak staf yang membantu dalam pebuatan sebuah buku mulai dari cover hingga tata letak isi buku. Maka dari pada itu bagian Creative (desain grafis) sangat dibutuhkan oleh perusahan ini karena berperan sangat aktif dalam proses pembuatan cover buku, layout buku dan desain iklan web.

Desain cover buku memiliki peran yang sangat penting dalam penjualan buku. Bayangkan begitu banyaknya buku yang berjejer di rak-rak toko buku kadang membuat kita bingung memilih buku, Selain judul yang sesuai dengan minat dan kebutuhan, desain cover buku juga dapat mempengaruhi kita untuk mengambil dan membacanya. Tak bisa dipungkiri isi buku tetap menjadi barometer utama ketertarikan orang untuk membeli sebuah buku. Keputusan membeli buku pada akhirnya memang ditentukan oleh kualitas isi buku. Namun, di dalam persaingan buku kualitas isi tidak sepenuhnya menentukan. Meskipun isi


(10)

commit to user

buku sangatlah bagus namun bila tidak ditunjang dengan desain cover buku yang menarik dan menjual bisa-bisa buku tersebut tidak ada yang menyentuhnya, akibatnya tentu tidak akan ada yang membeli. Apalagi bila buku sudah dijajarkan di rak-rak toko buku di antara buku-buku lain yang juga tampil dengan desain yang menarik dan unik.

Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak adalah pengaturan tulisan-tulisan dan gambar-gambar. Kemudian bagaimanakah layout yang baik itu? Atau bilamanakah sebuah layout dikatakan baik? Sampai saat ini belum ada jawaban yang sangat tepat tetapi ada beberapa kriteria yang dapat digunakan. Ada tiga kriteria dasar untuk sebuah layout yang dikatakan baik, yaitu : It Works (mencapai tujuannya), It Organizes (ditata dengan baik) dan It Attracts (menarik bagi pengguna). Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahamin oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya.

Web Desain adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana tampilan isi suatu website atau situs. Tampilan dari website biasanya berupa hypertext (HTML) atau hypermedia yang dikirimkan ke users melalui World Wide Web. Untuk menampilkan suatu desain web atau isi dari suatu website, dibutuhkan sebuah browser web atau software (perangkat lunak) berbasis web. Tujuan dari web desain adalah untuk membuat website yang meliputi


(11)

commit to user

sekumpulan konten online termasuk dokumen dan aplikasi yang berada pada web server. Bisa juga, sebuah website berupa sekumpulan teks, gambar, suara dan konten lainnya, serta dapat bersifat interaktif maupun statis.

Hal diatas itulah yang pada akhirnya melatarbelakangi penulis untuk melaksanakan KKM (Kuliah Kerja Media) di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta yang merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbit dan percetakan buku yang ada di Indonesia. Perusahaan ini merupakan satu dari sepuluh anggota dalam groupnya yang sangat produktif dalam hal penerbitan buku karena sudah berpengalaman selama 8 tahun. Berdasarkan penjelasan pada latar belakang tersebut, maka penulis tertarik

untuk mangangkat judul : “Proses Produksi Desain Cover, Desain Layout buku,

dan Desain Iklan Web di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta”

B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, penulis memiliki beberapa tujuan, diantaranya :

1. Mengetahui Proses Produksi Desain Cover Buku terbitan PT. Galangpress

Media Utama Yogyakarta.

2. Mengetahui Proses Produksi Desain Layout Buku terbitan PT. Glangpress

Media Utama Yogyakarta.

3. Mengetahui Proses Produksi Desain Iklan Web untuk pemasaran buku terbitan PT. Glangpress Media Utama Yogyakarta.


(12)

commit to user

4. Memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi visual secara nyata, terutama pada perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbit dan percetakan yang bertumpu pada pembuatan buku bacaan.

5. Mengetahui dan mempelajari bagaimana proses mendesain sebuah cover buku yang komunikatif dan melayout isi buku sesungguhnya, mulai dari konsep hingga percetakan yang akhirnya akan didistribusikan ke berbagai toko buku di Indonesia.

6. Merasakan bagaiamana bekerja dalam team work untuk menghasilkan

produksi buku buku yang berkualiatas sesuai dengan sistem kerja yang diterapan.

7. Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya di bidang Komunikasi Terapan


(13)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Desain grafis

Di era globalisasi seperti sekarang ini, komunikasi merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari – hari, kita sebagai manusia akan selalu menjumpai proses komunikasi, karena pada hakekatnya manusia merupakan makhluk sosial. Suatu komunikasi terjadi apabila adanya proses komunikasi antara komunikator kepada komunikan, baik secara

verbal maupun non verbal yang bertujuan untuk menyampaikan pesan. Tanpa

adanya proses komunikasi, maka tidak akan ada proses interaksi antar manusia, pertukaran ilmu, pengetahuan, informasi, berita, hiburan dan lain sebagainya.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout. Kemampuan kognitif dan ketrampilan visual adalah 2 pilar penting di dalam desain grafis. Paduan Kemampuan kognitif dan ketrampilan visual ini berarti kita harus mampu mengolah data dan informasi produk yang dikomunikasikan agar sesuai dengan karakter konsumen, pesan dapat diterima dan dipahami secara visual maupun verbal, menarik dan mudah dibaca, dan lain-lain3.

Menurut Jessica Helfand4 :

“Mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini,

3 http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis 4 http://belajargrafis.ismywebsite.com


(14)

commit to user

sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna,

mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.” Menurut Danton Sihombing5:

“Desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian

verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi,

sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.”

Sedangkan menurut Blanchard6 :

”Mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala

permukaan.”

B. Tujuan Desain Grafis

Bidang desian grafis tidak pernah lepas dari tujuan komersial dan pengekspresian seni yang disampaikan dalam bentuk visual baik secara elektronik maupun non elektronik yang di dalamnya mempunyai arti penyempurnaan pesan untuk dipublikasikan tanpa memperhatikan tugas spesifik seorang desainer grafis yang mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan.

Jika dilihat dari beberapa pengertian Desain Grafis di atas, maka dapat disimpulkan tujuan desain grafis adalah menyampaikan sebuah pesan kepada audiens (masyarakat) dan menciptakan desain yang bersifat memaksa kehendak pengirim pesan atau bersifat menyenangkan yang akan menyempurnakan pesan yang disampaikan.

5 http://belajargrafis.ismywebsite.com 6 http://belajargrafis.ismywebsite.com


(15)

commit to user

C. Pekerjaan Desain Grafis

Pekerjaan kreatif, setelah suatu strategi kreatif ditetapkan, maka proses pekerjaanya pun bisa dimulai. Pengerjaan kreatif mencakup pelaksanaan dan pengembangan konsep atau ide yang dapat mengemukakan strategi dasar bentuk komunikasi yang efektif7.

Desainer grafis menggunakan kata ( huruf ) dan gambar serta elemen – elemen grafis lain untuk berkomunikasi. Seni mereka merupakan ekpresi verbal – visual. Desainer grafis menjebatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual. Desainer atas nama klien memberikan informasi, membujuk, mengingatkan, atau menjual.

Tanpa memperhatikan tugas yang spesifik, desainer grafis mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan. Pertama, menyampaikan sebuah pesan ke audiens. Kedua, menciptakan desain yang memaksakan atau menyenangkan, yang akan menyempurnakan pesan.

Seperti komunikator yang lain, desainer grafis bekerja membuat pesan yang jelas dan seperti setiap seniman yang lain, desainer grafis berkonsentrasi kepada estetika. Tercapainya tujuan – tujuan ini tergantung pada seberapa baik desainer mengerti media desain dan masalah desain yang telah dibuat.

Desain merupakan aturan dari bagian – bagian kedalam sebuah koherensi

yang menyeluruh. Desainer grafis mengambil bagian kata, gambar, dan elemen –

elemen grafis lain dan mengaturnya kedalam komunikasi yang menyatu dalam format. Oleh karena itu, desain grafis membutuhkan pengertian yang mendalam

7 Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinyadi Indonesia,”. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti., hal 81


(16)

commit to user

mengenai elemen – elemen dasar dan prinsip – prinsip desain. Elemen – elemen ini meliputi garis, bentuk, volume, tektur, warna, dan format8.

D. Kategori Desain Grafis

Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori, antara lain :

a. Printing ( percetakan ), yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, pamflet, leaflet, flyer, periklanan, dan media publikasi sejenisnya.

b. Web Desain, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan konsep dasar

pembuatan desain untuk halaman web.

c. Film termasuk CD, VCD dan DVD serta CD Multimedia yang digunakan

untuk berbagai keperluan seperti promosi bisnis dan media belajar interaktif ( Multimedia Learning ).

d. Identifikasi ( Logo ), EDP ( Environmental Graphic Design ) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.

e. Desain produk, pemaketan dan sejenisnya9.

E. Elemen – elemen Dasar Desain Grafis

Elemen-elemen dalam desain grafis sama dengan unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut antara lain :

8 Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Yogyakarta : andi 9 Aetikel Divisi Pendidikan Sekolah-LP3TNF


(17)

commit to user a. Garis ( Line )

Garis didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak dan merupakan tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar seperti pensil, ballpoint, pointed brush, keyboard, mouse, dan sebagainya. Dalam pekerjaan desain grafis, garis digunakan untuk memisahkan posisi antara elemen grafis lainnya di dalam halaman. Selain itu bisa digunakan sebagai penunjuk bagian-bagian tertentu dengan tujuan sebagai penjelas kepada pembaca.

b. Bentuk ( Shape )

Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi atau jalur yang tertutup. Banyak cara melukiskan bentuk pada permukaan dua dimensi. Salah satu cara melukiskan permukaan bentuk adalah dengan garis. Garis dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk yang datar, misalnya lingkaran (bola), elips, silinder, piramid, atau kubus. Bentuk dapat diisi dengan warna, nada dan tekstur. Sehingga bentuk tersebut digambar akan menunjukan kualitasnya.

Berdasarkan sifatnya, bentuk dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

1)Huruf ( Character ), yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dan sebagainya. 2)Simbol ( Symbol ) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang

mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda


(18)

commit to user

nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).

3)Bentuk Nyata ( Form ) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.

c. Warna ( Color )

Warna merupakan kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Sebab cahaya memiliki spektrum (rangkaian sistematis) warna, dan spektrum warna tersebutlah yang membantu manusia mengenali warna. Selain itu warna juga merupakan elemen grafis yang sangat kuat dan dominan serta cenderung bersifat provokatif. Sehingga didalam multimedia yang dirancang sesuai dengan warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan bersaing dalam periklanan.

d. Kontras Nilai

Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Kontras Nilai adalah hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain yang bergubungan dengan kecerahan dan kegelapan sehingga memberikan citra dan persepsi secara rinci untuk membaca kata atau tulisan pada layar. Jika tulisan pada layar mempunyai nilai yang hampir sama akan membuat kita kesulitan bahkan tidak dapat membacanya. Gunakan nilai kontras, misalnya jika tipe tulisan


(19)

commit to user

putih maka layar berwarna hitam. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda baik secara visual maupun emosional. e. Tekstur

Tekstur merupakan kualitas permukaan, papan, kertas atau halaman elektronik. Di dalam seni, tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu tekstur tactile dan visual. Tekstur tactile adalah tekstur nyata dimana kita dapat merasakan permukaannya dengan jari kita. Sedangkan tekstur visual adalah tekstur ilusi yaitu tekstur yang memberikan impresi yang sederhana dari tekstur nyata.

f. Merancang Format

Elemen-elemen grafik seperti garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, video, dan audio pada bidang multimedia akan menciptakan perbedaan dampak multimedia dan biaya. Dengan penataan ulang atas

elemen-elemen mekanis dalam multimedia dapat meningkatkan

kemampuannya untuk menarik perhatian. Format terdiri atas ukuran dan ilustrasi. Iklan dengan ukuran besar akan menarik lebih banyak perhatian daripada iklan yang berukuran kecil dengan biaya yang lebih sedikit. Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, hubungan tanda, dan simbol.

g. Ruang ( Space )

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana


(20)

commit to user

kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar10.

F. Prinsip Dasar Desain Grafis

Prinsip dasar desain merupakan prinsip keseimbangan, prinsip titik fokus, prinsip hirarki visual, prinsip ritme, dan prinsip kesatuan. Prinsip ini harus diketahui untuk menghasilkan desain grafis yang baik untuk tampilan iklan.

a. Prinsip Keseimbangan

Prinsip keseimbangan dalam hidup kita sehari – hari dapat diterapkan dalam desain grafis multimedia. Sangat sederhana. Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Kita mendesain dengan keseimbangan yang cenderung merasakan keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis.

b. Prinsip Titik Fokus

Kita dibombardir oleh informasi visual iklan televisi, presentasi multimedia, iklan, iklan di internet, dan sebagainya. Dengan banyaknya informasi visual tersebut, penonton tidak dapat memfokuskan informasi yang diterimanya, karena itu, dalam mendesain grafis multimedia dibutuhkan prinsip titik fokus.

c. Prinsip Hirarki Visual

Prinsip hirarki visual merupakan prinsip yang mengatur elemen – elemen mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan


(21)

commit to user

titik fokus. Titik fokus merupakan perhatian yang pertama, kemudian baru di ikuti perhatian lainya. Tiga pertanyaan penting mengenai hirarki visual adalah:

1) Mana yang Anda lihat pertama?

2) Mana yang Anda lihat kedua?

3) Mana yang Anda lihat ktiga? d. Prinsip Ritme

Di dalam desain grafis, ritme merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen terhadap ruang yang ada diantaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari satu elemen ke elemen lain.

e. Prinsip Kesatuan

Prinsip kesatuan dalam desain grafis multimedia adalah prinsip bagaimana mengorganisasikan seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis. Untuk mencapai tujuan tersebut desainer harus mengerti tentang garis bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, keseimbangan, titik fokus, dan ritme. Dengan kata lain, seorang desainer harus mengetahui bagaimana11.

Dalam bidang periklanan maupun percetakan, desain grafis berperan penting dalam mewujudkan ide – ide kreatif. Sebuah biro iklan atau sebuah perusahaan percetakan tidak akan lepas dari desain grafis maupun desain produk. Sesuai dengan konsentrasi penulis pada bidang periklanan,


(22)

commit to user

maka dalam tugas akhir ini penulis akan sedikit membahas beberapa definifi – definisi yang berkaitan dalam dunia periklanan dalam penerbitan dan percetakan yaitu proses produksi desain cover buku, layout buku, dan desain iklan web.

G. Desain Cover Buku

Ada beberapa hal yang sangat penting dan menentukan agar orang tertarik untuk membuka dan ingin membaca buku, diantaranya:

1. Copy / Naskah judul / Sub judul

Yang manakah terlebih dahulu dilihat orang pada cover buku ? apakah copy atau visual ?

Bisa saja copy dulu lalu visual dan sebaliknya, karena visual tersebut sangat menarik. Kedua elemen ini merupakan refleksi dari isi buku yang dibuat, dirancang/dikemas sedemikian rupa agar memiliki nilai jual. Kalau memang dengan copy saja sudah dapat merefleksikan isi buku dan copy tersebut, maka buku tersebut sudah memiliki nilai jual, dan bisa saja visual dalam pembuatan cover tidak dibutuhkan lagi. Yang harus dipertimbangkan adalah antara copy dan visual jangan saling berseberangan/bertabrakan atau tidak saling mendukung. Copy harus memperkuat pesan visual, begitu juga sebaliknya.

2. Desain / Visual yang menarik

Desain dan visual sebenarnya memiliki jalur sendiri-sendiri. Di dalam desain grafis, unsur visual adalah elemen utama meski itu adalah copy yang di visualkan, artinya dengan desain typografi. Sedangkan di dalam visual belum tentu terdapat desain grafis, misalnya dalam seni lukis. Desain / visual yang menarik berarti


(23)

commit to user

adalah perpaduan unsur desain dengan memanfaatkan visual seperti ilustrasi, fotografi atau typografi. Perpaduan ini berada dalam sebuah harmoni/tata letak antara typografi, ilustrasi/fotografi, bentuk dan warna yang sesuai dengan karakter target market/isi buku, memiliki Eye Catching merupakan hal yang prioritas pada desain cover buku. Mana unsur utama dan mana unsur tambahan atau keterangan, jangan sampai semua elemen beradu kuat-kuatan sehingga membuat orang bingung yang mana judul buku dan yang mana keterangan, hal ini harus benar-benar diperhatikan. karena ketika dipasang di rak toko buku, buku dengan desain yang berantakan pasti akan dilewati oleh mata pengunjung.

3. Nama Pengarang

Nama pengarang sebenarnya tidak termasuk dalam kategori desain grafis, tetapi sebagai bagian dari daya tarik sebuah buku, nama pengarang memiliki peran yang sangat penting. Nama pengarang memiliki magnet tersendiri bagi seseorang untuk membeli buku bahkan tanpa dipertimbangkan terlebih dahulu. 4. Ukuran Buku

Secara umum buku memiliki ukuran yang standar seperti 14 X 21 cm, 17 X 24 cm atau 15 X 21 cm, bahkan untuk buku tertentu ada yang berukuran cukup besar seperti 24 X 25 cm, atau 22 X 29 cm. Namun tentunya ukuran buku disesuaikan dengan target market dan isi buku tersebut. Bila buku tersebut untuk dibaca sehari-hari ukurannya tentu harus berukuran sesuai dengan kenyamanan saat dipegang, berbeda bila buku tersebut untuk referensi jangka panjang dalam


(24)

commit to user

suatu disiplin ilmu seperti arsitektur, desain, koleksi, perhiasan mobil atau lukisan12.

“Menurut laporan jurnal The Wall Street, seorang pembeli yang sedang mencari buku di sebuah toko buku, biasanya menghabiskan waktu 8 detik ketika melihat cover depan buku dan selama 15 detik membaca cover belakangnya. Anda dapat mengatakan, tetapi Anda dapat menjual sebuah buku hanya dengan bagian cover. “

Berikut ini beberapa teknik-teknik mendesain sebuah cover buku yang jitu, yang biasanya teknik ini telah dipakai oleh para professional.

H. Unsur-unsur terpenting cover depan

Bagian ini menampilkan judul buku, subjudul, dan nama penulis. Bagian ini merupakan kesempatan emas yang sering diabaikan. Sebaiknya, pada cover depan dimasukkan pernyataan atau pujian singkat dari orang penting mengenai buku ini. Bayangkan, cover buku diibaratkan sebuah billboard. Sebuah desain yang bagus dapat mengkomunikasikan pesan isi buku hanya dengan sekali pandang, namun tetap dengan desain yang simpel dan rapi/bagus, unik, berbeda, berani serta dengan pemilihan warna-warna graphic yang menarik. Akan tetapi, style graphic tetap konsisten dengan isi dan personality isi buku. Pastikan ada point central dan penting dalam pembuatan desain buku.

Direkomendasikan/disarankan menggunakan font yang dibold, huruf yang kontras pada bagian depan. Ketika memilih warna, pertimbangkan bagaimana warna-warna tersebut akan tetap terlihat ketika dirubah ke dalam warna hitam dan

12 http://belajar-desain-grafis.blogspot.com


(25)

commit to user

putih. Dengan demikian, cover yang dibuat akan dihasilkan kembali dengan baik pada iklan yang berwarna hitam dan putih, katalog, dan pamflet. Juga, pastikan jenis font yang digunakan sebagai judul utama dapat dibaca dengan jelas dari jarak yang jauh dan juga menggunakan jenis font yang sesuai dengan tema buku. Bagian-bagian penting yang seharusnya dimasukkan pada bagian cover belakang :

1. Tempatkan judul kategori buku pada bagian pojok kiri atas, hal ini untuk memudahkan dan mempercepat buku tersebut dikategorikan ketika diletakkan di rak-rak buku.

2. Tulislah dengan jelas sebuah headline yang berisi siapa saja yang seharusnya membeli buku ini.

3. Seharusnya juga dicantumkan penjelasan singkat mengenai isi buku. 4. Kemudian masukkkan pula dalam bentuk bullet singkat tentang manfaat

bagi pembaca jika membaca buku ini.

5. Hanya memasukkan tidak lebih dari tiga testimoni dan dukungan publik. 6. Biografi dan Photograph.

7. Pada bagian bawah sales-closer copy print.

8. Tempatkan informasi harga buku di pojok bawah kiri cover belakang. 9. 13 digit ISBN untuk catalog.

10. Bar code di bagian bawah kanan pojok (di bawah nomor ISBN), gunanya

pada bagian penjualan melakukan scan untuk mendapatkan informasi dan harga buku13.


(26)

commit to user

I. Definisi Desain Layout

Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalm jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.

Kunci utama untuk membuat layout yang baik adalah pemahaman secara mendalam ketiga kriteria diatas. Selanjutnya untuk memahaminya ikuti pembahasan selanjutnya, dalam :

a) Layout yang Mencapai Tujuan

Tujuan adalah salah satu hal terpenting yang perlu diketahui sebelum melakukan desain dan menata layout sebuah halamam web. Caranya, dimulai dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fungsi layout yang akan dirancang. Untuk membuat layout yang baik dan dapat berfungsi sesuai tujuannya, kita perlu mandapatkan deskripsi detail tujuan layout tersebut.

b) Layout dengan Pemetaan Visual

Desainer web yang baik akan mempertimbangkan kemudahan bagi pengguna dan membantunya untuk menjelajah keseluruh bagian sebuah halaman web.


(27)

commit to user

Layout yang baik tidak melelahkan bagi pembacanya untuk membaca dan mengikuti keseluruhan isi layout tersebut.

c) Layout yang Menarik Perhatian

Layout tidak akan bisa berkomunikasi dan menyampaikan informasinya bila layout itu tidak diperhatikan. Untuk itu, layout itu harus memiliki tampilan yang berbeda dari yang lain yang mampu menarik perhatian yang melihatnya.

Buku Layout, Dasar & Penerapannya, karya Surianto Rustan, Gramedia,

Agustus 2008, merupakan sebuah buku yang banyak membantu terutama pengetahuan praktis layout. Dalam buku tersebut layout diartikan sebagai :

“…tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media

tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya… Definisi layout dalam

perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan

mendisain”14 .

Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai:

1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja. 2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.

3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik.


(28)

commit to user

4. . Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen.

5. Peningkatan fleksibilitas.

Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagi sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.

J. Prinsip-prinsip Layout

Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout.

Disamping lima prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan

variabel. “Konstanta adalah elemen-elemen yang konstan, elemen yang selalu

dipertahankan… sedangkan variabel adalah elemen-elemen yang berubah15.”


(29)

commit to user

Konstanta dan variabel memperjelas prinsip konsistensi :

1. Tipografi

Tipografi merupakan unsur penting dalam layout. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf. Tipografi adalah soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline,subheadline, body text, caption, dll. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1). Pemilihan

jenis huruf juga dengan memerhatikan kelengkapan seri huruf

seperti regular, bold, bold italic, italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel. Misalkan, body text surat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headlineselain memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom.

2. Mendesain

Dalam bahasan ini melayout adalah mendisain juga. Lebih lanjut dapat digunakan terminologi mendisain, mengingat mendisain menekankan arti aktivitas memecahkan persoalan. Layout dalam pengertian yang demikian menjadi sebuah aktivitas yang tidak sebatas teknis namun juga filosofis, organisatoris. Literatur


(30)

commit to user

kreativitas mengistilahkan aktivitas mendisain melibatkan aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

Salah satu metode mendisain yang menurut saya mengena yaitu dengan mengamati hasil desain lain. Kalau kita mendisain jurnal tak ada salahnya mengamati beberapa desain jurnal. Mengamati dalam hal ini bukan untuk meniru namun mengetahui pertimbangan-pertimbangan dalam desain. Di samping itu dengan malakukan pengamatan konseptual akan diketahui disiplin layout sebuah penerbitan. Artinya, pilihlah beberapa desain yang layak, baik secara teknik produksi, tampilan layout, dan gagasan ruang.

Pengalaman saya memberi sejenis pertimbangan (pengetahuan) tipografi yaitu jangan terlalu banyak memakai jenis huruf. Pastikan seri huruf yang dipilih lengkap (regular, italic, bold, bold italic), serta bentuk huruf yang berbeda dengan angka. Terlalu banyak memakai jenis huruf menyebabkan kekacauan (too much

variables). Salah satunya disebabkan dalam tipografi itu sendiri, yaitu ruang sela

antar huruf dan kata yang (terlalu) beragam (letter spacing, word spacing,

leading). Organisasi huruf yang tidak terkontrol menyebabkan munculnya ruang

lebar dalam baris-baris kalimat yang jika diamati membentuk garis sungai.

Tipografi yang terorganisir dimudahkan pengorganisasianya jika kita

mendisain menggunakan program layout, misalkan Adobe Pagemaker, Adobe

Indesign (misalkan melalui Paragraph Styles). Biasanya saya menggunakan dua


(31)

commit to user

mempertimbangan kebutuhan teks dalam artikel, misalkan untuk headline,

subheadline, body text, caption, dll.

3. Ilustrasi

Ilustrasi dalam sebuah penerbitan bisa berfungsi sebagai penghias, bisa pula memperjelas teks. Dalam kesempatan ini diberikan pengetahuan berkaitan ilustrasi sebagai penjelas teks. Dalam statistik yang diperluas ke dalam desain komunikasi visual ilustrasi bisa berupa info grafis. Ada pula yang menyebut dengan info grafik, atau diagram. Jurnal BALAIRUNG termasuk salah satu jurnal mahasiswa yang sering menyertakan info grafis dalam penerbitannya. Hampir sebagian besar jurnal menyertakan info grafis dalam artikel-artikel di dalamnya.

Dalam ilmu diagram dikenali beberapa jenis bentuk diagram yaitu basic

statistic(umumnya berupa angka-angka), scatter graph (diagram pencar), grafik

kontinu (diagram garis), grafik bar (diagram batang), diagram bagian (diagram kuweh), dan piktorial (ikonik).

Selain diagram, ada hal lain yang perlu dipertimbangakan terutama berkaitan dengan piktorial, baik untuk kebutuhan info grafis maupun instruksional, yaitu ikonisitas dan ideogramatikal. Gambar kereta api di bawah berfungsi sebagai rambu (sign) untuk jalan lintasan kereta api. Akan tetapi gambar tersebut sudah jarang atau bahkan tidak kita kenal lagi, sudah tidak akrab dengan kita saat ini. Hal tersebut disebabkan tanda (sign) yang digunakan tak sama persis dengan kereta api yang kita kenal saat ini. Kasus yang demikian kita nilai simbol tersebut memiliki derajat yang rendah dalam hal tingkat kemiripan (ikonisitas rendah). Namun, lokomotif di atas merupakan salah satu jenis lokomotif kereta sehingga


(32)

commit to user

kita masih bisa mengenalnya. Kasus demikian kita nilai bahwa gambar/simbol tersebut masih memiliki nilai tinggi sebagai ideogramatikal, karena kita masih bisa mengenalinya sebagai salah satu jenis lokomotif kereta.

Ikon headphone pada info grafis di bawah memiliki tingkatan ikonositas rendah mengingat headphone saat ini tak berkuping besar. Meski demikian ikon headphone pada info grafis di bawah secara ideogramatikal masih benar. Hal lain yang menjadi pertimbangan dipilih headphone jenis tersebut mungkin karena popularitas, artinya headphone tersebut secara memorable masih populer dan kuat untuk mewakili headphone. Alasan lain ikon tersebut dipilih karena, mungkin, ketersediaan kebutuhan clip art (stok data).

Selain karena sebuah ikonisitas rendah karena sudah tidak

menunjuk/mewakili pada objek yang ada saat ini, pertimbangan ikonisitas juga

dengan mempertimbangkan identitas populer sebuah objek dengan

membandingkan dengan objek lain. Misalkan, ikon handphone pada info grafis di bawah dipilih karena selain bisa mewakili objek hp juga dapat menginformasikan kebutuhan kecepatan informasi nomor telepon polisi. Maka, syarat diagram/info grafis yaitu kecepatan, kemudahan, serta ketepatan informasi. Meski demikian tak menutup kemungkinan sebuah info grafis/diagram mengandung pikiran-pikiran subjektif16.

16 http://dgi-indonesia.com/layout


(33)

commit to user

K. Definisi Desain Web

Pengertian Desain Web atau definisi Desain Web adalah jenis desain grafis yang ditujukan untuk pengembangan dan styling obyek lingkungan informasi Internet untuk menyediakan dengan fitur konsumen high-end dan kualitas estetika. Definisi yang ditawarkan memisahkan desain web dari pemrograman web, menekankan fitur fungsional dari sebuah situs web, serta desain posisi web sebagai semacam desain grafis17.

L. Tujuan Desain Web

Tujuan desain web adalah untuk membuat situs web atau dokumen elektronik dan aplikasi yang berada pada web server dan menampilkan konten dan fitur antarmuka interaktif kepada pengguna akhir dalam bentuk halaman Web. Seperti unsur-unsur teks, gambar (gif, jpeg) untuk ditempatkan pada halaman menggunakan HTML / XHTML / tag XML. Menampilkan media yang lebih kompleks (vektor grafis, animasi, video, suara) membutuhkan plug-in seperti Adobe Flash, QuickTime, Java run-time dan lain-lain. Plug-in juga dimasukkan ke dalam halaman web dengan menggunakan HTML / tag XHTML.

Perbaikan sesuai browser dengan standar W3C diminta penerimaan luas dan penggunaan XHTML / XML bersama dengan Cascading Style Sheets (CSS) untuk posisi dan memanipulasi unsur-unsur halaman web dan objek. Kemampuan browser untuk mengirimkan berbagai konten dan pilihan aksesibilitas kepada klien tanpa menggunakan plug-in.


(34)

commit to user

Dengan spesialisasi yang tumbuh di bidang teknologi informasi ada kecenderungan kuat untuk membedakan antara desain web (web design) dan pengembangan web (web development)18.

Menyinggung definisi tentang desain grafis dan definisi-definisi khusus lainnya, sangat erat kaitannya dengan dunia periklanan, dengan penjelasan diatas maka penulis akan menyinggung sedikit tentang definisi periklanan serta seluk beluk periklanan.

M. Definisi Iklan

Iklan adalah bagian dari bauran promosi ( promotion mix ) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran ( marketinng mix ). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Dan sebagai bagian dari pemasaran, bersama – sama dengan komponen lainya dalam bauran promosi (

personal selling, promosi penjualan, dan publisitas ) iklan bagaikan salah satu dari

empat buah roda mobil. Ketiga roda lainya adalah produk, harga, dan jalur distribusi. Jika salah satu roda tersebut kempis, maka ketiga roda lainya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran.

Orang masih sering menyamakan pengertian iklan dengan promosi. Beberapa

buku bahkan menyebut promosi penjualan sebagai promosi untuk

membedakannya dengan iklan. Pandangan yang salah ini hendaknya jangan di tiru


(35)

commit to user

oleh mereka yang telah mempelajari konsep – konsep pemasaran. Sebab menyamakan kedua hal itu justru akan menimbulkan kerancuan berfikir. Iklan adalah bagian dari promosi. Disamping iklan, masih banyak bentuk promosi lainya yang memiliki peranan yang sama pentingnya dengan promosi dalam strategi pemasaran19.

Iklan merupakan suatu hal yang kompleks. Bidang yang dipengaruhi sedemikian luas dan jumlah aktivitas yang mencakup adalah sedemikian banyak. Demikian pentingnya iklan itu, sehinga dalam perkembanganya iklan telah merupakan objek studi tersendiri.

Sebagai objek studi, telah lahir bermacam – macam definisi tentang iklan, diantaranya adalah :

a. Iklan adalah suatu kekuatan yang menarik, ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu, dilakukan oleh produsen dan pedagang, agar dengan demikian dapat dipengaruhi penjualan barang – barang atau jasa – jasa yang menggantungkan baginya.

b. Iklan adalah usaha mempengaruhi orang supaya membeli barang – barang atau jasa – jasa serta menerima ide – ide.

c. Iklan adalah suatu bentuk penghidangan dan promosi yang non personal atas barang – barang, jasa – jasa atau ide – ide, ditujukan kepada segolongan orang atau individu, dilakukan oleh individu atau organisasi

tertentu, dan dengan unsur “penyewaan” untuk pemakainya.

19Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.


(36)

commit to user

d. Iklan adalah suatu metode atau cara memikat perhatian public atas suatu barang atau jasa tanpa penjualan secara langsung.

Suatu hal adalah sama dalam definisi – definisi itu dan juga pada definisi – definisi lain, yaitu bahwa media, kegiatan, ,metode atau bentuk - bentuk penghidangan oleh iklan itu adalah dalam hubunganya dengan barang – barang, jasa – jasa atau ide – ide.

Tegasnya ialah, melalui media iklan itu public atau khalayak ditarik perhatianya, dipengaruhi lalu dibujuk, agar mau membeli barang atau jasa serta mau menerima ide yang ditawarkan, dibawakan atau dianjurkan oleh iklan atau perusahaan tersebut20.

N. Tujuan Periklanan

Perusahaan atau petugas pemasaran harus memperhitungkan penetapan tujuan berdasarkan sikap – sikap pemikiran konsumen dalam hal memenuhi keinginan dan keperluanya pada saat dihadapkan kepada barang atau jasa yang ditawarkan lewat iklan. Setelah khalayak sasaran dikenali, langkah selanjutnya yang harus dia ambil adalah menentukan kegitanan kampanye yang sempurna sehingga konsumen ( khalayak yang dimaksud tadi ) dapat dikatakan akan menanggapinya melalui suatu hirarki efek.

Adapun hirarki efek dimaksud terdiri atas :

20 Drs. Nuryanto, Periklanan. 1995


(37)

commit to user

a. Awareness ( mengetahui/menyadari ), yaitu tahap dimana konsumen bisa

mengenal dan mengingat barang dan jasa yang ditawarkan, minimal mereknya.

b. Interest ( perhatian/minat ), ialah tahap dimana terjadi peningkatan

keinginan konsumen untuk mempelajari beberapa keistimewaan barang atau jasa dari merk yang ditawarkan.

c. Evaluation ( penilaian ), yakni tahap penilaian konsumen terhadap barang

atau jasa dari merk yang ditawarkan itu, sesuai dengan perasaan yang diharapkan.

d. Trial ( percobaan ), yaitu tahap dimana timbul kesungguhan kensumen

untuk mengawali pembelian dalam rangka mencoba memakai barang atau jasa dari merk yang ditawarkan tersebut.

e. Adaption ( pengadopsian ), ialah tahap dimana konsumen merasakan

perlunya membeli kembali dan menggunakan atau seterusnya memakai barang atau jasa dari merk tersebut. Setelah memperoleh pengalaman yang menyenangkan pada awal pembelian ( percobaan ) tadi.

Dalam hal ini perlu diperhatikan juga bahwa periklanan pada dasarnya merupakan komunikasi yang beresensi persuasi.

Langkah – langkah atas komunikasi persuasive tersebut menunjukan adanya tiga tujuan utama dari pemasangan iklan dimaksud, yaitu :

a. Membentuk kesadaran khalayak untuk mengetahui segla sesuatu tentang barang atau jasa tertentu yang ditawarkan.


(38)

commit to user

b. Menciptakan perasaan khalayak sedemikian rupa sehingga menyukai dan memilih barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.

c. Mendorong khalayak agar berfikir dan bertindak ( membeli ) serta menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan itu21.

Bagi orang – orang kreatif, strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran, ke dalam suatu posisi tertentu didalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan.

Menurut Gilson dan Berkman, proses perumusan suatu strategi kreatif terdiri atas tiga tahap yaitu:

a. Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar

orang – orang kreatif dapat dengan segera menemukan strategi kreatif mereka

b. Selanjutnya orang – orang kreatif harus “ membenamkan “ diri mereka kedalam informasi – informasi tersebut untuk menetapkan suatu posisi atau platfrom dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan.

c. Dalam sebuah biro iklan, langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat, diproduksi, dan dipublikasikan melalui media – media yang telah ditetapkan22.

21

Suhandang, Kustdi . 2005. Periklanan Management, Kiat dan Strategi

22Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.


(39)

commit to user

O. Biro Iklan

Dalam mengembangkan dan mengelola kampanye periklanan, pemasang iklan secara tetap berhubungan dengan berbagai lembaga, yakni biro iklan, media, dan perusahaan jasa riset pemasaran. Biro iklan dan Perusahaan Jasa Riset Pemasaran ( PJRP ) membantu pengiklan dalam menganalisa peluang, mengembangkan kreasi, mendesain iklan, serta dalam hal pembelia media ( waktu dan atau ruang ). Pihak media membantu menyediakan ruang atau waktunya untuk digunakan oleh pengiklan23.

Perlu dicatat, sebuah biro iklan berperan mempertemukan kepentingan pengiklan dengan media. Peranan utama biro iklan sebenarnya adalah membeli waktu luang dan atau ruang suatu media.

Dengan demikian suatu biro iklan berhubungan dengan pengiklan di satu pihak, dan satu atau beberapa media dipihak lain.

Peranan biro iklan dapat ditiadakan, yakni bila pengiklan ingin berhubungan langsung dengan media. Tentu saja ada beberapa persyaratan teknis yang harus

dimiliki pengiklan sebelum merasa “ tidak perlu “ menggunakan jasa biro iklan.

Untuk memahami peranan biro iklan, perlu diketahui bahwa biro iklan melaksanakan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :

a. What ( posisioning ), apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan,

atau dijual sebagai apa.

23Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.


(40)

commit to user

b. Who ( segmen konsumen ), siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan fisikografi.

c. How ( kreativitas ), bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai, dan loyal.

d. Where ( media dan kegiatan ), dimana saja daerah pasar yang perlu

digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut.

e. When ( penjadwalan ), kapan kegiatan tersebut dilaksanakan dan akan

memerlukan waktu berapa lama.

f. How Much ( anggaran ), seberapa jauh intensitas kampanye atau berapa

banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebit24.

Sebenarnya aspek unik dari peranan suatu biro iklan adalah pekerjaa kreatif dan keputusan media. Kadang – kadang suatu biro iklan dilengkapi dengan jasa riset pemasaran, atau bahkan terlibat penuh dalam rencana pemasaran secara menyeluruh. Dalam beberapa interaksi antara biro iklan dengan pengiklan, pihak biro iklan telah bergerak lebih jauh, sementara pengiklan mulai memperhatikan aspek kreatif dan media sebagai langkah maju dalam kampanye iklan.

P. Bidang Kreatif dalam sebuah Biro Iklan

Umunya ada tiga tugas utama dalam bidang kreatif, yakni : a. Penulisan copi dan skrip iklan

b. Penyajian artistic

24Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.


(41)

commit to user c. Produksi komersial TV

Kadang – kadang posisinya langsung berada dibawah account director, atau berdiri sendiri untuk melayani kelompok klien tertentu ( yang besar – besar ). Namun ada kalanya beberapa orang melakukan konsentrasi pada pekerjaan – pekerjaan tertentu, seperti copywriter, yang menghasilkan copy platfrom atau tema iklan, dan membuat naskah untuk surat penjualan, buklet, iklan radio, skrip, serta mendesain jingle dan slogan. Selain copywriter ada lagi yang bertugas dibagian lain yakni :

a. Visualizer, bertugas menerjemahkan ide – ide copywriter ke dalam bentuk

sketsa atau gambar kasar.

b. Layout Man, menyusun naskah iklan dan ilustrasi yang dibuat

copywriter dan visualizer dalam bentuk iklan seperti yang terlihat dari surat kabar / majalah.

c. Typhographer, seorang ahli dalam menentukan jenis dan ukuran huruf. Ia

menentukan jenis huruf yang akan dipakai agar sesuai dengan sifat iklan,merancang desain ilustrasi, memberi tekanan pada kata – kata tertentu, serta mengingatkannya dengan ukuran iklan25.

Q. Pembagian jenis Iklan Berdasarkan Media

Dalam kenyataannya di dalam periklanan orang cenderung membagi media menjadi dua bagian utama yaitu :

25Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.


(42)

commit to user

a. Media lini atas terdiri dari iklan – iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik ( radio, tv, dan bioskop ), serta medua luar ruang ( papan reklame ).

b. Media lini bawah terdiri dari seluruh media selain media di atas, seperti

direct mail, pameran, point of display material, kalender, agenda,

gantungan kunci, atau tanda mata26.

R. Iklan Luar Ruang (Out Door)

Bila anda berkeliling di kota – kota besar dimana saja di dunia ini, disadari atau tidak, anda telah menyerap ratusan atau mungkin ribuan pesan iklan yang terpampang di poster – poster, spanduk, billboard, baliho, selebaran, dan lain – lain, mulai dari yang menawarkan bedak untuk kecantikan wanita hingga bedak untuk membasmu kutu anjing, dari yang menawarkan kompleks real estate

mewah hingga “ WC mampet “. Inilah jenis media liar ruang ( MLR ) atau dalam

bahasa inggris disebut outdoor media.

Istilah media outdoor ( atau istilah indonesianya media luar ruang ) misalnya, sering dianggap kurang tepat. Yang lebih tepat, menurut pakar dibidang ini adalah

Out of Home Media. Alasanya, istilah “ Luar Ruang “ dianggap terlalu sempit,

sedangkan “ Luar Rumah “ memiliki pengertian lebih luas27.

Industri media luar ruang adalah suatu industri besar yang melibatkan banyak tenaga spesialis.

26Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.

Jakarta : Pustaka Utama Grafiti., hal 133


(43)

commit to user

Dari data tersebut tampak adanya spesialis – spesialis di bidang :

a. Bina Usaha

b. Perizinan

c. Teknisi Pemasangan ( termasuk pemilihan lokasi yang tepat )

d. Perawatan / Pengawasan

Dari segi teknis antara lain akan melibatkan ahli – ahli konstruksi, teknik sipil, arsitektur, pertanaman, elektronika, dan computer, art desainer, teknik listrik ( instalatir ), dan sebagainya28.

Seperti media lainya, efektifitas pemakaian papan reklame terhadap suatu kampanye periklanan ditentukan oleh berbagai faktor selain penentuan lokasi yang sudah dibahas di atas. Secara konseptual, hal – hal berikut ini perlu diperhatikan :

a. Jangkauan, kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. Pada media

luar ruang, faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu menjangkau daerah sekitar saja. Hal ini terjadi disaat berpergian, ternyata manusia sering hanya menggunkan satu jalan dan tidak pernah berganti rute, kecuali jika ada gangguan.

b. Frekwensi, kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap

khalayak sasaran saat mulai dilupakan. Pada media luar ruang, frekwensi telah berubah menjadi repetisi, yakni melihat pesan yang sama pada saat masih ingat. Hal ini terjadi karena khalayak sasaranya melihat pesan tersebut setiap hari, bahkan beberapa kali sehari.

28Kasali, Rhenald. 1992. “Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.


(44)

commit to user

c. Kontinuitas, kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan. Media luar ruang memiliki kesinambungan yang baik mengingat lokasinya yang tetap, dan di Indonesia umunya masa kontrak berakhir untuk jangka waktu satu tahun.

d. Ukuran, kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan

iklan. Papan reklame mempunyai kemampuan untuk tampil secara mencolok dan tiba – tiba. Dengan ukuran yang besar, papan reklame mampu meyakinkan khalayak sasaran bahwa produknya benar – benar baik karena di iklankan secara serius, mahal, dan bonafide.

e. Warna, kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pad saat pesan iklan disampaikan. Bagi pemasang iklan, kususnya iklan lokal, media luar ruang sangat membantu menampilkan gambar produknya dalam tata warna. Dalam hal ini, produk akan tampil persis seperti aslinya. Dan karena ukuranya besar, media ini mampu menciptakan smash impact yang kuat sekali. Hal ini sangat berguna, kususnya untuk pengenalan produk baru.

f. Pengaruh, kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Karena media luar ruang menghadapi khalayak sasaran yang hampir tidak memiliki kesempatan membaca saat berkendara, maka media ini harus mudah di baca. Pesan harus singkat dan ditampilkan dengan jelas. Harus bisa dibaca setidaknya dalam tujuh detik. Gunakan huruf yang mudah


(45)

commit to user

terbaca dari jarak relative jauh. Gunakan warna yang tepat sebagai pembantu.

S. Beberapa Kendala

a. Papan reklame efektif bagi pengendara sepeda motor.

b. Papan reklame efektif bagi mereka yang duduk di jok depan kendaraan roda empat.

c. Papan reklame menjadi sangat efektif di negara maju, karena lebih banyak orang mengemudikan sendiri kendaraanya.

d. Di Indonesia, sopir tereksposur oleh papan reklame, sedangkan bos baca koran

e. Bis dan kendaraan umum lainya tidak memberikan ruang pandang yang cukup bagi penumpangnya29.

29Kasali, Rhenald. 1992. “ManajemenPeriklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,”.


(46)

commit to user

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. GALANGPRESS MEDIA UTAMA

A. Logo PT. Galangpress Media Utama

Gambar 3.1 Logo PT. Galangpress Media Utama Jogja

B. Sejarah PT.Galangpress Media Utama

Penerbit Galangpres adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang industri perbukuan. Nama “Galang” di ambil dari bahasa daerah Bali yang berarti keterang-benderangan dipilih dengan satu kesadaran akan pentingnya mengukuhkan kaki pada satu konsep keterangbenderangan cakrawala pengetahuan dalam dunia perbukuan.

Sebagai sebuah usaha yang bergerak di bidang perbukuan, Galangpress menyadari bahwa posisinya bukan saja pada aspek bisnis semata, tetapi juga meletakkan buku sebagai produk seni, budaya, dan intelektual yang memberikan kesaksian akan makna dan problematika zaman. Dengan filosofi “keterang-benderangan” itu, dimungkinkan bahwa subjek-subjek menjadi terbuka akan pelangi zaman dan sadar akan khittah hidup yang plural.


(47)

commit to user

Dalam konteks itu, Galangpress hadir meracik buku sebagai satu bentuk olah hidup dengan kesadaran bahwa kehidupan ini seperti pelangi: warna-warni yang mesti saling menghargai. Di sinilah Galangpress memosisikan buku sebagai jendela dunia yang selalu terbuka. Buku sebagai medium pasar bebas ide dan sekaligus sebagai bentuk kesaksian hidup bagi setiap diri yang memasukinya. Secara segmentatif Galangpress mengabdikan diri pada karya-karya Budaya, Sastra, Politik, dan kajian-kajian ilmiah popular yang tengah mengemuka.

Pada bulan Mei 2006 lalu, Galangpress telah beranjak pada usia yang ke empat. Tentu, ini usia yang sangat muda bagi sebuah perusahaan dan satu dedikasi. Namun, dalam usia yang masih muda itu Galangpress tetap ingin bersaksi dan mendokumentasikan berbagai wacana yang muncul dari ruang-ruang buku karya anak-anak bangsa. Pada tahun pertama, terbit

Memberi Suara pada yang Bisu karya Dr.Dede Oetomo, yang

mendiskusikan tema homoseksualitas secara ilmiah. Pada tahun kedua,

lahir Jakarta Undercover, karya Moammar Emka, yang menyingkap dunia

remang malan kota Jakarta dan Garis Tepi Seorang Lesbian karya Herlinatiens yang mengungkap dunia lesbian melalui karya fiksi. Dan pada tahun ketiga, lahir Kisah Mata karya Seno Gumira Ajidarma yang mengkaji foto dalam perspektif filsafat. Muncul juga tiga buku setema:

Jangan Lepas Jilbabku karya Shuniyya Ruhama Habiiballah, Jangan

Lihat Kelaminku karya Merlyn Sopjan, dan Waria, Laknat atau kodrat?


(48)

commit to user

empat diterbitkan pula buku yang cukup kontroversial tentang sejarah politik Indonesia di era 60-an, Bung Karno Menggugat! karya sejarawan besar Indonesia Baskara T. Wardaya.

Pada tahun yang ketiga secara intitusional penerbit Galangpress resmi bernaung dibawah PT. Galangpress Media Utama, Akte No. 07 tanggal 18 Mei 2005 yang membawahi bidang penerbitan, grafis, dan percetakan. Di bidang penerbitan, PT. Galangpress Media Utama memiliki Tujuh buah lini perusahaan, yang pertama adalah Penerbit Galangpress yang bergerak dalam penerbitan buku-buku politik, social dan kemanusiaan. “Penerbit

Pustaka Marwa” yaitu lini produk Galangpress yang memfokuskan diri

pada penerbitan buku-buku dengan semangat religiositas popular.

“Penerbit Pustaka Anggrek”, adalah lini produk Galangpress yang

mengonsentrasikan diri pada karya-karya remaja, “Penerbit Indonesia

Cerdas” adalah lini produk Galangpress yang bergerak di bidang

penerbitan buku-buku popular dengan motivasi untuk maju dan

berkembang, “Penerbit Pustaka Grhatama” bergerak di bidang buku-buku desain dan perumahan. “Penerbit Multicom Media Utama”bergerak di bidangbuku-buku handphone, dan komputer. Dan yang terakhir adalah

“Penerbit Pustaka New Merah Putih”yang bergerak dalam bidang

penerbitan buku-buku kajian umum nasional. Di berbagai lini produk ini secara produktif Galangpress telah turut memberi warna dalam dunia perbukuan Indonesia. Sebagai industri yang berusia muda, Galangpress tentu tidak ingin hanya berbenah secara manajerial tetapi juga ingin


(49)

commit to user

membangun dan sekaligus menciptakan suatu trend dalam dunia

perbukuan yang selalu kokoh berpijak pada karya orisinal anak-anak bangsa.

C. Kontak PT. Galangpress Media Utama

Perusahaan penerbitan dan percetakan PT. Galangpress Media Utama dapat dihubungi pada alamat dan nomer telepon dibawah ini :

Alamat : Jl. Mawar Tengah no. 72 Baciro Yogyakarta 55225 Telepon : (0274) 554985 – 554986

Fax : (0274) 556086

Website : www.galangpress.com

D. Semboyan PT. Galangpress Media Utama

Semangat keutamaan Galangpress Group adalah cerdas, kritis, dan optimistis. Virus yang disebarkan adalah keyakinan bahwa buku itu jendela ajaib yang bakal melesatkan kita semua ke ujung cakrawala, yaitu kehidupan yang lebih baik, lebih bermartabat. Persis dengan semboyan perusahaan tersebut ”Buku adalah gizi, maka kami peduli”.

E. Visi dan Misi PT. Galangpress Media Utama

VISI

1. Buku adalah gizi maka kami peduli.

2. Aku membaca maka aku ada.

3. Urip Sejatine Agawe Urip, hidup itu seharusnya bisa member makna hidup dan kehidupan bagi orang lain.


(50)

commit to user

MISI

Turut serta dan bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan :

1. Menjemput harapan untuk peningkatan minat baca dengan

mengunjungi tempat-tempat kaum marjinal dan daerah-daerah yang belum tergarap perpustakaan.

2. Membentuk perpustakaan kelompok di pedesaan dan memberikan pembelajaran administrasi perpustakaan di kelompok tersebut.

3. Memberikan pelatihan dan pembelajaran cara membaca agar

mudah dan cepat dimengerti dan diresapi.

4. Memberikan pelatihan dan pembelajaran untuk penulisan bagi mereka yang mempunyai hobi dan keterampilan menulis.


(51)

commit to user

F. Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

G. Tugas dari masing – masing jabatan

1. Direktur

Bertugas mengatur jalannya perusahaan dan sekaligus memiliki wewenang penuh dalam hal menjalankan perusahaan tersebut.

2. Wakil Direktur

Merupakan seseorang yang mengatur kepala bagian dari divisi-divisi bawahannya.


(52)

commit to user

3. Manajer Akutansi

Merencanakan dan mengkoordinasi keuangan untuk produksi dan keuangan untuk administrasi perusahaan.

4. Manajer Desain Grafis

Mengkoordinasikan dan merencanakan desain grafis sesuai order produksi. Mendistribusikan pekerjaan sesuai spesialisasi desain kepada staf Disainer.

5. Manajer Redaksi

Menerima dan menyeleksi naskah-naskah yang masuk.

Melakukan proses editing naskah bersama staf redaksi (editor). Mengkoordinasi pekerjaan dengan bagian desain grafis untuk membuat cover, lay-out serta keperluan-keperluan teknis lain.

Bertanggung jawab sebagai koordinator Dewan Redaksi

(Pemimpin, Divisi Redaksi, Divisi Pemasaran, dan Divisi Desain Grafis). Memberikan masukan tentang buku-buku baru.

6. Manajer Produksi

Mengkoordinasi pekerjaan yang masuk, mulai dari persiapan awal sampai pekerjaan selesai. Membuat harga jual dan harga kontrak serta surat-surat penawaran dan surat perjanjian sebelum disahkan oleh pimpinan. Membantu pimpinan dalam memutuskan dan


(53)

commit to user

melaksanakan pekerjaan sampai batas tertentu sesuai yang sudah didelegasikan oleh pimpinan.

7. Manajer Pemasaran

Melaksanakan perencanaan pemasaran dan distribusi hasil produksi perusahaan. Mengkoordinasikan pemasaran dan distribusi, yang pelaksanaannya dibantu oleh staf Pemasaran dan Distribusi. Memberikan pengarahan kepada staf pemasaran tentang tata letak buku di dalam toko agar menarik konsumen. Membuat analisa pasar atas hasil produksi yang telah dijual. Membuat program-progran penjualan yang menarik agar hasil produksi laku dipasar.


(54)

commit to user

H. Sketsa Alur Produksi


(55)

commit to user

I. Logo – logo Produk PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta

a. Logo New Merah Putih

Gambar 3.4 Logo New Merah Putih

b. Logo Pustaka Anggrek

Gambar 3.5 Logo Pustaka Anggrek

c. Logo Pustaka Grahatama


(56)

commit to user

d. Logo Best

Gambar 3.7 Logo Best

e. Logo Great Publisher

Gambar 3.8 Logo Great Publisher

f. Logo JB Publisher

Gambar 3.9 Logo JB Publisher

g. Logo Pustaka Marwa


(57)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media

1. Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilakukan untuk mendalami bidang Advertising di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta selama 2 bulan, dimulai pada tanggal 6 Februari 2012 sampai dengan 31 Maret 2012. Pada Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini, penulis melaksanakan praktek yakni di bagian Creative PT. Galangpress Media Utama.

2. Deskripsi Tugas

Tujuan penulis melaksanakan KKM (Kuliah Kerja Media) adalah untuk dapat melihat langsung bagaimana tugas-tugas Advertising dan bagaiman cara pemecahannya.

Tugas penulis pada bagian ini, adalah membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan Creative Design yang menjadi agenda rutin antara lain, sebagai berikut :

a. Pengenalan teknik-teknik dasar mendesain cover buku dari size/ukuran font, jenis font yang akan digunakan untuk karakter buku, dan mengukur tepi-tepi cover buku agar rapi dan tidak terpotong nantinya bila akan dicetak.

Merupakan kegiatan/ rutinitas yang dilakukan pada minggu pertama magang. Mengorganisir cover-cover buku mengenai Undang-undang Perpajakan, Undang-undang Pemukiman dan perumahan, serta Undang-undang hukum


(58)

commit to user

Perdata. Desain cover dilakukan setiap tiga kali dalam seminggu, yakni apabila pemasukan naskah dari penulis membutuhkan deadline yang cukup cepat dan yang nantinya akan di cetak dan di terbitkan di toko-toko buku. Desain Cover di Handling dan dikerjakan oleh desainer-desainer PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, kemudian didata sesuai dengan tanggal deadline yang telah ditetapkan. Desain yang berkenan atau yang telah di ACC langsung diserahkan kepada manajer desain grafis dan diteruskan ke unit redaksi lalu diproses ulang. Tujuan dari pengenalan dasar-dasar teknik mendesain cover tak lain adalah dapat mengetahui citra pendesainan melalui proses-proses teknik dasar mendesain, menyempurnakan hasil desain cover yang nantinya akan di cetak lalu kemudian akan diterbitkan, dan juga mengatasi permasalahan yang di inginkan oleh si penulis naskah, serta meningkatkan citra perusahaan agar semakin baik. Dalam hal ini, penulis mengalami kesulitan ketika harus mendesain cover buku hingga melebihi target,yaitu selama kurang lebih 2 minggu, dimana deadline yang dibutuhkan hanya seminggu untuk dilaporkan kepada manajer desain grafis.

b. Melayout Buku yang masuk dari pihak eksternal atau pihak penulis.

Kegiatan ini juga dilakukan setiap hari, seluruh naskah yang masuk, pada umumnya berkepentingan dengan bagian redaksi. Dimana bagian ini menerima & menyampaikan naskah yang masuk kepada bagian yang akan dituju dari pihak internal yakni meliputi tim desai grafis, dan tim editing di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta diluar bagian tim desain grafis dan tim editing meliputi penulis PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta yang


(59)

commit to user

menyampaikan hasil karya penulisannya. Dalam hal ini kesulitan/ hambatan yang dialami penulis, yakni ketika penulis menerima naskah yang masuk serta diharuskan untuk mencari desain-desain layout yang pas/cocok serta membuat paragraf style untuk tiap tipe paragraf. Hal ini sedikit menyulitkan penulis

dikarenakan deadline yang singkat untuk tiap naskahnya penulis

membutuhkan sedikitnya 2 minggu waktu penyelesaian sedangkan deadline yang diminta kurang dari 2 minggu.

c. Mengikuti dan menjadi notulen dialog interaktif dan bedah buku PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta di Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.

Kegiatan dialog Interaktif dan bedah buku adalah kegiatan sapa pelanggan yang diselenggarakan di UIN Sunan Kalijaga dimulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00. adapun isi program ini berupa informasi seputar produk PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta serta motivasi cerita dari penulis tentang seluk beluk dunia penulis dan tips-tips menjadi seorang penulis yang sukses, yang selanjutnya terdapat sesi tanya jawab, serta pengaduan permasalahan yang mungkin dialami oleh pelanggan loyal PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta permasalahan yang diadukan, semaksimal mungkin

akan dijawab oleh tim ”Dialog Interaktif dan Bedah Buku” PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, yang diawasi secara langsung oleh Mana ger

Marketing. Dan jika waktu tidak memungkinkan, maka setelah acara berakhir,

tim ”Dialog Interaktif dan bedah Buku” PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, akan menghubungi langsung ke pelanggan untuk mengatasi


(60)

commit to user

masalah yang dihadapi. Acara ini semakin menarik dengan pemberian undian bingkisan kepada pelanggan yang beruntung.

d. Meeting Mingguan

Meeting mingguan yang dilaksanakan setiap hari sabtu pagi di Meeting

Room PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta yang dimulai pada pukul 09.00 sampai selesai ini bertujuan untuk mengontrol dan mengevaluasi semua pekerjaan tim yang telah dilakukan selama sepekan terakhir. Dan apabila ada keluhan dan masalah pada karyawan atau perusahaan, maka disinilah tempat mengadu saran dan kritik.

e. Meeting Team Work

Bertujuan untuk mengevaluasi semua pekerjaan tim, yaitu dari branding judul pada buku, maupun branding pada nama perusahaan yang nantinya akan ditindak lanjuti lagi untuk menjual atau memasarkan branding tersebut.

f. Mendesain Iklan Web XL Baca pada web PT. Galangpress Media Utama

Yogyakarta sebagai sponsor perusahaan.

Kegiatan yang dilakukan pada detik-detik terakhir magang, adalah suatu kegiatan mendesain iklan unutk sebuah web PT. Galangpress media Utama Yogyakarta yang bekerja sama dengan provider XL, dalam rangka iklan produk XL yakni XL Baca. Produk ini bertujuan untuk pengganti buku pegangan dengan mengandalkan kecanggihan tekhnologi modern yaitu yang biasa disebut dengan E-Book Reader.


(1)

commit to user

produk atau jasa. “Download dari HP & Tablet mu” sebagai splash yang berfungsi memperkuat sarana promosi.

d. Tipografi

Jenis huruf yang digunakan dalam desain ini adalah huruf Arial, dan Badonk-a-donk ( huruf tidak berkaki ) untuk menampilkan kesan tidak formal dan lebih ke remaja. Huruf yang digunakan adalah Arial Black yang di variasi kembali memberi kesan lebih ekspresif dan lebih bebas. Pemilihan jenis huruf diatas sudah sangat sesuai dengan tema dan konsep dari kasus ini.

e. Warna

Warna yang digunakan dalam desain ini adalah warna sekunder yaitu biru sebagai warna utama karena warna biru merupakan warna identitas dari XL dan warna tersier yaitu orange. Untuk member penekanan dalam desain ini digunakan warna dasar yaitu hatai dan putih. Warna yang variatif tentunya dapat menarik perhatian orang terhadap iklan tersebut, maka dalam desain ini digunakan beberapa kombinasi warna untuk membuat warna terlihat lebih variatif namun tetap memiliki nilai kesatuan ( unity ) seperti kombinasi nuansa/ monokromatik yang menghasilkan warna yang sama namun beda kemurniannya dan member kesan selaras. Sebagian ilustrasi yang ada pada desain ini menggunakan warna-warna monokromatik. Untuk menghindari kesan monoton yang ditimbulkan oleh


(2)

commit to user

warna monokromatik dipilihlah warna-warna pendukung, dengan kombinasi warna yang saling bersebelahan dalam background warna, yaitu warna biru dan hijau dalam pewarnaan ilustrasi langit dan dataran hijau. Kombinasi warna kontras terpecah digunakan untuk menimbulkan kontras nilai dalam seni ini karena menggunakan warna yang saling berseberangan dalam wadah kotak warna dan digunakan dalam pemilihan warna secara menyeluruh.

Setelah semua proses dalam produksi desain iklan sudah selesai, maka desain tersebut tidak dilakukan dummy terlebih dahulu, karena proses produksi iklan website ini tidak menggunakan proses cetak offset, melainkan dengan mengunggahnya ke website Galangpress.

Peran Advertising dalam Proses Produksi Desain Cover, Layout Buku, dan Iklan Web di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, yakni mensosialisasikannya secara internal dan eksternal. Secara tidak langsung, Advertising PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta sebagai jembatan komunikasi dalam menentukan arah dan strategi kepada berbagai pihak.


(3)

commit to user

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian Laporan Tugas Akhir mengenai Proses Produksi Desain Cover, Layout Buku, dan Iklan Web di PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Desain Cover Buku merupakan elemen yang sangat penting dalam promosi untuk meningkatkan penjualan buku atau sekedar menarik hati konsumen potensial mengambil dan membaca booklet edukasi buku. Cover buku merupakan suatu karya desain grafis yang fungsinya berhubungan dengan bidang penerbitan yang secara langsung maupun tidak langsung akan berhubungan dengan masyarakat dalam bentuk visual. Tujuan dari cover buku tersebut adalah untuk memperkenalkan atau menginformasikan isi buku secara kilas agar maksud dan untuk siapa buku tersebut diterbitkan dapat diketahui secara sekilas (dengan membaca covernya saja).

2. Desain Layout Buku adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama produksi desain layout buku adalah menampilakan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara dapat mempermudah pembaca menerima informasi yang disajikan.


(4)

commit to user

3. Desain Iklan Web adalah suatu pesan yang dikemas sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi dan mengubah persepsi banyak orang dalam hal ini khalayak sebagai komsumen iklan. Iklan web bertujuan menyampaikan pesan sebagai representasi dari produk pengiklan (pengusaha) dengan tujuan agar publik mau bertindak (tertarik dan membeli) produk yang ditawarkannya. Selain itu iklan web juga mempunyai fungsi - fungsi didalam keberadaannya. Fungsi iklan yang pertama adalah fungsi ekonomis yaitu iklan yang diciptakan dan dipasarkan kepada konsumen biasanya bersifat komersil atau iklan yang sifatnya menjual, baik itu sebuah produk atau apapun. Yang kedua yaitu iklan yang mempunyai fungsi komunikasi maksudnya yaitu iklan yang ada hanya bersifat memberitahukan tanpa ada unsur komersil didalamnya, iklan seperti ini biasanya berbentuk iklan layanan masyarakat dan hanya bersifat pemberitahuan.

B. Saran

Kekurangan-kekurangan yang penulis alami selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM), baik berasal dari PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta maupun Diploma III Komunikasi Terapan. Ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan agar dapat lebih baik di masa yang akan datang, antara lain :

1. Saran bagi PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta

a. Alangkah baiknya PT. Galangpress Media Utama Yogyakarta di Unit Desain Grafis memiliki System Hunting Call, agar memudahkan komunikasi dalam meneruskan panggilan ke unit yang bersangkutan.


(5)

commit to user

b. Sebaiknya untuk taman baca yang ada diruang tunggu lebih di lengkapi lagi sehingga tamu yang datang akan lebih menikmati dan tidak jenuh.

c. System Free Hot Spot yang di sediakan PT. Galangpress Media Utama tidak begitu kuat sinyalnya, sehingga mengurangi minat tamu untuk mengakses wifi.

2. Saran bagi Diploma III Komunikasi Terapan

Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang diselenggarakan, dirasakan penulis sangat bermanfaat bagi penulis sebagai mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang nyata. Dengan adanya Kuliah Kerja Media (KKM), mahasiswa menjadi jauh lebih memahami sejauh mana kebenaran dan aplikasi teori yang didapat di perkuliahan, untuk kemudian dipratekkan pada saat magang. Akan tetapi kenyataannya, pihak jurusan seperti kurang memberikan informasi mengenai tempat-tempat mana saja yang menjadi sasaran Kuliah Kerja Media (KKM) selama ini. Banyak para mahasiswa yang tidak atau kurang mengetahuinya, walaupun sebelumnya telah diadakan pembekalan, namun dirasa masih sedikit kurang. Alangkah baiknya apabila pihak jurusan Diploma III Komunikasi Terapan lebih mempererat hubungan dengan tempat/ instansi yang sudah menjadi langganan tempat magang, sehingga selain dapat melakukan kerjasama dibidang lain, juga mempererat hubungan Universitas Sebelas Maret Surakarta sendiri dengan instansi yang menjadi tempat tujuan Kuliah Kerja Media (KKM). Penulis berharap,


(6)

commit to user

kedepannya pihak jurusan akan lebih mengakomodir segala informasi yang berkaitan dengan instansi/ organisasi tempat mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Media (KKM), tidak hanya menyediakan fasilitas finansial saja. Dengan adanya informasi yang detail, mengenai tempat magang, sehingga para mahasiswa tidak berlama-lama untuk melakukan adaptasi. Dan juga agar kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) tidak hanya menjadi rutinitas tahunan saja, namun yang berkompeten dan memiliki nilai diatas rata-rata agar direkrut oleh instansi tempat magang sesuai dengan kesepakatan bersama antara pihak jurusan maupun instansi yang bersangkutan. Selain itu, untuk panitia magang, agar diorganisir dengan baik, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan pelayanan. Dan pengadaan untuk alat-alat praktek diperbanyak dan dilengkapi, dengan maksud agar mahasiswa lebih maksimal dalam melaksanakan kegiatan praktek. Agar tercipta suasana perkuliahan yang kondusif, alangkah baiknya hubungan antara dosen dan mahasiswa perlu ditingkatkan.