PERANAN MASJID JOGOKARIYAN DALAM M EMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG KEAGAMAAN, PENDIDIKAN, DAN EKONOMI Peranan Masjid Jogokariyan Dalam Memberdayakan Masyarakat Di Bidang Keagamaan, Pendidikan,Dan Ekonomi Tahun 2012.

(1)

1 PERANAN M ASJID JOGOKARIYAN DALAM M EM BERDAYAAN M ASYARAKAT

DI BIDANG KEAGAM AAN, PENDIDIKAN, DAN EKONOM I TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada

Program St udi M agist er Pemikiran Islam Universit as M uhammadiyah Surakart a Unt uk M em enuhi Salah Sat u Syarat Guna M em peroleh

Gelar M agist er dalam Ilmu Agama Islam

Oleh : SUSAPTO NIM : O 000 100 055

M AGISTER PEM IKIRAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA 2013


(2)

2 NASKAH PUBLIKASI

PERANAN M ASJID JOGOKARIYAN DALAM M EM BERDAYAAN M ASYARAKAT DI BIDANG KEAGAM AAN, PENDIDIKAN, DAN EKONOM I

TAHUN 2012

Diset ujui oleh:

Pem bim bing I Pem bim bing II

Dr. Am ir M ahm ud Dr. M uhammad M u’inudinillah Basri, M A

M AGISTER PEM IKIRAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA 2013


(3)

3 PERANAN M ASJID JOGOKARIYAN DALAM M EM BERDAYAAN M ASYARAKAT

DI BIDANG KEAGAM AAN, PENDIDIKAN, DAN EKONOM I TAHUN 2012

Oleh: Susapt o

Abstract

The ideal funct ion of mosque as reflect ed in t he early hist ory of moslem societ y is t o be t he cent er of communit y act ivit y. Not just as a place for rit es implement at ion of w orship. But t he mosque role an opt imal move for all t he aspect of life. From mosque, social cont rol of societ y cent ered. This st udy t rying t o describe t he ideal funct ion of mosque as a cent er for communit y empow erment in t his modern era, Which t oday m ost of t he m osque has not been opt im al yet t o raised up people. This st udy is include in t he branch of field research t hat t akes focus of Jogokariyan mosques as a research’s subject . Aft er obt aining t he exist s dat a, and it s processed and concluded, Jogokariyan is include an example of a mosque t hat being processed t o funct ions ideally.

The research result show s t hree main point s: 1) The ideal funct ion of mosque ever realized in t he golden age of Islam. 2) The decline of Islamic dominat ion result ed in t he ret reat of mosques funct ion. 3) Jogokariyan is one of mosque t hat t rying t o bring back t he ideal funct ion of m osque in t his m odern era.


(4)

1 Pendahuluan

M asjid yang berfungsi sebagai pusat kegiat an kaum M uslim, memiliki kedudukan dan art i sangat pent ing bagi kehidupan masyarakat beriman dari segala sekt or dan penjuru kehidupan. Demikianlah keberadaan masjid yang dalam sejarah kegem ilangan peradaban Islam senant iasa m em iliki peran sentral sebagai t empat memut uskan dan mengendalikan gerak kehidupan masyarakat luas. Selain fungsi pokoknya menjadi t empat unt uk beribadah kepada Allah, ada fungsi -fungsi lain dari masjid; fungsi sosial kemasyarakat an, fungsi pendidikan, dan fungsi ekonomi. (Sut armadi,2001:17 )

Sebagai rumah yang sangat suci, t erhormat , dan sebagai simbol kebanggaan segenap kaum muslimin, masjid yang bagus dan baik adalah masjid yang indah bangunannya, ramai jama’ahnya dan bagus pengelolaannya. M asjid yang demiakianlah yang bisa berdampak posit if bagi perubahan dit engah -tengah masyarakat . Rasulullah SAW . Secara syari’at t elah melet akkan konsep dasar pembangunan masjid secara menyeluruh yang berfungsi sebagai t empat pembent ukan masyarakat seut uhnya; ilmu penget ahuan, sosial, polit ik, ekonomi, kebudayaan, dan ket ahanan umat . Dengan demikian seharusnya set iap masjid bisa berfungsi sebagai Islamic Cent re/ Pusat Kegiat an Umat ( DDII,vii ).

Fungsi masjid pada zaman Rasulullah bukan sekedar sebagai t empat unt uk melaksanakan sholat semat a. M asjid pada masa it u juga dipergunakan sebagai


(5)

2 madrasah bagi umat M uslim unt uk menerima pengajaran Islam. M asjid juga menjadi balai pert emuan unt uk mempersat ukan berbagai unsur kekabilahan. M asjid juga berfungsi sebagai t empat unt uk bermusyaw arah dan menjalankan roda pemerint ahan. Keberadaan masjid pada era Rasulullah lebih t epat dikat akan sebagai inst it usi yang m em bangun peradaban um at Islam yang m odern.

M enurut Hermaw an K. Dipojono ( Ket ua Umum Badan Pelaksana Yayasan Pembina M asjid Salman ITB, Dosen Pasca Sarjana Inst rumensi dan Kont rol Depart emen Teknik Fisika, Fakult as Teknologi Indust ri ITB ) dalam makalahnya

M asjid Sebagai Pusat Informasi Unt uk M embent uk Komunit as Belajar Berbasis M asjid, menyat akan bahw a ada sejumlah alasan mengapa M asjid dit unt ut unt uk lebih pro akt if memberikan kont ribusi dalam penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat .

Beliau m enyebut kan alasan it u ant ara lain:

a. M asjid m em punyai resources (pot ensi), baik yang t angible (t erukur) maupun

int engible (t idak t erukur) unt uk memberikan kont ribusi dalam

menyelesaikan masalah yang muncul di masyarakat .

b. Inst it usi M asjid t ersebar merat a hampir ke pelosok t anah air sehingga pot ensi pengembangannya menjadi suat u jaringan nasional yang efekt if merupakan sebuah keniscayaan.


(6)

3 c. M asjid yang merupakan sebuah inst it usi normat if mempunyai kekuat an daya him pun yang relat if lebih kuat dibanding inst it usi lainnya di t engah -tengah umat

d. M asjid mempunyai akt ifit as massal rut in, sehingga bisa menjadi basis kekuat an kaum M uslimin unt uk menyelesaikan semua permasalahan yang ada dalam segala aspek kehidupan.( DDII:31- 32 )

Fungsi ideal masjid sepert i paparan di at as belumlah t erealisasi secara maksimal dalam kehidupan nyat a kaum muslimin saat ini. Pergeseran peran dan fungsi masjid sehingga hanya digunakan sebagai sarana ibadah mahdhah saja begit u menggejala dan t ampak t elah menjadi sebuah model ideal sebuah masjid. Padahal sesungguhnya ada sesuat u yang keliru dalam mempersepsikan peran dan fungsi masjid sebagai sarana t ransformasi ilmu dan penget ahuan unt uk pijakan kaum muslim dalam menggapai kejayaan di dua alam.

Kurang berfungsinya masjid secara maksimal di ant aranya disebabkan oleh rendahnya penget ahuan dan pemahaman masyarakat t ent ang masjid. Selain it u, perhat ian kit a masih t erfokus pada usaha pengadaan sarana fisik. Padahal, pemenuhan kebut uhan non -fisik unt uk memakmurkan masjid sepert i yang diperint ahkan Allah dalam Al Quran, hingga saat ini m asih relat if t erabaikan.

Sekalipun kaum muslim t idak bisa dipisahkan dari masjid, bukan berart i mereka yang senant iasa akt if menjalankan ibadah set iap w akt u di masjid at aupun


(7)

4 yang berdomisili di sekit arnya bisa mengambil manfaat dari masjid di lingkungannya. Banyak kasus lapangan yang memberikan bukt i nyat a bahw a set elah masjid berdiri dengan megah dan kokoh diiringi pendapat an kas masjidnya melimpah, namun masyarakat muslim di lingkungan masjid yang kehidupanmereka masih serba kesusahan dan kebingungan belum bisa dat ang ke masjid unt uk sekedar mencari solusi memecahkan persoalan yang dihadapi sekedar meringankan beban yang menghimpit hidupnya. M asjid belum bisa diharapkan dan belum m am pu m em beri jawaban dalam mengat asi problemat ika kehidupan umat di sekelilingnya. Keadaan demikian bisa dikat a aneh bila mengingat kas`masjid yang melimpah t api masyarakat seput aran masjid yang didera kesusahan belum bisa mengambil manfaat dari keberadaan m asjid. M engapa hal ini m est i t erjadi?

Ada dua hal yang bisa diajukan unt uk menjaw ab permasalahan demikian,

pert ama; masih banyaknya pengurus masjid yang belum mampu mengelola

masjidnya dengan baik dan t epat . Hal ini disebabkan karena minimnya SDM pengurus masjid yang memiliki bekal penget ahuan yang benar t ent ang masjid dan fungsinya bagi masyarakat M uslim. Akibat nya berujung pada pengelolaan masjid yang asal jalan dan t idak memiliki visi, misi yang jelas t ent ang masjid dan masyarakat sekelilingnya. Program kerjapun belum t ersusun dengan rapi, sebagai akibat nya keberhasilan sat u periode Takmir M asjid belum bisa diukur dengan past i. M ayorit as t akmir masjid sement ara w akt u baru mampu menunjukkkan hasil kerjanya dalam


(8)

5 membangun fisik masjid semat a. Nam un belum mampu membangun kesejaht eraan umat sekelilingnya, w alaupun bangunan fisik masjidnya sangat megah dit opang oleh dana yang melimpah. Kedua; masih banyaknya t akmir masjid hari ini yang t idak memahami realit as masayarakat muslim di sekit ar masjidnya sendiri secara baik, sehingga empat i dan kepedulian t erhadap mereka sangat kurang. Rut init as kegiat an t akmir sement ara ini masih t erbat as pada dat ang dan pulang dari masjid semat a. Jarang kit a jumpai pengurus masjid berusaha menyelami kondisi masyarakat muslim di lingkungan masjid yang diurusnya, sehingga peran sebagai pemimpin umat belum bisa benar-benar mew ujud dan dirasakan dalam realit a harian yang t idak hanya sebat as di dalam m asjid saja.( Jum adi,2011:22- 25 )

Di negeri kit a, yang konon jumlah masjid ( t ermasuk langgar dan mushalla ), dari t ahun ke t ahun t erus meningkat . Jika pada t ahun 1977 rumah ibadah umat Islam berjumlah 392.044, maka pada t ahun 2004 menjadi 643.834. ini berart i ada kenaikan sebesar 64 persen. Namun jumlah peningkat an ini menurut Kep ala Bagian Kemasjidan Depart emen Agama, A. Juraidi M A, relat if kecil dibanding persent ase keneikan t empat ibadah agama lain yang rat a- rat a di at as 100 persen [Dalam kurun yang sama, rumah ibadah Krist en bert ambah dari 18.977 menjadi 43.909, at au naik 131 persen. Sedangkan rumah ibadah Kat holik naik dari 4.934 menjadi 12.473 at au meningkat 153 persen, dan rumah ibadah Budha meningkat dari 1.523 menjadi 7.129, at au naik 368 persen].


(9)

6 Berapapun peningkat an jumlah masjid it u, yang past i jumlah masjid di Tanah Air semakin banyak. Tapi sayang, eksist ensinya t idak didukung oleh manajemen kepengurusan yang baik. Salah sat u kendalanya adalah rendahnya kualit as sumberdaya manusia ( SDM ) pengurus masjid. “ Saat ini banyak masjid yang diurus oleh orang-orang yang t idak lulus perguruan t inggi,” ujar Juraidi. Padahal kualit as SDM pengurus masjid sangat menent ukan akt ivit as masjid. Hingga t ak bisa dipungkiri masih banyak masjid yang belum berfungsi sebagaimana mest inya: masjid sebagai t empat pembinaan dan pencerahan umat . Kebanyakan masjid saat ini hanya berfungsi sebagai t empat shalat jamaah saja. Tak lebih dari it u. Seharusnya masjid menjadi t empat kegiat an yang mencerahkan umat dan membant u merangsang peningkat an ekonomi umat , misalnya dengan adanya koperasi , lembaga pend idikan, bahkan klinik di masjid. Karena it u pengurus masjid harus memiliki w aw asan luas, profesional, dan m au t erjun langsung m elakukan kegiat an di m asjid.

Fakta-fakt a t ent ang kegelisahan dan keprihat inan yang dikemukakan para t okoh t ent ang kondisi masjid -masjid di Tanah Air yang belum bisa berfungsi secara maksimal diat as, memang ada kekecualinya bagi beberapa masjid di Tanah Air ini. Walaupun harus diakui jumlahnya masih sangat sedikit . M ajalah Gont or edisi Sya’ban 1428 H memuat cont oh beberapa masjid yan g selalu ramai pengunjung unt uk beribadah ( bukan w isat a ), diant aranya: M asjid Ist iqlal, M asjid Kebon Jeruk, M asjid Falet ehan, dan M asjid Raya Pondok Indah. Semuanya di Jakart a. Pada umumnya masjid-masjid it u mamiliki manajemen pengelolaan yang baik.


(10)

7 Bert olak dari permasalahan t ersebut , maka penulis memandang perlunya sebuah penelit ian t ent ang masjid yang berupaya menjadikan dirinya sebagai basis dalam memberdayakan masyarakat . Oleh sebab it u penulis menjat uhkan pilihan pada M asjid Jogokariyan Yogyakart a sebagai subyek penelit ian.

Adapun rumusan permasalahan dalam penelit ian ini adalah: “ Bagaimana peranan masjid Jogokariyan dalam memberdayakan masyarakat dibidang keagam aan, pendidikan, dan ekonom i?”

Berdasarkan rumusan rumusan permasalahan, maka penelit ian ini bert ujuan: “ M engungkapkan peran M asjid Jogokariyan dalam memberdayakan masyarakat di bidang keagam aan, pendidikan, dan ekonom i” .

Adapun m anfaat dari penelit ian ini yait u:

1. Secara t eorit is, penelit ian ini bermanfaat unt uk mengungkap kembali fungsi dan peran masjid yang ideal sebagai pusat kegiat an masyarakat muslim, sepert i t elah diperankan oleh masjid pada masa kejayaan Islam. Harapan ke depannya masjid-masjid di zaman modern bisa mencont oh peranan yang dit ampilkan sepert i dahulu.

2. Adap un pada dat aran prakt isnya, penelit ian ini bisa digunakan oleh :

a. Takmir masjid; diharapkan penelit ian ini bisa digunakan sebagai salah sat u bahan rujukan dalam mengelola masjid unt uk menjadikannya berperan maksimal sesuai dengan kondisi yang ada.


(11)

8 b. Organisasi Islam; sebagai suat u badan yang banyak mengelola t empat ibadah ( masjid ), penelit ian ini diharapkan t urut menyumbangkan ide, pemikiran, dan w aw asan dalam memakmurkan t empat ibadah t anpa harus menonjolkan at ribut organisasinya. Sepert i masjid Jogokariyan yang banyak dikunjungi berbagai kalangan, t et api t idak t ampak padanya simbol organisasi.

c. Pemerint ah; sebagai lembaga yang mempunyai kekuat an mengikat juga pengambil kebijakan dan yang bert anggungjaw ab t erhadap moral rakyat , sangat perlu mengint ruksikan kepada masyarakat unt uk memakmurkan masjid sebagai bent eng moral t erkuat , sepert i t elah dilakukan pengurus masjid Jogokariyan sehingga ket ent eraman hidup bernegara lebih nudah t erealisasi.

M etode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Berdasar pada fokus penelit ian t ent ang kiprah M asjid Jogokariyan dalam upaya pem berdayaan m asyarakat , m aka penelit ian ini berjenis st udi kasus ( case St udying ),sebagai suat u pendekat an dengan memusat kan perhat ian pada suat u kasus secara int ensif dan rinci .( Kont jaraningrat ,1982;123)

2. Subyek Penelitian

Subyek penelit ian berupa benda, hal at au orang t empat dat a berada. Adapun yang t ermasuk subyek penelit ian ini adalah t akmir masjid Jogokariyan, t okoh masyarakat dan jama’ah masjid Jogokariyan.


(12)

9 3. M etode Pengumpulan Data

M et ode pengumpulan dat a dalam penelit ian ini adalah met ode w aw ancara, observasi, dan st udi dokumen. M et ode w aw ancara at au int erview adalah pengumpulan dat a dengan jalan t anya jaw ab sepihak yang dikerjakan secara sist emat is berdasarkan t ujuan penelit ian. ( Kont jaraningrat ,1982;123 ) Adapun jenis int erview yang digunakan adalah dept int erview , yait u w aw ancara yang dilakukan secara mendalam. Dengan menggunakan int erview jenis ini diharapkan dat a yang t erkait dengan kont ribusi masjid Jogokariyan dalam pemberdayaan masyarakat dapat t erungkap secara t erperinci. Pengambilan dat a ini juga dilengkapi dengan st udi dokumen dari arsip-arsip, laporan kegiat an, at aupun cat at an -cat at an lain yang mendukung. Dilanjut kan dengan pelaksanaan observasi yang dimaksudkan sebagai upaya pengumpulan dat a dengan jalan pengamat an dan pencat at an t erhadap fenom ena yang akan dit elit i.( Suharsimi,1989:117 )

4. Teknik Analisa Data

Set elah dat a t erkumpul, langkah selanjut nya adalah menganalisa dengan menggunakan t eknis analisis penelit ian kualit at aif yang menggunakan t ahapan -t ahapan beriku-t : (a) reduksi da-t a, (b) display da-t a, (c) pengambilan kesimpulandan verifikasi ( Husaini Usman,2006:86 ). Reduksi dat a adalah proses memilih hal -hal pokok yang sesuai dengan fokus penelit ian un t uk dicari t emanya kemudian disajikan dalam bent uk mat rik dan grafik ( display dat a ) kemudian diakhiri dengan t ahapan


(13)

10 pengambilan keput usan dan verifikasi yait u mencari makna dari dat a yang diperolehnya dengan cara mencari pola, model, t ema, hubungan, persamaan, dan lain-lain ( Husaini Usman,2006:87 )

Hasil penelitian dari Peranan M asjid Jogokariyan dalam M emberdayakan M asyarakat

Peranan masjid Jogokariyan yang diupayakan saat ini sekalipun di masa yang sudah jauh dari zaman keemasan Islam t et ap berusaha memerankan dirinya sebagai t empat bernaung bagi masyarakat sekit arnya. Berbagai problem diusahakan ada jaw aban yang menent ramkan dari masjid.Cit a-cit a para pengurus yang hendak menjadikan masjid sebagai pusat pelayanan masyarakat t elah diw ujudkan dalam b erbagai program pemberdayaan yang di ant aranya berkenaan dengan t iga aspek, yait u pem berdayaan dalam bidang keagam an, pendidikan, dan ekonom i.

Pemberdayaan sendiri diart ikan sebagai upaya unt uk memberikan daya (

empow erment ) at au penguat an ( st renght ening ) kepada masyarakat . Yang oleh Sumodiningrat diart ikan sebagai kemampuan individu yang bersenyaw a dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkut an. Karena it u, pemberdayaan dapat disamakan dengan perolehan kekuat an dan akses t erhad ap sumberdaya unt uk meraih nafkah ( Tot ok, 2012:26 ). Upaya ini dilakukan oleh pihak masjid kepada masyarakat sekit arnya sebagai salah sat u realisasi dari


(14)

11 program -program pengurus masjid unt uk mengembalikan fungsi dan peran masjid secara ideal.

1. Pemberdayaan di Bidang Keagamaan

Upaya yang dilakukan dalam pembinaan kehidupan beragama di masjid ini dengan akt ifnya berbagai kegiat an keagamaan dari usia dini hingga dew asa dan t ua sesuai dengan w adah m asing-masing yang t elah t ersedia. Bermacam -macam acara sesuai dengan jadw al yang ditet apkan secara ist iqomah berjalan dengan ant ausias diikut i jamaah berdasar kelompoknya.

Jadw al Kegiatan Rutin M asjid Jogokariyan Tahun 2012

No Kegiatan Hari W aktu Sasaran

1 Kult um Set iap hari Ba’da Subuh Seluruh jama’ah 2 M adin Set iap hari Ba’da maghrib Anak-anak 3 Kajian t afsir Senin 20.00- 22.00 FKM S 4 M urot t al Selasa, Sabt u M aghrib-Isya’ Jam a’ah um um 5 Kajian Ibu Selasa, Kamis 20.00- 22.00 Aisiyah

6 Tadarus ibu Rabu 20.00- 22.00 Aisiyah

7 Tadarus Bapak Kam is 20.00- 22.00 Bapak-bapak 8 Kajian

Kont em porer Jum’at I 20.00- 22.00 Remaja 9 Tadarus keliling Jum’at 20.00- 22.00 Remaja


(15)

12 10 Kajian anak Sabtu Ba’da maghrib Anak-anak 11 Kajian KURM A Sabtu 20.00- 22.00 KURM A 12 Kajian UM IDA Sabtu 16.00- 17.30 UM IDA

13 Kajian IKS Ahad 20.00- 22.00 Keluarga

14 Kajian UM IDA Ahad 09.00- 11.00 UM IDA

15 Kajian Ahad Ahad legi 06.00- 07.30 Ta’m ir

16 Kajian Rabu Rabu 20.00- 21.30 RM J

17 Tasmi’ Qur’an Jum’at Ba’da M aghrib Ta’m ir

Beragam acara di at as dimaksudkan sebagai upaya unt uk mengembangkan pemahaman dalam beragama. M asyarakat dihasung unt uk akt if dalam berbagai kajian t ersebut .

Berdasar pengamat an penulis selama beberapa hari t inggal di masjid ini bahw a dalam hal penyam pai mat eri kajian keagamaan t ampak belum ada sat u t okoh sent ral yang dit imba ilmunya sepert i di zaman dahulu. Sering bergant inya pemat eri berdampak pada belum fokusnya sat u kajian secara t unt as. Dampak yang dikhaw at irkan adalah bila t erjadi kesalahpahaman t entang sat u pokok bahasan. Lebih mengkhaw at irkan lagi bila t erjadi pada diri pemat eri yang bukan ahlinya. Kejadian demikian sering dijumpai pada masyarakat kit a yang pada umumnya kurang mendalami bidang agama.


(16)

13 Berbeda halnya dengan M asjid M adinah, Kufah, Bagh dad yang m em unculkan t okoh-t okoh ut ama sepanjang zaman; Imam M alik bin Anas, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad bin Hanbal lahir dari masjid-masjid t ersebut . ( Huri, 2011: 114) Bukan hanya unggul dari bidang keilmuan, t api sangat piaw ai dalam ket eladanan. M asjid Jogokariyan, dan juga masjid-masjid lain di nusant ara ini belum mampu mencet ak yang demikian. Prest asi yang cukup bagus di Jogokariyan ini adalah ant ausiasme masyarakat dalam m engikut i kajian yang ada m eskipun belum sam pai t araf ideal.

2. Pemberdayaan di Bidang Pendidikan

Program ini dilaksanakan oleh masjid Jogokariyan dengan mengadakan bimbingan belajar bagi anak- anak usia sekolah. Pelaksanaannya beriringan dengan program belajar agama yang dimulai bakda ashar sampai isya, kemudian berlanjut pada belaj ar malam sesuai dengan jadw al pelajaran di sekolah m asing-masing sampai pukul 21.30. akt ifit as ini dipandu oleh para senior yang berfungsi membimbing dan mengarahkan t iap malam. Sebagian pelajar ini ada yang menginap di masjid, kebanyakan mereka pulang ke rum ah m asing-masing. Pelajar di lingkungan masjid Jogokariyan juga mendapat kan sant unan beasisw a dari masjid, diut amakan bagi yang kurang m am pu.


(17)

14 Zaman keemasan Islam, masjid merupakan sekolah unt uk mencet ak kader-kader ulam a, ahli fikih, dan pendidik, sebagaimana t okoh-t okoh yang Rasulullah Saw t ugaskan menjadi pemimpin masyarakat , pemuka generasi, dan pendidik yang mumpuni dalam ilmu agama. (Huri, 2012: 114 ) Rasululah juga menganjurkan belajar. “ Barang siapa pergi mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga” . Pert ama kali yang dilakukan Rasulullah set elah hijrah ke M adinah ialah membangun masjid dimana disediakan ruangan khusus unt uk pendidikan yang disebut “ suffah” . Ini dapat kit a sebut sebagai perguruan int ern yang pert ama kali dalam Islam . Tempat ini juga dipakai sebagai asrama pelajar yang t idak mampu. ( Azami, 2012: 83 ) Peranan masjid Jogokariyan unt uk berfungsi sebagai asrama bagi para pelajarnya belum bisa t erpenuhi. Pelajar pun bersekolah di lembaga-lembaga lain, karena masjid Jogokariyan belum menyediakan sekolah -sekolah unt uk para pelajar di w ilayah Jogokariyan. Fenomena peran masjid yang ideal dalam menyediakan saran dan prasarana bagi pelajar sepert i pada masa dahulu belum mampu direalisasikan pengurus. Ket erbat asan t ersebut tidak menyurut kan semangat unt uk menjadikan masjid sebagai pusat layanan m asyarakat , t erm asuk dalam hal pendidikan.


(18)

15 3. Pemberdayaan di bidang ekonomi

Ket ercukupan dalam bidang ekonomi bagi set iap orang dalam m enjalani kehidupan adalah salah sat u fakt or pent ing unt uk menggapai kebahagiaan. Dan t idak ada seorangpun yang t idak mempunyai cit a- cIta hidup bahagia. M esipun kebahagiaan t idaklah bisa diukur dengan finansial yang melimpah, namun ia merupakan pilar pent ing unt uk mew ujudkannya. Bahkan set iap orang senant iasa berusaha dengan berbagai macam ragam kegiat an unt uk memenuhi fakt or yang sat u ini. Hanya saja fenomena yang ada menunjukkan bahw a t idak semua orang memperoleh nasib mendapat kemudahan meraihnya. Sekalipun pot ensi dimiliki, kesempat an ada, t et api masih m em but uhkan hal -hal lain int uk mew ujudkannya.

M enyadari kondisi semacam ini, maka t akmir melalui biro kew irausahaan melakukan kegiat an dalam bent uk yang beraneka ragam unt uk m em berdayakan pot ensi yang dim iliki jam aah.

a. Pelat ihan w irausaha

Bidang kew irausahaan masjid Jogokariyan membaca peluang usaha bagi jam aahnya. Pelat ihan yang pernah dilaksanakan di ant aranya ialah: 1. Pelat ihan Pert ukangan

2. Pelat ihan Tat a Boga 3. Pelat ihan Sablon


(19)

16 b. Bant uan M odal

1. Bant uan unt uk t oko Kelont ong 2. Warung Tenda

3. Warung Wedangan Jogokariyan c. Bant uan Jaringan Pem asaran.

Adapun bant uan pemasaran yang dilakukan biro kew irausahaan ini, t erut ama di sekt or usaha kat ering yang t elah dipunyai beberapa orang jamaah di Jogokariyan. Pihak masjid cukup menyediakan kot ak yang berlogo m asjid, pelabelan ini mampu mendongkrak omset t iap pengusaha kat ering yang ada. Karena cit ra barang menjadi naik dan t umbuhnya rasa mant ap bagi pelanggan maupun pemesannya. Di bidang ini hampir t ak pernah kenal berhent i seiring dengan padat nya jadw al kunjun gan di masjid Jogokariyan. Secepat it u pulalah jat ah menyediakan makanan bagi pengusaha kat ering unt uk t amu yang berkunjung menyapa usahanya. Dari sirkulasi kegiat an masjid yang t iada sepi ini, perguliran ekonomi w argapun ikut bergairah. Boleh dikat a t iada t enaga yang t erbuang sia-sia.

Kecuali penyediaan konsumsi unt uk para pengunjung masjid dengan t ujuan st udi banding yang t erus mengalir hampir t iap hari, t a’mirpun sering mendapat pemesanan kat ering dan oleh-oleh unt uk w isat aw an. Sudah barang t ent u usaha-usaha kat ering jamaah Jogokariyan inilah yang mendapat


(20)

17 amanah unt uk memenuhi pesanan t ersebut . Bet apa berkahnya ekonomi yang dibangun dengan kekuat an masjid sepert i ini. ( Waw ancara denga pak Sudi Wahyono, bagian Kerumaht anggaan pada t anggal 22 Desember 2012 )

M asjid Jogokariyan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat sekit arnya menempuh jalan dengan memberikan pelat ihan ket rampilan sert a mot ivasi berusaha unt uk meningkat kan t araf hidup, juga pemberian sunt ikan dana bagi pengusaha-pengusaha yang ada di sekit ar masjid. Penguat an jaringan bisnis ant ar jamaah dijalin dengan rapi. Hal ini t ampak dengan jelas pada usaha kat ering yang ada di sekit ar masjid. Unt uk meningkat kan omset dan kepercayaan pelanggan, pelabelan at as nama masjid Jogokariyan dilakukan.

Penumbuh an dan pengembangan bakat bagi jamaah bisa t ersalurkan. Sepert i cont oh di bab sebelumnya, Pro -U M edia yang bergerak di bidang penerbit an adalah pengembangan dari kebiasaan yang dilakukan dalam m enjalankan akt ifit as di m asjid. M enurut penulis pem berdayaan dibidang ini sudah bagus m eskipun m asih dalam sekala kecil.

Simpulan

Dari hasil penelit ian yang dilakukan t erhadap M asjid Jogokariyan, t erdapat kesimpulan dari permasalahan yang diajukan di aw al penelit ian yait u:


(21)

18 M asjid Jogokariyan Yogyakart a sebagai pusat kegiat an masyarakat yang mengacu pada fungsi ideal sebuah masjid, selalu berbenah unt uk melayani jamaah dalam berbagai sekt or kehidupan ant ara lain:

1. Bidang Keagamaan

Kegiat an di bidang ini dengan melaksanakan berbagai bent uk akt ifit as sebagai sarana meningkat kan pemahaman keagamaan.

a. kult um ( ceram ah singkat ) dilaksanakan bakda subuh. b. Kajian Tafsir Al Qur’an

c. Kajian unt uk Ibu-ibu

d. Kajian Kont emporer bagi remaja 2. Bidang Pendidikan

M enyadari akan pent ingnya pendidikan bagi masyarakat , maka masjid Jogokariyan sangat memperhat ikan dengan melaksanakan program -program:

a. Tam an Pendidikan Al-Qur’an ( TPA ) bagi anak-anak b. Bim bingan belajar ( Bim bel ) unt uk anak-anak dan rem aja

c. M ot ivasi unt uk pelajar dan mahasisw a dengan mendat angkan alumni yang t elah m eraih kesuksesan di berbagai bidang kehidupan


(22)

19 3. Bidang Ekonom i

M asjid Jogokariyan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat menempuh jalan dengan m em berikan:

a. Pelat ihan w irausaha dalam bent uk pelat ihan pert ukangan, pelat ihan t at a boga, dan pelat ihan sablon

b. Pem berian bant uan m odal unt uk pedagang kecil

c. Bant uan jaringan pemasaran bagi usaha-usaha yang ada di sekit ar masjid Jogokariyan .

Usaha-usaha nyat a yang dilakukan pihak M asjid Jogokariyan ini meskipun belum mencapai t ingkat ideal namun kini t elah mengant arkannya menjadi salah sat u masjid percont ohan di Indonesia. Tidak mengherankan bila masjid ini hampir t iap harinya dikunjungi berbagai kalangan unt uk menimba ilmu dan pengalaman dalam m em akm urkan m asjid.

Daftar Pustaka

Arikunt o, Suharsimi, Prosedur Penelit ian Suat u Pendekat an Prakt ek, (Jakart a: PT Bina Aksara, 1989).

Bahri, Syuhada, Sambut an dalam Panduan Pengelolaan M asjid & Islamic Cent re,

(Jakarta: Bidang Pemberdayaan Daerah & Kerjasama Dalam Negeri Dew an Dakw ah Islamiyah Indonesia).

Bulet in Idul Fit ri M asjid Jogokariyan Yogyakart a, Dari Jogokariyan unt uk Indonesia dan Dunia (Yogyakart a: M asjid Jogokariyan, 1431 H).


(23)

20 Husaini Usman dan Purnomo Set iady, M et odologi Penelit ian Sosial, (Jakart a: PT

Bumi Aksara, 2006).

Jazir ASP, M uham m ad, M at eri Present asi M anajemen M asjid Jogokariyan, Compac disk (Yogyakart a: Jogokariyan, 2012).

Jum adi, Nasrullah, 5Langkah M udah M embent uk dan M engopt imalkan Bait ul M aal M asjid, (Surakart a: Lembaga Opt imalisasi Bait ul M aal M asjid, 2011)

Kont jaraningrat (ed), M et ode-M et ode Penelit ian M asyarakat , (Bandung: Tarsit o, 1982).

Suryanegara, Ahmad M ansur, M enemukan Sejarah; Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, (Bandung: M izan, 1995).

Sut armadi, Ahmad, M asjid; Tinjauan al -Qur’an, Al -Sunnah Dan M anajemennya,

(Jakart a: Kalimah, 2001).

Usm an, Husaini dan Set iady, Purnom o, M et odologi Penelit ian Sosial, (Jakart a: PT Bumi Aksara, 2006).


(1)

15 3. Pemberdayaan di bidang ekonomi

Ket ercukupan dalam bidang ekonomi bagi set iap orang dalam m enjalani kehidupan adalah salah sat u fakt or pent ing unt uk menggapai kebahagiaan. Dan t idak ada seorangpun yang t idak mempunyai cit a- cIta hidup bahagia. M esipun kebahagiaan t idaklah bisa diukur dengan finansial yang melimpah, namun ia merupakan pilar pent ing unt uk mew ujudkannya. Bahkan set iap orang senant iasa berusaha dengan berbagai macam ragam kegiat an unt uk memenuhi fakt or yang sat u ini. Hanya saja fenomena yang ada menunjukkan bahw a t idak semua orang memperoleh nasib mendapat kemudahan meraihnya. Sekalipun pot ensi dimiliki, kesempat an ada, t et api masih m em but uhkan hal -hal lain int uk mew ujudkannya.

M enyadari kondisi semacam ini, maka t akmir melalui biro kew irausahaan melakukan kegiat an dalam bent uk yang beraneka ragam unt uk m em berdayakan pot ensi yang dim iliki jam aah.

a. Pelat ihan w irausaha

Bidang kew irausahaan masjid Jogokariyan membaca peluang usaha bagi jam aahnya. Pelat ihan yang pernah dilaksanakan di ant aranya ialah: 1. Pelat ihan Pert ukangan

2. Pelat ihan Tat a Boga 3. Pelat ihan Sablon


(2)

16 b. Bant uan M odal

1. Bant uan unt uk t oko Kelont ong 2. Warung Tenda

3. Warung Wedangan Jogokariyan c. Bant uan Jaringan Pem asaran.

Adapun bant uan pemasaran yang dilakukan biro kew irausahaan ini, t erut ama di sekt or usaha kat ering yang t elah dipunyai beberapa orang jamaah di Jogokariyan. Pihak masjid cukup menyediakan kot ak yang berlogo m asjid, pelabelan ini mampu mendongkrak omset t iap pengusaha kat ering yang ada. Karena cit ra barang menjadi naik dan t umbuhnya rasa mant ap bagi pelanggan maupun pemesannya. Di bidang ini hampir t ak pernah kenal berhent i seiring dengan padat nya jadw al kunjun gan di masjid Jogokariyan. Secepat it u pulalah jat ah menyediakan makanan bagi pengusaha kat ering unt uk t amu yang berkunjung menyapa usahanya. Dari sirkulasi kegiat an masjid yang t iada sepi ini, perguliran ekonomi w argapun ikut bergairah. Boleh dikat a t iada t enaga yang t erbuang sia-sia.

Kecuali penyediaan konsumsi unt uk para pengunjung masjid dengan t ujuan st udi banding yang t erus mengalir hampir t iap hari, t a’mirpun sering mendapat pemesanan kat ering dan oleh-oleh unt uk w isat aw an. Sudah barang t ent u usaha-usaha kat ering jamaah Jogokariyan inilah yang mendapat


(3)

17 amanah unt uk memenuhi pesanan t ersebut . Bet apa berkahnya ekonomi yang dibangun dengan kekuat an masjid sepert i ini. ( Waw ancara denga pak Sudi Wahyono, bagian Kerumaht anggaan pada t anggal 22 Desember 2012 )

M asjid Jogokariyan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat sekit arnya menempuh jalan dengan memberikan pelat ihan ket rampilan sert a mot ivasi berusaha unt uk meningkat kan t araf hidup, juga pemberian sunt ikan dana bagi pengusaha-pengusaha yang ada di sekit ar masjid. Penguat an jaringan bisnis ant ar jamaah dijalin dengan rapi. Hal ini t ampak dengan jelas pada usaha kat ering yang ada di sekit ar masjid. Unt uk meningkat kan omset dan kepercayaan pelanggan, pelabelan at as nama masjid Jogokariyan dilakukan.

Penumbuh an dan pengembangan bakat bagi jamaah bisa t ersalurkan. Sepert i cont oh di bab sebelumnya, Pro -U M edia yang bergerak di bidang penerbit an adalah pengembangan dari kebiasaan yang dilakukan dalam m enjalankan akt ifit as di m asjid. M enurut penulis pem berdayaan dibidang ini sudah bagus m eskipun m asih dalam sekala kecil.

Simpulan

Dari hasil penelit ian yang dilakukan t erhadap M asjid Jogokariyan, t erdapat kesimpulan dari permasalahan yang diajukan di aw al penelit ian yait u:


(4)

18 M asjid Jogokariyan Yogyakart a sebagai pusat kegiat an masyarakat yang mengacu pada fungsi ideal sebuah masjid, selalu berbenah unt uk melayani jamaah dalam berbagai sekt or kehidupan ant ara lain:

1. Bidang Keagamaan

Kegiat an di bidang ini dengan melaksanakan berbagai bent uk akt ifit as sebagai sarana meningkat kan pemahaman keagamaan.

a. kult um ( ceram ah singkat ) dilaksanakan bakda subuh. b. Kajian Tafsir Al Qur’an

c. Kajian unt uk Ibu-ibu

d. Kajian Kont emporer bagi remaja 2. Bidang Pendidikan

M enyadari akan pent ingnya pendidikan bagi masyarakat , maka masjid Jogokariyan sangat memperhat ikan dengan melaksanakan program -program:

a. Tam an Pendidikan Al-Qur’an ( TPA ) bagi anak-anak b. Bim bingan belajar ( Bim bel ) unt uk anak-anak dan rem aja

c. M ot ivasi unt uk pelajar dan mahasisw a dengan mendat angkan alumni yang t elah m eraih kesuksesan di berbagai bidang kehidupan


(5)

19 3. Bidang Ekonom i

M asjid Jogokariyan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat menempuh jalan dengan m em berikan:

a. Pelat ihan w irausaha dalam bent uk pelat ihan pert ukangan, pelat ihan t at a boga, dan pelat ihan sablon

b. Pem berian bant uan m odal unt uk pedagang kecil

c. Bant uan jaringan pemasaran bagi usaha-usaha yang ada di sekit ar masjid Jogokariyan .

Usaha-usaha nyat a yang dilakukan pihak M asjid Jogokariyan ini meskipun belum mencapai t ingkat ideal namun kini t elah mengant arkannya menjadi salah sat u masjid percont ohan di Indonesia. Tidak mengherankan bila masjid ini hampir t iap harinya dikunjungi berbagai kalangan unt uk menimba ilmu dan pengalaman dalam m em akm urkan m asjid.

Daftar Pustaka

Arikunt o, Suharsimi, Prosedur Penelit ian Suat u Pendekat an Prakt ek, (Jakart a: PT Bina Aksara, 1989).

Bahri, Syuhada, Sambut an dalam Panduan Pengelolaan M asjid & Islamic Cent re,

(Jakarta: Bidang Pemberdayaan Daerah & Kerjasama Dalam Negeri Dew an Dakw ah Islamiyah Indonesia).

Bulet in Idul Fit ri M asjid Jogokariyan Yogyakart a, Dari Jogokariyan unt uk Indonesia dan Dunia (Yogyakart a: M asjid Jogokariyan, 1431 H).


(6)

20 Husaini Usman dan Purnomo Set iady, M et odologi Penelit ian Sosial, (Jakart a: PT

Bumi Aksara, 2006).

Jazir ASP, M uham m ad, M at eri Present asi M anajemen M asjid Jogokariyan, Compac disk (Yogyakart a: Jogokariyan, 2012).

Jum adi, Nasrullah, 5Langkah M udah M embent uk dan M engopt imalkan Bait ul M aal M asjid, (Surakart a: Lembaga Opt imalisasi Bait ul M aal M asjid, 2011)

Kont jaraningrat (ed), M et ode-M et ode Penelit ian M asyarakat , (Bandung: Tarsit o, 1982).

Suryanegara, Ahmad M ansur, M enemukan Sejarah; Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, (Bandung: M izan, 1995).

Sut armadi, Ahmad, M asjid; Tinjauan al -Qur’an, Al -Sunnah Dan M anajemennya,

(Jakart a: Kalimah, 2001).

Usm an, Husaini dan Set iady, Purnom o, M et odologi Penelit ian Sosial, (Jakart a: PT Bumi Aksara, 2006).