PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI INDUKTIF MODEL TABA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI HIKAYAT ”INDRA DEWA” OLEH SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI INDUKTIF MODEL TABA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI HIKAYAT ”INDRA

DEWA” OLEH SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Endang Listariani

NIM 05310599

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2010


(2)

ABSTRAK

Endang Listariani, NIM 05310599, Pengaruh Penggunaan Strategi Induktif Model Taba terhadap Kemampuan Mengapresiasi Hikayat Indra Dewa Oleh Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.” Skripsi. Medan. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam materi mengapresiasi hikayat Indra Dewa dengan menggunakan strategi induktif model Taba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember di MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2009/2010. Populasi adalah siswa kelas X yang berjumlah 258 orang. Dari populasi ditetapkan sampel untuk menjadi wakil dari populasi yang ada yaitu sebanyak 32 orang siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dari pengolahan data diperoleh hasil pre test dengan rata-rata = 66,56, standar deviasi = 11,33. Sedangkan hasil post test menunjukkan rata-rata = 79,03, standar deviasi = 7,55. Dari uji data hasil pre test dan post test didapat kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen.

Dari hasil perbandingan nilai pre test dan post test dalam kemampuan mengapresiasi hikayat Indra Dewa, diperoleh to (thitung ) adalah 6,78. Setelah dikonsultasikan dengan harga ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,00 pada taraf signifikan 1% = 2,65 dengan dk (32+32)-2 =62, maka thitung lebih besar dari ttabel (2,00<6,78 dan 2,65<6,78). Ini berarti kemampuan mengapresiasi hikayat Indra Dewa sebelum dan sesudah menggunakan strategi induktif model Taba mempunyai perbedaan.

Skor antara variabel X dan variabel Y juga berbeda (lebih besar variabel Y). Hal ini berarti penggunaan strategi induktif model Taba berpengaruh positif terhadap kemampuan mengapresiasi hikayat Indra Dewa.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Penggunaan Strategi Induktif Model Taba terhadap Kemampuan Mengapresiasi Hikayat ”Indra Dewa” oleh Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010 ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Atas segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan

dan para pembantu rektor serta seluruh staf pegawai dan administrasi 2. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan dan para pembantu dekan serta seluruh staf pegawai dan administrasi

3. Dra. Rosmawaty, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

4. Muhammad Surif, S.Pd.,M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

5. Drs. Basyaruddin, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Drs. T.R. Pangaribuan selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi arahan selama perkuliahan

7. Dra. Mursini, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

8. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan perkuliahan selama penulis menuntut ilmu

9. Kepala Madrasah, Bapak dan Ibu guru beserta pegawai Tata Usaha Man 2 Model Medan, terutama kepada Ibu Hj. Nurshofa dan Ibu Rosliana, S.Pd. yang telah banyak membantuk dalam pelaksanan penelitian di MAN 2 Model Medan


(4)

10.Ayahnda Sulisman dan Ibunda Sugiani, S.Pd. yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, semangat dan doanya serta memberikan materi dan moril yang tak kan pernah bisa terbalas

11.Abangda tercinta Agusmansyah yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, doa dan juga selalu mewarnai setiap detik perjalanan

12.Terimakasih kepada Adindaku tersayang Dwi Purnamasari, Tri Irwan Syahputra, dan Nurlia Mona Syahfitri yang telah memberi motivasi dan doanya

13.Keluarga dari abangda tercinta; Ibunda Hamidah, Atok, Makda Mila, Makcu Habibah, Ibu Ifah, Bengah dan Kak Ngah, Bayong Iwan, Manteh Ijan, dan keluarga lainnya di Sunggal

14.Sahabat-sahabatku yang tercinta khusus di kelas C Reguler; Rahmatun Sya’diah, Titin Supraptina, Yuni Hartika Purba, Erni Yusnita, Rusdah Sianipar, Syafrida Nur, Riski Andayani, Nofrida Sihotang dan sahabat-sahabat terbaikku yang lainnya di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 15.Sahabat-sahabatku di BT/BS Atlantic, Tanjung Morawa; kakanda Bagus,

kakanda Brams, kakanda Rifan, kakanda Fatimah, kakanda Retno, kakanda Widi, kakanda Pipin, kakanda Eva, kakanda Nini, kakanda Haty, kakanda Inggih, yang banyak memberikan inspirasi dan semangat serta doanya.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, Februari 2010 Penulis

Endang Listariani NIM 05310599


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Kerangka Teoretis ... 7

1. Kemampuan Mengapresiasi Hikayat Indra Dewa... 7

a. Pengertian Kemampuan ... 7

b. Pengertian Apresiasi... 8

c. Hakikat Sastra Melayu Klasik ... 10

d. Hakikat Hikayat ... 15

2. Hakikat Strategi Induktif Model Taba ... 22


(6)

C. Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 34

D. Metode Penelitian ... 34

E. Desain Penelitian ... 35

F. Instrumen Penelitian ... 36

1. Jalannya Eksperimen ... 37

2. Teknik Pengambilan Data ... 42

3. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Penyajian Data ... 50

B. Analisis Data ... 52

C. Pengujian Hipotesis ... 62

D. Rangkuman Sementara... 63

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Simpulan ... 66

B. Saran ... 66


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman TABEL I TAHAPAN KEGIATAN STRATEGI INDUKTIF

MODEL TABA ... 25

TABEL II FASE MODEL TABA ... 27

TABEL III POPULASI SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 ... 32

TABEL IV DESAIN EKSPERIMEN ONE GROUP PRE-TEST DAN POST-TEST DESIGN ... 36

TABEL V JALANNYA EKSPERIMEN ONE GROUP PRE-TEST DAN POST-TEST DESIGN PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI INDUKTIF MODEL TABA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI HIKAYAT INDRA DEWA ... 37

TABEL VI KISI-KISI PENILAIAN MENGAPRESIASI HIKAYAT INDRA DEWA ... 42

TABEL VII DATA HASIL PRE TEST DAN POST TEST ... 50

TABEL VIII DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL PRE TEST ... 52

TABEL IX DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL POST TEST ... 54

TABEL X UJI NORMALITAS DATA VARIABEL X ... 56

TABEL XI UJI NORMALITAS DATA VARIABEL Y ... 58


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN I HIKAYAT INDRA DEWA ... 70

LAMPIRAN II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ... 77

LAMPIRAN III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ... 81

LAMPIRAN IV RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ... 85

LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ... 89

LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ... 93

LAMPIRAN VII PRE TEST / POST TEST ... 97

LAMPIRAN IX TABEL DISTRIBUSI NORMAL ... 98

LAMPIRAN X TABEL TITIK KRITIS DISTRIBUSI T ... 99


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan hasil daya cipta manusia baik lisan maupun tulisan yang memiliki ciri keartistikan dan keindahan dalam mengungkapkan isinya. Setiap karya sastra apapun wujudnya pada hakikatnya merupakan media komunikasi antara penikmat dengan penciptanya. Tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan, melalui karya sastra dapat dilihat berbagai masalah kehidupan manusia dalam lingkungannya.

Salah satu kelompok periodisasi sastra Indonesia adalah sastra Melayu klasik (sastra Indonesia lama). Apabila dihubungkan dengan kesusastraan Indonesia, maka objek pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang belum mendapat pengaruh Barat. Hal ini disebabkan karena hubungannya yang sangat erat dengan sastra Indonesia. Diketahui bahwa sastra Indonesia adalah sastra yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai mediumnya. Bahasa Indonesia itu sendiri tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu. Akan tetapi akan kurang tepat juga jika dikatakan bahwa sastra Melayu sama dengan sastra Indonesia karena memang kenyataannya bahasa Melayu tidak sama dengan bahasa Indonesia.

Selain itu, salah satu cakupan dari sastra Melayu klasik yaitu hikayat. Melalui hikayat seorang pengarang dapat menyampaikan pesan, ide, dan amanat kepada pembaca. Pembaca diharapkan memiliki sikap kritis sehingga mampu menganalisis dan menemukan makna berharga yang terkandung dalam hikayat tersebut.


(10)

Kemampuan mengapresiasi hikayat merupakan suatu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa karena kegiatan mengapresiasi hikayat merupakan salah satu aspek sastra. Selain itu mengapresiasi hikayat dapat mempermudah siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam hikayat tersebut.

Pengajaran sastra Melayu klasik berupa hikayat di sekolah lanjutan termasuk pada aspek kemampuan yang tercantum pada kurikulum di dalam bahan kajian berapresiasi sastra dalam berbagai jenis dan bentuk, yaitu 1) mendengarkan karya sastra yang dilisankan atau dibacakan dan memahami pikiran, perasaan, dan imajinasi yang terkandung di dalamnya; 2) membaca karya sastra tulis dan berekspresi sastra; 3) menulis karya sastra, berupa mengekspresikan pikiran, perasaan, dan imajinasi dengan menggunakan bahasa tulis; dan 4) melisankan karya sastra, berupa menuturkan, membawakan, dan membacakan karya sastra.

Oleh karena sastra Melayu klasik berupa hikayat merupakan salah satu bagian aspek kemampuan bersastra, maka telah diajarkan kepada siswa kelas X MAN 2 Model Medan. Meskipun siswa telah diajarkan tentang kemampuan bersastra termasuk apresiasi hikayat, masih banyak keluhan guru bahwa siswa belum memahami dan belum mampu mengapresiasi hikayat dengan baik termasuk dalam memahami unsur-unsur intrinsiknya.

Berdasarkan pengalaman selama praktik lapangan, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya mengenai sastra kurang diminati sehingga tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia saat ini masih belum terpenuhi. Hal ini diperkuat dalam artikel Kompas yang memuat keberadaan sastra Indonesia


(11)

yang buruk yang didapatkan dari makalah pada Seminar HMJ Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP UMSU. Pertama, pendidikan sastra terpinggirkan. Kedua, bacaan sastra sangat minim. Ketiga, pendidikan sastra mengalami kemunduran. Keempat, guru tentukan pengajaran sastra. Kelima, pengajaran sastra perlu paradigma baru (Selasa, 18 November 2008:12).

Hal senada juga dibuktikan oleh penelitian Herman (2003) dengan judul “Kemampuan Mengapresiasi Hikayat Dewa Mandu oleh Siswa Kelas 1SMA

Teluk Bintan Kabupaten Kepulauan Riau.” Dinyatakan dalam tesisnya bahwa

kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Teluk Bintan Kabupaten Kepulauan Riau dalam mengapresiasi Hikayat Dewa Mandu masih kurang dari kriteria baik karena hanya mencapai pada interval persentase penguasaan 0% - 59%.

Hal-hal tersebut di atas juga diperkuat dengan hasil kemampuan bersastra siswa khususnya apresiasi sastra Melayu klasik yang diperoleh pada saat meninjau kemampuan siswa kelas X MAN 2 Model Medan dalam apresiasi hikayat bahwa nilai rata-rata mereka belum mencukupi standar yang ditentukan KTSP, yaitu >7,50. Oleh karena itu, berkembang isu di tengah masyarakat bahwa guru tidak mampu membina dan mengembangkan kemampuan bersastra para siswanya.

Dengan melihat fenomena di atas, peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan suatu strategi pembelajaran yaitu strategi induktif model Taba. Strategi induktif model Taba ini merupakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada pengolahan informasi. Menurut Taba, berpikir induktif melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara pengajarannya, yaitu pembentukan konsep (concept formation), interpretasi


(12)

data (data interpretation), dan penerapan prinsip (application of principles). Keistimewaan strategi induktif model Taba ini adalah sangat cocok bagi pembahasan sastra. Data-data sastra langsung diteliti oleh siswa, kemudian diadakan penyimpulan-penyimpulan. Hal ini sesuai dengan pendekatan apresiasi sastra. Secara singkat strategi pembelajaran ini ditujukan untuk membangun mental kognitif siswa. Diharapkan strategi induktif model Taba ini dapat membantu siswa dalam mengapresiasi hikayat tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, muncullah keinginan peneliti untuk mencoba melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi Induktif Model Taba terhadap Kemampuan Mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” oleh Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. siswa cenderung kurang berminat mempelajari sastra khususnya hikayat sehingga belum sepenuhnya menguasai unsur-unsur intrinsik hikayat 2. siswa belum maksimal memahami hikayat sehingga sulit menganalis

unsur-unsur intrinsik hikayat

3. dalam mengajar guru masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa atau tidak melakukan pengajaran bermakna

4. diduga penggunaan strategi induktif model Taba dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi hikayat.


(13)

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan ini dibatasi pada permasalahan yang lebih khusus untuk mencapai hasil yang maksimal. Surakmad (2000:26) menyatakan “Pembatasan masalah penelitian perlu dirumuskan agar dapat kemudahan dan penyederhanaan yang akan dikaji.”

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada bagaimanakan pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap kemampuan mengapresiasi hikayat “Indra Dewa” oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2009/2010. Adapun yang dibatasi dalam apresiasi hikayat Indra Dewa” hanya pada analisis objektif (struktural) yaitu memahami unsur -unsur intrinsik dari Hikayat “Indra Dewa” tersebut.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan siswa mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa

dengan menggunakan strategi induktif model Taba oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan?

2. Apakah ada pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap kemampuan mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan?


(14)

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. mengetahui bagaimana kemampuan siswa mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” dengan menggunakan strategi induktif model Taba oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan

2. mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap kemampuan mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. masukan bagi guru khususnya guru bidang studi Bahasa dan Sastra

Indonesia dalam kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan strategi induktif model Taba khususnya dalam pengajaran sastra

2. memberi informasi tentang kemampuan siswa memahami unsur intrinsik hikayat sehingga para guru dapat menjadikannya tolak ukur dalam meningkatkan kemampuan para siswanya

3. sebagai bahan perbandingan untuk peneliti lanjutan yang akan meneliti dengan masalah yang sama.


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh thitung >ttabel (6,78>2,00), maka terdapat pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap

kemampuan mengapresiasi hikayat “Indra Dewa”.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MAN 2 Model Medan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran mengapresiasi hikayat “Indra Dewa” sebelum mendapat perlakuan (strategi induktif Model Taba) lebih rendah dibandingkan sesudah mendapat perlakuan (strategi induktif model Taba). 3. Nilai rata-rata pre test yang diberi pembelajaran mengepresiasi hikayat “Indra

Dewa” sebelum mendapat perlakuan adalah 66,56 dan nilai rata-rata post test siswa yang diberi pembelajaran mengapresiasi hikayat “Indra Dewa” sesudah mendapat perlakuan adalah 79,03.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran yang bernilai efektif sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan, sehingga siswa merasa tidak dibebani oleh metode-metode yang menyebabkan ia merasa jenuh dan bosan ketika mengikuti pelajaran yang diberikan.


(16)

2. Bagi guru, khususnya guru bahasa dan sastra Indonesiao di MAN 2 Model Medan agar dapat mempertimbangkan strategi induktif model Taba dalam membelajarkan konsep-konsep Bahasa dan Sastra Indonesia pada siswa karena strategi pembelajaran ini lebih membantu siswa untuk memahami konsep-konsep tersebut khususnya mengapresiasi sebuah hikayat.

3. Kepada siapa saja, kiranya mengadakan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh data yang akurat.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djamaris, Edwar. 1990. Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik. Jakarta: Balai Pustaka.

Fanani, M. dkk. 1997. Analisis Struktur dan Nilai Budaya: Hikayat Indra Dewa, Hikayat Dewa Mandu, Hikayat Maharaja Bikramasakti. Jakarta: Depdikbud.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Kosasih, E. 2008. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Angkasa.

Liaw Yock Fang. 1982. Sejarah Kesusatraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga. Munandar, S.C. Utami. 1998. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Natawidjaja, P. Suparman. 1996. Apresiasi Stilistika. Yogyakarta: Intermassa. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

Univercity Press.

Sayuti. 2000. Berkenalan dengan Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Pers.

Semi, Atar. 1993. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Semiawan, Conny. 1997. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjiman, Panuti. 1995. Filologi Melayu. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Surakmad, Winarno. 2000. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan


(18)

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.s Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Waluyo, Herman. 1996. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

. 2001. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita. http://melayuonline.com/article/?a=b2tul3F1, diakses tanggal 3 Juni 2009. http://oyoth.multiply.com/journal/item/s, diakses tanggal 3 Juni 2009.


(1)

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan ini dibatasi pada permasalahan yang lebih khusus untuk mencapai hasil yang maksimal. Surakmad (2000:26) menyatakan “Pembatasan masalah penelitian perlu dirumuskan agar dapat kemudahan dan penyederhanaan yang akan dikaji.”

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada bagaimanakan pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap kemampuan mengapresiasi hikayat “Indra Dewa” oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2009/2010. Adapun yang dibatasi dalam apresiasi hikayat Indra Dewa” hanya pada analisis objektif (struktural) yaitu memahami unsur -unsur intrinsik dari Hikayat “Indra Dewa” tersebut.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan siswa mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” dengan menggunakan strategi induktif model Taba oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan?

2. Apakah ada pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap kemampuan mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan?


(2)

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. mengetahui bagaimana kemampuan siswa mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” dengan menggunakan strategi induktif model Taba oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan

2. mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap kemampuan mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” oleh siswa kelas X MAN 2 Model Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. masukan bagi guru khususnya guru bidang studi Bahasa dan Sastra

Indonesia dalam kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan strategi induktif model Taba khususnya dalam pengajaran sastra

2. memberi informasi tentang kemampuan siswa memahami unsur intrinsik hikayat sehingga para guru dapat menjadikannya tolak ukur dalam meningkatkan kemampuan para siswanya

3. sebagai bahan perbandingan untuk peneliti lanjutan yang akan meneliti dengan masalah yang sama.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh thitung >ttabel (6,78>2,00), maka terdapat pengaruh penggunaan strategi induktif model Taba terhadap

kemampuan mengapresiasi hikayat “Indra Dewa”.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MAN 2 Model Medan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran mengapresiasi hikayat “Indra Dewa” sebelum mendapat perlakuan (strategi induktif Model Taba) lebih rendah dibandingkan sesudah mendapat perlakuan (strategi induktif model Taba). 3. Nilai rata-rata pre test yang diberi pembelajaran mengepresiasi hikayat “Indra

Dewa” sebelum mendapat perlakuan adalah 66,56 dan nilai rata-rata post test siswa yang diberi pembelajaran mengapresiasi hikayat “Indra Dewa” sesudah mendapat perlakuan adalah 79,03.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran yang bernilai efektif sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan, sehingga siswa merasa tidak dibebani oleh metode-metode yang menyebabkan ia merasa jenuh dan bosan ketika mengikuti pelajaran yang diberikan.


(4)

2. Bagi guru, khususnya guru bahasa dan sastra Indonesiao di MAN 2 Model Medan agar dapat mempertimbangkan strategi induktif model Taba dalam membelajarkan konsep-konsep Bahasa dan Sastra Indonesia pada siswa karena strategi pembelajaran ini lebih membantu siswa untuk memahami konsep-konsep tersebut khususnya mengapresiasi sebuah hikayat.

3. Kepada siapa saja, kiranya mengadakan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh data yang akurat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djamaris, Edwar. 1990. Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik. Jakarta: Balai Pustaka.

Fanani, M. dkk. 1997. Analisis Struktur dan Nilai Budaya: Hikayat Indra Dewa, Hikayat Dewa Mandu, Hikayat Maharaja Bikramasakti. Jakarta: Depdikbud.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Kosasih, E. 2008. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Angkasa.

Liaw Yock Fang. 1982. Sejarah Kesusatraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga. Munandar, S.C. Utami. 1998. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Natawidjaja, P. Suparman. 1996. Apresiasi Stilistika. Yogyakarta: Intermassa. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

Univercity Press.

Sayuti. 2000. Berkenalan dengan Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Pers.

Semi, Atar. 1993. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Semiawan, Conny. 1997. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjiman, Panuti. 1995. Filologi Melayu. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Surakmad, Winarno. 2000. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan

Teknik. Bandung: Tarsito.


(6)

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.s Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Waluyo, Herman. 1996. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

. 2001. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita. http://melayuonline.com/article/?a=b2tul3F1, diakses tanggal 3 Juni 2009. http://oyoth.multiply.com/journal/item/s, diakses tanggal 3 Juni 2009.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN ASPEK MORAL TOKOH UTAMA WANITA DALAM CERPEN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF MODEL TABA PADA SISWA KELAS XI BAHASA MAN 1 MODEL BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 32 75

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN MODEL ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 57

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA TRI SUKSES NATAR

6 23 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI QUANTUM TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RAMBAH HILIR

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP N 2 RAMBAH HILIR

0 30 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

1 PENGARUH PENERAPAN MODEL NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMAN 2 NGABANG

1 1 10

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

0 1 8

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA

0 1 12

PENGARUH PERSEPSI IKLIM KELAS TERHADAP PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING SISWA KELAS X DAN XI UNGGULANPADA SMA NEGERI 3 MEDAN

1 1 14