PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN MODEL ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ABSTRAK
Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model
Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII
MTs Negeri 2 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh
NOFRIA YULIYANTI
Strategi pengorganisasian pembelajaran merupakan kegiatan pemilihan isi dan
penyusunan isi materi pembelajaran yang akan disampaikan di dalam kelas.
Materi merupakan salah satu komponen dari strategi pembelajaran. Strategi
pengorganisasian pembelajaran model elaborasi dimulai dengan menyajikan
materi dari tingkat umum ke tingkat rinci, melalui rangkuman dan sintesis dapat
memperkuat pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan diharapkan
berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Pengaruh yang Signifikan
Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2
Bandar Lampung TP 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode Quasi
Eksperimen dengan teknik analisis data kuantitatif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan random sampling dengan sampel kelas VIII H MTs N 2 Bandar

Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
penerapaan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi terhadap
hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran IPS kelas VIII MTs Negeri 2
Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014, dengan diketahui thitung 2,93 > ttabel
2,0244 dari hasil tersebut keputusan uji yang diambil yaitu H0 ditolak, dengan
taraf signifikan r = 0,40 yang apabila ditafsirkan menggunakan tabel pengukuran
koefisien korelasi artinya taraf signifikan yang dicapai cukup, dengan koefisien
determinasi sebesar 16% hal tersebut menunjukan pengaruh penerapan Strategi
Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi terhadap hasil belajar kognitif
siswa dalam pembelajaran IPS hanya sebesar 16 %.

ABSTRAK
Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model
Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII
MTs Negeri 2 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh
NOFRIA YULIYANTI

Strategi pengorganisasian pembelajaran merupakan kegiatan pemilihan isi dan
penyusunan isi materi pembelajaran yang akan disampaikan di dalam kelas.
Materi merupakan salah satu komponen dari strategi pembelajaran. Strategi
pengorganisasian pembelajaran model elaborasi dimulai dengan menyajikan
materi dari tingkat umum ke tingkat rinci, melalui rangkuman dan sintesis dapat
memperkuat pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan diharapkan
berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Pengaruh yang Signifikan
Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2
Bandar Lampung TP 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode Quasi
Eksperimen dengan teknik analisis data kuantitatif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan random sampling dengan sampel kelas VIII H MTs N 2 Bandar
Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
penerapaan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi terhadap
hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran IPS kelas VIII MTs Negeri 2
Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014, dengan diketahui thitung 2,93 > ttabel
2,0244 dari hasil tersebut keputusan uji yang diambil yaitu H0 ditolak, dengan
taraf signifikan r = 0,40 yang apabila ditafsirkan menggunakan tabel pengukuran

koefisien korelasi artinya taraf signifikan yang dicapai cukup, dengan koefisien
determinasi sebesar 16% hal tersebut menunjukan pengaruh penerapan Strategi
Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi terhadap hasil belajar kognitif
siswa dalam pembelajaran IPS hanya sebesar 16 %.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 12
Nopember 1992, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan
Bapak Yulizal dengan Ibu Yurni. Pendidikan penulis dimulai dari
Taman Kanak-Kanak Permata Biru, Sukarame, Bandar Lampung.
Kemudian penulis melanjutkan Sekolah Dasar (SD) di SDN 2 Sukarame yang selesai
pada tahun 2004. Tahun 2007, penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di
SMP Negeri 12 Bandar Lampung dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di
MAN 1 Model Bandar Lampung yang pada tahun 2010. Tahun 2010, penulis tercatat
sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Pada semester VI penulis telah melaksanankan Kuliah Kerja Nyata dan juga Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di MTs Al-Hidayah Tanjung Raya, Sukau, Lampung
Barat. Selama melaksanakan Perkuliahan di Program Studi Pendidikan Sejarah

Universitas Lampung penulis aktif dalam kegiatan Forum Komunikasi Mahasiswa dan
Alumni (FOKMA) sebagai sekretaris bidang kerohanian periode 2013-2014.

PERSEMBAHAN

Segala puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala karunia –Nya.
Sholawat seiring salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar Nabi
Muhamad SAW.
Kupersembahkan karya kecil-ku ini kepada :
Pertama teruntuk Orang Tua Ku yaitu bapak Yulizal atas setiap tetes
keringatmu untuk kebahagian putrimu ini dan Ibu Yurni
yang telah melahirkanku ke dunia dan senantiasa selalu mendoakanku di setiap
sujudnya. Untuk Adikku satu-satunya yang paling ku sayangi Muhamad
Syafe’i, yang telah sama-sama kita berjuang atas kehidupan yang kita tempuh
ini. Kita akan terus berjuang untuk mencapai cita-cita demi kebahagiaan
keluarga.
Terima kasih ku hanturkan untuk seluruh keluarga besar yang ada di Padang,
walau jarak memisahkan kita, tapi keyakinnanku atas doa yang senatiasa di
dikirimkan untuk kesuksesanku. Terima kasih atas dukungan selama ini.
Untuk almamater tercinta “Universitas Lampung”


MOTO

“Arah yang diberikan pendidikan adalah untuk mengawali hidup
seseorang akan menentukan masa depannya”.

(Plato)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat, hidayah dan kemudahan yang
telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS
Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014” penulis
selesaikan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Praktikan menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi


ini tidak lepas dari

dukungan, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak, Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak Dr.H.Bujang Rahman, M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung;
2. Bapak Dr.H.M.Thoha B.S. jaya, M.S., Pembantu Dekan I Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Drs.Arwin Achmad, M.Si., Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs.H.Iskandar Syah, M.H., Pembantu Dekan III Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan

pembahas

seminar serta penguji yang telah memberikan saran dan nasehat yang
bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Drs.H.Buchori Asyik, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung;
6. Bapak Drs. H. Maskun, M.H., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas

Keguruan

dan

Ilmu

Pendidikan

Universitas

Lampung,

Pembimbing akademik dan sekaligus pembimbing I yang dengan ikhlas
dan sabar

memberikan arahan, masukan, motivasi dan bimbingannya


kepada penulis dengan baik dalam menyelesaikan skripsi ini;
7. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd. M.Hum., dosen pendidikan sejarah dan
sebagai pembimbing II yang dengan ikhlas dan senantiasa sabar
membimbing,

mengarahkan,

dan

memotivasi

penulis

dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
8. Bapak Drs.H. Ali Imron, M.Hum., Bapak Drs. Wakidi, M.Hum., Bapak
Drs. Syaiful M,M.Si., Bapak Drs. H. Tontowi Amsia , M.Si., Bapak Dr.
Hendry Susanto, M.Si., Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum.,

Bapak M. Basri, S.Pd, M.Pd., Bapak Suparman Arif,S.Pd, M.Pd., dosen di
Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah membimbing penulis selama
menjadi mahasiswa;
9. Bapak dan Ibu staff tata usaha dan karyawan Universitas Lampung;

10. Bapak Drs. Ridwan Hawari, M.M., Kepala MTs Negeri 2 Bandar
Lampung yang telah memberikan izin penulis melakukan penelitian
skripsi
11. Bapak Drs. Tarmadi waka kurikulum MTs Negeri 2 Bandar Lampung
yang telah membantu penulis selama penelitian skripsi
12. Bapak Juanda, S.Pd, M.P.di guru mata pelajaran IPS di MTs Negeri 2
Bandar Lampung yang telah memberi bantuan dan saran dalam
melaksanakan penelitian.
13. Sahabat-sahabat terbaikku Ria Setiawati, Yuliza Sushanty, Tila Paulina,
Dela Hapmita, Benedekta May, Naylur R, Rika Warda, Mey Destriani,
Linda, Taufik Siswoyo, Dimas, Deka, Nurul Anwar, Khairul Afandi,
Fadillah Makmur atas persahabatan, kekeluargaan dan canda tawa kita
selama ini
14. Teman-teman seperjuangan 2010 Aditya, Taufik Indra, Erma, lensy, Dwi
Oktavia, Anissa Fitri, Niken dan seluruh teman-teman seperjuangan 2010

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, April 2014
Penulis,

Nofria Yuliyanti

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ABSTRAK ......................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................
HALAMAN RIWAYAT HIDUP ..................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

HALAMAN MOTO .......................................................................................
SANWACANA ...............................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN ...............................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xii
xiv
xvi

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .....................................................................................
1.2. Analisis Masalah ....................................................................................
1.2.1. Identifikasi Masalah ....................................................................
1.2.2. Pembatasan Masalah ...................................................................
1.2.3. Rumusan Masalah........................................................................
1.3. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian ..............................
1.3.1. Tujuan Penelitian .........................................................................
1.3.2. Kegunaan Penelitian ....................................................................
1.3.3. Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................

1
4
4
5
5
5
5
5
6

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA dan
HIPOTESIS
2.1. Tinjauan Teoritis ..................................................................................
2.1.1. Teori Strategi Pembelajaran ........................................................
2.1.2. Teori Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Mode
Elaborasi .....................................................................................
2.1.3 Teori Hasil Belajar .....................................................................
2.1.4 Teori Pembelajaran IPS ..............................................................
2.2 Penelitian Relevan .................................................................................
2.3.Kerangka fikir........................................................................................
2.4. Paradigma .............................................................................................
2.5 Hipotesis ................................................................................................

8
8
10
14
15
17
18
19
19

III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian................................................................................
3.2 .Populasi Dan Sampel ..........................................................................
3.2.1. Populasi ....................................................................................
3.2.2. Sampel ......................................................................................
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel .....................................................
3.3. Variabel dan Definisi Operasional ........................................................
3.3.1. Variabel Penelitian .....................................................................
3.3.2. Definisi Operasional...................................................................
3.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................
3.4.1. Teknik Observasi .......................................................................
3.4.2. Teknik Dokumentasi ..................................................................
3.4.3. Tes ..............................................................................................
3.3.4. Teknik Kepustakaan ...................................................................
3.5. Instrumen Penelitian .............................................................................
3.6. Langkah-langkah Penelitian .................................................................
3.7. Uji Instrumen Penelitian .......................................................................
3.7.1. Uji Validitas Data .......................................................................
3.7.2. Uji Realibitas .............................................................................
3.8. Teknis Analisis Data ...........................................................................

23
23
23
25
25
26
26
27
27
28
28
28
29
29
29
30
30
31
32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................................
4.1.1. Sejarah MTs N 2 Bandar Lampung ...........................................
4.1.2. Sumber Daya Pendidikan ...........................................................
4.1.2.1 Tenaga Pendidik ...........................................................
4.1.2.2 Data Siswa .....................................................................
4.1.3 Visi dan Misi .............................................................................
4.1.4 Situasi dan Kondisi ....................................................................
4.1.5 Sarana dan Prasarana .................................................................
4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................
4.4 Analisis Data Penelitian .......................................................................
4.4 Pembahasan ..........................................................................................

37
37
39
39
42
42
43
46
48
56
58

V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................
5.2 Saran ...............................................................................................

63
64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1

Jumlah Populasi Kelas VIII MTs N 2 Bandar Lampung .......................

23

3.2

Sampel Penelitian ....................................................................................

25

3.3

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi................................................

34

4.1

Daftar Nama Kepala MTs N 2 Bandar Lampung ...................................

38

4.2

Daftar guru dan karyawan MTs N 2 Bandar Lampung...........................

39

4.3

Rincian Siswa Kelas VIII MTs N 2 Bandar Lampung ...........................

42

4.4

Daftar Ruang Sarana dan Prasarana MTs N 2 Bandar Lampung............

46

4.5

Daftar Fasilitas Pendukung di MTs N 2 Bandar Lampung .....................

48

4.6

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ............................................................

51

4.7

Rekapitulasi Kategori Hasil Belajar Kognitif Siswa..............................

52

4.8

Distribusi Hasil Belajar Kognitif Pre-Test ..............................................

55

4.9

Distribusi Hasil Belajar Kognitif Posttest ...............................................

56

4.10 Uji Normalitas .........................................................................................

56

4.11 Rekapitulasi Uji Normalitas ....................................................................

57

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Uji Validitas Instrumen
2. Uji Realibilitas
3. Uji Hipotesis
4. Silabus Pembelajaran
5. Perangkat Pembelajaran RPP
6. Kisi-kisi Soal Posttest
7. Soal Posttest Pertama dan Kunci Jawaban
8. Lembar Rencana Judul Kaji Tindakan/Skripsi Makalah
9. Lembar Komisi Pembimbing
10. Lembar Penelitian Pendahuluan
11. Lembar Izin Penelitian
12. Kartu Kontrol Bimbingan skripsi
13. Surat Keterangan Telah melaksanakan Penelitian
14. Foto-Foto

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru adalah salah satu komponen dalam proses pendidikan. Di pundaknya
terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha kependidikan. Seorang
guru bukan hanyalah sebagai pemberi informasi pengetahuan saja kepada peserta
didik tapi lebih dari itu guru juga dituntut sebagai seorang fasilitator belajar.
Dalam proses pengajar di sekolah (kelas) peranan guru lebih spesifik sifatnya
dalam pengertian yang sempit yakni dalam hubungan proses belajar mengajar.
Peranan guru adalah sekaligus sebagai pengorganisasian lingkungan belajar dan
sebagai fasilitator belajar (Muhamad Basri,2012:2). Sebagai fasilitator seorang
guru diharuskan memberi bimbingan dan bantuan kepada peserta didik sehingga
pembelajaran dapat mencapai tujuannya.
Di dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan . Begitu
banyak strategi pembelajaran yang ada namun tentunya tidak semua strategi
tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS. Guru juga harus pandai
memilah dan memilih strategi pembelajaran mana yang cocok untuk mata
pelajaran IPS.

Strategi pembelajaran yang dilakukan guru menjadi salah satu kajian untuk
mengukur kualitas pembelajaran, maka di dalamnya terdapat 3 stratregi yang
menjadi

pusat

perhatian.

Ketiga

strategi

tersebut

adalah

(1)

strategi

pengorganisasian, (2) strategi penyampaian, (3) strategi pengelolaan (Hamzah B.
Uno,2012:154).
Strategi pengorganisasian pembelajaran model elaborasi termasuk ke dalam
kategori yang pertama yaitu strategi pengorganisasian. Strategi pengorganisasian
pembelajaran lebih menekankan kepada pemilihan dan penyusunan isi materi
pembelajaran yang akan disampaikan di kelas dari tingkat umum ke tingkat rinci
secara bertahap sehingga peserta didik dapat memahami materi pembelajaran IPS.
Seperti yang dikemukakan oleh Hamzah B.Uno bahwa pergantian uraian dari
suatu bagian ke bagian yang lain selalu diperkuat dengan rangkuman dan sintesis,
hal ini dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman (Hamzah B.Uno,2012:143).
Pengorganisasian pengajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu
membangun

struktur

kognitif

siswa

terhadap

pangetahuan

baru

yang

dipelajarinya, akan memberikan hasil belajar yang lebih baik (Hamzah B.
Uno,2012:146). Maka dengan penerapan strategi pengorganisasian pembelajaran
model elaborasi dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan hasil belajar
yang baik dalam pembelajaran IPS.
Dalam menerapkan strategi pengorganisasian pembelajaran model elaborasi guru
harus melakukan perencanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pemilihan dan
penyusunan materi ajar dari tingkat umum ke rinci. Hal tersebut diperkuat oleh
pendapat Nurochim (2013:85) bahwa perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan

guru dalam pemilihan materi ,metode, media dan alat evaluasi. Setelah melakukan
perencanaan guru melaksanakan langkah-langkah dari strategi pengorganisasian
pembelajaran model elaborasi yang meliputi penyajian epitome, elaborasi tahap
pertama, pemberian rangkuman dan sintesis antarbagian, elaborasi kedua,
pemberian rangkuman dan sintesis akhir (Hamzah B. Uno,2012:144).
Materi pembelajaran salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran,
mempersiapkan dan mengorganisasikan materi dengan baik merupakan salah satu
cara agar pelaksanaan pembelajaran memberikan hasil belajar yang baik pula.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Hamzah B. Uno bahwa pengorganisasian
pengajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu membangun struktur
kognitif siswa terhadap pangetahuan baru yang dipelajarinya, akan berpengaruh
terhadap hasil belajar.
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dikelompokan ke dalam tiga kategori (Asep
Jihad dan Abdul Haris,2013:16) yakni domain kognitif, afektif dan psikomotor.
Jenjang kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif
tingkat tinggi. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada Jum’at 1 Nopember 2013 dengan guru
mata pelajaran IPS kelas VIII selama ini dalam proses pembelajaran IPS teknik
yang digunakan

adalah ceramah dan diskusi bervariasi, penerapan berbagai

macam strategi pembelajaran masih terbilang minim saat pelaksanaan
pembelajaran IPS. Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penilitian yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model
Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas
VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung TP 2013/2014”.
1.2 Analisis Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan masalahnya
sebagai berikut:
1. Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model
Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam Pembelajaran IPS
Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung TP 2013/2014.
2. Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model
Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Afektif Siswa dalam Pembelajaran IPS
Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung TP 2013/2014.
3. Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model
Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dalam Pembelajaran
IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung TP 2013/2014.

1.2.2

Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti
membatasi dan memfokuskan penelitian ini pada “Pengaruh Penerapan Strategi
Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif

Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung TP
2013/2014”.

1.2.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka rumusan masalahnya adalah “Adakah Pengaruh yang Signifikan
Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2
Bandar Lampung TP 2013/2014”.

1.3. Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Ruang Lingkup Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan agar tercapai hasil seperti yang
diharapkan. Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk
Mengetahui

Adakah

Pengaruh

yang

Signifikan

Penerapan

Strategi

Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung TP
2013/2014”.
1.3.2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada peneliti maupun pada
pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah
yakni:
Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang strategi
pembelajaran termasuk strategi pengorganisasian pembelajaran model elaborasi
terutama pengaruh penerapannya di kelas dalam pembelajaran IPS kelas VIII
MTs Negeri 2 Bandar Lampung.
Kegunaan Praktis.
1. Bagi peneliti, dapat menjadi sarana bagi pengembangan diri, menambah
pengalaman, dan pengetahuan peneliti terkait dengan penelitian menggunakan
strategi pengorganisasian pemebelajaran model elaborasi serta sebagai refrensi
peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis.
2. Bagi guru, dapat menjadi strategi pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman materi IPS
1.3.3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Subjek Penelitian : Siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung
2. Objek Penelitian

:Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian

Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
3. Tempat Penelitian : MTs Negeri 2 Bandar Lampung
4. Waktu Penelitian : Tahun Pelajaran 2013/2014
5. Bidang Ilmu

: Ilmu Pendidikan

REFERENSI

Muhamad Basri. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandar Lampung: Unila
Hlm.2
Hamzah B. Uno. 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar Yang Kreatif & Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.Hlm.154
Ibid.Hlm.143
Ibid.Hlm.146
Nurochim.2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Rajawali Pers:
Jakarta. Hlm.85
Hamzah B. Uno.Op.Cit.Hlm.144
Asep

Jihad dan Abdul Haris. 2013.
Pressindo.Yogyakarta. Hlm.16

Evaluasi

Pembelajaran.

Multi

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN
HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Teori Strategi Pembelajaran

Ada beberapa pendapat mengenai strategi pembelajaran, menurut Kozna strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih guru, yaitu yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran sedangkan menurut Gerlach dan Ely mengemukakan strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. ( Hamzah B. Uno,2012:1).
Kemp mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien, srtrategi menunjuk pada sebuah
perencanaan untuk mencapai sesuatu (Wina Sanjaya, 2009:187).
Selanjutnya Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau
tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Lebih
lanjut menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas
prosedur atau tahapan kegiatan belajar biasa saja, melainkan termasuk
juga pengaturan materi atau paket program

pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik (Hamzah B.
Uno, 2012:1).

Reigeluth mengklasifikasi strategi pembelajaran ke dalam tiga variabel yaitu
strategi pengorganisasian, strategi penyampaian dan strategi pengelolaan. Strategi
pengorganisasian adalah mengorganisasi isi bidang studi yang dipilih untuk
pengajaran, strategi penyampaian adalah menyampaikan pengajaran kepada siswa
untuk menerima atau merespon masukan yang berasal dari siswa dan strategi
pengelolaan adalah menata interaksi antara siswa dan variabel metode pengajaran
lainnya (Hamzah B. Uno,2012:141). Strategi pengorganisasian dibagi menjadi 2
yaitu

strategi

pengorganisasian

pembelajaran

model

elaborasi

dan

pengorganisasian buku teks (BT) yang kedua strategi tersebut intinya
mengorganisasi isi pembelajaran.

Lebih lanjut Marintis Yamin (2013:5) mengemukakan strategi pembelajaran
terdiri atas 5 komponen yang saling berinteraksi dengan karakter fungsi dalam
mencapai tujuan pembelajaran yaitu :
1.

Kegiatan pra-instruksional (motivasi, tujuan,tingkah laku awal)

2.

Penyajian informasi (urutan pembelajaran, informasi atau uraian)

3.

Peran serta peserta didik

4.

Tes

5.

Kegiatan tindak lanjut

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan strategi pembelajaran adalah cara-cara
atau langkah-langkah yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan
belajar yang akan digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.2Teori Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi
Pengorganisasian Pembelajaran mengacu kepada pembuatan urutan penyajian isi
bidang studi yang telah dipilih. Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan
seperti pemilihan isi dan penataan isi. Pemilihan isi berdasarkan tujuan pengajaran
yang ingin dicapai (Hamzah B. Uno,2012:141).

Menurut I Nyoman Sudana Degeng ciri pengorganisasian pembelajaran model
elaborasi adalah memulai pembelajaran dari penyajian isi pada tingkat umum
bergerak ke tingkat rinci (urutan elaboratif) (Hamzah B. Uno,2012:142).
Pengorganisasian urutan isi ajaran berdasarkan teori elaborasi dimulai dengan
menyajikan gambaran tentang hal yang paling umum, dan paling sederhana dari
isi pengetahuan yang akan disampaikan.

Teori elaborasi

mendeskripsikan cara mengorganisasikan pembelajaran dari

urutan umum ke rinci. Teori elaborasi sendiri merupakan teori mengenai desain
pembelajaran dengan dasar argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan dari
materi yang sederhana menuju kompleks. Pengorganisasian pembelajaran
berdasarkan teori elaborasi menyajikan strategi yang sejalan dan sesuai dengan
konsep skemata bahwa pengetahuan akan tersusun secara hierarkis dari umum ke
rinci, epitome menyajikan kerangka pokok isi pengetahuan yang dipelajari
kemudian dielaborasi secara rinci dan saling terkait. Hal tersebut mendukung ciri
skemata yang merupakan jaringan informasi yang saling terkait (Hamzah. B
Uno,2012:146)
Langkah-langkah dari Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi
sebagai berikut :

1. Penyajian Epitome
2. Elaborasi tahap pertama
3. Pemberian rangkuman dan sintesis antarbagian
4. Elaborasi tahap kedua
5. Rangkuman dan sintesis akhir
Pengajaran dimulai dengan penyajian epitome, yaitu menyajikan struktur isi
pelajaran berupa gambaran umum yang paling pokok dan paling dapat
dimengerti tentang isi pelajaran yang akan disampaikan. Kemudian pada
tahap elaborasi pertama disajikan uraian-uraian tiap bagian yang tersaji
pada epitome. Elaborasi tiap bagian diakhiri dengan rangkuman dan sintesis
dari isi ajaran yang baru disampaikan. Langkah berikutnya adalah
pemberian rangkuman dan sintesis antarbagian. Pada bagian ini, kegiatan
akhir elaborasi tahap pertama, diberikan rangkuman dari seluruh bagian
yang dielaborasi. Selanjutnya elaborasi tahap kedua, elaborasi ini lebih
merinci sub-sub bagian pada elaborasi tahap pertama sesuai kedalaman
yang ditentukan oleh tujuan pengajaran.Sama dengan elaborasi tahap
pertama, elaborasi tahap kedua diikuti oleh pemberian sintesis. Langkah
terakhir adalah rangkuman dan sintesis akhir. Pada tahap ini disajikan
sintesis dan rangkuman secara keseluruhan isi dalam struktur pelajaran
yang diberikan (Hamzah B. Uno,2012:144).

Model elaborasi memiliki karakteristik yakni sintaks yang berarti pola urutan
yang menggambarkan tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai
serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks diawali dengan motivasi dan diakhiri
kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran oleh siswa dengan bimbingan guru
(Trianto,2010:75).

Menurut Trianto ada enam (2007) prinsip yang menjadi dasar dalam melakukan
pengorganisasian isi pembelajaran, yaitu:

1. Prinsip pertama adalah penyajian kerangka isi (epitome). Dalam model
elaborasi, penyajian kerangka isi ditempatkan pada fase yang paling awal
dari keseluruhan proses pembelajaran.
2. Prinsip kedua adalah berkaitan dengan tahapan dalam melakukan elaborasi
isi pembelajaran. Elaborasi tahap pertama akan mengelaborasi bagianbagian yang tercakup dalam kerangka isi, elaborasi tahap kedua akan
mengelaborasi bagian-bagian yang tercakup dalam elaborasi tahap
pertama.
3. Prinsip keempat berkaitan dengan tingkat kedalaman dan keluasan
elaborasi. Setiap elaborasi hendaknya dilakukan cukup singkat agar
konstruk (fakta, konsep, prinsip atau prosedur) dapat diterima dengan baik
oleh siswa. Namun demikian, elaborasi juga perlu dilakukan dengan cukup
panjang agar tingkat kedalaman dan keluasan elaborasi memadai.
4. Prinsip kelima berhubungan dengan penyajian sintesis. Penyajian sintesis
dilakukan secara bertahap, yaitu setelah setiap kali melakukan elaborasi,
secara khusus dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan di antara
konstruk-konstruk yang lebih rinci yang baru diajarkan.
5. Prinsip keenam pemberian rangkuman. Rangkuman yang dimaksud untuk
mengadakan tinjauan ulang mengenai isi bidang studi yang sudah
dipelajari, dan hendaknya diberikan sebelum penyajian sintesis.

Sebagai sebuah strategi, strategi pengorganisasian pembelajaran memiliki
kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kelebihan strategi pengorganisasian
pembelajaran elaborasi adalah :

1.

Elaborasi menempatkan siswa sebagai subyek belajar, artinya siswa
berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menggali
pengalamannya sendiri.

2.

Strategi ini menggali kemampuan mengingat, berpikir dan pengalaman
setiap siswa.

3.

Pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai
dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap siswa bisa
terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya.
Perbedaan ini bersifat positif untuk bertukar pendapat.

Kelemahan strategi pengorganisasian pembelajaran elaborasi adalah :

1.

Tidak semua siswa bisa menerima strategi ini dengan baik dan tepat,
karena gaya belajar setiap siswa berbeda-beda.

2.

Dalam mengimplementasikan strategi ini memerlukan banyak waktu
untuk

menggali,

menghubungkan,

menganalisis

mengembangkan

pengetahuan dan memerlukan berpikir kreatif untuk menemukan sesuatu
yang inovatif.

Pengorganisasian pengajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga
mampu membangun struktur kognitif siswa terhadap pangetahuan baru
yang dipelajarinya, akan memberikan hasil belajar yang lebih baik.
Penyajian epitome pada awal pengajaran dimaksudkan untuk membangun
skemata yang dapat berfungsi baik sebagai penghubung maupun
penunjang pengetahuan baru yang dipelajari (Hamzah B. Uno: 146).
Pergantian uraian dari suatu bagian ke bagian yang lain selalu diperkuat
dengan rangkuman dan sintesis. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat
pemahaman (Hamzah B. Uno,2012:143).

2.1.3 Teori Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar menurut Abdurrahman adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukan
dengan nilai test atau angka yang diberikan oleh guru. Hasil belajar yang dicapai
seseorang merupakan hasil interaksi sebagai faktor yang mempengaruhi baik dari
dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) individu (Abdurahman,1999:75).

Hasi belajar menurut Damayanti dan Mudjiono merupakan hasil dari interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar (2013:3). Dalam penelitian ini dibatasi pada
hasil belajar kognitif siswa yang meliputi ranah kognitif C1 sampai C6.

Bloom mengklasifikasikan tipe hasil belajar yang termasuk aspek kognitif
menjadi enam, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi. Adapun penjelasan dari keenam aspek kognitif tersebut adalah :

1. Pengetahuan, merupakan kemampuan seseorang dalam menghafal dan
mengingat atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
2. Pemahaman, kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan
sesuatu dengan caranya sendiri
3. Penerapan, kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan
dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Analisis, kemampuan seseorang dalam menguraikan suatu situasi tertentu
ke dalam komponen-komponen pembentuknya.
5. Sintesis, kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang
menyeluruh
6. Evaluasi, merupakan kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan
atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang
dimilikinya (Hamzah B. Uno,2007:36)
Di lokasi penelitian terdapat standar kategori nilai hasil belajar siswa, untuk mata
pelajar IPS diwakilkan bidang ilmu sejarah, kategori hasil belajar siswa adalah
sebagai berikut :

Di bawah 75 : Kurang baik
75 s.d 80

: Cukup

81 s.d 90

: Baik

91 s.d 100

: Amat baik

2.1.4 Teori Pembelajaran IPS

IPS adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan Sosial, di jenjang Sekolah Menengah
Pertama SMP/MTs mata pelajaran IPS terdiri dari ilmu Sejarah, Geografi dan
Ekonomi, siswa menelaah masyarakat yang berada di sekelilingnya maupun tidak
di masa sekarang ataupun masa yang akan dating (Maskun,2011:5).

Ruang

lingkup IPS tidak hanya terbatas pada kehidupan sosial pada tingkat lokal dan
regional namun juga sampai pada tingkat global. Ruang lingkup IPS sebagai
pengetahuan sebagai pokoknya adalah kehidupan manusia di masyarakat atau
manusia dalam konteks sosial. Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup
tersebut meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah,
geografi dan aspek politik. Adapun ruang lingkup IPS meliputi :
1. Manusia, tempat dan lingkungannya
2. Waktu, keberlanjutan, perubahan
3. Sistem sosial dan budaya
4. Prilaku ekonomi dan kesejahteraan

Karakteristik mata pelajaran IPS SMP/ MTs antara lain sebagai berikut :
1.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi,
Sejarah, Ekonomi, Hukum, dan Politik, Kewarganegaraan, Sosiologi bahkan
bidang Humaniora, Pendidikan dan Agama.

2.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan ilmu sosial yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok
bahasan atau topik.

3.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner.

4.

Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar menyangkut peristiwa dan
perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan
adaptasi, dan pengelolaan lingkungan.

5.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi
dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia
secara keseluruhan.

Penerapan pelajaran IPS terpadu di lokasi penelitian belum sepenuhnya terealisasi
sesuai dengan konsep pembelajaran IPS sebagai mana mestinya. Pembelajaran
IPS seperti yang telah dikemukakan sebelumnya terdiri dari beberapa mata
pelajaran seperti Sejarah, Geografi , Ekonomi juga Sosiologi yang disampaikan
secara terintegrasi. Untuk nilai akhir IPS diakumulasi dari seluruh mata pelajaran
IPS tersebut, sehingga didapatlah nilai akhir siswa yang tercantum dalam laporan
setiap semester yang diterima. Pada kenyataannya pembelajaran IPS di lokasi
penelitian masih terpisah-pisah walaupun masih dipegang oleh satu guru. Maka
peneliti disini membatasi materi pembelajaran hanya pada materi Sejarah sesuai
dengan bidang studi yang sedang dijalankan oleh peneliti.

Menurut Roeslan Abdulgani sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti
dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta
kemanusiaan di masa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya dengan
maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan
penyelidikan tersebut untuk akhirnya dijadikan pembendaharaan pedoman bagi
penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah program masa depan
(Hugiono dan P.K Poerwantana,1987:4).

Menurut Hugiono dan Poerwantana bahwa Sejarah adalah gambaran tentang
peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara
ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis, sehingga mudah
dimengerti dan dipahami (1987:10).
2.2 Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:
1. Pengaruh

strategi

pengorganisasian

pembelajaran

model

elaborasi

berbantuan media grafis terhadap hasil belajar IPS kelas IV sekolah dasar,
peneliti Ni Putu Sudharmantari dari Jurusan pendidikan guru Sekolah
Dasar, Fakultas Ilmu Pendidkan, Universitas pendidikan Ganesha Singaraja
Indonesia, tahun penelitian 2012. Permasalahannya adalah pembelajaran
menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran model elaborasi
berbantuan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas
IV Sekolah Dasar. Hasil penelitian penggunaan strategi tersebut
berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Pengaruh pembelajaran model elaborasi terhadap hasil belajar Kimia siswa
SMA kelas X SMA N 11 Semarang. Peneliti adalah St Sundari Miswadi
dari Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Semarang. Tahun penelitian
2009. Permasalahannya adalah pengaruh penggunanan pembelajaran model
elaborasi terhadap hasil belajar Kimia siswa SMA kelas X materi
Hidrokarbon. Hasil penelitian adalah pembelajaran elaborasi berpengaruh
terhadap hasil belajar Kimia materi Hidrokarbon, besarnya pengaruh
sebanyak 13,7465 % dan tergolong rendah, secara keseluruhan hasil belajar
afektif dan psikomotor kelompok eksperimen lebih baik dari hasil belajar
kelompok kontrol, sedangkan hasil angket refleksi terhadap pembelajaran
siswa senang dengan pembelajaran elaborasi.

2.3 Kerangka Pikir
Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang masalah dan teori-teori yang telah dikemukakan di
atas, penerapan strategi pengorganisasian pembelajaran model elaborasi melalui
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa.
Dari tahapan-tahapan penerapan strategi pengorganisasian pembelajaran model
elaborasi di atas maka diharapkan akan memberikan hasil belajar yang baik.
Melalui strategi ini isi pelajaran disampaikan kepada peserta didik dari tahap yang
umum ke tahap yang rinci, selain itu penyampaian epitome berupa inti
pembelajaran di awal pertemuan membuat peserta didik paham arah pembelajaran
yang akan disampaikan. Strategi pengorganisasian pembelajaran model elaborasi

menempatkan siswa sebagai subyek belajar, artinya siswa berperan aktif dalam
setiap proses pembelajaran melalui pembuatan rangkuman dan pemberian sintesis.
2.4 Paradigma
Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi
dalam Pembelajaran IPS

Hasil Belajar
Kognitif

Keterangan

: Garis Pengaruh

2.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
diamana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono,2013:96). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0

:

Tidak ada pengaruh yang signifikan penerapaan Strategi
Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi terhadap hasil
belajar kognitif siswa dalam pembelajaran IPS.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan penerapaan Strategi Pengorganisasian
Pembelajaran Model Elaborasi terhadap hasil belajar kognitif siswa
dalam pembelajaran IPS.

REFERENSI

Hamzah B. Uno. 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar Yang Kreatif & Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.Hlm.1
Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta :
Kencana.Hlm.187
Hamzah B. Uno.Loc Cit.Hlm.1
Hamzah B. Uno.Op. Cit.Hlm.141
Marintis Yamin.2013.Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran.Jakarta: GP
Press Group.Hlm.5
Hamzah B. Uno.Loc Cit.Hlm.141
Hamzah B. Uno.Op.Cit.Hlm.142
Hamzah B. Uno.Op.Cit.Hlm.146
Hamzah B. Uno.Op.Cit.Hlm.144
Trianto. 2010.Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.Jakarta: PT Prestasi
Pustakarya.Hlm 75
Trianto. 2007. Belajar dan Pembelajaran: Model- Model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta : Prestasi pustaka. Darsono,
MA. 2002. Semarang : IKIP Press.Hlm.31
Tersedia
di
http://projekku.wordpress.com/2012/10/18/strategi
pengorganisasian-pembelajaran/Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode,
Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran( diunduh tanggal 2 September
2013, pukul 13.00).
M.Abdurrahman.1999.Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. PT Rineka Cipta:
:Jakarta.Hlm.75
Mudjiono dan Damayati.2013.Belajar dan Pembelajaran.PT Rineka Cipta:
Jakarta.Hlm.3
Hamzah B. Uno.Op.Cit.Hlm.36

Maskun. 2011. Dasar-dasar IPS. Bandar Lampung: Universitas Lampung.Hlm.5
Hugiono dan P.K Poerwantana.1987.Pengantar
Aksara:Jakarta.Hlm.4
Ibid.Hlm.10

Ilmu

Sejarah.PT

Bina

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan
Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.
Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan
melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Penelitian pendidikan adalah cara
yang digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan.
Menurut Traves (Margono,2000:18) penelitian pendidikan merupakan suatu
kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang
kejadian-kejadian yang perhatian pendidikan. Tujuannya ialah menemukan
prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk
menerangkan,

meramalkan,

dan

mengendalikan

kejadian-kejadian

dalam

lingkungan pendidikan.
Pemilihan metode yang tepat dapat memudahkan suatu penelitian. Penulis akan
meneliti adakah pengaruh yang signifikan penerapan strategi pengorganisasian
pembelajaran model elaborasi terhadap hasil belajar kognitif siswa. Dalam hal ini
tidak terdapat kelas pembanding, maka metode yang digunakan dalam penelitian
ini ialah metode Eksperimen dengan menggunakan teknik eksperimen semu
(quasi eksperimen).

Metode penelitian eksperimen memiliki bermacam-macam jenis desain. Metode
eksperimen dalam penelitian ini menggunakan jenis desain penelitian dengan
metode pretest-posttest control group design.
3.2 Polulasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono,2000:118). Populasi menurut
Mukhtar (2013:93) adalah keseluruhan orang yang menjadi sasaran penelitian.
Dari keseluruhan populasi ini tentunya sangat banyak dan luas, maka dibatasi atau
diambil sebagiannya saja dari populasi tersebut yang dikenal dengan nama
populasi target.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 2
Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014, seperti tampak pada tabel
berikut ini :
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2013/2014
JENIS KELAMIN
NO.

KELAS

JUMLAH SISWA

L

P

1.

VIII A

41

10

31

2.

VIII B

38

21

17

3.

VIII C

41

10

31

4.

VIII D

48

22

26

5.

VIII E

48

24

24

6.

VIII F

48

24

24

7.

VIII G

42

21

21

8.

VIII H

41

16

25

9.

VIII I

40

18

22

10. VIII J

40

16

24

11. VIII K

40

16

24

12. VIII U1

37

13

24

13. VIII U2

37

12

25

541

223

318

JUMLAH

Sumber :Tata Usaha MTs Negeri 2 Bandar Lampung

Dari tabel 3.1 diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII MTs
Negeri 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 yang terdistribusi dalam 11
kelas reguler (VIII A-VIII K) dan 2 kelas unggulan (VIII U1 dan VIII U2)
dengan jumlah siswa sebanyak 541 orang siswa. Populasi dalam penelitian ini
yang terdiri dari 223 orang siswa laki-laki dan 318 orang siswa perempuan.

3.2.2 Sampel

Dari populasi target ditetapkan sebagian saja diantaranya dengan karakter yang
sama yang dinamakan sampel. Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang
dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Populasi dan sampel ini
berada dalam situasi sosial, kalau situasi sosial lebih fokus pada lokasi, sedangkan
populasi dan sampel lebih fokus pada orang atau subjek penelitian (Mukhtar,
2013:93). Karena populasi dalam penelitian ini masih sangat luas, dan peneliti
memiliki keterbatasan waktu, tenaga, maupun biaya, maka peneliti menggunakan
sampel dalam penelitian ini yang diambil dari populasi.
Tabel 3.2. Jumlah Anggota Sampel Penelitian kelas VIII H Tahun Pelajaran
2013/2014
JUMLAH SISWA
NO.

KELAS

LAKILAKI

1.

VIII H

JUMLAH

JUMLAH
PEREMPUAN

16

25

41

16

25

41

Sumber :Tata Usaha MTs Negeri 2 Bandar Lampung

Dari tabel di atas, sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII H yang
mendapat perlakuan dengan diajarkan menggunakan strategi pengorganisasian
pembelajaran model elaborasi.

3.2.3 Teknik Pemilihan Sampel
Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Random Sampling. Dalam teknik Random Sampling ini, menurut Suharsimi

Arikunto (2006:138) dalam bukunya yang berjudul prosedur penelitian. Teknik
Random Sampling ini memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk
memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu maka
asumsi peneliti adalah setiap subjek sama dan memiliki kemampuan yang hampir
seimbang, yaitu siswa yang naik ke kelas VIII sama-sama memiliki tingkat
kemampuan yang sama dan sama-sama berasal dari kelas VIII MTs Negeri 2
Bandar Lampung.

Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan car

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG T. PELAJARAN 2009 / 2010

0 37 99

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG T. PELAJARAN 2009 / 2010

0 10 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 2 KAMPUNG BARU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 63

PENGARUH MOTIVASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL MTS NEGERI PONCOWATI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 92

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 79

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN MODEL ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWATENTANG METODE MENGAJAR GURU MELALUI MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 101

PENERAPAN MODEL DRILLS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 14 141

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 51