PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASIDAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWAKELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUNAJARAN 2012/2013.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI DAN
METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR
PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA KELAS XI
TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK
NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI
TAHUN AJARAN
2012/2013
DinyatakanTelahMemenuhi Syarat UntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan
OLEH :
EDIMARWANTO OMPUSUNGGU NIM : 508 111 018
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIMULASI DAN
METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR
PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA KELAS XI
TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK
NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI
TAHUN AJARAN
2012/2013
DinyatakanTelahMemenuhi Syarat UntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan
OLEH :
EDIMARWANTO OMPUSUNGGU NIM : 508 111 018
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Edimarwanto Ompusunggu, NIM 508111018, Pengaruh Penggunaan Metode Simulasi Dan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar praktek kerja batu siswa kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar dengan menggunakan metode simulasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil belajar praktek kerja batu siswa kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar dengan menggunakan metode demonstrasi (metode yang selama ini dipergunakan oleh guru mata pelajaran).
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang di ambil secara acak pada kelas dengan undian sehingga didapat kelas XI Batu Beton kel.A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 20 orang dan kelas XI Batu Beton kel.B sebagai kelas control dengan jumlah siswa 20 orang. Jadi total subjek yang diteliti adalah sebanyak 40 orang.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dimana yangh diteliti hanya hasil post-test praktek batu. Adapun isntrumen penelitian ini adalah job sheet yang telah mengandung langkah-langkah untuk melakukan praktek. Dalam pengumpulan data, digunakan tes hasil belajar berupa tes praktek yang disusun oleh peneliti, guru mata pelajaran dan dosen pembimbing.
Dalam uji normalitas post-test pada kedua kelas diperoleh bahwa Lhitung<Ltabel, sehingga distribusi dinyatakan normal. Pada uji homogenitas data post-test menunjuk Fhitung = 1,04 < Ftabel = 4,096, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kedua kelas memiliki varians yang sama atau homogen.
Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh bahwa, setelah kelas eksperimen dikenai pembelajaran metode simulasi dan kelas kontrol dengan pembelaran metode demonstrasi , nilai ttabel = 2,0588, berarti thitung = 6,7578 > ttabel = 2,0588, maka dinyatakan hipotesis diterima bahwa pembelajaran metode simulasi memberi pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar praktek kerja batu pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013.
Rerata peningkatan hasi; belajar mata pelajaran praktek kerja batu yang menggunakan pembelajaran metode simulasi pada kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013 lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran metode simulasi. Dengan demikian poembelajaran metode simulasi memberi pengaruh yang lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran praktek kerja batu.
(6)
ABSTRAC
Edimarwanto Ompusunggu, NIM 508111018, Effect Using Simulation Methods And Methods Demonstration Against the Practice Learning Outcomes Grade XI Stone In Stone Concrete Construction Engineering SMK Negeri 1 Berastagi Independent School Year 2012/2013. This study aimed to determine whether learning outcomes stone work practices class XI student of SMK Negeri 1 Berastagi Freedom Academic Year 2012/2013 are taught using simulation methods is higher when compared with the results of studying the stone work practice class XI student of SMK Negeri 1 Independent School Year 2012 / 2013 taught by demonstration method (the method that had been used by the subject teachers).
The sample is a class XI student of Stone Concrete Construction Engineering at SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi taken randomly by lottery on classes in order to get class XI Stone Concrete kel.A as an experimental class with 20 people and the number of students in class XI Stone Concrete kel. as a class B control the number of students 20. So the total subjects studied were as many as 40 people.
The design of this study was quasi experimental research which studied only yangh post-test results of the practice of stone. The instrument of accession of this research is a job sheet which already contains the steps to do the practice. In collecting the data, used in the form of achievement test practice tests prepared by the researcher, subject teachers and lecturers.
In the post-test test for normality on both derived classes that Lhitung <Ltabel, so the distribution of otherwise normal. In the homogeneity test data post-test points Fhitung = 1.04 <F table = 4.096, it can be concluded that the results of learning both classes have the same variance or homogeneous.
In hypothesis testing using t-test found that, after an experimental class are learning simulation methods and grade control with pembelaran demonstration method, the value of TTable = 2.0588, meaning thitung = 6.7578> TTable = 2.0588, then the stated hypothesis is accepted that learning simulation methods to influence improved learning outcomes stone working practices in class XI concrete stone construction techniques SMK Negeri 1 Berastagi Freedom Academic Year 2012/2013.
The mean increase in hasi; study subjects using stone working practices learning simulation method in class XI concrete stone construction techniques SMK Negeri 1 Berastagi Independent School Year 2012/2013 is higher than the simulation method of learning. Thus poembelajaran simulation method gives a better effect in improving the learning outcomes of subjects stone working practice
(7)
(8)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan hikmat sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Penggunaan Metode Simulasi dan Metode
Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penyusun banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi.
Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Darwin, ST.,M.Pd, selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam
penyusunan proposal ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
(9)
4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan .
5. Bapak Drs. Efson Manullang, selaku dosen Pembimbing Akademik dan
sekaligus dosen narasumber.
6. Bapak Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd, selaku dosen narasumber.
7. Bapak Drs. Parulian Purba, M.Pd, selaku dosen narasumber.
8. Bapak/Ibu Dosen serta Assisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan,
khususnya di fakultas Teknik
9. Pihak SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi khususnya bapak Drs. Hasnan Batubara
selaku guru mata pelajaran yang telah memberikan saya izin untuk mengadakan
obeservasi dan penelitian.
10. Teristimewa kepada orang tua saya yang tercinta, ayahanda O. Ompusunggu dan
K.br Girsang, S.Pd yang telah membina, mendidik, memberikan dukungan dan
semangat kepada saya sampai sekarang, cintamu takkan pernah pudar.
11. Abangda dan kakanda tersayang Jekson Ompusunggu, Herlina Ompusunggu,
Denniati Ompusungu yang menjadi motivasi buat saya menjadi Abang dan
kakak yang terbaik.
12. Astuty S. Tarigan, thanks dear buat doa dan motivasi selama ini.
13. Rekan – rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan khususnya stambuk 08
Reguler, Febryanto Siregar, Yentriani L. Tobing, Rihold S, Dimpu N dan
teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberi
(10)
14. Sahabat dekatku di Pendidikan Teknik Bangunan yang akan selalu kukenang
Alm. Amran Panjaitan, yang telah memberi saran dan nasehat ringan kepada
saya dan terima kasih atas persahabatan kita selama ini.
15. Buat kakak dan abang stambuk 05 dan 06 serta adik stambuk 09 dan 010, thanks
atas motivasi dan semangat yang diberikan buat saya.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang ada. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia
pendidikan. Akhir kata penulis menghaturkan banyak ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat. Tuhan Yesus memberkati.
Medan, Oktober 2012 Penulis
Edimarwanto Ompusunggu NIM. 508111018
(11)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUANABSTRAK……… i
KATA PENGANTAR………. ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL……… vii
DAFTAR GAMBAR………... viii
DAFTAR LAMPIRAN………... ix
BAB I PENDAHULUAN ... …….. 1
A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 7 C. Pembatasan Masalah 8
D. Perumusan Masalah 9
E. Tujuan Penelitian 9
F. Manfaat Penelitian 10
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 11 A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Hasil Belajar Praktek Kerja Batu ……… 11
2. Metode Simulasi……….. 19
3. Metode Demonstrasi……… 23
B. Kerangka Berpikir ... 26
1. Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu ... 27
2. Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu ... 28
(12)
3. Perbedaan Hasil Belajar Metode Demonstrasi dengan Metode Simulasi Pada
Praktek Kerja Batu ... 29
C.Pengajuan Hipotesis ... 30
BAB III METODOLODI PENELITIAN ... 31
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 31
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 31
C. Variabel Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional ... 34
E. Desain Penelitian ... 34
F. Instrumen Penelitian ... 37
G. Teknik Pengumpulan Data ... 38
H. Uji Persyaratan Analisis Data ... 44
I. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
1. Deskripsi Data Penelitian ... 48
2. Uji Persyaratan Analisis ... 52
3. Penujian Hipotesis... 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Implikasi ... 59
C. Saran... 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(13)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perolehan nilai hasil belajar praktek kerja batu kelas
XI program keahlian teknik konstruksi batu beton ... 4
Tabel 2.1. Struktur Metode Simulasi ... 22
Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian ... 32
Tabel 3.2. Rancangan penelitian ... 35
Tabel 3.3. Kerangka Penelitian ... 36
Tabel 3.4. Format Penilaian Materi I... 39
Tabel 3.5. Format Penilaian Materi II ... 40
Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Tes Praktek ... 41
Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Data Penelitian ... 49
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar dengan Metode Demonstrasi ... 49
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar dengan Metode Simulasi ... 50
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar ... 52
Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar... 52
Tabel 4.6. Nilai Akhir Hipotesis I ... 53
Tabel 4.7. Nilai Akhir Hipotesis II ... 54
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pasangan sudut siku – siku dua tembok dengan tebal ½ bata,
dengan ikatan ½ bata ... 14
Gambar 2.2. Proyeksi miring pasangan sudut siku – siku dua tembok dengan tebal ½ bata, dengan ikatan ½ bata ... 15
Gambar 2.3. Pasangan pertemuan siku – siku dua tembok dengan tebal ½ bata, dengan ikatan ½ bata ... 15
Gambar 2.4. Proyeksi miring pasangan pertemuan siku – siku dua tembok dengan tebal ½ bata, dengan ikatan ½ bata ... 16
Gambar 2.5. Batu bata ... 16
Gambar 2.6. Pengayakan pasir (Adukan mortar) ... 17
Gambar 2.7. Perendaman batu bata ... 17
Gambar 2.8. Pemasangan benang ... 18
Gambar 2.9. Pemasangan batu bata ... 18
Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Dengan Metode Demonstrasi ... 50
Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Dengan Metode Simulasi ... 51
(15)
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1
kelas eksperimen ... 61
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 kelas eksperimen ... 65
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 kelas kontrol ... 69
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 kelas kontrol ... 73
Lampiran 5: Job Sheet M1 ... 77
Lampiran 6: Job Sheet M2 ... 79
Lampiran 7: Format Penilaian 1 ... 81
Lampiran 8: Format Penilaian 2 ... 82
Lampiran 9 : Aspek Penilaian Tes Praktek Kerja Batu M.1 ... 83
Lampiran 10: Aspek Penilaian Tes Praktek Kerja Batu M.2 ... 87
Lampiran 11: Data Hasil Penelitian ... 91
Lampiran 12: Uji Normalitas & Homogenitas ... 93
(16)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembukaan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, salah satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan. Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia dimulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan pendidikan menengah merupakan lanjutan
dari pendidikan dasar, terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan tinggi merupakan
jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi. Jenjang pendidikan menengah terdapat dua alternatif
pilihan yaitu bisa SMA atau SMK. Perbedaan keduanya adalah bahwa untuk SMA
merupakan pendidikan menengah yang masih bersifat umum dan belum menjurus
kekeahlian tertentu, sedangkan untuk SMK merupakan pendidikan yang bersifat
(17)
2
keahliannya. Program keahlian yang ditawarkan di SMK antara lain permesinan,
otomotif, elektronika, bangunan, akuntansi, manajemen dan lain-lain.
Menurut Undang-Undang No. 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional : “bahwa secara umum Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja di bidang
tertentu”. Rupert Evansdalam hadiyanuar (2011), menyatakan pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem yang mempersiapkan seseorang agar lebih
mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan
daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 juga menjelaskan pendidikan
nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan warga Negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Menurut Mulyasa (2008) bahwa
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan berikut:
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
(18)
3
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
Menteri Pendidikan Nasional menyebutkan salah satu Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) untuk SMK adalah menguasai kompetensi program keahlian dan
kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun mengikuti
pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya (Mulyasa, 2008).
Dilihat dari pernyataan di atas, maka sekolah menengah kejuruan (SMK)
dituntut menghasilkan tenaga yang terampil dan bermutu serta cukup menguasai
bidang yang digelutinya sehingga tantangan yang dihadapi peserta didik nantinya
dapat teratasi. Salah satu SMK yang terus berusaha menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan dunia industri adalah SMK Negeri 1
Merdeka Berastagi.
SMK Negeri 1 Berastagi memiliki visi “Menghasilkan lulusan yang
beriman, berbudi pekerti, disiplin, bermutu, beretos kerja tinggi, agar bisa
diterima masyarakat dunia usaha/industri serta mampu mandiri”. Maka untuk
mewujudkan visi tersebut di atas, SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Kompetensi
Keahlian Konstruksi Batu dan Beton memberikan mata pelajaran yang dibagi
dalam kelompok normatif, adaptif dan produktif. Mata pelajaran normatif yaitu
berupa mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan
Sejarah, Bahasa dan Sastra Indonesia serta mata pelajaran Pendidikan Jasmani.
(19)
4
dan Kimia. Sedangkan mata pelajaran produktif yaitu Praktek Kerja Batu,
Pengujian Bahan, Bekisting/Perancah, Pembesian, Gambar Teknik/RAB.
Satu diantara mata pelajaran komponen produktifyang diterima siswa
kelas XI program keahlian teknik konstruksi batu beton yaitu mata pelajaran
Praktek Kerja Batu. Mata pelajaran ini bertujuan mempelajari tentang pelaksanaan
pekerjaan macam-macam pasangan batu bata, pembuatan adukan untuk setiap
jenis pekerjaan pasangan batu bata.
Siswa SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi kelas XI program keahlian teknik
konstruksi batu beton diharapkan mampu menguasai mata pelajaran Praktek Kerja
Batu. Namun pada kenyataan hasil belajar siswa kelas XI program keahlian teknik
konstruksi batu dan beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi masih kurang
memuaskan. Hal ini dilihat dari perolehan nilai hasil belajar Praktek Kerja Batu
Kelas XI Program Keahlian Batu Beton pada tabel 1.
Tabel 1 : Perolehan nilai hasil belajar Praktek Kerja Batu Kelas XI Program Keahlian TeknikKonstruksi Batu Beton
Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase 2008/2009 <69
70-79 80-89 90-99
10 orang 8 orang 3 orang -
47,62 % 38,1 % 14,28 %
2009/2010 <69 70-79 80-89 90-99
5 orang 2 orang 2 orang -
55,56 % 22,22 % 22,22 % -
(20)
5
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Praktek
Kerja Batu yang ditetapkan oleh sekolah adalah nilai 70, maka pada tahun ajaran
2008/2009 terdapat 52,8% berada dalam kategori tuntassedangkan pada
tahunajaran 2009/2010 terdapat sekitar 44,44% siswa berada dalam kategori
tuntas.Dari fakta di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran praktek kerja batu sebagian besar tergolong dalam kategori rendah.
Terdapat beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa, khususnya hasil belajar mata pelajaran Praktek Kerja Batu. Menurut
Ahmad Sabri (2007) faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar dibedakan
atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal (dari dalam diri
siswa) antara lain : sikap kreatif siswa, minat belajar siswa, kemandirian belajar,
penguasaan siswa dan motivasi siswa. Faktor eksternal (dari luar diri siswa) antara
lain : metode pengajaran, proses belajar mengajar di sekolah, kurikulum, dan
perencanaan pembelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar
praktek kerja batu salah satu di antaranya yangmasih hangat dibicarakan adalah
faktor metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang sering digunakan dalam
penyelenggaraan praktek antara lain: metode demonstrasi, metode simulasi,
metode pengalaman lapangan, metode karya wisata, dll. Namun penelitilebih
memfokuskan perhatian pada pengaruh metode demonstrasi dan simulasi. Kedua
metode ini memiliki peran yang sama yaitu dalam mempertunjukkan suatu proses
kerja. Letak perbedaan dari metode simulasi dan metode demonstrasi yakni hanya
pada terminologi waktu. Adapun alasan peneliti memfokuskan perhatian pada
(21)
6
1. Simulasi; pada metode ini memiliki konsep pada peragaan terlebih dahulu
dalam penyampaian materi kemudian dipraktekkan oleh siswa di lapangan. Pada
akhir pelaksanaan praktik di lapangan guru juga berperan sebagai simulator dalam
penyampaian penjelasan terhadap konsep yang salah. Metode simulasi merupakan
metode pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata,
terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau proses. Metode
pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam
proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk
memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.
2. Demonstrasi; pada metode ini memiliki konsep penyampaian materi
diperagakan sekaligus dipraktekkan. Hal ini memungkinkan siswa kesulitan
dalam memanajemen waktu dalam menyaksikan peragaan dari guru dan nantinya
langsung dipraktekkan oleh siswa. Pada metode ini juga tidak terdapat penjelasan
terhadap konsep yang salah saat pelaksanaan praktek, karena lebih berpedoman
pada hasil praktek (produk) dan jobsheet.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mempelajari metode demonstrasi dan metode
simulasi serta pengaruhnya terhadap hasil belajar praktek kerja batu siswa. Oleh
karena itu dirumuskan judul penelitian ini, yaitu “Pengaruh Penggunaan
Metode SimulasiDan Metode DemonstrasiTerhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013”.
(22)
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh sikap kreatif siswa terhadap hasil belajar
praktek kerja batu siswa kelas XI teknik konstruksi batu betonSMK Negeri
1 Merdeka Berastagi.
2. Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar
praktek kerja batu siswa kelas XI teknik konstruksi batu betonSMK Negeri
1 Merdeka Berastagi.
3. Apakah terdapat pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar
praktek kerja batu siswa kelas XI teknik konstruksi batu betonSMK Negeri
1 Merdeka Berastagi.
4. Apakah terdapat pengaruh penguasaan siswa terhadap hasil belajar praktek
kerja batu siswa kelas XI teknik konstruksi batu betonSMK Negeri 1
Merdeka Berastagi.
5. Apakah terdapat pengaruh motivasi siswa terhadap hasil belajar praktek
kerja batu siswa kelas XI teknik konstruksi batu betonSMK Negeri 1
Merdeka Berastagi.
6. Apakah metode pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah sudah tepat.
7. Bagaimana penggunaanmetode simulasi terhadap hasil belajar praktek
kerja batu pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1
(23)
8
8. Adakahpengaruh penggunaanmetode simulasiterhadap hasil belajar
praktek kerja batu pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK
Negeri 1 Merdeka Berastagi.
9. Bagaimana penggunaanmetode demonstrasi terhadap hasil belajar praktek
kerja batu pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1
Merdeka Berastagi?
10.Adakah pengaruh penggunaanmetode demonstrasiterhadap hasil belajar
praktek kerja batu pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK
Negeri 1 Merdeka Berastagi?
11.Bagaiman pengaruh penggunaan metode simulasi dan metode demonstrasi
terhadap hasil belajar praktek kerja batu pada siswa kelas XI teknik
konstruksi batu beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?
C.Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat
kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang diterapkan dibatasi pada metodesimulasi dan
metode demonstrasi sebagai pembanding.
2. Hasil belajar yang akan diteliti yakni hasil belajar praktek kerja batu pada
siswa kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.
3. Mata pelajaran yang akan diajarkan adalah praktek kerja batu pada materi
(24)
9
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang
telah dijelaskan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh metode demostrasi terhadap hasil belajar
praktek kerja batu pada siswa kelas XI program keahlian teknik konstruksi
batu beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?
2. Apakah terdapat pengaruh metode simulasi terhadap hasil belajar praktek
kerja batu pada kelas siswa kelas XI program keahlian teknik konstruksi
batu beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar metode demonstrasi dengan
metode simulasi pada praktek kerja batu pada siswa kelas XI program
keahlian teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?
E.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini:
1. Untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar
praktek kerja batu.
2. Untuk mengetahui pengaruh metode simulasi terhadap hasil belajar
praktek kerja batu.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar metode demonstrasi dengan
metode simulasi pada praktek kerja batu pada siswa kelas XI program
(25)
10
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
a. Bagi Kepala Sekolah, Memberikan informasi dalam usaha meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah, terutama dalam mempertimbangkan penerapan
metode demonstrasi dan metode simulasi.
b. Bagi Guru mata pelajaran:
1. Sebagai masukan dalam menentukan metode pembelajaran yang lebih tepat.
2. Sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran praktek kerja batu..
c. Bagi Siswa, Sebagai motivasi bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar.
d. Bagi Peneliti, Sebagai bandingan informasi tentang hasil belajar praktek kerja
batu yang dipengaruhi oleh metode demonstrasi dan metode simulasi terhadap
(26)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasanhasilpenelitian, maka ditarik beberapa
kesimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dari metode demonstrasi terhadap hasil belajar
praktek kerja batu. Artinya, terjadi perubahan peningkatan hasil belajar
praktek kerja batu dengan metode demonstrasi. Hal tersebut dapat
dibandingkan dari nilai KKM 70 dengan skor rata-rata post test hasil
belajar praktek kerja batu pada kelas kontrol adalah 81,78.
2. Terdapat pengaruh positif dari metode simulasi terhadap hasil belajar
praktek kerja batu. Artinya, perubahan peningkatan yang terjadi pada
penggunaan metode simulasi akan menyebabkan terjadinya peningkatan
hasil belajar praktek kerja batu.Hal tersebut dapat dibandingkan dari nilai
KKM 70 dengan skor rata-rata post test hasil belajar praktek kerja batu
pada kelas kontrol adalah 90,30.
3. Berdasarkan dari hasil penelitian, hasil belajar praktek kerja batu dengan
metode simulasi lebih tinggi dari hasil belajar praktek kerja batu dengan
(27)
60
B. Implikasi
Hasil kesimpulan menyatakan siswa yang diajar menggunakan metode
simulasi memperoleh hasil belajar praktek kerja batu lebih tinggi jika
dibandingkan dengan siswa yang diajar denganmetode demonstrasi. Dengan
diterimanya hipotesis dalam penelitian ini, makametode simulasiini dapat
dijadikan sebagai pilihan metode pembelajaran bagi guru khususnya guru mata
pelajaran praktek kerja batu dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana
belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena
itu, pemilihan metode pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan metode
pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan mengembangkan pola pikir dan
keterampilannya lebih dioptimalkan walaupun tidak sepenuhnya harus
meninggalkan metode pembelajaran Konvensional yang sudah diterapkan selama
ini.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Kepada kepala sekolah, dapat mempertimbangkan dan mengupayakan
agar guru jika ingin meningkatkan hasil belajar praktek kerja batu dapat
menggunakan metode simulasi sebagaimana telah teruji melalui hasil
penelitian ini.
2. Kepada guru mata pelajaran, hendak menerapkanmetode simulasi
(28)
60
memperkenalkanmetode pembelajaran ini kepada siswa, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif.
3. Kepada siswa, siswa dituntut untuk lebih banyak berlatih dalam
mendalami mata pelajaran praktek kerja batu dan juga siswa dituntut untuk
lebih memperhatikan prosedur kerja dalam mata pelajaran praktek untuk
dapat menperoleh produk yang maksimal dan menjaga keselamatan pada
saat kerja/praktek.
4. Kepada peneliti, untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan
hendaknya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini
dengan membuat perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk
(29)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Debdikbud). 1980. Petunjuk Praktek
Batu dan Beton. Semarang: PT. Ciptasari Grafika
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Debdikbud). 1981. Lembaran Kerja Batu dan Kayu. Jakarta: PT. Rora Karya
Ginting, Malam. 2010. Job Sheet:Bahan Ajar Praktek Kerja Batu. Medan: Untuk Kalangan Sendiri
Hadi, Sutrisno. 1984. Statistik. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Universitas Gadjah Mada
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models of Teaching: Model-model
Pengajaran (edisi kedelapan), penerjemah: Ade Irawan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Yamin, Martin, dkk. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching
Situmorang, eni febri. 2011. Pengaruh Metode Pembelajaran Drill Terhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Dasar (MTD) Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di SMK N 1 Berastagi T.P 2010/2011. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wagino. 2012. Pengaruh Model Pemgajaran Langsung (Direct Instruction) Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan T.A
(30)
http//blogspot.com_holil/pendidikan inovativ/2007
http//hadiyanuar.wordpress.rupertevans.com/2011
(1)
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
a. Bagi Kepala Sekolah, Memberikan informasi dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, terutama dalam mempertimbangkan penerapan metode demonstrasi dan metode simulasi.
b. Bagi Guru mata pelajaran:
1. Sebagai masukan dalam menentukan metode pembelajaran yang lebih tepat. 2. Sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran praktek kerja batu..
c. Bagi Siswa, Sebagai motivasi bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar. d. Bagi Peneliti, Sebagai bandingan informasi tentang hasil belajar praktek kerja
batu yang dipengaruhi oleh metode demonstrasi dan metode simulasi terhadap praktek kerja batu.
(2)
58
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasanhasilpenelitian, maka ditarik beberapa kesimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dari metode demonstrasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu. Artinya, terjadi perubahan peningkatan hasil belajar praktek kerja batu dengan metode demonstrasi. Hal tersebut dapat dibandingkan dari nilai KKM 70 dengan skor rata-rata post test hasil belajar praktek kerja batu pada kelas kontrol adalah 81,78.
2. Terdapat pengaruh positif dari metode simulasi terhadap hasil belajar praktek kerja batu. Artinya, perubahan peningkatan yang terjadi pada penggunaan metode simulasi akan menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar praktek kerja batu.Hal tersebut dapat dibandingkan dari nilai KKM 70 dengan skor rata-rata post test hasil belajar praktek kerja batu pada kelas kontrol adalah 90,30.
3. Berdasarkan dari hasil penelitian, hasil belajar praktek kerja batu dengan metode simulasi lebih tinggi dari hasil belajar praktek kerja batu dengan metode demonstrasi.
(3)
B. Implikasi
Hasil kesimpulan menyatakan siswa yang diajar menggunakan metode simulasi memperoleh hasil belajar praktek kerja batu lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajar denganmetode demonstrasi. Dengan diterimanya hipotesis dalam penelitian ini, makametode simulasiini dapat dijadikan sebagai pilihan metode pembelajaran bagi guru khususnya guru mata pelajaran praktek kerja batu dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena itu, pemilihan metode pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan mengembangkan pola pikir dan keterampilannya lebih dioptimalkan walaupun tidak sepenuhnya harus meninggalkan metode pembelajaran Konvensional yang sudah diterapkan selama ini.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada kepala sekolah, dapat mempertimbangkan dan mengupayakan agar guru jika ingin meningkatkan hasil belajar praktek kerja batu dapat menggunakan metode simulasi sebagaimana telah teruji melalui hasil penelitian ini.
2. Kepada guru mata pelajaran, hendak menerapkanmetode simulasi inidisarankan agar memiliki persiapan yang baik dan terlebih dahulu
(4)
60
memperkenalkanmetode pembelajaran ini kepada siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif.
3. Kepada siswa, siswa dituntut untuk lebih banyak berlatih dalam mendalami mata pelajaran praktek kerja batu dan juga siswa dituntut untuk lebih memperhatikan prosedur kerja dalam mata pelajaran praktek untuk dapat menperoleh produk yang maksimal dan menjaga keselamatan pada saat kerja/praktek.
4. Kepada peneliti, untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang relevan hendaknya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan membuat perencanaan penelitian yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
(5)
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Debdikbud). 1980. Petunjuk Praktek Batu dan Beton. Semarang: PT. Ciptasari Grafika
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Debdikbud). 1981. Lembaran Kerja Batu dan Kayu. Jakarta: PT. Rora Karya
Ginting, Malam. 2010. Job Sheet:Bahan Ajar Praktek Kerja Batu. Medan: Untuk Kalangan Sendiri
Hadi, Sutrisno. 1984. Statistik. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Universitas Gadjah Mada
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models of Teaching: Model-model Pengajaran (edisi kedelapan), penerjemah: Ade Irawan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yamin, Martin, dkk. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta. Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching Situmorang, eni febri. 2011. Pengaruh Metode Pembelajaran Drill Terhadap
Hasil Belajar Menggambar Teknik Dasar (MTD) Siswa Kelas X Jurusan Teknik Bangunan Di SMK N 1 Berastagi T.P 2010/2011. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wagino. 2012. Pengaruh Model Pemgajaran Langsung (Direct Instruction) Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan T.A 2011/2012. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
(6)
http//blogspot.com_holil/pendidikan inovativ/2007 http//hadiyanuar.wordpress.rupertevans.com/2011 http://datapenelitian.carapedia.com, 2012)