Pembelajaran Mengumpan Bola Pada Permainan Bolavoli Dengan Menggunakan Media Sasaran : Penelitian Tindakan Kelas di SMK 3 Pasundan Perkasa.
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA
PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SASARAN
(Penelitian Tindakan Kelas di SMK 3 Pasundan Perkasa)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Olahraga
Oleh
Eka Rizki Pontianak 0907095
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA
PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SASARAN
(Penelitian Tindakan Kelas di SMK 3 Pasundan Perkasa)
Oleh
Eka Rizki Pontianak
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Eka Rizki Pontianak 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : EKA RIZKI PONTIANAK NIM : 0907095
JUDUL : PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
( Penelitian Tindakan Kelas di SMK 3 PASUNDAN PERKASA)
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
Dr.YUNYUN YUDIANA, M.Pd NIP. 19650514 199001 1 001
Pembimbing II
SUHERMAN SLAMET,M.Pd NIP.1976036 200501 1 010
Mengetahui Ketua
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs.MUDJIHARTONO,M.Pd NIP. 19650817 199001 1 001
(4)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Cara Pemecahan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Batasan Penelitian ... 8
G. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORITIS,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 11
A. KAJIAN TEORITIS ... 11
1. Konsep Belajar Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11
2. Pengertian Permainan Bolavoli ... 17
a. Pengertian Bolavoli ... 17
b. Macam-macam Teknik Dasar Permainan Bolavoli ... 21
(5)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
a. Jenis-jenis Media pembelajaran ... 28
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 31
4. Pembelajaran Mengumpan Bola dengan Menggunakan Media Sasaran ... 33
5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 34
B. KERANGKA PEMIKIRAN ... 37
C. HIPOTESIS TINDAKAN ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Metode Penelitian ... 39
B. Tujuan Operasional Penelitian ... 39
C. Setting Penelitian ... 40
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40
2. Pelaksanaan Tindakan ... 40
3. Alternatife pemecahan Masalah ... 40
D. Persiapan PTK ... 41
E. Subjek Penelitian ... 41
F. Sumber Data ... 41
1. Siswa ... 41
2. Teman Sejawat dan Kolabolator ... 42
G. Prosedur Penelitian ... 42
H. Instrument Penelitian ... 50
I. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Faktor yang Diteliti ... 53
1. Teknik Pengumpulan Data ... 53
2. Analisis Data ... 53
J. Validasi Data ... 55
BAB IV HASIL PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA ... 56
(6)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
B. Perencanaan penelitian ... 57
C. Hasil penelitian ... 57
D. Pembahasan ... 75
E. Diskusi Penemuan ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN
(7)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
3.1 Format Observasi Penelitian ... 52
4.1 Hasil Penilaian Siklus I Tindakan 1 ... 60
4.2 Hasil Penilaian Siklus I Tindakan 2 ... 64
4.3 Hasil Penilaian Siklus II Tindakan 1 ... 69
4.4 Hasil Penilaian Siklus II Tindakan 2 ... 73
4.5 Perkembangan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus ... 76
(8)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR BAGAN
Bagan Keterangan Halaman
2.1 Hubungan Antara Komponen Dalam Pembelajaran ………... 15 2.2 Siklus PTK ………. 36
(9)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Halaman
2.1 Gambar Lapangan Bolavoli ……...……..……… 18
2.2 Gambar Melakukan Pasing Atas ……..……….. 23
2.3 Gambar Melakukan Pasing Bawah ….…...………... 24
2.4 Gambar Melakukan Servis Atas .………. 25
2.5 Gambar Melakukan Servis Bawah ……… 26
2.6 Gambar melakukan Servis Melayang ……… 26
2.7 Gambar Melakukan Spike ……….……….. 27
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki peranan penting untuk membina manusia-manusia baru yang berorientasi pada pembangunan. Menurut Hartono (fatamorghana. wordpress.com/2009/10/07/pengertian-pendidikan/) Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya memanusiakan manusia. Pengertian tersebut sesuai dengan apa yang telah dicantumkan pada Undang-Undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek yang harus dicapai oleh semua lapisan masyarakat. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan berbagai aspek, sehingga manusia mampu memenuhi segala kebutuhannya yang senantiasa berubah dan berkembang pesat. Oleh karena itu pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia, dikatakan sebagai kebutuhan karena melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan berbagai aspek yang dibutuhkan diantaranya yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotornya.
Menurut Subroto dan Yudiana (2010. Hlm.23) menjelaskan bahwa Tujuan pendidikan adalah mengembangkan individu menjadi individu-individu yang kreatif, berdaya cipta, dan yang dapat menemukan atau discover. Pendidikan adalah proses menolong, membimbing dan mendorong individu agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Maka dengan hal ini guru harus mendidik anak menjadi orang yang
(11)
mampu melakukan hal-hal baru dan tidak hanya sekedar mengulang apa yang telah dilakukan generasi sebelumnya. Melalui pendidikan, anak dipersiapkan untuk dapat melakukan perubahan sehingga guru pendidikan jasmani hendaknya melakukan hal yang terbaik unuk membantu anak mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia mereka dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.
Salah satu sarana pendidikan, penguasaan keterampilan bermain bolavoli bagi anak-anak sekolah bukan merupakan satu-satunya tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran, namun ada tujuan-tujuan pendidikan lain yang harus ditumbuh kembangkan dalam diri siswa sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Tujuan-tujuan pendidikan tersebut adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa baik yang melibatkan aspek-aspek kognitif, apektif, dan psikomotor. Ketiga aspek-aspek ini merupakan bagian terpenting dari pendidikan jasmani disekolah.
Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas fisik atau jasmani. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Barrow (dalam: Abduljabar, 2011.hlm.4) adalah bahwa „pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga, permaianan senam, dan latihan jasmani.‟
Selain itu hal ini juga diperjelas oleh Agus Mahendra (dalam: Mahendra, 2004) yang mendefinisikan „pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.‟ Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, hal ini karena pendidikan jasmani dilakukan juga untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Di Indonesia sendiri pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, ini menunjukkan bahwa pendidikan jasmani merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan secara utuh. Oleh karena itu pendidikan jasmani menjadi salah satu pelajaran wajib di setiap jenjang dan tingkat pendidikan.
(12)
Berbicara mengenai pendidikan tentu erat kaitannya dengan istilah belajar. Menurut pandangan Good dan Brophy (dalam Uno, 2010, hlm. 15)
mengungkapkan bahwa „belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperolah sesuatu yang baru dalambentuk
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri.‟ Pendapat ini senada
dengan yang diungkapakan Driscoll (dalam Uno, 2010, hlm. 15) bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam belajar, yaitu:
1. Belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang; 2. Hasil belajar yang muncul dari dalam diri siswa merupakan akibat atau
hasil dari inetraksi siswa dengan lingkungan.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang telah mengalami proses belajar dapat dilihat dari perubahan perilakunya berupa keterampilan melakukan sesuatu sebgai akibat dari interaksi dengan lingkungannya.
Lebih lanjut Uno (dalam Uno, 2010, hlm. 22) menjelaskan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Dari beberapa pendapat di atas
dapat kita simpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman atau praktik tertentu berupa interaksi dengan lingkungannya.
Dalam pelaksanaan proses pendidikan jasmani banyak yang dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan tujuan yang akan dicapai. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif. Pembelajaran pendidikan jasmani disekolah tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, banyak sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan dalah hal sarana dan prasarana maka dari itu guru disekolah dituntut untuk membuat modifikasi media pembelajaran.
Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani peneliti anggap penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Minimnya sarana dan
(13)
prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran pendidikan jasmani yang diberikan.
Tujuan utama dalam menggunakan media modifikasi adalah memberikan pengetahuan baru dalam pembelajaran permainan bolavoli. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikan jasmani disekolah. Dalam hal pembelajaran pedidikan jasmani banyak yang dapat dimodifikasi salah satunya memodifikasi sarana dan prasarana olahraga yang ada disekolah.
Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai bidang, salah satunya adalah dengan cabang olahraga Bolavoli.
Seperti yang dikemukakan oleh Subroto dan Yudiana (2010, hlm.25)
bahwa, “permainan bolavoli adalah permainan beregu yang menuntut adannya kerjasama dan pengertian dari masing-masing anggota regu.” Permainan bolavoli merupakan permainan yang komplek artinya permainan yang bukan melibatkan keterampilan dasar saja akan tetapi sudah melibatkan keterampilan yang tinggi, koordinasi dan antisipasi. Untuk menguasai permainan bolavoli dibutuhkan latihan yang berkelanjutan dan sistematis sesuai dengan prinsip latihan, maka dari itu guru dituntut melakukan usaha yang gigih dan memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa untuk belajar.
Lebih lanjut Subroto dan Yudiana menjelaskan melalui permainan bolavoli, seluruh potensi dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor diyakini berpotensi untuk dapat ditumbuhkembangkan. Sampai batas-batas tertentu, secara inhern nilai-nilai pendidikan potensial dari seluruh aspek tersebut ada dalam
(14)
permainan bolavoli. Seperti misalnya, dengan berlatih dan bermain bolavoli secara teratur selain dapat meningkatkan keterampilan bermain bolavoli itu sendiri, juga dapat ditingkatkan keterampilan fisik, kebugaran jasmani, kemampuan berfikir, keterampilan sosial, kerjasama, dan mengembangkan sikap positif dan fairplay.
Menurut Subroto dan Yudiana (2010. Hlm. 5) mengemukakan dalam permainan bolavoli terdapat berbagai macam teknik bermain, diantaranya ialah servis, sikap penjagaan, bendungan, pasing dan penyelamatan bola.
1. Servis adalah pukulan pertama untuk mengawali permainan. Servis dilakukan dari daerah servis masuk kebidang lapangan lawan melewati atas net. Didalam servis dibagi menjadi dua bagian yaitu servis atas dan servis bawah.
2. Sikap penjagaan dalam permainan bolavoli dibagi kedalam tiga macam sikap penjagaan yaitu sikap penjagaan tegak, menengah dan rendah. Sikap penjagaan tegak dilakukan pada saat istirahat atau pada saat bola mati. Sikap penjagaan menengah digunakan untuk menghadapi servis lawan dan saat teman seregu melakukan pas dan umpan. Sedangkan sikap penjagaan rendah digunakan untuk menghadapi serangan atau spike lawan, dan saat menutup daerah yang ditinggalkan oleh spiker saat melakukan spike dan saat menutup daerah yang ditinggalkan oleh blocker saat melakukan block atau cover block.
3. Bendungan adalah usha membendung bola hasil pukulan (spike) lawan diatas dekat net.
4. Pasing adalah cara memainkan bola pertama setelah bola berada dalam permainan akibat dari serangan lawan, servis lawan, atau permainan net. Pasing terbagi menjadi dua yaitu pasing bawah dan pasing atas. . Pasing bawah adalah memainkan bola yang datang lebih rendah dari bahu dengan menggunakan kedua pergelangan tangan yang dirapatkan, sedangkan pasing atas adalah memainkan bola diatas depan dahi dengan menggunakan kedua jari tangan.
(15)
5. Penyelamatan bola bertujuan untuk menyelamatkan bola agar tetap dalam permainan.
Dari teknik-teknik tersebut teknik yang lebih dominan dilakukan dalam permainan bolavoli yaitu pasing. Teknik pasing dalam permainan bolavoli terbagi menjadi dua bagian yaitu pasing bawah dan pasing atas. pada dasarnya pasing atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
Berdasarkan teknik permainan bolavoli diatas sering kali ditemukan permasalahan disekolah-sekolah, seperti hal nya di SMK 3 PASUNDAN PERKASA. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat ini pembelajaran permainan bola voli di SMK 3 PASUNDAN PERKASA belum berjalan dengan baik karena sebagian besar siswa siswinya tidak memiliki keberanian untuk melakukan pembelajaran bolavoli dengan bola yang sebenarnya, khususnya pada pembelajaran mengumpan bola sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai. Di SMK 3 PASUNDAN PERKASA ini siswa siswi mengalami kendala dalam pembelajaran bolavoli karena pada dasarnya permainan bolavoli ini dianggap sulit. Terkait dengan permasalahan diatas masalah yang ditemukan oleh peneliti yaitu siswa siswi kurang terampil dalam melakukan keterampilan mengumpan, maka dari itu peneliti mencoba mengguunakan media sasaran berupa sasaran atau target diantaranya yaitu, menggunakan dinding tembok, ring basket, serta keranjang. Media-media tersebut digunakan untuk mempermudah pembelajaran bagi siswa dalam melakukakan pembelajaran permainan bolavoli.
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan peenelitian dengan judul “PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN di SMK 3 PASUNDAN PERKASA.”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Pembelajaran permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran pada umumnya jarang sekali ditemukan disekolah-sekolah. Pembelajaran
(16)
permainan bolavoli disekolah pada umunya hanya melakukan permainan sebenarnya sehingga siswa sulit untuk melakukan pembelajaran.Berdasarkan dari pengamatan peneliti maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1.
kurangnya pemahaman dari siswa terhadap pendidikan jasmani sehingga siswa kurang antusias dalam pembelajaran bolavoli.2.
Kurangnya keberanian siswa dalam hal melakukan pembelajaran permainan bolavoli.3.
Kurangnya fasilitas dan media pembelajaran yang ada di SMK 3 PASUNDAN PERKASA.
C. RUMUSAN MASALAH
Aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani di SMK 3 PASUNDAN PERKASA khususnya dalam pembelajaran bolavoli sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek, salah satunya adalah pembelajaran dengan menggunakan media sasaran. Penggunaan media sasaran yang dilakukan agar siswa lebih aktif selama proses pembelajaran pendidikan jasmani, yang akan berpengaruh terhadap keterampilan bermain siswa.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah peneliti ungkapkan, yang menjadi masalah penelitian sebagai suatu problematika
penelitian yang perlu penyelesaian dapat dirumuskan yaitu, “Apakah penggunaan
media sasaran dapat meningkatkan keterampilan mengumpan bola dalam permainan bolavoli pada kelas X di SMK 3 PASUNDAN PERKASA?”
D. CARA PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, masalah pembelajaran mengumpan bola khususnya pada teknik pasing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMK 3 PASUNDAN PERKASA akan dipecahkan dengan menggunakan media sasaran.
Media sasaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan bermain bolavoli khususnya teknik pasing atas yaitu dengan cara siswa melakukan latihan memantulkan bola kedinding tembok dengan posisi tangan seperti melakukan
(17)
pasing atas dalam permainan bolavoli dan dengan menggunakan bola karet yang lunak sehingga dapat memudahkan para siswa dalam melakukan latihan teknik bermain bolavoli khususnya dalam teknik pasing atas, selain dari dinding tembok media yang digunakan yaitu dengan menggunakan ring basket dengan cara siswa melakukan pasing atas pada papan patul dan bola hasil pantulan harus masuk kedalam ring basket.
E.
TUJUAN PENELITIAN
Setiap penelitian harus mempunyai tujuan dan tujuan yang akan dicapai harus berkaitan erat dengan masalah yang dipilih. Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum :
Penelitian bertujuan menemukan kebenaran melalui media sasaran yang berdasarkan keilmuan dan mendapatkan gambaran bagaimana proses perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan mengumpan bola khususnya pada pasing atas dalam permainan bolavoli.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dampak penggunaan media sasaran terhadap peningkatan keterampilan mengumpan bola dalam permainan bolavoli pada siswa kelas X di SMK 3 PASUNDAN PERKASA.
F.
BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini perlu diberikan batasan agar dalam peaksanaannya tidak menyimpang dari masalah dan tujuan peneliatian, adapun ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Menyadari atas keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan kemampuan peneliti maka penelitian ini hanya mencakup pada pembelajaran mengumpan bola khususnya dalam hal pasing atas saja.
(18)
2. Penelitian skripsi ini dilakukan di SMK 3 PASUNDAN PERKASA di Jl. Parakan Salam No. 372 Nyalindung Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat. 3. Populasi dalam penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas X SMK 3
PASUNDAN PERKASA.
4. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 siswa kelas X SMK 3 PASUNDAN PERKASA.
5. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). 6. Instrument penelitian yang dilakukan menggunakan observasi
G.
MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan banyak manfaat yang bisa diperoleh, diantaranya:
1. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan yang luas dan memperkaya pengalaman, terutama pengalaman dalam melakukan penelitian ini serta menambah pengetahuan peneliti mengenai pembelajaran bolavoli yang ada disekolah.
2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan kreativitas, prestasi belajar serta meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan pasing atas dalam permainan bolavoli sesuai tujuan yang diharapkan.
3. Bagi Guru
Sebagai alat pantau keberhasilan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan secara lebih professional dalam bidangnya.
4. Bagi Lembaga Sekolah
Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran serta disiplin siswa dapat meningkatkan keprofesionalan guru akan meningkatkan mutu lembaga pendidikan
.
(19)
5. Bagi Lembaga Pendidikan Jasmani kesehatan dan Rekreasi UPI
Dengan adanya penelitian tentang pembelajaran bolavoli ini dapat dijadikan sebagai sarana dokumentasi serta informasi mengenai pembelajaran permainan bolavoli disekolah khususnya pembelajaran pasing atas dengan menggunakan media modifikasi, serta menambah sumber kepustakaan dan sebagai referensi bagi para mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi dan umumnya untuk seluruh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
(20)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan jika dalam proses penelitian menggunakan metodologi yang tepat dan sistematika tertentu. Menurut Joesoef dan Santoso dalam (Istyanto, 2011. Hlm.39)
menjelaskan bahwa “metode adalah suatu kerangka kerja dan dasar-dasar pemkiran digunakannya cara-cara yang khusus”. Dapat disimpulkan bahwa dengan metode maka tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian akan tercapai.
Metode yang dignakan dalam penelitian ini yaitu Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk menjawab permasalahan yang ada disekolah khususnya dalam pembelajaran permaianan bolavoli. Maka dari itu penulis berkeinginan untuk memperbaiki pembelajaran penjas pada pemahaman permaiann bolavoli. Agar penulis tidak melakukan tindakan yang menyimpang maka penulis mempersiapkan diri tentang penilitian tindakan kelas, latar belakang, karakter, dan prosedur yang akan ditempuh.
B. Tujuan Operasional Penelitian
Dalam penelitian ini, secara operasional bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan berupaya memperbaiki permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran permainan bolavoli di SMK 3 Pasundan Perkasa Cipatat Kabupaten Bandung Barat terutama untuk kelas X. Tetapi setelah proses observasi dan penelitian berlangsung terdapat beberapa pemokusan masalah dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada pembelajaran permainan bolavoli. Maka tujuan operasional pada penelitian ini adalah untuk lebih mengidentifikasi masalah dan upaya meningkatkan keterampilan mengumpan bola pada permainan bolavoli dengan menggunakan bantuan media sasaran atau target pada pembelajaran permainan bolavoli kelas X di SMK 3 Pasundan Perkasa.
(21)
C. Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK 3 Pasundan Perkasa Jl. Parakan Salam No. 372 Nyalindung Kecamatan. Cipatat Kabupaten Bandung Barat, kelas X semester genap tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa yang ada dikelas X sebanyak 29 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan September 2014 dengan jumlah pertemuan sebanyak 4 kali yang terdiri dari beberapa tindakan yang ada dalam 2 siklus. Kegiatan ini meliputi pemberian perlakuan pemahaman teknik bermain bolavoli.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam proses pelaksanaan tindakan, penulis berperan sebagai guru yang turun langsung untuk melaksanakan pembelajaran permainan bolavoli melalui perapan variasi tugas gerak.
a. Penulis menerapkan skenario pembelajaran yang telah dirancang dalam pembelajaran permainan bolavoli.
b. Penulis mengajar langsung dilapangan sekaligus melakukan pengamatan tehadap seluruh siswa yang belajar. Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis, dan objektif.
Setelah proses pembelajaran berakhir penulis mencatat semua kegiatan-kegiatan yang terjadi dilapangan pada lembar observasi yang telah disiapkan termasuk kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung.
3. Alternatif Pemecahan
Untuk memecahkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran ini penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai pengalaman gerak yang banyak, hal ini dilakukan sebagai alat ukur sejauh mana siswa dapat memahami tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran permainan bolavoli dengan media sasaran sehingga siswa mampu meningkatkan keterampilannya dalam permainan.
(22)
D. Persiapan PTK
Dalam penelitian ini diharapkan siswa dapat mempraktikan keterampilan olahraga dengan berbagai teknik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya (SK), dan Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras, dan percaya diri (KD). Instrument yang diperlukan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
E. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas X SMK 3 Pasundan Perkasa yang berlokasi di Jl. Parakan Salam No. 372 Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan yang berjumlah 29 siswa, yang diantaranya terdapat 5 siswa perempuan dan 24 siswa laki-laki. Secara umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik masih tergolong kurang perhatian terhadap pendidikan dan ini terakumulasi terhadap kualitas pendidikan di SMK 3 Pasundan Perkasa walau pun hal tersebut bukan salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak faktor lainnya seperti sarana prasarana, sumber daya manusia, dan pelaksnaan kurikulum.
F. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa dan teman sejawat serta kolabolator.
1. Siswa
Faktor siswa, yaitu kurangnya kemampuan siswa kelas X SMK 3 Pasundan Perkasa dalam melakukan pembelajaran mengumpan bola dalam permainan bolavoli.
(23)
2. Teman sejawat dan kolabolator
Teman sejawat dan kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi penelitian tindakan kelas (PTK) secara menyeluruh, baik dari sisi siswa maupun guru.
G. Prosedur Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, tentunya kita harus melakukannya sesuai dengan prosedur, pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang melakukan, kapan dimana, dan bagaimana melakukanya. Sekenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan obserfasi dengan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam materi pembelajaran mengumpan bola dalam permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm. 131) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah sebagai berikut,“(1) Perencanaan atau planning; (2) Tindakan atau Acting; (3)Pengamatan atau Observing dan (4) Refleksi atau Reflection.” Dan supaya lebih jelas dapat dilihat dari bagan berikut:
(24)
Bagan 3.1 Dua Siklus Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK (Arikunto 2006:16)
Gambar diatas menjelaskan beberapa tahapan yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Yaitu :
Siklus 1
Siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari, pelaksanaan dan refleksi sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan harus memiliki pandangan jauh kedepan, yakni untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar pesera didik. Dalam tahap persiapan perencanaan dan tindakan, kegiatan pertama yang akan dilakukan peniliti adalah menentukan lokasi dan subyek penelitian yang sesuai dengan
Perencanaan
SIKLUS I Pengamatan
SIKLUS II Perencanaan
Pengamatan
Pelaksana Refleksi
Pelaksanaa Refleksi
(25)
hakikat dan masalah penelitian tindakan kelas. Selanjutnya melaksanakan pendekatan dan pembicaraan dengan kepala sekolah dan beberapa guru untuk membuat satu tim kegiatan sebagain observer.
Kegiatan selanjutnya pada tahap ini adalah merencanakan tindakan yang akan dilakukan peneliti bersama observer, langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti adalah membuat skenario pembelajaran yang mencakup langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh guru (peneliti) dan yang akan dilakukan oleh siswa. Hal terpenting dalam tahap ini adalah merancang model pembelajaran yang akan digunakan untuk sebagai bahan penelitian, serta mempersiapkan sarana dan fasilitas juga sumber belajar yang diperlukan dan mempersiapkan langkah-langkah observer dan alat untuk observernya itu sendiri.
Dalam perencanaan tahapan yang dilakukan adalah :
a. Menentukan pokok bahasan materi pembelajaran ermainan bolavoli. b.Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian.
c. Memubuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau tindakan sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran, termasuk di dalamnya membuat sekenario pembelajaran pembelajaran.
d.Mempersiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang kita perlukan di lapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan pendamping mulai dari tahap pendahuluan sampai penutup. Setiap bagian demi bagian kita observasi, agar mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa.
e. Mempersiapkan instrumen, instrumen ini digunakan untuk merekam dan menganalisis data selama proses penelitian berlangsung.
2. Tahap Tindakan (acting)
Dalam tahap kedua ini adalah tahap tindakan, pengertian tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah tindakan guru sebagai peneliti yang dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang merupakan variasi praktik yang cermat dan sesuai dengan norma-norma. Pada hakikatnya tahap ini adalah pelaksanaan rencana tindakan yang dikembangkan pada tahap perencanaan. Akan tetapi peneliti merasa bahwa rencana tadi telah matang, pada pelaksanaannya tindakan
(26)
sudah seperti yang direncanakan, karena biasanya rencana itu belum dapat memberikan gambaran dan pikiran yang mengungkap semua keadaan tempat pelaksanaan rencana, mungkin saja perkembangannya akan berbeda dengan apa yang terdapat dalam rencana yang telah dibuat.
Untuk membantu peneliti dan observer dalam melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan guru (peneliti) di dalam kelas, telah disiapkan alat pengumpulan data sebagai alat bantu dalam pengamatan pelaksanaan tindakan. Setiap temuan hasil pengamatan akan didokumentasikan dan juga dicatat.
3. Tahap Pengamatan (observing)
Observer atau pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti memperoleh gambaran secara cermat tentang tindakan yang sedang dilakukan dan kemudian mendokumentasikan, pengaruh atau dampak dari tindakan tersebut. Tahap observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observer secara lebih oprasional bertugas mengamati senua kegiatan, merekam, dan mendokumentasikan semua hal dari proses dan hasil yang telah dicapai dalam tindakan yang direncanakan.
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti dan observer adalah menghimpun data melalui pedoman yang telah disiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan yang didapat selama kegiatan tindakan berlangsung, dalam upaya memodifikasi dan merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Tahap observasi yang akan dilakukan pada penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengamatan terhadap kondisi pembelajaran yang diteliti
b. Mengamati aktifitas dan juga antusiasme siswa pada saat pembelajaran permainan bolavoli.
(27)
4. Tahap Analisis atau Tahap Refleksi (reflections)
Refleksi adalah mengingat, merenungkan, mencermati dan menganalisis kembali suatu kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan sebagaimana yang telah dicatatkan dalam observasi. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas berusaha memahami proses, masalah, dan juga kendala yang timbul didalam tindakan yang akan dilakukan.
Pada setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, untuk melihat kemampuan awal, siswa diberikan tes awal berupa angket atau kuisioner yang berkaitan dengan minat mereka masing-masing ketika ingin melakukan kegiatan aktivitas atletik nomor lari jarak pendek, setelah itu, peneliti melakukan analisis refleksi pembelajaran. Untuk itu diperlukan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang hal apa saja yang ditemukan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan mengkaji hasil kegiatan guru dan siswa. Dari hasil tersebut maka dijadikan rekomondasi untuk melakukan perbaikan atau perencanaan siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan kurang memuaskan.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan siswa dlam melakukan aktivitas pembelajaran permainan bolavoli dengan menggunakan media dinding sebagai sasaran untuk melakukan pasing.
Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu:
a.Pengamatan (Observing) yaitu guru sekaligus peneliti mengamati (mencatat) proses pembelajaran mengumpan bola dalam permainan bolavoli di SMK 3 Pasundan Perkasa. Ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan serta kendala siswa dalam melakukan umpan pada permainan bolavoli.
b.Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian (planning), yaitu peneliti membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan paya untuk meningkatkan keterampilan siswa.
(28)
c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti (guru) melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
d.Refleksi, maksudnya adalah peneliti (guru) menganalisis hasil yang telah dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana tindakan serta perubahan perilaku siswa dalam proses belajarnya untuk dapat menguasai keterampilan mengumpan bola dalam permainan bolavoli.
Siklus II
Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebgai aktor (guru) dibantu oleh observer (mitra guru) untuk melakukan rancangan tindakan. Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti dan observer diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis, selain itu tim peneliti juga membuat rencana pembelajaran permaianan bolavoli lebih baik lagi, dikarnakan sudah melihat gejala yang timbul dan juga refleksi yang terjadi pada siklus yang pertama. Perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil dari proses pembelajaran, selain itu faktor pendukung dan penghambat dapat diungkap. Pada tahapan ini peneliti dan observer menentukan suatu perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Peneliti membuat scenario pembelajaran yang berdasarkan hasil refleksi pada siklus yang pertama, dengan menggunakan media sasaran dinding dan ring basket sebagai upaya menignkatkan keterampilan siswa dalam mengumpan bola pada permainan bolavoli.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rencana,mengenai tindakan kelas dan diperbolehkan menggunakan modifikasi, selama tidak merubah perinsip sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm. 139) bahwa “pelaksanaan tindakan dalam situasi secara sadar dan terkendali setelah perencanaan selesai dilakukan.” Dalam proses pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai guru atau pengajar yang terjun langsung untuk
(29)
melaksanakan pembelajaran mengumpan bola. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu tahapan yang pertama peneliti melakukan studi pustaka mengenai pembelajaran dengan mengunakan media sasaran dinding dan juga ring basket. Kegiatan ini dilakukan untuk memperjelas permasalahan beserta solusi pemecahan masalah yang dihubungkan dengan media yang digunakan.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan dua tindakan pada setiap siklusnya. Tindakan dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan media dinding dan ring basket. Dalam tindakan juga peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi agar keberhasilan pembelajaran dapat terlihat.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka ditentukan bahwa tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mengumpan dalam permainan bolavoli dikelas SMK 3 Pasundan Perkasa dengan menggunakan media sasaran dinding dan ring basket pada setiap siklusnya.
Rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Siklus I
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran pendidikan jasmani, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media sasaran dinding dan ring basket.
2)Melaksanakan siklus I dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran hasil dari penelitian pada Siklus I.
3)Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan media dinding dan ring basket.
4)Melakukan pengamatan pada saat mengumpan yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan teknik mengumpan pada sasasran atau target yang dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang dibimbing guru.
(30)
5)Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
6)Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus I dan dijadikan acuan untuk siklus II.
b.Siklus II
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
1) Membuat rencana pembelajaran masih dengan menggunakan media sasran dinding dan ring basket berdasarkan siklus yang dilakukan pada siklus I. 2) Melaksanakan siklus II dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini peneliti
melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada siklus I.
3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan media sasaran.
4) Melakukan pengamatan pada saat siswa melakukan umpan pada target. Pada tahap ini siswa melakukan umpan pada target atau sasaran yang dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang dibimbing guru.
5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus II. 3. Observasi
Observasi yaitu kegiatan pengamatan oleh pengamat. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh observer atau guru pendidikan jasmani lain. Objek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang bersifat individu maupun secara klasikal. Bentuk-bentuk observasi yang dapat dilakukan adalah:
a. Observasi peer (pengamatan sejawat). Observasi peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain (biasanya sesama guru atau teman sejawat).
(31)
b. Observasi terstruktur. Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru memberikan lembar observasi.
Alternatif Pemecahan, berdasarkan hasil pengamatan wawancara dan catatan yang ada maka peneliti menggunakanya sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan yang muncul selama pembelajaran kemudian membuat solusi yang tepat untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan proses pembelajaran untuk pertemuan atau pelaksanaan tindakan berikutnya.
4. Refleksi
Pelaksanaan penerapan media sasaran dinding dan ring basket dalam pembelajaran mengumpan bola pada permainan bolavoli yang dilakukan oleh peneliti sendiri telah menghasilkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam pembelajaran dalam bentuk data-data. Berdasarkan data yang terkumpul ini kemudian dilakukan analisis.Analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap aspek kegiatan penelitian. Berdasarkan analisis data kemudian peneliti melakukan refleksi atau perbaikan untuk rencana untuk tindakan berikutnya.
F. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam peneitian ini adalah :
1. Instrument Proses a. Observasi
Observasi dilaksanakan oleh penulis sebagai guru atau peneliti untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran mengumpan bola di kelas X SMK 3 Pasundan Perkasa. Alat yang digunakan adalah lebar observasi tentang aktivitas guru dan siswa. Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran pemahaman bermain bolavoli denngan menggunakan media sasaran serta faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pembelajaran.
(32)
b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan alayt penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selsai mengadakan penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan biklen
dalam Maleong (2005, hlm. 209) mengemukakan bahwa “catatan lapangan
adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi data dalam penilaian
kualitatif”.
c. Kamera Foto
Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadiansleama pelaksanaan pembelajaran, juga sebagai alat untuk membberikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam maslah penelitian. Menurut Bogdan dan biklen dalam
Maleong (2005, hlm. 160) bahwa “ada dua kategori foto yang dapat
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan
foto yang dihasilkan oleh penelliti sendiri”.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelkasnaan pembelajaran merupakan instrument penting yang dibuat oleh guru, dimana dalam rangka untuk menciptakan kelancaran proses kegiatan belajar sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
2. Instrument Hasil
Instrument hasil dalam penelitian ini yaitu tes keterampilan mengumpan bola. Untuk melakukannya sebagai berikut :
Tahapan melakukan tes keterampilan mengumpan bola :
a) Siswa yang akan melakukan tes mengumpan berada diposisi anatara 2 dan 3
(33)
b) Seorang toser berada di posisi X untuk memberikan bola pada siswa yang akan mengumpan.
c) Siswa kemudian mengumpan bola melewati tali lintasan dengan tinggi 3 meter dari permukaan tanah dan bola masuk kedalam daera yang tela diberi poin 1-5.
Gambar tes keterampilan mengumpan
Bradford N. Strand and Rolayne Wilson (1993, hlm. 144)
Keterangan :
X : posisi siswa yang akan melakukan tes mengumpan Y : posisi siswa yang memberikan bola ke subjek (X) A : tinggi tali lintasan tes setinggi 3 meter
Vv
Jk
90cm 60cm
net
1,5m Subjek X
5 4 3 2 1 1,8m
3,3m A
Toser
(34)
G. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Faktor yang Diteliti 1. Teknik Pengumpulan Data
Data dan Cara Pengambilannya
a) Sumber Data : yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru.
b) Jenis Data : jenis data yang didapat adalah kualitatif yang terdiri dari : 1) Hasil belajar
2) Rencana pembelajaran
3) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.
c) Data dari hasil belajar diambil dengan memberikan tes mengumpan kepada siswa.
d) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.
e) Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi dikelas//dilapangan, diambil dari hasil observasi yang dibuat oelh guru. f) Data tentang keterkaiatan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat
dari rencana pembelajaran dan lembear observasi.
2. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian pada setiap aspek kegiatan penellitian. Peneliti juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana dikelas/lapangan, hubungan guru dengan siswa dan siswa dengan siswa yang lainnya. Analisis menurut Nasution dalam Sugiyono (2005, hlm. 88) mengemukakan bahwa :
melakukan analisis adalah pekerjaan yang dulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannnya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.
(35)
Lebih lanjut analisis data menurut Patton dalam Meleong (2005, hlm. 280) mengemukakan bahwa :
Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan antara dimensi-dimensi uraian.
Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analaisis data sejak tahap orientasi lapangan. Hal ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman
dalam Wiratmaja ( 2005, hlm. 139) yang menyatakan “the ideal model for
data collection and analysisis one interweaves them from the beginning” yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan anallisis data adalah secara bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, dimaknai, direnungkan, ddan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan kebsahan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terdapat pada observasi di triangulasi pada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah melakukan pembelajaran. Hal ini selaras dengan pendapat Maleong (2005,
hlm. 175) yang menyatakan “pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, triangulasi dan pengecekan teman
sejawat”. Analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahap yaitu reduksi data,
paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah penyederhanaan yang dilakukan melaui seleksi, pefokusan data dan pengabstraksian data mentah menjadi yang bermakna. Apapran data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, refresentasi grafik dan sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian ata yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang disingkat dan padat tetapi mengandung arti luas.
(36)
H. Validasi data
Teknik validasi data dalam penelitian ini adalah triangulasi, checklist, audit trall, dan expert opinion.
Triangulasi dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data maksimal. Kediatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menjadi mitra peneliti yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa.
Checklist dilakukan dengan memeriksa kebenaran anatara pelaksanaan dan perencanaan tindakan sehingga dengan demikian diperoleh informasi tentang seluruh tindakan yang telah dilaksanakan beserta temuan-temuan selama dlam pelaksanaan tindakan.
Audit trall yaitu memeriksa hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan datanya dengan mengkonfirmasi bukti-bukti penemuan yang telah diperiksa dalam tahap checklist dengan sumber-sumber data. Hal ini dilakukan oleh penulis dengan mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur pengumpulan data pada pembimbing.
Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap keahlian temuan-temuan penelitian kepada pakar yang professional dalam bbidang ini. Dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan.
(37)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data penelitian tindakan kelas, mengenai pembelajaran mengumpan bola pada permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran di SMK 3 Pasundan Perkasa Kabupaten Bandung Barat dan berdasarkan permasalahan yang timbul dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sasaran dalam pembelajaran bolavoli meningkat secara bermakna. Peningkatan terlihat dari perubahan dalam tugas gerak yang diberikan peneliti melalui penggunaan media sasaran mendapatkan hasil yang baik. Siswa merasa lebih tertarik dalam proses pembelajaran karena pemberian materi yang sistematis secara optimal diberikan oleh peneliti sehingga keterampilan mengumpan bola dalam permainan bolavoli dapat meningkat. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengumpan bola dalam permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran dapat meningkatkan keterampilan mengumpan bola.
B. Saran
Berdasarka kesimpulan dan temuan guru (peneliti) dilapangan yang berpedoman pada data-data yang diperoleh serta dalam rangka membantu meningkatkan dan mengatasi hambatan-hambatan pada kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani yaitu pada pembelajaran bolavoli di SMK 3 Pasundan Perkasa maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani yaitu sebagai berikut
(38)
1. Bagi pihak sekolah memberikan dukungan kepada guru pendidikan jasmani dan lebih memperhatikan fasilitas atau peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Karena keberhailan dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari dukungan fasilitas dan peralatan pendidikan jasmani.
(39)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
DAFTAR PUSTAKA
Anni.(2004). Belajar dan Pembelajaran.jakarta:PT.Rineka cipta.saputra, M.Yudha, dkk.(2006).pengantar filsafat pendidikan jasmani, kesehatan, dan
rekreasi.FPOK UPI Bandung.
Arikunto, Suharsimi.(2002). Prosedur penelitian.Jakarta:Rineka Cipta
Hubungan Antara Hasil Belajar Pendidikan jasmani Dengan tingkat Kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 29 Bandung, Wakhdah Mutmainah.2011 Husdarta, M Saputra, Yudha (2000). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas
Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Implementasi pendekatan Taktis dalam Permainan Bolavoli Siswa kelas v di SDN 4
Ciporeat Bandung, Septian Syahfery.2013
Implementasai Modifikasi Permainaan Bolavoli Pada Siswa kelas 5 SDN Pangauban KAB. BANDUNG. Angga Putra Pratama. 2013.
Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terehadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepak Bola, I DEWA GDE DONI SETIANA.2013
Pembelajaran Pemainan Bolavoli kelas 8a SMPN 4 CIMAHI, Supriadi istantyo. 2011.
Strand, Bradford N & Wilson, Roleyne.(1993).Assessing Sport Skills.Human Kinetics Publishers, Utah State University, United State of America.
(40)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
Subroto,Toto & Yudiana,Yunyun.(2010).Permainan Bolavoli.FPOK UPI Bandung Syarifudin, Aip. (1997). Azas dan falsafah penjaskes, depdikbud.
Undang-undang RI No.4 tahun 1950, Bab VI pasal 9
www.fatamorghana. wordpress.com/2009/10/07/pengertian-pendidikan/
UkuranDanSatuan.Blogspot.com
http/www.google.co.id/search?a=bolavoli www.lintas.me
Tarigan, Beltasar.(2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga.Eidos.Bandung
Juliantine, Tite dkk.(2012). Belajar&Pembelajaran.FPOK UPI Bandung
Subroto, Toto.(2010). Didaktik Metodik Pembeajaran Olahraga Permainan.FPOK UPI Bandung
(1)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lebih lanjut analisis data menurut Patton dalam Meleong (2005, hlm. 280) mengemukakan bahwa :
Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan antara dimensi-dimensi uraian.
Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analaisis data sejak tahap orientasi lapangan. Hal ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman dalam Wiratmaja ( 2005, hlm. 139) yang menyatakan “the ideal model for data collection and analysisis one interweaves them from the beginning” yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan anallisis data adalah secara bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, dimaknai, direnungkan, ddan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan kebsahan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terdapat pada observasi di triangulasi pada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah melakukan pembelajaran. Hal ini selaras dengan pendapat Maleong (2005, hlm. 175) yang menyatakan “pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, triangulasi dan pengecekan teman sejawat”. Analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah penyederhanaan yang dilakukan melaui seleksi, pefokusan data dan pengabstraksian data mentah menjadi yang bermakna. Apapran data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, refresentasi grafik dan sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian ata yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang disingkat dan padat tetapi mengandung arti luas.
(2)
55
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Validasi data
Teknik validasi data dalam penelitian ini adalah triangulasi, checklist, audit trall, dan expert opinion.
Triangulasi dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data maksimal. Kediatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menjadi mitra peneliti yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa.
Checklist dilakukan dengan memeriksa kebenaran anatara pelaksanaan dan perencanaan tindakan sehingga dengan demikian diperoleh informasi tentang seluruh tindakan yang telah dilaksanakan beserta temuan-temuan selama dlam pelaksanaan tindakan.
Audit trall yaitu memeriksa hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan datanya dengan mengkonfirmasi bukti-bukti penemuan yang telah diperiksa dalam tahap checklist dengan sumber-sumber data. Hal ini dilakukan oleh penulis dengan mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur pengumpulan data pada pembimbing.
Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap keahlian temuan-temuan penelitian kepada pakar yang professional dalam bbidang ini. Dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan.
(3)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data penelitian tindakan kelas, mengenai pembelajaran mengumpan bola pada permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran di SMK 3 Pasundan Perkasa Kabupaten Bandung Barat dan berdasarkan permasalahan yang timbul dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sasaran dalam pembelajaran bolavoli meningkat secara bermakna. Peningkatan terlihat dari perubahan dalam tugas gerak yang diberikan peneliti melalui penggunaan media sasaran mendapatkan hasil yang baik. Siswa merasa lebih tertarik dalam proses pembelajaran karena pemberian materi yang sistematis secara optimal diberikan oleh peneliti sehingga keterampilan mengumpan bola dalam permainan bolavoli dapat meningkat. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengumpan bola dalam permainan bolavoli dengan menggunakan media sasaran dapat meningkatkan keterampilan mengumpan bola.
B. Saran
Berdasarka kesimpulan dan temuan guru (peneliti) dilapangan yang berpedoman pada data-data yang diperoleh serta dalam rangka membantu meningkatkan dan mengatasi hambatan-hambatan pada kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani yaitu pada pembelajaran bolavoli di SMK 3 Pasundan Perkasa maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani yaitu sebagai berikut
(4)
80
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi pihak sekolah memberikan dukungan kepada guru pendidikan jasmani dan lebih memperhatikan fasilitas atau peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Karena keberhailan dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari dukungan fasilitas dan peralatan pendidikan jasmani.
(5)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anni.(2004). Belajar dan Pembelajaran.jakarta:PT.Rineka cipta.saputra, M.Yudha, dkk.(2006).pengantar filsafat pendidikan jasmani, kesehatan, dan
rekreasi.FPOK UPI Bandung.
Arikunto, Suharsimi.(2002). Prosedur penelitian.Jakarta:Rineka Cipta
Hubungan Antara Hasil Belajar Pendidikan jasmani Dengan tingkat Kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 29 Bandung, Wakhdah Mutmainah.2011 Husdarta, M Saputra, Yudha (2000). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas
Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Implementasi pendekatan Taktis dalam Permainan Bolavoli Siswa kelas v di SDN 4
Ciporeat Bandung, Septian Syahfery.2013
Implementasai Modifikasi Permainaan Bolavoli Pada Siswa kelas 5 SDN Pangauban KAB. BANDUNG. Angga Putra Pratama. 2013.
Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terehadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepak Bola, I DEWA GDE DONI SETIANA.2013
Pembelajaran Pemainan Bolavoli kelas 8a SMPN 4 CIMAHI, Supriadi istantyo. 2011.
Strand, Bradford N & Wilson, Roleyne.(1993).Assessing Sport Skills.Human Kinetics Publishers, Utah State University, United State of America.
(6)
Eka Rizki Pontianak, 2015
PEMBELAJARAN MENGUMPAN BOLA PADA PERMAIAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SASARAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Subroto,Toto & Yudiana,Yunyun.(2010).Permainan Bolavoli.FPOK UPI Bandung Syarifudin, Aip. (1997). Azas dan falsafah penjaskes, depdikbud.
Undang-undang RI No.4 tahun 1950, Bab VI pasal 9
www.fatamorghana. wordpress.com/2009/10/07/pengertian-pendidikan/
UkuranDanSatuan.Blogspot.com
http/www.google.co.id/search?a=bolavoli www.lintas.me
Tarigan, Beltasar.(2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga.Eidos.Bandung
Juliantine, Tite dkk.(2012). Belajar&Pembelajaran.FPOK UPI Bandung
Subroto, Toto.(2010). Didaktik Metodik Pembeajaran Olahraga Permainan.FPOK UPI Bandung