Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Demak T2 942014061 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Profil SD Negeri Purwosari 1

SD Negeri Purwosasi 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak merupakan salah satu sekolah yang berstatus Negeri di Kabupaten Demak, berdiri pada tanggal 1 Maret 1955 dan tanggal operasional tanggal 1 Maret 1985, berdasarkan Surat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 421.2/005/10/51/1985. Lokasi SD Negeri Purwosari 1 Sayung terletak di Kelurahan Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah, tepatnya Jalan Raya Sayung Demak (denah terlampir). Gedung SD Negeri Purwosari 1 Sayung Seluas ± 644 M2 terletak diatas tanah seluas 2,5880 M2 (foto terlampir). Gedung ini terdiri atas sebuah gedung induk berlantai dua dan beberapa gedung lainnya. SD Negeri Purwosari 1 Sayung memeiliki 12 ruang kelas, 1 ruang perpusta-kaan, 1 ruang kantor guru, serta 6 ruang KM/WC.

Visi SD Negeri Purwosari 1 Sayung adalah Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, cerdas, trampil, dan berwawasan luas. Sedangkan Misi SD Negeri Purwosari 1 Sayung adalah 1) Menumbuhkan sikap / perilaku yang baik sesuai norma yang berlaku; 2) Meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam bidang IPTEK; 3) Mengembangkan ketrampilan peserta didik agar siap terjun di masyarakat; 4) Menumbuh kembangkan kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya; 5) Menghasilkan lulusan yang berkualitas; 6) Tidak menbedakan gender. Tujuan SD


(2)

Negeri Purwosari 1 Sayung adalah 1) Memenuhi kebutuhan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun; 2) Wilayah pedesaan yang penduduknya pada umumnya belum sadar akan pentingnya pendidikan; 3) Merupakan sekolah yang bisa berpartisipasi dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang bermutu, berdaya guna, dan berhasil guna sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional.

Dalam rangka mencapai tujuan diatas SD Negeri Purwosari 1 Sayung memiliki 15 orang tanaga pedidik dan 5 tenaga kependidikan. Diantara 15 orang tenaga pendidik tersebut 1 orang sudah berijasah S-2 sedangkan 14 orang berijasah S-1, sedangkan 5 tenaga kependidikan diantaranya 2 orang berijasah S-1, 1 orang berijasah DIII dan 2 orang berijasah SLTA. Seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melayani peserta didik sebanyak 374 anak yang terdiri dari kelas IA 39 siswa, kelas IB 36 siswa, kelas IIA 35 siswa, kelas IIB 33, kelas IIIA 34 siswa, kelas IIIB 33 siswa, kelas IVA 36 siswa, kelas IVB 30, kelas VA 20 siswa, kelas VB 24 siswa, kelas VIA 28 siswa, dan kelas VIB 25 siswa.

SD Negeri Purwosari 1 Sayung berada dalam lingkungan masyarakat yang heterogen dengan latar belakang kondisi ekonomi menengah ke bawah.

4.1.2. Konteks komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

Konteks dalam penelitian ini merupakan upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi kinerja komite SD N Purwosari 1 Sayung Demak. Evaluasi konteks dalam penelitian ini juga bertujuang mengatahui latar belakang kinerja komite SDN Purwosari 1 Sayung Demak pada faktor motivasi, berikut hasil wawancara beberapa narasumber: ketua


(3)

komite sekolah, Sekretaris, bendahara, anggota, kepala sekolah dan guru.

Kinerja komite sekolah SD N Purwosari 1 Sayung Demak dalam pelaksanaannya dalam program sekolah sebagai badan pertimbangan, pendukung, kontrol, dan penghubung. Maka dari hasil penelitian dilapangan bahwa ada beberapa yang tidak maksimal dalam proses pengawalan terkait kinerja komite sekolah. dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Kinerja komite sekolah sebagai badan pertimbangan Dalam proses memberikan pertimbangan kepada kepala sekolah komite menyelengarakan rapat pleno dengan orang tua siswa dan tokoh masyarakat, dan memberikan masukan terhadap pengelolaan dan penyusunan visi, misi, dalam hal pertimbangan mengenai RKAS, komite sekolah hanya melihat dari laporan sekolah. kurangnya memberikan masukan sarana prasarana dalam pemeliharaan (mengecatan, perbaikan pintu, meja, kursi almari, serta perawatan) dan pembangunan gedung menjadi dua lantai yang sedang berjalan di SD N Purwosari 1 Sayung Demak, pembelajaran, komite hanya menerima laporan dari sekolah.

b. Kinerja komite sekolah sebagai badan badan pendukung

Komite sekolah dalam pelaksanaannya selalu memberikan dukungan terhadap proses kegiatan ekstrakurikuler, dan hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua serta masyarakat dalam bentuk pertemuan dan rapat.

c. Kinerja komite sekolah sebagai badan kontrol

Komite sekolah dalam pelaksanaannya sebagai badan kontrol, belum maksimal dalam mengontrol


(4)

penyusunan program sekolah, organisasi sekolah, penjadwalan program dan alokasi anggaran serta memantau pelaksanaan program sekolah, sumber daya pelaksanaan program sekolah dan partisipasi stakeholder pendidikan dalam pelaksanan program, akan tetapi komite sekolah hanya menerima laporan dari sekolah diantaranya terkait hasil ujian akhir, alokasi anggaran, dan partisipasi stakeholder dalam pelaksanaan program.

d. Kinerja komite sekolah sebagai badan penghubung Kinerja komite sekolah dalam pelaksanaannya masih belum maksimal dalam menciptakan hubungan dan kerja sama antara sekolah dan masyarakat, kurangnya pertemuan antara kepala sekolah dan dewan guru, kurangnya komunikasi dengan alumni dan kerja sama antara lembaga lain. Selama ini tidak menggunakan program perencanaan tetapi sifatnya insidental sehingga dalam pelaksanaannya kurang maksimal.

4.1.3. Input kinerja komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

Evaluasi Input (masukan) dalam penelitian ini merupakan upaya deskripsikan sumber daya dan strategi alternatif yang dimiliki SD N Purwosari 1 Sayung pada program kerja komite SD N Purwosari 1 Sayung.

Dari hasil penelitian evaluasi kinerja komite sekolah yang diperoleh yaitu berupa rekomendasi dan catatan dalam bentuk data dan materi untuk peningkatan mutu pendidikan. Sumber daya yang dimiliki SD N Purwosari 1 Sayung terdiri dari: 1) Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi: Pengurus dan anggota komite sekolah, tenaga administrasi dan keuangan, 2) Daya dukung yang


(5)

meliputi: sarana dan prasarana fisik kantor, administrasi, data keuangan dan dokumen.

4.1.3.1. Sumber Daya Manusia

Untuk dapat melaksanakan kegiatan operasional komite sekolah memerlukan dukungan fasilitas organisasi yang memadai salah satunya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang diperoleh dengan peningkatan sumber daya terkait peran dan fungsinya sebagai komite sekolah dan pihak sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan, seminar, dan diklat peningkatan kinerja.

4.1.3.1.1. Pengurus dan anggota komite sekolah

Kepengurusan dan keanggotaan komite SD N Purwosari 1 Sayung Demak. Menurut penuturan kepala sekolah SD N Purwosari 1 Sayung. Sri Sukeksi, S.Pd. sebagai berikut:

“...untuk pembentukan komite sekolah yang

dilakukan di SD N Purwosari 1 Sayung sesuai aturan yang berlaku berlandaskan 044/U/2002 serta AD/ART yang berlaku pada masa jabatan komite sekolah, bahwa pergantian kepengurusan dan anggota dilakukan melalui musyawarah rapat dengan pihak wali murid, kepala sekolah, dan guru. Prosedur pembentukan komite sekolah mulai dari pemilihan calon ketua sampai kepada keanggotaan langsung dibahas dan ditetapkan dalam musyawarah oleh pihak wali murid, kepala sekolah dan guru, dengan cacatan pihak yang terpilih bersedia menjadi pengurus atau keanggotaan komite sekolah. kemudian


(6)

hasilnya akan disampaikan dalam berita acara dan jika ada perubahan akan dibahas lebih lanjut”.

(wawancara tanggal, 29 Maret 2016)

Sesuai hasil wawancara tersebut dapat didiskripsikan bahwa SD N Purwosari 1 Sayung telah memiliki organisasi komite sekolah, proses pemben-tukannya melalui musyawarah wali murid, kepala sekolah, dan guru, dengan acuan dari Kemendiknas dan AD/ART yang berlaku. Setelah pembentukan komite sekolah akan disampaikan dalam bentuk berita acara. Berikut ini hasil observasi, penulis memperoleh data kepengurusan organisasi sebagai berikut:

1. H. Nurdin Nasir, sebagai ketua komite sekolah 2. Fahrurozi, Sebagai Sekretaris komite sekolah 3. Sri Hartatik, S.Pd.SD, M.Si., Sebagai bendahara

komite sekolah

4. Dr. Fuad, Sebagai Anggota

5. Sri Hati, S.Pd.SD. Sebagai Anggota 6. Martono, Sebagai Anggota

7. Sutimin, W. S.Pd. Sebagai Anggota 8. Adnan Widodo, S.Pd. Sebagai Anggota 9. Sri Murniati, S.Pd.SD. Sebagai Anggota

Setelah melihat data kepengurusan komite sekolah dapat dijelaskan bahwa dari 9 orang anggota, 5 orang berlatar belakang pendidikan S1, 3 orang berlatar belakang pendidikan SMA, dan 1 orang berpendidikan S2.

Sesuai hasil wawancara pada pembentukan komite sekolah dilakukan secara musyawarah dan prosedur acuannya adalah Kemendiknas 044/U/2002 dan AD/ART yang berlaku serta peraturan pemerintah daerah, kepengurusan dan keanggotaan juga dilatarbelakangi berbagai jenjang pendidikan mulai SMA, S1 sampai S2. Kepengurusan dan keanggotaan komite SD N Purwosari 1


(7)

Sayung Demak telah memenuhi syarat kualifikasi dan sangat potensial untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai komite sekolah.

4.1.3.1.2. Tenaga administrasi dan keuangan

Tenaga administrasi dan keuangan komite sekolah SD N Purwosari 1 Sayung Demak, berikut penyampaian dari kepala sekolah SD N Purwosari 1 Sayung Demak, Sri Sukeksi, S.Pd.

“dalam susunan kepengurusan komite sekolah

tercantum pembagian tugas sekretaris, bendahara, anggota, namun pelaksanaannya dilimpahkan atau dijalankan oleh salah satu tenaga tata usaha sekolah sebagai tenaga administrasinya, sedangkan tenaga keuangan dijalankan oleh bendahara sekolah, hal itu kami sadari karena mereka-mereka itu juga mempunyai pekerjaan sendiri, sebab disini mereka tidak memperoleh

honor”. (wawancara tanggal, 29 Maret 2016)

Sesuai hasil wawancara dapat didiskripsikan bahwa dalam susunan kepengurusan komite sekolah SD N Purwosari 1 Sayung Demak telah disusun berdasarkan pembagian tugas, termasuk tugas sekretaris dan bendahara. Dengan demikian berarti komite SD N Puwosari 1 Sayung Demak sesuai prosedur dan keanggotaannya memenuhi syarat tugas dan fungsinya sebagai komite SD N Purwosari 1 Sayung Demak. Komite bisa memenuhi tenaga administrasi dan keuangan secara maksimal.

4.1.3.2. Daya Dukung

Dukungan fasilitas organisasi selain sumber daya manusia, agar dapat melaksanakan kegiatan operasional komite sekolah juga memerlukan daya dukung yang


(8)

berupa prasarana fisik kantor, administrasi dan keuangan, serta data dan dokumen.

4.1.3.2.1. Prasarana fisik kantor

Deskripsi prasarana fisik kantor komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak adalah sebagai berikut: menurut keterangan Sri Sukeksi, S.Pd. sebagai berikut:

“untuk menunjang kinerja komite, kami dari

pihak sekolah menyediakan fasilitas fisik yang berupa ruangan atau kantor yang bisa digunakan untuk transit, serta kami lengkapi dengan meja, kursi, almari arsip, ATK, dan papan tulis, dan seperangkat komputer (hasil wawancara, 25 Maret 2016)”.

Hal demikian juga disampaikan oleh ketua komite sekolah SD Negeri Sayung Demak, Nurdin Nasir sebagai berikut:

“Ya, memang kami sudah difasilitasi oleh sekolah berupa ruangan khusus untuk pertemuan kami juga, juga dilengkapi dengan sarana penunjang yaitu meja, kursi, almari arsip, ATK, seperangkat komputer, (Hasil wawancara, 25 Maret 2016)”.

Hasil wawancara keduanya bahwa sekolah telah menyediakan fasilitas diantaranya: meja, kursi, almari arsip, ATK dan seperangkat komputer, untuk menunjang kinerja komite sekolah yang bisa digunakan sebagai pendukung kinerja komite sekolah di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak.


(9)

4.1.3.2.2. Administrasi dan keuangan

Administrasi dan keuangan komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, kepala sekolah Sri Sukeksi, S.Pd. menuturkan berikut:

“komite telah mengadministrasi agenda dan file surat

keluar, masuk, daftar hadir, rapat-rapat, notulen rapat, buku kas, rekening bank, RKAS, (wawancara, 25 Maret

2016)”.

Hal ini juga disampaikan oleh komite sekolah, Nurdin Nasir, sebagai berikut:

“kami telah mengadministrasikan walaupun yang

membuat dari pihak sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)

Sesuai hasil beberapa wawancara daya dukung sekolah terhadap komite yaitu: administrasi dan keuangan terdiri dari buku agenda dan file surat keluar, masuk, daftar hadir, rapat-rapat, notulen rapat, buku kas, rekening bank, dan RKAS. Data dan dokumen terdiri dari dokumen panduan umum, acuan operasional, sudah diadministrasikan, meskipun pelaksanaan sepenuhnya oleh tugas administrasi sekolah.

4.1.3.2.3. Data dan dokumen

Data dan dokumen komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak menurut keterangan kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung, sebagai berikut:

“segala sesuatu yang dilakukan oleh komite telah

diarsipkan, namun yang melakukan pengarsipan adalah satu tata usaha sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)


(10)

Hal ini disampaikan oleh komite sekolah, Nurdin Nasir, yang menyatakan sebagai berikut:

“...memang segala kegiatan yang telah kami lakukan

sudah saya arsipkan, walaupun yang melakukan bukan kami sendiri, (wawancara, 25 Maret 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi penulis mendapatkan data-data sebagai berikut: surat tugas, notulen rapat, susunan pengurus, surat tugas, SK Pengurus, dan daftar pendidik, foto kegiatan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak. Komite sekolah mempunyai program kerja yang dapat digunakan untuk acuan bekerja sistematiks dan terarah akan tetapi programnya masih bersifat insidental.

Berdasarkan hasil penelitian pada daya dukung bahwa fasilitas organisasi yang berupa prasarana fisik kantor, administrasi keuangan, serta data dan dokumen yang disediakan sekolah sangat mendukung kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai komite sekolah. prasarana fisik kantor terdiri dari ruang komite, meja kursi rapat, papan tulis dan papan data. Administrasi dan keuangan terdiri dari buku agenda, file surat masuk, keluar, daftar hadir rapat-rapat, notulen rapat, SK Pengurus, buku kas, rekening bank dan RKAS, dan data dokumen terdiri dari dokumen umum, acuan operasional.

4.1.4. Proses kinerja komite sekolah dalam peningka-tan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

Proses evaluation (Evaluasi Proses) dalam model CIPP diarahkan untuk mengetahui seberapa baik kegiatan yang dilaksanakan, apakah program terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak. Evaluasi proses juga


(11)

digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan pelaksanaan selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi.

Evaluasi proses dalam penelitian ini merupakan upaya mendeskripsikan pelaksanaan rancangan prosedur yaitu proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi pertimbangan (advisory), pendukung (supporting), pengontrol (controlling), dan mediator. Selain itu juga untuk mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya yang meliputi: sumber daya manusia, prasarana fisik kantor, administrasi dan keuangan, dan data.

4.1.4.1. Pemberi pertimbangan (advisory)

Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi pertimbagan (advisory) berikut: penuturan dari beberapa narasumbar mengenai bentuk kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan program kerjanya sebagai pemberi pertimbangan: penuturan dari ketua komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, Nurdin Nasir sebagai berikut:

“menampung aspirasi masyarakat dilingkungan,

dan data-data penjaringan peserta didik dari pihak sekolah, kemudian data itu kami analisis dan kami gunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan RKAS, pengem-bangan kurikulum, penyusunan visi misi, tujuan, kebijakan, dan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya atau program-program yang direncanakan SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, (wawancara, 25


(12)

Pendapat ini juga disampaikan oleh kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, Sri Sukeksi, S.Pd. sebagai berikut:

“setahu saya, komite meminta data-data sekolah tentang kondisi sosial ekonomi orang tua siswa dan data guru dan karyawan, dan inventarisir sekolah baik sarana prasarana, untuk dianalisis sebagai bahan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada kepala sekolah kami pada saat rapat antara sekolah dengan komite yang membahas pengembangan kurikulum, proses belajar, dan mengajar, penyusunan visi misi, tujuan, kebijakan, dan

kegiatan sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

Berdasarkan wawancara dari beberapa narasumber mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam perannya sebagai pemberi pertimbangan (advisary) dapat dideskripsikan sebagai berikut: mengadakan pendataan dan menganalisis kondisi ekonomi keluarga peserta didik dan sumber daya pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak. Bersama-sama dengan kepala sekolah, dewan guru dan kepala tata usaha menyusun RKAS, pengembangan kurikulum, penyusunan visi misi, tujuan, kebijakan, dan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya atau program-program yang direncanakan SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak. Hasil pendataan dan analisis digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

Hambatan dalam merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi pertimbangan (advisory) berikut penuturan komite sekolah Nurdin Nasir, mengenai hambatan yang


(13)

dihadapi dalam merealisasikan program kerjanya sebagai pemberi pertimbangan,

“ya...tentunya ada sedikit hambatan bagi kami yaitu keterbatasan waktu apabila pengambilan data kondisi ekonomi orang tua siswa secara keseluruhan harus saya cek/ survei, hasilnya lebih valid, tapi menurut hemat saya maka saya mengambil data yang dimiliki sekolah,

(wawancara, 25 Maret 2016)”.

Sesuai wawancara tersebut dapat dideskripsikan bahwa, dalam merealisasikan peran dan fungsi sebagai pemberi pertimbangan (advisory), komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak menghadapi hambatan yaitu tidak dapat melakukan pengambilan data sendiri dikarenakan belum dapat meluangkan waktu untuk bekerja sebagai komite sekolah. Hambatan bisa ditangani dengan mengambil data yang sudah ada disekolah.

4.1.4.2. Pendukung (supporting)

Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung (supporting) yang berfungsi sebagai pendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan, berikut penuturan dari kepala sekolah Sri Sukeksi, S.Pd., dalam merealisasikan program kerjanya sebagai pendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi pendidikan:

“mengadakan dan memimpin rapat pleno setahun

sekali pada tahun pelajaran baru, mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa kelas VI dalam rangka menghadapi ujian, melakukan pendekatan kepada orang tua dan masyarakat yang dipandang mampu untuk dapat menjadi narasumber dalam kegiatan intrakurikuler bagi siswa, memberikan


(14)

dukungan untuk pemeriksaan kesehatan para siswa, mendukung sekolah dalam mencegah dan memberantas penyebarluasan narkoba di sekolah, mendukung sekolah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler para siswa, (wawancara, 25 Maret

2016)”.

Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai berikut:

“kepada orang tua siswa, masyarakat, instansi yang pandang mampu untuk dapat menjadi narasumber dalam kegiatan intrakurikuler, mendukung kegiatan pemeriksaaan kesehatan para siswa, pencegahan dan memberantas narkoba di sekolah, mendukung pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. kami bersama sekolah mengundang orang tua siswa dalam rapat tahunan yaitu rapat pleno, untuk mengetahui kondisi orang tua siswa, (wawancara, 25 Maret

2016)”.

Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung (supporting) dan berfungsi sebagai pendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

4.1.4.3. Pengontrol (controlling)

Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pengontrol (controlling) dalam fungsi pelaksana evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan berikut penuturan dari beberapa nara sumber mengenai bentuk kegiatan yang dilakukan komite SD Negeri Purwosari 1


(15)

Sayung Demak dalam merealisasikan program kerjanya sebagai pelaksana evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan. Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“ya kami melaksanakan “...” mengadakan

pertemuan antara kepala sekolah, dewan guru, TU, mengadakan kunjungan atau silaturahmi ke sekolah, ketika program BOS dimulai, peman-tauan dan pengawasan pada proses pelaksanaan-nya, karena kami ikut bertanggungjawab dalam pelaksanaannya, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“ya melakukan... kegiatan ini tidak seperti

kegiatan yang dilakukan seorang monev melainkan hanya sekedar mengadakan rapat atau pertemuan bulanan dan sifatnya insidental dengan kami dan dewan guru ketika ada kegiatan yang perlu dimusayawarahkan dan dilaporkan, serta meminta penjelasan dan keterangan kepada kami tentang hasil belajar siswa atau hasil pelaksanaan suatu program, bekerja sama dengan sekolah kami dalam kegiatan penulusuran alumni, (wawancara, 25 Maret

2016)’.

Hambatan yang dihadapi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam merealisasikan peran dan fungsinya sebagai pendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggarakan pendidikan yang bermutu.


(16)

4.1.4.4. Mediator (Mediatory)

Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai mediator yang berfungsi menjalin kerja sama dengan masyarakat berikut penuturan dari beberapa narasumber mengenai bentuk kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan program kerjanya, penuturan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“kami melaksanakan yang sudah saya jelaskan.

Intinya saya sebagai penyambung, membina hubungan dan kerjsama dengan stakeholders pendidikan sekolah ini , menjalin kerja sama dengan usaha dan lembaga lain, (wawancara, 25

Maret 2016)”.

Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“ya melakukan, walaupun baru beberapa instansi yang dijalin hubungan dengan dunia usaha atau industri, saya kira perlu terobosan lagi, memang melihat pengurus komite sudah gigih dalam menjalin hubungan dengan stakeholders pendidikan untuk memajukan sekolah ini, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

Dalam merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai mediator yang berfungsi menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat.

Hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa proses kinerja komite sekolah dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan kurang maksimal. Dibuktikannya komite sekolah tidak mempunyai


(17)

perencanaan program jangka pendek dan program jangka panjang, proses pelaksanaan program dilakukan secara insindental tanpa mengacu pada perencanaan, komite sekolah dalam pengarsipan dokumen dan administasi mengikuti pihak sekolah. Komite sekolah melakukan kegiatan secara insindental contoh rapat pleno, pertemuan dengan orang tua dan masyarakat, diskusi dengan pihak sekolah, komite sekolah hanya menerima laporan penyusunan RKAS, dokumen, arsip, dan hasil ujian akhir.

4.1.5. Produk kinerja komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

Product evaluation (Evaluasi Produk) ialah untuk melayani daur ulang suatu keputusan dalam program, dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan terkait program yang sedang terlaksana, apakah program tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan lainnya. Keputusan ini juga dapat membantu untuk membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu berjalan. Evaluasi produk diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah.

Evaluasi produk dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketercapaian proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi pertimbangan (advisory), pendukung (supporting), pengontrol (controlling), dan mediator.


(18)

4.1.5.1. Pemberi pertimbangan (advisory)

Hasil proses realisasi peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi pertimbangan (advisory) berikut penuturan dari beberapa narasumber mengenai hasil kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak. Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“ya hasilnya baik... meskipun cara memperoleh

data-data hanya meminta dari sekolahan, yang kemudian mereka analisis ternyata masukan dan pertimbangan mereka dapat kami terima serta dapat saya gunakan sebagai bahan masukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten,

(wawancara, 25 maret 2016)”.

Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“Hasilnya baik, karena usulan serta masukan dari

kami mendapat respon dan bisa diterima pihak

sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

Komite sekolah memberikan pertimbangan disaat pertemuan rapat pleno, pertemuan pihak sekolah dengan orang tua serta masyarakat. Dalam pertemuan terjadi proses dialog dan penyampaian aspirasi dari orang tua dan masyarakat dalam proses pelaksanaan pendidikan sekolah di SD N Purwosari 1 Sayung. Pada saat rapat pleno antara komite sekolah dan pihak sekolah, komite sekolah memberikan pertimbangan keputusan terkait pelaksanaan program sekolah baik internal dan eksternal sekolah.

Hasil rapat pleno dan pertemuan dengan pihak orang tua dan masyarakat diantaranya aspirasi orang tua


(19)

dan masyarakat berupa saran dan kritik terhadap kinerja komite sekolah dan pihak sekolah baik internal (program sekolah, pembelajaran, pelayanan sekolah, serta pelaksanaan kegiatan sekolah) maupun eksternal (hubungan sekolah dengan stakeholder, orang tua, masyarakat, kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta).

4.1.5.2. Pendukung (supporting)

Hasil realisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagi pendukung (supporting) yang berfungsi sebagai pendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan, berikut penuturan dari beberapa narasumber mengenai hasil kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam merealisasikan program kerjanya sebagai pendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan. Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“saya kira usahanya sudah optimal, namun

hasilnya kurang optimal, misalnya target untuk mendapatkan orang tua asuh balum dapat terpenuhi, orang-orang yang diundang banyak

tidak hadir, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak yaitu sebagai berikut:

“ya... hasilnya belum optimal, belum sesuai apa

yang kami harapkan, padahal kami sudah berusaha semaksimal mungkin, (wawancara, 25


(20)

Hasil realisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung (supporting) dan berfungsi sebagai pendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

4.1.5.3. Pengontrol (controlling)

Hasil realisasi peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pengontrol (controlling) dalam fungsi pelaksana evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan berikut penuturan dari beberapa narasumber mengenai hasil kegiatan yang dilakukan Komite Sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan program kerjanya sabagai pelaksana evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan. Penuturan ketua komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“walau kami belum dapat melaksanakan setiap

hari, hasilnya sangat positif, dapat menghilangkan kesan kami seperti LSM, keakraban dengan pihak sekolah dapat terjalin dengan baik, (wawancara,

23 Maret 2016)”.

Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“hasilnya baik, dapat terjalin kerjasama, dan saya

rasa hasil akan lebih baik lagi, bila dari komite setiap hari ada yang datang ke sekolahan, (wawancara, 25 Maret 2016)

4.1.5.4. Mediator (Mediatory)

Deskripsi hasil merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai


(21)

mediator yang berfungsi penjalinan kerjasama dengan masyarakat berikut penuturan dari beberapa narasumber mengenai hasil kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam menjalin kerjasama dengan masyarakat. Penuturan dari ketua komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“belum semua dapat kami lakukan sesuai rencana, saya akui sangat sulit untuk menjalin kerjasama dengan masyarakat, khususnya dengan dunia usaha, bahkan mereka merasa tidak butuh,

(wawancara, 25 Maret 2016)”.

Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,

“Hasilnya kurang optimal... ya itu tadi baru

sedikit, (wawancara, 25 Maret 2016)”.

Deskripsi hasil realisasi peran dan fungsi komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai mediator yang berfungsi menampung dan menganalisa aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

4.1.5.5. Hambatan Komite Sekolah

Hambatan yang dihadapi komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan peran dan fungsi komite sebagai pendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan, berikut penuturan dari beberapa nara sumber; menurut Kepala Sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai berikut:

“hambatannya adalah sulit untuk menghadirkan

beliau-beliau yang diundang dengan berbagai

alasan”(wawancara tanggal 25 Maret 2016)”.

Komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak menambahkan:


(22)

“...sulit mencari waktu yang dapat menghadirkan

orang-orang yang diundang secara bersama-sama, termasuk anggota komite sekolah yang lainpun

juga sama”(wawancara 25 Maret 2016).

Hasil penelitian yang menjadikan hambatan komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak diantaranya komite juga tidak mempunyai rencana program yang komprehensif dalam pelaksanaan kinerja dalam program komite sebagai kutipan pernyataan kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai berikut:

“... benar, beberapa tahun ini komite mempunyai kendala dalam pelaksanaan kinerjanya, karena tidak ada perencanaan program bersama sekolah, semua agenda yang dilakukan masih bersifat insidental, sehingga mempengaruhi pelaksanaan

program” (wawancara tanggal 26 Maret 2016).

Faktor lain yang menjadi kendala yaitu komite tidak diberikan sosialisasi dan pelatihan tentang tugas dan fungsi sebagai komite sekolah oleh di Dinas Pendidikan Kabupaten Demak. Sesuai yang dikemukakan oleh ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai berikut:

“Seluruh pengurus dipilih melalui rapat pleno dan kami mempunyai anggota dan susunan pengurus, akan tetapi dalam proses kinerja kami masih mengalami kendala karena tidak ada sosialisasi dan pelatihan tentang komite yang didasarkan pada Kemendikasn Nomor: 044/U/2002 tugas dan fungsi komite yang

ideal”(wawancara tanggal 25 Maret 2016).

Berdasarkan deskripsi diatas bahwa hambatan yang dialami oleh komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sangat krusial, karena komite hanya


(23)

menerima materi tentang Kemendiknas Nomor: 044/U/2002 tentang kinerja tugas dan fungsi Komite Sekolah, tidak ada sosialisasi dan pelatihan yang mendukung sumber daya manusia komite sekolah yang maksimal.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Konteks kinerja komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

Era otonomi satuan pendidikan SD Negeri Purwosari 1 Sayung memiliki peluang untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, apabila peranan komite sekolah sebagai salah satu stakeholder dapat menunjukkan kinerjanya sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 56. Jika komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung sudah dapat melaksanakan keempat peranannya itu dengan baik, maka diasumsikan bahwa komite sekolah tersebut dapat memberikan dampak terhadap mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung.

Tujuan Evaluasi Konteks adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung. Secara garis besar menurut teori, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi yang didukung program baik program jangka pendek, menengan maupun jangka panjang.

a. Kemampuan

Faktor kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (Pendidikan). Sesuai hasil penelitian bahwa sumber daya manusia komite SD Negeri


(24)

Purwosari 1 dari 9 orang anggota, 6 orang berijazah sarjana, 3 orang berijazah SMA. Dengan kondisi tersebut secara potensial dan realita kemampuan, komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung mempunyai kemampuan melaksanakan peran dan fungsinya sebagai komite sekolah. Oleh karena itu struktur organisasi komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung perlu menempatkan posisi tugas yang sesuai dengan keahliannya.

b. Motivasi

Faktor motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja. Untuk mendapatkan motivasi kerja dalam organisasi membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi, imbalan, promosi, dan lain-lainnya. Ada tiga model untuk mendapatkan motivasi kerja yaitu model tradisional, model hubungan manusia dan model sumber daya manusia. Model tradisional mengemukakan bahwa untuk memotivasi manusia agar bekerja meningkat dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial manusia dengan membuat mereka berguna dan penting. Model sumberdaya manusia mengemukakan bahwan manusia dimotivasi oleh banyak faktor bukan hanya uang atau barang ataupun keingingan dan kepuasan tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan, berarti kecenderungan memperoleh kepuasan dari prestasi.


(25)

4.2.2. Input kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung

Manajemen sebagai suati proses tertentu, yang terdiri dari kegiatan-kegiatan merencanakan (Planning), mengorganisasikan (organizing), melaksanakan (actuating), dan mengendalikan (controlling) manusia dan sumberdaya lainnya, yang kesemuanya itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pemberdayaan sumberdaya manusia menjadi menjadi suatu hal yang sangat signifikan, strategis dan komprehenshif bagi setiap proses aktivitas organisasi dalam mewujudkan kinerja sebagaimana yang diharapkan. Pemberdayaan merupakan suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk memanfaatkan fasilitas yang mendukung kinerja serta dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kerja, dengan cara mengoptimalkan fungsi dan kegunaan fasilitas yang tesedia, sehingga menumbuhkan rasa tanggungjawab dengan bekerja yang sebaik-baiknya. Kualitas SDM sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kualitas sumberdaya manusia, salah satunya ditentukan oleh faktor pendidikan. Sehingga faktor pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam menentukan kemajuan dan keberhasilan suatu kerja. 4.2.3. Proses kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung

Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang atau kelompok sesuai dengan tugas dan fungsinya atau melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.


(26)

Proses evaluation (evaluasi proses) dalam model CIPP diarahkan untuk mengetahui sebarapa baik kegiatan yang dilaksanakan, apakah program terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak. Evaluasi prosse juga digunakan untuk mendeteksi atau memperdiksi rancangan prosedur atau rancangan pelaksanaan selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi.

Evaluasi proses dalam penelitian ini merupakan upaya mendiskripsikan pelaksanaan rancangan prosedur yaitu proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai pemberi pertim-bangan (advisory), pendukung (supporting), pengontrol (controlling), dan mediator.

4.2.4. Produk kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung

Product evaluation (Evaluasi produk) ialah untuk melayani daur ulang suatu keputusan dalam program. dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan terkait program yang sedang terlaksana, apakah program tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan lainnya. Keputusan ini juga dapat membantu untuk membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu berjalan. Evaluasi produk diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah.

Hasil penelitian menunjukkan produk yang dihasilkan komite sebagai badan pertimbangan yaitu keputusan-keputusan terkait dengan program sekolah dan sosialisasi program sekolah, penyusunan RKAS,


(27)

pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah yaitu kurikulum, pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler.

4.2.5. Hambatan Komite Sekolah

Berdasarkan penelitan faktor kendala yang dialami komite sekolah sangat krusial, kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak masih bersifat insidental dan hanya berjalan pada kegiatan-kegiatan rutinitas program yang persemester, dalam pelaksanaan program hanya direncanakan dan dilaksanakan secara insidental dan praktis, tidak ada perencanaan matang dalam jangka panjang, pendek dan menengah.

Dalam pelaksanaan kinerja komite sekolah hanya berjalan secara insidental, kendala dalam partisipasi beberapa pengurus komite dan masyarakat dalam perannya, dan kurangnya pengetahuan tentang fungsi dan peran komite dari masing-masing pengurus, sehingga mempengaruhi pelaksanaan program kinerja komite sekolah yang kurang maksimal. komite juga minta bantuan Dinas Pendidikan Kabupaten untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan komite sekolah.

4.2.6 Implikasi Terapan

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat dikemukakan implikasi terapan berupa saran-saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kinerja komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai berikut: 1. Bagi Komite Sekolah

Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan perannya dengan berpedoman pada Kepmendiknas Nomor: 044/U/2002. Hal yang dapat dilakukan adalah: a) upaya meningkatkan peran dan fungsinya, b)


(28)

mengga-lang dana yang berasal stakeholder guna kepentingan pendidikan, c) senantiasa melakukan kontrol terhadap sekolah baik tentang hasil pendidikan, pelaksanaan kebijakan sekolah maupun pengelolaan keuangan agar benar-benar terjamin transparansi dan akuntabilitasnya, d) berusaha memberdayakan sumber daya yang ada di masyarakat sekitar sekolah dengan melakukan kegiatan inovatif guna mengembangkan sekolah.

2. Bagi sekolah (Kepala sekolah dan guru)

Kepala sekolah disarankan untuk memberikan imbalan kepada komite sekolah dengan tujuan dapat memunculkan komitmen kerja komite, dan diharapkan kepala sekolah selalu koordinasi dengan komite sekolah ketika mengalami kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

3. Bagi Pemerintah (Dinas Pendidikan)

Pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Demak hendaknya: 1) Memberikan sosialisasi kepada semua pengurus komite sekolah pada satuan pendidikan tentang tugas, peranan dan fungsinya dalam meningkatkan mutu pendidikan, karena selama ini belum semua pengurus komite sekolah memahami tugas, peran dan fungsinya yang disebabkan karena ketidaktahuan anggota komite sekolah, 2) Mengevaluasi kinerja komite sekolah.


(1)

menerima materi tentang Kemendiknas Nomor: 044/U/2002 tentang kinerja tugas dan fungsi Komite Sekolah, tidak ada sosialisasi dan pelatihan yang mendukung sumber daya manusia komite sekolah yang maksimal.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Konteks kinerja komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak

Era otonomi satuan pendidikan SD Negeri Purwosari 1 Sayung memiliki peluang untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, apabila peranan komite sekolah sebagai salah satu stakeholder dapat menunjukkan kinerjanya sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 56. Jika komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung sudah dapat melaksanakan keempat peranannya itu dengan baik, maka diasumsikan bahwa komite sekolah tersebut dapat memberikan dampak terhadap mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung.

Tujuan Evaluasi Konteks adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung. Secara garis besar menurut teori, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi yang didukung program baik program jangka pendek, menengan maupun jangka panjang.

a. Kemampuan

Faktor kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (Pendidikan). Sesuai hasil penelitian bahwa sumber daya manusia komite SD Negeri


(2)

Purwosari 1 dari 9 orang anggota, 6 orang berijazah sarjana, 3 orang berijazah SMA. Dengan kondisi tersebut secara potensial dan realita kemampuan, komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung mempunyai kemampuan melaksanakan peran dan fungsinya sebagai komite sekolah. Oleh karena itu struktur organisasi komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung perlu menempatkan posisi tugas yang sesuai dengan keahliannya.

b. Motivasi

Faktor motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja. Untuk mendapatkan motivasi kerja dalam organisasi membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi, imbalan, promosi, dan lain-lainnya. Ada tiga model untuk mendapatkan motivasi kerja yaitu model tradisional, model hubungan manusia dan model sumber daya manusia. Model tradisional mengemukakan bahwa untuk memotivasi manusia agar bekerja meningkat dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial manusia dengan membuat mereka berguna dan penting. Model sumberdaya manusia mengemukakan bahwan manusia dimotivasi oleh banyak faktor bukan hanya uang atau barang ataupun keingingan dan kepuasan tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan, berarti kecenderungan memperoleh kepuasan dari prestasi.


(3)

4.2.2. Input kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung

Manajemen sebagai suati proses tertentu, yang terdiri dari kegiatan-kegiatan merencanakan (Planning), mengorganisasikan (organizing), melaksanakan (actuating), dan mengendalikan (controlling) manusia dan sumberdaya lainnya, yang kesemuanya itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pemberdayaan sumberdaya manusia menjadi menjadi suatu hal yang sangat signifikan, strategis dan komprehenshif bagi setiap proses aktivitas organisasi dalam mewujudkan kinerja sebagaimana yang diharapkan. Pemberdayaan merupakan suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk memanfaatkan fasilitas yang mendukung kinerja serta dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kerja, dengan cara mengoptimalkan fungsi dan kegunaan fasilitas yang tesedia, sehingga menumbuhkan rasa tanggungjawab dengan bekerja yang sebaik-baiknya. Kualitas SDM sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kualitas sumberdaya manusia, salah satunya ditentukan oleh faktor pendidikan. Sehingga faktor pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam menentukan kemajuan dan keberhasilan suatu kerja. 4.2.3. Proses kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung

Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang atau kelompok sesuai dengan tugas dan fungsinya atau melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.


(4)

Proses evaluation (evaluasi proses) dalam model CIPP diarahkan untuk mengetahui sebarapa baik kegiatan yang dilaksanakan, apakah program terlaksana sesuai dengan rencana atau tidak. Evaluasi prosse juga digunakan untuk mendeteksi atau memperdiksi rancangan prosedur atau rancangan pelaksanaan selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi.

Evaluasi proses dalam penelitian ini merupakan upaya mendiskripsikan pelaksanaan rancangan prosedur yaitu proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai pemberi pertim-bangan (advisory), pendukung (supporting), pengontrol (controlling), dan mediator.

4.2.4. Produk kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung

Product evaluation (Evaluasi produk) ialah untuk melayani daur ulang suatu keputusan dalam program. dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan terkait program yang sedang terlaksana, apakah program tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan lainnya. Keputusan ini juga dapat membantu untuk membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu berjalan. Evaluasi produk diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah.

Hasil penelitian menunjukkan produk yang dihasilkan komite sebagai badan pertimbangan yaitu keputusan-keputusan terkait dengan program sekolah dan sosialisasi program sekolah, penyusunan RKAS,


(5)

pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah yaitu kurikulum, pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler.

4.2.5. Hambatan Komite Sekolah

Berdasarkan penelitan faktor kendala yang dialami komite sekolah sangat krusial, kinerja komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak masih bersifat insidental dan hanya berjalan pada kegiatan-kegiatan rutinitas program yang persemester, dalam pelaksanaan program hanya direncanakan dan dilaksanakan secara insidental dan praktis, tidak ada perencanaan matang dalam jangka panjang, pendek dan menengah.

Dalam pelaksanaan kinerja komite sekolah hanya berjalan secara insidental, kendala dalam partisipasi beberapa pengurus komite dan masyarakat dalam perannya, dan kurangnya pengetahuan tentang fungsi dan peran komite dari masing-masing pengurus, sehingga mempengaruhi pelaksanaan program kinerja komite sekolah yang kurang maksimal. komite juga minta bantuan Dinas Pendidikan Kabupaten untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan komite sekolah.

4.2.6 Implikasi Terapan

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat dikemukakan implikasi terapan berupa saran-saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kinerja komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai berikut: 1. Bagi Komite Sekolah

Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan perannya dengan berpedoman pada Kepmendiknas Nomor: 044/U/2002. Hal yang dapat dilakukan adalah: a) upaya meningkatkan peran dan fungsinya, b)


(6)

mengga-lang dana yang berasal stakeholder guna kepentingan pendidikan, c) senantiasa melakukan kontrol terhadap sekolah baik tentang hasil pendidikan, pelaksanaan kebijakan sekolah maupun pengelolaan keuangan agar benar-benar terjamin transparansi dan akuntabilitasnya, d) berusaha memberdayakan sumber daya yang ada di masyarakat sekitar sekolah dengan melakukan kegiatan inovatif guna mengembangkan sekolah.

2. Bagi sekolah (Kepala sekolah dan guru)

Kepala sekolah disarankan untuk memberikan imbalan kepada komite sekolah dengan tujuan dapat memunculkan komitmen kerja komite, dan diharapkan kepala sekolah selalu koordinasi dengan komite sekolah ketika mengalami kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

3. Bagi Pemerintah (Dinas Pendidikan)

Pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Demak hendaknya: 1) Memberikan sosialisasi kepada semua pengurus komite sekolah pada satuan pendidikan tentang tugas, peranan dan fungsinya dalam meningkatkan mutu pendidikan, karena selama ini belum semua pengurus komite sekolah memahami tugas, peran dan fungsinya yang disebabkan karena ketidaktahuan anggota komite sekolah, 2) Mengevaluasi kinerja komite sekolah.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Demak T2 942014061 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Demak T2 942014061 BAB II

0 3 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Demak T2 942014061 BAB V

0 1 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Demak

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Demak

0 1 67

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah dalam Meningkatan Mutu Pembelajaran di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak T2 942014060 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah dalam Meningkatan Mutu Pembelajaran di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak T2 942014060 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah dalam Meningkatan Mutu Pembelajaran di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak T2 942014060 BAB IV

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah dalam Meningkatan Mutu Pembelajaran di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak T2 942014060 BAB V

0 0 3

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Negeri 3 Demak T2 BAB IV

0 0 52