PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN PGSD UPP. 2 PURWAKARTA : Studi Kasus Tentang Pelaksanaan Program Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta TESIS Tahun 1990-2001.

/ar/

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
DOSEN PGSD UPP. 2 PURWAKARTA

Studi Kasus Tentang Pelaksanaan Program Pengembangan

Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta
Tahun 1990-2001

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan dalam Bidang Studi AdministrasTPgididikan

Oleh:

Agus Muharam
979663

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG

2001

PERNYATAAN

:ngan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dengan judul "Pengembangan
jmampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta' ini berserta seluruh
nya adalah benar-benar karya saya sendin, dan saya tidak melakukan penjiplakan
iu pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
asyarakat keilmuan. Atas pemyataan saya ini, saya siap menanggung resiko sanksi
ing dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas
ika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 5 September 2001
Yan&Thembuat pemyataan,
—A


Agus Muhara

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pcmbimbing I :

( Prof. Dr. HM. Idochi A~nwar, M. Pd.)

Pembimbing II :

( Prof. Dr. H. Abdui Azis Wahab, MA )

in

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Ketua Program Studi
Admmistrasi Pendidikan

\'Y

(Prof. Dr. H. Tb. AbirT Syamsuddin Makmun, MA)

IV

Abstrak

Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas adalah, salah

tu prasyarat keberhasilan dalam upaya mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional.

ntuk itu, maka peran pendidikan menjadi semakin penting karena dengan proses
jndidikan inilah, dapat dibentuk SDM yang berkualitas. Implikasinya,

inyelenggaraan pendidikan perlu terus ditingkatkan secara optimal menyangkut

Jrencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pada berbagai jenjang penyelenggaraan
jndidikan, termasuk penyelenggaraan pada tingkat pendidikan dasar (SD).
Mencermati penyelenggaraan pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar,

:myata sampai saat ini masih menjadi salah satu fenomena pendidikan yang perlu

lendapat perhatian, baik dari pihak pemerintah maupun kalangan masyarakat. Paling
dak terdapat dua hal yang perlu diperhaUkan yakni: (1) Jenjang pendidikan dasar
3D), merupakan basic / dasar dalam membentuk / memupuk budi pekerti,
engetahuan dan keterampilan; Dan (2) Jumlah peserta didik pada tingkat ini begitu
esar. Kedua hal mi, merupakan tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan di

mgkat SD yang tentunya sangat berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab para
uru. Oleh karenanya, cukup beralasan apabila kemudian ditindak-lanjuti oleh
'emerintah dengan menyelenggarakan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PGSD), yang ditujukan untuk mencetak Guru-Guru SD yang berkualitas atau
nemiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan standar pemerintah yakni, D2.
Salah satu lembaga pendidikan di Jawa Barat yang diserahi tugas dalam
nencetak Guru - Guru SD yang berkualitas tersebut adalah, PGSD UPP. 2
>urwakarta, yang berdiri sejak tahun 1990 di bawah koordinasi FIP - UPI. Dalam
3

nenjawab tuntutan kualitas output (Guru SD), UPI senantiasa mengupayakan
jeningkatan kemampuan profesional para dosennya dalam menjalankan Tri Dahrma

3erguruan Tinggi yakni; tugas pendidikan dan pengajaran, penelitian maupun tugas

xngabdian pada masyarakat. Hal ini, dilakukan melalui program pengembangan
kemampuan dosen, yang dilaksanakan sejak seorang dosen pertama kali diangkat dan
atau setelah menjadi dosen, termasuk para Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta.
Dengan dasar inilah, selanjutnya dilakukan penelitian yang secara umum

ditujukan untuk mengetahui pelaksanaan program pengembangan kemampuan
profesional dosen di lingkungan PGSD UPP. 2 Purwakarta. Dan secara khusus,
ditujukan untuk mengetahui keadaan dosen sebelum dan sesudah adanya program
pengembangan kemampuan profesional dosen, serta kemampuan dosen saat ini.
Berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan metode analisis kualitatif
menujukan bahwa, pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional
dosen, berdampak positif terhadap kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta,
yang ditandai oleh adanya peningkatan pendidikan dan frekuensi kegiatan-kegiatan
ilmiah yang diikuti dosen. Namun demikian, berkaitan dengan kemampuan dosen
dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, masih terdapat beberapa hal yang
perlu ditingkatkan, diantaranya kemampuan dosen dalam menjalankan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.

DAFTARISI
Ha la man


HALAMANJUDUL

(i)

HALAMAN PERNYATAAN

(ii)

HALAMAN PERSETUJUAN

(iii)

ABSTRAK

(vi)

KATAPENGANTAR

(vii)


UCAPAN TERIMA KASIH

(ix)

DAFTARISI

(xi)

DAFTAR TABEL

(xiv)

DAFTAR BAGAN

(xv)

BAB I PENDAHULUAN

1


1. Latar Belakang

1

2. Masalah Dan Pertanyaan Penelitian

6

2.1 Masalah Penelitian

6

2.2 Pertanyaan Penelitian

9

3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

12


3.1 Tujuan Penelitian

12

3.2 Manfaat Penelitian

13

4. Kerangka Berfikir
BAB II PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN

13
20

1. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dan Posisi Masalah ...

20

2. Pengembangan Sebagai Fungsi Administrasi Personil


24

2.1 Konsep Pengembangan Personil

24

2.2 Beberapa Fase Dalam Proses Pengembangan Personil

27

2.3 Analisis Posisi (SWOT)

34

3. Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen
3.1 Pengertian Profesi

36
36


xi

3.2 Kemampuan Profesional Dosen
3.3 Tujuan Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen

4. Tinjauan Empiris

39
47

52

5AB III PROSEDUR PENELITIAN

58

1. Metode Penelitian

58

2. Teknik Penelitian

61

3. Sumber Dan Jenis Data

63

4. Sampling Dan Satuan Kajian (Unit ofAnalysis)
5. Langkah - Langkah Penelitian

66
67

6. Prosedur Analisis Data

70

7. Signifikansi Hasil Penelitian

71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

73
"73

1. Hasil Penelitian

1.1 Program Pengembangan Kemampuan Profesional Dosen
UPI (1990 -2001)

73

1.1.1 Kebijakan Yang mendasari Program Pengembangan

Kemampuan Profesional Dosen Di Lingkungan UPI... 74
1.1.2 Tujuan

Dan

Pola

Program

Pengembangan

Kemampuan Profesional Dosen Di Lingkungan UPI... 75

1.1.3 Program Pengembangan Kemampuan Profesional
Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

1.2 Keadaan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

78

92

1.2.1 Keadaan Pendidikan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

93

1.2.2 Pengalaman Menulis Karya Ilmiah

94

1.2.3 Pengalaman mengikuti Kegiatan Penataran

96

1.2.4 Pengalaman mengikuti Kegiatan Lokakarya

99

1.2.5 Pengalaman mengikuti Kegiatan Seminar

102

xi 1

1.2.6 Pengalaman mengikuti Kegiatan Diskusi - Diskusi
Ilmiah

103

1.2.7 Pengalaman mengikuti Kegiatan Ilmiah Lainnya

106

1.3 Kemampuan Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta
Pada Tahun 2001

107

1.3.1 Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam
Menjalankan Tugas Pendidikan Dan Pengajaran

108

1.3.2 Kemampuan DosenPGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam
Menjalankan Tugas Penelitian

125

1.3.3 Kemampuan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam
MenjalankanTugas Pengabdian Kepada Masyarakat...
2. Pembahasan

134

2.1 Perkembangan

Kemampuan

Dosen

PGSD

UPP.

2

Purwakarta

2.2 Analisis

132

Posisi

135

Program

Pengembangan

Kemampuan

Profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

141

146

1. Kesimpulan

146

2. Implikasi

149

3. Rekomendasi

152

- Daftar Pustaka

- Lampiran

xni

Daftar Tabel
Tabel:

Halaman

3.1 Satuan Kajian (Units of Analysis)
Pengembangan Kemampuan Profesional
Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta.
4.1 Pendidikan Akhir Dosen PGSD UPP.

67
2

Purwakarta Sebelum dan Sesudah Mengikuti
Program
Pengembangan
Kemampuan
Profesional Dosen.

95

4.2 Judul - Judul Karya Ilmiah Yang Dihasilkan
Oleh Para Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta
Dalam Kurun Waktu 1990 - 2001.

97

4.3 Kegiatan Penataran Yang Pernah Diikuti
Oleh Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta
Dalam Kurun Waktu 1990 - 2001.

100

4.4 Kegiatan Seminar Yang Pemah Diikuti Oleh
Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Dalam
Kurun Waktu 1990 - 2001.

4.5 Kegiatan

Diskusi

Ilmiah

104

Yang Pemah

Diikuti
Oleh Dosen PGSD
UPP.
2
Purwakarta Dalam Kurun Waktu 1990 2001.

105

xiv

Daftar Bagan

Bagan:

Halaman

1.1 Faktor-Faktor Yang Terlibat Dalam

Pengembangan Personil.

15

1.2 Kerangkan Pemikiran Penelitian.
2.1 Ruang
Pendidikan.

Lingkup

19

Administrasi
22

xv

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Dewasa ini, penekanan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi
ilah satu prioritas Pemerintah, yang diharapkan mampu mempercepat dan

lendorong proses pembangunan di segala aspek kehidupan bangsa demi

jrwujudnya Pembangunan Nasional. Dalam Ketetapan MPR RI NO. rv / MPR /
998 (1998: 57) dinyatakan bahwa:

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan
kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam

pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal
untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moraldan etikanya.

Paparan di atas secara implisit mengisyaratkan bahwa, peranan pendidikan

lalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia akan menjadi salah satu kunci
keberhasilan guna mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional. Pengertian kualitas
SDM yang dimaksud secara jelas dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 dikatakan bahwa:

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
kepadaTuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta tanggungjawab kemasyarakatandan kebangsaan.

Rumusan tentang kualitas manusia Indonesia yang akan dilahirkan oleh

item Pendidikan Nasional tersebut, merupakan rumusan ideal yang hams dicapai
;lalm pembangunan pendidikan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya yang
»madai dan sistematis pada berbagai aspek dan tingkatan atau strata pengelolaan
ndidikan.

Salah satu wujud pengelolaan yang sampai saat ini perlu mendapat perhatian

dam pembangunan bidang pendidikan adalah, pengelolaan pendidikan dasar,
lususnya pengelolaan pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD).
Pada tahun 1991/1992 peserta didik SD di seluruh Indonesia berjumlah
29.577.704 siswa, tahun 1992/1993 berjumlah 29.598.790 siswa, tahun

1993/1994 berjumlah 29.669.586 siswa, tahun 1994/1995 berjumlah 29.721.859
siswa dan tahun 1995/1996 berjumlah 29.447.990 siswa. (Ministry of
Education and Culture, 1997: 63)

Gambaran perkembangan jumlah peserta didik tersebut, adalah kondisi realistis

ang memerlukan perhatian serius dimana pada satu sisi besamya jumlah peserta
lidik pada tingkat SD menuntut sistem pengelolaan yang memadai, efektif dan
:fisien. Sedangkan di sisi lain kondisi realistis inipun, tentunya akan sangat

>erpengaruh terhadap kualitas atau mutu pendidikan yang dihasilkan. Dengan adanya
umlah dan perkembangan peserta didik yang begitu besar, ada kekhawatiran bahwa,

nutu pendidikan dasar akan menjadi persoalan yang perlu ditangani secara sungguhsungguh di masa yang akan datang.

Selanjutnya, secara lebih mendalam lagi berbicara mengenai masalah kualitas
atau mutu pendidikan, disamping berbagai aspek lain yang berpengaruh, maka
keberadaan gum akan menjadi bagian penting yang tak dapat dilepaskan dalam

roses pendidikan. Guru adalah, ujung tombak dalam kegiatan belajar mengajar, gum
lemiliki posisi strategis dalam menentukan berkualitas tidaknya suatu hasil
cndidikan yang diperolch, dan menurut Nana Sudjana (1989: 1):
Guru menempati kedudukan sentral sebab peranannya sangat menentukan. la
harus mampu menterjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum kemudian memransformasikan nilai-nilai tersebut kepada siswa
melalui pn^js pcin'aiatan di sekolah

)engan demikian. dapatlah dikatakan bahwa, kemampuan (kompetensi) yang
limiliki seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar akan menjadi salah satu
aminan kualitas atau mutu pendidikan yang dihasilkan.

Berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan atau secara lebih

;pesifik lagi untuk menghasilkan guru-guru yang kompeten, Pemerintah telah
nengupavakan berbagai cara yang mana salah satunya adalah, melalui Keputusan
vlendikbud Nomor 0854/0/1989 tentang kualifikasi Guru SD berpendidikan jenjang

Diploma II. Keputusan ini, kemudian di tindak-lanjuti dengan hadimya institusi
pendidikan, yakni Pendidikan Gum Sekolah Dasar (PGSD).
PGSD adalah, institusi pendidikan yang berada di bawah naungan Dirjen

Dikti yang dalam pelaksanaannya diselenggarakan oleh IKIP, PGSD menginduk pada
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Sedangkan Staf pengajar (dosen) PGSD, umumnya

bersumber dari guru-gum SPG dan SGO yang di alih fungsikan. Adapun tujuan dari
keberadaan PGSD itu sendiri adalah, mempersiapkan dan meningkatkan kualitas

calon Guru SD. Dengan demikian, maka baik secara langsung maupun tidak

langsung, kemampuan profesional Dosen PGSD akan mempengaruhi kualitas atau

iutu pendidikan SD, sebab Guru-Gum SD yang kompeten akan lahir dari institusi
endidikan ini.

Kehadiran PGSD di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Purwakarta, dimulai

ejak tahun 1990. Sama halnya dengan daerah-daerah lain di Indonesia, staf pengajar
ttau Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta-pun yang berada di bawah naungan Fakultas
lmu Pendidikan (F1P) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), direkrut dari Guru-

3uru SPGN Purwakarta yang dialih-fungsikan yakni. sebanyak 31 orang terdiri dari:

7orang guru dari Gol. Ill / a, 19 orang guru dan Gol. Ill / b, 3 orang guru dan Gol.
Ill / c, dan 2 orang guru dari Gol. IV , a.

Terlepas dari proses pengalih-fungsian guru menjadi Dosen PGSD atau tenaga
akademik di lingkungan FIP - UPI, konsekuensi sebagai seorang dosen sudah barang
tentu hams memiiiki kemampuan profesional, orientasi positif terhadap tuntutan

tugas dan tanggung jawab profesional sesuai lingkungan dan tuntutan perguman

tinggi (Tri Dharma Perguman Tinggi). kemampuan-kemampuan yang hams dimiliki
seorang dosen tersebut, sesuai dengan Undang - Undang Nomor: 2 Tahun 1989 pasal
2 ayat (1) dan Surat Edaran Mendikbud Nomor : 61395/MPK/1987 serta Surat
Kepala BAKN Nomor: 21/SE/1987 (Tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Fungsional

Tenaga Pengajar Perguman Tinggi), adalah kemampuan dalam hal 'melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.'

Pertama, kemampuan dosen dalam melaksanakan tugas pendidikan dan
Pengajaran menunjuk pada: kemampuan menguasai bahan ajar, mengelola program

belajar, mengelola kelas, menguasai media sumber, menguasai landasan-landasan

kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi peserta didik,
mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan
mampu menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip-prinsip dan
menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran, beriman dan

bertaqwa. Keduu, kemampuan dosen dalam melaksanakan tugas penelitian menunjuk

pada

kemampuan

dosen

untuk

dapat

mengembangkan

keterampilan

dan

pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan ilmiah seperti: membuat karya ilmiah.
melakukan penelitian ilmiah, melakukan eksperimen-eksperimen ilmiah yang
berkaitan dengan pendidikan dan sebagainya. Dan ketiga, kemampuan dosen dalam
melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat menunjuk pada: kemampuan
dosen berkaitan dengan pegamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
yang dilakukan oleh perguman tinggi secara melembaga melalui metode ilmiah
langsung kepada masyarakat yang membutuhkan dalam upaya mensukseskan
pembangunan dan mengembangkan sumber daya manusia pembangunan. Secara

khusus di lingkungan UPI, tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah:

Untuk melaksanakan fungsi internal dan misi ekstemal IKIP Bandung,
meningkatkan sumber daya manusia sehingga bersikap dan berperilaku inovatif
dan kreatif dalam menghadapi pembahan dan pembahaman, mengembangkan
masyarakat belajar untuk meningkatkan kecerdasan dan mutu kehidupannya,
membina institusi serta profesi di masyarakat, dan memperoleh umpan balik bagi
IKIP Bandung. (LPM - IKIP Bandung, 1996: 11)

Fenomena yang berkembang saat ini di kalangan Dosen PGSD UPP 2

Purwakarta yang juga sekaligus merupakan reaksi dari tuntutan, baik secara internal

dari lingkungan institusi maupun tuntutan ekstemal yang berkembang di masyarakat

-nengindikasikan bahwa, kemampuan profesional Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta
masih perlu terus ditingkatkan. Lebih jauh lagi mengenai upaya peningkatan
kemampuan Dosen PGSD, ditegaskan oleh Dekan FIP - UPI dalam kunjungan

kerjanya ke PGSD UPP 2 Purwakarta tanggal 25 Pebruan 1999 bahwa, Dosen hams
mampu mengembangkan din baik secara fonnal maupun informal, sebagai acuan
tareet dosen di lingkungan UPI tahun 2000 harus telah menyelesaikan S. 2

sebaganvak 60% dan tahun 2005 harus mencapai 100%.'
Dan uraian singkat latar belakang ini, dapat ditarik satu benang merah bahwa,
keberadaan PGSD dalam upaya menghasilkan Guru-Guru SD yang kompeten, perlu

dumbangi oleh kemampuan profesional para Dosen PGSD. Dan berdasarkan kondisi
tersebut. maka hal menarik yang perlu dikaji secara ilmiah dan komprehensif adalah,

'bagaimana upaya-upaya pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP
2 Purwakarta yang telah dilakukan selama ini.'

2. MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN
2.1 Masalah Penelitian

Di berbagai lembaga atau institusi pendidikan tanpa terkecuali di perguruan

tinggi, pelaksanaan proses belajar mengajar yang kondusif umumnya akan
melibatkan banyak unsur atau faktor pendidikan. Unsur-unsur atau faktor-faktor
pendidikan tersebut meliputi, sarana dan prasarana, biaya atau anggaran pendidikan,
administrasi pendidikan, kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dijalankan, dosen,
mahasiswa, dan lain sebagainya. Namun demikian, dengan tidak mengesampingkan

ur-unsur pendidikan lainnya, dalam proses belajar mengajar di kelas, dosen atau

lampuan dosen adalah jaminan yang juga merupakan salah satu kunci yang akan
lentukan mutu dan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Berkaitan dengan
tersebut, Sanusi Uwes (1999:1) menjelaskan bahwa:
Keberhasilan mahasiswa sebagai subjek belajar berkaitan dengan proses

pribadi (individual process) dalam menginternalisasi pengetahuan, nilai, sifat,
sikap dan keterampilan yang ada di sekitarnya. Sedangkan keberhasilan dosen
sebagai subjek mengajar selain ditentukan oleh kualitas dosen secara pribadi pribadi (individual quality), juga ditentukan oleh jumlah dosen, yang ukurannya
disesuaikan dengan jumlah mahasiswa. Dalam hal kualitas dosen, ukuran yang

dipakai adalah, ijazah pendidikan terakhir, kualifikasi jabatan akademik dan
pengalaman mengajar, pengalaman meneliti dan praktek pengabdian pada
masyarakat.

PGSD selaku institusi pendidikan yang diserahi tanggung jawab dalam
nsukseskan program D2 bagi gum SD, memiliki mahasiswa dengan ciri dan

rakteristik yang sedikit unik. Disamping sebagai subjek belajar, mahasiswa PGSD
alah juga calon atau bahkan para gum SD yang telah bertugas. Keadaan ini, jelas
muntut mutu atau kemampuan profesional para Dosen PGSD untuk memberikan
kal sedemikian mpa sehingga baik secara praktis maupun teoritis, lulusan PGSD
pat diandalkan dalam proses belajar mengajar di lapangan atau di SD-SD tempat
;reka bertugas. Dan seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa:

Kemampuan profesional dosen yang dimaksud adalah, kemampuan dosen yang
sesuai dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni, kemampuan dalam

pendidikan dan pengajaran, kemampuan dalam melakukan penelitian ilmiah, dan
kemampuan pengabdian kepada masyarakat(SK DIRJEN DIKTI No. 4 / OJ / Kep
1983).

T^TSS
)Adanya femonena pada saat ini menunjukan bahwa, kemampuan Dosenqj&£>^^y !}
temtama Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta. dalam hal kemampuan profesionaT"
masih hams terus dibina dan dikembangkan dalam rangka meningkatkan mutu

atau kualitas pendidikan. Disamping itu. selain untuk menghasilkan dosen-dosen

yang bennutu, pengembangan kemampuan profesional dosen inipun dapat dilihat
sebagai bagian dari tujuan Pembangunan Nasional dalam pengelolaan sumber

daya manusia (SDM) seiring dengan tuntutan kcbutuhan mcmasuki era globalisasi.
S) Mencermati kembali pemyataan tentang target Dosen UPI yang diungkapkan oleh
Dekan FIP-UPI dalam kunjungan kerjanya ke PGSD UPP. 2 Purwakarta (25 - 1 -

1999) bahwa, pada tahun 2005 pendidikan formal Dosen PGSD Purwakarta 100%
telah lulus S2, hal ini memiliki implikasi dimana pada satu sisi hal tersebut akan

menjadi tantangan bagi para dosen untuk bempaya mengembangkan kemampuan
dirinya, sedangkan di sisi lain bagi institusi hal tersebut mempakan tuntutan
kebutuhan atau target yang hams dicapai.

4) Keadaan objektif saat ini di PGSD UPP. 2 Purwakaita menunjukan bahwa,

ditinjau dari jenjang Jabatan Fungsional Dosen tahun 2000/2001 menunjukan
'kerataan' kemampuan dosen yakni; 22 Lektor dan 5 Lektor Kepala, sedangkan

ditinjau dari segi pendidikan formal yang dimiliki Dosen PGSD UPP. 2
Purwakarta sampai dengan Tahun 2000/2001 terdiri dari: 4 orang dosen lulusan
S2 dan 23 orang dosen lulusan SI, keadaan ini tentunya masih jauh dari harapan
atau target UPI tahun 2005.

Maka berdasarkan pada gambaran tersebut di atas mengindikasikan bahwa,

ngembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2Purwakarta mempakan

gian yang wajib dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
;dangkan berkaitan dengan program - program pengembangan kemampuan dosen

ing telah berjalan selama ini, analisis posisi yakni, mengkaji kekuatan, kelemahan,
jluang dan tantangan (SWOT) dari pelaksanaan pengembangan kemampuan
ofesional dosen perlu dilakukan untuk mendapatkan data masukan guna perbaikan
rogram dimasa yang akan datang.
,2 Pertanyaan Penelitian

Betitik-tolak pada uraian singkat yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

ermasalahan yang akan dikaji yang juga sekaligus mempakan fokus dalam kegiatan
enelitian ini adalah, ' bagaimana pengembangan kemampuan profesional Dosen
'GSD UPP. 2 Purwakarta sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2001'

Selanjutnya secara spesifik masalah-masalah mendasar yang ingin diketahui
>erdasarkan fokus permasalahan tersebut di atas adalah:

. Program-program pengembangan kemampuan profesional dosen yang dijalankan
sejak tahun 1990 sampai tahun 2001:

1.1 Kebijaksanaan-kebijaksanaan apa yang mendasari pengembangan kemampuan

profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta sejak tahun 1990 sampai tahun
2001 ?

1.2 Bagaimana tujuan dan pola pengembangan kemampuan profesional Dosen
PGSD UPP. 2 Purwakaita ?

3 Program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD '^J^^^
Purwakarta apa saja yang dijalankan selama ini?

Pelaksanaan program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.
2 Purwakarta:

.1 Keadaan Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta sebelum pelaksanaan program

pengembangan kemampuan profesional dosen (Tahun 1990):

.1.1 Bagaimana pendidikan formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada tahun
1990?

.1.2 Bagaimana pendidikan non - formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada
tahun 1990 ?

.1.3 Kegiatan- kegiatan penelitian ilmiah apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen
PGSD UPP. 2 Purwakarta sebelum tahun 1990 ?

L1.4 Kegiatan lokakarya apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen PGSD UPP. 2
Purwakarta sebelum tahun 1990 ?

!.1.5 Kegiatan penataran apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen PGSD UPP. 2
Purwakarta sebelum tahun 1990 ?

1.1.6 Apa saja kegiatan- kegiatan ilmiah lainnya yang pemah diikuti oleh Dosen
PGSD

UPP. 2

Purwakarta dalam upaya

meningkatkan kemampuan

profesionalnya sebelum tahun 1990 ?
2.2 Keadaan Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta sesudah pelaksanaan program

pengembangan kemampuan profesional dosen (Tahun 2001):

10

2.2.1 Bagaimana pendidikan formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada tahun
2001?

2.2.2 Bagaimana pendidikan non - formal Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada
tahun 2001 ?

2.2.3 Kegiatan- kegiatan penelitian ilmiah apa saja yang pemah diikuti oleh Dosen
PGSD UPP. 2 Purwakarta selama kurun waktu 11 tahun (1990-2001) ?

2.2.4 Kegiatan lokakarya apa saja yang pernah diikuti oleh Dosen PGSD UPP 2
Purwakarta selama kumn waktu 11 tahun (1990-2001)?

2.2.5 Kegiatan penataran apa saja yang pernah diikuti oleh Dosen PGSD UPP 2
Purwakaita selama kumn waktu 11 tahun (1990-2001) 9

2.2.6 Apa saja kegiatan- kegiatan ilmiah lainnya yang pemah diikuti oleh Dosen
PGSD

UPP.

2

Purwakarta

dalam

upaya

meningkatkan

kemampuan

profesionalnya dalam kumn waktu 11 tahun (1990-2001)?

3. Program-program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2
Purwakarta yang terealisasi dan tidak terealisasi:

3.1 Bagaimana kekuatan program-program pengembangan kemampuan profesional
dosen yang terealisasi ?

3.2 Bagaimana kelemahan

program

- program pengembangan

kemampuan

profesional dosen yang tidak terealisasi ?

3.3 Bagaimana peluang dan tantangan program - program pengembangan
kemampuan profesional dosen yang dijalankan selama ini ?

tagaimana kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta pada saat ini
lalam menjalankan tugas pendidikan dan pengajaran ?

Jagaimana kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta pada saat ini
lalam kegiatan-kegiatan penelitian ?

Bagaimana kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2 Purwakarta pada saat ini
lalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat ?

riJJUAN DAN MANFAAT PENELITAN

Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah seperti telah dikemukakan di

s, maka secara umum penelitian ini ditujukan 'untuk mengidentifikasi,

ndeskripsikan dan menganalisis program pengembangan kemampuan profesional
•sen PGSD UPP. 2 Purwakarta.' Secara khusus, ditujukan untuk mengetahui:

Pelaksanaan pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.2
Purwakarta sejaktahun 1990 sampai tahun 2001.

Kondisi Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta pada tahun 1990 dan tahun 2001.

Kondisi tersebut melingkupi: pendidikan formal dosen, pendidikan non-formal

dosen, kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dan kegiatan-kegiatan
ilmiah lainnya yang dilakukan dosen

Kekuatan,

kelemahan,

peluang

dan tantangan

(SWOT)

dari

program

pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta.

12

Gambaran kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta dalam
menjalankan Tri Dharma perguman tinggi - UPI.
2 Manfaat Penelitian

Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan

perbendaharaan karya-karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai referensi bagi
mereka yang memperdalam ilmu pengetahuan, khususnya bidang ilmu
administrasi pendidikan.

Bagi pelaksana atau praktisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuar.
dalam melaksanakan pengelolaan SDM temtama berkaitan dengan program-

program pengembangan kemampuan personil umumnya dan personil tenaga
kependidikan pada khususnya.

. KERANGKA BERFIKIR

Dosen dikatakan sebagai profesi karena dalam melaksanakan tugasnya

nemerlukan kecakapan tertentu, pengalaman, kesetiaan dan pengabdian. Profesi
lalam realitas yang penuh dengan persaingan, perlu terns dipupuk dan dikembangkan
emtama menvangkut kemampuan-kemampuan profesional sebagai kebutuhan dasar

lalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga /institusi dimana dosen tersebut
nenjalankan tugas dan pengabdiannya.

Visi UPI sebagai universitas yang mendidik dan mencetak tenaga kependidikan
termasuk di dalamnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) adalah: '...untuk

menempatkan posisi, peran dan fungsi UPI dalam pembangunan pendidikan nasional

,dalam pembangunan SDM Indonesia secara menyeluruh dan dalam jangka yang
ihpanjang."(UPI,2001:14).

Adapun Misi UPI, yang dilihat sebagai tugas, tanggung jawab dan ruang

gkup sesuai dengan filosofis pendidikan yang juga mempakan operasionalisasi dari
si UPI meliputi:

1 Mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pendidikan, pendidikan disiplin

ilmu, yang ditopang oleh berbagai disiplin lain untuk kepentingan
masyarakat Indonesia dan masvarakat global

2. Mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai pendidikan disiplin ilmu
lain yang diperlukan untuk menopang ilmu pendidikan.

3 Menyelenggarakan berbagai program pendidikan untuk mempersiapkan
tenaga kependidikan yang diperlukan untuk membangun pendidikan
nasional dan pengembangan mutu masyarakat Indonesia.

4 Menyelenggarakan berbagai program pendidikan di luar bidang
kependidikan yang diperlukan untuk mempersiapkan tenaga profesional

yang bermutu yang diperlukan dalam pembangunan nasional.
5 Mengembangkan dan menyelenggarakan berbagai program yang diperlukan

untuk mendorong terciptanya saling pengertian dan kerjasama internasional
dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. (UPI, 2001:16).

Secara praktis, adanya Visi dan Misi UPI tersebut, mempertegas posisi

engembangan kemampuan profesional dosen, temtama dalam kaitannya dengan
ugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedangkan secara teontis,
>engembangan kemampuan profesional dosen, baik bempa In-service training atau

Mgiatan pembinaan yang dilakukan bersamaan dengan waktu sedang menjadi dosen,

naupun Pre-service training atau kegiatan yang dilakukan pada saat seseorang masih
Mam mengikuti masa pendidikan profesi, di lihat sebagai bagian penting dalam

konsep pengembangan personil sebagaimana diungkapkan William B. Castetter
(1981:322), lihat Bagan: 1.1.

14

Pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dibutuhkan oleh

rforma yang
libutuhkan

performa.
i

i

Peningkatan performa untuk mendukung eksistensi dan
mengantisipasi keadaan.

Kebutuhan

ngembangan

i

i

Rencana untuk memperkecil kesenjangan antara performa
yang diharapkan.

Sasaran

Performa

i

i

Aktivitas

Rencana

yang

direncanakan

untuk

memperkecil

kesenjangan.

ngembangan
i

i

!nil Proeram

Pengalaman

yang

didesain

mgembangan

rencana pengembangan perencanaan.

i

untuk

menghubungkan

i

Evaluasi hasil serta desain ulang.

Evaluasi

BAGAN: 1.1

FAKTOR - FAKTOR YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN PERSONIL

Dari

Bagan:

1.1

tersebut

dapat

dijelaskan

bahwa,

latar

belakang

aksanakannya program pengembangan personil adalah: (1) Kebutuhan akan
rforma personil meliputi: pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
tuk mencapai performa personil yang efektif. (2) Kebutuhan pengembangan
rsonil, yaitu meningkatkan performa personil untuk meningkatkan perannya. (3)

lanya sasaran-sasaran performa, yaitu sebagai upaya untuk memperkecil
senjangan antara harapan dan kenyataan performa yang ditunjukan. (4) Adanya
ncana pengembangan, yaitu untuk memperkecil kesenjangan performa. (5) Adanya

lit program pengembangan, yaitu upaya menciptakan pengalaman untuk

15

nghubungkan rencana pengembangan operasionalisasi unit-unit. (6) Evaluasi,
;tu kegiatan penilaian hasil yang dicapai dimana data yang diperoleh dapat
adikan sebagai feed back atau umpan balik .guna memperbaiki program-program
lanjutnya.

Pengembangan personil dalam konteks, pengembangan kemampuan profesional
Dsen PGSD UPP. 2Purwakarta menitik beratkan pada beberapa hal sebagai benkut:
Pertama, Kebutuhan performa personil dosen sesuai dengan tuntutan Tn

harma Perguman Tinggi - UPI. Dalam konteks ini, Penganahsisan dilakukan
rhadap keadaan dosen tahun 1990 dan tahun 2001, dengan tujuan guna
lendapatkan gambaran awal dan akhir program pengembangan. Keadaan yang
imaksud adalah: pendidikan formal dosen, pendidikan non-formal dosen, kegiatan-

egiatan penelitian yang dilakukan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menunjang
eningkatakan kemampuan profesional dosen. Disamping itu, khusus untuk keadaan

osen pada tahun 2001, selanjutnya akan dijadikan dasar untuk menganalisis
:emampuan profesional dosen saat ini yang meliputi: (1) Kemampuan dosen dalam
nenjalankan tugas pendidikan dan pengajaran, indikator-indikator yang
lioperasionalkan:

(1) Membuat Silabi dan SAP; (2) Hadir sesuai jadwal perkuliahan; (3)
Mengemukakan syarat-syarat perkuliahan secara jelas kepada mahasiswa; (4)
Meningkatkan efektivitas mengajar atau mencari dan mencoba cara-cara bam
yang lebih efektif; (5) Memberikan latihan dan responsi serta nilai mata kuliah
secara objektif; dan (6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang dipercayakan
institusi. (Sanusi Uwes, 1999:147-148).

16

Kemampuan dosen dalam menjalankan tugas penelitian, indikator-indikator yang

perasionalkan, disamping frekuensi atau jumlah penelitian yang pemah dilakukan,
:a;

(1) Penyusunan rancangan penelitian: kemampuan memilih judul, uraian latar
belakang, masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotersis atau pertanyaan

penelitian, populasi dan sampel, metode dan teknik penelitian. (2) Pelaksanaan
penelitian: kemampuan pengumpulan data, mengorganisasi dan mengolah data,
menyimpulkan dan membuat saran. (3) Penyusunan laporan penelitian:
Kemampuan membuat kelengkapan laporan proses dan hasil penelitian,

pemamparan laporan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Sanusi
Uwes, 1999:148).

in (3) Kemampuan dosen dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat,
iikator-indikator yang dioperasionalkan:

(1) Masalah: Judul, analisis situasi, kepustakaan serta perumusan secara

kongrit masalah masyarakat. (2) Tujuan dan manfaat: tujuan yang berkenaan
dengan kehususannya, keterukurannya dan relevansinya dengan khalayak
sasaran. (3) Kerangka berfikir: pemecahan masalah yang berkenaan dengan
kelengkapan altematif, dasar pemilihan altematif yang dihubungkan dengan
kenyataan dan kondisi yang ada, kekhususan khalayak sasaran, keterkaitan
dengan kelembagaan, dan relevansi metoda yang digunakan dengan kondisi
masyarakat. (4) Evaluasi: dilihat dari relevansi kriteria evaluasi dengan tujuan,
proses kegiatan, kerincian dan tolok ukur evaluasi. Dan (5) Fasilitas pengabdian
kepada masyarakat: dilihat dari kerincian dan relevansi jadwal kerja,
kelengkapan komposisi personalia serta kesesuaiannya dengan bidang ilmu,
relevansi jumlah biaya dan kerincian komponen pembiayaan. (Sanusi Uwes,
1999:149)

Kedua, Meningkatkan performa atau kemampuan profesional dosen melalui

rogram-program

pengembangan

In-service

training.

Dalam

konteks

ini,

enganalisisan dilakukan melalui: (1) Kebijaksanaan-kebijaksanaan pengembangan

emampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta yang dijalankan sejak
ihun 1990 sampai tahun 2001; (2) Bentuk kegiatan atau program pengembangan

17

lampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta yang dijalankan sejak
jn 1990 sampai tahun 2001; dan (3) Tujuan dan pola pengembangan kemampuan
fesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakaita yang dijalankan sejak tahun 1990
ipai tahun 2001.

Dan keiiga, evaluasi program pengembangan kemampuan profesional dosen
lalui Analisis Posisi atau SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan).

gian ini, ditujukan untuk melakukan Analisis Posisi terhadap program-program

igembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta, baik yang
ealisasi maupun yang tidak terealisasi. Analisis ini dilakukan untuk mendapat
mbaran kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dari program yang dijalankan.

Mengenai kerangka pemikiran penelitian ini, selanjutnya dapat dilihat pada
agan: 1.2).

18

Visi dan Misi

Dosen PGSD
UPP 2 Purwakarta

Universitas Pendidikan Indonesia

zr
Kemampuan Profesional Dosen

Program Pengembangan
Kemampuan Profesional Dosen

PGSD UPP. 2 Purwakarta

PGSD UPP 2 Purwakarta:



dalam menjalankan tugas

Kebijaksanaan

Tri Dharma Perguruan Tinggi

• Tujuan dan pola.


Bentuk kegiatan / program

Pelaksanaan

Pengembangan Kemampuan Profesional
Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta

(Keadaan Dosen PGSD UPP 2 Purwakarta
pada Tahun 1990 dan padaTahun 2001)

1
Analisis SWOT

BAGAN: 1.2

KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN

19

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

1ETODA PENELITIAN

Penelitian pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD LPP. 2
vakarta, dilakukan guna mendapat gambaran berbagai aspek pengembangan baik

vanukut program yang dijalankan maupun perilaku manusianya. Untuk maksud

;but. pentieunaan pendekatan kualitatif adalah pihhan yang cukup memadai.

ib pendekatan ini merupakan "prosedur penelitian yang menghasilkan data
criptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang
nati." (Bogdan dan Talyor dalam Lexy J. Moleong, 1998:3)

Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat mengangkat aktualitas, reahtas dan
sepsi sasaran penelitian tanpa tercemar oleh pengukuran fonnal sebagaimana
:laskan Wolf dan Tymitz dalam Guba (1987:6) bahwa:
...untuk memahami aktualitas-aktualitas, realitas-realitas sosial dan persepsi-

persepsi manusia yang ada tanpa dicemarkan oleh sifat menonjol dan
pengukuran formal atau pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya sudah
terbentuk. Penemuan naturalistik ini, adalah suatu proses yang digiring kepada

pengungkapan banyak cerita yang idiosinkretis namun penting, yang diceritakan
oleh orang-orang yang nyata, mengenai peristiwa-penstiwa nyata dengan caracara nyata yang alamiah.'

Dari pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, data dan
ormasi yang diperoleh selanjutnya diorganisir dan dianalisis guna mendapat
mbaran (deskripsi) tentang objek penelitian. Cara pengolahan data dan informasi

58

r demikian itu, kemudian diistilahkan dengan metode deskriptif analitis.

lgenai metode ini, Winarno Surachmad (1990: 139) menjelaskan bahwa.
;tode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi

iputi: analisis dan interprestasi tentang arti data itu, membandingkan persamaan

perbedaan fenomena tertentu."" Senada dengan pendapat tersebut. Stepthen Isaac
82 : 46) menjelaskan bahwa, penelitian deskriptif adalah, "is to describe
tematicallv the fact and characteristics of a given population or area of interest
tually and accuratelly"

Pendekatan kualitatif atau dapat juga disebut metode naturahstik memilik, em

i karaktenstik yang khas. Menurut (Bogdan dan Bilken, 1982:27-30; Nasution.
80:9-12), mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif memiliki beberapa cir.
itu; 'nature setting, penentuan sampel secara purposive, peneliti sebagai instrument

:i pokok bersifat deskriptif analitis, analisis data secara induktif dan interprestasi
rsifat ldiografik, serta mengutamakan makna dibalik data.'

1. Data diambil langsung dan setting alami (nature setting) : Ditandai oleh

peran peneliti sebagai human instrument, menggali data dan informasi secara
langsung dan nara sumber. Dalam konteks penelitian ini, nara sumber tersebut

adalah personil dosen dan pimpinan atau pejabat terkait di lingkungan PGSD
UPP. 2 Purwakarta.

2. Penentuan sampel secara purposive :Jumlah sampel sangat tergantung pada
pertimbangan kelengkapan informasi atau data yang dibutuhkan atau;

59

Untuk memperoleh informasi tertentu, sampling dapat diteruskan sampai

tercapainya taraf reduksi, ketuntasan atau kejenuhan; maksudnya dengan
menggunakan responden benkutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh
tambahan informasi bam yang berarti. (Nasution, 1988:32-33).

3. Peneliti sebagai instrument tnti pokok :Pengambilan data langsung dilakukan
oleh peneliti sehingga "instrument diharapkan mempunyai adaptabilitas yang

tinggi; b.sa menvesuaikan diri dengan situasi yang cenderung berubah-rubah,
dapat memperluas pertanyaan yang berguna untuk tujuan penelitian."
(Nasution, 1988: 54-55)

4. Penelitian lebih menekankan pada proses daripada produk atau has,lnva

(bersifat deskriptifanalitis) :Menurut Miles dan Hubermen (1984: 15) "Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini, cenderung berbentuk uraian kata-kata

daripada angka-angka; demikian juga hasil anahsisnya." Dengan demikian,
maka hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kaya

dengan deskripsi dan penjelasan-penjelasan serta analisis tentang aspek-aspek
permasalahan, dalam hal ini yakni permasalahan yang berhubungan dengan
program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2
Purwakarta.

5. Analisis data secara induktif atau interprestasi bersifat idiografik : Bersifat

idiografik artinya, penelitian ini lebih mementingkan makna dalam kontek
ruang dan waktu dibalik data yang dikumpulkan. Sedangkan analisis induktif
dilakukan karena beberapa alasan :

60

Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan

ganda yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat

hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akontabel.
Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan
dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidak-nya pengalihan
kepada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan
pemiaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Dan Terakhir,
anahsis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai
bagian dari struktur anahtik.' (Le\y J. Moleong, 1998: 5)

6. Mengutamakan makna (meaning) dibalik data : Dan beberapa cm dan
karaktenstik seperti telah dikemukakan secara implisit menunjukan bahwa.

makna (meaning) penelitian adalah sasaran pendekatan kualitatif, dimana data
dan informasi vang terkumpul diolah dan dianalisis sedemikian rupa guna

mendapatkan gambaran yang bennakna tentang hasil penelitian.

TEKNIK PENELITIAN

Teknik penelitian yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan data dan

brniasi yang berkaitan dengan program pengembangan kemampuan profesional
>sen PGSD UPP. 2 Purwakarta, meliputi teknik : pengamatan, wawancara, catatan
rnngan dan penggunaan dokumen.

1. Teknik Pengamatan : Beberapa alasan mengapa pendekatan kualitatif

menggunakan teknik pengamatan, dikemukakan oleh Guba dan Lincoln
dalam Lexy J. Moleong (1998: 125-126) bahwa:

(1) Teknik ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. (2)
Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri. (3) Memungkin peneliti
mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan
proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. (4)
Karena sering terjadi keraguan pada peneliti tentang data yang diperoleh. (5)

Memungkinkan peneliti memahami situasi rumit. (6) Dalam situasi tertentu
dimana teknik komunikasi lainnya tidak memungkinkan, teknik pengamatan
akan sangat bermanfaat.

Dengan demikian, secara metodologis teknik ini dapat memanfaatkan
kemampuan dan peran peneliti secara optimal.

2 Teknik wawancara : Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua fihak yaitu, pewawancara dan fihak yang
diwawancarai Dalam kegiatan penelitian ini, teknik wawancara dilakukan

«una memperoleh data dan informasi tentang program pengembangan

kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta Sasaran dan
teknik ini atau mereka yang diwawancarai adalah, pimpinan atau pejabat-

pejabat dan para dosen di lingkungan lembaga tersebut.

3. Catalan lapangan : Adalah catatan-catatan yang dibuat baik saat

pengamatan atau wawancara maupun saat melakukan observasi.
"Keberhasilan dalam penelitian kualitatif, akan sangat tergantung kepada
ketelitian data, kelengkapan catatan lapangan (field notes) yang disusun

peneliti." (Bogdan dan Bilkin, 1982: 73-74). Catatan ini bempa coretancoretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi kata-kata inti, frase,

pokok-pokok inti pembicaraan, inti pengamatan dan Iain-lain. Menurut Lexy
J. Moleong (1998: 153), kegunaan dari catatan lapangan adalah:

Sebacai alat perantara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan
diraba dengan catatan sebenamya dalam bentuk 'catatan lapangan'. Catatan

itu baru diubah ke dalam bentuk catatan yang lengkap dan dinamakan

catatan lapangan setelah peneliti tibadi mmah.

62

4. Penggunaan Dokumen :Dokumen dalam kegiatan penelitian adalah sumber
data dan informasi, karena dalam banyak hal dokumen dapat d.manfaatkan

untuk menguji, menafsirkan dan bahkan merainalkan. Dokumen terdin dan :
(1) Dokumen pribadi; dalam konteks penelitian ini dapat berupa
autobiografik dan para dosen. Dan (2) Dokumen resmi; dapat berupa

kebijakan-keb.jakan, peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan
dengan program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP.
2 Purwakarta.

SUMBER DAN JENIS DATA

Menurut Lofland and Lofland (1984: 47); "Sumber data utama dalam

:nelitian kualitatif adalah kata-kata dan tidakan, selebihnya adalah data tambahan

perti dokumen dan Iain-lain." Berkaitan dengan fokus penelitian ini, benkut akan
kemukakan beberapa jenis data berserta sumbemya, yaitu:

1. Kata-kata dan tmdakan : Sumber data dalam kegiatan penelitian ini adalah

orang-orang yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam
program pengembangan kemampuan profesional Dosen PGSD UPP. 2
Purwakarta. Memperjelas pemyataan ini, Lexy J. Moleong (1998: 112)

mengatakan bahwa, "Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
diwawancarai merupakan sumber data utama." Sumber data utama dicatat
melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes,
pengambilan foto atau flm.

63

2. Sumber tertulis : Sumber data tertulis ini, umumnya diperoleh melalui
kegiatan penelitian yang bersifat pengamatan dan pencatatan langsung
terhadap berbaga, informasi yang dimiliki oleh lembaga, institusi atau

organisasi tempat dimana kegiatan penelilian tersebut berlangsung. Menurut
Lexy J-Moleong (1998: 113)

Walaupun dikatakan bahwa di luar kata-kata atau undakan merupakan

sumber data kedua, jelas hal itu tidak bisa diaba.kan. Dilihat dan seg.
sumber data, bahan tambahan yang berasal dar, sumber tertulis dapat dibag,
atas sumbcr'buku dan majalah ilmiah. sumber dan arsip, dokumen pnbadi
dan dokumen resmi."

3. Eoto :Selain kedua.,ems data tersebut d, atas, sekarang ini foto sudah lebih

banyak dipaka, sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif, karena foto
dapat digunakan untuk berbaga, keperluan. Dalam hubungan ini, Lexy J.
Moleong (1998: 114) menjelaskan bahwa:

Foto menehasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering
dieunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianal.s.s
secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam

penelitian kualitatif yaitu, foto yang dihasilkan orang dan foto yang
dihasilkan oleh peneliti sendiri.

4. Data Statistik : Data statistik dalam hal ini, hanya digunakan untuk
membenkan gambaran-gambaran tertentu tanpa melakukan pengukuran-

pengukuran formal. Menurut Lexy J. Moleong (1998:116): "Peneliti
kualitatif senng juga menggunakan data statistik yang telah tersedia sebagai
sumber data tambahan bagi keperluannya." Statistik dapat membantu
memben gambaran tentang kecenderungan subjek.

64

Da,am konteks peneHuan ini. secara gans besar data dan mformas, yang
tuhkan adalah:

,. Data atau informs, tentang upaya-upaya pengembangan kemampuan

pr„fes,onal dosen mehpu,,: Keb.ajaksanaan-kebijaksanaan yang mendasan
pelaksanaan program pengembangan, program-progran, atau bentuk
kegiatan pengembangan kemampuan profesional. metode, pola, tujuan dan
mformas, lainnya yang dianggap relevan dan berka.ian dengan masalah van,
sedang dikaji.

6

2. Data atau informasi yang berhubungan dengan keadaan para dosen PGSD
UPP. 2Purwakarta pada saat diangkat atau dialih-fungsikan (tahun 199U,
dan keadaan saat in, (tahun 2001) meliputi: pendidikan formal dosen.

pendidikan non-formal, kegiatan penelitian yang pemah dilakukan.
mengikuti penataran, lokakarya dan kegiatan-kegiatan lainnya.

3. Data atau informasi tentang kemampuan profes.onal Dosen PGSD UPP. 2
Purwakarta. Jems data atau informasi ini digal, melalui kegiatan observasi

langsung peneliti dengan mengamati dan mengummpulkan berbagai
informasi: tentang kemampuan dosen dalam pendidikan dan pengajaran,

kemampuan dosen dalam tugas penelitian, kemampuan dosen dalam
menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat, kemampuan dosen dalam
tugas bimbingan dan kemampuan dosen dalam pelaksanaan administrasi.

65

AMPLING DAN SATUAN KAJIAN (UNIT OF ANALYSIS)

Dalam Penelitian kualitatif, teknik sampling (penentuan sampel dalam

elitian kuantitat.f) dilakukan berdasarkan paradigma alamiah, Menurut Lincoln
, Guba (1985: 200) dalam penelitian kualitatif, "Peneliti mula. dengan asums,

,wa. konteks itu kr.t.s sehingga mas.ng-mas.ng konteks itu ditangani dan segi
itekstualnya sendiri." Selain itu dalam penelitian kualitatif, peneliti sangat erat

„annya dengan faktor-faktor kontekstual. maka tujuan sampling dalam hal in,
alah:

Untuk menjarinu sebanvak mungkm mformas, dan berbaga, macam sumber
dan banuunannva" (consiruction). Dengan dem,k,an, tujuannya bukanlah
memusatkan diri

pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya

dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk mencar

kekhususan yang ada ke dalam mmusan konteks yang un.k. Maksud kedua dan
sampling ialah menceali mformas, yang akan menjadi dasar dan rancangan dan
teori vang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel
acak,'tetap. sampel bertujuan (purposive sample). (Lexy J. Moleong, 1998: 16a).
Adapun ciri - ciri dan purposive sample, antara lain:

1. Rancangan sampel yang muncul: Sampel tidak dapat ditentukan atau
ditarik terlebih dahulu.

2. Pemilihan sampel secara berurutan.

3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel.
4. Pemilihan berakhir jika telah terjadi pengulangan.

Keputusan tentang penentuan sampel, besamya dan strategi sampling, pada
dasarnya tergantung pada penetapan Unit of Analysis. Lebih jauh mengenai sampling
dan Unit of Analysis ini, dijelaskan oleh Lexy J. Moleong (1998: 166) bahwa:

66

Kadang-kadang satuan kajian itu bersifat perseorangan seperti siswa, klien,

pasien yang menjadi satuan kajian. Bila perseorangan itu telah ditetapkan sebagai
saman kajian, ' maka pengumpulan data dipusatkan disekitamya. Yang
dikumpulkan lalah apa yang terjadi dalam kegiatannya. apa yang
mempengaruhinya, bagaimana sikapnya dan semacamnya.

Berdasarkan hal-hal d, atas dan hasil observasi pendahuluan, maka sampling

, satuan kajian (Unit of Analysis) penelitian tentang pengembangan kemampuan

.fesional dosen PGSD UPP. 2 Purwakarta ini, adalah disusun berdasarkan

longan dosen yakni : IU / c: 5orang. 111 / d: 17 orang dan IV / a: 5orang.
lanjutnya untuk lebih jelasnya mengenai satuan kajian (Unit of Analysis) dapat
lhat pada label : 3.1

Selain dosen, pengumpulan data dan informasi dalam kegiatan penelititan mi

ni, dilakukan terhadap beberapa pimp