ANALISIS PERBAIKAN KOPLING PADA TOYOTA KIJANG INNOVA TYPE V.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………...………..….

DAFTAR ISI………..……….

DAFTAR GAMBAR……….

DAFTAR TABEL………..………….……….

DAFTAR NOTASI……….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………..………..

B. Perumusan Masalah……...………..……….

C. Pembatasan Masalah………..………..……

D. Tujuan Penulisan………...………..

E. Metode Penulisan………….………..

F. Sistematika penulisan………..……… BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan umum sistem suspensi……….

B. Macam-macam getaran………..……..………..……

C. Tipe-tipe suspensi………..

1. Suspensi poros kaku (Rigid Suspension)………. 2. Suspensi bebas (Independent Suspension)………….………….. D. Komponen-komponen sistem suspensi………..

1. Pegas……….

a. Pegas daun……….

i iv vi vii viii 1 2 3 3 3 4 6 7 7 8 10 12 12 12


(2)

b. Pegas coil………

1). Material Pegas Coil………

2. Shock absorber……….

a. Cara kerja shock absorber………..

b. Tipe shock absorber………

1). Menurut cara kerja………

2). Menurt konstruksi nya……… 3). Menurut medium kerja……….. 3. Suspension arm………

4. Strut bar………

5. Stabilizer bar……….

6. Lateral control rod………

E. Metode analisa………

F. Rumus perhitungan yang digunakan……….. BAB III ANALISA PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI BELAKANG PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 2.0 V M/T

A. Analisis sistem suspensi belakang Kijang Innova………. B. Bahan pegas……… C. Daftar spesifikasi kendaraan………..……… D. Penghitungan sistem suspensi………. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.………..

B. Saran……….. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 13 15 15 16 17 17 18 19 20 21 22 23 24 26 28 29 30 31 35 36 37 38


(3)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Macam – Macam Getaran ……….

2.2 Suspensi Poros Kaku……….………...……….………….

2.3 Suspensi Poros Bebas………..….

2.4 Suspensi Depan Tipe Daun Dan Parallel Penggerak Empat Roda……….. 2.5 Suspensi Depan Tipe Pegas Daun Paralel Pnggerak Roda belakang……… 2.6 Suspensi Bebas (Independent Suspensie)………..……

2.7 Konstruksi Pegas Daun……….

2.8 Coil Spring………..………..

2.9 Cara Kerja Shock Absorber………….………..………

2.10 Shock Absorber (single action)………..………. 2.11 Shock Absorber (double action)………..……… 2.12 Shock Absorber Tipe Twin Tube……….……….…… 2.13 Shock Absorber Tipe Mono Tube……….… 2.14 Shock Absorber Tipe Gas………..…….

2.15 Suspension Arm………

2.16 Konstruksi dari Strut Bar………..…….. 7 8 8 9 10 11 13 14 16 17 18 18 19 20 21 22


(4)

2.17 Konstruksi Dari Stabilizer Bar……….……….. 2.18 Konstruksi dan Cara Kerja Stabilizer Bar……….……….…

2.19 Lateral Control Rod……….……….….

22 23 24


(5)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Tingkat kenyamanan kendaraan sangat erat hubungannya dengan sistem suspensi kendaraan. Sistem suspensi kendaraan harus mampu mengisolasi atau mengurangi getaran yang terjadi pada body kendaraan akibat ketidakrataan dari permukaan jalan. Pegas coil spring yang digunakan sebagai suspensi kendaraan baik untuk kendaraan roda empat maupun mobil, adalah salah satu komponen utama untuk meredam adanya geteran, karna itu bila komponen pegas ini tidak diperhitungkan dengan baik maka akan menimbulkan efek negatip terhadap kenyamanan penumpangnya. Disisi lain dengan kondisi pemasangan konstruksi pegas yang demikian di perlukan waktu untuk memasang ulang bila mana akan melakukan penggantian coil spring insulator atas. Lebih-lebih jika terjadinya kerusakan ini jauh dari pusat penjualan separe part. Hal itu tentu akan mengakibatkan kerugian bagi pengguna kendaraan. Dengan demikian, melakukan

estimasi dini terhadap kekuatan pegas sebelum digunakan pada kondisi

pembebanan aslinya atau sesungguhnya akan bisa menghemat banyak hal seperti penghematan waktu pengujian, penghematan biaya produksi, penghematan biaya

desain dan lain-lain.

Pengujian kekuatan suatu bahan atau material jika dilakukan dengan pengujian laboratorium utamanya untuk pengujian umur lelah ini akan memakan waktu lama, lebih-lebih untuk keadaan profil komponen dan kondisi pembebanan yang akan diterima bukan merupakan kondisi-kondisi sederhana. Sistem suspensi


(6)

terdiri atas beberapa komponen utama yang diantaranya, pegas coil spring, peredam kejut ( shock absorber ), karet insulator, lengan control atas, lengan control bawah, lateral control rod belakang dan yang lainya. Masalah yang sering ditimbulkan oleh pegas coil spring adalah, timbulnya suara benturan (bottoming) antara pegas coil spring dan rangka kendaraan. Masalah tersebut terjadi akibat karna pegas menerima beban yang berlebihan dan penggunaan kendaraan yang tidak sesuai aturan yang dianjurkan.

Dari uraian diatas penulis mencoba menganalisis untuk memperbaiki suspensi belakang, serta perhitungan dalam melakukan sistem kerjanya sehingga dapat memperlihatkan momen, tegangan, dan defleksi. Dalam hal ini penulis melakukan “ Analisis Perbaikan Sistem Suspensi Belakang Pada Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T”

B.Perumusan Masalah

Sebagai mana telah dijelaskan, peran sistem suspensi pada kendraan merupakan hal yang sangat penting, maka penulis mencoba untuk menganalisis tentang kerusakan suspensi belakang yang menggunakan pegas coil spring.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis dapat kemukakan rumusan masalah sebagai berikut :

“ Bagaimana mengetahui beban statis kendaraan pada roda belakang,

tegangan lentur pada pegas coil spring dan kekuatan pegas coil spring


(7)

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang terlalu meluas mengakibatkan pengertian yang tidak fokus terhadap permasalahan, maka dari itu dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis perlu menggunakan batasan-batasan yang jelas. Agar dalam pembahasan materi tidak terlalu luas, penulis membatasi masalah dalam Tugas Akhir ini dengan menggunakan perbaikan sistem suspensi belakang pada Toyota Kijang Innova sebagai berikut :

1. Beban statis kendraan pada roda belakang. 2. Tegangan lentur pada pegas coil spring. 3. Factor keamanan pada pegas coil spring.

D.Tujuan Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Menghitung beban statis kendaraan pada roda belakang. 2. Ingin mengetahui tegangan lentur pada pegas coil spring. 3. Ingin mengetahui faktor keamanan pada pegas coil spring.

E.Metode Penulisan

Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur, yaitu studi yang dilakukan dengan cara menggali dan mengkaji konsep dan formulasi yang mendukung dalam analisis.


(8)

2. Studi analisis, yaitu studi yang dilakukan dengan cara menerapkan konsep dari teori-teori yang diperoleh dari studi literatur sebagai arahan dalam analisis.

3. Studi lapangan, yaitu studi yang dilakukan dengan cara mencari data dan informasi empiric aktual yang mendukung dengan cara terjun langsung ke lapangan yang sekiranya tidak diperoleh dari studi literature.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang dimaksud dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan pembahasan mengenai suspensi Belakang, pembahasan mengenai konstruksi suspensi Belakang, komponen utama dari sistem suspensi Belakang dan cara kerjanya, tipe suspensi Belakang serta penggunaannya dalam kendaraan serta metode analisa yang digunakan.


(9)

BAB III ANALISIS PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI BELAKANG PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 2.0 V M/T

Bab ini berisikan landasan teori, spesifikasi kendaraan, komponen sistem suspensi belakang, analisis kasus, faktor penyebab, pemecahan masalah.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diberikan kepada pihak-pihak yang terkait berdasarkan hasil pelaksanaan praktek dan pembahasan.


(10)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Suspensi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam kendaraan, yang fungsi nya secara umum adalah untuk menambah kenyamanan serta kenikmatan berkendara bagi pengemudi.

Dari hasil pembahasan, analisa, dan perhitungan sistem suspensi belakang pada kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Beban statis yang terjadi pada poros roda belakang adalah 868 kg pada saat beban W : 2170 kg.

2. Hasil perhitungan tegangan lentur yang terjadi pada pegas coil adalah, 33,643 kg/mm².

3. Berdasarkan tegangan lentur maksimum yang diambil yaitu sebesar 33,744 kg/mm², tegangan tarik yang diijinkan berdasarkan bahan pegas adalah 154-175 kg/mm² dan berdasarkan pada hasil perhitungan faktor keamanan yang diperoleh yaitu sebesar 4,5 maka pegas coil dinyatakan aman.

B.Saran

Berdasarkan dengan hasil pembuatan dan perancangan tugas akhir yang telah dilaksanakan, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran kepada pengguna kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T, antara lain :


(11)

1. Supaya dalam berkendara tercapai, hendaklah melakukan perawatan berkala untuk komponen sistem suspensi, sehingga suspnsi terawatt dengan baik dan tahan lama.

2. Jangan melebihi beban yang di berikan kepada kendaraan. Khususnya Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T tidak boleh melebihi batas maksimal yang diperhitungkan.

3. Segeralah perbaiki komponen apabila ada kerusakan dan apabila perlu dilakukannya penggantian komponen, maka segera gantilah komponen sesuai spesifikasi.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Frick, H. (1978). Mekanika Teknik l Statika Dan Kegunaannya. Yogyakarta : kaninus.

http://depit-ototronik.blogspot.com/2012/01/sistem-suspensi-toyota-innova.html Sularso, Suga, K. (1997). Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.

jakarta : PT. Pradnya Paramita

Suratman, M. (2001). Teknologi Mekanika Teori Dan Aplikasinya, edisi pertama, jakarta : PT. Pradnya Paramita

Toyota. (1995). New Step 1 Training manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. Toyota. (1995). New Step 2 Training manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.


(13)

(14)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Pembatasan Masalah ... 2

1.4Tujuan Penulisan ... 3

1.5Manfaat Penulisan ... 3

1.6Metode Pengumpulan Data ... 3

1.7Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teoritis ... 7

2.2 Konstruksi Kopling Gesek Pelat Tunggal ... 8

2.3 Komponen-Komponen Kopling Gesek Pelat Tunggal ... 8

2.3.1 Roda Penerus ... 9

2.3.2 Pelat Kopling ... 9

2.3.3 Tututup Kopling ... 10

2.3.4 Pelat Penekan ... 11

2.4 Mekanisme Penggerak Pada Kopling ... 12

2.4.1 Master Silinder ... 14

2.4.2 Silinder Pembebas ... 15

2.4.3 Bantalan Pembebas ... 16

2.4.4 Garpu Pembebas... 17

2.4.5 Input Shaft ... 17

2.4.6 Pedal Kopling ... 18


(15)

2.6 Perhitungan Pada Kopling ... 19

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V 3.1 Tempat dan Objek Analisis ... 22

3.2 Kronologis Kasus ... 22

3.3 Analisis Kasus ... 23

3.4 Prosedur Pemeliharaan Kopling ... 25

3.4.1 Prosedur Penggantian Minyak kopling ... 25

3.5 Langkah Pembongkaran Kopling Kijang Innova Type V... 26

3.6 Pemeriksaan dan pengukuran ... 30

3.7 Hasil Pemeriksaan Komponen ... 34

3.8 Data Hasil Pengukuran Komponen ... 35

3.8.1 Pemasangan ... 35

3.9 Perhitungan Pada Kopling ... 41

3.10 Pembahasan ... 45

3.11 Langkah Perbaikan yang Masih Layak pakai ... 47

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 49

4.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA


(16)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Konstruksi Kopling Gesek Pelat Tunggal ... 7

2.2 Flywheel ... 8

2.3 Pelat Kopling ... 9

2.4 Rumah Kopling ... 9

2.5 Pressure Plate ... 10

2.6 Kopling Sistem Mekanik... 11

2.7 Pedal Kopling ... 12

2.8 Master Silinder Kopling Hidrolis ... 13

2.9 Silinder Pembebas Kopling Hidrolik ... 14

2.10 Bantalan Pembebas ... 15

2.11 Garpu Pembebas... 16

2.12 Input Shaft ... 16

2.13 Pedal kopling ... 17

2.14 Gaya Gesek Pada Pelat Kopling ... 19


(17)

3.2 Realease Fork Kopling ... 27

3.3 Melepas Clutch Cover ... 28

3.4 Memeriksa Bearing Input Shaft ... 29

3.5 Melepas Bearing Input Shaft ... 29

3.6 Mengukur Kedalaman Pelat Kopling ... 30

3.7 Memeriksa Runout Clutch Disc ... 31

3.8 Mengukur Kedalaman dan Lebar Keausan ... 32

3.9 Mengukur Kerataan Pelat Penekan ... 32

3.10 Pengukuran Runout Flywheel ... 33

3.11 Memeriksa Realease Bearing ... 34

3.12 Memasang Bearing Input Shaft ... 35

3.13 Memasang Clutch Disc ... 36

3.14 Memasang Clutch Cover ... 37

3.15 Menyetel Pegas Diaphragm ... 38

3.16 Boot Realease Fork ... 38


(18)

3.18 Input Shaft ... 39

3.19 Memasang Realease Bearing ke Realease Fork ... 40


(19)

DAFTAR TABEL

2.1 Harga µ dan � ... 20

3.1 Troubleshooting Kopling Pada Kendaraan Kijang Innova ... 22

3.2 Standar Kedalaman dan Lebar ... 30


(20)

DAFTAR NOTASI

A = luas penampang bidang gesek ... (cm²)

D = diameter luar pelat penekan ... (mm)

D = diameter dalam pelat penekan ... (mm)

FA= gaya tekan aksial ... (kg)

FC= gaya tekan yang diberikan pelat penekan ... (kg)

FT= gaya tangensial... (kg)

�2= jari-jari bagian luar ... (mm) �1= jari-jari bagian dalam ... (mm)

T = momen puntir………...(kg/cm)

P = tekanan rata-rata bidang gesek………..(kg/mm²)

π = konstanta ... (3,14)


(1)

2.6 Perhitungan Pada Kopling ... 19

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V 3.1 Tempat dan Objek Analisis ... 22

3.2 Kronologis Kasus ... 22

3.3 Analisis Kasus ... 23

3.4 Prosedur Pemeliharaan Kopling ... 25

3.4.1 Prosedur Penggantian Minyak kopling ... 25

3.5 Langkah Pembongkaran Kopling Kijang Innova Type V... 26

3.6 Pemeriksaan dan pengukuran ... 30

3.7 Hasil Pemeriksaan Komponen ... 34

3.8 Data Hasil Pengukuran Komponen ... 35

3.8.1 Pemasangan ... 35

3.9 Perhitungan Pada Kopling ... 41

3.10 Pembahasan ... 45

3.11 Langkah Perbaikan yang Masih Layak pakai ... 47

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 49

4.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA


(2)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Konstruksi Kopling Gesek Pelat Tunggal ... 7

2.2 Flywheel ... 8

2.3 Pelat Kopling ... 9

2.4 Rumah Kopling ... 9

2.5 Pressure Plate ... 10

2.6 Kopling Sistem Mekanik... 11

2.7 Pedal Kopling ... 12

2.8 Master Silinder Kopling Hidrolis ... 13

2.9 Silinder Pembebas Kopling Hidrolik ... 14

2.10 Bantalan Pembebas ... 15

2.11 Garpu Pembebas... 16

2.12 Input Shaft ... 16

2.13 Pedal kopling ... 17

2.14 Gaya Gesek Pada Pelat Kopling ... 19


(3)

3.2 Realease Fork Kopling ... 27

3.3 Melepas Clutch Cover ... 28

3.4 Memeriksa Bearing Input Shaft ... 29

3.5 Melepas Bearing Input Shaft ... 29

3.6 Mengukur Kedalaman Pelat Kopling ... 30

3.7 Memeriksa Runout Clutch Disc ... 31

3.8 Mengukur Kedalaman dan Lebar Keausan ... 32

3.9 Mengukur Kerataan Pelat Penekan ... 32

3.10 Pengukuran Runout Flywheel ... 33

3.11 Memeriksa Realease Bearing ... 34

3.12 Memasang Bearing Input Shaft ... 35

3.13 Memasang Clutch Disc ... 36

3.14 Memasang Clutch Cover ... 37

3.15 Menyetel Pegas Diaphragm ... 38

3.16 Boot Realease Fork ... 38


(4)

3.18 Input Shaft ... 39

3.19 Memasang Realease Bearing ke Realease Fork ... 40


(5)

DAFTAR TABEL

2.1 Harga µ dan � ... 20

3.1 Troubleshooting Kopling Pada Kendaraan Kijang Innova ... 22

3.2 Standar Kedalaman dan Lebar ... 30


(6)

DAFTAR NOTASI

A = luas penampang bidang gesek ... (cm²)

D = diameter luar pelat penekan ... (mm)

D = diameter dalam pelat penekan ... (mm)

FA= gaya tekan aksial ... (kg)

FC= gaya tekan yang diberikan pelat penekan ... (kg)

FT= gaya tangensial... (kg)

�2= jari-jari bagian luar ... (mm)

�1= jari-jari bagian dalam ... (mm)

T = momen puntir………...(kg/cm)

P = tekanan rata-rata bidang gesek………..(kg/mm²)

π = konstanta ... (3,14)