Pengaruh Heuristic, Herding, dan Prospect terhadap Performa Investasi: Survey yang Dilakukan di PT Bahana Sekuritas, Jakarta.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Investasi memiliki peran untuk meningkatkan kemakmuran investor. Investasi saham dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan utilitas investor. Kinerja investasi erat kaitannya dengan keputusan investasi yang berasal dari perilaku investor. perilaku investor terdiri dari heuristic,herding,dan prospect. Setelah investor membuat keputusan investasi,investor perlu memantau dan mengevaluasi kinerja investasi portofolionya untuk melihat sejauh mana strategi yang dipilihnya dapat mencapai tujuan investasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perilaku heuristic,herding dan prospect pada keputusan investasi investor individual terhadap performa investasi. Data penelitian ini diambil melalui penyebaran kuesioner kepada investor individual di PT Bahana Sekuritas,Jakarta. Penelitian ini menggunakan uji regresi berganda dengan bantuan SPSS 19.0. hasil penelitian mengungkapkan bahwa ketiga perilaku di atas secara simultan berpengaruh positif terhadap performa investasi. Namun perilaku prospect berpengaruh negatif terhadap performa investasi. Keterbatasan penelitian ini adalah kurangnya sample dan variabel lain yang mempengaruhi keputusan investasi. Hal ini dapat digunakan sebagai ide baru untuk melakukan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Investment has a role to improve the welfare of investors. Stock investment is one of many alternative to increase the utility of investors. Investment performance is strongly related to investment decisions coming from investor behaviour. Investment behavior consists of Heuristic,Herding and Propspect. After making an investment decision, investors need to monitor and evaluate the performance of their portfolio to prove if the chosen strategy can achieve its investment goal. The aim of this research is to test the effect of heuristic,herding,and propspect on the investment performance resulted from individual investment decisions. The research data are taken by distributing questionnaires to individual investors at PT Bahana Securities in Jakarta. This research uses multiple regression. The result of this study show that heuristic and herding have positive effect on investment performance whereas the prospect behavior has negative effect on investment performance.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis ... 6

1.4.2 Manfaat Teoritis ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Kajian Teori ... 8

2.2 Model Penelitian ... 18

2.3 Rerangka Pemikiran ... 19


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 25

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.5 Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1Uji Validitas Dan Reabilitas ... 35

4.2Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 37

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 46

4.4 Regresi Linier Berganda ... 49

4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 55 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 18 Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 19


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Inkonsistensi Penelitian Terdahulu ... 4

Table 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 26

Tabel 4.1 Hasil Kaiser-Meyer-Olkin ... 35

Tabel 4.2 Nilai-Nilai Loading Factor Setiap Item ... 36

Tabel 4.3 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner Penelitian ... 37

Tabel 4.4 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Heuristic ... 38

Tabel 4.5 Presentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-Item Pernyataan Pada Variabel Heuristic ... 39

Tabel 4.6 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Herding ... 40

Tabel 4.7 Presentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-Item Pernyataan Pada Variabel Herding ... 41

Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Prospect ... 42

Tabel 4.9 Presentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-Item Pernyataan Pada Variabel Prospect ... 43

Tabel 4.10 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Performa Investasi ... 44

Tabel 4.11 Presentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-Item Pernyataan Pada Variabel Performa investasi ... 45

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.13 Hasil Uji Heterokidastisitas ... 48

Tabel 4.14 Nilai VIF Uji Multikolinearitas ... 49


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 55 Lampiran B Hasil Output SPSS 19.0 ... 58


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Investasi memiliki peranan dalam meningkatkan kemakmuran investor. Menurut Hartono (2014), investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukan ke aktiva produktif selama periode tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif,penundaan konsumsi sekarang yang diinvestasikan pada aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan total utilitas. Salah satu bentuk aktiva produktif di samping aktiva nyata adalah aktiva keuangan. Investor dapat memperjual-belikan aktiva keuangannya guna meningkatkan utilitasnya.

Dua pertimbangan utama investasi yang banyak dikenal oleh masyarakat umum yaitu tingkat return dan resiko yang dihasilkan dari investasi. Selain dua pertimbangan utama itu, karakteristik lain yang harus di perhatikan investor adalah likuiditas. Inilah keunggulan aktiva keuangan di bandingkan aktiva nyata. Menurut Frensidy (2012) Keunggulan dari aktiva keuangan dibandingkan aktiva nyata adalah kecepatannya dalam mengubah assetnya menjadi uang kas. Tanpa likuiditas, pasar modal menjadi tidak menarik dan kehilangan perannya sebagai sarana investasi sekaligus sumber pembiayaan. Mengenai pentingnya likuiditas, Handa dan Schwartz (1996) berpendapat, ”Investors want three things from the market: liquidity, liquidity, and liquidity”. Dapat diambil kesimpulan bahwa


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha

dengan semakin likuidnya suatu investasi maka,dengan mudah investor akan mendapatkan hasil dari investasinya sehingga tingkat utilitas investor akan meningkat.

Menurut Hartono (2014), saham merupakan surat bukti kepemilikan sebagian dari perusahaan. Saham menjadi sasaran untuk berinvestasi karena termasuk barang yang likuid yaitu perputaran uang oleh saham sangatlah lancar (Martalena&Malinda,2011). Di dalam berinvestasi saham,investor selalu dihadapkan dalam tiga keadaan. Menjual saham,membeli saham,maupun menahan saham yang ia miliki. Di situlah peran keputusan investor dalam keberhasilan berinvestasi. keputusan investasi yang diambil investor tidak terlepas dari perilaku individual investor itu sendiri.Keputusan investasi dibuat oleh investor dan manajer investasi. Investor umumnya melakukan analisis investasi dengan memanfaatkan analisis fundamental, analisis teknis dan penilaian pribadi (Jagongo,2014). Perilaku investor merupakan faktor psikologis termasuk emosi dan kognisi, yang memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan investor,(Waweru, Munyoki &. Uliana,2008).

Nofsinger (2001) menjelaskan perilaku keuangan mempelajari cara manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan,khususnya mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi keputusan keuangan, perusahaan dan pasar keuangan. Berdasarkan teori keuangan konvensional,investor diasumsikan akan memaksimalkan kekayaannya dengan mengikuti aturan-aturan keuangan dasar dan mendasarkan strategi investasi mereka murni atas pertimbangan risk-return. Namun keputusan dalam berinvestasi tidak semata-mata hanya mengandalkan kemampuan pribadi dalam


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

menanggung risiko tanpa mempertimbangkan faktor situasional. Shefrin (2000), Shleifer (2000), Warneryd (2001) mengemukakan bahwa keputusan keuangan investor juga dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku internal dan eksternal.

Dalam teori keuangan konvensional banyak dipaparkan teori yang dapat membantu investor untuk memaksimalkan keputusannya dalam mengelola kekayaan mereka. Namun,dalam prakteknya efek psikologis investor dapat menghambat penerapan teori-teori keuangan dengan benar karena faktor psikologi dapat menyebabkan kesalahan dan sering kali menyebabkan kerugian yang sangat mahal. Menurut shefrin (2007), fenomena perilaku dapat menyebabkan manajer merugikan kepentingan dari pemegang saham,selain itu pula dapat menimbulkan biaya dari perilaku manajer akibat dari kesalahan keputusan manajer. Terdapat beberapa karakter psikologis yang mempengaruhi keputusan investasi para investor,diantaranya heuristic,herding, dan prospect. Heuristik didefinisikan sebagai aturan praktis ataupun kebiasaan, yang membuat pengambilan keputusan menjadi lebih mudah. Herding diidentifikasi sebagai kecenderungan perilaku investor untuk mengikuti tindakan orang lain. Sementara prospect menjelaskan beberapa kondisi pikiran yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan investor.

Setelah investor membuat keputusan investasi,investor perlu memantau dan mengevaluasi performa investasi portofolionya untuk melihat sejauh mana strategi yang dipilihnya dapat mencapai tujuan investasi. ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka hal yang perlu dilakukan adalah menilai kinerja investasi (Magdalena & Amelina,2012). Terdapat beberapa perilaku investor yang mempengaruhi kinerja investasinya. Perilaku yang dimaksud meliputi


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha

Heuristic,Herding,dan Prospect. Berdasarkan penelitian terdahulu kinerja investasi dipengaruhi oleh Heuristic,Herding,dan Prospect , namun hasilnya berbeda-beda (lihat tabel 1.1)

Tabel 1.1 inkonsistensi penelitian terdahulu

Nama Peneliti

Sampel yang digunakan

Heuristic Herding Prospect

Luong dan Thu ha (2011)

Investor yang ada di 10 perusahaan

sekuritas berdasarkan pangsa pasar yang ada di pasar

modal Ho Chi Minh Heuristik memiliki efek positif pada performa investasi. Herding memiliki efek positif pada performa investasi Prospect memiliki dampak negative pada performa investasi Kengatharan (2014) Investor yang berada di Bursa

Efek Kolombo,Sri Langka Overconfidence dari faktor Heuristic memiliki pengaruh negatif pada performa investasi. anchoring dari faktor heuristik berpengaruh positif terhadap performa investasi. Herding berpengaruh negatif terhadap performa investasi faktor prospek dan informasi pasar dan variabel preferensi pelanggan faktor pasar tidak memiliki pengaruh pada performa investasi.

Hue ton & Kien Dao

(2014)

Investor yang berada di bursa

efek Vietnam (VSE) Overconfidence memiliki pengaruh negative terhadap performa investasi Herding memiliki pengaruh negative terhadap performa investasi -


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

Perbedaan hasil penelitian-penelitian terdahulu mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Heuristic,Herding,dan Prospect terhadap performa investasi : Survey yang dilakukan di PT Bahana Sekuritas,Jakarta”

1.2Rumusan Masalah

1. Apakah Heuristic,Herding,dan Prospect dalam penentu investor individual memberikan keputusan berinvestasi berpengaruh terhadap performa investasi?

2. Apakah variabel Heuristic,Herding dan Prospect secara simultan dalam keputusan investasi berpengaruh terhadap performa investasi?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi faktor perilaku seperti apa sajakah yang menjadi penentu para investor individual dalam memberikan keputusan investasi mereka.

2. Untuk menganalisis faktor perilaku investor individual yang dapat mempengaruhi performa investasi.


(13)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Perusahaan Sekuritas

Penelitian ini memberikan perusahaan sekuritas suatu latar belakang yang baik untuk memprediksi tren pasar saham di masa mendatang dan membantu para konsultan investor agar dapat memberikan informasi yang lebih bisa diandalkan.

2. Bagi Perencana Keuangan

Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana investor pada umumnya menanggapi pergerakan pasar dan akan membantu penasihat investasi untuk menyusun strategi alokasi aset yang sesuai untuk klien mereka.

1.4.2 Manfaat Teoritis 1. Bagi Akademis

Penelitian ini bertujuan untuk memperluas dan mengenalkan lagi pemikiran tentang perilaku investor dalam mengambil keputusan berinvestasi serta untuk memperkaya ilmu-ilmu untuk pengembangan kajian ilmu investment decision yang mendalam lagi dimasa yang akan datang dengan adanya lagi penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini.


(14)

7 Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan kesempatan yang baik bagi penulis untuk lebih memahami secara teoritis dan praktis tentang pasar saham serta teori keuangan perilaku.


(15)

52

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan ,penelitian ini menyimpulkan bahwa performa investasi dipengaruhi secara positif oleh heuristic dan herding,sedangkan secara negatif dipengaruhi oleh prospect.

5.2Saran

A. Bagi Investor Individual

Pada penelitian ini dikonfirmasi bahwa faktor Heuristic memberikan pengaruh positif terhadap performa investasi dengan salah satu indikator terkuatnya adalah Overconfidence. investor individu dapat menggunakan rasa percaya diri untuk memanfaatkan pengetahuan mereka tentang investasi khususnya dalam saham untuk meningkatkan hasil investasi dan untuk meramalkan trend kedepan. Herding memiliki pengaruh positif terhadap performa investasi yang berarti bahwa investor individual cenderung mengikuti perilaku investor lain dalam mengambil keputusan sehingga sebaiknya investor dapat memilih dengan bijak siapa yang akan menjadi partner sebagai referensi dalam melakukan investasi. Pada faktor Prospect,didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh negatif terhadap performa investasi. Maka sebaiknya investor jangan terlalu banyak berfikir tentang suatu kerugian di masa lalu dalam membentuk keputusan investasi.


(16)

53

Universitas Kristen Maranatha

Hal ini dapat membatasi peluang yang baik dari investasi dan menyebabkan kinerja investasi buruk.

B. Bagi Peneliti Selanjutnya

 Bagi penelelitian selanjutnya,diharapkan dapat memperbanyak jumlah variabel sehingga dapat bermanfaat bagi pengguna penelitian baik dari sisi praktis maupun teoritis. Selain itu juga diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan jumlah sample yang lebih banyak agar hasil yang didapatkan lebih merepresentasi keadaan yang sesungguhnya.

 Diharapkan peneliti lain dapat menemukan variabel lain yang mempengaruhi keputusan investasi seperti tingkat pendidikan,pendapatan,maupun jenis kelamin dari investor individual.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, A., Henker, J., And Owen, S. (2005). Limit Order Trading Behavior And Individual Investor Performance. The Journal Of Behavioral Finance, 6 (2), 71–89. Barberis, N. And Huang, M. (2001). Mental Accounting, Loss Aversion, And Individual

Stock Returns. The Journal Of Finance. 56 (4), 1247-1292.

Barberis, N., Thaler, R. (2003). A Survey Of Behavioral Finance. In: Constantinides, G.,Harris, M., Stulz, R. (Eds.), Handbook Of The Economics Of Finance. North- Holland,Amsterdam.

Barberis, N. And Thaler, R. (2003). A Survey Of Behavioral Finance. Handbook Of The Economics Of Finance. Volume 1b. Financial Markets And Asset Pricing, 1053-1123.

Bikchandani,S., & Sharma. S (2001). Herd Behavior In Financial Market. Imf Staff Paper Vol.47 , No.3. 279-310.

Brigham, Eugene F., Houston, Joel F, 2010, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Jakarta : Salemba Empat

Clement, Ndiege. (2012). Factors Influencing Investment Decision In Equity Stocks At The Nairobi Securities Exchange Among Teachers In Kisumu Municipality, Kenya. Tesis, Nairobi : Program Pascasarjana Universitas Nairobi.

Coval, J., And Shumway, T. (2000). Do Behavioral Biases Affect Prices? Working Paper. University Of Michigan, Ann Arbor, Mi.

Dharmaja, G., Ganesh, J., & Santhi, V. (2012). A Study On The Individual Investor Behavior With Special Referance To Geojit Bnp Paribas Financial Service Ltd, Coimbatore. Iracst- International Journal Of Research In Management & Technology (Ijrmt), Vol. 2 No.2, Hal. 243 – 252.

Filbeck, G., Hatfield, P. And Horvath, P. (2005). Risk Aversion And Personality Type.Journal Of Behavioral Finance, 6 (4), 170–180.

Geoffrey Gitau, Mwangi. (2011). Behavioral Factor Influencing Investment Decision In Kenyan Property Market. Tesis, Nairobi: Program Pascasarjana Universitas Strathmore.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 19. Semarang: Badan Penerbit-Undip.


(18)

Goodfellow, C., Bohl, M. T. And Gebka, B. (2009). Together We Invest? Individual And Institutional Investors' Trading Behaviour In Poland. International Review Of

Financial Analysis, 18 (4), 212–221.

Grinblatt, M. And Han, B. (2001). The Disposition Effect And Momentum. Working Paper. University Of California, Los Angeles, Ca.

Gunawan. (2011). Pendeteksian Perilaku Herding Pada Pasar Saham Indonesia Dan Asia Pasifik. Tesis, Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Geoffrey Gitau, Mwangi. (2011). Behavioral Factor Influencing Investment Decision In Kenyan Property Market. Tesis, Nairobi: Program Pascasarjana Universitas Strathmore.

Handa, P. & Schwartz, R.A. (1996). How Best To Suplly Liquidity To A Securities Market. Journal Of Portofolio Management. Winter, 44-51.

Hartono, J. (2015). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Bpfe- Yogyakarta. Huang & Barbesis. (2001). Mental Accounting, Loss Aversion, And Individual Stock Returns.

Working Paper, Cambridge.

Husnan, S. (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Ykpn.

Kahneman, D. And Tversky, A. (1979). Prospect Theory: An Analysis Of Decision-Making Under Risk’, Econometrica, 47 (2), 263–291.

Kengatharan, L. (2014). The Influence Of Behavioral Factors In Making Investment Decisions And Performance: Study On Investors Of Colombo Stock Exchange, Sri Lanka. Asian Journal Of Finance & Accounting, Vol. 6, No. 1, Hal. 1 – 23.

Kim, K. And Nofsinger, J. (2003). The Behavior And Performance Of Individual Investors In Japan.<Http://Www.Acsu.Buffalo.Edu/~Kk52/Japanese%20individual%20paper.Pdf> Martalena Dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit Andi. Meliza, Juli. (2014). Analisis Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investor Dan

Performa Investasi Saham Di Kota Medan. Tesis, Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(19)

Mcclave, Dkk. 2010. Statistik Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Nofsinger, John R 2005, Psychology Of Investing, Edisi Kedua, New Jersey: Preentice- Hall Inc.

Lin, A. And Swanson, P. (2003). The Behavior And Performance Of Foreign Investors In Merging Equity Markets: Evidence From Taiwan. International Review Of Finance, 4 (3–4), 189–210.

Lintner, G. (1998). ‘Behavioral Finance: Why Investors Make Bad Decisions’, The Planner, 13(1):7-8.

Luong & Ha. (2011). Behavioral Factors Influencing Individual Investors’ Decision-Making And Performance A Survey At The Ho Chi Minh Stock Exchange. Tesis, Ho Chi Minh : Program Pascasarjana Umeå School Of Business.

Oberlechner , T. And Osler , C., L. (2004). Overconfidence In Currency Markets. Website: <Http://Faculty.Haas.Berkeley.Edu/Lyons/Osler%20overconfidence%20in%20fx.Pdf >

Odean, T. (1999). Do Investors Trade Too Much? American Economic Review, 89 (5), 1279–1298.

Pujiyanto, N. (2013). Behavioral Finance Dalam Keputusan Investasi Saham. Skripsi, Salatiga : Program Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana.

Ranjbar, M.H., Abedin, B., & Jamali, M. (2014). Analyzing The Effective Behavioral Factors On The Investors’ Performance In Tehran Stock Exchange (Tse). International Journal Of Technical Research And Applications,Volume-2, Special Issue 8, Hal. 80-86.

Ratnadewi, F. (2014). Behavioral Finance Dalam Keputusan Investasi Saham. Tesis, Bandung : Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Ricciardi V. And Simon, H, K. (2000). What Is Behavior In Finance? Business, Education, And Technology Journal, Fall: 1 – 9

Ritter, J. R. (2003). Behavioral Finance. Pacific-Basin Finance Journal, 11 (4), 429-437.

Santosa & Sjam. (2012). Penilaian Kinerja Produk Reksadana Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Jensen Alpha, Sharpe Ratio, Treynor Ratio , M2, Dan Information Ratio. Jurnal Manajemen, Vol.12, No.1, November 2012.

Shefrin, H. (2007). Behavioral Corporate Finance. Singapore : Mcgraw-Hill/Irwin.

Shefrin, H., And Statman, M., (1985). The Disposition To Sell Winners Too Early And Ride Losers Too Long: Theory And Evidence. Journal Of Finance, 40 (3), 777–790.


(20)

Shiller, R.J. And Pound, J. (1989). Survey Evidence On Diffusion Of Interest And Information Among Investors. Journal Of Economic Behaviour And Organization, 12 (1), 47–66.

Sina, G.P. (2014). Representativeness Bias Dan Demografi Dalam Membuat Keputusan Keuangan. Jurnal Manajemen, Vol.14, No.1, Hal.81-96.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013). Aplikasi Spss Untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Thaler, R. (1999). ‘The End Of Behavioral Finance’, Financial Analysts Journal, 55(6):12-17. Ton Dan Dao, K.T. (2014). The Effects Of Psychology On Individual Investors’ Behaviors:

Evidence From The Vietnam Stock Exchange. Journal Of Management And Sustainability; Vol. 4, No. 3, Hal. 125-134.

Umairoh, P. (2012). Behavioral Finance Dalam Keputusan Investasi Saham. Skripsi, Salatiga: Program Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana.

Waweru, N.M., Munyoki, E., & Uliana, E. (1998). The Effects Of Behavioral Factors In Investment Decision Making: A Survey Of Institutional Investors At The Nairobi Stock Exchange. Unpublished


(1)

52

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan ,penelitian ini menyimpulkan bahwa performa investasi dipengaruhi secara positif oleh heuristic dan herding,sedangkan secara negatif dipengaruhi oleh prospect.

5.2Saran

A. Bagi Investor Individual

Pada penelitian ini dikonfirmasi bahwa faktor Heuristic memberikan pengaruh positif terhadap performa investasi dengan salah satu indikator terkuatnya adalah Overconfidence. investor individu dapat menggunakan rasa percaya diri untuk memanfaatkan pengetahuan mereka tentang investasi khususnya dalam saham untuk meningkatkan hasil investasi dan untuk meramalkan trend kedepan. Herding memiliki pengaruh positif terhadap performa investasi yang berarti bahwa investor individual cenderung mengikuti perilaku investor lain dalam mengambil keputusan sehingga sebaiknya investor dapat memilih dengan bijak siapa yang akan menjadi partner sebagai referensi dalam melakukan investasi. Pada faktor Prospect,didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh negatif terhadap performa investasi. Maka sebaiknya investor jangan terlalu banyak berfikir tentang suatu kerugian di masa lalu dalam membentuk keputusan investasi.


(2)

53

Universitas Kristen Maranatha

Hal ini dapat membatasi peluang yang baik dari investasi dan menyebabkan kinerja investasi buruk.

B. Bagi Peneliti Selanjutnya

 Bagi penelelitian selanjutnya,diharapkan dapat memperbanyak jumlah variabel sehingga dapat bermanfaat bagi pengguna penelitian baik dari sisi praktis maupun teoritis. Selain itu juga diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan jumlah sample yang lebih banyak agar hasil yang didapatkan lebih merepresentasi keadaan yang sesungguhnya.

 Diharapkan peneliti lain dapat menemukan variabel lain yang mempengaruhi keputusan investasi seperti tingkat pendidikan,pendapatan,maupun jenis kelamin dari investor individual.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, A., Henker, J., And Owen, S. (2005). Limit Order Trading Behavior And Individual Investor Performance. The Journal Of Behavioral Finance, 6 (2), 71–89. Barberis, N. And Huang, M. (2001). Mental Accounting, Loss Aversion, And Individual

Stock Returns. The Journal Of Finance. 56 (4), 1247-1292.

Barberis, N., Thaler, R. (2003). A Survey Of Behavioral Finance. In: Constantinides, G.,Harris, M., Stulz, R. (Eds.), Handbook Of The Economics Of Finance. North- Holland,Amsterdam.

Barberis, N. And Thaler, R. (2003). A Survey Of Behavioral Finance. Handbook Of The Economics Of Finance. Volume 1b. Financial Markets And Asset Pricing, 1053-1123.

Bikchandani,S., & Sharma. S (2001). Herd Behavior In Financial Market. Imf Staff Paper Vol.47 , No.3. 279-310.

Brigham, Eugene F., Houston, Joel F, 2010, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Jakarta : Salemba Empat

Clement, Ndiege. (2012). Factors Influencing Investment Decision In Equity Stocks At The Nairobi Securities Exchange Among Teachers In Kisumu Municipality, Kenya. Tesis, Nairobi : Program Pascasarjana Universitas Nairobi.

Coval, J., And Shumway, T. (2000). Do Behavioral Biases Affect Prices? Working Paper. University Of Michigan, Ann Arbor, Mi.

Dharmaja, G., Ganesh, J., & Santhi, V. (2012). A Study On The Individual Investor Behavior With Special Referance To Geojit Bnp Paribas Financial Service Ltd, Coimbatore. Iracst- International Journal Of Research In Management & Technology (Ijrmt), Vol. 2 No.2, Hal. 243 – 252.

Filbeck, G., Hatfield, P. And Horvath, P. (2005). Risk Aversion And Personality Type.Journal Of Behavioral Finance, 6 (4), 170–180.

Geoffrey Gitau, Mwangi. (2011). Behavioral Factor Influencing Investment Decision In Kenyan Property Market. Tesis, Nairobi: Program Pascasarjana Universitas Strathmore.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 19. Semarang: Badan Penerbit-Undip.


(4)

Goodfellow, C., Bohl, M. T. And Gebka, B. (2009). Together We Invest? Individual And Institutional Investors' Trading Behaviour In Poland. International Review Of

Financial Analysis, 18 (4), 212–221.

Grinblatt, M. And Han, B. (2001). The Disposition Effect And Momentum. Working Paper. University Of California, Los Angeles, Ca.

Gunawan. (2011). Pendeteksian Perilaku Herding Pada Pasar Saham Indonesia Dan Asia Pasifik. Tesis, Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Geoffrey Gitau, Mwangi. (2011). Behavioral Factor Influencing Investment Decision In Kenyan Property Market. Tesis, Nairobi: Program Pascasarjana Universitas Strathmore.

Handa, P. & Schwartz, R.A. (1996). How Best To Suplly Liquidity To A Securities Market. Journal Of Portofolio Management. Winter, 44-51.

Hartono, J. (2015). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Bpfe- Yogyakarta. Huang & Barbesis. (2001). Mental Accounting, Loss Aversion, And Individual Stock Returns.

Working Paper, Cambridge.

Husnan, S. (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Ykpn.

Kahneman, D. And Tversky, A. (1979). Prospect Theory: An Analysis Of Decision-Making Under Risk’, Econometrica, 47 (2), 263–291.

Kengatharan, L. (2014). The Influence Of Behavioral Factors In Making Investment Decisions And Performance: Study On Investors Of Colombo Stock Exchange, Sri Lanka. Asian Journal Of Finance & Accounting, Vol. 6, No. 1, Hal. 1 – 23.

Kim, K. And Nofsinger, J. (2003). The Behavior And Performance Of Individual Investors In Japan.<Http://Www.Acsu.Buffalo.Edu/~Kk52/Japanese%20individual%20paper.Pdf> Martalena Dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit Andi. Meliza, Juli. (2014). Analisis Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investor Dan

Performa Investasi Saham Di Kota Medan. Tesis, Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(5)

Mcclave, Dkk. 2010. Statistik Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Nofsinger, John R 2005, Psychology Of Investing, Edisi Kedua, New Jersey: Preentice- Hall Inc.

Lin, A. And Swanson, P. (2003). The Behavior And Performance Of Foreign Investors In Merging Equity Markets: Evidence From Taiwan. International Review Of Finance, 4 (3–4), 189–210.

Lintner, G. (1998). ‘Behavioral Finance: Why Investors Make Bad Decisions’, The Planner, 13(1):7-8.

Luong & Ha. (2011). Behavioral Factors Influencing Individual Investors’ Decision-Making And Performance A Survey At The Ho Chi Minh Stock Exchange. Tesis, Ho Chi Minh : Program Pascasarjana Umeå School Of Business.

Oberlechner , T. And Osler , C., L. (2004). Overconfidence In Currency Markets. Website: <Http://Faculty.Haas.Berkeley.Edu/Lyons/Osler%20overconfidence%20in%20fx.Pdf >

Odean, T. (1999). Do Investors Trade Too Much? American Economic Review, 89 (5), 1279–1298.

Pujiyanto, N. (2013). Behavioral Finance Dalam Keputusan Investasi Saham. Skripsi, Salatiga : Program Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana.

Ranjbar, M.H., Abedin, B., & Jamali, M. (2014). Analyzing The Effective Behavioral Factors On The Investors’ Performance In Tehran Stock Exchange (Tse). International Journal Of Technical Research And Applications,Volume-2, Special Issue 8, Hal. 80-86.

Ratnadewi, F. (2014). Behavioral Finance Dalam Keputusan Investasi Saham. Tesis, Bandung : Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Ricciardi V. And Simon, H, K. (2000). What Is Behavior In Finance? Business, Education, And Technology Journal, Fall: 1 – 9

Ritter, J. R. (2003). Behavioral Finance. Pacific-Basin Finance Journal, 11 (4), 429-437.

Santosa & Sjam. (2012). Penilaian Kinerja Produk Reksadana Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Jensen Alpha, Sharpe Ratio, Treynor Ratio , M2, Dan Information Ratio. Jurnal Manajemen, Vol.12, No.1, November 2012.

Shefrin, H. (2007). Behavioral Corporate Finance. Singapore : Mcgraw-Hill/Irwin.

Shefrin, H., And Statman, M., (1985). The Disposition To Sell Winners Too Early And Ride Losers Too Long: Theory And Evidence. Journal Of Finance, 40 (3), 777–790.


(6)

Shiller, R.J. And Pound, J. (1989). Survey Evidence On Diffusion Of Interest And Information Among Investors. Journal Of Economic Behaviour And Organization, 12 (1), 47–66.

Sina, G.P. (2014). Representativeness Bias Dan Demografi Dalam Membuat Keputusan Keuangan. Jurnal Manajemen, Vol.14, No.1, Hal.81-96.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013). Aplikasi Spss Untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Thaler, R. (1999). ‘The End Of Behavioral Finance’, Financial Analysts Journal, 55(6):12-17. Ton Dan Dao, K.T. (2014). The Effects Of Psychology On Individual Investors’ Behaviors:

Evidence From The Vietnam Stock Exchange. Journal Of Management And Sustainability; Vol. 4, No. 3, Hal. 125-134.

Umairoh, P. (2012). Behavioral Finance Dalam Keputusan Investasi Saham. Skripsi, Salatiga: Program Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana.

Waweru, N.M., Munyoki, E., & Uliana, E. (1998). The Effects Of Behavioral Factors In Investment Decision Making: A Survey Of Institutional Investors At The Nairobi Stock Exchange. Unpublished