PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN TERHADAP KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN (S1) FIP UPI.

(1)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN TERHADAP KOMPETENSI

LULUSAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN(S1)FIP UPI

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh :

SITI KURNIAWATI

NIM. 0900718

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MANAJEMEN TERHADAP

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN

ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIP UPI

Oleh

Siti Kurniawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Siti Kurniawati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI


(4)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI

Siti Kurniawati 0900718

Penelitian yang dilakukan di Jurusan Admininistrasi Pendidikan jenjang (S1) FIP UPI ini didasarkan pada masalah pokok, yaitu masih lemahnya kompetensi Administrasi Pendidikan yang dimiliki oleh para lulusan. Banyak dari mereka yang tidak mengetahui kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang administrator pendidikan setelah mereka lulus. Selain itu masih belum ditemukan adanya suatu kegiatan-kegiatan di lingkungan jurusan yang dapat membuat mahasiswa memiliki rasa sense of belonging terhadap jurusannya sendiri. Sehingga mereka hanya datang sebatas mengikuti perkuliahan saja, tanpa ada interaksi yang dapat membagun rasa kekeluargaan dengan semua pihak yang ada di jurusannya baik itu dengan dosen atau staff lainnya. Permasalahan-permasalahan di atas diduga disebabkan oleh pelaksanaan proses manajemen pembelajaran yang kurang optimal.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data secara jelas dan aktual tentang bagaimana gambaran pengaruh manajemen pembelajaran terhadap kompetensi lulusan jurusan Administrasi Pendidikan jenjang S1 FIP UPI.

Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dosen tetap jurusan Administrasi Pendidikan yang berjumlah 25 orang, dan alumni (lulusan) jurusan Administrasi Pendidikan yang telah menyelesaikan studinya dari 5 tahun terakhir yaitu tahun 2008-2012 sebanyak 39 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket (kuisioner), studi dokumentasi, dan interview (wawancara). Dengan menggunakan teknik pengolahan data yaitu: 1) Weighted Means Score (WMS); 2) Uji Homogenitas (Uji F); 3) Uji Mann Whitney 4) Uji Normalitas; dan 5) Analisis Korelasi dengan rumus Spearman Rank

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pelaksanaan proses manajemen pembelajaran di lingkungan jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI berada pada kategori sangat baik. Sementara itu, untuk kompetensi lulusannya berada pada kategori baik. Adapun tingkat hubungan manajemen pembelajaran berpengaruh sangat kuat terhadap kompetensi lulusannya. Pengaruh yang diberikan oleh manajemen pembelajaran ini terhadap kompetensi lulusannya sebesar 67,40%, sementara sisanya yaitu 32,60% dipengaruhi oleh faktor lain.

Pihak lembaga pendidikan dalam hal ini jurusan hendaknya dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas manajemen pembelajarannya sebagai upaya peningkatan kualitas kompetensi lulusannya.


(5)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

Effect of Learning Management to The Graduate Competency Department of Educational Administration FIP UPI

Siti Kurniawati 0900718

Research conducted at the Department of Education Administrative UPI FIP is based on the central issue, namely the weakness of Educational Administration competence possessed by the graduates . Many of those who do not know what competencies should be owned by an administrator education after they graduate . In addition, there have been no activities in an environment that can make a student majors have a sense of sense of belonging to the department itself . So they only come in limited following the lecture , without any interaction that can build their sense of kinship with all the parties in either department with faculty or other staff . Above problems allegedly caused by the implementation of learning management processes that are less optimal .

This research aims to obtained the actual description of the effect of learning management in the Department of Educational Administration S1 FIP UPI to competence of graduates. This research is done by using descriptive methods with quantitative approaches and supported by literature study . As for the samples in this study were all full-time lecturer Department of Educational Administration, amounting to 25 people, and alumni (graduates) Educational Administration majors who have completed their studies from the last 5 years from 2008-2012 as many as 39 people . Data collection techniques used in the form of questionnaires (questionnaires), documentation studies and interviews ( interviews ). By using data processing techniques , namely : 1) Means Weighted Score (WMS); 2) Homogeneity Test (Test F) , 3) Mann Whitney Test 4) Normality Test , and 5) Correlation analysis with Spearman Rank formula

The Conclusions obtained in this study is the implementation of learning management process within the Department of Educational Administration ( S1 ) UPI FIP is in very good category. Meanwhile , for the competence of its graduates are in either category. The level of relationship management is strongly influencing the learning competencies graduates. Influence exerted by the learning management on the competence of its graduates 67.40 % , while the remaining 32.60% is influenced by other factors.

The institutions in this department should be able to develop and improve the quality of the learning management as an effort to improve the quality of graduates' competence .


(6)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 64 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.i

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Stuktur Organisasi Skrispi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

A. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

1. Manajemen Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

a. Pengertian Manajemen ... Error! Bookmark not defined.

b. Konsep Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

c. Manajemen Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2. Kompetensi Lulusan ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.

c. Cara Mengukur Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.

B. Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined.

C. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Metode Penelitian ... 71

D. Definisi Operasional ... 73

E. Instrumen Penelitian (Variabel Penelitian dan Sumber Data; Teknik Pengukuran Variabel; Kisi-Kisi) ... 75

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 81

1. Uji Validitas ... 81

2. Uji Reliabilitas... 86

G. Teknik Pengumpulan Data ... 88

H. Analisis Data ... 91

1. Seleksi Data ... 91

2. Klasifikasi Data ... 91

3. Pengolahan Data ... 92

4. Teknik Hipotesis Penelitian ... 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 98

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 126


(8)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 134

A. Kesimpulan ... 133

B. Saran ... 135


(9)

1 Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa sebagai peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi adalah insan terdidik yang cukup memiliki tingkat intelektualitas tinggi. Banyak harapan tertuju pada kalangan terdidik ini, karena sebagai salah satu agent of change, mahasiswa diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak semua lapisan masyarakat Indonesia dapat mengenyam bangku perkuliahan, hanya sebagian dari lapisan masyarakat Indonesia yang dapat merasakan pendidikan tinggi ini.

Selain menjadi harapan bangsa, mahasiswa juga merupakan aset yang diharapkan mampu menjadi manusia kuat dan tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Sejalan dengan itu tujuan pendidikan tinggi yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi pasal 2 ayat (1) menerangkan bahwa ,

Tujuan pendidikan tinggi adalah (a) menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; (b)mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Kemudian tujuan pendidikan ini semakin dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menjelaskan bahwa,

Pendidikan Tinggi bertujuan: (a) berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,


(10)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kreatif, mandiri, terampil, kompeten, danberbudaya untuk kepentingan bangsa; (b) Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; (c) Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologimelalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; danterwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaatdalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap lulusan dari perguruan tinggi dituntut memiliki keahlian dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai seni yang terkandung dalam keterampilan-keterampilan yang dipelajarinya selama bangku perkuliahan guna mengisi pembangunan nasional dan dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini perlu digarisbawahi bahwa setiap mahasiswa mengemban tugas yang cukup besar baik dalam ruang lingkup masyarakat maupun cakupan nasional, karena setelah seorang mahasiswa lulus dan memiliki kemampuan akademik, tugasnya tidak terhenti sampai memperoleh gelar saja, melainkan ia harus mampu menerapkan dan mengamalkan ilmu yang ia peroleh sehingga dapat berguna bagi masyarakat sekitar dan tentunya dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Sejalan dengan hal tersebut salah satu Jurusan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan yaitu Jurusan Administrasi Pendidikan memiliki beberapa tujuan utama yang selaras dengan tujuan dari pendidikan tinggi. Tujuan tersebut tertuang dalam Borang akreditasi Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) Tahun 2012, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pendidikan disiplin ilmu sehingga menjadi rujukan dalam pengembangan pendidikan profesi Administrasi Pendidikan


(11)

3

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Mengembangkan struktur disiplin ilmu dan profesi Administrasi Pendidikan yang relevan dengan tuntutan profesi dan kebutuhan pembangunan pendidikan nasional

3. Mengembangkan kolaborasi kelembagaan untuk mengokohkan eksistensi dan prospek kebermaknaan Jurusan Administrasi Pendidikan dalam pembangunan nasional.

Ketiga tujuan diatas tersebut berorientasi kepada pemenuhan pembangunan pendidikan nasional. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional ini, tentu saja lembaga pendidikan harus dapat menyiapkan lulusan-lulusan berkualitas yang tidak hanya cakap dari segi konsep atau teori saja melainkan lulusan yang mampu mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam suatu pekerjaan yang nyata. Sesuai dengan hal tersebut Jurusan Administrasi Pendidikan juga mengemban suatu misi yaitu mempersiapkan para lulusannya agar memiliki wawasan yang luas dan mendalam baik secara teoritis maupun secara praktis serta memiliki pengalaman sikap akademik dan profesional yang diperlukan bagi penyelenggaraan pendidikan baik di lembaga pemerintah maupun swasta.

Akan tetapi kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa masih lemahnya kompetensi Administrasi Pendidikan yang dimiliki oleh lulusannya. Bahkan banyak dari mereka yang tidak mengetahui kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang administrator pendidikan setelah mereka lulus dari bangku kuliahnya tersebut. Seperti studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa beberapa alumni merasakan serta mengakui ketidaktahuan kompetensi apa saja yang seharusnya mereka miliki sebagai seorang lulusan dari Jurusan Administrasi Pendidikan. “Memang setelah saya lulus, saya tidak mengetahui kompetensi atau keahlian apa saja yang harus dimiliki oleh seorang lulusan dari Administrasi Pendidikan, apalagi dalam mencari suatu pekerjaan cukup menyulitkan ditambah dengan dihadapkannya persaingan dunia kerja yang cukup ketat, banyak sekali pesaing-pesaing


(12)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang datang dari berbagai jurusan lainnya, dan tentunya mereka cukup berkompeten”, begitu ujar salah satu alumni dari Jurusan Administrasi Pendiidkan yang sekarang telah bekerja di salah satu lembaga bimbingan belajar bidang akademik. Dari kelima orang yang dijadikan contoh studi pendahuluan, hampir semua menjawab hal yang serupa. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kemandirian lulusan dalam menghadapi ketatnya persaingan dunia kerja. Ini juga akan berdampak pada spesialisasi profesi dari lulusan Jurusan administrasi pendidikan. Lemahnya kompetensi yang dimiliki oleh seorang lulusan akan berdampak pada kreativitas yang ia hasilkan juga.

Mahasiswa sebagai peserta didik yang tidak memiliki pondasi kuat dalam mencapai suatu kompetensi yang seharusnya bisa ia capai, cenderung tidak bisa mengamalkan dan mengimplementasikan ilmu yang ia pelajari selama proses pembelajaranya ke dalam lingkup dunia kerjanya. Ketika hal ini terjadi, menunjukkan apa yang telah ia pelajari selama proses pembelajaran akan menjadi sesuatu yang sia-sia.

Selain itu, sejauh ini dalam proses pembelajarannya masih belum ditemukan adanya suatu kegiatan-kegiatan yang dapat membentuk keterampilan-keterampilan khusus/spesialisasi di bidang Administrasi/Manajemen Pendidikan. Sehingga mereka hanya datang sebatas mengikuti perkuliahan saja. Hal ini juga dirasakan sendiri oleh mahasiswanya, terlebih lagi bagi mereka yang hanya mengikuti kegiatan kokulikuler saja tanpa ikut aktif dalam kegiatan intrakulikuler maupun extrakulikuler. Kegiatan intrakulikuler maupun extrakulikuler setidaknya dapat menambah nilai lebih dalam pembentukan kompetensi yang harus dicapai oleh seorang lulusan pada nantinya.

Landasan yang kuat dalam mencapai kompetensi tersebut seharusnya dapat diperoleh dalam proses manajemen pembelajaran. Mahasiswa dapat dibekali konsep atau teori-teori dengan disertai praktek-praktek yang cukup menunjang dalam mengasah keterampilannya untuk mengelola


(13)

5

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidikan baik dalam skala kecil yaitu di sekolah maupun skala besar seperti tingkat nasional.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian lebih lanjut mengenai,

“Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan

Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi dan perumusan masalah merupakan gambaran secara umum mengenai ruang lingkup penelitian, pembatasan bidang penelitian dan penelaahan variable penelitian. Variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Variabel X (Manajemen Pembelajaran)

Manajemen Pembelajaran merupakan pengelolaan proses kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan melibatkan semua fungsi-fungsi pada manajemen seperti perencaaan, pengorganisasian, hingga pada evaluasi pembelajaran. Pada focus penelitian ini manajemen pembelajaran adalah pengelolaan pembelajaran/manajemen perkuliahan yang diterapkan di Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI.

2. Variabel Y (Kompetensi Lulusan)

Kompetensi lulusan pada penelitian ini merupakan kompetensi lulusan yang dimiliki oleh lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI yang terdiri dari (1) Kemampuan lulusan dalam mengembangkan pengetahuan baik secara teoritis maupun konsep/terapan keilmuwan Administrasi Pendidikan; (2) Kemampuan lulusan dalam menguasai secara mendalam konsep/terapan disiplin ilmu Administrasi Pendidikan; dan (3) Kemampuan lulusan dalam


(14)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menguasai metodologi riset, khususnya pada bidang disiplin yang menjadi kajiannya.

Berdasarkan uraian latar belakang dan batasan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka masalah manajemen pembelajaran terhadap kualitas lulusan Jurusan Adpend FIP UPI dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana manajemen perkuliahan/pembelajaran di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI ?

2. Bagaimana kompetensi lulusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI?

3. Bagaimana pengaruh manajemen pembelajaran terhadap kompetensi lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperjelas arah dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan ke dalam dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus :

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari manajemen pembelajaran terhadap kompetensi lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan secara khusus dalam penelitian ini yaitu :

a. Untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan manajemen pembelajaran di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan(S1) FIP UPI

b. Untuk mengetahui gambaran mengenai kompetensi lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI


(15)

7

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh manajemen pembelajaran terhadap kompetensi lulusan Administrasi Pendidikan(S1) FIP UPI

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dirumuskan ke dalam dua bagian, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis :

1. Manfaat Secara teoritis

a. Memperoleh data tentang gambaran penerapan manajemen pembelajaran di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI

b. Memperoleh fakta yang sahih mengenai gambaran penerapan manajemen pembelajaran terhadap kompetensi lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI

c. Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu manajemen pendidikan/Administrasi pendidikan yang penulis dapat di bangku perkuliahan.

2. Manfaat praktis

a. Memberikan masukan bagi Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI mengenai urgensitas manajemen pembelajaran terhadap kompetensi lulusannya.

b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pertimbangan untuk dapat memperbaiki kualitas output-output lulusannya.

E. Stuktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

B. Identifikasi dan Permasalahan Penelitia C. Tujuan Penelitian


(16)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

E. Stuktur Organisasi Skripsi Bab II Kajian Pustaka

Bab III Metode Penelitian

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian

F. Proses Pengembangan Instrumen G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisis Data

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Pengolahan Data

B. Pembahasan

Bab V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

B. Saran Daftar Pustaka


(17)

66 Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan jenjang S1, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi di Jalan Setiabudi no. 229 Bandung.

2. Populasi dan Sampel(hitung populasi dan sampel)

Populasi adalah sekelompok subjek yang dijadikan sumber data penelitian. Menurut Sugiyono (2011:117) mengemukakan bahwa,

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan/alumni dan dosen tetap pemangku mata kuliah di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI Bandung. Mengingat jumlah lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) cukup banyak dan tersebar luas, serta untuk menunjukkan hasil yang lebih uptodate, maka untuk populasi lulusan/alumni akan lebih di spesifikasikan dari alumni lulusan 5 tahun terakhir yaitu dari rentang tahun 2008-2012


(18)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

Variabel X Variabel Y

Responden Jumlah Populasi Responden Tahun

Lulus

Jumlah Populasi

Dosen tetap 25 orang Lulusan/Alumni 2008 33 orang

2009 70 orang 2010 67 orang 2011 94 orang 2012 61 orang Total Populasi

Variabel X

25 orang Total Populasi Variabel Y

325 orang Sumber : Borang akreditasi Jurusan adpend tahun 2012

Setelah didapat jumlah populasi dalam penelitian ini, ditentukan besaran sampel sebagai bagian dari populasi, hal ini dilakukan untuk mengefektifkan biaya, tenaga dan waktu dan keberhasilan pencapaian tujuan penelitian ini. Seperti yang dikemukakan olehSugiyono (2011:114) bahwa,

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Untuk penentuan sampel variabel X menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik ini dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil, biasanya kurang dari 30orang. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono


(19)

68

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Karena

jumlah populasi dari variabel X (Manajemen Pembelajaran) kurang dari 30 orang maka, jumlah sampel yang digunakan sama dengan jumlah populasi.

Selain itu menurut Suharsimi Arikunto (1993:120) menyatakan

bahwa, “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”

Adapun penentuan jumlah sampel untuk variabe Y (Kompetensi Lulusan) mengacu pada rumus Taro Yamane yang dikutip oleh Akdon (2008: 107) sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan (ditetapkan 15 %)

Dari perhitungan diatas di dapat jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 39 responden. Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing kategori digunakan rumus Stratified Random Sampling (Akdon, 2008: 108), yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

= Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya

=

= 39,10 = 39

Ni

ni = n


(20)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

= Jumlah populasi secara stratum N = Jumlah populasi seluruhnya

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara rinci dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Perhitungan Besaran Sampel

No Kategori Ni Ni

ni = --- n

N

Sampel

1 Lulusan tahun 2008

33

3,95 3,95

2 Lulusan Tahun 2009

70

8,39

3 Lulusan Tahun 2010

67

8,03

4 Lulusan Tahun 2011

94

11,27

5 Lulusan tahun 2012

61

7,31

TOTAL 38,95 = 39

B. Desain Penelitian

Dalam merencanakan suatu penelitian perlu dirancang sebuah desain penelitian. Tujuan penelitian akan lebih terarah jika dibuat sebuah desain

penelitian. Menurut Nasution (2009:23), “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar data

dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”.

Lebih lanjut ia mengemukakan kegunaan dari sebuahpeneliti desain penelitian antara lain,


(21)

70

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(1)Desain memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya; (2) Desain itu juga menentukan batas-atas penelitian yag bertalian dengan tujuan penelitian; (3)Desain penelitian selain memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.

Bentuk desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey. Desain survey dipilih untuk menunjang keberhasilan tujuan penelitian dalam mengumpulkan data yang melibatkan responden dalam jumlah yang banyak. Seperti yang dikemukaka oleh Nasution

(2009:25), “Suatu penelitian survey bertujuan untuk mengumpulkan

informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara

mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu”.

INPUT PROSES

Studi Pendahuluan

OUTPUT

Latar Belakang

Masalah

Pengumpulan Data

Rumusan Masalah

REKOMENDASI Analisis data variabel X & Y

Pengujian Hipotesis

Empirik Teoritik

Hipotesis Metode

Penelitian


(22)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Dalam alur ini akan dipaparkan desain penelitian seara sistematis yang terdiri dari tiga tahap yaitu, input, proses, dan output. Tahap input merupakan proses perencanaan dari sebuah penelitian yang akan dilakukan. Tahap ini dimulai dari latar belakang yang meliputi analisis aspek teoritik dan empirik dan merupakan bagian dari studi pendahuluan. Dari hasil studi pendahuluan ini akan muncul sebuah perumusan masalah yang nantinya akan memeperjelas batasan-batasan ruang lingkup penelitian. Kemudian dari perumusan masalah tersebut akan muncul asums-asumsi dasar yang dituangkan ke dalam sebuah hipotesis. Perumusan masalah dan hipotesis tersebut akan menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

Setelah tahap perencanaan/input selesai, tahap selanjutnya adalah proses. Dalam tahap ini akan dilakukan pengumpulan data, penjabaran variabel-variabel penelitian ke dalam instrumen penelitian, menyusun alat pengumpul data dan langkah-langkah lainnya yang dilakukan untuk menguji hipotesis. Setelah semua teruji maka ditemukan sebuah kesimpulan yang merupakan bagian dari tahap output penelitian.

Dalam tahap output ini juga akan dihasilkan feedback yang berupa masukan-masukan atau rekomendasi yang dapat digunakan sebagai langkah perbaikan oleh beberapa pihak yang terkait dalam hal ini Jurusan Administrasi Pendidikan.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011:3) menyatakan bahwa, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Kemudian lebih lanjut ia mengemukakan bahwa, “ada empat kata kunci dari sebuah metode penelitian yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.” Cara ilmiah berarti penelitian berdasarkan ciri-ciri keilmuan meliputi rasional yang berarti bahwa penelitian harus dapat


(23)

72

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diterima oleh logika; empiris berarti cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia; sistematis berarti penelitian dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan atau langkah yang tertstukstur dan tentunya bersifat logis.

Sementara itu, Winarno Surakhmad (1998: 131) mengemukakan pengertian metode penelitian, sebagai berikut :

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara atau strategi ilmiah yang digunakan dalam memperoleh sejumlah data yang valid untuk tujuan dikembangkan menjadi suatu pengetahuan yang dapat digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan dalam hal ini di bidang pendidikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif. Menurut Winarno Surakhmad (1998:139), megemukakan pengertian metode deskriptif yaitu :

Metode deskriptif adalah metode penyelidikan yang ditunjukkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan menganalisa dan mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survey dengan teknis test; studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional. Dengan demikian, dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara lain meliputi: manajemen pembelajaran/perkuliahan 2. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa


(24)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Mengumpulkan data, menyusun data yang telah terkumpul, dijelaskan dan kemudian di analisa.

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan perhitungan-perhitungan statistik. Lebih lanjut Sugiyono (2011:14) menjelaskan mengenai metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah,

Metode penelitin yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penggambaran secara spesifik indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang nantinya akan dijabarkan dalam instrumen penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Komaruddin (1986: 57) mengemukakan bahwa, “Definisi operasional merupakan pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua

unsur yang menjadi ciri utama variabel itu”.

Adapun definisi operasional dari setiap variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Pengaruh

Pengaruh menurut Arikunto (2002:31) adalah,

“Suatu bentuk hubungan korelasional di mana antara keadaan

atau variabel satu dengan yang lain mempunyai hubungan sebab akibat, keadaan yang pertama diperkirakan menjadi penyebab atau berpengaruh bagi keadaan yang kedua”.

Beranjak dari pengertian di atas pengaruh dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang memiliki daya untuk dapat saling mempengaruhi dan saling terkait antara satu hal dengan hal lainnya. Dalam penelitian ini dapat ditetapkan pengertian pengaruh sebagai daya keterkaitan


(25)

74

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang ditimbulkan dari penerapan manajemen pembelajaran terhadap kompetensi lulusan mahasiswa pada Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI Bandung.

2. Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran sebagai bentuk implementasi dan realisasi kurikulum ke dalam aktivitas pembelajaran. Seperti yang telah dibahas sebelumnya menurut Rohani dan Ahmadi (1995:2) menjelaskan bahwa,

Manajemen pembelajaran adalah mengacu pada suatu upaya untuk mengatur (mengelola) dan mengendalikan aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran untuk mensukseskaan tujuan pembelajaran agar tercapai secara lebih efektif, efesien dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan, pelaksanaan, dan di akhir dengan penilaian serta penilaian tersebut akan dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan pembelajaran lebih lanjut.

Kemudian manajemen pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah manajemen pembelajaran/perkuliahan yang diterapkan di dalam Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Semua aspek tersebut akan berpengaruh pada umpan balik yang didapat.

3. Kompetensi Lulusan

Richey (2001:31) mengemukakan pendapatnya terkait kompetensi,

yaitu “Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memungkinkan

seseorang dapat melakukan aktivitas secara efektif dalam melaksanakan tugas dan fungsi pekerjaan sesuai dengan yang telah

ditentukan.”

Kemudian lebih lanjut dalam Permendiknas no 23 tahun 2006

dijelaskan kompetensi lulusan adalah, “kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.”


(26)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kompetensi lulusan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rumpun kompetensi yang telah dirumuskan oleh Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI yang terdiri dari tiga gugus kompetensi yaitu landasan keilmuan, landasan kependidikan dan bidang keahlian khusus atau spesialisasi Administrasi/Manajemen Pendidikan

Dari hal tersebut diatas ada unsur-unsur kompetensi yang dapat diukur dan dinilai yaitu berupa pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai seperti yang dikemukakan oleh Stephen P. Brecker dan Jack Gordon ( dalam Munthe, 2009) bahwa ada beberapa unsur atau elemen yang

terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu “Pengetahuan

(knowledge), Pengertian (Understanding),Keterampilan (skill)Nilai (value) dan, Minat (interest)”.

E. Instrumen Penelitian (variabel penelitian dan sumber data; teknik pengukuran variabel; kisi-kisi)

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang dilakukan untuk membuktikan permaslahan yang sedang diteliti, seperti yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2011:148) “instrumen penelitian adalah alat yang digunakan mengukutr fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Fenomena-fenomena yang diamati tersebut dijabarkan ke dalam variabel-variabel tertentu. Jumlah variabel dalam penelitian berpengaruh pada jumlah instrumen yang akan diteliti. Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang perlu dibuat yaitu :

1. Instrumen untuk mengukur manajemen pembelajaran, dan

2. Instrumen untuk mengukur kompetensi lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, mengingat jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang


(27)

76

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto, 2006: 151).. Angket tidak selalu berbentuk pertanyaan, melainkan dapat pula berupa pernyataan. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:199) bahwa

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertayaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”.

Jenis angket yang digunakan adalah angket bersruktur atau tertutup.

Akdon (2008: 132), mendefinisikan “Angket berstruktur (angket tertutup) adalah angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist(√)”.

Secara sederhana angket digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti. Oleh karena itu variabel serta sumber data penelitian harus jelas, sehingga perumusan instrumen sesuai dengan sumber data.

1. Variabel Dan Sumber Data Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel X (Manajemen Pembelajaran yang diterapkan di dalam Jurusan Adpend jenjang S1) dan Variabel Y (KompetensI Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan jenjang S1). Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah dosen pemangku mata kuliah tenaga (pengajar tetap) di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) FIP UPI serta lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan rentang tahun 2008-2012. Dosen dan alumni dipilih sebagai responden yang akan memberikan gambaran terkait variabel-variabel yang diteliti.

2. Teknik Pengukuran Variabel

Dalam mengukur setiap variabelyang akan diteliti, disusun dua format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu format instrumen variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran


(28)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kedua variabel ini dilakukan dengan mengunakan Skala Likert.

Menurut Sugiyono (2011:134), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.Dengan menggunakan skala Likert, setiap variabel penelitian dijabarkan menjadi indikator variabel yang akan dijadikan titik tolak dalam perumusan item-item pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah lima gradasi atau skala yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert, tertera dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 Tabel Skala Likert

3. Kisi-Kisi Penelitian

Kisi-kisi penelitian sangat diperluka untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian. Dengan menyusun suatu kisi-kisi penelitian akan terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y, yang terdapat dalam tabel di bawah ini :

Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor

Selalu (SL) 5 Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4 Sering (SR) 4

Kadang-kadang (KD) 3 Pernah (P) 3

Hampir Tidak Pernah (HTP) 2 Kadang-kadang (KD) 2


(29)

78

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.4

Kis-kisi Instrumen variabel X

NO VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO

ITEM

1 Manajemen/

Pengelolaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran

1. Merencanakan Pembelajaran dengan tepat

1-6

Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pengorganisasian materi perkuliahan

7-11

2. Pembelajaran yang memicu dan memelihara partisipasi, interaksi dan komunikasi mahasiswa

12-16

3. Metode pembelajaran yang digunakan

17-24

4. Pemanfaaan sumber & media pembelajaran

25-26

Evaluasi Pembelajaran

1. Pelaksanaan penilaian proses pembelajaran dan akhir pembelajaran

27-35

2. Memberikan Program pengayaan,tindak lanjut & bimbingan

36-41

Tabel 3.5

Kisi-kisi instrumen variabel Y

NO VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO

ITEM

2 Kompetensi

Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan

Landasan Keilmuan

1. Memiliki pengetahuan dalam mengembangkan dan

menghasilkan karya tulis


(30)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ilmiah di luar tugas akhir 2. Memiliki kemampuan dalam

mengelola satuan pendidikan baik pada jalur formal maupun non formal

4-5

Landasan Kependidikan

1. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menangani tugas-tugas sebagai ilmuwan pendidik

6-10

2. Memiliki pemahaman dalam permasalahan di bidang profesi kependidikan baik secara makro maupun mikro

11-12

Bidang Keahlian Khusus atau Spesialisasi Administrasi/Man ajemen

Pendidikan

Memiliki pengetahuan & kemampuan dalam bidang Bidang Kebijakan dan Perencanaan :

1. Memiliki pengetahuan

konseptual tentang kebijakan dan perencanaan pendidikan,

tahapan-tahapan proses

pembuatan kebijakan dan perencanaan pendidikan

2. Memiliki pengetahuan terkait

kebijakan pembangunan

pendidikan

3. Mendeskripsikan dan

menganalisis program

pembangunan pendidikan di satuan pendiidkan

4. Menguasai model-model dan


(31)

80

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

startegi dalam bidang

kebijakan dan perencanaan pendidikan

Memiliki pengetahuan & kemampuan Bidang Organisasi dan Manajemen :

1. Mengetahui dan memahami

garapan dalam bidang

Organisasi dan Manajemen Pendidikan,

2. Menguasai model-model

Organisasi dan Manajemen Pendidikan

3. Mampuu menerapkan berbagai model Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, Kurikulum, Fasilitas, Keuangan, dalam Proses Pendidikan

20-24

Memiliki pengetahuan & kemampuan Bidang kepemimpinan dan komu nikasi :

1. Memiliki dan memahami bidang kepemimpinan dan komunikasi pendidikan , menguasai model-model dan tipe-tipe Kepemimpinan dan Komunikasi dalam Pendidikan 2. Mampu menerapkan secara

praktis berbagai teori dan

konsep dalam bidang

Kepemiminan dan Komunikasi


(32)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendidikan

3. Mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan memiliki orientasi ke depan

Memiliki pengetahuan & kemampuan Bidang Pengawasan dan Supervisi:

1. Mengetahui dan memahami

garapan dalam bidang

Pengawasan dan Supervisi Pendidikan, menguasai

model-model Pengawasan dan

Supervisi dalam Pendidikan 2. Mampu menerapkan berbagai

teori dan konsep Pengawasan dan Supervisi Pendidikan

33-37

F. Proses Pengembangan Instrumen

Angket sebagai alat pengukur dalam penelitian pada umumnya harus memenuhi dua syarat utama untuk mengetahui tingkat akurasi terhadap responden. Hal ini dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir resiko kegagalan total dalam pengumpulan data. Instrumen yang telah siap untuk digunakan tapi belum dilakukan uji coba sering terdapat beberapa kelemahan baik dari indikator, dimensi ataupun bahasa yang terkandung dari masing-masing variabel yang akan diteliti. Dengan kata lain angket sebagai instrumen tidak dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data melainkan harus melewati uji validitas dan realibitas agar data yang diperoleh dapat didipercaya dan sahih.

1. Uji Validitas

Instrumen penelitian dapat dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan mendapatkan data itu shahih atau alat itu mengukur sesuatu


(33)

82

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang tepat untuk diukur oleh alat tersebut. Sebagai contoh suatu timbangan berat badan dikatakan tidak valid jika yang diukur bukanlah berat badan melainkan hal lain. Seperti apa yang dikemukakan oleh

Soegiyono (2011:173), “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Selaras

dengan hal diatas, Suharsimi Arikunto (2006: 168), mengemukakan bahwa :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Untuk menunjang instrumen yang baik, validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal/rasional yang mencakup uji validitas isi dan uji validitas kontruksi. Yang dimaksud dengan uji validitas isi adalah bahan yang akan diteliti atau diuji relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang orang yang diuji, karena fokus penilitian ini terdapat pada lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan dengan pengalaman belajarnya semasa menempuh pendidikan di Jurusan Administrasi Pendidikan. Sedangkan validitas kontruksi merupakan uji validitas yang disusun dengan membandingkan teori/konsep-konsep yang relevan dengan isi instrumen serta melakukan konsultasi dengan para ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing.

Kisi-kisi instrumen yang dibuat tentunya harus disusun berdasarkan teori yang relevan dengan rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total. Sedangkan iterpretasi terhadap korelasi penelitian menurut Sugiyono (2011:178) adalah,


(34)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa intrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang kuat.

Selain itu, Sugiyono menambahkan, bahwa : “Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut

tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang”.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi

= jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y

= jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item)

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan dalam angket. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil n = Jumlah responden


(35)

84

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan dk = 20 – 2 = 8, dengan uji satu pihak, maka diperoleh = 1,734.

Kaidah keputusan: Jika > berarti valid dan

< berarti tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas rincian (terlampir) jga dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2007 ditunjukkan dalam tabel 3.6 dibawah ini yaitu untuk variabel X terdapat 41 item pertanyaan tabel 3.7 untuk variabel Y terdapat 37 item pertanyaan

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X (Manajemen Pembelajaran) No

Item

Koefisien Korelasi r hitung

Harga thitung

Harga

ttabel Keterangan

1 0,94 5,435 2,132 VALID

2 0,88 3,661 2,132 VALID

3 0,94 5,435 2,132 VALID

4 0,88 3,661 2,132 VALID

5 0,89 3,853 2,132 VALID

6 0,89 3,853 2,132 VALID

7 0,94 5,435 2,132 VALID

8 0,88 3,661 2,132 VALID

9 0,94 5,435 2,132 VALID

10 0,89 3,853 2,132 VALID

11 0,83 2,966 2,132 VALID

12 0,89 3,853 2,132 VALID

13 0,78 2,470 2,132 VALID

14 0,80 2,646 2,132 VALID

15 0,80 2,646 2,132 VALID

16 0,92 4,676 2,132 VALID

17 0,81 2,736 2,132 VALID

18 0,80 2,709 2,132 VALID

19 0,80 2,646 2,132 VALID

20 0,89 4,612 2,132 VALID

21 0,92 3,661 2,132 VALID


(36)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 41 item yang diujikan, semuanya memiliki

validitas kontruksi yang baik.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kompetensi Lulusan ) No

item

Koefisien Korelasi rhitung

Harga thitung Harga

ttabel

Keterangan

1 0,75 2,254 2,132 VALID

2 0,84 3,110 2,132 VALID

3 0,84 3,090 2,132 VALID

4 0,94 5,346 2,132 VALID

5 0,85 3,162 2,132 VALID

6 0,81 2,779 2,132 VALID

7 0,98 9,220 2,132 VALID

8 0,75 2,254 2,132 VALID

9 0,77 2,401 2,132 VALID

10 0,91 4,487 2,132 VALID

11 0,99 13,787 2,132 VALID

23 0,78 5,435 2,132 VALID

24 0,94 5,435 2,132 VALID

25 0,76 2,307 2,132 VALID

26 0,80 2,646 2,132 VALID

27 0,94 5,435 2,132 VALID

28 0,81 2,736 2,132 VALID

29 5,44 5,435 2,132 VALID

30 0,78 2,507 2,132 VALID

31 0,76 2,307 2,132 VALID

32 0,80 2,709 2,132 VALID

33 0,73 2,157 2,132 VALID

34 0,78 2,507 2,132 VALID

35 0,80 2,646 2,132 VALID

36 0,88 3,661 2,132 VALID

37 0,89 3,853 2,132 VALID

38 0,89 3,853 2,132 VALID

39 0,88 3,661 2,132 VALID

40 0,81 2,783 2,132 VALID


(37)

86

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

12 0,90 4,212 2,132 VALID

13 0,99 13,787 2,132 VALID

14 0,99 13,787 2,132 VALID

15 0,84 3,157 2,132 VALID

16 0,77 2,392 2,132 VALID

17 0,84 3,090 2,132 VALID

18 0,74 2,202 2,132 VALID

19 0,84 3,110 2,132 VALID

20 0,91 4,299 2,132 VALID

21 0,89 3,812 2,132 VALID

22 0,87 3,579 2,132 VALID

23 0,84 3,090 2,132 VALID

24 0,75 2,254 2,132 VALID

25 0,84 3,110 2,132 VALID

26 0,83 2,979 2,132 VALID

27 0,77 2,382 2,132 VALID

28 0,89 3,996 2,132 VALID

29 0,86 3,302 2,132 VALID

30 0,84 3,151 2,132 VALID

31 0,75 2,254 2,132 VALID

32 0,77 2,401 2,132 VALID

33 0,78 2,502 2,132 VALID

34 0,84 3,110 2,132 VALID

35 0,94 5,451 2,132 VALID

36 0,87 3,504 2,132 VALID

37 0,82 2,821 2,132 VALID

Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan untuk hasil uji validitas variabel Y menyatakan bahwa dari 37 item yang diujikan, semuanya memiliki validitas kontruksi yang baik

2. Uji Reliabilitas

Realibitas berarti dapat dipercaya. Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat tersebut menunjukkan hasil penelitian yang sama walaupun dalam pengukurannya dilakukan dalam waktu yang berlainan.

Nasution (2009:77) menyatakan bahwa, “alat yang reliabel secara


(38)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Uji reliabilitas diperlukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam pengukuran variabel ketika sebelum dan sesudah penelitian. Uji realibilitas juga dilakukan sebagai syarat bagi validitas test. Dengan kata lain tingkat kepercayaan suatu alat ukur akan berkaitan dengan keshahihan suatu data.Test yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid. Ketika suatu test tidak reliabel hasil yang ditunjukkan akan berbeda-beda sehingga akan disangsikan pua validitasnya.

Metode yang digunakan dalam pengujian realibilitas instrument dapat dilakukan dengan berbagai cara, khusus dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode Alpha, yaitu “... dengan menganalisis realibilitas

alat ukur dari satu kali pengukuran” (Akdon, 2008:161). Rumus yang digunakannya adalah sebagai berikut:

r11=

Keterangan :

r11 : Koefisien realibilitas internal seluruh item Σsi : Jumlah varian skor tiap-tiap item

St : Varian total k : Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai realibilitas dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :

a. Menghitung Varian Skor tiap-tiap dengan rumus : Si =

Keterangan :

Si : Varians skor tiap-tiap item

ΣXi2

: Jumlah kuadrat item

(ΣXi)2

: Jumlah item Xi dikuadratkan N : Jumlah responden


(39)

88

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ∑

c. Menghitung varians total dengan rumus :

d. Masukan nilai Alpha dengan rumus : ( )

Langkah selanjutnya adalah mencar i rtabel. Jika diketahui signifikasi untuk α= 0,05 dan dk= 6-1 =5, dengan uji satu pihak maka diperoleh rtabel

= 0,870 kemudian memutuskan keputusan dengan membandingkan r11

dengan rtabel, dimana kaidahnya keputusannya adalah sebagai berikut

Jika r11 >r tabel berarti reliabel, sedangkan

Jika r11< r tabel Berarti Tidak reliabel

Hasil Perhitungan uji realibilitas kedua variable adalah sebagai berikut : Tabel 3.8

Hasil ji Realibilitas

Variabel r11 rtabel Kesimpulan

Variabel X

(Manajemen Pembelajaran)

0,988 0,870 Reliabel

r11 > rtabel

Variabel Y (Kompetensi Lulusan)

0,965 0.870 Reliabel

r11 > rtabel G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara dan sumber. Pengumpulan data dalam penelitian dapat mempengaruhi data dan informasi yang akan dihasilkan. Sugiyono (2011, 193), mengemukakan

bahwa, ”...instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, belum

tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya”.


(40)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Oleh karena itu dalam mengumpulkan data harus menggunakan teknik yang tepat, hal ini berarti bahwa teknik pengumpulan data akan bergantung pada instrumen sebagai alat pengumpul data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket/kuesioner dan studi dokumentasi serta interview (wawancara).

1. Angket/Kuisioner

Menurut Sugiyono (2011:199) menjelaskan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertayaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari responden yang berjumlah cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Pada umumnya angket meminta keterangan tentang fakta-fakta yang diketahui oleh responden yang bersangkutan hal ini juga mencakup tentang pendapat atau pernyataan sikap mengenai sesuatu.

Seperti telah disinggung sebelumnya dalam penelitian ini digunakan jenis angket tertutup. Nasution (2009:129) menjelaskan

bahwa, “angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan

sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan.” Dalam mengisi kuisionernya responden akan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya. Lebih lanjut nasution memaparkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari penggunaan angket tertutup, yaitu,

a. Hasilnya mudah diolah, diberi kode dan diskor, bahkan dapat diolah dengan menggunakan komputer

b. Responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan buah fikirannya dalam tulisan

c. Mengisi angket relatif tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan angket terbuka


(41)

90

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Lebih besar harapan bahwa angket itu diisi dan dikembalikan bila angket itu tertutup.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi salah satu teknik untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan materi penelitian. Studi dokumentasi dapat dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan hasil laporan lain yang ada kaitannya dengan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 137) yang menyatakan bahwa:

Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.

Senada dengan Akdon, Arikunto (2006:231) menjelaskan bahwa,

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. 3. Interview (wawancara)

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam mencari informasi seakurat mungkin. Dengan teknik ini peneliti dapat secara langsung mendapatkan informasi karena langsung berhadapan dengan responden yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik wawancara telah dilakukan sebelumnya dalam melakukan studi pendahuluan kepada beberapa orang responden. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:194), bahwa

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahulua untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang leih mendalam dan jumlah respndennya sedikit/kecil.

Dalam penelitian ini juga khususnya dilakukan teknik wawancara secara tidak terstuktur, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman


(42)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

wawancara yang telah tersusun secara sistematis. Peneliti hanya menanyakan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Sugiyono juga menambahkan dalam bukunya bahwa, “wawancara

tidak terstuktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistemats dan lengkap untuk pengumpulan datanya.” H. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan penelitian yang dilakukan setelah semua data terkumpul dari responden atau sumber data lainnya. Menurut Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa,

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data secara lebih rinci akan dipaparkan berikut ini :

1. Seleksi Data

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.

2. Klasifikasi Data

Setelah melakukan tahap penyeleksian data langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data berdasarkan variabel X dan Y sesuai dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentuka sebelumnya yaitu skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data responden


(43)

92

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data

3. Pengolahan Data

a. Perhitungan Kecendrungan Umum Skor Responden

Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score)

Adapun rumus dari Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden = Jumlah Responden

Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

(1) Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunkan skala Likert.

(2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.

(3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. (4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing

kolom.

(5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini:

Tabel 3.9

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria


(44)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1,01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan sebagai syarat untuk menentukan apakah data yang akan kita teliti bersifat homogenitas atau tidak. Jika data yang dimiliki bersifat homogen maka analisis perhitungan statistik dapat dilanjutkan. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer yaitu Microsoft Excell 2007.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian homogenitas data ini adalah (Akdon, 2008:167) :

(1) Mencari nilai varians terbesar dan terkecil dengan rumus (2) Membaningkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus :

dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar) dk penyebut = n-1 (untuk varians terkecil

taraf signifikasi (α) = 0,05 kemudian dibandingkan dengan F tabel

Jika F hitung≥ F tabel, berarti data tidak homogen

Jika F hitung≤ F tabel, berarti data homogen c. Uji Mann Whitney

Teknik pengujian Mann whitney atau yang disebut dengan U-test digunakan untuk menguji dua kelompok independen atau saling bebas yang ditarik dari satu populasi. Menurut Sugiyono&Eri (2002:125)

menyatakan bahwa, “Uji Mann Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji T parametik bila anggapan yang diperlukan bagi


(45)

94

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun dalam perhitungan analisis pengujian Mann Whitney dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 17.0. Dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Mengajukan hipotesis, yaitu

Ho : Tidak ada perbedan presepsi mengenai manajemen pembelajaran antara dosen dan alumni

Ha : Ada perbedaan presepsi mengenai manjemen

pembelajaran antara dosen dan alumni (2) Pengambilan keputusan

Dengan menetapkan nilai signifikasi sebesar α = 0,05, maka (a) Jika, nilai signifikasi yang diperoleh ≥ α maka Ho diterima

artnya tidak ada perbedaan presepsi mengenai manajemen pembelajaran antara dosen dan alumni

(b) Jika signifikansi yang diperoleh ≤ α, maka Ha diterima dan

H0 ditolak, artinya ada perbedaan presepsi mengenai

manajemen pembelajaran antara dosen dan akumni.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono&Eri

bahwa, “…apabila signifikasi dibawah atau sama dengan

0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.” d. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini pengujian menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Dasar pengambilan keputusan teknik pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Ha : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:


(46)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05 (2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh (3) Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal

(4) Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4. Teknik Hipotesis Penelitian

Setelah seelesai pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis untuk menganaliss data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Berikut ini hal-hal yang akan di analisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut :

a. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (manajemen Pembelajaran) dan variabel Y (Kompetensi Lulusan). Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik, yaitu teknik korelasi Korelasi Spearman Rank. Hal ini didasarkan pada distribusi data kedua variabel penelitian yang tidak normal. Dalam pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS 17,0. Dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Mengajukan hipotesis, yaitu

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Manajemen Pembelajaran

terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan

Ha :Terdapat pengaruh antara Manajemen Pembelajaran

terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan

(2) Pengambilan Keputusan

Sugiyono&Eri (2002:183) menyatakan bahwa “Apabila signifikasi dibawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan


(47)

96

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ho ditolak.”. Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima

artinya terdapat pengaruh antara manajemen pembelajaran dengan kompetensi lulusan, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara

manajemen pembelajaran dengan kompetensi lulusan.

(3) Langkah selanjutnya adalah menafsirkan besaran koefisien korelasi yang didapat dengan tabel criteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008:188)

Adapun untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan jika menggunakan rumus Spearman Rank (Akdon, 2008: 188) sebagai berikut:

Keterangan:

= nilai koefisien korelasi Spearman Rank d2 = Selisih setiap pasangan rank

= jumlah responden

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: 1) Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi

pearson product moment.

2) Mencari dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong sesuai rumus.

3) Menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan klasifikasi yang diperoleh dari Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

Tabel 3.10

Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat


(48)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

b. Uji Signifikansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 184) berikut:

Membandingkan dengan dngan tingkat signifikasi 5% Jika ≥ , maka Ho ditolak artinya signifikan, dan

Jika , maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi


(1)

97

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

b. Uji Signifikansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 184) berikut:

Membandingkan dengan dngan tingkat signifikasi 5% Jika ≥ , maka Ho ditolak artinya signifikan, dan

Jika , maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi


(2)

134 Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumya, dapat ditarik kesimpulan bahwa gambaran manajemen pembelajaran yang dilakukan di Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI jenjang S1 tergolong sangat baik. Hal ini diketahui berdasarkan hasil perhitungan dari Weighted Means Score (WMS) yang telah dikonsultasikan ke dalam tabel konsultasi WMS. Begitu juga dengan gambaran kompetensi lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI jenjang (S1) tergolong dalam kategori baik.

Dari hasil penelitian juga menunjukan bahwa terdapat persamaan presepsi mengenai manajemen pembelajaran antara dosen dan para lulusanya. Oleh karena itu keterkaitan signifikasi antara dua variable ini yaitu manajemen pembelajaran dan kompetensi lulusan dapat diukur. Dan dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen pembelajaran yang diselenggarakan di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan (S1) terhadap kompetensi lulusannya. Hal ini ditunjukan dengan hasil perhitungan koefisien yang telah dikonsultasikan ke dalam tabel kriteria harga koefisien korelasi, yang menginterpretasikan bahwa keterkaitan antara manajemen pembelajaran dan kompetensi lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan termasuk kedalam kategori sangat kuat. Manajemen pembelajaran ini juga memberikan pengaruhnya sebesar 67,40% terhadap kompetensi yang dimiliki oleh para lulusannya


(3)

135

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan manajemen pembelajaran di lingkungan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI jenjang S1 dalam kategori sangat baik. Sementara itu untuk kompetensi luluasan Jurusan Administrasi Pendidikan berada dalam kategori baik. Namun peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang didasari dari hasil temuan yang dapat bermanfaat bagi lembaga, yaitu sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan proses manajemen pembelajaran yang dilakukan pada Jurusan Administrasi Pendidikan jenjang S1 telah terselenggara dengan baik, akan tetapi untuk dapat meningkatkan kualitas lulusan dari Jurusan Administrasi Pendidikan ini tidak hanya terpaku pada pembelajaran di dalam kelas, dan untuk pelaksanaan praktikum tidak hanya dititikberatkan pada tingkat akhir. Sebaiknya pihak jurusan dapat mengakomodasi dan memfasilitasi mahasiswanya dalam memperoleh keterampilan-keterampilannya. Misalnya saja dengan cara mengaktifkan kembali laboratorium jurusan, hal ini bisa menjadi salah satu alternatif solusi. Laboratorium dapat menjadi tempat untuk mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dari pembelajaran di kelas. Sehingga sedikit demi sedikit mahasiswa dapat memiliki sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan kedalam tiga rumpun kompetensi lulusan Administrasi Pendidikan yaitu landasan keilmuan, landasan kependidikan, dan bidang keahlian khusus atau spesialisasi Administrasi/Manajemen Pendidikan, serta ketika mereka telah menyelesaikan perkuliahannya secara tuntas ia tidak hanya mendapatkan gelar sarjana saja tetapi ia juga telah siap bersaing dengan para pesaing lain yang datang dari berbagai penjuru.

2. Bagi penelitian selanjutnya disarankan sebaiknya penilaian manajemen pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa atau dilakukan langsung oleh pimpinan Jurusan sebagai pre review penilaian dari para tenaga pendidiknya dalam hal ini dosen. Atau penelitian dapat juga ditujukan


(4)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kepada pengguna layanan pendidikan (users) hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dari pengguna lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan.


(5)

136

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk Administrasi Dan Manajemen (cetakan kedua). Bandung : Dewa Ruchi.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Rosedur Penelitian. Jakarta : PT. Sdi Mahasatya. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Citra.

Arikunto(1990:2)

Cheminais, R. (2007). Cara Mencapai Standar Kompetensi. London : Paul Chapman Publishing

Gagne, R.M et al. (2005). Principles of Instructional Design. New York: Wadsworth Publishing Co.

Komarudin. (1986). Kamus Istilah Skripsi dan Tesis. Bandung: Angkasa.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran Mengemangkan Standar Kompetensi guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Moeheriono (2009:17)

Nasution, S. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara Onisimus, A. (2011)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetesi Lulusan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

Pribadi, Benny A. (2009)Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat

Reksoatmodjo, Tedjo N. (2007). Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan . Bandung : Refika Aditama


(6)

Siti Kurniawati, 2013

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Terhadap Kompetensi Lulusan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Riduwan, & Akdon. (2008). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta

Ritchey, R.C (2005). Instructional Desgn Competencies: The Standards. Syracuse. New York : Clearinghouse on Intructional and Technology.

Rohani dan Ahmadi (1995:2)

Smaldino, et al. (2005). Innstructional Technology and Media for Learning. New Jersey: Pearson Merril Prentice Hall Inc.

Soepeno. (2002). Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pndekatan Kuatitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono&Eri W.(2002). Statistika Penelitian.Bandung : Alfabeta

Suliyanto. (2012). Analissis Satistik Pendekatan Praktis dengan Microsoft Excel. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Susetyo, Budi. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung :

Refika Aditama

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Uno Hamzah, B.(2010).