PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Cibodas Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

(1)

Rianita Puspita Sari, 2013

140/S/PGSD-REG/8/JULI/2013

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Cibodas Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Rianita Puspita Sari 0902900

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Cibodas Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh

Rianita Puspita Sari

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Rianita Puspita Sari 2009 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Model Learning Cycle Pada Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juni 2013 Yang Membuat Pernyataan,


(5)

ii

Rianita Puspita Sari, 2013

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Cibodas Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh

Rianita Puspita Sari 0902900

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Di sekolah tempat pelaksanaan penelitian berlangsung, hanya 19% siswa yang mencapai nilai KKM. Sedangkan berdasarkan BSNP, pembelajaran dinyatakan tuntas apabila 75% siswa di kelas tersebut mencapai nilai KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model learning cycle pada kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Subyek penelitian yaitu siswa kelas V di SDN 1 Cibodas yang berjumlah 44 siswa, terdiri dari 16 perempuan dan 28 laki-laki. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis, format lembar observasi guru dan siswa, serta format lembar wawancara. Pada kegiatan pra-siklus, nilai rata-rata kelas yaitu 44,40. Salah satu kesulitan yang dialami siswa pada saat mengerjakan soal yaitu siswa tidak terbiasa mengerjakan soal yang berbentuk uraian. Siswa hanya terbiasa mengerjakan soal berupa pilihan ganda. Pada Siklus I nilai rata-rata kelas yaitu 61,68. Pada Siklus II 76,76 dan pada siklus III 87,26. Melalui hasil tes tersebut, terlihat bahwa nilai siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Selain nilai siswa yang meningkat, keikutsertaan siswa dalam pembelajaran pun meningkat, terlihat dari hasil observasi siswa yang juga mengalami peningkatan. Dari penelitian ini, peneliti menyarankan guru-guru untuk menerapkan model learning cycle dalam pembelajaran.


(6)

ABSTRACT

APPLICATION OF LEARNING CYCLE MODEL TO IMPROVE THE LEARNING IPA STUDENT LEARNING OUTCOMES

(Classroom Action Research at SDN 1 Cibodas Class V Semester Academic Year 2012/2013 District Lembang West-Bandung Regency)

by

Rianita Puspita Sari 0902900

This research is motivated by the lack of student learning outcomes in science learning. Only 19% of students who achieved the KKM, at the school where the implementation of the study. While based BSNP, learning otherwise completed when 75% of students in the class reached the KKM. This study aims to determine how the planning, implementation, and student learning outcomes by applying the learning cycle models in learning activities. The method used was Classroom Action Research (CAR) that implemented in three cycles. Research subjects are fifth grade students at SDN 1 Cibodas totaling 44 students, consisting of 16 girls and 28 boys. The instrument used was a written test, observation sheet format teachers and students, as well as the format of the questionnaire. In the pre-activity cycle, the average grade is 44.40. One of the difficulties experienced by students during the work on the problems that students are not used to work on the problems in the form of a description. Students are accustomed to working only in the form of multiple choice questions. In the first cycle the average grade is 61.68. Cycle II at 76.76 and 87.26 in the third cycle. Through the test results, it appears that student scores on each cycle has increased. In addition to increasing student scores, student participation in learning has increased, as seen from the observation of the students also increased. From this study, researchers suggest teachers to implement learning models in the learning cycle.


(7)

vi Rianita Puspita Sari, 2013

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 3

E. Batasan Masalah ... 4

F. Definisi Operasional ... 4

G. Hipotesis Tindakan ... 4

BAB II PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA A. Model Siklus Belajar (Learning Cycle) ... 5

B. Daur Air ... 8

C. Hasil Belajar ... 10

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 12


(8)

C. Subyek Penelitian ... 14

D. Prosedur Penelitian ... 14

E. Instrumen Penelitian ... 20

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan ... 60

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 64

B. Rekomendasi ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(9)

viii Rianita Puspita Sari, 2013

DAFTAR TABEL

3.1. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I ... 22

3.2. Kisi-kisi Soal Tes Siklus II ... 22

3.3. Kisi-kisi Soal Tes Siklus III ... 22

3.4. Lembar Observasi Guru ... 23

3.5. Lembar Observasi Siswa ... 24

3.6. Kisi-kisi Wawancara ... 26

4.1. Kisi-kisi Soal Pra-Siklus dan Siklus I ... 29

4.2. Nilai Pra-Siklus ... 31

4.3. Nilai Siklus I ... 35

4.4. Perbandingan Nilai Pra-Siklus dengan Siklus I ... 37

4.5. Observasi Guru Siklus I ... 38

4.6. Observasi Siswa Siklus I ... 39

4.7. Refleksi Siklus I ... 41

4.8. Kisi-kisi Soal Siklus II ... 42

4.9. Nilai Siklus II ... 45

4.10. Perbandingan Nilai Siklus I dengan Siklus II ... 46

4.11. Observasi Guru Siklus II ... 47

4.12. Observasi Siswa Siklus II ... 49

4.13. Refleksi Siklus II ... 50

4.14. Kisi-kisi Soal Siklus III ... 51

4.15. Nilai Siklus III ... 55

4.16. Perbandingan Nilai Siklus I dengan Siklus III ... 56

4.17. Observasi Guru Siklus III ... 57

4.18. Observasi Siswa Siklus III ... 58

4.19. Refleksi Siklus III ... 59


(10)

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Persentase Ketuntasan Pembelajaran Pra-Siklus ... 32

4.2. Persentase Ketuntasan Pembelajaran Siklus 1 ... 36

4.3. Persentase Ketuntasan Pembelajaran Siklus 2 ... 46

4.4. Persentase Ketuntasan Pembelajaran Siklus 3 ... 56


(11)

x Rianita Puspita Sari, 2013

DAFTAR GAMBAR

2.1 Proses Siklus Air ... 9 3.1. Model Spiral Kemmis-McTaggart ... 13


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 69

A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 78

A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 86

A.4 Lembar Observasi Guru ... 94

A.5 Lembar Observasi Siswa ... 96

A.6 Pedoman Wawancara Siswa yang Mengalami Penurunan Nilai Drastis ... 97

A.6 Pedoman Wawancara Siswa yang Tidak Mencapai Nilai KKM ... 98

Lampiran B B.1 Hasil Pra-Siklus ... 100

B.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 102

B.3 Hasil Observasi Guru Siklus I ... 106

B.4 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 108

B.5 Hasil Wawancara Siklus I ... 109

B.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 111

B.7 Hasil Observasi Guru Siklus II ... 115

B.8 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 117

B.9 Hasil Wawancara Siklus II ... 118

B.10 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 120

B.11 Hasil Observasi Guru Siklus III ... 124

B.12 Hasil Observasi Siswa Siklus III ... 126

B.13 Hasil Wawancara Siklus III ... 127

Lampiran C C.1 Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing ... 130

C.2 Surat Izin Penelitian dari FIP ke UPI ... 131

C.3 Surat Izin Penelitian dari UPI ke Kabupaten Bandung Barat ... 132

C.4 Surat Izin Penelitian dari Kesbang ke SDN 1 Cibodas... 133

C.5 Surat Bukti Penelitian di SDN 1 Cibodas ... 134

C.6 Dokumentasi Pembelajaran ... 135


(13)

xii Rianita Puspita Sari, 2013


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air merupakan kebutuhan primer bagi makhluk hidup. Air digunakan oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Air tidak habis walaupun terus digunakan karena adanya daur air. Namun proses daur air juga dapat dipengaruhi oleh perbuatan manusia. Manusia perlu memahami pentingnya daur air bagi kehidupan. Pemerintah juga menganggap hal tersebut penting untuk disampaikan kepada siswa, terbukti dengan adanya kompetensi dasar mengenai daur air dan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

Dari hasil studi dokumentasi, pada kegiatan pembelajaran, guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru tanpa mengemukakan pendapat mereka. Selain itu, pada pelaksanaan pembelajaran, guru tidak melakukan tahap-tahap pembelajaran yang seharusnya. Contohnya, guru memberikan soal evaluasi pada siswa di tengah pembelajaran dan di akhir pembelajaran tidak ada kegiatan menyimpulkan. Dampaknya banyak nilai siswa pada ujian tengah semester yang di bawah KKM. Begitu pula dengan hasil pelaksanaan pra-siklus, hanya 19% siswa yang mencapai nilai KKM, yaitu 62. Sedangkan 81% siswa tidak mencapai nilai KKM. Nilai rata-rata kelas pada pelaksanaan pra-siklus yaitu 44,40. Dari hasil studi dokumentasi dan observasi tersebut dapat terlihat bahwa permasalahan yang ada yaitu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan kurang mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa.

Model Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis. Pada model Siklus Belajar (Learning Cycle), siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru yang akan memberi bimbingan dan tindak lanjut dalam pembelajaran. Namun, siswa juga diberi kesempatan untuk mengeksplorasi peristiwa/fenomena alam secara


(15)

2

Rianita Puspita Sari, 2013

langsung. Penerapan learning cycle dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sains, konsep diingat lebih lama, meningkatnya sikap positif terhadap sains dan pembelajaran sains, meningkatnya kemampuan bernalar dan kemampuan proses menjadi lebih baik apabila dibandingkan dengan model pembelajaran tradisional.

Meningkatnya hasil belajar siswa dalam materi pokok daur air diharapkan dapat tercapai dengan penerapan model pembelajaran yang mampu membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan juga membuat siswa berkomunikasi serta berinteraksi dengan guru. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan mampu mewujudkan hal tersebut adalah model Siklus Belajar (LearningCycle).

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dari itu penelitian ini berjudul,

Penerapan Model Learning Cycle Pada Pembelajaran IPA untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah penerapan model learning cycle pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa?”

Adapun pertanyaan penelitian yang difokuskan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1) Bagaimanakah perencanaan penerapan model Siklus Belajar (Learning Cycle) pada materi pokok Daur Air?

2) Bagaimanakah pelaksanaan penerapan model Siklus Belajar (Learning Cycle) dengan materi pokok Daur Air?

3) Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Daur Air melalui penerapan model Siklus Belajar (Learning Cycle)?


(16)

3

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui perencanaan penerapan model Siklus Belajar (Learning Cycle) pada materi pokok Daur Air.

2) Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan model Siklus Belajar (Learning Cycle) dengan materi pokok Daur Air.

3) Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Daur Air melalui penerapan model Siklus Belajar (Learning Cycle).

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: a. Bagi Siswa

1) Memberikan pengalaman belajar dengan menerapkan model Learning Cycle.

2) Meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran. 3) Meningkatkan interaksi siswa dan guru.

b. Bagi Guru

1) Menambah pengetahuan guru pada pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle.

2) Meningkatkan kemampuan guru untuk berkomunikasi dengan siswa. 3) Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran siswa. c. Bagi Sekolah

1) Sekolah dapat menerapkan model yang memadai untuk meningkatkan proses belajar mengajar.

2) Sekolah diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung optimalisasi aktivitas siswa secara umum, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).


(17)

4

Rianita Puspita Sari, 2013

d. Bagi Peneliti

1) Memberikan alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Memahami secara langsung pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar, terutama dimana penelitian diadakan dan dengan model Siklus Belajar (Learning Cycle).

E. Batasan Masalah

a. Pembelajaran IPA yang dikaji yaitu materi pokok daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya.

b. Hasil belajar yang dinilai yaitu hasil belajar ranah kognitif, C1-C3. F. Definisi Operasional

a. Siklus Belajar (Learning Cycle)

Siklus belajar (Learning Cycle) merupakan model pembelajaran berbasis konstruktivisme. Pada penelitian ini Learning Cycle yang digunakan adalah Learning Cycle menurut Lawson. Learning Cycle menurut Lawson terdiri dari tiga fase, yaitu eksplorasi, pengenalan istilah/konsep, dan aplikasi istilah/konsep (Dahar, 2011:157).

b. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai pada saat dan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Pada penelitian ini hasil belajar yang diambil yaitu hasil belajar kogniti C1-C3, yaitu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Dengan menerapkan model Learning Cycle pada pembelajaran diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat”.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Konsep inti Kurt Lewin adalah bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, adapun langkah-langkah tersebut yaitu, (1) Perencanaan (planning), (2) Tindakan (acting), (3) Observasi (Observing), dan (4) Refleksi (reflecting) (Lewin dalam Iskandar, 2011:28).

PTK Lewin dimodifikasi oleh Kemmis-McTaggart (1988) menggambarkan sebuah spiral dari beberapa siklus dasar kegiatan. Kegiatan yang terdapat pada siklus dasar adalah mengidentifikasi gagasan umum, menentukan permasalahan, menyusun rencana umum, mengembangkan langkah pertama, mengimplementasikan pada langkah kedua, mengevaluasi dan memperbaiki rancangan umum. Dari siklus dasar atau pertama ini peneliti dapat menilai adanya kesalahan atau kekurangan yang dapat diperbaiki pada siklus kedua. Apabila pada siklus kedua masih terdapat kesalahan dan kekurangan masih bisa diperbaiki atau ditingkatkan pada siklus ketiga, begitu seterusnya, sampai peneliti merasa data yang dikumpulkan untuk penelitian sudah jenuh. (Wiriaatmadja, 2012:62-63). Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 3 siklus.


(19)

13

Rianita Puspita Sari, 2013

Gambar 3.1. Model Spiral Kemmis-McTaggart

Sumber : http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/05/13/classroom-action-research-penelitian-tindakan-kelas-langkah-awal/

B. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Cibodas yang berlokasi di Jl. Maribaya Timur No. 100, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi SDN 1 Cibodas, bersebelahan dengan kantor kelurahan Cibodas dan bersebrangan dengan puskesmas Cibodas serta SDN Buah Batu.

Peneliti memilih SDN 1 Cibodas sebagai tempat dilaksanakannya penelitian karena SD tersebut merupakan tempat dimana peneliti melaksanakan PLP selama dua bulan, sehingga peneliti lebih memahami karakteristik siswa di sekolah tersebut dibandingkan dengan siswa-siswa di sekolah lainnya.


(20)

14

C. Subyek Penelitian

Subyek yang dilibatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 44 orang, terdiri dari 16 perempuan dan 28 laki-laki.

D. Prosedur Penelitian a) Kegiatan Awal

- Observasi keadaan sekolah.

Pada saat pembelajaran berlangsung, guru terbiasa menggunakan metode ceramah dan membiasakan siswa untuk merangkum materi pelajararan yang ada di buku, sehingga siswa tidak terbiasa mengemukakan pendapatnya sendiri, siswa terbiasa menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ada di buku pelajaran (hanya sumber yang digunakan oleh guru). Sarana dan prasarana di sekolah tempat dilaksanakannya penelitian cukup lengkap, banyak media-media pembelajaran yang dapat digunakan, namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Setelah dilaksanakan pra-siklus diketahui nilai rata-rata kelas masih di bawah nilai KKM dan tidak mencapai persentase ketuntasan kelas yang ditentukan oleh BSNP (yaitu 75% siswa harus mencapai nilai KKM).

- Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pembelajaran IPA yaitu nilai siswa pada pembelajaran IPA rendah, siswa tidak berani mengungkapkan pendapatnya, serta apabila menjawab pertanyaan, jawaban siswa selalu sama dengan buku, siswa tidak mengungkapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri.

- Pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan. (1) RPP, (2) Media, (3) LKS.

- Pembuatan instrumen penelitian.

(1) tes : dilaksanakan disetiap akhir pelajaran, soal berupa uraian, dan soal tiap siklus sesuai dengan indikator yang ingin dicapai, (2) lembar


(21)

15

Rianita Puspita Sari, 2013

observasi : lembar observasi terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang diisi oleh dua orang observer, guru kelas dan teman sebaya, format observasi tiap siklus sama, lihat tabel, (3) wawancara : format lembar wawancara terbagi menjadi tiga jenis, untuk siswa yang nilainya mengalami peningkatan yang besar, siswa yang mengalami penurunan nilai yang besar, dan siswa yang tidak mencapai nilai KKM.

b) Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

1) Perencanaan

- Menyusun RPP siklus pertama mengenai manfaat air bagi kehidupan, pengertian daur air dan perubahan wujud zat cair yang terjadi pada proses daur air (penguapan dan pengembunan) dengan menerapkan model Learning Cycle.

- Merancang Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang pengertian penguapan dan pengembunan beserta contohnya.

- Menyiapkan media gambar pemanfaatan air dan perubahan wujud zat cair (penguapan dan pengembunan) yang diperlihatkan oleh guru kepada siswa di depan kelas.

- Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan pembelajaran dengan model Learning Cycle dan observasi aktivitas siswa terkait kondisi siswa selama kegiatan pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan - Kegiatan Awal:

 Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis dengan cara menyuruh siswa untuk duduk di tempatnya masing-masing, mengecek kehadiran siswa, dan memberi kesempatan siswa untuk mempersiapkan alat tulis serta buku pelajaran yang akan digunakan pada pembelajaran.


(22)

16

 Apersepsi dengan menanyakan kepada siswa apakah pengertian air menurut pendapat mereka.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai.

- Kegiatan Inti:

Exploration : memperlihatkan gambar pemanfaatan air, melakukan tanya jawab mengenai gambar pemanfaatan air, mengelompokkan siswa untuk mengerjakan LKS tentang pengertian penguapan dan pengembunan beserta contohnya (setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa).

Concept Invention : mendiskusikan hasil LKS sebagai cara untuk memotivasi siswa mengemukakan pendapatnya dan mengetahui bagaimana pemahaman awal siswa mengenai konsep penguapan dan pengembunan, mengapresiasi pekerjaan siswa dengan menuliskan nama siswa pada kolom yang telah disediakan di papan tulis bagi siswa yang berani mengungkapkan dan menjawab, kemudian guru menjelaskan mengenai konsep daur air dan perubahan wujud zat pada proses daur air.

Concept Application : membimbing siswa mengemukakan pendapatnya mengenai keterkaitan konsep penguapan dan pengembunan dengan proses terjadinya daur air.

- Kegiatan Akhir : memberikan soal tes, menyimpulkan kegiatan pembelajaran tentang manfaat air, pengertian daur air, dan perubahan wujud zat pada proses daur air, menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya tentang proses terjadinya daur air dan manfaat daur air bagi manusia.

Siklus 2


(23)

17

Rianita Puspita Sari, 2013

- Menyusun RPP siklus kedua mengenai proses daur air dan manfaat adanya daur air dengan menerapkan model Learning Cycle.

- Merancang Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang bagan dan deskripsi proses terjadinya daur air.

- Menyiapkan media gambar proses daur air untuk diperlihatkan oleh guru kepada siswa di depan kelas dan gambar proses daur air yang dibagikan kepada tiap siswa agar siswa dapat melihat gambar lebih jelas.

- Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan pembelajaran dengan model Learning Cycle dan observasi aktivitas siswa terkait kondisi siswa selama kegiatan pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan - Kegiatan Awal :

 Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis dengan cara menyuruh siswa untuk duduk di tempatnya masing-masing, mengecek kehadiran siswa, dan memberi kesempatan siswa untuk mempersiapkan alat tulis serta buku pelajaran yang akan digunakan pada pembelajaran.

 Apersepsi dengan menanyakan kepada siswa apakah pengertian daur air.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai.

- Kegiatan Inti:

Exploration : mengelompokkan siswa untuk mengerjakan LKS mengenai proses terjadinya daur air, setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa.

Concept Invention : mendiskusikan hasil LKS untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai proses terjadinya daur air, mengapresiasi pekerjaan siswa dengan menuliskan


(24)

18

nama siswa pada kolom yang telah disediakan di papan tulis bagi siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya, kemudian guru menjelaskan bagaimana proses terjadinya daur air.

Concept Application : siswa membuat gambar/bagan proses terjadinya daur air kemudian siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai manfaat adanya proses daur air.

- Kegiatan Akhir: memberikan soal tes, menyimpulkan kegiatan pembelajaran tentang proses daur air dan manfaat adanya daur air bagi manusia, menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya tentang kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air serta apa yang dapat dilakukan manusia untuk menjaga proses daur air agar tetap berjalan dengan baik.

Siklus 3

1) Perencanaan

- Menyusun RPP siklus ketiga mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air dan cara menanggulanginya dengan menerapkan model Learning Cycle.

- Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan cara menanggulanginya.

- Menyiapkan media kegiatan-kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air.

- Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan pembelajaran dengan model Learning Cycle dan observasi aktivitas siswa terkait kondisi siswa selama kegiatan pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan

- Kegiatan Awal: Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis dengan cara menyuruh siswa untuk duduk di tempatnya masing-masing, mengecek kehadiran siswa, dan memberi kesempatan siswa untuk


(25)

19

Rianita Puspita Sari, 2013

mempersiapkan alat tulis serta buku pelajaran yang akan digunakan pada pembelajaran, melakukan apersepsi dengan menanyakan proses terjadinya daur air kepada siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

- Kegiatan Inti:

Exploration : memperlihatkan gambar-gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan mengelompokkan siswa untuk mengerjakan LKS mengenai kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air serta apa dampak dari kegiatan-kegiatan tersebut.

Concept Invention : mendiskusikan hasil LKS sebagai cara untuk memotivasi siswa mengemukakan pendapatnya dan mengetahui pengetahuan siswa tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air, mengapresiasi pekerjaan siswa dengan menuliskan nama siswa pada kolom yang telah disediakan di papan tulis bagi siswa yang berani mengungkapkan dan menjawab, lalu guru menjelaskan kegiatan apa saja yang dapat mempengaruhi daur air dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga agar proses daur air tetap berjalan dengan baik, kemudian siswa mencatat penjelasan guru tersebut.

Concept Application : siswa menyebutkan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air di lingkungan rumah dan sekolah serta apa yang dapat dilakukan oleh seorang siswa untuk menjaga proses daur air agar prosesnya tidak terganggu.

- Kegiatan Akhir: memberikan soal tes dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran tentang kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan apa yang dapat dilakukan manusia untuk menjaga proses daur air tetap berjalan dengan baik.


(26)

20

c) Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan terkait dengan kegiatan belajar mengajar, kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi guru, lembar observasi siswa, tes, dan wawancara setelah didapatkan hasil tes.

Observasi guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung terkait dengan pembelajaran yang menerapkan model Learning Cycle. Observasi dilaksanakan setiap siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.

d) Refleksi

Setelah didapatkan hasil observasi dan nilai tes serta wawancara siswa, guru dan observer mendiskusikan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Kegiatan yang sudah terlaksana dengan baik dan kegiatan yang belum terlaksana. Kekurangan dalam pembelajaran akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus I akan menjadi bahan acuan siklus II, refleksi pada siklus II akan menjadi bahan acuan pada siklus III, siklus akan berakhir pada siklus III.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian yaitu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian, dalam penelitian ini instrumen yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a) Tes tertulis

Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes untuk mengukur hasil belajar siswa, berupa soal uraian pada akhir pembelajaran.

Kompetensi Dasar : 7.4. Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

Cakupan materi : Proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.


(27)

21

Rianita Puspita Sari, 2013

b) Format Lembar observasi

Lembar observasi digunakan sebagai intrumen untuk mengetahui bagaimana berlangsungnya kegiatan pembelajaran saat penelitian berlangsung dan bagaimana keaktifan siswa serta partisipasinya dalam mengikuti pembelajaran. Penilaian menggunakan lembar terlaksana atau tidak terlaksana dan menyertakan saran atau pendapat dari observer, baik pada lembar observasi guru maupun lembar observasi siswa.

Pada penelitian ini observer terdiri dari dua orang, yaitu wali kelas dimana tempat peneliti melakukan penelitian dan teman sebaya. Pengisian lembar observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dari awal pembelajaran hingga penutup.

c) Format Pedoman Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara (Arifin, 2012:157). Wawancara pada penelitian ini menggunakan bentuk pertanyaan tak berstruktur. Bentuk pertanyaan tak berstruktur adalah pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga peserta didik dapat menjawab pertanyaan tersebut secara bebas (Arifin, 2013:158). Wawancara dilakukan kepada siswa yang mengalami siswa yang mengalami penurunan nilai drastis dan siswa yang tidak mencapai nilai KKM.

F. Pengolahan dan Analisis Data a. Teknik Pengumpulan Data

1) Teknik Tes

Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dengan menggunakan butir-butir soal/instrumen soal yang mengukur hasil belajar siswa sesuai dengan mata pelajaran/materi yang diteliti.


(28)

22

Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I

Indikator Aspek

kognitif

Nomor

Soal Skor

Menyebutkan manfaat air bagi

makhluk hidup. Mengingat 1 20

Mengidentifikasi penyebab air tidak pernah habis walaupun digunakan terus menerus.

Pemahaman 2 20

Mengemukakan pengertian daur air. Pemahaman 3 15 Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa

perubahan wujud air pada proses daur air

Mengingat 4 20

Menghubungkan perubahan air dengan

proses daur air Aplikasi 5 25

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Siklus II

Indikator Aspek

kognitif

Nomor

Soal Skor

Menyebutkan 3 fase pokok proses daur

air. Mengingat 1 20

Menjelaskan fase-fase proses daur air. Pemahaman 2 30 Menggambarkan bagan/skema proses

daur air. Aplikasi 3 30

Menjelaskan manfaat daur air bagi

manusia. Pemahaman 4 20

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes Siklus III


(29)

23

Rianita Puspita Sari, 2013

kognitif Soal

Menyebutkan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur.

Mengingat 1 30

Mengemukakan dampak dari kegiatan-kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi daur air.

Pemahaman 2 30

Mengemukakan cara yang dapat dilakukan agar daur air di bumi berjalan dengan baik.

Aplikasi 3 30

Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan di lingkungan sekitar tempat tinggal yang dapat mempengaruhi daur air.

Pemahaman 4 10

2) Observasi Guru

Observasi guru bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model Learning Cycle.

Tabel 3.4. Lembar Observasi Guru

No. Aspek-aspek yang diobservasi

Keterlaksanaan

Ya Tidak

1. Tahap Pendahuluan

a. Pembukaan

b. Presensi kehadiran siswa

c. Mengemukakan tujuan pembelajaran d. Apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Exploration

- Guru mengeksplor kemampuan siswa dengan mengamati/menganalisis fenomena alam sehingga menimbulkan pertanyaan lanjutan bagi siswa

- Guru memberikan lembar kerja siswa (dapat berupa lembar praktikum, analisis artikel, bahan bacaan yang perlu dipahami)


(30)

24

b. Concept Invention

- Guru mengenalkan sebuah/lebih konsep atau istilah

- Guru dan siswa mendiskusikan satu/lebih konsep atau istilah c. Concept Application

- Guru memotivasi belajar siswa untuk meningkatkan pemahaman konsepnya

- Mengaplikasikan atau menghubungkan konsep dengan kehidupan sehari-hari/lingkungan sekitar.

3. Kegiatan Akhir

a. Evaluasi

b. Meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan

c. Menutup pembelajaran

d. Menginformasikan materi ajar selanjutnya

Jumlah Aspek yang Terlaksana dan Tidak Saran:

3) Observasi Siswa

Observasi siswa bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada saat guru menerapkan model pembelajaran Learning Cycle.

Tabel 3.5. Lembar Observasi Siswa

No. Aspek-aspek yang diobservasi

Keterlaksanaan

Ya Tidak

1. Menduduki atau menempati tempat dengan tertib.

2. Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis yang dibutuhkan. 3. Mengikuti kegiatan awal pembelajaran dengan baik. 4. Menyimak apa yang disampaikan oleh guru.

5. Aktif dalam kegiatan tanya jawab dan diskusi. 6. Berkerja sama dengan baik bersama kelompoknya. 7. Berani mengemukakan pendapatnya.


(31)

25

Rianita Puspita Sari, 2013

8. Menghargai pendapat yang disampaikan oleh teman. 9. Mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuannya sendiri 10. Tertib selama kegiatan pembelajaran berlangsung

Jumlah Aspek yang Terlaksana dan Tidak Saran:

4) Wawancara

Lembar wawancara dipergunakan untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle. Serta mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran pada saat penelitian berlangsung.

Tabel 3.6. Kisi-kisi Wawancara

No. Masalah Tujuan Pertanyaan Bentuk

Pertanyaan 1. Siswa yang

mengalami penurunan nilai drastis Mengetahui alasan siswa mengalami penurunan nilai secara drastis

1.Apakah kamu sudah paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru? 2.Kesulitan apa

yang kamu alami saat mengerjakan soal tes sekarang dibandingkan dengan tes sebelumnya? Pertanyaan tak berstruktur


(32)

26

2. Siswa yang tidak mencapai nilai KKM Mengetahui alasan siswa yang tidak mencapai nilai KKM

1.Apakah kamu sudah paham dengan

penjelasan yang diberikan oleh guru?

2.Kesulitan apa yang kamu alami saat mengerjakan soal tes? Pertanyaan tak berstruktur

b. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu mendeskripsikan data-data yang terkumpul secara verbal. Sedangkan analisis kuantitatif yaitu menganalisis data dengan menggunakan rumus-rumus.

1) Nilai Tes

 Batas Kelulusan

Nilai tes diperoleh dari nilai tes tiap siklus. Batas kelulusan disesuaikan dengan nilai KKM di tempat pelaksanaan penelitian. Nilai KKM kelas V di SDN Cibodas untuk pelajaran IPA yaitu 62.  Nilai Rata-rata Kelas

̅ ∑

Dengan:

̅ = Nilai rata-rata

∑ = Skor

= Banyaknya data (jumlah siswa) (Sudjana, 2010)


(33)

27

Rianita Puspita Sari, 2013

Menurut BSNP persentase ketuntasan kelas yaitu 75%. Suatu kelas dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa mampu menuntaskan pelajarannya (mencapai nilai KKM yang telah ditentukan (BSNP, 2006).

2) Pengolahan Data Hasil Observasi

Lembar observasi berupa daftar cek untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dan bagaimana kondisi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Persentase hasil observasi:

3) Pengolahan Data Hasil Wawancara

Setelah data hasil wawancara didapatkan, peneliti mengkaji data tersebut sehingga didapatkan informasi mengapa siswa mengalami penurunan nilai secara drastis dan tidak mencapai nilai KKM.


(34)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang pada pembelajaran IPA di

kelas V SDN 1 Cibodas Kabupaten Bandung Barat tentang “Penerapan Model

Learning Cycle Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perencanaan penerapan dengan model Learning Cycle pada materi daur air diawali dengan observasi pada kelas penelitian untuk mengetahui bagaimana kondisi kelas dan karakteristik tiap anak. Pembuatan RPP disesuaikan dengan tahap-tahap Learning Cycle (exploration, concept invention, concept application) dan mempertimbangkan alokasi waktu serta media apa yang akan digunakan dalam pembelajaran.

2. Pelaksanaan penerapan dengan model Learning Cycle pada materi daur air disesuaikan dengan tahap-tahap model Learning Cycle. Pembelajaran dengan model Learning Cycle dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, walaupun masih ada kendala yang dialami pada saat penerapan model tersebut. Kendala tersebut antara lain sulitnya memotivasi siswa untuk mengemukakan pengetahuan dan pendapatnya pada tahap eksplorasi.

3. Peningkatan penerapan dengan model Learning Cycle pada materi daur air terlihat dari hasil tes siswa. Nilai siswa kelas V SDN 1 Cibodas mengalami peningkatan setelah menerapkan model Learning Cycle. Nilai rata-rata pada pra-siklus yaitu 44,40. Pada siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 39%, nilai rata-rata siklus 1 yaitu 61,68. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa yaitu 76,76. Nilai rata-rata siswa dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 24%. Pada siklus 3 nilai rata-rata siswa yaitu 87,26. Nilai pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 14% dari nilai rata-rata siklus 2.


(35)

65

Rianita Puspita Sari, 2013 B. Rekomendasi

Adapun saran atau rekomendasi yang dapat dikemukakan oleh penulis untuk guru/peneliti lainnya yang ingin menerapkan model Learning Cycle pada pembelajaran IPA yaitu:

1. Melakukan observasi untuk mengetahui karakteristik kelas dan karakteristik individu. Sehingga pada saat merencanakan pembelajaran, guru/peneliti mendapatkan gambaran jelas apa yang harus dilakukan pada saat pembelajaran, dengan memahami karakteristik siswa, manajamen kelas yang dilakukan guru akan lebih baik.

2. Perhatikan alokasi waktu yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung waktu yang digunakan sesuai, tidak kurang (yang menyebabkan materi pembelajaran yang ingin disampaikan tidak tercapai) ataupun tidak terlalu banyak waktu tersisa (yang menyebabkan siswa tidak terkondisikan).

3. Pergunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. Media yang dipergunakan harus menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun media yang dipergunakan sebaiknya tidak asing bagi siswa, sehingga siswa memperhatikan media untuk pembelajaran bukan karena hanya merasa penasaran.

4. Perhatikan kegiatan pada tiap tahap (exploration, concept invention, dan concept application).

5. Tingkatkan motivasi dan keberanian siswa untuk bertanya serta mengemukakan pendapatnya, misalnya dengan pemberian reward bagi siswa yang mau mengemukakan pendapatnya.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal: 21-22

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. [pdf]. hal: 12. Tersedia:

http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.pdf [19 Oktober 2012]

Campbell, Thomas C. dan Fuller, Robert. (2007). Chapter 4: A Teacher’s Guide To The Learning Cycle. [pdf]. hlm: 1-4. Tersedia:

http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1010&context=ad

aptessays [8 April 2013]

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Erlangga. hal: 157, 168-170

.Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. (2009). Bahan 02 Pendidikan & Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Hatimah, Ihat, dkk. (2008). Penelitian Tindakan. Bandung: UPI PRESS.

Iskandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. Mariana, I Made Alit dan Praginda, Wandy. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan

IPA. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program BERMUTU.

Nurhayati, Nunung. (2010). Ringkasan dan Bank Soal Sains Pengetahuan Alam Terpadu untuk SD Kelas 4, 5, 6. Bandung: Yrama Widya. hal: 103


(37)

67

Rianita Puspita Sari, 2013

Prihardiana, M. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Rahayu, A. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA. Skripsi pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Staver, J. dkk. (2008). Constructivist Learning Cycles. [pdf]. Tersedia:

http://salsashark.nmsu.edu/projects/sc2/documents/constructivist-learning-cycles_gary-curts.pdf [20 Maret 2013]

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal: 103

Surtikanti, Hertien Koosbandiah. (2011). Biologi Lingkungan. Bandung: Prisma Press. hal: 60, 61, 66

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Wahyudin, Uyu, dkk. (2008). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta

Timur: PT Bumi Aksara. hal: 170-173

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zollman, Dean dan Rebello, N. Sanjay. (1998). Learning Cycles – Curricula Based on Research Physics Education Research Conference University if

Nebraska Lincoln. [pdf]. Tersedia:


(38)

(1)

27

Menurut BSNP persentase ketuntasan kelas yaitu 75%. Suatu kelas dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa mampu menuntaskan pelajarannya (mencapai nilai KKM yang telah ditentukan (BSNP, 2006).

2) Pengolahan Data Hasil Observasi

Lembar observasi berupa daftar cek untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dan bagaimana kondisi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Persentase hasil observasi:

3) Pengolahan Data Hasil Wawancara

Setelah data hasil wawancara didapatkan, peneliti mengkaji data tersebut sehingga didapatkan informasi mengapa siswa mengalami penurunan nilai secara drastis dan tidak mencapai nilai KKM.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang pada pembelajaran IPA di

kelas V SDN 1 Cibodas Kabupaten Bandung Barat tentang “Penerapan Model

Learning Cycle Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa”, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perencanaan penerapan dengan model Learning Cycle pada materi daur air diawali dengan observasi pada kelas penelitian untuk mengetahui bagaimana kondisi kelas dan karakteristik tiap anak. Pembuatan RPP disesuaikan dengan tahap-tahap Learning Cycle (exploration, concept invention, concept

application) dan mempertimbangkan alokasi waktu serta media apa yang

akan digunakan dalam pembelajaran.

2. Pelaksanaan penerapan dengan model Learning Cycle pada materi daur air disesuaikan dengan tahap-tahap model Learning Cycle. Pembelajaran dengan model Learning Cycle dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, walaupun masih ada kendala yang dialami pada saat penerapan model tersebut. Kendala tersebut antara lain sulitnya memotivasi siswa untuk mengemukakan pengetahuan dan pendapatnya pada tahap eksplorasi.

3. Peningkatan penerapan dengan model Learning Cycle pada materi daur air terlihat dari hasil tes siswa. Nilai siswa kelas V SDN 1 Cibodas mengalami peningkatan setelah menerapkan model Learning Cycle. Nilai rata-rata pada pra-siklus yaitu 44,40. Pada siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 39%, nilai rata-rata siklus 1 yaitu 61,68. Pada siklus 2 nilai rata-rata siswa yaitu 76,76. Nilai rata-rata siswa dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 24%. Pada siklus 3 nilai rata-rata siswa yaitu 87,26. Nilai pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 14% dari nilai rata-rata siklus 2.


(3)

65

B. Rekomendasi

Adapun saran atau rekomendasi yang dapat dikemukakan oleh penulis untuk guru/peneliti lainnya yang ingin menerapkan model Learning Cycle pada pembelajaran IPA yaitu:

1. Melakukan observasi untuk mengetahui karakteristik kelas dan karakteristik individu. Sehingga pada saat merencanakan pembelajaran, guru/peneliti mendapatkan gambaran jelas apa yang harus dilakukan pada saat pembelajaran, dengan memahami karakteristik siswa, manajamen kelas yang dilakukan guru akan lebih baik.

2. Perhatikan alokasi waktu yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung waktu yang digunakan sesuai, tidak kurang (yang menyebabkan materi pembelajaran yang ingin disampaikan tidak tercapai) ataupun tidak terlalu banyak waktu tersisa (yang menyebabkan siswa tidak terkondisikan).

3. Pergunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. Media yang dipergunakan harus menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun media yang dipergunakan sebaiknya tidak asing bagi siswa, sehingga siswa memperhatikan media untuk pembelajaran bukan karena hanya merasa penasaran.

4. Perhatikan kegiatan pada tiap tahap (exploration, concept invention, dan

concept application).

5. Tingkatkan motivasi dan keberanian siswa untuk bertanya serta mengemukakan pendapatnya, misalnya dengan pemberian reward bagi siswa yang mau mengemukakan pendapatnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal: 21-22

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. [pdf]. hal: 12. Tersedia:

http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.pdf [19 Oktober 2012]

Campbell, Thomas C. dan Fuller, Robert. (2007). Chapter 4: A Teacher’s Guide

To The Learning Cycle. [pdf]. hlm: 1-4. Tersedia:

http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1010&context=ad aptessays [8 April 2013]

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Erlangga. hal: 157, 168-170

.Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. (2009). Bahan

02 Pendidikan & Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Hatimah, Ihat, dkk. (2008). Penelitian Tindakan. Bandung: UPI PRESS.

Iskandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Mariana, I Made Alit dan Praginda, Wandy. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan

IPA. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program BERMUTU.

Nurhayati, Nunung. (2010). Ringkasan dan Bank Soal Sains Pengetahuan Alam


(5)

67

Prihardiana, M. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi pada Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Rahayu, A. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA. Skripsi pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP

UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Staver, J. dkk. (2008). Constructivist Learning Cycles. [pdf]. Tersedia:

http://salsashark.nmsu.edu/projects/sc2/documents/constructivist-learning-cycles_gary-curts.pdf [20 Maret 2013]

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal: 103

Surtikanti, Hertien Koosbandiah. (2011). Biologi Lingkungan. Bandung: Prisma Press. hal: 60, 61, 66

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum &

Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Wahyudin, Uyu, dkk. (2008). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. hal: 170-173

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zollman, Dean dan Rebello, N. Sanjay. (1998). Learning Cycles – Curricula

Based on Research Physics Education Research Conference University if

Nebraska Lincoln. [pdf]. Tersedia:


(6)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

0 3 61

PENERAPAN VARIASI ONGOING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (Penelitian Tindakan Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning)

0 9 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1Sekampung Udik Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 9 56

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS V Ester Widi Sayuti

1 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 021 SAMARINDA UTARA

0 0 6

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYAPADA SISWA KELAS V SD N 1 MLATI LOR

0 0 18

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD 1 KARANGBENER

0 0 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN BUGEL 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14