MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TENAGA PELAKSANA DYEING-FINISHING.
MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TENAGA PELAKSANA
DYEING-FINISHING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana
Oleh:
Aura Santika Pratiwi 0700879
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI AURA SANTIKA PRATIWI
0700879
MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TENAGA PELAKSANA
DYEING-FINISHING
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dra. Marlina, M.Si NIP. 19590203198603 2 001
Pembimbing II,
Mila Karmila, S.Pd, M.Ds NIP. 19720712 200112 2 001
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN
KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI
KESIAPAN MENJADI TENAGA
PELAKSANA DYEING-FINISHING
Oleh
Aura Santika Pratiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana
© Aura Santika Pratiwi2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
ABSTRAK
MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TENAGA PELAKSANA
DYEING-FINISHING
Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai bagaimana manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing yang dilakukan di SMK Negeri 1 Katapang tingkat II program keahlian teknologi tekstil. Metode yang digunakan yaitu metode deskriftif. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: sebagian besar responden mengetahui manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing, ditinjau dari penguasaan pengetahuan kain kapas (cotton), tujuan pencelupan, pengetahuan alat pencelupan, zat warna direk, tehnik kerja pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk. Lebih dari setengahnya responden mengetahui manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing, ditinjau dari konsep dasar pencelupan. Rekomendasi ini ditujukan untuk para peserta didik agar hasil penelitian dapat dijadikan bahan informasi untuk mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan dengan cara banyak berlatih pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk, untuk staf pengajar diharapkan dapat dijadikan bahan materi dalam proses pembelajaran mata diklat pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk.
Kata kunci: Manfaat, Hasil Belajar, Pencelupan, Kain Kapas (Cotton), Zat Warna Direk, Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
(5)
ABSTRACT
FABRIC COTTON DYEING BENEFITS OF LEARNING OUTCOMES AS READINESS TO EXECUTIVE POWER DYEING-FINISHING
This research studies the problem of how the benefits of learning outcomes dyeing cotton fabric as a personnel executive readiness dyeing-finishing is done in SMK Negeri 1 Katapang level II programs textile technology expertise. The method used is descriptive method. The samples used in this study is the total sample were 30. Techniques of data collection using questionnaires. The results showed that: the majority of respondents know the benefits of learning outcomes dyeing cotton fabric as the readiness of a dyeing-finishing executive power, in terms of knowledge acquisition cotton cloth, dyeing purposes, knowledge of tools dyeing, dyestuff directors, working techniques dyeing cotton fabric with a dye directors. More than half of the respondents know the benefits of learning outcomes dyeing cotton fabric as a personnel executive readiness dyeing-finishing, in terms of the basic concept of immersion. This recommendation is addressed to the learners so that research results can be used as information to develop and improve skills by practicing a lot of dyeing cotton fabric with a dye direk, for the teaching staff are expected to be used as materials in the learning process and training eye dyeing cotton fabrics (cotton) with a dye direk.
Keywords: Benefits, Learning Outcomes, Fabric Cotton Dyeing, Dyes Direk, Executive Power Dyeing-Finishing
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN .... A. Tinjauan Pembelajaran proses pencelupan ... 8
1. Tujuan Pembelajaran proses pencelupan ... 8
2. Materi Pembelajaran Proses Pencelupan ... 9
B. Hasil Belajar Pencelupan Kain Katun dengan Zat Warna Direk ... 25
1. Hasil Belajar ... 25
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 27
C. Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing... 28
1. Pengertian Kesiapan ... 28
2. Prinsip-Prinsip Kesiapan ... 29
3. Aspek-Aspek Kesiapan ... 29
D. Tenaga Pelaksana Dyeing-finishing ... 30
E. Pertanyaan Penelitian ... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
B. Metode Penelitian ... 34
C. Definisi Operasional ... 34
(7)
B. Pembahasan Data………....89 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan..……….97 B. Rekomendasi………101 DAFTAR PUSTAKA……….102 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi ………....………..104 Lampiran 2 InstrumenPenelitian……….108
Lampiran 3 Surat-surat ………..123
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Alat-alat Pencelupan ... 15 2.2 Skema Penceluppan Kain Kapas (Cotton) Dengan Zat Warna Direk
Pada Suasana Netral ... 20 2.3 Skema Pencelupan Kain Kapas (Cotton) Dengan Zat Warna Direk
Pada Suasana Alkali ... 21 2.4 Skema Pencelupan Kain Kapas (Cotton) Dengan Zat Warna Direk
Pada Suhu Pencelupan Di Atas 100ºc ... 22 2.5 Hasil Pencelupan Kain Kapas (cotton) dengan Zat Warna Direk ... 23
(9)
DAFTAR TABEL
4.1
4.2
Motivasi Masuk dan Memilih Program Keahlian Teknologi Tekstil………. Tujuan Masuk Program Keahlian Teknologi Tekstil ……….…...
39 40 4.3
4.4 4.5
Manfaat Pengetahuan Kain Kapas (Cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……… Manfaat Sifat Fisika Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing ………..….
Manfaat Sifat Kimia Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing………. 41 42 44 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13
Manfaat Konsep Dasar Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ……….. Manfaat Mengidentifikasi Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing... Manfaat Tujuan Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing……….
Manfaat Keunggulan Zat Warna Direk Sebagai Zat Pewarna Pada Pencelupan Kain Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing ………...………..
Manfaat Berlatih Menggunakan Alat-Alat Pada Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……...……….…….. Manfaat Jenis Alat Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………...……….. Manfaat Alat Gelas Piala Pada Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……….………...……….. Manfaat Berlatih Menggunakan Alat Kasa Asbes Pada Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing.…….……..
45 46 48 50 51 53 54 56 4.14 4.15 4.16 4.17
Manfaat Berlatih Kelarutan Zat Warna Direk Pada Proses Pencelupan Kain Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……. Manfaat Cara Memperbesar Kelarutan Zat Warna Direk Pada Pencelupan Kain Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing Manfaat Berlatih Proses Pencelupan Kain Kapas Berdasarkan Penggunaan Golongan Zat Warna Direk Tipe A Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………...………...……….. Manfaat Berlatih Proses Pencelupan Kain Kapas Berdasarkan Penggunaan Golongan Zat Warna Direk Tipe A Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing …………..………...………..
57 58
60
62
(10)
4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27 4.28 4.29 4.30 4.31 4.32
Manfaat Berlatih Proses Pencelupan Kain Kapas Berdasarkan Penggunaan Golongan Zat Warna Direk Tipe C SebagaiKesiapan Menjadi Tenaga PelaksanaDyeing-Finishing ………...……….. Manfaat Berlatih Mempraktekkan Proses Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Golongan A Berdasarkan Kerataan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing....………...……….. Manfaat Berlatih Mempraktekkan Proses Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Golongan C Berdasarkan Kerataan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………….……...……….. Manfaat Berlatih Mengidentifikasi Faktor Yang Mempengaruhi Zat Warna Direk Pada pencelupan Kain Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………..………...……….. Manfaat Sifat Utama Dari Zat Warna Direk Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ……..………...……….. Manfaat Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……....……….. Manfaat Tehnik Kerja Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………….. Manfaat Sikap Mengembangkan Kualitas Kerja Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………...……….. Manfaat Tehnik Kerja Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………..…………...……….. Manfaat Persiapan Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk
Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………….... Manfaat Berlatih Mengidentifikasi Resep Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Dalam Suasana Netral Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………..……...……….. Manfaat Pengetahuan Alat Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Dalam Suasana Netral Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing ………...………..
Manfaat Berlatih Mempersiapkan Alat Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………...……….. Manfaat Berlatih Prosedur Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Pada Suhu Diatas 100ºC Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………...……….. Manfaat Hasil Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………..…………..
64 66 68 70 71 73 74 76 77 79 81 83 85 86 88
(11)
(12)
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam mendukung kelangsungan pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menjadi modal dasar dalam pembangunan nasional. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui upaya pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab II pasal 3 mengenai ketentuan umum adalah :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Realisasi dari tujuan pendidikan nasional dapat dicapai melalui satuan pendidikan yang sifatnya formal, nonformal, dan informal. Pendidikan dalam jalur formal salah satunya adalah pendidikan menengah kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi mencetak tenaga-tenaga terampil yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dunia industri/perusahaan dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk satuan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan yang tercantum dalam kurikulum SMKN 1 Katapang (2010:10), sebagai berikut :
a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
(14)
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memiliki sifat ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Pada program keahlian penyempurnaan tekstil terdiri atas program normatif, adaptif, dan produktif. Standar kompetensi pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk merupakan salah satu mata diklat pada program produktif yang mempelajari materi proses pelaksanaan dan pengendalian parameter pencelupan kain kapas dengan zat warna direk.
Standar kompetensi pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk diajarkan di tingkat II dan disajikan dalam bentuk teori dan praktek. Pembelajaran teori dan praktek dilaksanakan dua kali seminggu sebanyak 12 jam pelajaran yaitu teori 1x4 jam pelajaran dan praktek 1x8 jam pelajaran. Indikator pembelajaran proses pencelupan meliputi : pengetahuan kain kapas (cotton), konsep dasar pencelupan, tujuan pencelupan, pengetahuan alat pencelupan, zat warna direk, tehnik kerja pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
Tujuan yang diharapkan dari standar kompetensi pencelupan kain kapas (cotton) yaitu peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk diharapkan dapat mengalami perubahan-perubahan tingkah laku pada dirinya yang disebut dengan hasil belajar, seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2011:22), bahwa “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar pencelupan merupakan kemampuan dalam menguasai pengetahuan kain kapas (cotton), konsep dasar pencelupan, tujuan pencelupan, pengetahuan alat pencelupan, zat warna direk, tehnik kerja pencelupan kain kapas
(15)
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk siap mengaplikasikan dan mengembangkan pengetahuan, sikap serta keterampilan sebagai cerminan hasil belajar yang diperoleh dan dijadikan tolak ukur terhadap kesiapan peserta didik untuk menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing yang diperlukan di lingkungan industri tekstil.
Proses pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk adalah suatu proses pemberian zat warna asam pada kain kapas (cotton) secara merata dan permanen dengan tujuan kain kapas (cotton) berwarna secara merata dan permanen sesuai dengan standar pencelupan.
Hasil belajar pencelupan kain kapas diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta didik untuk siap bekerja menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing di industri tekstil. Kesiapan dapat diartikan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi, sesuai yang diungkapkan Slameto (2003 : 113) adalah :
Kesiapan adalah suatu kondisi peserta didik yang mampu memberikan hasil terhadap situasi lingkungan kerja. Kesiapan kerja tersebut ditunjang oleh pendidikandan latihan yang mengarah pada professionalism kerja yang terencana. Kesiapan seseorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental
Kesiapan merupakan salah satu indikator keberhasilan dari proses pembelajaran pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk untuk mempersiapkan peserta didik yang terampil dan terlatih saat memasuki industri tekstil khususnya bidang dyeing-finishing. Industri tekstil adalah jenis usaha yang bergerak di bidang pertekstilan dengan jumlah produksi, peralatan, dan tenaga kerja dalam skala yang besar. Sistem produksi dan pemasarannya pun sudah lebih berkembang dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Industri tekstil memiliki beberapa divisi atau departemen, salah satu depertemen dalam industri tekstil adalah divisi pencelupan, tenaga ahli yang melakukan proses tersebut dinamakan tenaga pelaksana dyeing-finishing. Tenaga pelaksana dyeing-finishing memiliki peranan yang cukup penting dalam sebuah industri tekstil diantaranya adalah melakukan pemeriksaan barang yang akan diproses dalam pencelupan,
(16)
mempersiapkan bahan-bahan (resep) serta alat yang diperlukan dalam pencelupan. Oleh karena itu diperlukan skills dan pemahaman mengenai karakteristik kain, zat warna, dan proses pencelupan itu sendiri sehingga mendapatkan produk yang berkualitas tinggi dan mencapai target yang memuaskan sesuai dengan standar industri tekstil.
Uraian latar belakang ini penulis jadikan dasar pemikiran yang selanjutnya dijadikan penelitian untuk mengetahui “Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing”, dengan membatasi penelitian pada peserta didik tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian Teknologi Tekstil SMKN 1 Katapang.
B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah
Proses pencelupan merupakan salah satu standar kompetensi pada bidang keahlian keahlian teknik penyempurnaan tekstil di SMKN 1 Katapang, Bandung yang dapat membekali peserta didik agar mampu mengusai secara terampil dan tepat proses pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk. Ruang lingkup proses pencelupan mencakup materi teori dan praktek mulai dari konsep pencelupan samapi pada prosedur pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk.
Hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk meliputi penguasaan pengetahuan, diharapkan dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku yang mencangkup ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga memberikan bekal ilmu dan keterampilan yang cukup bagi peserta didik dan dapat memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap munculnya kesiapan peserta didik menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
Identifikasi masalah ditentukan untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji, identifikasi masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
(17)
pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
1. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
2. Pencelupan adalah suatu proses pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dan baik, sesuai dengan warna yang diinginkan.
3. Tenaga kerja dyeing-finishing yaitu bertugas melakukan pengecekan barang yang akan diproses dalam pencelupan, mempersiapkan bahan-bahan (resep) serta alat yang diperlukan dalam pencelupan.
4. Kesiapan yang dimiliki oleh seseorang memegang peranan penting dalam memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan maka orang tersebut dapat melakukan pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya, kesiapan seseorang sangat berpengaruh dalam bentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental.
Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang diuraikan di atas, maka diperlukan perumusan masalah sebagai langkah awal untuk memperjelas ruang lingkup penelitian dan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Nana Sudjana (2001:9) berpendapat bahwa : “Masalah perlu dirumuskan berupa pertanyaan yang jelas dan spesifik. Jelas berarti memberi arah penyelesaian masalah melalui prosedur ilmiah dan langkah penelitian. Spesifik berarti masalah dibatasi ruang lingkupnya untuk menemukan jawaban yang bermakna bagi masalah itu”.
Pokok permasalahan yang menjadi titik tolak penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pedoman atau dasar dalam melakukan penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) di SMKN 1 Katapang, Bandung.
(18)
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton), berdasarkan indikator:
1. pengetahuan kain kapas (cotton) membahas kain kapas (cotton), sifat fisika kapas, sifat kimia kapas, sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
2. Kemampuan penguasaan konsep dasar membahas pengertian pencelupan, gaya-gaya ikat pada pencelupan, aspek-aspek yang mempengaruhi proses pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing 3. Kemampuan penguasaan tujuan pencelupan tujuan dan prinsip dasar proses
pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
4. Kemampuan penguasaan pengetahuan alat yaitu membahas jenis-jenis alat, bahan dan parameter proses pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
5. Kemampuan penguasaan konsep zat warna direk, sifat-sifat dan mekanisme pencelupan zat warna direk, faktor-faktor yang mempengaruhi zat warna direk pada kain kapas sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing 6. Kemampuan penguasaan tehnik pencelupan kain kapas (cotton) yaitu
membahas tentang prosedur resep pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam rangka pengembangan ilmu dan peningkatan mutu pendidikan serta peningkatan sumber daya manusia. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
(19)
di bidang pertekstilan khususnya pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk bagi peserta didik SMKN 1 Katapang Bandung.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk dapat dijadikan bekal dan dapat menumbuhkan kesiapan peserta didik untuk menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
E. Struktur Organisasi
Skripsi dibuat dalam 5 bab. Pada bab I pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah penulisan skripsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat peneitian, serta struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka berisi telaah tentang hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk, dan pertanyaan penelitian. Bab III metode penelitian berisi uraian mengenai metode penelitian yang terdiri atas lokasi, populasi dan sample penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, alat pengumpul data, dan tehnik pengolah data. Bab IV pengolahan data untuk hasil temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, dan pembahasan hasil penemuan penelitian. Bab V kesimpulan dari hasil penelitian dan saran ditujukan kepada pengguna hasil penelitian dan peneliti selanjutnya.
(20)
33
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMK Negeri 1 Katapang-Bandung, dengan alasan bahwa lokasi penelitian tersebut merupakan sekolah menengah kejuruan dengan beberapa program keahlian di dalamnya. Salah satu program keahliannya adalah teknologi tekstil, khususnya pencelupan kain kapas (cotton) dan hal itu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, sehingga diharapkan penulis memperoleh efektivitas dalam mengumpulkan data penelitian.
2. Populasi
Populasi dapat diartikan sejumlah individu atau subyek yang terdapat pada kelompok tertentu dan dijadikan sebagai sumber data yang berada pada daerah yang jelas. Sugiyono (1997:57) mengemukakan bahwa:“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Populasi yang penulis tentukan dalam penelitian ini adalah peserta didik tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian Teknologi Tekstil SMKN 1 katapang yang berjumlah 30 0rang dan telah mengikuti pelajaran pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk.
3. Sampel
Sampel adalah keseluruhan unit analisis yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan karakteristik populasi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel total, yaitu seluruh peserta didik tingkat II tahun
(21)
34
B. Metode Penelitian
Pemilihan metode dalam suatu penelitian mengacu pada data yang diteliti. Metode dapat diartikan sebagai cara kerja yang tepat dalam mencapai tujuan penelitian dan berfungsi untuk mempermudah dalam proses penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripktif, karena penelitian ini bermaksud untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2001:52), yaitu “metode penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian pada masa sekarang”
Metode deskriptif perlu didukung oleh kegiatan pengumpulan, penyusunan, penjelasan dan penganalisaan data. Penelitian ini akan mengungkapkan informasi yang aktual tentang gambaran Manfaat Hasil Belajar Proses Pencelupan kain kapas (cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing, dengan membatasi penelitian pada peserta didik tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian Teknologi Tekstil SMKN 1 Katapang.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari perbedaan pengertian dan penafsiran dari judul penelitian. Oleh karena itu penulis perlu memperjelas iatilah penggunaan dalam penelitian ini.
1. Manfaat hasil belajar proses pencelupan kain kapas (cotton) a. Manfaat
Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2008:912) adalah “guna atau faedah suatu hal”
b. Hasil belajar
“Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor”. (Nana Sudjana, 2010:3)
(22)
35
c. Pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk
Pencelupan menurut Dede Karyana, dkk (2005:7) “Pencelupan adalah suatu proses pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dan permanen”.
Kain kapas (cotton) adalah kain yang berasal dari serat alam yang diperoleh dari rambut biji tanaman kapas jenis Gossypium (Soeprijono, dkk. 1974:46).
Zat warna Direk adalah Zat warna yang dapat mencelup kain kapas secara langsung tanpa bantuan suatu mordan. Disebut juga sebagai zat subtansif karena dapat terserap dengan baik oleh kain kapas dan dalam proses pencelupannya hasrus selalu ditambahkan garam untuk memperbesar penyerapan. (modul pencelupan I, STTT).
Hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan di atas yaitu perubahan tingkah laku penguasaan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kemampuan peserta didik dari pengalaman hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk.
2. Kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
a. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/ jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencangkup tiga aspek : kondisi fisik, mental dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, keterampilan dan pengetahuan. (Slameto 2010:113).
b. Tenaga pelaksana dyeing-finishing memiliki peranan yang cukup penting dalam sebuah industri tekstil diantaranya adalah melakukan pengecekan barang yang akan diproses dalam pencelupan, mempersiapkan bahan-bahan
(23)
36
tinggi dan mencapai target yang memuaskan sesuai dengan standar industri tekstil.
c. Pengertian kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing pada penelitian ini mengacu pada pengertian di atas, sehingga pengertiannya adalah kondisi seseorang yang membuatnya siap terhadap suatu situasi pada penyelenggaraan kegiatan untuk melakukan pekerjaan sebagai tenaga pelaksana dyeing-finishing di industri tekstil dengan tujuan agar melakukan proses pencelupan sesuai dengan standar yang ditentukan sehingga menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi.
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah suatu kegitan pengukuran data, oleh karena itu diperlukan alat ukur yang baik untuk membantu proses penelitian sehingga proses penelitian menjadi lebih mudah dan terukur. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Riduwan (2004:37) “ instrumen adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya“.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing yang dilaksanakan pada peserta didik tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian teknologi tekstil SMK Negeri 1 Katapang, Bandung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah angket atau kuesioner yaitu alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kuesioner menurut S. Margono (2004:167): “…. suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk
(24)
37
menjawab secara tertulis pula oleh responden”. Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing yang dilaksanakan pada peserta didik tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian teknologi tekstil SMK Negeri 1 Katapang, Bandung yang berjumlah 30 orang.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengelolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengelolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Persentase, yaitu persentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengelolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.
b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam tabel-tabel, sehingga data diketahui frekuensinya.
c. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterprestasikan data supaya diperoleh kesimpulan.
Rumusan presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2003:43) bahwa rumus untuk menghitung persentase yaitu:
Keterangan :
(25)
38
d. Penafsiran Data
Rumusan tersebut di atas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
100% : Seluruhnya 76%-99% : Sebagian besar
51%-75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya
26%-49% : Kurang dari setengahnya 1%-25% : Sebagian kecil
0% : Tidak seorang pun
(26)
97
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing pada peserta didik Program Keahlian Teknologi Tekstil SMK Negeri 1 Katapang Bandung. A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Kain Kapas (Cotton) sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami pengetahuan kain kapas (cotton) bermanfaat untuk memilih kain kapas dengan kualitas baik, responden memahami sifat fisika kapas berdasarkan warna bermanfaat untuk mengetahui karakteristik warna kain kapas, responden memahami sifat kimia kapas berdasarkan oksidasi bermanfaat agar serat kapas dapat teroksidasi membentuk oksiselulosa sehingga kekuatan serat akan menurun. Responden menunjukkan kesiapan peserta didik dalam menerima materi mengenai pengetahuan kain kapas (cotton), sehingga dapat melaksanakan praktek pencelupan kain kapas dengan baik sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
(27)
98
kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden memahami pengetahuan pencelupan bermanfaat untuk proses pemberian warna pada kain kapas secara merata, responden berlatih mengidentifikasi aspek pengaruh elektrolit bermanfaat untuk proses pencelupan, menunjukan bahwa sudah dapat menerima manfaat materi pencelupan kain kapas dengan baik, sehingga peserta didik mampu memahami konsep dasar pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
3. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Tujuan Pencelupan sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing.
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan tujuan pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami keunggulan zat warna direk sebagai zat warna pada pencelupan kain kapas bermanfaat sebagai zat warna yang mudah larut dalam pencelupan kain, menunjukan bahwa peserta didik sudah dapat menerima manfaat materi tujuan pencelupan dengan baik bermanfaat sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
4. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Alat Pencelupan sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan alat pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami pengetahuan alat gelas piala pada proses pencelupan bermanfaat sebagai wadah penampung yang digunakan untuk memanaskan, responden terampil menggunakan alat kasa asbes pada proses pencelupan bermanfaat sebagai penyangga wadah (beaker) diatas kaki tiga. Menunjukan bahwa peserta didik sudah mengetahui manfaat kegunaan atau fungsi
(28)
99
alat, sehingga peserta didik dapat menggunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dengan baik bermanfaat sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
5. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Zat Warna Direk sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden memahami terampil melarutkan zat warna direk bermanfaat untuk menghasilkan kerataan pewarnaan kain kapas, responden terampil melakukan cara memperbesar volt bermanfaat untuk memperbesar kelarutan zat warna direk, responden terampil mengidentifikasi faktor pengaruh temperatur bermanfaat pada proses pencelupan kain kapas dengan zat warna direk, responden memahami sifat utama dari zat warna direk bermanfaat untuk mengetahui penyerapan yang baik pada kain kapas, responden memahami pencelupan kain kapas dengan zat warna direk bermanfaat untuk mengetahui elektrolit dapat digunakan untuk memperbesar penyerapan, menunjukan bahwa peserta didik sudah memahami manfaat materi pengetahuan zat warna direk, sehingga peserta didik mampu mempraktekkan pencelupan kain kapas dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
6. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Tehnik Kerja Pencelupan Kain Kapas (Cotton) dengan Zat Warna Direk sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
(29)
100
untuk menumbuhkan sikap kerja yang disiplin, responden berlatih melakukan pencelupan kain kapas dengan zat warna direk sesuai standar dan prosedur yang ditetapkan oleh industri pencelupan kain kapas, responden terampil melakukan persiapan pencelupan kain kapas dengan zat warna direk bermanfaat untuk mengetahui ketepatan tehnik kerja dalam proses pencelupan, responden memahami pengetahuan alat pencelupan kain kapas dengan zat warna direk dalam suasana netral bermanfaat untuk mengetahui pH paper sebagai mengukur kadar pH, menunjukkan bahwa peserta didik sudah terampil atau mampu melakukan pencelupan yang sesuai dengan tehnik kerja pencelupan kain kapas dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
B. Rekomendasi
Rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Rekomendasi yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu:
1. Peserta Didik Tingkat II Tahun Ajaran 2012/2013 Program Program Keahlian Teknologi Tekstil SMK Negeri 1 Katapang Bandung, temuan penelitian menunjukan sebagian besar memahami dan menguasai materi pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sehingga hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bahwa hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk untuk peserta didik sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing. Hasil yang telah dicapai hendaknya dapat diimplementasikan dalam mengembangkan dan mempertahankan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pembelajaran pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran pencelupan pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal dan dapat dijadikan bekal dalam memasuki dunia kerja khususnya menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing di industri tekstil.
(30)
101
2. Staf pengajar (guru)
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing pada umumnya berada pada kategori sebagian besar. Guru pembelajaran pencelupan diharapkan terus memotivasi peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah diperoleh untuk dapat dijadikan bekal terhadap kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Ali Moch (1985). Bimbingan Belajar Penulisan Sukses di Perguruan Tinggi dengan Sistem SKS. Bandung: Sinar Baru
Departemen Pendidikan Nasional UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdikbud.
Djufri, Rasjid, dkk. (1976). Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Diknas. (2004). Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Diknas
Ferti . (2010). Modul Pembelajaran Pencelupan. Bandung : SMKN 1 Katapang Gitopatmojo, I. (1986). Kimia Zat Warna. Bandung: Institut Teknologi Tekstil Sunarto. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 1. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Hartanto, N. Sugiarto dan Watanabe . (1986). Teknologi Tekstil . Jakarta : Pradnya Pramita
Isminingsih. (1979). Pengantar Kimia Zat Warna.. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Jumaeri . (1997). Pengetahuan Barang Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Karyana, Dede, dkk. (2005). Bahan Ajar Praktikum Pencelupan 1 (Pencelupan Serat Kapas, Wol dan Sutera). Bandung : Institut Teknologi Tekstil Kartini. (2010). Modul Proses Pencelupan. Bandung : SMKN 1 Katapang. _____. (2011). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung : UPI
Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT Bumi Aksara
(32)
Moerdoko, Wibowo. (1975). Evaluasi Tekstil Bagian Kimia. Bandung: Institut TeknologiTekstil
Poerwadarminta. W.J.S (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru Algesindo
Sudjana, N. (2008). Penelitian Hasil Praktek Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya
_____. (1979). Teknologi Pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Internet :
……. (2013).
http://smk3ae.wordpress.com/2009/01/05/teori-pencelupan-serat-%E2%80%93-serat-tekstil-dyeing-of-textile-fiber/. [ 3 Januari 2013]
……. (2013).
http://dinaampera01.blogspot.com/2010/07/teori-pencelupan-serat-serat-tekstil.html[ 3 Januari 2013]
……. (2013).
https://www.google.com/search?q=nama+kimia+soda+abu&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a. [ 3 Januari 2013]
……. (2013).http://eprints.uny.ac.id/9031/3/bab%202%20-08403244001.pdf. [ 3
Januari 2013]
……….. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 2. [Online].
Tersedia:http://202.90.195.156/bse/smk/smk/10%20TehnikPencelupan20 Sunarto.pdf.[3 Desember 2012]
Sunarto. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 3. [Online]. Tersedia:http://202.90.195.156/bse/smk/smk/10%20TehnikPencelupan20 Sunarto.pdf.[3 Desember 2012]
(1)
kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden memahami pengetahuan pencelupan bermanfaat untuk proses pemberian warna pada kain kapas secara merata, responden berlatih mengidentifikasi aspek pengaruh elektrolit bermanfaat untuk proses pencelupan, menunjukan bahwa sudah dapat menerima manfaat materi pencelupan kain kapas dengan baik, sehingga peserta didik mampu memahami konsep dasar pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
3. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Tujuan Pencelupan sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing.
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan tujuan pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami keunggulan zat warna direk sebagai zat warna pada pencelupan kain kapas bermanfaat sebagai zat warna yang mudah larut dalam pencelupan kain, menunjukan bahwa peserta didik sudah dapat menerima manfaat materi tujuan pencelupan dengan baik bermanfaat sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
4. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Alat Pencelupan sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan alat pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami pengetahuan alat gelas piala pada proses pencelupan bermanfaat sebagai wadah penampung yang digunakan untuk memanaskan, responden terampil menggunakan alat kasa asbes pada proses pencelupan bermanfaat sebagai penyangga wadah (beaker) diatas kaki tiga. Menunjukan bahwa peserta didik sudah mengetahui manfaat kegunaan atau fungsi
(2)
99
alat, sehingga peserta didik dapat menggunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dengan baik bermanfaat sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
5. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Zat Warna Direk sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden memahami terampil melarutkan zat warna direk bermanfaat untuk menghasilkan kerataan pewarnaan kain kapas, responden terampil melakukan cara memperbesar volt bermanfaat untuk memperbesar kelarutan zat warna direk, responden terampil mengidentifikasi faktor pengaruh temperatur bermanfaat pada proses pencelupan kain kapas dengan zat warna direk, responden memahami sifat utama dari zat warna direk bermanfaat untuk mengetahui penyerapan yang baik pada kain kapas, responden memahami pencelupan kain kapas dengan zat warna direk bermanfaat untuk mengetahui elektrolit dapat digunakan untuk memperbesar penyerapan, menunjukan bahwa peserta didik sudah memahami manfaat materi pengetahuan zat warna direk, sehingga peserta didik mampu mempraktekkan pencelupan kain kapas dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
6. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Tehnik Kerja Pencelupan Kain Kapas (Cotton) dengan Zat Warna Direk sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan tehnik kerja pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden terampil melakukan tehnik kerja pencelupan kain kapas dengan zat warna direk bermanfaat
(3)
untuk menumbuhkan sikap kerja yang disiplin, responden berlatih melakukan pencelupan kain kapas dengan zat warna direk sesuai standar dan prosedur yang ditetapkan oleh industri pencelupan kain kapas, responden terampil melakukan persiapan pencelupan kain kapas dengan zat warna direk bermanfaat untuk mengetahui ketepatan tehnik kerja dalam proses pencelupan, responden memahami pengetahuan alat pencelupan kain kapas dengan zat warna direk dalam suasana netral bermanfaat untuk mengetahui pH paper sebagai mengukur kadar pH, menunjukkan bahwa peserta didik sudah terampil atau mampu melakukan pencelupan yang sesuai dengan tehnik kerja pencelupan kain kapas dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
B. Rekomendasi
Rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Rekomendasi yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu:
1. Peserta Didik Tingkat II Tahun Ajaran 2012/2013 Program Program Keahlian Teknologi Tekstil SMK Negeri 1 Katapang Bandung, temuan penelitian menunjukan sebagian besar memahami dan menguasai materi pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sehingga hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bahwa hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk untuk peserta didik sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing. Hasil yang telah dicapai hendaknya dapat diimplementasikan dalam mengembangkan dan mempertahankan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pembelajaran pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran pencelupan pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal dan dapat dijadikan bekal dalam memasuki dunia kerja khususnya menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing di industri tekstil.
(4)
101
2. Staf pengajar (guru)
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing pada umumnya berada pada kategori sebagian besar. Guru pembelajaran pencelupan diharapkan terus memotivasi peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah diperoleh untuk dapat dijadikan bekal terhadap kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
(5)
Ali Moch (1985). Bimbingan Belajar Penulisan Sukses di Perguruan Tinggi dengan Sistem SKS. Bandung: Sinar Baru
Departemen Pendidikan Nasional UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdikbud.
Djufri, Rasjid, dkk. (1976). Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Diknas. (2004). Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Diknas
Ferti . (2010). Modul Pembelajaran Pencelupan. Bandung : SMKN 1 Katapang Gitopatmojo, I. (1986). Kimia Zat Warna. Bandung: Institut Teknologi Tekstil Sunarto. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 1. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Hartanto, N. Sugiarto dan Watanabe . (1986). Teknologi Tekstil . Jakarta : Pradnya Pramita
Isminingsih. (1979). Pengantar Kimia Zat Warna.. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Jumaeri . (1997). Pengetahuan Barang Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Karyana, Dede, dkk. (2005). Bahan Ajar Praktikum Pencelupan 1 (Pencelupan Serat Kapas, Wol dan Sutera). Bandung : Institut Teknologi Tekstil Kartini. (2010). Modul Proses Pencelupan. Bandung : SMKN 1 Katapang. _____. (2011). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung : UPI
Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT Bumi Aksara
(6)
Moerdoko, Wibowo. (1975). Evaluasi Tekstil Bagian Kimia. Bandung: Institut TeknologiTekstil
Poerwadarminta. W.J.S (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru Algesindo
Sudjana, N. (2008). Penelitian Hasil Praktek Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya
_____. (1979). Teknologi Pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Internet :
……. (2013). http://smk3ae.wordpress.com/2009/01/05/teori-pencelupan-serat-%E2%80%93-serat-tekstil-dyeing-of-textile-fiber/. [ 3 Januari 2013]
……. (2013). http://dinaampera01.blogspot.com/2010/07/teori-pencelupan-serat-serat-tekstil.html[ 3 Januari 2013]
……. (2013).
https://www.google.com/search?q=nama+kimia+soda+abu&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a. [ 3 Januari 2013]
……. (2013).http://eprints.uny.ac.id/9031/3/bab%202%20-08403244001.pdf. [ 3 Januari 2013]
……….. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 2. [Online].
Tersedia:http://202.90.195.156/bse/smk/smk/10%20TehnikPencelupan20 Sunarto.pdf.[3 Desember 2012]
Sunarto. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 3. [Online]. Tersedia:http://202.90.195.156/bse/smk/smk/10%20TehnikPencelupan20 Sunarto.pdf.[3 Desember 2012]