PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG.

PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN
PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Seni Tari

Oleh,
DESTI RESNAWATI
0907298

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


2013

Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan
Pengembangan Diri
Di SMP Negeri 1 Soreang

Oleh
Desti Resnawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Desti Resnawati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari
penulis.

DESTI RESNAWATI
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0907298
PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN PENGAMBANGAN DIRI
DI SMP NEGERI 1 SOREANG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I

Heny Rohayani, M.Si
NIP.195901121985032001

Pembimbing II

Ayo Sunaryo, M.Pd
NIP. 197708042005011001
Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari FPBS UPI

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.Si.
NIP. 195710181985032001

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Judul yang diambil pada penelitian ini adalah “PEMBELAJARAN TARI
DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1
SOREANG”. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini yakni
bagaimana proses dan hasil dari pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan
diri.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk menjawab
permasalahan diatas. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data
yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar
variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teoriteori dan literatur-literatur yang berhubungan dengan pembelajaran tari dalam
kegiatan pengembangan diri. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data
dengan menggunakan tes dan angket, dimana data tersebut nantinya akan dihitung
secara statistik. Populasi dan sample dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
yang mengikuti kegiatan pengembangan diri tari di SMP Negeri 1 Soreang
dengan jumlah 20 orang siswa.
Hasil penelitian tersebut berupa perolehan data dari observasi, angket, tes
bakat, wawancara dan dokumentasi. Dalam proses kegiatan pengembangan diri
ini tidak luput dari beberapa aspek yaitu motivasi, bakat, minat serta materi dan
metode pembelajaran yang digunakan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa
pembelajaran tari pada pengembangan diri sangat perlu untuk dilakukan
disekolah. Selain membantu guru dalam menyempurnakan pembelajaran, dapat
juga meningkatkan kreativitas siswa.
Kata kunci : Pembelajaran Tari, Pengembangan Diri

vii
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………….

i

KATA MUTIARA ..............................................................................

ii

PERNYATAAN ……………………………………………………...

iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………….

iv

UCAPAN TERIMA KASIH ...............................................................


v

ABSTRAK ……………………………………………………………

vii

DAFTAR ISI …………………………………………………….........

viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………

xi

DAFTAR BAGAN ...............................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...


xiii

DAFTAR LAMPITAN ........................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….

1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………..

6

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………

6


D. Manfaat Penelitian ……………………………………………..

7

E. Asumsi .......................………………………………………….

7

F. Sistematika Penulisan .................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu .....………………………………………..

viii
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


10

B. Konsep Pembelajaran .......……………………………………..

11

1. Pengertian Pembelajaran ......................................................

11

2. Tujuan Pembelajaran ............................................................

13

3. Komponen Pembelajaran ......................................................

14

4. Metode Pembelajaran ............................................................


14

5. Evaluasi .................................................................................

16

C. Pembelajaran Tari ................…………………………………...

17

D. Pengembangan Diri .....…………………………………………

19

1. Pengertian Pengembangan Diri ............................................

19

2. Tujuan Pengembangan Diri ..................................................


21

3. Pengembangan Diri Dilihat Dari Aspek Kognitif, Apektif dan
Psikomotor ............................................................................

22

E. Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Dilihat Dari Motivasi,
Minat, Dan Bakat Siswa .............................................................

24

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sample .....………………………………

30

B. Metode Penelitian .............……………………………………..

30

C. Definisi Operasional ......……………………………………….

32

D. Instrumen Penelitian…………………………………………….

32

E. Desain Penelitian .....................................………………………

34

F. Langkah-langkah Penelitian ……………………………………

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian …………………………………………………
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Serta Pelaksanaan
ix
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

46

Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Di SMP Negeri 1
Soreang ..............................………………………………..
2.

Proses Pelaksanaan Pembelajaran Tari Pada Pengembangan
Diri Di SMP Negeri 1 Soreang ............................................

3.

47

Hasil Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Di SMP
Negeri 1 Soreang .................................................................

4.

46

64

Hasil Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Dilihat Dari
Motivasi Minat Dan Bakat Siswa ........................................

B. Pembahasan Hasil Penelitian …..………………………………
1. Proses Pelaksanaan pembelajaran Tari pada pengembangan diri
d SMPN 1 Soreang ...............................................................

72
77

77

2. Hasil Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Di SMP
Negeri 1 Soreang ...................................................................
BAB V

78

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………..

81

B. Saran .............…………………………………………………...

82

DAFTAR PUSTAKA ….………….……………………………..……

84

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………......……

86

RIWAYAT HIDUP …………………………………………………..

116

x
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas siswa
menjadi yang lebih baik. Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini sudah
mulai memaknai akan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka.
Secara garis besar pendidikan dipandang sebagai pembinaan terhadap budi
pekerti, sikap, dan prilaku siswa, oleh sebab itu upaya peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia merupakan salah satu aspek yang dapat memberikan
kostribusi besar dalam menghasilkan manusia yang berkualitas. Seperti yang
tertulis dalam UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kedewasaan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dari pernyataan di atas bahwa pendidikan pada dasarnya mempunyai tujuan
yang beragam yang mengarah kepada pembentukan warga negara yang cerdas dan
berbudi pekerti luhur. Untuk menghasilkan siswa yang berkualitas, cerdas, dan
berbudi pekerti luhur, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai reformasi
dalam bidang pendidikan, salah satunya yaitu dengan perubahan yang dilakukan
pada sistem kurikulum pendidikan, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh
Mendiknas tahun 2006.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
penyelenggaraan

pendidikan.

Kurikulum

digunakan

sebagai

acuan

penyelenggaraan pendidikan dan sekaligus sebagai salah satu indikator mutu
pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tujuan yang harus
dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan
pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. H. Dakir
(2004:3) menegaskan bahwa:
1
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2

Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang berisikan berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan
dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum memiliki
kedudukan sentral dalam proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala
bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh sebab itu
kurikulum yang diterapkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan merespon
perubahan yang ada di lingkungan. Upaya mewujudkan perkembangan secara
optimal harus melalui proses belajar.
Melalui proses belajar ini, siswa akan mengalami perubahan sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, serta daya pikir. Seperti yang dikemukakan
oleh Hakim dalam Rachmayanti (2011:1) bahwa:
Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan
perubahan tersebut ditampakan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya.
Perubahan

dalam

proses

belajar

dapat

berpengaruh

terhadap

pengembangan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, serta menumbuhkan
imajinasi dan kreativitas siswa. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam
berbagai lingkungan, baik lembaga formal maupun non formal. Pembelajaran
yang menekankan pada proses perkembangan kreativitas anak harus mendapatkan
perhatian. Seperti kita ketahui proses pembelajaran yang lebih menekankan
terhadap perkembangan kreativitas siswa, merupakan pengalaman yang mendasar
bagi kehidupan di masa yang akan datang.
Pengembangan kemampuan siswa terutama kreativitas dinilai sangat
penting untuk meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Kreativitas
merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu hal menjadi hal
yang baru. Seperti yang diungkapkan oleh Munandar (2002:23) bahwa:
Kreativitas merupakan usaha melibatkan diri pada proses kreatif yang
didasari oleh intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motifasi, juga
merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang
baru.
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

Mengoptimalkan perkembangan kreativitas siswa, salah satunya dapat
melalui pendidikan seni tari. Pendidikan seni tari di sekolah formal mempunyai
tujuan mengembangkan sikap dan kemampuan agar siswa berkreasi dan peka
terhadap kesenian.
Pendidikan seni merupakan sarana untuk mengembangkan kreativitas
siswa. Pada dasarnya pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan
rasa estetik dan ertistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiasif dan kreatif pada
diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini akan tumbuh, apabila dilakukan
serangkaian proses kegiatan pada siswa yang meliputi kegiatan pengamatan,
penilaian dan pertumbuhan rasa memiliki melalui keterlibatan siswa dalam segala
aktivitas seni di dalam atau di luar kelas. Dengan demikian pendidikan seni
melibatkan semua bentuk kegiatan berupa aktifitas fisik dan cita rasa kegiatan
yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan
berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak, dan peran (seni rupa, musik, tari dan
teater).
Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi
seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif serta menumbuhkan
sikap toleransi, demokrasi dan beradab, serta mampu hidup rukun dalam
masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual,
ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan serta mampu
menerapkan teknologi dalam berkreasi dan memamerkan serta menyajikan karya
seni. Dengan demikian pendidikan seni bukan untuk menjadikan siswa menjadi
seniman terampil, tetapi tempat untuk memberikan wawasan kebangsaan tentang
seni tradisi yang dipelajarinya guna menjungjung nilai-nilai luhur warisan budaya
Indonesia. Hal di atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Masunah dan
Narawati (2003:247) bahwa “ Tujuan pendidikan seni di sekolah bukan untuk
menbentuk siswa menjadi seorang seniman melainkan diharapkan siswa
mendapatkan pengalaman seni, baik praktek maupun apresiasi”.
Salah satu wadah atau bentuk kegiatan yang dapat menunjang siswa
menjadi lebih kreatif melalui sarana pendidikan seni salah satunya yaitu kegiatan
pengembangan diri. Pengembangan diri merupakan salah satu hal baru yang
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4

terdapat dalam KTSP. Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pelajaran.
Kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang mencakup beberapa
kegiatan, antara lain: Pengembangan Diri Tari, Musik, Pramuka, Pasukan
Pengibar Bendera (PASKIBRA), dan Palang Merah Remaja (PMR). Pada struktur
kurikulum pendidikan menengah pertama dicantumkan kegiatan pengembangan
diri dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Pengembangan diri merupakan salah satu komponen pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, baik pada pendidikan umum, pendidikan
kejuruan, maupun pendidikan khusus. Kegiatan pengembangan diri di sekolah di
jelaskan dalam Undang-undang Sisdiknas sebagai berikut:
Landasan pengembangan diri dalam Sisdiknas: Pasal 1 butir 6 tentang
pendidik, pasal 3 tentang tujuan pendidikan, pasal 4 ayat (4) tentang
penyelenggaraan pembelajaran, pasal 12 ayat (1b) tentang pelayanan
pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuan. PP No. 19 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan: Pasal 5-18 tentang standar isi satuan
pendidikan dasar dan menengah. Pemerdiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang
standar isi yang memuat pengembangan diri dalam struktur kurikulum,
dibimbing oleh konselor, dan guru atau tenaga kependidikan yang disebut
pembina.
Tujuan umum pengembangan diri yaitu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi bakat, minat, kondisi, dan perkembangan siswa dengan memperhatikan
kondisi sekolah. Sedangkan tujuan khusus pengembangan diri yaitu menunjang
pendidikan siswa dalam mengembangkan bakat, minat, kreatifitas, kompetensi
dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan
sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, dan kemampuan
dalam pemecahan masalah. Seperti yang tertuang dalam Permendiknas No. 22
Tahun 2006.
Dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Soreang yang beralamat di
Jln. Ciloa No. 3 Soreang Desa Pamekaran Kecamatan Soreang Kabupaten
Bandung, mata pelajaran seni budaya hanya mendapatkan jam pelajaran terbatas,
hanya diberi 2 jam pelajaran dalam satu minggu, itupun dibagi menjadi empat
mata pelajaran yaitu seni rupa, drama, tari dan musik. Pada waktu sesingkat ini
guru sangat terbatas dalam menyampaikan materi, sehingga guru hanya memberi
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

pengetahuan dan informasi serta siswa dituntut untuk melatih ingatan,
kemampuan berfikir dan daya penalaran saja. Bagaimanapun juga mata pelajaran
seni budaya khususnya seni tari merupakan mata pelajaran yang diisi dengan teori
dan praktek. Kondisi tersebut memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa
waktu dan kesempatan belajar sangatlah terbatas. Kepentingan kegiatan tambahan
diluar jam pelajaran untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran secara
maksimal, terutama mata pelajaran yang harus dikuasai secara teori dan praktek,
maka diadakannya sebuah wadah yang dapat menunjang keadaan tersebut yaitu
melalui pengembangan diri.
Meski kegiatan ini sudah berlangsung, siswa yang mengikuti kegiatan
pengembangan diri tari sangat minim sekali peminatnya. Tidak dapat disalahkan
jika kegiatan tersebut masih kurang peminatnya, karena disekolah ini terdapat
berbagai macam kegiatan pengembangan diri bukan hanya seni tari saja. Upaya
yang dilakukan oleh seorang guru, dalam meraih siswa untuk mengikuti
pengembangan diri ini yakni dengan memberi pemahaman terhadap siswa untuk
mengikuti kegiatan tersebut, agar siswa dapat ikut berperan serta dalam pentas
seni yang dilaksanakan oleh sekolah setiap satu tahun sekali, khususnya pada saat
kenaikan kelas sekaligus acara perpisahan, dengan harapan hasilnya bisa
dirasakan oleh siswa atau lembaga sekolah. Selain itu juga proses pembelajaran
yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan
diri kurang menarik dimana guru hanya menggunakan metode demontrasi saja
tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk berkreatifitas, sehingga siswa
hanya dituntut untuk bisa bukan memahami materi yang diajarkan. Kemudian
dalam kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri ini guru
kurang begitu menguasi materi yang akan diajarkan kepada siswa sehingga ini
menjadi penghambat jalannya proses kegiatan pembelajaran tari.
Kegiatan pengembangan diri ini wajib diikuti oleh siswa, yang bertujuan
sebagai bahan kajian untuk meningkatkan apresiasi terhadap kebudayaan
tradisional, karena dalam pelaksanaannya kegiatan ini diarahkan pada tujuan
pembelajaran tari yang ingin dicapai sesuai dengan kemampuan siswa sebagai
upaya peningkatan kreativitas melalui pengembangan diri. Namun demikian
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6

muncul permasalah yaitu bagaimana proses, metode, tahapan, bahan pada
pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri ini dapat terealisasikan
dengan baik, sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas dapat terpenuhi
secara seharusnya dan dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa terhadap
kegiatan pengembangan diri serta meningkatkankan siswa menjadi lebih kreatif
dan inovatif.
Berdasarkan paparan di atas, pembelajaran tari untuk meningkatkan
ekspresi

diri

pada pengembangan diri

menarik untuk

diteliti, karena

pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kreativitas sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat siswa
sesuai dengan kondisi sekolah. Untuk itu peneliti mencoba mengaplikasikannya
dalam

sebuah

judul,

“PEMBELAJARAN

TARI DALAM

KEGIATAN

PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG”.
B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan, maka peneliti
merumuskan masalah yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan penelitian,
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di
SMP Negeri 1 Soreang?
2. Bagaimanakah hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di
SMP Negeri 1 Soreang?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan dan memperoleh gambaran mengenai pembelajaran
tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.
2. Tujuan Khusus
Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta
dapat mendeskripsikannya, sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian
tentang:

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7

a.

Proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP
Negeri 1 Soreang?

b.

Hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP
Negeri 1 Soreang?

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, diataranya:
1. Peneliti
a. Memperoleh data mengenai proses dan hasil pembelajaran tari dalam
kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang
b. Untuk meningkatkan pemahaman tentang program pengembangan diri
dan menambah pengalaman tentang penelitian.
c. Dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai
proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.
2. Lembaga Sekolah
Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
seni budaya khususnya seni tari agar lebih maksimal.
3. Guru
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan memudahkan guru
dalam proses pembelajaran tari sehingga keterbatasan jam pelajaran dapat
dioptimalkan dengan baik.
4. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses belajar dan
dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran tari.
5. Jurusan Pendidikan Seni Tari
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi mengenai
pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.
E. ASUMSI
Asumsi dalam konteks penelitian diartikan sebagai anggapan dasar, yaitu
suatu pernyataan atau sesuatu yang diakui kebenarannya atau dianggap benar
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8

tanpa harus dibuktikan terlebih dahulu. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2009:82) bahwa “Asumsi merupakan pernyataan diterima tanpa pembuktian”.
Asumsi merupakan suatu pendapat yang diyakini kebenarannya oleh peneliti,
dijadikan titik tolak pemikiran dalam melakukan penelitian.
Asumsi dalam penenelitian ini bahwa pembelajaran tari dalam kegiatan
pengembangan diri merupakan sebuah strategi pelaksanan pembelajaran yang
masih kurang dapat terealisasikan dengan baik, sehingga pembelajaran yang
dilakukan di kelas dapat terpenuhi secara seharusnya.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAAN
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTARK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah

B.

Rumusan Masalah

C.

Tujuan Penelitian

D.

Manfaat Penelitian

E.

Asumsi

F.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORETIS
A.

Penelitian Terdahulu

B.

Konsep Pembelajaran

C.

Pengembangan Diri

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9

BAB III

BAB IV

METODE PENELITIAN
A.

Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian

B.

Desain Penelitian

C.

Pendekatan dan Metode Penelitian

D.

Definisi Operasional

E.

Instrumen Penelitian

F.

Teknik Pengumpulan Data

G.

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.

Hasil Penelitian
1. Proses Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri
di SMPN I Soreang
2. Hasil Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri
di SMPN I Soreang

B.
BAB V

Pembahasan Hasil Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN
A.

Kesimpulan

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPLE
1. Lokasi
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Soreang tepatnya
beralamat di jalan Ciloa No. 3 Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.
SMP Negeri 1 Soreang memiliki 2 orang guru seni tari, dan termasuk sekolah
favorit untuk jenjang SMP. Alasan mengapa peneliti mengambil lokasi ini yaitu
merasa ingin meneliti kegiatan pembelajaran tari dalam kegitan pengembangan
diri yang sangat kurang peminatnya.
2.

Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto (2002:108).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan
pengembangan diri tari di SMP Negeri 1 Soreang dengan jumlah 20 orang siswa.
3.

Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa yang

mengikuti pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1
Soreang berjumlah 20 orang siswa. Sampel yang digunakan menggunakan sampel
total atau sampel kuota (quota sample). Pendapat ini dikemukakan oleh Arikunto
(2002:119) dan Sugiyono (2012:56), karena pembelajaran tari dalam kegiatan
pengembangan diri yang dilakukan di SMP Negeri 1 Soreang berdasarkan pada
jumlah yang telah ditentukan.
B. METODE PENELITIAN
Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu metode yang tepat untuk
digunakan dalam penelitian. Sebagai upaya mencapai tujuan penelitian, Metode
yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang di ungkapkan oleh Sulistyo
Basuki dalam Prastowo (2011:214) yaitu:
30
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

31

penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil
kesimpulan. Artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang
menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah
dengan menggunakan metode penelitian ini, akan diperoleh hubungan
yang signifikan antar variabel yang diteliti.
Adapun pengertian metode deskriptif menurut M. Nasir dalam Prastowo
(2011: 208) mengemukakan :
Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti
status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu strata, peristiwa pada masa sekarang (ketika
penelitian sedang berjalan).
Sedangkan pengertian kuantitatif menurut Sugiyono (2010:192), adalah:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penelitian yang dilakukan adalah
dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang
berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan
hubungan antar variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan
berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan kegiatan
pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri. Metode ini bertujuan untuk
memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Dalam
penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan tes dan angket,
dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
melukiskan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang sedang diteliti yaitu pembelajaran tari dalam
kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

32

C. DEFINISI OPERASIONAL
Adapun batasan istilah yang terdapat dalam penulisan yang berjudul
“Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang”
ini, agar tidak terjadi adanya kesalahartian pembaca, peneliti merasa perlu untuk
memberikan batasan-batasan istilah tersebut:
Pembelajaran

: Sudirman,

(2004:125)

menyatakan

bahwa:

“Pembelajaran adalah hubungan antara interaksi antara
guru dan murid dalam belajar mengajar, guru sebagai
pengajar memberikan pelajaran dengan menggunakan
beberapa

metode

dan

pendekatan

yang

mudah

dimengerti agar murid paham terhadap penyampaian
yang diajarkan”.
Tari

: Menurut BPA Soerjodiningrat (1938) dalam Robby
Hidayat (2005:3) mengemukakan bahwa: “Tari adalah
bergeraknya seluruh anggota badan, diiringi bunyi
gamelan (instrumen gamelan), ditata berdasarkan irama
lagu pengiring (gending), menyatunya simbolisasi
dengan maksud sebuah tarian”.

Pengembangan Diri

: Sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 tentang Standar Isi
adalah:
“Suatu program yang bukan termasuk mata pelajaran,
yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi
peserta didik mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minatnya”.

D. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, Arikunto (2010:192). Instrumen ini merupakan suatu alat pengumpul data

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

33

yang digunakan dalam suatu penelitian, diasumsikan dapat digunakan untuk
menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis seperti yang dikatakan
Sugiyono (1994:84) bahwa istrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Peneliti menggunakan instrumen penelitian untuk memperoleh data berupa
proses dan evaluasi atau hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan
diri di SMP Negeri 1 Soreang, adapun istrumen penelitian yang digunakan
berupa:
1.

Lembar Panduan Observasi

Lembar panduan observasi ini digunakan untuk mengamati bagaimana proses
penerapan pembelajaran tari dan bagaimana hasil dari pembelajaran tari yang
dilakukan pada pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.
a. Proses Penerapan Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri
Observasi mengenai proses penerapan pembelajaran tari dalam kegiatan
pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang untuk mengamati bagaimana
tahapan, metode, bahan atau materi yang diajarkan guru kepada siswa.
b. Hasil Yang Diperoleh Dari Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan
diri
Observasi yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana hasil yang
diperoleh dari pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri oleh guru
di SMP Negeri 1 Soreang.
2. Lembar Panduan Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru
pembimbing pengembangan diri tari mengenai tahapan pembelajaran, materi atau
bahan, dan metode yang diterapkan kepada siswa sehingga siswa mampu
meningkatkan kreativitasnya.
3. Tes
Tes merupakan uji kemampuan terhadap seseorang untuk mengetahui
kemampuannya, dalam penelitian ini peneliti memberikan tes praktek untuk
melihat dan mengetahui bakat seni khususnya tari pada siswa sebelum di
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

34

terapkan materi pembelajaran tari (tes bakat awal atau pre-test) dan pada saat
evaluasi (post test) yang digunakan untuk memperoleh data dari hasil selama
proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri siswa.
4. Angket
Angket merupakan uraian tertulis baik itu berupa pertanyaan tertutup
maupun terbuka terhadap responden yang jawabannya berupa pilihan ganda atau
berupa isian sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti dalam penelitian ini
membagikan angket kepada siswa untuk memperoleh data secara persentase
untuk mengetahui bakat dan minat siswa terhadap tari.
E. DESAIN PENELITIAN
1.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini

adalah studi pendahuluan, teknik pengamatan (observasi), wawancara, studi
literatur, dan studi dokumentasi. Kelima teknik ini dipergunakan dengan harapan
dapat saling melengkapi untuk memperoleh data yang diperlukan. Agar data yang
dikumpulkan sesuai dengan kepentingan penelitian dan tujuan yang diharapkan,
maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan menurut peneliti merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap objek yang akan diteliti, baik siswa dan guru serta situasi dan kondisi
disekolah tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Nana Syaodih (2005:220).
Peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan tempat observasi yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu mengamati dan menganalisis proses pembelajaran
tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, yang meliputi
tahapan pembelajaran, metode pembelajaran yang dikembangkan guru, bahan dan
hasil pembelajaran. Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi langsung
dan tidak langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan pada
saat berlangsungnya proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

35

di SMP Negeri 1 Soreang, observasi tidak langsung adalah pengamatan yang
dilakukan peneliti tidak pada saat berlangsungnya aktivitas pembelajaran tari
dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.
Observasi ini dilakukan setiap hari sabtu dimulai dari tanggal 15 Desember
2012. Observasi ini dilakukan dari mulai jam 08.00 s/d 11.00, bertempat di
sekolah SMP Negeri 1 Soreang. Peneliti disini mengamati dan melihat secara
langsung bagaimana proses pembelajaran tari pada kegiatan pengembangan diri
yaitu mencakup semua materi yang menjadi pokok permasalahan penelitian.
Peneliti lebih memfokuskan pada siswa yang mengikuti pengembangan diri tari
yaitu sekitar 20 orang. Dari semua siswa yang mengikuti kegiatan ini ada
beberapa siswa yang memang sudah cukup baik dalam menerima materi tetapi
banyak pula siswa yang mendapatkan kesulitan, itu dikarenakan metode
pembelajaran yang kurang baik.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui suatu proses
interaksi dan komunikasi yang berupa tanya jawab dengan responden, agar
mendapatkan informasi secara lisan dan tulisan tentang hal yang diteliti. Adapun
bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pertanyaanpertanyaan yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh peneliti, yang dirumuskan
dalam pedoman wawancara.
Dalam hal ini, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada guru
pembimbing pengembangan diri tari serta siswi yang mengikuti kegiatan
pengembangan diri tari di SMP Negeri 1 Soreang. Dibawah ini adalah data yang
diperoleh melalui wawancara, diantaranya:
1. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Soreang, wawancara tersebut untuk
memperoleh data mengenai sejarah dan perkembangan sekolah, tujuan serta
berbagai macam bentuk kegiatan yang ada di sekolah tersebut.
2. Ibu Ati Mustika Nurani S.Pd, wawancara tersebut untuk memperoleh data
tentang materi apa saja yang disampaikan, tahapan pembelajaran, metode,
kegiatan atau proses pembelajaran, serta tes praktek yang digunakan pada saat
evaluasi siswa untuk melihat hasil dari pembelajaran tari dalam kegiatan
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

36

pengembangan diri, selain itu juga masalah atau kendala yang dihadapi guru
maupun siswa dalam pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri,
kemudian perlombaan apa saja yang pernah diikuti siswa.
3. Siswa yang mengikuti pengembangan diri tari, wawancara tersebut untuk
mengetahui sejauhmana siswa mampu mengembangkan kreativitas dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat, tentang
apa saja yang telah diperoleh siswa selama kegiatan pengembangan diri dan
harapan siswa kedepannya mengenai kegiatan pengembangan diri.
c. Studi Literatur
Studi literatur digunakan dalam penelitian ini, sebagai acuan untuk
mencari data-data melalui tulisan yang mengacu pada penelitian, dan juga agar
dapat membantu dalam mendapatkan sumber-sumber informasi lainnya yang
berhubungan dengan penelitian. Sumber informasi yang didapatkan peneliti
memiliki hubungan langsung dengan penelitian dalam kegiatan proses
penyusunan program pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di
SMP Negeri 1 Soreang, seperti tentang tahapan pembelajaran, metode-metode
pembelajaran yang diterapkan, bahan serta hasil pengembangan diri, dan peneliti
juga melakukan tinjauan pustaka dangan mencari, melihat dan membaca baik dari
buku, internet, jurnal, majalah dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian
tentang pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1
Soreang,
Pada proses pengolahan data, peneliti kemudian membandingkan data
yang didapatkan dari lapangan dengan teori yang mendasarinya. Penulis
mengumpulkan data dengan teknik mencatat, untuk mengungkapkan faktor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan diri, bagaimana tahapan pembelajaran,
metode pembelajaran yang dikembangkan guru, dan hasil pembelajaran tari dalam
kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.
d. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data-data yang
diperoleh melalui teknik wawancara maupun observasi. Dokumen yang

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

37

digunakan berhubungan dengan penelitian pembelajaran tari dalam kegiatan
pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, diantaranya dokumen profile
kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1
Soreang, dokumentasi foto dan video tentang pembelajaran tari dalam kegiatan
pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, dan dokumen lainnya yang
diperlukan dalam penelitian. Selain itu alat atau multi media dan kaset VCD untuk
proses latihan maupun pementasan, proses dan tahapan pembelajaran serta hasil
pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri melalui pergelaran sehingga
penelitian dapat dibuktikan.
2.

Teknik Pengolahan Data
Dalam melaksanakan sebuah penelitan, pengolahan data harus dilakukan

secara optimal, maksudnya agar data yang diperoleh dilapangan (dari hasil
observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi) dapat diolah dan
dapat dipertanggung jawabkan kebenaran dan keabsahannya. Dengan kata lain
bahwa data yang diperoleh diklasifikasikan (dipilah) dan disusun berdasarkan
kebutuhan dan kepentingan dalam penulisan laporan.
Seluruh data yang dianggap mendukung dalam penelitian ini, dianalisis
berdasarkan metode deskriptif analisis, untuk mempeperoleh hasil uraian yang
diharapkan. Uraian-uraian yang diperoleh dari hasil analisis tersebut kemudian
diklasifikasikan secara sistematik untuk mendapatkan suatu tujuan dari maksud
penelitian. Tahap pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menyusun data sesuai dengan permasalahnya yakni pembelajaran tari dalam
kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang
b. Menyesuaikan data yang didapat dilapangan dengan sumber-sumber tertulis
dan data yang didapat dari narasumber.
c. Menyusun data dan menuangkannya dalam bentuk tulisan kemudian
menganalisis data sesuai dengan apa yang telah didapat oleh peneliti
mengenai pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.
d. Menarik kesimpulan dari data yang telah tersusun.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data yaitu:
Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

38



Angket, diberikan kepada seluruh siswa yang mengikuti kegiatan
pengembangan diri tari untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran tari dan mengetahui motivasi serta bakat dan minat yang



dimiliki siswa.
Menentukan nilai huruf menjadi angka sebagai berikut:
A = sangat baik (90-100)
B = baik (80-89)
C = cukup (70-79)
D = kurang (60-69)
Tabel 3.1
Aspek penilaian secara individu

No

Indikator aspek

1

Aspek Kognitif

Skala
90-100

Nilai
A

80-89

B

70-79

C

60-69

D

90-100

A

Uraian Indikator
 Bila siswa mampu
menjawab lima
pertanyaan yang
diberikan
 Bila siswa mampu
menjawab empat
pertanyaan dari
lima pertanyaan
yang di berikan
 Bila siswa mampu
menjawab tiga
pertanyaan dari
lima pertanyaan
yang diberikan
 Bila siswa mampu
menjawab kurang
dari dua
pertanyaan dari
lima pertanyaan
yang diberikan
 Mengenakan baju
praktek lengkap
pada saat
pembelajaran seni
tari
 Mengikuti
pembelajaran seni
tari dengan baik

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

39


2



Aspek Apektif



80-89

B








70-79

C







60-69

D





dari awal hingga
akhir
pembelajaran
Berani
mengeluarkan
pendapat
Menghargai
pendapat teman
Mampu
bekerjasama
Mengenakan baju
praktek kurang
lengkap
Mengikuti
pembelajaran seni
tari dengan baik
dari awal sampai
akhir
pembelajaran
Berani
mengeluarkan
pendapat
Mampu bekerja
sama
Mengenakan baju
praktek kurang
lengkap
Kurang baik dalam
mengikuti
pembelajaran seni
tari
Ragu-ragu dalam
mengeluarkan
pendapat
Kkurang
menghargai
pendapat teman
Kurang mampu
dalam
bekerjasama
Tidak mengenakan
baju praktek
Kurang baik dalam
mengikuti
pembelajaran seni

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40






90-100

3

A

Aspek psikomotor





80-89

B





70-79

C





tari
Tidak berani
mengeluarkan
pendapat
Tidak menghargai
pendapat teman
Tidak mau
bekerjasama
Mampu
melakukan seluruh
gerak yang
dicontohkan oleh
guru dengan
teknik yang benar
Mampu
mengaplikasikan
gerak dengan
iringan musik tari
dasar putri
Mampu
melakukan seluruh
gerak yang di
contohkan oleh
guru, namun
kurang baik dalam
tekniknya
Mampu
mengaplikasikan
gerak tari dengan
iringan musik tari
dasar putri
Kurang mampu
melakukan seluruh
gerak yang
dicontohkan oleh
guru, kurang baik
dalam tekniknya
Kurang mampu
mengaplikasikan
gerak dengan
iringan musik tari
dasar putri

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

41

60-69



D



Tidak mampu
melakukan seluruh
gerak yang di
contohkan oleh
guru, tidak baik
dalam teknik.

Persentase data, yaitu menghitung persentase siswa berdasarkan jumlah
skor yang diperoleh.



% = jumlah skor siswa X 100 %
Jumlah siswa
Menghitung varians dan standar deviasi atau simpangan baku
Varians

s =

� ∑� 2 −(∑�)²

Standar Deviasi = �

3.

� (�−�)

Teknik Analisi Data

Pada pelaksanakan sebuah penelitian, analisis data harus dilakukan secara
optimal, maksudnya agar data yang diperoleh dari lapangan (dari hasil observasi,
wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi) dapat di olah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya, dengan kata lain bahwa
data

yang

diperoleh

diklasifikasikan

(dipilah),

kemudian

ditabulasikan

berdasarkan kebutuhan dan kepentingan dalam penulisan laporan. Data yang
diperoleh dari observasi, wawancara, tes atau uji kemampuan, angket, studi
kepustakaan, dan studi dokumentasi kemudian klasifikasikan atau dikelompokan
berdasarkan kepentingan penelitian.
Seluruh data yang dianggap mendukung dalam penelitian ini dianalisis
berdasarkan metode deskriptif analisis, untuk memperoleh hasil uraian yang
diharapkan. Uraian-uraian yang diperoleh dari hasil analisis tersebut, kemudian
diklasifikasikan secara sistematik untuk mendapatkan suatu tujuan dari maksud
penelitian.
Adapun Langkah-langkah analisis datanya sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, studi
literatur dan studi dokumentasi.

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

42

b. Mencari kesesuaian antara data yang dihasilkan di lapangan dengan data yang
dihasilkan dari sumber lainyang berupa teori, serta sumber lain yang dapat
menghasilkan kesimpulan dan dapat menunjang penelitian.
c. Menyusun data sesuai dengan permasalahannya yakni pembelajaran tari dalam
kegiatan pengembangan diri.
d. Menyesuaikan data yang didapat di lapangan dengan sumber-sumber tertulis
dan data yang didapat dari narasumber.
e. Menganalisis data yang sudah diperoleh peneliti sehingga data tersebut lebih
jelas dan akurat.
f. Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh, serta mendeskripsikan hasil
penelitian yang sudah mengalami pengolahan dalam bentuk tulisan.
Setelah semua data dianalisis dan disusun berdasarkan permasalahan yang
diperoleh, maka selanjutnya seluruh data dikumpulkan untuk dijadikan suatu
laporan penelitian yang bersifat deskripsi, dengan berpedoman pada buku
penulisan karya ilmiah UPI. Penyusunan laporan penelitian tidak terlepas dari
proses bimbingan baik itu dengan pembimbing I maupun pembimbing II.
F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
1. Persiapan atau Prapelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap awal dalam sebuah penelitian pendahuluan,
dan tahap penyusunan proposal penelitian. Pada tahap ini dilakukan penelitian
pendahuluan yaitu melihat permasalahan yang terjadi di lapangan atas dasar hasil
dari penelitian pendahuluan yang dilengkapi dengan kajian terhadap berbagai
literatur, peneliti tertarik dengan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan
diri di SMP Negeri 1 Soreang.
Peneliti

menyusun

rancangan

proposal

penelitian

dengan

cara

mengumpulkan bahan referensi yang erat kaitannya dengan tujuan penelitian.
Peneliti melakukan tukar pikiran dengan teman seangkatan maupun mahasiswa
sebelumnya, khususnya program seni tari.
Peneliti berkonsultasi dengan dosen dalam rangka pemantapan judul
skripsi dan penentuan dosen pembimbing. Akhirnya, peneliti mengadakan

Desti Resnawati, 2013
Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan Pengembangan Diri Di SMP Negeri Soreang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

43

konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapat arahan teknik operasional
penelitian.
Persiapan penelitian berfungsi untuk mefokuskan permasalahan yang akan
diteliti tidak terjadi kesalah pahaman atau simpang siur sebelum peneliti terjun
langsung ke lapangan. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Pra survey dilakukan ke SMP Negeri 1 Soreang untuk mengetahui situasi dan
kebiasaan di sekolah tersebut.
b. Pengurusan izin penelitian. Permohonan izin mengadakan survey penelitian
dengan surat rektor UPI Bandung kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1
Soreang dengan judul “Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri
di SMP Negeri 1 Soreang”.
c. Melakukan pengamatan akan kegiatan pembelajaran tari lewat kegiatan
pengembangan diri yang dilakukan oleh para siswa yang menjadi riset
peneliti.
d. Kemudian dilanjutkan wawancara kepada Ibu Ati sebagai pengajar kesenian
(seni budaya) sekaligus pengelola kegiatan pengembangan diri tari, dan siswa
yang mengikuti kegiatan pengembangan diri.
e. Pengumpulan data kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan
diri.
f. Pengamatan

difokuskan

kegiatan

pembelajaran

tari

dalam

kegiatan

pengembangan diri yang meliputi proses kegiatan, pelaksanaan, faktor
penghambat, dan hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut.
g. Melakukan identifikasi pada kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan
pengembangan diri yang dilakukan pengajar dan sumber-sumber yang relevan
dengan masalah ini.
h. Mengamati atau observasi deskripsi tentang pelaksanaan, faktor penghambat,
serta hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut.
i. Melakukan penyebaran angket kepada siswa, dan orang tua siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, khususnya seni tari, untuk mengetahui

Desti Resnawati, 2013