PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA: Studi Kasus pada Pengusaha Boneka di Sentra Boneka Sukamulya Bandung.

(1)

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Studi Kasus pada Pengusaha Boneka di Sentra Boneka Sukamulya Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh:

EVI NORMA UTAMI 0808412


(2)

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Studi Kasus pada Pengusaha Boneka di Sentra Boneka Sukamulya Bandung)

Oleh Evi Norma Utami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Evi Norma Utami Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

(Studi Kasus pada Pengusaha Sentra Boneka Sukamulya Bandung) skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh :

Pembimbing 1

Drs.H.Rd. Dian H Utama, M.Si NIP. 19640823 199302 1 001 Mengetahui

Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr.H.Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002

Dr.Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd, M.M NIP. 19680105 198002 1 002

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis


(4)

ABSTRAK

Evi Norma Utami (0808412), “Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Sentra Boneka Sukamulya Bandung)”. Di bawah bimbingan Drs. H Dian Hutama, M.Si.

Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha sentra boneka Sukamulya Bandung. Hal tersebut ditunjukkan pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi pesanan yang dilihat dalam jumlah produksi, jumlah pelanggan, jumlah pendapatan, dan perbaikan sarana fisik. Berdasarkan data yang didapatkan tampak terlihat ketidakberhasilan usaha. Diketahui penyebab ketidakberhasilan usaha pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung karena perilaku kewirausahaan yang kurang baik terutama dalam hal kemampuan hubungan dan keahlian dalam mengatur sehingga menyebabkan ketidakberhasilan usaha. Oleh karena itu perusahaan harus meningkatkan perilaku kewirausahaan yang baik.

Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui tingkat perilaku kewirausahaan pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung 2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan usaha pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung 3) Untuk mengetahui besarnya pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung

Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung . Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku kewirausahaan dan keberhasilan usaha sebagai variable terikat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampel jenuh dengan jumlah sampel 13 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana.

Dalam penelitian ini terdapat gambaran bahwa 1) Tingkat perilaku kewirausahaan pengusaha Sentra Boneka Sukamulya Bandung pada kategori baik, 2) Tingkat keberhasilan usaha pengusaha Sentra Boneka Sukamulya Bandung ini pada kategori berhasil, 3) perilaku kewirausahaan berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha sebesar 41,6% dan sisanya 58,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai dasar untuk dilakukannya penelitian lain mengenai perilaku kewirausahaan dan keberhasilan usaha dengan indikator serta objek yang berbeda.


(5)

ABSTRACT

Evi Norma Utami (0808412) ," The Influence of entrepreneurial behavior through on the business success”. (A Case Study on EntrepreneursThe Center Dolls at Sukamulya Bandung) " . Under the guidance of Drs . H. Rd. Dian Hutama , M.Si.

Issues that were examined in this study is the successful attempt of the center dolls at Sukamulya Bandung. This is shown on the company's ability in fulfilling orders seen in the number of production, number of customers, total revenues, and improvement of physical facilities. Based on the data obtained was seen unsuccessful attempt. Known causes of business failure entrepreneurs of the center dolls at Sukamulya Bandung. because of entrepreneurial behavior which is not too good especially in the case of capabilities and expertise in managing relationships thus causing the business failure. Therefore, companies need to increase entrepreneurial behavior well.

The purpose of this study 1) To determine the level entrepreneurial behavior of entrepreneurs of the center dolls at Sukamulya Bandung.. 2) To determine the level of success of the business of entrepreneurs of the center dolls at Sukamulya Bandung..3) To determine the influence of entrepreneurial behavior to business success of entrepreneurs of the center dolls at Sukamulya Bandung.

Objects in this study is entrepreneurs of the center dolls at Sukamulya Bandung. The independent variable in this study is entrepreneurial behavior and business success as the dependent variable. This type of research is descriptive verification and the method used is explanatory survey with saturated sample technique with a sample of 13 respondents. The data analysis technique used is Simple linear regression analysis.

In this research, the evidence shows that 1) the level of entrepreneurial behavior entrepreneurs dolls at Sukamulya Bandung Center is in the good category, 2) The level of success of the business entrepreneurs center dolls at Sukamulya Bandung is in the successful category, 3) entrepreneurial behavior has a positive effect on the success of the business of 41.6% and the remaining 58.4% is influenced by other factors. Based on the results of this study is recommended as a basis for


(6)

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN……… xviii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 10

1.3 Rumusan Masalah... 11

1.4 Tujuan Penelitian... 12

1.5 Kegunaan Penelitian... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 13

2.1 Kajian Pustaka... 13

2.1.1 Kewirausahaan... 13


(8)

2.1.1.3 Dimensi Perilaku Kewirausahaan... 26

2.1.2 Keberhasilan Usaha... 34

2.1.2.1 Definisi Keberhasilan Usaha... 34

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha... 37

2.1.2.3 Dimensi Keberhasilan Usaha………. 40

2.1.3 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha... 43

2.1.4 Orisinalitas Penelitian... 48

2.2 Kerangka Pemikiran... 56

2.3 Hipotesis... 68

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 63

3.1 Objek Penelitian... 70

3.2 Jenis dan Metode Penelitian... 71

3.2.1 Jenis Penelitian... 71

3.2.2 Metode Penelitian... 71

3.2.3 Operasionalisasi Variabel... 72

3.2.4 Jenis dan Sumber Data... 76

3.2.5 Populasi, Sampel ... 77

3.2.5.1 Populasi... 77


(9)

3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 81

3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas... 81

3.2.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 85

3.2.8 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 87

3.2.8.1 Rancangan Analisis Deskriptif... 88

3.2.8.2 Rancangan Analisis Verifikatif... 89

3.2.8.3 Rancangan Uji Hipotesis... 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 97

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 97

4.1.1 Profil Sentra Boneka Sukamulya Bandung... 97

4.2 Karakteristik dan Pengalaman Responden... 98

4.2.1 Karakteristik Responden... 98

4.2.1.1 Karakeristik Responden Berdasarkan JenisKelamin... 98

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.... 100

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 102

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Setiap Bulan... 103

4.2.2 Pengalaman Responden... 105

4.2.2.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Lama Berdirinya Usaha... 105


(10)

4.2.2.3 Pengalaman Responden

BerdasarkanMengikuti Pameran

Boneka... 108 4.2.2.4 Pengalaman Responden Berdasarkan

Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan... 110 4.3 Tanggapan Responden dan Gambaran Terhadap Kinerja

Perilaku Kewirausahaan... 112 4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Perilaku

Kewirausahaan... 112 4.3.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Kepribadian 113

4.3.1.2 Tanggapan Responden Terhadap

Kemampuan Hubungan... 120 4.3.1.3 Tanggapan Responden Terhadap

Kemampuan Pemasaran... 125 4.3.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Keahlian

Dalam Mengatur... 128 4.3.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Sikap

Terhadap Uang... 133 4.3.2 Gambaran Terhadap Kinerja Perilaku Kewirausahaan.. 137 4.4 Tanggapan Responden dan Gambaran Terhadap Keberhasilan

Usaha... 140 4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Keberhasilan Usaha.. 140

4.4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan dalam Akumulasi Modal atau Peningkatan


(11)

Produksi... 4.4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Jumlah

Pelanggan... 146

4.4.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Perluasan Usaha... 148

4.4.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Perluasan Daerah Pemasaran... 150

4.4.1.6 Tanggapan Responden Terhadap Perbaikan Sarana Fisik... 154

4.4.1.7 Tanggapan Responden Terhadap Pendapatan Usaha... 157

4.4.2 Gambaran Terhadap Keberhasilan Usaha... 159

4.5 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap KeberhasilanUsaha... 163

4.5.1 Hasil Uji Normalitas... 163

4.5.2 Pengujian Hipotesis Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha... 163

4.5.3 Koefisien Determinasi... 165

4.5.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 165

4.5.5 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha... 167

4.6 Pembahasan dan Analisis... 169

4.7 Implikasi Hasil Penelitian... 171


(12)

4.7.2 Temuan Penelitian Bersifat Verifikatif... 172

4.7.3 Temuan Bersifat Teoritik... 172

4.7.4 Implikasi Penelitian Terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis di SMK... 173

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 179

5.1 Kesimpulan... 179

5.2 Rekomendasi... 180

DAFTAR PUSTAKA... 182

LAMPIRAN DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Tabel Hal 1.1 Data Sentra Industri Kota Bandung Tahun 2012 ... 3


(13)

No.

Tabel Judul Tabel Hal

1.3 Kemampuan Perusahaan Dalam Pemenuhan Pesanan Tahun 2010-2012 ...5

1.4 Jumlah Pelanggan Pengusaha Sentra Boneka Sukamulya Tahun 2010-2012 ...7

1.5 Jumlah Pendapatan Usaha Sentra Boneka Sukamulya Tahun 2010-2012 ...8

2.1 Definisi Kewirausahaan Menurut Beberapa Ahli ...13

2.2 Karakteristik Dan Watak Kewirausahaan ...26

2.3 Nilai-Nilai Dan Perilaku Kewirausahaan ...29

2.4 Orisinalitas Penelitian ...48

3.1 Operasionalisasi Variabel ...72

3.2 Jenis dan Sumber Data ...76

3.3 Hasil Pengujian Validitas Perilaku Kewirausahaan ...83

3.4 Hasil Pengujian Validitas Keberhasilan Usaha ...84

3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ...87


(14)

No.

Tabel Judul Tabel Hal

3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi...95

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...99

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ...100

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...102

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Setiap Bulan...103

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berdirinya Usaha ...105

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Seminar Kewirausahaan ...107

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pameran Boneka ...109

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan ...111

4.9 Tanggapan Responden Terhadap Kepribadian ...114

4.10 Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Hubungan ...121


(15)

No.

Tabel Judul Tabel Hal

4.13 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Terhadap Uang ...134

4.14 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Variabel Perilaku Kewirausahaan ...137

4.15 Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Dalam Akumulasi Modal Atau Peningkatan Modal ...142

4.16 Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Produksi ...145

4.17 Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Pelanggan ...147

4.18 Tanggapan Responden Terhadap Perluasan Usaha ...149

4.19 Tanggapan Responden Terhadap Perluasan Daerah Pemasaran ...151

4.20 Tanggapan Respondenden Terhadap Perbaikan Sarana Fisik ... 155

4.21 Tanggapan Reponden Terhadap Pendapatan Usaha...158

4.22 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Variabel Keberhasilan Usaha ...160


(16)

No.

Tabel Judul Tabel Hal

4.25 Output Koefisien Regresi ...166

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Gambar Hal 2.1 Skema Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ...38

2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ...67

2.3 Paradigma Penelitian Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ...68

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 99

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...101

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...102

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Setiap Bulan ...104

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berdirinya Usaha...106

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Seminar Kewirausahaan ...107

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pameran Boneka ...109

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan ...111


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul

1 Curriculum Vitae

2 Karakteristik dan Pengalaman Responden

3 Kuesioner Penelitian

4 Koding X

5 Koding Y

6 Validitas dan Realibilitas menggunakan SPSS 16.0

7 Uji Normalitas menggunakan SPSS 16.0

8 Regresi menggunakan SPSS 16.0

9 Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

10 Distribusi t


(18)

No. Judul

13 Uji Liliefors secara manual

14 Pedoman Wawancara


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 dapat turun ke level 5,7% jika krisis global semakin parah. Shubham Chaudhuri, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, mengatakan penurunan bisa terjadi apabila pemerintah tidak siap dengan kebijakan prioritas menghadapi gejolak ekonomi yang diperkirakan berlanjut dalam jangka panjang. Menurut Shubham, di pertengahan 2012 ekonomi dunia semakin tidak menentu karena risiko berlanjutnya masalah zona Euro ditambah tidak berhentinya tantangan fiskal yang dihadapi oleh negara-negara seperti Amerika Serikat. Masalah tersebut diperkirakan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih parah dan panjang serta mengganggu ekonomi negara maju.

(Sumber:www.komoditasindonesia.com, diakses 17:20, 05Agustus 2012).

Sementara itu, untuk menangkal krisis global, Kementerian Perindustrian memilih menggalakkan pertumbuhan industri kecil dan menengah terbukti mampu tahan terhadap krisis ekonomi. Total investasi yang telah terbentuk oleh


(20)

industri ini mencapai Rp 244 triliun dengan jumlah tenaga kerja sebesar 3,8 juta pada 2010. (Majalah Bloomberg Businessweek/40 22 Desember-11 Januari 2012). Pemerintah mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk terus tumbuh sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja. UMKM diharapkan semakin berperan dalam menekan angka pengangguran. Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan mengungkapkan, pertumbuhan UMKM di Indonesia meningkat pesat dua tahun terakhir. Bila dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, di tahun 2010 berjumlah 53,8 juta dan pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit. Jumlah UMKM yang terus meningkat ini diharapkan bisa sebanding dengan penyerapan tenaga kerja. Sebagai catatan, rata-rata UMKM bisa menyerap 3–5 tenaga kerja. Dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit UMKM, dalam dua tahun terakhir, jumlah tenaga yang terserap bertambah 15 juta orang. (www.depkop.go.id,19:50, 19 Desember 2012).

Sektor Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Barat menjadi penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto Jawa Barat yakni mencapai 62,3 persen. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat Wawan Hermawan Jumlah UKM di Jawa Barat mencapai 8,2 juta, terbesar di Indonesia. Dan berkontribusi ke PDRB secara keseluruhan mengungguli usaha berskala besar,.(Sumber : http://www.antarajawabarat.com, 09.00, 2 Maret 2013)


(21)

Berdasarkan data yang dipublikasikan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat sebagai hasil analisis tim LAPI (Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri) ITB tahun 2010 terhadap sentra UMKM di Jabar, kondisi sentra UMKM di wilayah Priangan Barat terkonsentrasi di Kabupaten Bandung (44%), disusul Kota Bandung (30%), Kabupaten Sumedang (17%) dan Kota Cimahi (19%). Kondisi sentra UMKM di wilayah Priangan Timur terkonsentrasi di Kabupaten Garut (28%), Kabupaten Tasikmalaya (26%), Kabupaten Ciamis (23%), Kota Tasikmalaya (17%) dan Kota Banjar (6%). (diskumkm.jabarprov.go.id, 21 Desember 2012).

Kota Bandung memiliki sentra industri sebagai kumpulan atau wadah pengusaha umkm yang berbisnis di bidang usaha yang sama berikut merupakan data tabel sentra industri di Bandung.

TABEL 1.1

DATA SENTRA INDUSTRI KOTA BANDUNG TAHUN 2012

No Nama Sentra Industri

1. Kain Cigondewah 2. Kaos Suci

3. Sepatu Cibaduyut 4. Rajut Binong Jati 5. Boneka Sukamulya 6. Jeans Cihampelas


(22)

No Nama Sentra Industri 7. Tahu/Tempe Cibuntu

Sumber: http://kadinbandung.org,/2012/8/5

Sentra boneka Sukamulya merupakan salah satu sentra industri yang baru diresmikan pada tahun 2009 oleh Walikota Kota Bandung dan Pemerintahan Kota Bandung. Boneka merupakan salah satu hasil produksi industri yang cukup diminati sebagai souvenir maupun yang dijual umum ke masyarakat dengan segala tingkatan umur.

Wilayah di kota Bandung memiliki 30 Kecamatan dan yang memiliki potensi industri dan diantaranya terdapat di Kecamatan Sukajadi terletak di wilayah bandung barat di Kelurahan Sukagalih yang merupakan salah satu pembagian wilayah dari 5 Kelurahan yaitu Pasteur, Cipedes, Sukabungah, Sukagalih dan Sukawarna. Kecamatan Sukajadi terletak di jalur masuk Kota Bandung dari jalur Barat yang dari pintu Tol Pasteur. Di Kecamatan Sukajadi terdapat beberapa potensi perkonomian yang dapat dikembangkan yaitu, Kelurahan Pasteur dengan potensi makanan ringan, Kelurahan Cipedes dengan pengrajin tahu tempe dan penangkaran burung kenari, Kelurahan Sukabungah dengan pengrajin sandal dan makanan ringan, Kelurahan Sukagalih dengan pengrajin boneka, Kelurahan Sukawarna dengan pengrajin boneka dan konveksi. (www.bandung.go.id, diakses 09:00, 5 Agustus 2012).


(23)

Kelurahan Sukagalih merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Sukajadi dan bagian dari wilayah kota Bandung dengan memiliki luas lahan sebesar 131 Ha. Adapun keunggulan yang berpotensi di Kelurahan Sukagalih yaitu dalam sektor industri kreatif dan kerajinan yang terdapat pada Sentra Pengrajin Boneka di jalan Sukamulya.

Kelurahan Sukagalih merupakan salah satu tempat bagi para pengrajin boneka yang bergerak di dalam industri kreatif yang dinamakan Sentra Pengrajin Boneka Sukamulya.Sentra Boneka Sukamulya telah hadir di kota Bandung sejak awal tahun 1986, serta mencapai puncakpenjualan pada tahun 1997. Sentra Boneka Sukamulya berjalan dengan berbasis kepada industri rumahan (home industry). Produk boneka yang diproduksi oleh tangan-tangan terampil pekerja dengan bantuan mesin-mesin semi tradisional. Kualitas dan model produk sentra boneka ini termasuk baik.Harga dari boneka ini termasuk dalam kategori harga yang terjangkau bagi konsumen yaitu berkisar Rp 7.000 - Rp 150.000. Pada tahun 2009, Sentra Boneka Sukamulya baru diresmikan oleh pemerintah Kota Bandung. Jumlah pengrajin boneka Sukamulya mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1986 jumlah pengrajin boneka berjumlah 100 pengrajin. Beberapa tahun kemudian mengalami penurunan di tahun 1997 menjadi 86 pengrajin. Di tahun 2002 jumlah pengrajin boneka menjadi 57 pengrajin. Pada


(24)

tahun 2009, jumlah pengrajin boneka Sukamulya yang masih aktif berjumlah 19 pengrajin. Berikut merupakan tabel nama pengusaha boneka di tahun 2010, 2011 dan 2012 yang merupakan gambaran jumlah pengusaha boneka Sukamulya di Kelurahan Sukagalih dan hasil wawancara pra penelitian.

TABEL 1.2

JUMLAH PENGUSAHA BONEKA SUKAMULYA TAHUN 2010 - 2012

Sumber: Data diolah dari Hasil Wawancara Pra Penelitian, (2013)

Pada tabel 1.2 tersebut dapat terlihat bahwa jumlah pengusaha boneka Sukamulya mengalami penurunan jumlah di tahun 2010 ke tahun 2011 dan mengalami ketetapan jumlah di tahun 2011 ke tahun 2012. Berikut merupakan jumlah produksi pengusaha sentra boneka Sukamulya selama tiga tahun terakhir.

TABEL 1.3

KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM PEMENUHAN PESANAN TAHUN 2010-2012

No Nama

Perusahaan

Tahun

2010 2011 2012

Tahun

2010 2011 2012


(25)

Jumlah Pesanan Pelangg an (ribu) Produ ksi /unit (ribu) Persen tase (%) Jumlah Pesanan Pelangg an (ribu) Produksi /unit (ribu) Persen tase (%) Jumlah Pesanan Pelangg an (ribu) Produ ksi /unit (ribu) Persent ase (%)

1 Motekar 240 240 100 300 250 75,7 360 340 94,4

2 A And Bi Collection

70 70 100 65 60 92,3 90 80 88,8

3 Pi do'a sepuh 43,2 43,05 99,6 40,5 36 88,8 40,5 33 81,4

4 Gersata 36 36 100 43,2 43,2 100 37,8 37,8 100

5 Minimouse 30 30 100 30 30 100 30 30 100

6 PD.Sawargi 24,6 23,4 95 22,5 20,4 90 21 18 85,7

7 Sarfaat 24 23,1 96,2 21 20,1 95,7 20 16,5 82,5

8 Ivy Collection 23,4 22,5 96 21 19,5 92,8 21 15 71,4

9 Ucu 15 15 100 19,5 18 92,3 24 18 75

10 Aang 21 15 71,4 18 15 83,3 18 12 66,6

11 Yedi 14,4 14,4 100 25,2 25,2 100 36 36 100

12 Wardoyo 15 14,1 94 15 13,5 90 13 12 80

13 Mimin 13,5 13,5 100 14,4 11,1 92,5 10,5 9,6 91,4

Jumlah 570,1 560,05 1252,2 635,3 562 1193,4 721,8 657,9 1117,2

Rata-rata 43,85 43,08 96,32 48,86 43,23 91,8 55,52 50,60 85,93

Sumber: Diolah dari Pra Penelitian Pengrajin Sentra Boneka Sukamulya, 2013

Pada Tabel 1.3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah produksi dan target produksi boneka Sukamulya terdapat perbedaan sehingga menyebabkan adannya kesenjangan antara jumlah pesanan dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pengusaha boneka rata-rata tidak dapat memenuhi pesanan pelanggan. Terlihat pada jumlah pengusaha yang dapat memenuhi pesanan pelanggannya hanya terdapat sebesar 23,08% dan pengusaha yang tidak dapat memenuhi pesanan pelanggan yaitu sebesar 76,92%, maka dapat


(26)

diindikasikan terdapat masalah pada produksi boneka untuk memenuhi pesanan. Hal ini dikarenakan bahan baku yang sulit didapatkan disertai harga bahan baku yang naik dan jumlah tenaga kerja yang terbatas. Hal tersebut menyebabkan pengurangan dalam jumlah pesanan mengalami dikarenakan pelanggan yang mengurangi jumlah pesanan. Sehingga hal tersebut menyebabkan banyak pelanggan yang tidak puas dengan pelayanan pengusaha boneka Sukamulya dan beralih ke pengusaha boneka lain, salah satunya yaitu ke Sentra Boneka Cikampek. Hal tersebut berpengaruh pada jumlah pelanggan pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung. Berikut merupakan jumlah pelanggan Boneka Sukamulya Bandung.

TABEL 1. 4

JUMLAH PELANGGAN PENGUSAHA SENTRA BONEKA SUKAMULYA TAHUN 2010-2012

NO NAMA PERUSAHAAN Tahun

2010 (Orang)

2011 (Orang)

2012 (Orang)

1 Motekar 9 11 12

2 A And Bi Collection 42 60 62

3 Pi do'a sepuh 1 1 1

4 Gersata 38 35 30

5 Minimouse 4 6 8


(27)

7 Sarfaat 1 1 1

8 Ivy Collection 30 40 34

9 Ucu 2 4 6

10 Aang 5 7 7

11 Yedi 4 6 6

12 Wardoyo 1 1 1

13 Mimin 3 3 3

JUMLAH

141 177 174

Sumber:Diolah dari Data Pra Penelitian Sentra Boneka Sukamulya, 2013

Pada tabel 1.4 diketahui bahwa hampir sebagian besar mengalami jumlah pelanggan yang tetap pada pengusaha boneka adapun yang bertambah dan ada yang mengalami penurunan jumlah pelanggan. Adapun penjelasan mengenai pendapatan usaha pengusaha boneka Sukamulya Bandung.

TABEL 1. 5

JUMLAH PENDAPATAN USAHA SENTRA BONEKA SUKAMULYA TAHUN 2010-2012

NO NAMA PERUSAHAAN Tahun

2010 (ribu)

2011 (ribu)

2012 (ribu)

1 Motekar 2.079.900 2.166.667 2.946.667

2 A And Bi Collection 606.667 520.000 693.000


(28)

4 Gersata 312.000 374.400 327.600

5 Minimouse 260.000 260.000 260.000

6 PD.Sawargi 202.800 176.800 156.000

7 Sarfaat 200.200 174.200 143.000

8 Ivy Collection 195.000 169.000 130.000

9 Ucu 130.000 156.000 156.000

10 Aang 130.000 130.000 104.000

11 Yedi 124.800 218.400 312.000

12 Wardoyo 122.200 117.000 104.000

13 Mimin 117.000 96.200 83.200

JUMLAH

4.853.667 4.870.667 5.701.467

Sumber:Diolah dari Data Pra Penelitian Sentra Boneka Sukamulya, 2013

Dapat terlihat pada tabel 1.5 bahwa jumlah pendapatan secara keseluruhan mengalami kenaikan tetapi dilihat dari perbagian setiap usaha terdapat sebagian besar yang mengalami penurunan. Adapun sedikit yang mengalami kenaikan dan yang tidak mengalami perubahan dalam hal pendapatan. Permasalahan lainnya yaitu dilihat pada perbaikan sarana fisik bagi sentra belum optimal, hal tersebut dikarenakan belum adanya showroom yang representatif untuk di setiap unit usaha bagi pengusaha boneka dan akses masuk sentra yang kurang memadai.


(29)

Gaspersz (2003:46) mengemukakan bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha diantarannya perilaku kewirausahaan, modal kerja, pengalaman, motivasi kerja, dan keterampilan”.

Perilaku kewirausahaan menurut Kathleen L. Hawkins dan Peter A. Turla (dalam Suryana, 2011:51) adalah diantarannya berdasarkan “kepribadian, hubungan, pemasaran, keahlian dalam mengatur, dan keuangan”.

Adapun gambaran perilaku wirausaha sentra boneka Sukamulya Bandung dilihat berdasarkan berdasarkan kepribadian, pengusaha boneka dapat dikatakan sebagian yang memiliki kreativitas dengan memiliki ide untuk membuat trend boneka yang sedang disenangi oleh pembeli dan dalam segi pengambilan resiko masih kurang dikarenakan sedikit pengusaha yang membuka unit usaha baru. Dalam kemampuan hubungan, diketahui bahwa sebagian pengusaha kurang dapat berhubungan baik dengan orang baru yang datang ke tempat usahanya dikarenakan pengusaha terlalu sibuk untuk mengurus kebutuhan produksi perusahaannya sehingga tidak dapat secara optimal melayani orang baru yang berkunjung ke tempat usahanya dan pada manajemen pengusaha boneka dalam hal tenaga kerja untuk memproduksi boneka hampir sebagian besar dari mereka mengalami gangguan, diantarannya dikarenakan ketidakstabilan jumlah tenaga kerja.


(30)

Berdasarkan kemampuan pemasaran, dalam hal pemasaran para pengusaha atau pengrajin sebagian besar mesih tetap mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Dilihat dari keahlian dalam mengatur, perencanaan untuk pemenuhan pesanan boneka pelanggan terkadang masih terganggu dikarenakan perencanaan untuk waktu penyelesaian pesanan boneka berubah akibat keterlambatan dan kualitas bahan baku serta jumlah tenaga kerja yang kurang mencukupi. Dalam hal keuangan, hampir seluruhnya pengusaha atau pengrajin boneka meminjam ke pihak lain untuk menambah dan memenuhi modal sehingga pengusaha sulit untuk mengatur keuangan yang dimana modal dan pendapatan pribadi masih menjadi satu. (Hasil Wawancara dengan Pengusaha Sentra Boneka Sukamulya Bandung, 2013).

Berdasarkan keadaan perilaku kewirausahaan yang terdapat pada pengusaha boneka maka dapat diketahui hubungan perilaku kewirausahaan dengan keberhasilan usaha yaitu dari penjelasan Gaspersz (2003:46) mengemukakan bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha diantarannya perilaku kewirausahaan, modal kerja, pengalaman, motivasi kerja, dan keterampilan”. Pada keberhasilan usaha salah satu yang mempengaruhi adalah faktor perilaku kewirausahaan sebagai pelaku wirausaha (wirausahawan) harus memiliki perilaku kewirausahaan yang baik untuk mencapai keberhasilan.


(31)

Dengan pemikiran tersebut, penulis akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Sentra Boneka Sukamulya Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Terdapat kesenjangan antara jumlah produksi dengan target produksi boneka yang dihasilkan oleh pengusaha boneka Sukamulya Bandung dan hal ini dikarenakan ketidakstabilan jumlah tenaga kerja yaitu diketahui dengan sering terjadinya keluar dan masuk tenaga kerja dan disebabkan pula oleh pengusaha yang sulit memenuhi bahan baku produksi sehingga pengusaha boneka bermasalah pada pemenuhan pemesanan boneka. Hal - hal tersebut terjadi diantarannya disebabkan oleh perilaku kewirausahaan pengusaha yang diantarannya tidak dapat memimpin tenaga kerja agar tetap bertahan menjadi tenaga kerja di tempat usahannya dan tidak dapat mengatur dalam hal pemenuhan pesanan pelanggan. Dan dengan adannya perilaku wirausaha lainnya yang kurang mendukung dalam hal keberhasilan usaha seperti dalam hal keterbatasan kemampuan pemasaran dan sikap terhadap uang. Maka dengan demikian dapat dikatakan adannya ketidakberhasilan usaha pada pengusaha Boneka Sukamulya Bandung baik dilihat dari jumlah produksi, jumlah pelanggan, pendapatan usaha dan perbaikan sarana fisik.


(32)

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi masalah penelitian ini diidentifikasi masalah ke dalam tema sentral sebagai berikut :

Pengusaha Sentra Boneka Sukamulya mengalami ketidakberhasilan usaha diketahui dengan hampir semua pesanan pelanggan tidak dapat terpenuhi perusahaan, hal tersebut menyebabkan pelanggan mengurangi jumlah pesanan dan berdampak pada jumlah pendapatan yang cenderung menurun. Ketidakberhasilan usaha tersebut diperkirakan disebabkan oleh perilaku wirausaha yang kurang baik. 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran perilaku kewirausahaan pada pengusaha Sentra Boneka Sukamulya ?

2. Bagaimana gambaran keberhasilan usaha pada pengusaha Sentra Boneka Sukamulya ?

3. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha Sentra Boneka Sukamulya?


(33)

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai :

1. Untuk mengetahui perilaku kewirausahaan pada pengusaha Sentra Boneka Sukamulya.

2. Untuk mengetahui keberhasilan usaha pada pengusaha Sentra Boneka Sukamulya.

3. Untuk mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha Sentra Boneka Sukamulya.

1.5 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu kewirausahaan, khususnya mengenai perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. 2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan.saran bagi para pengrajin Sentra Boneka Sukamulya mengenai perilaku kewirausahaan yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pengrajin atau pengusaha Sentra Boneka Sukamulya.


(34)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai kewirausahaan khususnya mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variabel (X) adalah perilaku kewirausahaan yang terdiri dari kepribadian, kemampuan hubungan, kemampuan pemasaran, keahlian mengatur, dan sikap terhadap uang. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel (Y) ialah keberhasilan usaha yang terdiri dari peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, jumlah produksi, jumlah pelanggan, perluasan usaha, perluasan daerah pemasaran, perbaikan sarana fisik, dan pendapatan usaha.

Pada penelitian ini objek yang dijadikan responden adalah para pengusaha atau pengrajin boneka Sukamulya Bandung, maka hal-hal yang akan dianalisis adalah yang berhubungan dengan pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. Penelitian ini dilakukan dilakukan sejak bulan juli 2012 hingga bulan Mei 2013. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survey yang digunakan untuk mendapatkan data dari objek penelitian yang


(35)

didalam pengumpulan data dilakukan dengan cara mengedarkan kuesioner dan wawancara terstruktur.

3.2Jenis dan Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:8), menjelaskan bahwa :

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan.

Penelitian deskriptif ini mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha atau pengrajin boneka Sukamulya Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh perilaku kewirausahaan


(36)

terhadap keberhasilan usaha pengusaha atau pengrajin boneka Sukamulya Bandung.

3.2.2 Metode Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Selain itu menurut Sugiyono (2010:1), bahwa “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu”. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Explanatory survey Menurut

Sugiyono (2009:7) mengemukakan bahwa “Explanatory survey merupakan

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.”

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti tergambarkan pada Tabel 3.1 di bawah ini.

TABEL 3.1


(37)

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran Skala

No Item Perilaku Kewirausaha an (X)

Tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan, kemampuan pemasaran, keahlian

mengatur, dan sikap terhadap uang. Suryana (2011:51) Kepribadian  Tingkat kreativitas diri

Interval 1

 Tingkat disiplin diri

Interval 2,3

 Tingkat kepercayaan diri

Interval 4

 Tingkat keberanian menghadapi risiko

Interval 5

 Tingkat memiliki dorongan

Interval 6

 Tingkat kemauan kuat

Interval 7,8

Hubungan

 Tingkat komunikasi dan hubungan antarpersonal

Interval 9

 Tingkat

kepemimpinan

Interval 10, 11


(38)

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran Skala

No Item

 Tingkat manajemen

Interval 12, 13, Kemampuan pemasaran  Tingkat kemampuan dalam menentukan produk dan harga Interval 14  Tingkat kemampuan dalam periklanan

Interval 15

 Tingkat kemampuan dalam promosi

Interval 16

Keahlian dalam mengatur

 Tingkat kemampuan dalam bentuk penentuan tujuan

Interval 17

 Tingkat kemampuan dalam perencanaan

Interval 18

 Tingkat kemampuan dalam


(39)

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran Skala

No Item penjadwalan  Tingkat kemampuan dalam pengaturan pribadi

Interval 20

Sikap terhadap

uang

 Tingkat sikap dan cara mengatur uang Interval 21, 22, 23, 24 Keberhasilan Usaha (Y) Keberhasilan usaha didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Dwi Riyanti (2003: 24). Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal

 Tingkat jumlah pelipatan modal Interval 25, 26, 27 Jumlah produksi  Tingkat jumlah produksi

Interval 28, 29

Jumlah Pelanggan 

Tingkat jumlah pelanggan


(40)

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran Skala

No Item

Perluasan Usaha

 Tingkat jumlah cabang usaha

Interval 31

 Tingkat perluasan

bentuk usaha lain diluar usaha boneka

Interval 32

Perluasan daerah pemasaran

Tingkat

jumlah daerah pemasaran di dalam kota

Interval 33

 Tingkat

jumlah daerah pemasaran di luar kota

Interval 34

 Tingkat jumlah daerah

pemasaran di luar pulau jawa

Interval 35

Perbaikan sarana fisik

 Tingkat perbaikan sarana jalan

Interval 36

 Tingkat perbaikan


(41)

Variabel Konsep

Teoritis Indikator Ukuran Skala

No Item tempat usaha

 Tingkat

perbaikan alat produksi

Interval 38

Pendapatan usaha

 Tingkat jumlah pendapatan usaha

Interval 39 40

Sumber: Berdasarkan hasil pengolahan data dan berbagai referensi buku

3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu harus diproses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi suatu penelitian. Bila dilihat dari sumber datanya maka sumber data dapat menggunakan data sebagai berikut: 1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data yang ada


(42)

pada sentra boneka Sukamulya Bandung dan angket yang disebarkan kepada pengusaha atau pengrajin boneka Sukamulya Bandung.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Jenis Data Jenis Data Sumber Data

1. Pertumbuhan industri kecil dan menengah Indonesia

Sekunder Majalah Bloomberg Businessweek/40 22 Desember-11 Januari 2012

2. Sektor usaha kecil dan menengah di Jawa Barat

Sekunder www.antarajawabarat.com 3. Data Sentra Industri

KotaBandungTahun

2012 Sekunder

www.kadin.org

4. Jumlah pengrajin atau pengusaha boneka Sukamulya Bandung 2012

Primer

Pra Penelitian

5. Data tentang perilaku kewirausahaan sentra boneka Sukamulya Bandung Primer Pra Penelitian

6. Data tentang

keberhasilan usaha Primer


(43)

No. Jenis Data Jenis Data Sumber Data sentra boneka

Sukamulya Bandung 2013

Sumber: diolah dari berbagai data 2013

3.2.5 Populasi dan Sampel 3.2.5.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Populasi menurut Moh. Sidik Priadana dan Saludin Muis (2009:103), yaitu “sekelompok orang, kejadian atau gejala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Menurut Sugiyono (2010:115), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi sasaran pada penelitianini adalah pengusaha atau pengrajin boneka Sukamulya Bandung yang berjumlah 13 pengrajin berdasarkan hasil wawancara pra penelitian tahun 2012.


(44)

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dikarenakan populasi berjumlah 13 orang, maka sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 13 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2009:122) ,“sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Hal ini dilakukan karena populasi dan sampel sama.

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut :

1. Observasi

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.

Pada penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan adalah teknik observasi partisipatif dimana pengamat terlibat langsung pada kegiatan. Dan melalui kegiatan observasi ini pula penulis melakukan studi pendahuluan dimana


(45)

melalui teknik ini dapat melihat, mengenal, mengidentifikasikan masalah yang diteliti.

2. Wawancara

Metode pengumpulan data melalui wawancara ditujukan langsung oleh peneliti kepada pihak perusahaan yang bersangkutan yaitu pengrajin atau pengusaha dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai :

1. Jumlah pendapatan

2. Perilaku kewirausahaan pengusaha 3. Jumlah produksi dan jumlah pesanan 4. Modal

5. Jumlah pelanggan dan lain-lain. 3. Kuesioner (angket)

Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diutarakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:151), yang menyatakan bahwa ”angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Skala dalam angket yang digunakan adalah


(46)

semantik differential. Berikut merupakan format kuesioner semantik differential yang akan dipergunakan dalam penelitian.

Kepribadian

No Pernyataan Alternatif Jawaban

1. Mampu mencari informasi untuk mendapatkan ide model boneka/ Ketepatan waktu dalam bekerja/ Keyakinan akan keputusan yang telah

diambil/Keberanian untuk menghadapi tantangan bisnis/ Tetap berusaha dengan keras walau sering mengalami kegagalan/ Tetap optimis dalam mengalami kerugian/ Cukup puas dengan keadaan usaha boneka sekarang

Sangat tidak mampu/ Sangat tidak tepat waktu/ / Sangat tidak yakin/ Sangat tidak berani/ Tetap Sangat tidak puas/

1 2 3 4 5 6 7

Sangat mampu/ Sangat tepat waktu/ Sangat yakin/ Sangat berani/ Tetap/ Sangat puas/


(47)

4. Studi Literatur

Dengan teknik ini penulis berusaha untuk mencari informasi serta data baik berupa teori-teori,pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis khususnya mengenai masalah dan variabel yang diteliti yaitu perilaku kewirausahaan dan keberhasilan usaha.Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu:

a. Perpustakaan UPI, STMB b. Skripsi, Tesis

c. Jurnal Kewirausahaan

d. Media cetak dan media elektronik (internet).

3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2010:172), “instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih


(48)

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah. (Suharsimi Arikunto, 2010:168).

Dapat diketahui rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(Sugiyono, 2012:248) Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

X

Y

2

X

2


(49)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai r dibandingkan dengan harga rtabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi

α = 0,05.

2. Jika rhitung > rtabel maka soal tersebut valid.

3. Jika rhitung < rtabel maka soal tersebut tidak valid.

4. Jika diperoleh rhitung = rtabel maka dikatakan valid karena tidak ada rumus

yang menyatakan secara jelas untuk keterangan thitung = ttabel. Jika hal

tersebut terjadi maka dinilai sama dengan rhitung > rtabel (valid).

5. Berdasarkan jumlah angket sebanyak 13 dengan tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (13-2=11), maka didapati nilai rtabel sebesar

0,553.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Berikut Tabel 3.3 dan 3.4 hasil uji validitas.


(50)

TABEL 3.3

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS PERILAKU KEWIRAUSAHAAN (X)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Kepribadian

1. Mampu mencari informasi untuk mendapatkan ide model boneka

0,658 0,553 Valid 2. Ketepatan waktu dalam bekerja 0,716 0,553 Valid 3. Kepatuhan mematuhi aturan yang ada 0,605 0,553 Valid 4. Keyakinan akan keputusan yang diambil 0,747 0,553 Valid 5. Keberanian untuk mengirim produk ke tempat

pemasaran yang baru

0,777 0,553 Valid 6. Tetap optimis dalam mengalami kerugian 0,780 0,553 Valid 7. Puas dengan keadaan usaha boneka sekarang 0,642 0,553 Valid 8. Giat dalam kerja keras untuk memperbaiki

keadaan usaha boneka sekarang

0,774 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Kemampuan Hubungan

9. Mudah berinteraksi dengan orang lain 0,773 0,553 Valid

10. Mampu memimpin karyawan 0,806 0,553 Valid

11. Mampu membagikan tugas pada karyawan 0,822 0,553 Valid 12. Mampu memberikan contoh dalam bekerja

pada karyawan

0,833 0,553 Valid 13. Mampu mengawasi hasil kerja karyawan 0,603 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Kemampuan Pemasaran

14. Mengetahui harga produk yang cocok sehingga dapat bersaing dengan pengusaha lain

0,676 0,553 Valid 15. Menggunakan media cetak untuk iklan 0,651 0,553 Valid 16. Menggunakan promosi dari mulut ke mulut 0,684 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.


(51)

17. Mampu menentukan tujuan usaha untuk mencapai keberhasilan

0,868 0,553 Valid 18. Mampu merencanakan usaha agar produksi

mencapai target pesanan

0,841 0,553 Valid 19. Mampu menjadwal kapan harus melakukan

setiap kegiatan proses produksi boneka

0,896 0,553 Valid 20. Mampu berinisiatif di dalam mencari solusi pada

kejadian kegiatan usaha yang diluar perencanaan

0,864 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Sikap Terhadap Uang

21. Mampu melakukan perencanaan dalam anggaran usaha

0,696 0,553 Valid 22. Mampu menemukan modal usaha 0,789 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Sikap Terhadap Uang

23. Mampu melakukan pengeluaran sesuai dengan anggaran

0,611 0,553 Valid 24. Mampu melakukan evaluasi pengeluaran yang

telah dilaksanakan

0,705 0,553 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 16.0 for Windows)

Berdasarkan Tabel 3.3 pada instrumen variabel perilaku kewirausahaan dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pernyataan kemampuan menjadwal kapan harus melakukan setiap kegiatan proses produksi boneka yang bernilai 0,896 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sangat tinggi sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan kemampuan mengawasi hasil kerja karyawan yang bernilai 0,603 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sedang.

TABEL 3.4


(52)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket. Peningkatan dalam Akumulasi Modal atau Peningkatan Modal

25. Peningkatan jumlah pelipatan modal 0,613 0,553 Valid 26. Peningkatan pengadaan alat produksi 0,605 0,553 Valid 27. Peningkatan pengadaan bahan baku 0,793 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Jumlah Produksi

28. Ketercapaian jumlah produksi sesuai dengan pesanan pelanggan

0,627 0,553 Valid 29. Kesesuaian penggunaan bahan baku sesuai

dengan kebutuhan jumlah produksi

0,608 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Jumlah Pelanggan

30. peningkatan jumlah pelanggan 0,815 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Perluasan Usaha

31. Peningkatan jumlah cabang usaha 0,610 0,553 Valid 32. Peningkatan perluasan bentuk usaha lain diluar

usaha boneka

0,646 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Perluasan Daerah Pemasaran

33. Peningkatan jumlah daerah pemasaran di dalam kota

0,852 0,553 Valid 34. Peningkatan jumlah daerah pemasaran di luar

kota

0,793 0,553 Valid 35. Peningkatan jumlah daerah pemasaran di luar

pulau jawa

0,610 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Perbaikan Sarana Fisik

36. Perbaikan sarana jalan 0,724 0,553 Valid

37. Perbaikan tempat usaha 0,746 0,553 Valid

38. Perbaikan alat produksi 0,668 0,553 Valid

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.


(53)

39. Peningkatan jumlah pendapatan usaha 0,650 0,553 Valid 40. Penurunan jumlah pendapatan usaha 0,655 0,553 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 16.0 for Windows)

Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel keberhasilan usaha dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pernyataan peningkatan jumlah daerah pemasaran di dalam kota yang bernilai 0,852 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sangat tinggi sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan peningkatan jumlah cabang usaha dan peningkatan jumlah daerah pemasaran di luar pulau jawa yang bernilai 0,611 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sedang.

3.2.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan.Realibitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:178), “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.


(54)

Sugiyono (2012:172), “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Cronboach Alpha. Rumus Cronboach Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.

           

2

2 11 1 1 t b S S k k

r (Husein Umar, 2008:170)

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal 2

t

S = varians total

2

b

S = jumlah varians butir

Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus deviasi standar yang digunakan adalah sebagai berikut :

11 r


(55)

 

1

2 2

2

  

n N

x X

s

(Husein Umar, 2008:172)

Keterangan: N = Jumlah sampel n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih

2

s = Nilai varians

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika koefisian internal seluruh item rhitung rtabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2) Jika koefisian internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel yang bernilai 0,553 hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.5 berikut ini:

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN No Variabel rhitung rtabel Keterangan


(56)

1. Perilaku Kewirausahaan 0,959 0,553 Reliabel 2. Keberhasilan Usaha 0,927 0,553 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

3.2.8 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah pengolahan data dilakukan, selanjutnya hasil pengolahan itu dianalisis untuk memahami dan menjelaskan hasil pengolahan secara statistik. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha atau pengrajin boneka Sukamulya Bandung.

Pengolahan data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan setelah seluruh data responden terkumpul. Kegiatan analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

1. Menyusun data, kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Tabulasi data, dengan langkah sebagai berikut: a. Pemberian skor pada setiap item


(57)

c. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian

3. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif.

3.2.8.1Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:

1. Analisis deskriptif perilaku kewirausahaan(X).

Variabel X terfokus pada penelitian terhadap perilaku kewirausahaanyang terdiri dari kepribadian, kemampuan hubungan, kemampuan pemasaran, keahlian dalam mengatur, sikap terhadap uang.

2. Analisis deskriptif keberhasilan usaha(Y)

Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap keberhasilan usaha yang meliputi dari peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, jumlah produksi, jumlah pelanggan, perluasan usaha, perluasan daerah pemasaran, perbaikan sarana fisik, dan pendapatan usaha.


(58)

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%.

Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.6 sebagai berikut:

TABEL 3.6

KRITERIA DESKRIPTIF HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN

No Kriteria Penafsiran Keterangan

1 0% Tidak Seorangpun

2 1% - 25% Sebagian Kecil

3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar

6 76% - 99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Sumber: Moch. Ali (1985:184) 3.2.8.2Rancangan Analisis Verfikatif

Analisis verifikatif adalah untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Teknik analisis data yaitu teknik analisis regresi linier sederhana. Sebelum melakukan analisis Regresi Sederhana penulis perlu melakukan terlebih dahulu uji asumsi. Uji asumsi yang dilakukan diantaranya uji normalitas data. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu perilaku kewirausahaan dengan satu variabel dependen yaitu keberhasilan usaha. Adapun pada pengolahan data terdapat hal yang harus diuji terlebih dahulu, yaitu:


(59)

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2012:239), “karena akan menggunakan statistik parametris, maka setiap data pada setiap variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Bila data setiap variabel tidak normal, maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametris.” Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain, uji chi-kuadrat, uji liliefors, dan uji kolmogorov-smirnov. Untuk uji normalitas, penelitian ini menggunakan uji liliefors.

Menurut Budiono (2004: 168-170), “uji Lilliefors digunakan untuk data

tunggal”. Dalam Nana Sudjana (2005:467), uji normalitas data yang dilakukan

dengan menggunakan uji Liliefors (Lo) dilakukan dalam pengujian uji liliefors

hipotesis nol terdapat prosedur yang ditempuh diawali dengan penentuan taraf sigifikansi, yaitu pada taraf signifikasi 5% (0,05) dengan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0 : Sampel berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal


(60)

Jika Lhitung < Ltabel terima H0, dan

Jika Lhitung > Ltabel tolak H0

Adapun langkah-langkah pengujian liliefors yaitu sebagai berikut : 1. Urutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1, X2, X3, ..Xn)

2. Hitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-rata tunggal.

3. Hitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi tunggal

4. Hitung Zi dengan rumus Zi =

5. Tentukan nilai tabel Z (lihat lampiran tabel z) berdasarkan nilai Zi , dengan

mengabaikan nilai negatifnya.

6. Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z (tuliskan dengan simbol F (zi). Yaitu dengan cara nilai 0,5- nilai tabel Z apabila nilai zi


(61)

7. Hitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk setiap baris, dan sebut dengan S(zi) kemudian dibagi dengan jumlah number of cases (N)

sampel.

8. Tentukan nilai Lo (hitung) = [ F(zi) – S(zi) ] dan bandingkan dengan nilai Ltabel

(tabel nilai kritis untuk uji liliefors).

9. Apabila Lo (hitung) < L tabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

2) Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu perilaku kewirausahaan dengan satu variabel dependen yaitu keberhasilan usaha. Persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta)

Y = a + bX


(62)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu 3) Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan mencari derajat keeratan hubungan antara variabel yang diteliti. Hubungan variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X atas Y disebut koefisien korelasi (r) paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1<r<1) artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif).

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan sama sekali.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation. Rumus dari analisis Korelasi Product Moment adalah:


(63)

Sumber: Sugiyono (2012:276) Keterangan:

r = Koefisien korelasi Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.7 di bawah ini :

TABEL 3.7

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Koefisien Klasifikasi

0,000 - 0,199 Sangat Rendah

0,200 - 0,399 Rendah

0,400 - 0,599 Sedang

0,600 - 0,799 Kuat

0,800 - 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2012:250)

4) Koefisien Determinasi

∑ ∑ ∑ √ ∑


(64)

Koefisien determinasi menunjukan bahwa besar pengaruh perilaku kewirausahaan (variabel X) terhadap keberhasilan usaha (variabel Y). Hasil dari perhitungan dinyatakan dalam batas-batas prosentase dari determinasi.

Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(Sugiyono, 2010: 210) Keterangan :

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0 -100%. Jika nilai koefisien penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Sehingga dibuat pedoman interpretasi koefisien penentu sebagai berikut :


(65)

TABEL 3.8

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI

Interval Koefisien Hubungan

0 - 19,99% Sangat Lemah

20% - 39,99% Lemah

40% -59,99% Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010: 214) 3.2.8.3Rancangan Uji Hipotesis

Untuk mencari antara hubungan dua variabel atau lebih dapat dilakukan degan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Kolerasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau Independent variable yaitu perilaku kewirausahaan (X) sedangkan variabel terikat atau variable dependent adalah keberhasilan usaha (Y). Dengan memeperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier ganda untuk ke dua variabel tersebut:


(66)

√ √

Sugiyono (2012:250) Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien kolerasi Product Moment n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : 1) Jika , maka diterima dan ditolak

2) Jika , maka ditolak dan diterima.

Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

Secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

: ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif perilaku kewirausahaan terhadap

keberhasilan usaha


(67)

(68)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha Sukamulya Kota Bandung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pembahasan penelitian menyatakan bahwa hampir seluruhnya perilaku kewirausahaan yang dilakukan pengusaha boneka di Kota Bandung berada pada kategori tinggi yang artinya baik. Hal ini diketahui dari hasil penelitian bahwa kemampuan mengawasi hasil kerja karyawan pengusaha bagus sedangkan pengusaha dalam menggunakan media cetak untuk iklan tidak bagus.


(69)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

2. Berdasarkan pembahasan penelitian menyatakan bahwa sebagian besar keberhasilan usaha pada pengusaha boneka Sukamulya di Kota Bandung berada pada kategori agak tinggi yang artinya cukup berhasil. Hal tersebut diketahui dari hasil penelitian bahwa penggunaan bahan baku sesuai dengan kebutuhan jumlah produksi pengusaha bagus dan diketahui peningkatan jumlah cabang usaha, peningkatan perluasan bentuk usaha lain diluar usaha boneka dan peningkatan pengadaan alat produksi pengusaha tidak bagus.

3. Perilaku kewirausahaan yang dilakukan pengusaha boneka berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha dan berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian yang diketahui perilaku kewirausahaan pengusaha bagus dan keberhasilan usaha cukup bagus sehingga diketahui hubungan antara perilaku kewirausahaan pengusaha dan keberhasilan usaha pengusaha cukup bagus.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha


(70)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

boneka Sukamulya Bandung yaitu:

1. Sebaiknya pengusaha boneka Sukamulya Bandung lebih mengoptimalkan penggunaan media cetak untuk iklan agar masyarakat menjadi lebih mengetahui produk boneka Sukamulya Bandung. Pengusaha harus lebih memperhatikan atau memaksimalkan penetapan perilaku kewirausahaan.

2. Hendaknya perusahaan harus lebih memaksimalkan peningkatan dan perbaikan pada peningkatan jumlah cabang usaha. Pengusaha harus mengupayakan terhadap perluasan cabang usaha agar dapat memperbaiki dalam hal keberhasilan usaha boneka Sukamulya Bandung seperti misalnya membuka toko atau unit produksi boneka di tempat atau kota lainnya. Peningkatan perluasan bentuk usaha lain diluar usaha boneka perlu diperhatikan oleh pengusaha boneka dengan cara membuka unit usaha baru seperti misalnya membuka usaha seperti usaha baju, sepatu, makanan, karpet ataupun usaha lainnya.

3. Sebaiknya pengadaan alat produksi sebagai bentuk permodalan barang seharusnya dapat ditingkatkan sehingga dalam produksi boneka pengusaha


(71)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)


(72)

DAFTAR PUSTAKA

Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.

Buchori, Alma. (2009). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Depdiknas. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas.

Entrepreneurial Behavior: Transforming an Innovative Idea into an

Entrepreneurial.Textbook Equity. ( 2 0 1 1 ) . Opencollegetextbooks.org :Product Adopted Open Textbooks.

Gaspersz, Vincent. (2003). Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.

Harahap, Sofyan, Syafri. (2001). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

Hendro. (2011). Dasar-dasar kewirausahaan :Panduan bagi mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta : Erlangga.

Henry Faizal, Noor.( 2007). Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hisrich, Robert, D.,Peters, M.P., & Shepherd, D.A. (2008).Kewirausahaan.Jakarta :

PT. Salemba Empat.

Husein, Umar. (2008). Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(73)

Ina Primiana. (2009). Menggerakkan sektor riil UKM &industri .Bandung :Alfabeta. J, Winardi. (2007).Motivasi dan Pemotivasian. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo

Persada.

Jerome, A. & Richard, P. (2011). Entrepreneurial Small Business. China : McGraw-Hill Companies, Inc.

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Meredith, Geoffrey G. (2005).Kewirausahaan; Teori dan Praktek.Jakarta :PPM Miftah, Thoha. (2011). Perilaku Oeganisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :

Raja Grafindo Persada

Mohamad, Ali. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur Strategi. Bandung : Angkasa

Norman M. Scarborough, dan Doug Wilson. (2008). Essentials of Entrepreneurship

and Small Business Management Kewirausahaan dan Manajemen Usaha

Kecil Edisi 5 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Priadana Moh Sidik dan Muis Saludin. (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

R.Susanto. (2013). Hand Out Wirausaha Desain. Bandung : Program Studi Desain Produk Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa Dan Desain ITB

Rachbini, D.J. (2001). Pengembangan Ekonomi & Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.


(74)

Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. (2004). Ilmu Makroekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Sandy Wahyudi. (2012). Entrepreneurial Branding and Selling Road Map Menjadi Entrepreneur Sejati.Yogyakarta : Graha Ilmu

Serian,Wijatno. (2009). Pengantar Entrepreneurship.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ________. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ________. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Suharyadi. (2007). Kewirausahaan : Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda Bibliografi. Jakarta: Salemba Empat.

Suryana. (2011). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung: Salemba Empat.

________. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat. ________. (2003). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.


(75)

Theo Suhardi. (2009). Entrepreneurship. Bandung: Unpad Press.

Thomas, W., Norman, & Doug, W. (1998). Essential of Entrepreneurship and Small Business Management. New Jersey : Prentice-Hall Inc.

Thomas, W., Norman, & Doug, W. (1996) . Entrepreneurship and new venture formation.New Jersey: Prentice Hall.

Tulus, Tambunan. (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Undang-Undang RI No.20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu. (2010). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahaan Sukses. Jakarta: Prenada Media

Jurnal :

C, Callaghan. & R, Venter. (2011). An investigation of the entrepreneurialorientation, context and entrepreneurial performance of inner-city Johannesburg streettraders. Southern African Business Review, 15 (1), pp. 66-70.

Chamdan Purnama, Suyanto. (2010). Motivasi Dan Kemampuan Usaha Dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu Di Jawa Timur). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 12 (2), pp. 177-184


(1)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nyenrode Business Universisiteit Nyenrode Research Group, 7 (4). Issn

1872-3934

Siwan, Mitchelmore, and Jennifer, Rowley. (2010). "Entrepreneurial competencies: a literature review and development agenda". International Journal of

Entrepreneurial Behaviour & Research, 16 (2), pp. 92 – 111. DOI:

10.1108/13552551011026995.

Sony Heru, Priyanto. (2009). Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat. Andragogia- Jurnal PNFI, 1(1), pp. 57-82. Retrieved from http://andragogia.p2pnfisemarang.org/wpcontent/uploads/2010/11/andragogia1 _4.pdf 18.

Sunarso. (2010). Sikap Mental Wirausahawan Dalam Menghadapi Perkembangan Zaman. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan,10 ( 2), pp.182 – 189.

Suryaningtyas, Dyah. (2004). Membentuk Karakter Wirausahawan yang Kreatif Dan Tangguh, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan 4 (1), pp. 96 – 103.

Suyatno Purnama, Chamdan. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu di Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, pp. 177-184.

Taufik, Rizal. (2012). Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Madura. Universitas Trunojoyo Madura, 1 (2), pp. 1-6. Retrieved from http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/view/200/147.


(2)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umar, Sekaran and Roger Bougie. (2009). Research Methods for Business: A Skill Building Approach. John Wiley & Sons, Limited. Academic Internet Publishers Incorporated.

Yayat, Suharyat. (2009). Hubungan Antara Sikap, Minat Dan Perilaku Manusia. Jurnal Universitas Islam 45 Bekasi Region, 1 (3), pp. 23. Retrieved from http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/region/article/view/22/20.

Yohanes, Rante. (2010). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Peran Pemerintah Terhadap Kinerja UMK Agribisnis Di Provinsi Papua . Jurnal Mitra Ekonomi

dan Manajemen Bisnis, 2 (1), pp. 1-17. ISSN : 2087-1090.

Skripsi :

Adilah Tati. (2010). Hubungan Perilaku Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha

Studi Pada Pemilik Outlet-Outlet Kebab Di Kota Bandung. Skripsi. Bandung :

Universitas Pendidikan Indonesia.

Ajat Munajat. (2007). Hubungan Perilaku Kewirausahaan Dengan Keberhasilan

Usaha Pada Pembudidaya Ikan Jaring Apung Di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur.Skripsi. Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia.

Bambang Widjanarko Otok. (2011). Pengaruh Kepribadian Terhadap Perilaku

Kewirausahaan Menggunakan Partial Least Square. Skripsi. Semarang.Institut


(3)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Benedicta Prihatin Dwi Riyanti. (2002). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Keberhasilan Usaha Skala Kecil. Disertasi. Jakarta. Universitas Indonesia.

Chasbiansari Dyas. (2007). Kompetensi Sosial dan Kewirausahaan (Studi Korelasi

pada Anggaran Perkumpulan Wirausahawan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang). Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.

Dwisani Rahmayani. (2011). Pengaruh Kompetensi Pengusaha Terhadap

Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Sentra Industri Rajut Binong Jati Bandung).

Skripsi. Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia.

Edi Noersasongko. (2005). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan

Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Pada Usaha Kecil Batik Di Jawa Tengah.Skripsi. Malang. Universitas

Merdeka Malang.

Erliah. (2007). Pengaruh Persaingan, Promosi, Dan Keunikan Produk Terhadap

Keberhasilan Usaha Para Pengrajin Batik Desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Skripsi. Bandung. Universitas Pendidikan

Indonesia.

Gugi Mutaqin.( 2009). Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap

Pendapatan Pengusaha Counter Pulsa Elektronik (Study Kasus Di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung). Skripsi. Bandung.Universitas Pendidikan


(4)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Herdaningtias. (2012). The Description Of Intention To The Achievement On The

Student Of Online Learning Program In Jakarta Bina Nusantara University Which Is Viewed By Using Theory Of Planned Behavior. Skripsi. Jakarta.

Bina Nusantara University.

Ratih Ayu Widorini. (2010). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Di Crayon’S Craft and Co Bandung. Skripsi.

Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ressa Andari. (2011). Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Skala Usaha Dan Saluran

Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha (survey pada industri bawang

goreng di kabupaten kuningan). Skripsi UPI Bandung.Tersedia di: repository.upi.edu.

Widodo Hardian. (2011). Analisis Karakteristik dan Perilaku Wirausaha Pedagang

Martabak Manis Kaki Lima di Kota Bogor. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian

Bogor.

Artikel, Majalah, Surat Kabar, dan Lainnya:

Majalah Bloomberg Businessweek/40 22 Desember-11 Januari 2012

Situs Internet :


(5)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

www.depkop.go.id (diakses tanggal 6 Juli 2012)

www.kadinbandung.org (diakses tanggal 5 Agustus 2012) www.komoditasindonesia.com (diakses tanggal 5 Agustus 2012) www.pikiran-rakyat.com (diakses tanggal 5 Agustus 2012) www.bandung.go.id (diakses tanggal 5 Agustus 2012)

diskumkm.jabarprov.go.id (diakses tanggal 21 Desember 2012) www.depkop.go.id ( diakses tanggal 19 Desember 2012)


(6)

Evi Norma Utami, 2014

Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha: studi kasus pada pengusaha sentra boneka Sukamulya Bandung)