PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SIG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT INTERNET UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA JPTS FPTK UPI.

(1)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SIG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT INTERNET UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI MAHASISWA JPTS FPTK UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh Ayat Suhayat

054586

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SIG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT INTERNET UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI MAHASISWA JPTS FPTK UPI

Oleh Ayat Suhayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ayat Suhayat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

AYAT SUHAYAT E114. 054586

PENGEMBANGAN PEMBELAJARA SIG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT INTERNET UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI MAHASISWA JPTS FPTK UPI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I,

Dr.Ir, H. Iskandar Muda Purwaamidjaya, MT. NIP. 19641018199101001

Pembimbing II,

Dr. Dra. Rina Marina Masri., MP. NIP. 196505301991012001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

Drs. Budi Kudwadi, M.T NIP. 196306221990011001


(4)

ABSTRAK

AYAT SUHAYAT. Pengembangan Pembelajaran SIG Menggunakan Citra Satelit Internet Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa JPTS FPTK UPI. Dibimbing oleh : ISKANDAR MUDA PURWAAMIDJAYA dan RINA MARINA MASRI.

Tujuan utama penelitian ini adalah menghasilkan dan melihat implementasi model diagram alir, SOP (Standard Operation Prosedure) dan audio visual pada materi Pengembangan Pembelajaran SIG Menggunakan Citra Satelit Internet Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa JPTS FPTK UPI. Metode penelitian yang digunakan bagi pengembangan model diagram alir, SOP (Standard

Operation Prosedure) dan audio visual pada materi pembelajaran SIG

menggunakan citra satelit internet adalah penelitian pengembangan. Adapun penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analitik korelatif tindakan pengembangan yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan melalui pendekatan analitik dengan melihat hubungan sebelum dan setelah dilakukan tindakan dalam pengembangan metode tertentu. Teknik analisis data yang digunakan yaitu paired sample t-test yang bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari perbandingan hasil test. Lokasi penelitian di kelas pembelajaran mata kuliah Ilmu Ukuur Tanah Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Waktu penelitian dimulai dari pertengahan bulan September 2013 sampai dengan akhir Januari 2013. Objek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang mengambil mata kuliah Ilmu Ukur Tanah semester ganjil tahun akademik 2012-2013.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa implementasi standar operasi dan model diagram alir, SOP (Standard Operation Prosedure) belum bias menjelaskan materi mengenai pembelajaran SIG menggunakan citra satelit internet, namun pada penggunaan audio visual tepat untuk menjelaskan materi mengenai pembelajaran SIG menggunakan citra satelit internet. Penelitian pengembangan perlu dilakukan di masa yang akan datang agar beberapa kriteria keberhasilan penelitian pengembangan kegiatan pembelajaran Ilmu Ukur Tanah dapat tercapai sepenuhnya sesuai dengan harapan semua pihak yang terkait. Kata kunci : Diagram alir, SOP (Standard Operation Prosedure), audio visual, pembelajaran SIG menggunakan citra satelit internet.


(5)

ABSTRACT

AYAT SUHAYAT : The Development of Geographic Information System Learning by Using Internet Satellite Image to Expand JPTS FPTK UPI

Students’ Competence.

Guided by : ISKNDAR MUDA PURWAAMIDJAYA, RINA MARINA MASRI

The main purpose of the research was to produce and to observe the implementation of Flowchart model, SOP (Standard Operation Procedure), and audio visual on the development of Geographic Information System learning by using Internet Satellite Image. The research method which used in this research was the Developmental Research. The research was deal with the application of Analytical Correlative of Developmental Action; performed to understand field conditions by Analytical Approach and looking on the relations of before-and-after treatment results to expand certain methods. Data analysis technique that used was patred sample t-test. The goal was to discover the significancy level of test result comparison. This research took location in a class of Surveying and Mapping Study which majoring Civil Engineering of education, held from the middle of September 2012 until the end of January 2013. The objects were the students from Building Engineering of education Department who took a class of Surveying and Mapping Study on the first semester of 2012-2013 academic year. The research proved that the implementation of standard operation and Flowchart model, SOP (Standard Operation Procedure) has not yet explained the Geographic Information System learning by using Internet Satellite Image. Meanwhile, the correct using of audio visual has successfully explained the Geographic Information System learning by using Internet Satellite Image. Developmental Research has to be performed on tomorrow to accomplish several success criterias of developmental research of Surveying and Mapping Study, according to the hope in favor of related parties.

Key-words: Flowchart, SOP (Standard Operation Procedure), Audio Visual, the Geographic Information System learning by using Internet Satellite Image.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatsan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Definisi Istilah ... 6

F. Tujuan Penelitian ... 7

G. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 8

A. Penelitian Pengembangan ... 8

1. Prinsip-Prinsip Penelitian Pengembangan ... 11

2. Model-model Pengembangan ... 14

3. Karakteristik Penelitian Pengembangan ... 18

B. Sistem Informasi Geografis ... 19

1. Pengertian Sistem Infomasi Geografis ... 19

2. Subsistem Sistem Infomasi Geografis ... 20

3. Komponen Sistem Infomasi Geografis ... 21

4. Biadang-bidang Aplikasi GIS... 23

C. Citra Satelit ... 25

1. Pengertia Citra Satelit ... 25

2. Manfaat Citra Satelit... 25

D. Ruang lingkup Pmbelajaran Ilmu Ukur Tanah ... 29

1. Identitas Mata Kuliah ... 30

2. Tujuan ... 31

3. Deskripsi ... 31

4. Pendekatan pembelajaran ... 31

5. Evaluasi ... 32

6. Rician materi perkuliahan tiap pertemuan ... 32

7. Daftr buku ... 33

E. Pembelajaran Sistem Infor masi Geografis dengan Citra Satelit dari Internet ... 33

1. Penjelasan Software Arcview ... 34

2. Komponen-komponen Arcview ... 36

3. Aplikasi Penggunaan Software Arcview ... 39

F. Asumsi Dasar... 42


(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44

A. Metode Penelitian ... 44

B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 44

1. Variabel Penelitian ... 44

2. Paradigma Penelitian ... 55

C. Data dan Sumber Data ... 47

1. Data... 47

2. Sumber Data ... 47

D. Populasi dan Sampel... 48

1. Populasi ... 48

2. Sampel ... 48

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 49

1. Teknik Pengumpulan Data ... 49

2. Kisi-kisi Instrumen ... 51

3. Instrumen Penelitian ... 51

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

1. Uji Validitas ... 51

2. Uji Reliabilitas ... 53

3. Derajat Kesulitan (DK) ... 54

2. Daya Pembeda ... 54

G. Prosedur Pengumpulan Data... 55

1. Tahap persiapan ... 56

2. Tahap pelaksanaan... 56

3. Tahap Akhir ... 56

H. Teknik Analisis Data ... 57

1. Analisis Prosentase ... 57

2. Paired Sample t-Test ... 58

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

1. Observasi ... 60

2. Uji Validitas ... 61

3. Uji Reliabilitas ... 63

4. Tingkat Kesulitan Butir Soal ... 64

5. Uji Daya Pembeda ... 65

6. Tingkat Pemahaman ... 66

B. Pembahasan ... 67

1. Observasi ... 68

2. Nilai Pre-Test Mahasiswa PTB FPTK UPI Serta Tingkat Kesulitan Soal Pre-Test Ilmu Ukur Tanah ... 68

3. Nilai Post-Test Mahasiswa PTB FPTK UPI Serta Tingkat Kesulitan Soal Pre-Test Ilmu Ukur Tanah ... 70

4. Nilai Post Post-Test Mahasiswa PTB FPTK UPI Serta Tingkat Kesulitan Soal Pre-Test Ilmu Ukur Tanah ... 71


(8)

5. Uji Hipotesis Penelitian Pengembangan Pembelajaran SIG Menggunakan Citra Satelit dari Internet Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa JPTS FPTK UPI

Pada Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah ... 76

6. Pembuktian Hipotesis ... 77

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...79

A. Kesimpulan ...79

B. Saran-saran ...80


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jurusan pendidikan Teknik Sipil (JPTS) merupakan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia dengan maksud untuk menghasilkan tenaga pengajar yang berkompeten, hal tersebut sesuai dengan misi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yaitu menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sebagai tenaga profesional bidang pendidikan dan sebagai guru bidang kejuruan teknik bangunan. Secara umum, mengahsilkan tenaga pengajar atau guru juga menjadi tujuan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terkandung di dalam salah satu misi UPI yaitu Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga pendidik profesional dan tenaga profesional lainnya yang berdaya saing global. Untuk mencapai tujuan yang terkadung dalam misi tersebut JPTS sebagai penyelenggara pendidikan teknik bangunan membekali mahasiswanya dengan berbagai ilmu pengetahuan baik itu ilmu dalam bidang studi maupun ilmu dalam bidang kependidikan yang disesuaikan dengan kurikulum dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa.

Fakta di lapangan menunjukan bahwa kesempatan menjadi pengajar untuk bidang teknik bangunan saat ini terbatas, hal ini dapat terlihat dari sedikitnya penerimaan guru di SMK Teknik Bangunan bila dibandingkan dengan jumlah lulusan JPTS Program Studi PTB setiap tahunnya.


(10)

2

Mengutip pendapat Barliana, dalam artikelnya yang berjudul “Paradoks SMK Bangunan”:

…pertumbuhan SMK Bangunan justru berbanding terbalik dengan perkembangan industri konstruksi. Jelas memang ada persoalan dengan SMK Bangunan ini, yang kondisinya saat ini sangat terpuruk, karena peminat (calon peserta didik) yang terus menurun. Akibatnya, SMK-SMK Jurusan Bangunan terus berguguran baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta. Padahal sementara itu, industri konstruksi sebagai lahan kerja sebagai besar lulusan SMK Bangunan –meskipun pernah mengalami krisis yang parah pada tahun 1998-an- terus bertumbuh. Salahsatu persoalan sepinya peminat, karena lulusan SMK Bangunan acap kali dianggap hanya akan menjadi kuli bangunan oleh masyarakat.

Dari kutipan artikel tersebut terlihat bahwa calon peserta didik yang berminat melanjutkan jenjang studinya ke SMK bangunan terus menurun, dan hal ini mempengaruhi terhadap ketersediaan lapangan kerja untuk menjadi guru di SMK Bangunan karena kebutuhan tenaga pengajar berbanding lurus dengan jumlah peserta didik yaitu semakin banyak peserta didik maka semakin banyak pula kebutuhan tenaga pengajarnya, begitu juga sebaliknya semakin sedikit peserta didik maka semakin sedikit pula kebutuhan tenaga pengajarnya.

Uraian diatas harus menjadi perhatian JPTS sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dalam menyiapkan lulusannya untuk dapat bekerja di bidang pekerjaan lain selain menjadi tenaga pengajar di SMK Bangunan. Jika lulusan JPTS ingin bekerja sesuai disiplin ilmunya maka para mahasiswa perlu dibekali kompetensi yang dapat dipergunakan juga jika industri membutuhkannya.

Pembangunan dalam bidang Teknik Sipil semakin pesat, baik dalam pembangunan perumahan pemukiman, bangunan jalan dan bangunan air yang


(11)

3

dapat mengakibatkan dampak terhadap lingkungan sekitar. Perkembangan ilmu dan teknologi tak diiringi oleh kemampuan lembaga pendidikan teknologi dan kejuruan menyediakan prasarana dan sarana yang memadai untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang mampu mengikuti perubahan ilmu dan teknologi.

Karakteristik pendidikan teknologi dan kejuruan adalah memiliki sejumlah mata kuliah teori dan praktikum yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sinergi penguasaan mata kuliah teori dan praktikum yang didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, sikap, dan keteampilan para mahasiswa dalam bidang teknologi dan kejuruan.

Pembelajaran Ilmu Ukur Tanah terdiri dari beberapa kompetensi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk pembelajaran di SMK dan untuk memenuhi kebutuhan tenaga keja di dunia industri.

Sistem informasi geografis (SIG) merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam pembelajaran Ilmu Ukur Tanah. Proses pembelajaran SIG yang selama ini diterapkan lebih banyak menitik beratkan pada teori pemaparan tentang SIG ini, hal ini dikarenakan terdapat beberapa kendala dalam penyelenggaraan praktik kompetensi ini seperti, sulitnya mendapatkan bahan-bahan mentah seperti foto citra satelit karena memerlukan pembiayaan yang sangat besar, selain itu juga penguasaan perangkat lunak yang masih kurang dipahami oleh para mahasiswa menjadi kendala sangat minimnya pembelajaran SIG ini.


(12)

4

Perkembangan teknologi internet yang begitu pesat diharapkan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalah pembelajaran SIG ini dengan cara memanfaatkan citra satelit yang sudah tersedia di internet secara gratis.

Melihat permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengembangan Pembelajaran Sistem Informasi Geografis Menggunakan Citra Satelit dari Internet Untuk Meningkatkan Kompetensi

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI”.

B. Identifikasi Masalah

Uraian belakang masalah menunjukan adanya permasalahan di lapangan yaitu:

1. Kurangnya kesempatan menjadi pengajar di SMK bangunan

2. Perkembangan ilmu dan teknologi tak diiringi oleh kemampuan lembaga pendidikan teknologi dan kejuruan menyediakan prasarana dan sarana yang memadai

3. Belum dikembangkannya metode pembelajaran SIG yang bisa dilakukan dengan biaya murah, pencarian data mudah dan dengan waktu yang relatif lebih cepat.


(13)

5

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan dalam suatu penelitian sehingga pokok permasalahan dapat dibahas secara mendalam. Dari permasalahan diatas, masalah yang ingin di bahas pada peneitian ini yaitu:

1. Pembelajaran SIG dibatasi pada penggunaan citra satelit dari internet yang dibuat oleh Google Earth

2. Perangkat lunak yang digunakan adalah Arcview 3.3 yang diunduh dari website ESRI

3. Kompetensi bidang surveying untuk mahasiswa PTB dibatasi hanya pada kompetensi pemetaan digital dan SIG dasar (basic).

4. Developmental research dilakukan dengan pola prototype/risntisan atau belum dilakukan secara sempurna karena terbatas sumberdaya (waktu dan dana).

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai belum dikembangkannya metode pembelajaran SIG yang dapat dilaksanakan secara tepat guna untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa JPTS.

Rumusan rmasalah penelitian diuraikan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana standar prosedur operasional baku pembelajaran SIG berbasis digital dengan memanfaatkan citra satelit yang ada di internet?


(14)

6

2. Bagai mana flow chart/diagram alir dalam pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet?

3. Bagaimana audio visual pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet?

4. Bagaimana tingkat penguasaan kompetensi mahasiswa JPTS sebelum dan setelah diberikan materi pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet?

E. Definisi Istilah

1. Pengembangan pendidikan yaitu suatu proses atau usaha untuk meningkatkan mutu pembelajaran (KBBI Dalam Jaringan : 2012).

2. Sistem informasi geografis yaitu suatu sistem yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. (Rice : 2000 dalam Setiawan : 2010)

3. Citra Satelit atau penginderaan jauh yaitu ilmu dan seni untuk memperoleh

informasi tentang objek, daerah, atau gejaala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji. (Sutanto : 1992)

4. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas di bidang tertentu. (sundoro : 2008)


(15)

7

F. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran Sistem Informasi Geografis (SIG) sehingga dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa JPTS. Adapun rincian dari tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran prosedur operasional baku pembelajaran SIG berbasis digital dengan memanfaatkan citra satelit yang ada di internet

2. Untuk mengetahui gambaran flow chart/diagram alir dalam pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet.

3. Untuk mengetahui bentuk audio visual pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet.

4. Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi mahasiswa JPTS sebelum dan setelah diberikan materi pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat-manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Bagi pembaca dapat mengetahui gambaran proses pembelajaran SIG dengan menggunakan citra satelit dari internet,

2. Bagi JPTS dapat menambah referensi model pembelajaran pada mata kuliah ilmu ukur tanah,

3. Bagi peneliti, masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian pengembangan dan mengenali standar operasi posedur pembelajaran SIG dengan menggunakan citra satelit dari internet.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yaitu langkah atau cara yang digunakan untuk mendapatkan data, menganalisis data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu dengan metode analitik korelatif tindakan pengembangan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan melalui pendekatan analitik dengan melihat hubungan sebelum dan setelah dilakukan tindakan dalam pengembangan metode tertentu.

Metode analitik korelatif tindakan pengembangan cocok digunakan dalam penelitian ini, karena sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian, yaitu mengungkapkan permasalahan dan memecahkan permasalahan tersebut pada saat penelitian dilakukan, yaitu mengenai peningkatan pemahaman mahasiswa pada pembelajaran Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan citra satelit dari internet pada Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK-UPI.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 161) “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Dalam prisipnya penelitian


(17)

45

ditujukan untuk membahas dan memecahkan masalah yang ditimbulkan dari gejala yang berbeda. Pada penelitian ini yang diteliti hanya satu variabel saja.

Penelitian ini terdapat satu variabel utama, yaitu : “Pemahaman mahasiswa dalam pembelajaran Sistem Informasi Geografis sesudah pre test, sesudah post test, dan sesudah post post test.”

2. Paradigma Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran tentang alur dari penelitian ini dapat dijabarkan dalam paradigma penelitian. Paradigma penelitian dibuat untuk memudahkan menganalisis dan penggambaran pola pikir peneliti. Paradigma merupakan alur berpikir, berupa suatu konsep dasar atau wawasan yang digunakan pada waktu menangkap dan menjelaskan suatu gejala.

Berdasarkan penjelasan di atas dan variabel-variabel penelitian maka paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :


(18)

46

Gambar 9. Alur Penelitian

Silabus Buku referensi Hasil pembelajaran

Ilmu Ukur Tanah

Mahasiswa Hasil SIG

Pre test

Hasil pre-test

Treatmen Diagram alir SOP

Post test

Hasil post test

Post post test

Hasil post post test Membuat model

Audio visual Peneliti

Diskusi pakar

Hasil pembahasan

Kesimpulan dan saran Umpan balik masukan studi Treatmen


(19)

47

C. Data dan Sumber Data 1. Data

Arikunto, (2010: 161), mengungkapkan bahwa “data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka”. Data juga merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Data merupakan fakta-fakta yang telah dipilih untuk dijadikan bukti dalam rangka pembuktian atau penguat alasan dalam pengambilan keputusan.

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Pemahaman Mahasiswa pada pembelajaran Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan Citra Satelit dari internet

b. Jumlah mahasiswa angkatan 2010 dan 2011, di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang mengikuti perkuliahan Ilmu Ukur Tanah.

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis memerlukan sumber data untuk subyek penelitian baik berupa tempat, benda, manusia dan sebagainya. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 172) “sumber data adalah subyek darimana data itu diperoleh.”

Di dalam penelitian ini penulis mendapat data yang bersumber dari:

a. Mahasiswa angkatan 2010 dan 2011, di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.


(20)

48

b. Observasi melalui survei lapangan dan data test sebelum, sesudah dan pengulangan tindakan dalam pengembangan metode tertentu.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sukardi (2003: 53), “… populasi pada prinsipnya semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir dari suatu penelitian.”

Penelitian dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi di Jl. Setiabudhi Bandung. Populasi yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI angkatan 2010 dan 2011 yang mengikuti perkuliahan Ilmu Ukur Tanah tahun akademik 2012/2013.

2. Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini, peneliti didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:109) mengemukakan bahwa :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih....”


(21)

49

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Prasyarat dan prosedur penelitian diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut dimaksudkan supaya data yang didapat akurat. Pengumpulan data memerlukan instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data.

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara

„Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara, dengan tujuan untuk menggali data/informasi yang diperlukan bagi pemecahan masalah penelitian‟. (Moeloeng, MA 1992: 135).

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan data tentang Sistem Informasi Geografis pada perkuliahan Ilmu Ukur Tanah di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, FPTK UPI. b. Teknik Observasi

Observasi dipergunakan ketika memulai penelitian, maksudnya untuk memberikan gambaran awal serta mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti dengan cara pengamatan secara langsung ke lokasi tempat penelitian, seperti yang diungkapkan Kartono (1990 :157) bahwa : „ Teknik observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala- gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan'. Dengan cara melakukan


(22)

50

observasi lapangan peneliti dapat melaksanakan pengamatan dan pencatatan mengenai fenomena yang ada pada proses belajar mahasiswa tentang materi Sistem Informasi Geografis.

Data hasil observasi yang diperoleh berupa dokumentasi proses belajar mengenai materi Sistem informasi Geografis dan tulisan dalam bentuk deskripsi. c. Teknik Tes Tertulis

Instrumen evaluasi dan pengukuran hasil belajar mengajar dapat dibedakan ke dalam alat ukur baku (standardized achievement test) dan alat ukur prestasi belajar buatan guru. Alat ukur baku lazimnya dikembangkan oleh sekelompok ahli dan telah diuji dengan cermat dan teliti. Sedangkan alat ukur prestasi belajar buatan guru lazimnya dikembangkan oleh para guru sendiri untuk keperluan proses belajar mengajar. Tes atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang belum baku artinya belum melalui proses pengujian yang cermat dan teliti. Jenis tes itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu tes essai dan tes objektif.

Jenis tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Syamsudin (2002 : 190) mengemukakan:

„Tes objektif mungkin akan lebih ampuh untuk mengungkapkan aspek kognitif untuk tingkat-tingkat pengetahuan, pemahaman, serta aplikasinya‟.

Tes dalam penelitian bertujuan untuk melihat tingkat pemahaman mahasiswa akan materi perkuliahan Ilmu Ukur Tanah khususnya materi Sistem Informasi Geografis.


(23)

51

2. Kisi – kisi Instrumen

Untuk mempermudah perolehan data, maka sebelum membuat instrument penelitian terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen penelitian sebagai rambu-rambu untuk pengukuran suatu variabel.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian untuk variabel pembelajaran Sistem Informasi Geografis menggunakan Citra Satelit dari internet dengan menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Untuk melengkapai variabel digunakan teknik wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Menurut Arikunto (1998: 160):

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Lebih lanjut Arikunto (1998: 160) mengemukakan bahwa:

Sebuah instrumen dikatakan juga valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari


(24)

52

Validitas item tes obyektif ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi produk momen. Rumus ini digunakan karena skor tiap item sama, yaitu jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy          

 (Arikunto, 1998: 160)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

N = Jumlah peserta diklat uji coba X = Skor uji coba

Y = skor total

untuk mengetahui signifikansi skor validitas, maka digunakan uji t sebagai berikut: 2 1 2 r n r t 

 (Sudjana, 1992: 380)

Keterangan:

n = banyaknya responden r = koefisien korelasi

Butir soal yang diuji dikatakan valid jika thitung lebih besar daripada ttabel pada taraf nyata (  ) = 0,05 dengan dk = n – 2.


(25)

53

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (1998: 170) mengemukakan bahwa:

Reliabel artinya dapat dipercaya. Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda, sehingga untuk mengetahui reliabilitas intrumen digunakan rumus K-R 20 sebagai berikut:              2 2 11 1 x x S pq S n n

r (Arikunto, 1998: 182)

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas

n = banyaknya butir soal

2 x S

= varians total

p = proporsi subjek yang menjawab benar.

q = proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)

Rumus uji t, seperti untuk mengetahui signifikansi skor validitas, digunakan untuk mengetahui signifikansi skor reliabilitas.


(26)

54

3. Derajat Kesulitan (DK)

Tingkat kesulitan ini dimaksudkan untuk mengetahui sulit atau mudahnya soal yang digunakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Untuk menentukan tingkat kesulitan ini digunakan

Rumus : P = B/JS (Kartawidjaja, 1987:106 dalam carwaya : 2009) Dengan : P = Indeks kesulitan

B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta tes

Untuk mengiterpretasi besar indeks kesulitan oleh Kartawidjaja, (1987:106) digunakan kriteria tingkat kesulitan berikut ini :

Tabel 1

Klasifikasi Tingkat Kesulitan Butir Soal

Indeks Kesulitan Kriteria

0 % - 20 % Soal Sangat Sulit 21 % - 40 % Soal Sulit

41 % - 60 % Soal Cukup Sulit 61 % - 80 % Soal Mudah

81 % - 100% Soal Sangat Mudah

4. Daya Pembeda

Syamsudin (2002 : 197) alat ukur prestasi belajar mengajar harus memiliki keampuhan (effectiveness), hal ini memiliki maksud bahwa

... mempunyai daya untuk membedakan antara siswa yang pandai (upper


(27)

55

Untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus :

JB BB JA BA

DP 

yaitu :

DP = daya pembeda

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

Tabel 2

Klasifikasi Daya Pembeda: Indeks Daya Pembeda Kriteria

0 % - 20 % Jelek

21 % - 40 % Cukup

41 % – 70 % Baik

71 % – 100% Baik Sekali

(Subana, 2001: 134)

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi yang selanjutnya dianalisis sehingga dapat memperoleh jawaban terhadap permasalahan


(28)

56

yang dikemukakan sebelumnya. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini meliputi beberapa tahapan :

1. Tahap Persiapan

a. Menganalisis topik materi

b. Menyusun rancangan model pembelajaran Sistem Informasi Geografis menggunakan Citra Satelit dari internet

c. Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes

d. Menghubungi dosen yang bersangkutan untuk menentukan tanggal penelitian dan menginformasikan alur pembelajaran yang akan dilaksanakan

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengadakan test awal (pre test) dengan alokasi waktu 60 menit. b. Pelaksanaan treatment pertama.

c. Pelaksanaan post test dengan alokasi waktu 60 menit. d. Pelaksanaan treatment kedua setelah.

e. Pelaksanaan post post test. f. Pelaksanaan dokumentasi g. Pelaksanaan wawancara

3. Tahap Akhir

a. Mengumpulkan semua data yang diperoleh, baik kualitatif maupun kuantitatif


(29)

57

b. Mengolah data hasil penelitian

c. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian d. Menarik kesimpulan

e. Menyususn laporan

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Prosentase

Teknik analisis data menggunakan analisis prosentase. Data yang ada dihitung frekuensinya kemudian diprosentasekan. Rumus prosentase yang digunakan :

% 100

0 x N

f

P  (Surakhmad, 1998 : 209 dalam Carwaya : 2009) Keterangan :

P = Prosentase

fo = frekuensi jawaban N = jumlah responden

Setelah data diproses, maka data tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria pemahaman oleh Arikunto, (1997:354) :


(30)

58

Tabel 3

Klasifikasi Tingkat Pemahaman

PAP Index Kriteria

0% < X < 45 % 0 % - 20 % Tidak paham = E 45% < X < 55 % 21 % - 40 % Kurang paham = D 55% < X < 75 % 41 % - 60 % Cukup paham = C 75% < X < 85 % 61 % - 80 % paham = B

> 85 % 81 % - 100% Sangat paham = A

2. Paired Sample t-Test

Paired sample t-test digunakan untuk:

a. Membandingkan mean dari suatu sampel yang berpasangan (paired). b. Sampel berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan subyek yang

sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Rumus paired sample t-test :

) 1 (

2

  

N N

d x Md

t (Arikunto, 2002:275)

Keterangan:

Md = mean dari perbesaan tes 1 dengan tes 2 (tes 2 – tes 1) xd = deviasi masing-masing subjek (d - Md)

x2d = jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sample d.b. = ditentukan dengan N-1


(31)

59

Untuk menginterpretasi tingkat signifikansi, t hitung dibandingkan terhadap t tabel.

Sebagai pembanding uji t-test paired sample, yaitu digunakan perhitungan dengan menggunakan software SPSS versi 15.


(32)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, terdapat beberapa temuan penelitian yang dapat disimpulkan berkenaan dengan tingkat pemahaman mahasiswa dalam pembelajaran Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan citra satelit dari internet. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Implementasi standar operasi prosedur lebih sulit ditangkap oleh mahasiswa dalam pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet, hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya jumlah pertemuan di kelas pada penerapan pembelajaran dengan sstandar operasi prosedur.

2. Implementasi model diagram alir sulit ditangkap oleh mahasiswa dalam pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet, hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya jumlah pertemuan di kelas pada penerapan pembelajaran dengan sstandar diagram alir.

3. Implementasi model audio visual yang tepat untuk menjelaskan pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet yang prosedural, praktis, cepat dan tepat dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa mahasiswa JPTS dalam mata kuliah Ilmu Ukur Tanah.


(33)

80

4. Media internet yang sudah mudah diakses di lingkungan kampus dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa dalam peningkatan kompetensi apabila media internet tersebut dipergunakan secara bijaksana.

5. Uji hipotesis yang signifikan pada perbedaan nilai rata-rata hasil post-tes dan pos test, hal ini dilihat dari hasil uji t-test bahwa nilai rata-rata hasil post-test berbeda cukup jauh, sedankan perbedaan hasil pre-post-test dan post-post-test tidak terdapat perbedaan yang signifikan, hal tersebut dapat terlihat dari hasil nilai rata-rata test dan post-test, dilihat juga dari t hitung pada perbadingan test dan post-test t hitung lebih kecil dari t tabel artinya perbedaan antara pre-test dan post-pre-test tidak signifikan. Hasil uji t-pre-test pada perbandingan post-pre-test dan post post-test, t hitung lebih besar dari t tabel artinya perbedaan antara post-test dan post post-test signifikan.

5.1Saran

Mengacu pada temuan dan kesimpulan penelitian yang dijelaskan diatas, maka beberapa saran perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

1. Jumlah pertemuan pada penerapan standar operasi prosedur untuk menjelaskan pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet tidak cukup hanya dalam satu kali pertemuan, perlua adanya pembahasan yang lebih mendalam agar mahasiswa dapat menangkap apa yang dijelaskan

2. Jumlah pertemuan pada penerapan diagram alir untuk menjelaskan pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet tidak cukup hanya dalam satu kali pertemuan, perlua adanya pembahasan yang lebih mendalam


(34)

81

agar mahasiswa dapat menangkap apa yang dijelaskan baik itu dalama hal membaca maksud dari diagram alir maupun maksud dari materi yang disampaikan melalui diagram alir tersebut.

3. Pada proses upaya peningkatan kompetensi mahasiswa, sebelum melaksanakan pembelajaran denga produk pembelajaran (SOP dan diagram alir) alangkah lebih baiknya mahasiswa diingatkan kembali mengenai materi-materi sebelumnya yang telah dipelajari agar pada saat mahasiswa menerima treatmen bias menangkap pembelajaran yang disampaikan melalui produk tersebut. 4. Implementasi audio visual yang tepat untuk menjelaskan pembelajaran SIG

menggunakan citra satelit dari internet pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah, telah berhasil dan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pembuatan peta bereferesi geografis, perlu dilakukan di masa yang akan datang agar beberapa kriteria keberhasilan penelitian pengembangan kegiatan pembelajaran Ilmu Ukur Tanah dapat tercapai sepenuhnya.

5. Penerapan media internet sebagai referensi dalam pencarian peta dasar pada pembelajaran Sistem Iformasi Geografis dapat diimplementasikan agar mahasiswa lebih mudah dalam pencarian peta dasar dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar mengingat proses pengambilan peta (download) dalam internet bias dilakukan secara gratis. Penerapan media internet dalam pencarian peta dasar dapat juga dijadikan sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat.


(35)

82

6. Inovasi-inovasi dalam upaya peningkatan kompetensi mahasiswa harus terus dilakukan dan mendapat apreasiasi yang positif dari penyelenggara pendidikan agar proses pembelajaran lebih bervariatif, menarik, dan tidak membosankan.


(36)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta; Rineka Cipta.

Arikunto. S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Carwaya. (2009). Pengembangan Pembelajaran Mekanika Rekayasa III Dengan

Model Analisis Struktur Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa JPTS. Skripsi sarjana pada FPTK UPI. Tidak

diterbitkan.

Oktaviandy, N. (2012) Penelitian Pengembangan- Development Research. [Online]Tersedia:http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian pengembangan-development-research/ (1 April 2012)

Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi Geografis – Konsep-konsep Dasar.

Bandung; Informatika Bandung.

Prahasta, (2010), Sistem Informasi Geografis – Tutorial Penggunaan Arcview

Bandung: Informatika Bandung

Purwaamijaya, I.M. (2008). Konversi Peta Analog Menjadi Digital Pada

Praktikum Ilmu Ukur Tanah Untuk Meningkatkan Keterampilan Mendigitasi Peta. Bandung Jawa Barat : Universitas Pendidikan Indonesia.

Ramdan. (2012). Penginderaan Jauh dan Interpretasinya.

[Online]http://sundana.wordpress.com/2008/12/09/pengindraan-jauh interpretasinya/ (9 Desember 2008)

Setiawan, I. (2010) Dasar-Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung; Buana Nusantara Press.

Sudjana, Nana. (1989). Metode Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito. Sukardi. (2003) Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta; PT. Bumi Aksara.


(37)

84

Sukmadinata, N. (2005) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan; Bandung; Alfabeta Sumarno, A. (2012). Penelitian Pengembangan.

[Online]Tersedia:blog.elearning.unesa.ac.id/alim.../penelitian-pengembangan (13 februari 2012)

Sundoro, A. (2008). Perbandingan Prestasi Belajar Peserta Diklat yang

Menggunakan Media Video Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Gambar Pada Teori Pembubutan Tirus. Skripsi sarjana pada FPTK UPI.

Tidak diterbitkan.

Sutanto. (1992). Penginderaan Jauh. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press. Syamsudin, Abin. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Yulianti, V. (2009). Pengembangan Evaluasi Lahan Menggunakan AutodeskMap

Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa JPTS FPTK UPI Pada Teknik Penyehatan. Skripsi sarjana pada FPTK UPI. Tidak diterbitkan.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, terdapat beberapa temuan penelitian yang dapat disimpulkan berkenaan dengan tingkat pemahaman mahasiswa dalam pembelajaran Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan citra satelit dari internet. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Implementasi standar operasi prosedur lebih sulit ditangkap oleh mahasiswa dalam pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet, hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya jumlah pertemuan di kelas pada penerapan pembelajaran dengan sstandar operasi prosedur.

2. Implementasi model diagram alir sulit ditangkap oleh mahasiswa dalam pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet, hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya jumlah pertemuan di kelas pada penerapan pembelajaran dengan sstandar diagram alir.

3. Implementasi model audio visual yang tepat untuk menjelaskan pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet yang prosedural, praktis, cepat dan tepat dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa mahasiswa JPTS dalam mata kuliah Ilmu Ukur Tanah.


(2)

4. Media internet yang sudah mudah diakses di lingkungan kampus dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa dalam peningkatan kompetensi apabila media internet tersebut dipergunakan secara bijaksana.

5. Uji hipotesis yang signifikan pada perbedaan nilai rata-rata hasil post-tes dan pos test, hal ini dilihat dari hasil uji t-test bahwa nilai rata-rata hasil post-test berbeda cukup jauh, sedankan perbedaan hasil pre-post-test dan post-post-test tidak terdapat perbedaan yang signifikan, hal tersebut dapat terlihat dari hasil nilai rata-rata test dan post-test, dilihat juga dari t hitung pada perbadingan test dan post-test t hitung lebih kecil dari t tabel artinya perbedaan antara pre-test dan post-pre-test tidak signifikan. Hasil uji t-pre-test pada perbandingan post-pre-test dan post post-test, t hitung lebih besar dari t tabel artinya perbedaan antara post-test dan post post-test signifikan.

5.1Saran

Mengacu pada temuan dan kesimpulan penelitian yang dijelaskan diatas, maka beberapa saran perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

1. Jumlah pertemuan pada penerapan standar operasi prosedur untuk menjelaskan pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet tidak cukup hanya dalam satu kali pertemuan, perlua adanya pembahasan yang lebih mendalam agar mahasiswa dapat menangkap apa yang dijelaskan

2. Jumlah pertemuan pada penerapan diagram alir untuk menjelaskan pembelajaran SIG menggunakan citra satelit dari internet tidak cukup hanya dalam satu kali pertemuan, perlua adanya pembahasan yang lebih mendalam


(3)

agar mahasiswa dapat menangkap apa yang dijelaskan baik itu dalama hal membaca maksud dari diagram alir maupun maksud dari materi yang disampaikan melalui diagram alir tersebut.

3. Pada proses upaya peningkatan kompetensi mahasiswa, sebelum melaksanakan pembelajaran denga produk pembelajaran (SOP dan diagram alir) alangkah lebih baiknya mahasiswa diingatkan kembali mengenai materi-materi sebelumnya yang telah dipelajari agar pada saat mahasiswa menerima treatmen bias menangkap pembelajaran yang disampaikan melalui produk tersebut. 4. Implementasi audio visual yang tepat untuk menjelaskan pembelajaran SIG

menggunakan citra satelit dari internet pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah, telah berhasil dan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pembuatan peta bereferesi geografis, perlu dilakukan di masa yang akan datang agar beberapa kriteria keberhasilan penelitian pengembangan kegiatan pembelajaran Ilmu Ukur Tanah dapat tercapai sepenuhnya.

5. Penerapan media internet sebagai referensi dalam pencarian peta dasar pada pembelajaran Sistem Iformasi Geografis dapat diimplementasikan agar mahasiswa lebih mudah dalam pencarian peta dasar dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar mengingat proses pengambilan peta (download) dalam internet bias dilakukan secara gratis. Penerapan media internet dalam pencarian peta dasar dapat juga dijadikan sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat.


(4)

6. Inovasi-inovasi dalam upaya peningkatan kompetensi mahasiswa harus terus dilakukan dan mendapat apreasiasi yang positif dari penyelenggara pendidikan agar proses pembelajaran lebih bervariatif, menarik, dan tidak membosankan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian. Jakarta; Rineka Cipta.

Arikunto. S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Carwaya. (2009). Pengembangan Pembelajaran Mekanika Rekayasa III Dengan Model Analisis Struktur Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa JPTS. Skripsi sarjana pada FPTK UPI. Tidak diterbitkan.

Oktaviandy, N. (2012) Penelitian Pengembangan- Development Research. [Online]Tersedia:http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian pengembangan-development-research/ (1 April 2012)

Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi Geografis – Konsep-konsep Dasar. Bandung; Informatika Bandung.

Prahasta, (2010), Sistem Informasi Geografis – Tutorial Penggunaan Arcview Bandung: Informatika Bandung

Purwaamijaya, I.M. (2008). Konversi Peta Analog Menjadi Digital Pada Praktikum Ilmu Ukur Tanah Untuk Meningkatkan Keterampilan Mendigitasi Peta. Bandung Jawa Barat : Universitas Pendidikan Indonesia. Ramdan. (2012). Penginderaan Jauh dan Interpretasinya.

[Online]http://sundana.wordpress.com/2008/12/09/pengindraan-jauh interpretasinya/ (9 Desember 2008)

Setiawan, I. (2010) Dasar-Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung; Buana Nusantara Press.

Sudjana, Nana. (1989). Metode Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito. Sukardi. (2003) Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta; PT. Bumi Aksara.


(6)

Sukmadinata, N. (2005) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan; Bandung; Alfabeta Sumarno, A. (2012). Penelitian Pengembangan.

[Online]Tersedia:blog.elearning.unesa.ac.id/alim.../penelitian-pengembangan (13 februari 2012)

Sundoro, A. (2008). Perbandingan Prestasi Belajar Peserta Diklat yang Menggunakan Media Video Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Gambar Pada Teori Pembubutan Tirus. Skripsi sarjana pada FPTK UPI. Tidak diterbitkan.

Sutanto. (1992). Penginderaan Jauh. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press. Syamsudin, Abin. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.

Yulianti, V. (2009). Pengembangan Evaluasi Lahan Menggunakan AutodeskMap Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa JPTS FPTK UPI Pada Teknik Penyehatan. Skripsi sarjana pada FPTK UPI. Tidak diterbitkan.