Perancangan Interior Panti Wreda dengan Konsep Secure and Friendly di Bandung.

(1)

  iv  ABSTRAK  

 

Masa tua merupakan masa untuk menikmati hidup, dimana pendidikan, karir dan keluarga sudah dilalui,. Banyak para lansia menghabiskan masa tuanya untuk menikmati hidup. Namun banyak lansia yang kebingungan untuk mengisi masa tuanya dan banyak pula yang tidak ditemani dan di urus pada masa tuannya dikarenakan anaknya yang sibuk dan semakin berkurangnya perkumpulan sosial lansia, sehingga ia merasa kesepian dan mengakibatkaa lansia menjadi sedih dan cemas..

Diperlukan perkumpulan lansia yang membuat lansia tidak merasakan kesepian dan aktif setiap harinya panti wreda yang membuat lansia tidak merasa kesepian dengan memberikan desain yang tidak membuat lansia merasa kesepian dan cemas serta mebuat lansia memiliki banyak aktivitas yang dilakukan bersama-sama dengan para penghuni panti wreda maupun denga staff dan kegiatan sehari-hari yang membuat lansia aktif sehingga lansia melupakan rasa kesepiannya dengan suasana ruang yang tidak asing dan lansia sukai.


(2)

  v  ABSTRACT

Golden age is the age of life enjoyment as education, career and family matters have

surpassed. The elderly, nevertheless, find themselves in state of being perplexed due to the

fact that they have no one to accompany them since their kids are mostly preoccupied with

their jobs and the availability of the house for the elderly is even more decreasing. That leads

to the feeling of loneliness and anxiety as well as sadness.Thus, there must be more nursing

homes made into existence so that they will no longer have lonely lives. An appropriate

design to cater for those needs must be provided to allow them to have activities between the

residents and definitely to make them forget about their loneliness with the comfy rooms for

each of them.


(3)

  vi 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

2.1Identifikasi Masalah ... 2

3.1Gagasan ... 3

4.1Rumusan Masalah ... 4

5.1Tujuan Dan Manfaat Perancangan ... 4

6.1Ruang Lingkup Perancangan ... 5

7.1Sistematika Penulisan ... 5

BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Panti ... 6

2.1.2 Pengertian Werdha ... 7

2.1.3 Pengertian Lansia ... 7

2.2 Masalah Yang Sering Terjadi Pada Lansia ... 7

2.3 Dukungan Emosional ... 11

2.5 Klarifikasi Kegiatan ... 12

2.6 Klarifikasi Fasilitas Panti Wreda ... 17

2.7 Standar Ergonomi & Fasilitas Penunjang Untuk Lansia ... 18

2.7.1 Fasilitas Kamar Mandi ... 22

2.7.2 Fasilitas Kamar Tidur ... 24

2.7.3 Fasilitas Dapur ... 30

2.8 Perancangan Dan Elemen Desain Untuk Lansia ... 29

2.8.1 Alokasi Ruang Dan Sirkulasi...29

2.8.2 Furniture... ... 30

2.8.3 Pencahayaan ... 31

2.9 Studi Banding Rukun Senior Living ... 34

BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1Deskripsi Proyek ... 38

3.2Deskripsi Tapak ... 38

3.2.1 Analisa Fungsi ... 40

3.2.2 Analisa Site Dan Building ... 41

3.3IdentifikasiPengguna ... 46

3.4Flow Activity, Kebutuhan Ruang, Zoning-Blocking ... 52

3.5Konsep Perancangan ... 55

BAB IV Aplikasi Konsep Terhadap Perancangan Interior ... 60

4.1 Tema dan Konsep ... 60

4.1.1 Deskripsi Tema ... 60


(4)

  vii 

4.1.3 Tujuan ... 62

4.1.4 Konsep Perancangan ... 63

4.1.5 Study Image ... 68

4.1.6 Penerapan Desain ... 69

BAB V KESIMPULAN ... 84

Daftar Pustaka ... 85

                                                                               


(5)

  viii 

DAFTAR GAMBAR

BAB II STUDI LITERATUR

2.1 Skema Ruang&Fungsi Dari Perawatan Lansia ... 13

2.2 Mobilitas Lansia Di Dalam Ruangan ... 16

2.3 Rumah Lansia Menurut Jumlah Orang ... 18

2.4 Masalah Yang Sering Terjadi Pada Lansia ... 21

2.5 kamar mandi dengan railling disetiap sisi ... 21

2.6 Railling ... 23

2.7 Kamar Tidur Lansia ... 23

2.8 Cupboard Kitchen ... 27

2.9 Railling Dapur ... 27

2.10 Ukuran Persentil Lansia ... 28

2.11 Ukuran Persentil Lansia ... 28

2.12 Jangkauan Maksimal Lansia ... 27

2.13 Jangkauan Manusia Pekursi Roda ... 29

2.14 Mobilitas Pekursi Roda ... 29

2.15 rancangan area bermain ... 32

2.16 Kebutuhan Luas Minimum ... 34

2.17 Rukun Senior Living ... 35

2.18 Koridor Rukun Senior Living ... 36

2.19 Koridor Rukun Senior Living ... 36

2.20 Alarm ... 36

2.21 Kamar Tidur ... 36

2.22 Closet Kamar Mandi ... 36

2.23 Shower Area ... 37

BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1Site analysis ... 39

3.2Fasad bangunan ... 41

3.3 site plan ... 51

3.4 Zoning & Blocking Ground Plan Blok A ... 52

3.5 Zoning & Blocking Lantai 1 Blok A ... 52

3.6 Zoning & Blocking lantai dasar blok b ... 52

3.7 Zoning & Blocking Lantai 1 Blok b ... 53

3.8 Zoning & Blocking Lantai 2 Blok b ... 54

3.9 Zoning & Blocking Ground Plan Blok C ... 54

3.10 Zoning & Blocking Lantai 2 Blok C ... 54

3.11 Tekstur ... 55

3.12 Skema Warna ... 56

3.13 General Lighting ... 56

3.14 Spotlight ... 57

3.15 Skema Material ... 58

3.16 Hand Rail ... 58


(6)

  ix 

BAB IV Aplikasi Konsep Terhadap Perancangan Interior

4.1 Study Image ... 56

4.2 Study Image ... 56

4.3 Study Image ... 57

4.4 Hasil Kuisioner ... 59

4.5 Pola dan Bentuk ... 59

4.6 Tekstur ... 59

4.7 Skema Warna ... 60

4.8 General Lighting ... 61

4.9 Study Image ... 61

4.10 Skema Material ... 62

4.11 Handrail ... 63

4.12 Ramp ... 63

4.13 Study Image ... 64

4.14 Perspektif Lobi ... 65

4.15 Denah Lobi ... 66

4.16 Potongan Lobi ... 66

4.17 Denah Ruang Komunitas ... 67

4.18 Perspektif Ruang Komunitas ... 68

4.19 Potongan Ruang Komunitas ... 68

4.20 Denah Ruang Aktivitas ... 69

4.21 Potongan Ruang Aktivitas ... 69

4.22 Pesrpektif Ruang aktivitas ... 70

4.23 Denah Kamar Lansia ... 71

4.24 Perspektif Kamar Lansia ... 72

4.25 Furniture Lemari ... 72

4.26 Perspektif Selasar Kamar ... 73

4.27 Perspektif Selasar Kamar ... 73

4.28 Perspektif Selasar Kamar ... 73

4.29 Detail Plafon Ruang Komuntias ... 74

4.30 Detail Plafon Ruang Aktivitas ... 74

4.31 Detail Dinding washtafel ... 75

4.32 Detail Partisi Dapur ... 75

4.33 Detail Partisi Karya ... 76

4.34 Detail Kolom Ruang Aktivitas ... 76

4.35 Detail trolley ... 77

4.36 Detail Meja Ruang Komunitas ... 77

4.37 Detail Meja Resepsionis ... 78

4.38 Detail Lemari Kamar ... 78

4.39 Detail Kursi Ruang Aktivitas ... 79

4.40 Detail Kursi Ruang Makan ... 79

 

 


(7)

1   

  UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Masa tua merupakan masa untuk menikmati hidup, dimana pendidikan, karir dan keluarga sudah dilalui. Anak-anak yang sudah dewasa dan tidak perlu mereka urusi lagi. Sehingga banyak para lansia menghabiskan masa tuanya untuk menikmati hidup dengan jalan-jalan, memulai kembali aktivitas-aktivitas yang digemari namun dahulu tidak sempat dilakukan dan berkumpul bersama keluarga.

Namun banyak lansia yang tidak ditemani dan di urus pada masa tuannya dikarenakan lansia yang hidup sebatang kara, pasangan yang meninggal dan anak-anak yang sibuk sehingga tidak sempat untuk mengurus orang tuannya, ada pula lansia yang tidak terurus dikarenakan anaknya yang tidak berkecukupan ekonomi. Dampak mental yang terjadi ialah, lansia merasa kesepian dan merasa tidak berarti lagi dikarenakan tidak ada yang mengurusnya.

Maka diperlukan perkumpulan lansia yang mengurus dan membuat lansia merasa tidak kesepian dan bersemangat kembali. Dimana lansia menikmati masa tuanya dengan hal-hal positif, sehat secara fisik dan mental serta menyeratakan sosial.


(8)

2   

  UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 

1.2 Identifikasi Masalah

1. Lansia yang semakin tua dan memerlukan bantuan khusus. 2. Lansia yang merasa kesepian di masa tuannya.

3. Fasilitas yang diberikan di panti wreda tidak sesuai dengan kebutuhan para lansia.

1.3 Gagasan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, perancang tertarik untuk membuat dan mendesain “panti wreda” karena perancang merasa banyaknya para lansia yang merasa kesepian di masa tuannya dan kebingungan mengisi hal apa yang dilakukan di masa tuannya.

Di Indonesia, panti wreda di buat seadannya dan terkesan kurang baik, serta fasilitas yang diberikan tidak maksimal, padahal panti wreda sendiri selain untuk mengurus orang tua, bisa sebagai kumpulan para lansia untuk mengisi waktu tua mereka dengan berkumpul, melakukan aktifitas seperti bermain games, kerajinan, membaca buku. Maka perancang ingin membuat panti wreda yang memberikan kenyamanan yang baik untuk para lansia yang membuat mereka betah dan nyaman, mengisi waktu mereka dengan hal hal yang mereka sukai tanpa lupa memberikan aktifitas agar kesehatan mereka terjaga.

Selain itu memberikan fasilitas yang maksimal untuk para lansia, seperti area mereka untuk melakukan aktifitas olahraga agar mereka tetap bugar dengan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan para lansia itu sendiri, aktifitas-aktifitas hobi kesuaan mereka seperti berkebun, kerajinan tangan, bermain musik. Fasilitas yang diberikan selain untuk mengembangkan hobi mereka, fasilitas tersebut untuk mereka saling bersosialisasi antar satu sama lain.


(9)

3   

  UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 

Sehingga lansia menikmati masa tuanya dengan hal-hal positif, sehat secara fisik dan mental serta menyeratakan kesetaraan sosial antara para lansia.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan desain interior dengan konsep secure and friendly yang

nyaman dan anti kesepian?

2. Fasilitas apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para lansia menjadi lebih aktif?

1.5Tujuan Dan Manfaat Perancangan a. Tujuan

1. Mempelajari apa saja yang diperlukan untuk para lansia agar merasa nyaman.

2. Memberikan kenyaman dan fasilitas yang menunjang untuk kesehatan fisik dan mental.

3. Mendesain panti wreda yang membuat lansia tidak merasa kesepian dan merasa aman.

b. Manfaat

Dengan dibuatnnya perancangan panti wreda di kota bandung, yang memberikan kenyamanan dan fasilitas yang dibutuhkan lansia dengan maksimal, sehingga membuat para lansia tidak merasa kesepian dan semangat mengisi masa tuanya.

Sehingga panti wreda ini dapat mengubah pikiran masyarakat yang selama ini kurang baik dan orang-orang tidak ragu untuk tinggal dan menitipkan lansia di panti wreda.


(10)

4   

  UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 

1.6 Ruang Lingkup Perancangan

Fasilitas yang akan diberikan untuk panti wreda meliputi:

1. Lobby dan receptionist, dimana pengunjung dan lansia dapat menanyakan

informasi yang berhubungan mengenai fasilitas yang akan diberikan oleh panti wreda ini.

2. Kamar tidur lansia menyediakan tempat tidur, area tv, meja makan, dan kamar mandi.

3. Klinik dan apotik, menyediakan obat dan vitamin setiap hari kepada lansia. Mengontrol tekanan darah, berat badan para lansia.

4. Ruang komunitas, merupakan tempat makan untuk para lansia dan para keluarga atau kerabat yang berkunjung.

5. Taman dan area olahraga, merupakan tempat untuk para lansia bersosialisasi dan melakukan aktivitas olahraga.

6. Activity room, merupakan aktivitas yang dilakukan oleh para lansia setiap hari sesuai dengan apa yang diinginkan lansia seperti melukis,kerajinan tangan, bermain kartu, bermain musik.

7. Kantor karyawan, merupakan kantor karyawan bagian administrasi dan mengerus dan membimbing keperluan lansia.

8. Istirahat karyawan, merupakan tempat beristirahat para karyawan.


(11)

5   

  UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, identifikasi masalah, ide/gagagsan, rumusan masalah, tujuan dan maksud perancangan, sistematika penulisan.

BAB II :

Bab ini menjelaskan tentang konsep, studi literatur yaitu pengertian panti wreda, resatoran, klarifikasi kegiatan/aktivitas lansia, fasilitas panti wreda, dukungan emosional, perawatan fisik, standar ergonomi untuk lansia dan Perencanaan dan elemen desain interior.

BAB III :

Bab ini menjelaskan deskripsi objek yaitu site analisis, analisisi user, analisis fungsional dan programming dan study image.

BAB IV :

Bab ini menjelaskan tentang tema, konsep dan aplikasi konsep pada perancangan

BAB V:

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari perancangan yang telah dibuat.


(12)

84   

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

SIMPULAN

1.1SIMPULAN

Secure andfriendly senior living diperuntukan untuk lansia berumur 60 tahun keatas. Secure and friendly senior living membuat lansia tidak merasa kesepian dengan memberikan desain yang membuat mereka memiliki ruang untuk bersama-sama seperti area makan, ruang aktivitas dan selasar kamar,memaksa mereka untuk beraktivitas bersama-sama seperti ruang makan yang terpisah dengan kamar sehinga mereka harus keluar untuk makan bersama-sama, terdapat area duduk untuk berkomunikasi pada selasar kamar sehingga bila lansia kesepian mereka bisa berkomunikasi di luar dan kegiatan sehari-hari yang membuat lansia aktif seperti membaca buku, kerajinan tangan, bermain games dan berolahrga sehingga lansia melupakan rasa kesepiannya.

Dengan menerapkan gaya desain contemporarry classic yang digemari oleh lansia melalui hasil observasi terhadap beberapa lansia, sehingga lansia merasa nyaman dan tidak merasa asing namun menambkan warna aksen dan gaya desain berbeda pada bagian selasar untuk tidak memberikan kesan monoton dan memperhatikan standar dan fasilitas ergonomi untuk lansia.


(13)

   

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Maryam, Siti. 2008. “Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya”. Jakarta: Salemba Medika

Neufert,Ernst. 1996. “Data Arsitek” Jakarta. Erlangga

Pile, John F.1988. “ interior design”.London. Laurence King Publishing

Piotrowski, Christine M. 2007. “designing commercial interior”. New Jersey: John willey &sons

Tjokronegoro, prof.dr. Arjatmo. 1995. “ kecerdasan pada usia lanjut dan demensia “. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

. Trocchio, Julie. 1980. “ home care for the eldery”.

Internet :

http://www.everydayergonomics.org/agingergonomics/seniorfriendlybedroom.php http://interiordec.about.com/od/retrostyledecorating/a/retrostyledecor.htm

http://www.humus-studio.org/?p=1253

http://health.detik.com/read/2011/12/06/170435/1784303/763/1/ini-dia-5-provinsi-dengan-jumlah-lansia-paling-banyak

http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-panti-jompo.html


(1)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Lansia yang semakin tua dan memerlukan bantuan khusus.

2. Lansia yang merasa kesepian di masa tuannya.

3. Fasilitas yang diberikan di panti wreda tidak sesuai dengan

kebutuhan para lansia.

1.3 Gagasan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, perancang tertarik untuk membuat

dan mendesain “panti wreda” karena perancang merasa banyaknya para lansia

yang merasa kesepian di masa tuannya dan kebingungan mengisi hal apa yang

dilakukan di masa tuannya.

Di Indonesia, panti wreda di buat seadannya dan terkesan kurang baik,

serta fasilitas yang diberikan tidak maksimal, padahal panti wreda sendiri selain

untuk mengurus orang tua, bisa sebagai kumpulan para lansia untuk mengisi

waktu tua mereka dengan berkumpul, melakukan aktifitas seperti bermain games,

kerajinan, membaca buku. Maka perancang ingin membuat panti wreda yang

memberikan kenyamanan yang baik untuk para lansia yang membuat mereka

betah dan nyaman, mengisi waktu mereka dengan hal hal yang mereka sukai

tanpa lupa memberikan aktifitas agar kesehatan mereka terjaga.

Selain itu memberikan fasilitas yang maksimal untuk para lansia, seperti

area mereka untuk melakukan aktifitas olahraga agar mereka tetap bugar dengan

menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan para lansia itu sendiri,

aktifitas-aktifitas hobi kesuaan mereka seperti berkebun, kerajinan tangan, bermain musik.

Fasilitas yang diberikan selain untuk mengembangkan hobi mereka, fasilitas


(2)

  UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA  Sehingga lansia menikmati masa tuanya dengan hal-hal positif, sehat

secara fisik dan mental serta menyeratakan kesetaraan sosial antara para lansia.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan desain interior dengan konsep secure and friendly yang

nyaman dan anti kesepian?

2. Fasilitas apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para lansia

menjadi lebih aktif?

1.5Tujuan Dan Manfaat Perancangan

a. Tujuan

1. Mempelajari apa saja yang diperlukan untuk para lansia agar merasa

nyaman.

2. Memberikan kenyaman dan fasilitas yang menunjang untuk kesehatan

fisik dan mental.

3. Mendesain panti wreda yang membuat lansia tidak merasa kesepian dan

merasa aman.

b. Manfaat

Dengan dibuatnnya perancangan panti wreda di kota bandung,

yang memberikan kenyamanan dan fasilitas yang dibutuhkan lansia

dengan maksimal, sehingga membuat para lansia tidak merasa kesepian

dan semangat mengisi masa tuanya.

Sehingga panti wreda ini dapat mengubah pikiran masyarakat yang

selama ini kurang baik dan orang-orang tidak ragu untuk tinggal dan


(3)

1.6 Ruang Lingkup Perancangan

Fasilitas yang akan diberikan untuk panti wreda meliputi:

1. Lobby dan receptionist, dimana pengunjung dan lansia dapat menanyakan informasi yang berhubungan mengenai fasilitas yang akan diberikan oleh

panti wreda ini.

2. Kamar tidur lansia menyediakan tempat tidur, area tv, meja makan, dan

kamar mandi.

3. Klinik dan apotik, menyediakan obat dan vitamin setiap hari kepada

lansia. Mengontrol tekanan darah, berat badan para lansia.

4. Ruang komunitas, merupakan tempat makan untuk para lansia dan para

keluarga atau kerabat yang berkunjung.

5. Taman dan area olahraga, merupakan tempat untuk para lansia

bersosialisasi dan melakukan aktivitas olahraga.

6. Activity room, merupakan aktivitas yang dilakukan oleh para lansia setiap

hari sesuai dengan apa yang diinginkan lansia seperti melukis,kerajinan

tangan, bermain kartu, bermain musik.

7. Kantor karyawan, merupakan kantor karyawan bagian administrasi dan

mengerus dan membimbing keperluan lansia.

8. Istirahat karyawan, merupakan tempat beristirahat para karyawan.


(4)

  UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA  1.7 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, identifikasi masalah, ide/gagagsan, rumusan masalah, tujuan dan maksud perancangan, sistematika penulisan.

BAB II :

Bab ini menjelaskan tentang konsep, studi literatur yaitu pengertian panti

wreda, resatoran, klarifikasi kegiatan/aktivitas lansia, fasilitas panti wreda,

dukungan emosional, perawatan fisik, standar ergonomi untuk lansia dan

Perencanaan dan elemen desain interior.

BAB III :

Bab ini menjelaskan deskripsi objek yaitu site analisis, analisisi user, analisis

fungsional dan programming dan study image.

BAB IV :

Bab ini menjelaskan tentang tema, konsep dan aplikasi konsep pada

perancangan

BAB V:

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari perancangan yang telah dibuat.


(5)

BAB V

SIMPULAN

1.1SIMPULAN

Secure andfriendly senior living diperuntukan untuk lansia berumur 60 tahun keatas. Secure and friendly senior living membuat lansia tidak merasa kesepian dengan memberikan desain yang membuat mereka memiliki ruang untuk bersama-sama seperti area makan, ruang aktivitas dan selasar kamar,memaksa mereka untuk beraktivitas bersama-sama seperti ruang makan yang terpisah dengan kamar sehinga mereka harus keluar untuk makan bersama-sama, terdapat area duduk untuk berkomunikasi pada selasar kamar sehingga bila lansia kesepian mereka bisa berkomunikasi di luar dan kegiatan sehari-hari yang membuat lansia aktif seperti membaca buku, kerajinan tangan, bermain games dan berolahrga sehingga lansia melupakan rasa kesepiannya.

Dengan menerapkan gaya desain contemporarry classic yang digemari oleh lansia melalui hasil observasi terhadap beberapa lansia, sehingga lansia merasa nyaman dan tidak merasa asing namun menambkan warna aksen dan gaya desain berbeda pada bagian selasar untuk tidak memberikan kesan monoton dan memperhatikan standar dan fasilitas ergonomi untuk lansia.


(6)

   

1  Buku:

Maryam, Siti. 2008. “Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya”. Jakarta: Salemba Medika

Neufert,Ernst. 1996. “Data Arsitek” Jakarta. Erlangga

Pile, John F.1988. “ interior design”.London. Laurence King Publishing

Piotrowski, Christine M. 2007. “designing commercial interior”. New Jersey: John willey &sons

Tjokronegoro, prof.dr. Arjatmo. 1995. “ kecerdasan pada usia lanjut dan demensia “. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

. Trocchio, Julie. 1980. “ home care for the eldery”.

Internet :

http://www.everydayergonomics.org/agingergonomics/seniorfriendlybedroom.php http://interiordec.about.com/od/retrostyledecorating/a/retrostyledecor.htm

http://www.humus-studio.org/?p=1253

http://health.detik.com/read/2011/12/06/170435/1784303/763/1/ini-dia-5-provinsi-dengan-jumlah-lansia-paling-banyak

http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-panti-jompo.html