PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALAT UKUR MELALUI PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 1 AIR JOMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALAT UKUR MELALUI
PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING PADA
SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DI SMK NEGERI 1 AIR JOMAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
S U R I A N T O
NIM. 061255120056
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ALAT UKUR MELALUI
PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING PADA
SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DI SMK NEGERI 1 AIR JOMAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
S U R I A N T O
NIM. 061255120056
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(3)
(4)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karunia - Nya yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan membimbing
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah
“
Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur
Melalui Penerapan Strategi Genius Learning Pada Siswa Kelas X Teknik
Kendaraan Ringan Di Smk Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013
”
.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik di
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih
jauh dari sempurna yang disebabkan waktu, kemampuan dan pengalaman yang terbatas.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua rekan-rekan untuk kesempurnaan skripsi ini. Untuk itu penulis ucapkan terima
kasih yang tulus kepada Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang dengan sabar dan tidak henti-hentinya memberikan pengarahan serta
bimbingan kepada penulis.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta stafnya.
2.
Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid K, M,Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
(5)
ii
3.
Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
4.
Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai narasumber bagi penulis.
5.
Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd. selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan.
6.
Bapak Drs. Selamat Riadi selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan.
7.
Bapak Drs. Eka Daryanto, M.T selaku dosen Fak. Teknik Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber bagi penulis.
8.
Bapak Gino Hartono, M.Sc, Ed.S, P.hd selaku dosen Fak. Teknik Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber bagi
penulis.
9.
Bapak Bisrul Hapis Tambunan, ST, MT selaku dosen Fak. Teknik Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber bagi
penulis.
10.
Bapak dan Ibu dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
11.
Bapak Drs. Miswardinaf selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Air Joman,
yang membantu saya dalam pengumpulan data penelitian penyusunan skripsi ini.
12.
Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orangtua
(6)
iii
doa, semangat dan dukungan moril maupun materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
13.
Adik-adik saya tercinta yang telah banyak memberikan semangat dan dorongan
moril maupun materi pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
14.
Buat sahabat-sahabat Mahasiswa Universitas Negeri Medan, yaitu : Senja Sri
Mustika, S.Pd, Sai
’
un, S. Pd, Albet M.Napitupulu, S. Pd, Imran Hutahaean,
Zulbahri, Zulfan Iskandar, Boy Lumban Gaol, Gihon Butar-butar, dan
mahasiswa lainnya yang telah banyak membantu dan memberikan saran kepada
penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
15.
Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, dengan
tidak mengurangi rasa hormat penulis ucapkan banyak terima kasih.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima kasih selama ini,
penulis berdoa kepada Tuhan Yang Esa agar selalu melimpahkan berkat dan
rahmatnya kepada kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Amin.
Medan, Februari 2013
Penulis,
S u r i a n t o
061255120056
(7)
ABSTRAK
Surianto, NIM. 061255120056. Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur
Melalui Penerapan Strategi Genius Learning Pada
Siswa Kelas X Teknik
Kendaraan Ringan Di Smk Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah terutama pada mata pelajaran matematika. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah bangun ruang dengan menggunakan metode genius
learning pada mata pelajaran alat ukur kelas X TKR. Penelitian Tindakan Kelas
ini dilakukan di SMK N 1 Air Joman.
Adapun sasaran penelitian ini adalah siswa SMK N 1 Air Joman dengan
sampel ditentukan sebanyak 37 orang yaitu Kelas X TKR. Dengan menggunakan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan alat pengumpulan data yaitu tes
dan observasi.
Teknik analisa data yang digunakan yaitu teknik analisa deskriptif dengan
menggunakan indikator keberhasilan tindakan sebesar 85 % siswa memperoleh
nilai minimal 65. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
kelas X TKR yang diterapkan dengan menggunakan metode genius learning
adalah nilai rata-rata kelas tersebut pada test awal 40,54 dan 10,82 % (4 orang)
siswa yang tuntas, siklus I nilai rata-rata kelas naik menjadi 52,70 dan 40,54 %
(15 orang) siswa yang tuntas, serta siklus II nilai rata-rata naik menjadi 85,14 dan
89,19 % (33 orang) siswa yang tuntas dalam belajar. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar yang diperoleh yaitu sebesar 89,19 % (sebanyak
33 siswa tuntas belajar dan memperoleh nilai minimal 65).
(8)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang Masalah ... 1
1.2
Indentifikasi Masalah ... 5
1.3
Batasan Masalah... 5
1.4
Rumusan Masalah ... 6
1.5
Pemecahan Masalah ... 6
1.6
Tujuan Penelitian ... 7
1.7
Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Kerangka Teoritis ... 8
2.1.1 Strategi Pembelajaran... 8
2.1.2 Strategi Genius Learning ... 9
2.1.3 Hasil Belajar Alat Ukur ... 22
2.2 Karakteristik Materi Ajar ... 24
(9)
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
3.2 Subjek Dan Objek Penelitian ... 31
3.2.1 Subjek Penelitian ... 31
3.2.2 Objek Penelitian ... 31
3.3 Desain Penelitian ... 31
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.5 Instrumen Penelitian... 38
3.6 Alat Pengumpul Data ... 40
3.7 Analisis Data ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN
(10)
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
1.
Pemasukan Informasi Untuk Masing-
Masing Gaya Belajar………….. 1
8
(11)
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 43
2. Rencana Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 55
4. Soal Pretes ... 70
5. Soal Postes Siklus I ... 71
(12)
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
1.
Lingkaran
Sukses Pembelajaran Genius Learning………
12
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Meningkatkan sumber daya manusia memegang peranan penting dalam menghadapi kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat dan semakin menyentuh seluruh aspek
kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Soedjadi (2000 : 137) bahwa :” Untuk
menghadapi abad ke-21 yang diperkirakan akan diwarnai oleh persaingan, bangsa Indonesia mutlak
perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi”. Jadi satu-satunya wadah kegiatan yang
dapat dipandang dan seyogyanya berfungsi sebagai sumber daya manusia yang bermutu tinggi adalah pendidikan jalur sekolah maupun jalur luar sekolah.
Sebagai lembaga formal, sekolah memiliki peranan penting yang mendasari konsep ilmu pengetahuan. Pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu bimbingan yang diberikan kepada anak didik, yaitu bimbingan tentang suatu mata pelajaran yang diberikan oleh guru pada peserta didik secara formal. Kita melihat kebanyakan proses pembelajaran yang dipraktekkan oleh guru di sekolah tidak banyak yang mengembangkan metode mengajar, dalam proses pembimbingan anak didiknya cenderung tidak banyak memotivasi minat belajar siswa tersebut, karena guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana seharusnya guru yang lebih aktif untuk mencari solusi dan alternatif lain yang lebih efektif agar pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan sehingga hasil belajar yang didapatkan pun menjadi lebih banyak.
Standar Kompetensi Penggunaan Alat - Alat Ukur merupakan salah satu Standar Kompetensi yang harus diajarkan kepada setiap peserta didik untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada jurusan mesin (Mesin Produksi, Fabrikasi, Teknik Kendaraan Ringan , Teknik Sepeda Motor, dan lain sebagainya) hendaknya perlu mendapatkan perhatian khusus agar nilai
(14)
perolehannya tinggi tidak sekedar mencapai rata-rata nilai standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis dan pengalaman yang diperoleh sewaktu Program Bantuan Pendampingan SMK (Tematik) selama lebih kurang lima bulan serta menjadi guru di SMK Negeri 1 Air Joman selama dua tahun, Standar Kompetensi Penggunaan Alat - Alat Ukur menurut kebanyakan siswa membosankan dan kurang menyenangkan dalam arti tidak terlalu diminati para siswa. Dikarenakan Standar Kompetensi ini lebih identik pada perhitungan angka - angka. Hal ini memicu ketidak tertarikan mereka pada Standar Kompetensi tersebut dan ini akan memberikan dampak yang buruk terhadap hasil belajar siswa. Kondisi yang terjadi di dalam kelas yang penulis dapatkan pada saat mengobservasi kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR), pelaksanaan pembelajaran yang terjadi adalah kegiatan belajar aktif satu arah (siswa pasif), guru mengajar hanya berfokus pada tujuan bagaimana agar materi selesai, sumber belajar masih secara umum (belum
lengkap),dan kondisi siswa duduk manis dan hanya menghabiskan waktu belajar tanpa mengerti apa
yang sudah dipelajarinya. Terbukti saat diberikan tes, hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan siswa memecahkan masalah pengukuran sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pengukuran yang rendah, yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
No. Nilai Pengukuran Jumlah Siswa
1. < 50 15 Siswa
2. 50 - 60 11 Siswa
3. 60 – 70 5 Siswa
4. 70 – 80 3 Siswa
5. 80 – 90 2 Siswa
6. 90 – 100 1 Siswa
Jumlah 37 Siswa
(15)
Dari tabel di atas dapat dilihat dari 37 orang siswa yang ada di dalam kelas tersebut, jumlah siswa yang mendapatkan nilai pengukuran dibawah 70 adalah 87,8 % dari jumlah siswa kelas X TKR. Sedangkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas 70 hanya 12,2 %. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa lebih banyak siswa yang tidak tuntas nilai pengukurannya dibandingkan yang tuntas.
Kondisi psikologis yang tidak menyenangkan menyebabkan keoptimalan daya serap siswa berkurang, disebabkan karena metode dan suasana pengajaran yang kurang tepat yang digunakan oleh guru di kelas. Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari bagaimana pelaksanaan proses belajar. Guru yang mengajar belum terbiasa dengan metode mengajar yang baru atau bahkan belum mengenal strategi pembelajaran yang lebih efektif. Guru cenderung menggunakan metode klasikal dan belum mempertimbangkan segala aspek dalam diri anak didik yang sebenarnya dapat dipicu untuk lebih berprestasi. Kebiasaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran yaitu hanya mendengar penjelasan guru, mencatat dari papan tulis dan mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru membuat suasana belajar di kelas membosankan. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran menjadi hal yang sangat langka dijumpai yang seharusnya siswa perlu menemukan sendiri arti yang sesungguhnya dari apa yang ia pelajari sehingga pengetahuan siswa bermakna, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan atau bahkan mengubah metode mengajar yang monoton dan membosankan siswa.
Keadaan-keadaan tersebut sejalan dengan pandangan Sidi (2001 : 4) dalam bukunya Menuju
Masyarakat Belajar, menyatakan bahwa : “Sebagian besar metode dan suasana pengajaran di
sekolah-sekolah yang digunakan para guru tampaknya tidak banyak memotivasi potensi otak”. Misalnya,
seorang peserta didik hanya disiapkan sebagai seorang anak yang harus mau menerima seluruh informasi dan menaati seluruh perlakuaan gurunya. Padahal belajar dengan cara yang sesuai dengan cara kerja otak berfungsi, yaitu dengan melibatkan kesadaran, pikiran, ingatan, dan perasaan akan menyebabkan penyerapan informasi dan pemahaman yang lebih baik. Dengan demikian penulis menyimpulkan perlunya suatu langkah atau strategi pembelajaran inovatif yang akan diterapkan pada siswa yang memiliki masalah dalam hasil belajarnya tersebut.
(16)
Untuk itu diperlukan pendekatan dalam proses pembelajaran yang dapat memicu minat dan meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan yang dimaksud adalah pemilihan strategi mengajar yang digunakan oleh guru. Metode yang diterapkan guru juga merupakan faktor pendorong keberhasilan belajar siswa. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah strategi genius learning. Gunawan (2007:2) mengatakan:
“Genius learning Strategy adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian
pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran, upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, motivasi, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, gaya belajar, teknik memori, teknik membaca, teknik
mencatat dan teknik belajar lainnya.”
Lebih lanjut diungkapkan oleh Gunawan (2007 : 6 ) bahwa:
“Strategi genius learning dalam pembelajaran membantu anak didik untuk bisa mengerti
kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Proses pembelajaran yang terbaik yang dapat kita berikan kepada anak didik adalah suatu
proses pembelajaran yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik.”
Dengan diterapkannya strategi genius learning diharapkan dapat mempermudah siswa dalam
mempelajari cara-cara Penggunaan Alat - Alat Ukur sehingga kesulitan–kesulitan dan kejenuhan
dalam mempelajari Penggunaan Alat - Alat Ukur akan berkurang dan hasil belajar Penggunaan Alat - Alat Ukur siswa akan meningkat. Pembelajaran dengan menerapkan strategi genius learning akan membantu anak didik untuk mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Inilah yang diharapkan yakni anak didik yang aktif, kreatif dan mandiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul: “Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Melalui Penerapan Strategi Genius learning Pada
(17)
1.2 . Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menerapakan strategi genius learning dapat meningkatkan hasil belajar
penggunaan alat ukur siswa?
2. Apakah sumber belajar yang masih secara umum (belum lengkap) berdampak pada minat dan
hasil belajar penggunaan alat - alat ukur siswa?
3. Apakah pembelajaran konvensional pemicu kurangnya minat belajar siswa?
4. Apakah Strategi Genius learning dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar
penggunaan alat - alat ukur siswa?
5. Apakah Strategi Genius Learning dapat meningkatkan aktivitas tindakan di kelas?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian tindakan kelas ini lebih terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis membatasi masalah penelitian ini hanya pada Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Penggunaan Alat-Alat Ukur Siswa di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Air Joman.
1.4 . Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang ada, yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah aktivitas belajar dan hasil belajar penggunaan alat – alat ukur dapat meningkat melalui stategi genius learning pada siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan di Smk
Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.5 . Pemecahan Masalah
Alternatif yang dipilih untuk memperbaharui proses pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran Genius learning. Karena genius learning merupakan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Genius learning adalah
(18)
suatu sistem yang dirancang dengan jalinan yang sangat efesien yang meliputi diri anak didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran.
Dalam pembelajaran genius learning, anak didik ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran yaitu sebagai subjek pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran genius learning akan melalui delapan tahap pembelajaran yang seluruhnya dapat mendorong minat belajar siswa, antusiasme dalam belajar, menciptakan suasana yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan serta melibatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Dari uraian tersebut, maka pembelajaran Genius learning yang dilaksanakan di kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Air Joman dapat meningkat.
1.6 . Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar mengajar dan hasil belajar Penggunaan Alat - Alat Ukur siswa di kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013 melalui metode pembelajaran Genius learning.
1.7 . Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat:
1. Bagi peneliti, sebagai masukan guna meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang strategi
genius learning.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi Penggunaan Alat - Alat
Ukur tentang strategi pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sebagai sumbangan pikiran untuk bahan referensi penilitian selanjutnya bagi Fakultas Teknik
(19)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang disajikan pada bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode genius learning pada mata pelajaran alat ukur dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah alat ukur dan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
2. Hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan diperoleh sebesar 40,54 dan post test pada
tindakan siklus I meningkat sebesar 52,70. Namun peningkatan tersebut tidak dialami semua peserta didik dimana diantara 37 orang siswa ada sebanyak 22 siswa atau 59,46% yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar dalam mengerjakan soal-soal alat ukur.
3. Dengan melakukan refleksi dan memberikan tindakan yakni dengan menggunakan metode
genius learning dalam proses pembelajaran lebih maksimal kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah alat ukur semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata setelah pelaksanaan siklus II sebesar 85,14 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 89,19%.
(20)
Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas belajar siswa, antara lain:
1. Dalam mengajar bidang studi alat ukur, hendaknya guru menggunakan metode genius
learning yang sesuai dengan situasi dan kondisi sebagai alternatif untuk meningkatkan
kemampuan siswa memecahkan masalah terutama pada alat ukur.
2. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa masih ada siswa yang kurang berani dalam
mengemukakan pendapat atau kesulitan yang dihadapinya dalam pembelajaran dan faktor penyebabnya antara lain karena selama ini siswa terbiasa pasif dalam kegiatan pembelajaran dan kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga kreatifitas siswa tersebut tidak berkembang dengan baik. Jadi, diharapkan kepada guru agar lebih memperhatikan siswa dan melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih bebas dalam mengemukakan pendapatnya.
3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian yang sama yaitu pembelajaran dengan
menggunakan metode genius learning, disarankan hendaknya dapat dikembangkan pada pokok bahasan lain dan pada mata pelajaran lain guna meningkatkan kemampuan belajar dan aktifitas belajar siswa.
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Abdurahman, M.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: Rineka Cipata
Khadir Abdul. 2009. Metode Penelitian, (online), dalam
(staff.Uny.ac.id/system/files/penelitian/..pd/jurnal-AMF_Thn-2-2009.pdf/ diakses 28 januari 2011)
De Porter, Bobbi.2004. Quantum Teaching. Jakarta: Kaifa
Dimiyati dan Mudjino.1999. Belajar dan Pembelajaran. Dalam Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan
Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gagne, 1975. Escential of Learning for Intruction. Dalam Sudjana, Nana.2005. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Gunawan, Adi W. 2007. Genius Learning Strategi. Jakarta: Gramedia Utama
Munthe, Deliana.2008. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Alat ukur Siswa Dengan Menrapkan
Strategi Genius Learning Pada Pokok Bahasan Alat ukur Sisi Lengkung Kelas IX SMP N I Siantar Tahun Ajaran 2008/2009. Medan: FMIFA UNIMED.
Nasution, S.2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar, Bandung: Bumi Aksara
Purba, Romen. 2007. Efektifitas Penerapan Genius Learning Strategi Sebagai Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Elektoit Dan Non Elektroit: FMIFA UNIMED.
Purwanto, M.Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sagala, Syaiful. 2005. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sudjana, Nana.2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Slameto. 2003. Hasil Belajar.
(1)
Untuk itu diperlukan pendekatan dalam proses pembelajaran yang dapat memicu minat dan meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan yang dimaksud adalah pemilihan strategi mengajar yang digunakan oleh guru. Metode yang diterapkan guru juga merupakan faktor pendorong keberhasilan belajar siswa. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah strategi genius learning. Gunawan (2007:2) mengatakan:
“Genius learning Strategy adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran, upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, motivasi, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, gaya belajar, teknik memori, teknik membaca, teknik mencatat dan teknik belajar lainnya.”
Lebih lanjut diungkapkan oleh Gunawan (2007 : 6 ) bahwa:
“Strategi genius learning dalam pembelajaran membantu anak didik untuk bisa mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Proses pembelajaran yang terbaik yang dapat kita berikan kepada anak didik adalah suatu proses pembelajaran yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik.”
Dengan diterapkannya strategi genius learning diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari cara-cara Penggunaan Alat - Alat Ukur sehingga kesulitan–kesulitan dan kejenuhan dalam mempelajari Penggunaan Alat - Alat Ukur akan berkurang dan hasil belajar Penggunaan Alat - Alat Ukur siswa akan meningkat. Pembelajaran dengan menerapkan strategi genius learning akan membantu anak didik untuk mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Inilah yang diharapkan yakni anak didik yang aktif, kreatif dan mandiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Melalui Penerapan Strategi Genius learning Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan Di SMK N 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013”.
(2)
1.2 . Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menerapakan strategi genius learning dapat meningkatkan hasil belajar penggunaan alat ukur siswa?
2. Apakah sumber belajar yang masih secara umum (belum lengkap) berdampak pada minat dan hasil belajar penggunaan alat - alat ukur siswa?
3. Apakah pembelajaran konvensional pemicu kurangnya minat belajar siswa?
4. Apakah Strategi Genius learning dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar penggunaan alat - alat ukur siswa?
5. Apakah Strategi Genius Learning dapat meningkatkan aktivitas tindakan di kelas?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian tindakan kelas ini lebih terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis membatasi masalah penelitian ini hanya pada Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Penggunaan Alat-Alat Ukur Siswa di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Air Joman.
1.4 . Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang ada, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah aktivitas belajar dan hasil belajar penggunaan alat – alat ukur dapat meningkat melalui stategi genius learning pada siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan di Smk Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.5 . Pemecahan Masalah
Alternatif yang dipilih untuk memperbaharui proses pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran Genius learning. Karena genius learning merupakan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Genius learning adalah
(3)
suatu sistem yang dirancang dengan jalinan yang sangat efesien yang meliputi diri anak didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran.
Dalam pembelajaran genius learning, anak didik ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran yaitu sebagai subjek pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran genius learning akan melalui delapan tahap pembelajaran yang seluruhnya dapat mendorong minat belajar siswa, antusiasme dalam belajar, menciptakan suasana yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan serta melibatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar. Dari uraian tersebut, maka pembelajaran Genius learning yang dilaksanakan di kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Air Joman dapat meningkat.
1.6 . Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar mengajar dan hasil belajar Penggunaan Alat - Alat Ukur siswa di kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013 melalui metode pembelajaran Genius learning.
1.7 . Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat:
1. Bagi peneliti, sebagai masukan guna meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang strategi genius learning.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi Penggunaan Alat - Alat Ukur tentang strategi pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sebagai sumbangan pikiran untuk bahan referensi penilitian selanjutnya bagi Fakultas Teknik UNIMED khususnya program studi Pendidikan Teknik Mesin.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang disajikan pada bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode genius learning pada mata pelajaran alat ukur dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah alat ukur dan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
2. Hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan diperoleh sebesar 40,54 dan post test pada tindakan siklus I meningkat sebesar 52,70. Namun peningkatan tersebut tidak dialami semua peserta didik dimana diantara 37 orang siswa ada sebanyak 22 siswa atau 59,46% yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar dalam mengerjakan soal-soal alat ukur.
3. Dengan melakukan refleksi dan memberikan tindakan yakni dengan menggunakan metode genius learning dalam proses pembelajaran lebih maksimal kemampuan siswa dalam memecahkan masalah alat ukur semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata setelah pelaksanaan siklus II sebesar 85,14 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 89,19%.
(5)
Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas belajar siswa, antara lain:
1. Dalam mengajar bidang studi alat ukur, hendaknya guru menggunakan metode genius learning yang sesuai dengan situasi dan kondisi sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah terutama pada alat ukur.
2. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa masih ada siswa yang kurang berani dalam mengemukakan pendapat atau kesulitan yang dihadapinya dalam pembelajaran dan faktor penyebabnya antara lain karena selama ini siswa terbiasa pasif dalam kegiatan pembelajaran dan kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga kreatifitas siswa tersebut tidak berkembang dengan baik. Jadi, diharapkan kepada guru agar lebih memperhatikan siswa dan melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih bebas dalam mengemukakan pendapatnya.
3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian yang sama yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode genius learning, disarankan hendaknya dapat dikembangkan pada pokok bahasan lain dan pada mata pelajaran lain guna meningkatkan kemampuan belajar dan aktifitas belajar siswa.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Abdurahman, M.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: Rineka Cipata
Khadir Abdul. 2009. Metode Penelitian, (online), dalam
(staff.Uny.ac.id/system/files/penelitian/..pd/jurnal-AMF_Thn-2-2009.pdf/ diakses 28 januari 2011)
De Porter, Bobbi.2004. Quantum Teaching. Jakarta: Kaifa
Dimiyati dan Mudjino.1999. Belajar dan Pembelajaran. Dalam Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gagne, 1975. Escential of Learning for Intruction. Dalam Sudjana, Nana.2005. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Gunawan, Adi W. 2007. Genius Learning Strategi. Jakarta: Gramedia Utama
Munthe, Deliana.2008. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Alat ukur Siswa Dengan Menrapkan Strategi Genius Learning Pada Pokok Bahasan Alat ukur Sisi Lengkung Kelas IX SMP N I Siantar Tahun Ajaran 2008/2009. Medan: FMIFA UNIMED.
Nasution, S.2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar, Bandung: Bumi Aksara
Purba, Romen. 2007. Efektifitas Penerapan Genius Learning Strategi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Elektoit Dan Non Elektroit: FMIFA UNIMED.
Purwanto, M.Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sagala, Syaiful. 2005. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sudjana, Nana.2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.