PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBELAHAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK KELAS XII SMA.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBELAHAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK KELAS XII SMA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Oleh: RENA LESTARI NIM. 8106173034

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBELAHAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK KELAS XII SMA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Oleh: RENA LESTARI NIM. 8106173034

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

RENA LESTARI. Pengembangan Media Pembelajaran Pembelahan Sel dengan

Menggunakan Macromedia Flash untuk kelas XII SMA. Tesis. Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Januari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan dan (2) Mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran Biologi dengan menggunakan

macromedia flash yang dikembangkan pada materi pembelahan sel untuk kelas X

SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research &

Development) yang dikembangkan oleh Dick and Carry, meliputi 6 tahapan: (1)

Melakukan penelitian pendahuluan; (2) Menyusun tes acuan patokan untuk mengukur kemampuan siswa; (3) Pengembangan media pembelajaran; (4) Validasi ahli; (5) Revisi; (6) Uji coba produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran Biologi, dua ahli media pembelajaran, tiga siswa untuk uji coba perorangan, sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan tiga puluh dua siswa untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, analisis kualitatif dan analisis inferensial.

Hasil penelitian menunjukkan; (1) Uji ahli materi pelajaran Biologi berada pada kriteria sangat baik (84%); (2) Uji ahli media pembelajaran berada pada kriteria sangat baik (88%); (3) Uji coba perorangan berada pada kriteria sangat baik (83%); (4) Uji coba kelompok kecil berada pada kriteria sangat baik (81%); (5) Uji coba lapangan berada pada kriteria sangat baik (85%). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran macromedia flash pada materi pembelahan sel dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Pengembangan pembelajaran Dick dan Carey, Macromedia flash, Media, Pembelahan sel.


(7)

ii ABSTRACT

RENA LESTARI. Media-learning Development of Cell Division by Employing a Macromedia Flash for XGrade High School Students. A Thesis. Post Graduate School Program, State University of Medan. January 2012.

This study aims to know: (1) Developing Biology media-learning by employing macromedia flash in studying cell division for X grade high school students; (2) Understanding student’s response toward Biology media-learning by employing macromedia flash developed in studying cell-division for X grade high school students. This research is developing research (Research & Development) based on Dick and Carey model of developing learning, the model encompasses six stages, namely: (1) conducting a preliminary research; (2) composing reference-test by facilitating the evaluation along with it to measure students’ ability; (3) developing learning media; (4) expert consulting; (5) revising; (6) testing final product. Testing subjects consist of two experts of Biology, two experts of media learning, three students for individual test, nine students for group test, and thirty two students for field test. The data related to the quality of developing product is collected by providing questionnaires. The collected data is analyzed by applying descriptive analysis, qualitative analysis, and inferential analysis technique.

The results indicate; (1) the test by Biology experts in light of evaluating content appropriateness is on very good criteria (84%); (2) the test by media-learning experts is on very good criteria (88%); (3) the individual test is on very good criteria (83%); (4) the group test is on very good criteria (81%); (5) the field test is on very good criteria (85%). As the follow up of this research, it is expected to the teachers to be able to use the learning media macromedia flash at topic the

cell division in order to improve the students’ learning achievement.

Keywords: Dick and Carey model of developing learning, Macromedia flash, Media, Cell Division.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Pembelahan Sel dengan Menggunakan Macromedia Flash Untuk Kelas XII SMA dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Dr. Rer.nat. Binari Manurung, M.Si., selaku Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh perhatian memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan sampai penyelesaikan tesis ini.

Penulis juga menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M. Si., Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc., dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku narasumber yang telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini. Kepada Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si. dan Ibu Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku validator ahli media pembelajaran. Kepada Ibu Dra. Melva Silitonga, MS dan Dra. Martina Restuati, M.Si selaku validator ahli materi. Kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd. dan Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, selaku validator ahli instrumen hasil belajar yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMA Negeri 1 Rambah, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat


(9)

iv

berjalan dengan lancar. Kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A angkatan XIX dan seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta semua pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian untuk penulisan tesis ini.

Ucapan Terimakasih yang teristimewa juga diucapkan kepada Ibunda Tercinta Hj. Masbulan Siregar atas doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil sehingga Ananda dapat menyelesaikan Studi ini dengan baik, dan Doa yang tak terhingga Ananda selalu panjatkan untuk Ayahanda Paimus Nasution (alm) yang telah tiada. Terimakasih juga kepada Pandu Keluargana Nst, Putra Dermawan Nst, S.IP dan Ganti Ananda Nst atas Doa dan Dukungan yang telah diberikan. Serta terimakasih juga penulis ucapkan kepada Faisal, SE dan Eva Nauli, S.Pd Nst atas doa dan dukungannya serta bantuannya selama ini.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah, semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Januari 2013 Penulis,


(10)

v DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Gambar ... vi

Daftar Tabel ... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Batasan Masalah... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1. Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Hakikat Media Pembelajaran ... 8

2.1.2. Jenis Media Pembelajaran ... 10

2.1.3. Fungsi Media Pembelajaran ... 11

2.1.4. Ciri-ciri dan Prinsip Media Pembelajaran ... 12

2.1.5. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran ... 13

2.1.6. Kriteria Media Pembelajaran ... 14

2.1.7. Pengembangan Media Pembelajaran ... 15

2.1.8. Hakikat dan Hasil Belajar ... 16

2.2. Macromedia Flash ... 18

2.3. Pembelahan Sel ... 22

2.3.1. Pembelahan Mitosis ... 23

2.3.2. Pembelahan Meiosis ... 30

2.3.3. Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis ... 35

2.4. Penelitian yang Relevan ... 36

2.5. Kerangka Berfikir... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.2. Prosedur Pengembangan ... 39

3.3. Definisi Operasional... 42

3.4. Tahap Uji Coba Produk ... 42

3.4.1. Desain Uji Coba ... 42

3.4.2. Subjek Uji Coba ... 43

3.4.3. Pelaksanaan Uji Coba ... 43


(11)

vi

3.3.5. Intrumen Pengumpulan Data... 45

3.3.6. Instrumen Pengumpulan Data ... 37

3.4. Definisi Operasional... 37

3.5. Uji Coba Instrumen ... 48

3.5.1. Uji Validitas ... 49

3.6.2. Reliabilitas Tes ... 49

3.6.3. Indeks Kesukaran ... 50

3.6.4. Daya Pembeda ... 50

3.6. Hasil Uji Coba Instrumen... 51

3.7. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Produk Awal ... 56

4.2. Deskripsi Data Hasil Uji coba ... 58

4.2.1. Data Hasil Validasi Ahli Materi dan Ahli Media Pembelajaran ... 58

4.2.2. Data Hasil Uji Coba Peorangan, Uji Coba Kelompok Kecil, dan Uji Coba Lapangan... 62

4.3. Analisis Data ... 65

4.3.1. Analisis Data Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran ... 65

4.3.2. Analisis Data Hasil Penilaian Ahli Materi Pembelajaran ... 66

4.3.3. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 67

4.3.4. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 67

4.3.5. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan ... 68

4.4. Revisi Produk ... 68

4.4. Hasil Penelitian Uji Keefektivan Produk ... 69

4.4.1. Deskripsi Data Hasil Belajar ... 69

4.4.2. Pengajuan Persyaratan Analisis ... 71

4.4.3. Pengujian Hipotesis ... 72

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

4.6. Keterbatasan Penelitian ... 78

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 79

5.2. Implikasi ... 79

5.3. Saran ... 80


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Antara Mitosis dan Meiosis ... 35 Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Media

Pembelajaran Biologi untuk Ahli Media...46 Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Media

Pembelajaran Biologi untuk Ahli Materi...47 Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Media dan Materi

Pembelajaran untuk Siswa...47 Tabel 3.4. Aspek-Aspek Materi Tes dan Ranah Kognitif yang akan Diukur

Berdasarkan Taksonomi Bloom...48

Tabel 4.1. Skor Penilaian Media Pembelajaran Biologi pada Materi Pembelahan Sel untuk Kelas XII SMA Oleh Ahli Media

tentang Aspek Program...59 Tabel 4.2 Skor Penilaian Media Pembelajaran Biologi pada Materi

Pembelahan Sel untuk Kelas XII SMA Oleh Ahli Media

tentang Desain Pembelajaran...59 Tabel 4.3. Skor Penilaian Media Pembelajaran Biologi Pada Materi

Pembelahan Sel Untuk Kelas XII SMA/MA Oleh Ahli Media

Tentang Aspek Komunikasi Visual...60 Tabel 4.4 Skor Penilaian Media Pembelajaran Biologi Oleh Ahli Materi...61 Tabel 4.5. Hasil Uji Coba Perorangan Terhadap Media Pembelajaran

Biologi Pada Materi Pembelahan Sel untuk Kelas XII SMA...62 Tabel 4.6. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Media

Pembelajaran Biologi Pada Materi Pembelahan Sel

untuk Kelas XII SMA...63

Tabel 4.7. Skor Penilaian Uji Coba Lapangan terhadap Media Pembelajaran Biologi pada Materi Pembelahan Sel

untuk Kelas XII SMA...64

Tabel 4.8. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media


(13)

ix

Tabel 4.9. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Biologi Oleh Ahli Materi...66 Tabel 4.10. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Biologi pada Uji Perorangan...67 Tabel 4.11. Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa untuk setiap Kelas Perlakuan secara Umum...70 Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas Pre-tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Kontrol dan Eksperimen...71 Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Post-test Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Kontrol dan Eksperimen...71 Tabel 4.14. Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa ... 72


(14)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 9

Gambar 2.2. Tampilan Awal Macromedia Flash ... 20

Gambar 2.3. Tampilan Utama Macromedia Flash ... 20

Gambar 2.4. Drawing Tools Pada Toolbox ... 21

Gambar 2.5. Siklus Sel ... 27

Gambar 2.6. Pembelahan Mitosis ... 26

Gambar 2.7. Pembelahan Meiosis ... 34

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 41

Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Pre-tes Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Media Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Pembelajaran Biologi...73

Gambar 4.2. Perbedaan Hasil Belajar Post-tes Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Media Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Pembelajaran Biologi...74


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 86

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 88

Lampiran 3. Instrumen Hasil Belajar Siswa ... 91

Lampiran 4. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media ... 100

Lampiran 5. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media ... 102

Lampiran 7. Validitas Tes ... 105

Lampiran 8. Reliabilitas Tes ... 106

Lampiran 9. Daya Pembeda Tes ... 107

Lampiran 10. Tingkat Kesukaran ... 108

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa (pre-tes dan post-tes) ... 109

Lampiran 12. Uji Normalitas Pre-tes dan Post-tes ... 111

Lampiran 13. Uji Homogenitas ... 113

Lampiran 14. Uji Hipotesis (Uji t) ... 114


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran selama ini masih terbatas pada penjelasan konsep yang abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis. Permasalahan yang sering muncul berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran, yakni ketersediaan dan pemanfaatan. Media pembelajaran, masih sangat kurang sehingga guru menggunakan media secara minimal. Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu sederhana yang masih tetap digunakan seperti papan tulis (white board) dan kapur (spidol). Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio, overhead transparency, video/film), dan media elektronik (komputer, internet) masih belum secara intensif dimanfaatkan.

Menurut Hamalik dalam (Rusman, 2011) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, media memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kurangnya penggunaan media belajar menyebabkan siswa sulit memahami materi pelajaran, namun jika semakin banyak siswa menggunakan media belajar semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin tinggi kemampuan kognitifnya (Arsyad, 2008). Hal ini juga ditegaskan


(17)

2

oleh Daryanto (2010) dalam proses pembelajaran, media mempunyai peranan penting sebagai alat bantu mengajar.

Pembelajaran Biologi untuk materi pembelahan sel selama ini masih dianggap sebagai suatu pembelajaran yang sulit, baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan materinya sukar dipahami, seperti karakteristik objek sel yang memang sulit untuk bisa ditemukan atau dihadirkan secara nyata pada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Wijaya (2006), sel sebagai objek dan salah satu tingkat organisasi kehidupan yang dipelajari dalam Biologi, memiliki ukuran yang sangat kecil. Untuk dapat mengamati strukturnya secara detail sekaligus mekanisme fisiologis yang terjadi di dalamnya, diperlukan alat bantu pengamatan yang tidak biasa.

Upaya mengatasi keterbatasan pengamatan dan interaksi langsung siswa dengan objek dan persoalan sel itu dilakukan oleh sebagian besar guru dengan menggunakan media gambar atau charta. Pemanfaatan media gambar atau charta selama ini telah membantu guru membelajarkan siswa khususnya untuk masalah struktur-struktur sel, tetapi untuk persoalan pembelahan sel media tersebut menjadi tidak optimal. Hal ini disebabkan karena tidak munculnya gejala visualisasi gerak yang menunjukkan proses atau mekanisme fisiologis yang terjadi di dalam sel pada media gambar atau charta tersebut. Akibatnya, siswa masih sulit untuk dapat menyerap dan memahami secara komprehensif gejala dan persoalan struktur fungsi sel. Dampak lebih lanjut yang kurang baik adalah munculnya persepsi pada diri siswa bahwa pelajaran tentang sel merupakan pelajaran yang abstrak dan banyak hafalan (Wijaya, 2006).


(18)

3

Pernyataan di atas berkaitan dengan pendapat Dale dalam (Rusman, 2011) yang menyatakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Sehubungan dengan pernyataan tersebut O’Day (2006) mengemukakan bahwa animasi dapat membawa peristiwa selular kompleks untuk hidup dan memberikan kepada siswa wawasan ke dalam peristiwa yang dinamis, bukan pada peristiwa dengan menggunakan gambar diam. Biologi sel melibatkan banyak proses dinamis, sehingga animasi lebih efektif digunakan daripada urutan gambar diam dalam proses pembelajaran. Animasi bernarasi lebih efektif daripada animasi tanpa narasi untuk meghadirkan pembelajaran yang berkualitas.

Keberadaan fisik benda atau objek belajar Biologi menjadi sangat vital dalam pembelajaran Biologi. Sesuai dengan karakteristik dan tujuan mempelajari ilmu Biologi yang tidak hanya menghafal konsep saja, melainkan melakukan kegiatan proses pembelajaran yang mampu memecahkan suatu persoalan. Media yang telah ada yang digunakan sebelumnya seringkali kurang relevan dan kurang komunikatif sehingga siswa belum bisa sepenuhnya memahami materi pelajaran. Untuk itu perlu adanya desain media interaktif yang membuat siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran Biologi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap penggunaan media sebelumnya pada animasi pembelahan sel secara mitosis, tidak terlihat jelas tahapan-tahapan yang terjadi pada proses pembelahan. Selain itu berdasarkan kurikulum Biologi, video pembelahan sel yang telah ada masih banyak yang belum sesuai dengan standar kompetensi dasar pada materi pembelahan sel di SMA kelas XII. Karena pada video tersebut gambar yang ditampilkan terlalu


(19)

4

abstrak dan tidak dilengkapi dengan teks sebagai penjelasan gambar sehingga sangat sulit untuk dipahami oleh siswa.

Animasi pembelahan sel telah banyak beredar di internet, di antaranya bertujuan untuk komersil atau hanya sebagai hobi untuk mengeskpresikan diri melalui karyanya sehingga dapat dilihat oleh orang. Tetapi tidak semua guru di sekolah menggunakan media pembelajaran dengan animasi dalam materi pembelahan sel. Salah satu program yang banyak digunakan dalam membuat media pembelajaran yang berisi animasi, grafik, teks dan suara adalah

Macromedia Flash. Oleh sebab itu, dalam pengembangan media animasi dengan

menggunakan macromedia flash akan dibuat dengan narasi. Hal ini bertujuan untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Guru yang jarang menggunakan media dalam pembelajaran, membuat suasana proses pembelajaran menjadi tidak menarik dan membuat siswa jadi malas belajar. Masalah tersebut dapat dilihat dari rendahnya nilai ujian harian Biologi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Rambah. Banyak siswa yang kesulitan memahami materi pembelahan sel karena pada materi ini banyak konsep-konsep yang sukar dipahami disebabkan karena materi ini bersifat abstrak dan tidak dapat diamati langsung oleh siswa.

Proses pembelahan sel hanya bersifat semu dalam bayangan siswa sehingga pada materi perlu dibuat media pada proses pembelajaran agar siswa dapat melihat secara langsung. Guru di SMA Negeri 1 Rambah menyatakan bahwa hasil nilai ujian harian siswa pada materi pembelahan sel masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang mencapai 70, hal ini dilihat dari hasil nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas XII pada materi pembelahan sel selama


(20)

5

kurun waktu dua tahun terakhir yaitu: (1) Tahun pembelajaran 2010/2011, rata-rata nilai siswa 60; (2) Tahun pembelajaran 2011/2012, rata-rata-rata-rata nilai siswa 63 (Guru Biologi SMA Negeri 1 Rambah). Rendahnya nilai rata-rata siswa, disebabkan karena guru yang jarang menggunakan media.

Berdasarkan fakta tersebut, maka untuk mengatasi masalah-masalah yang telah diuraikan di atas perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash pada materi pembelahan sel untuk kelas XII SMA agar tercapainya tujuan pembelajaran.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Materi pelajaran Biologi khususnya pembelahan sel masih sangat sulit dipahami oleh siswa.

2. Guru belum memaksimalkan penggunaan media dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi kurang bersemangat.

3. Proses pembelajaran di dalam kelas masih bersifat teacher centered, siswa hanya menunggu pelajaran dari guru sehingga hasil pembelajaran kurang memuaskan.

4. Kurangnya pemakaian media pembelajaran oleh guru yang menyebabkan siswa sulit memahami materi pelajaran.

5. Media yang digunakan selama ini dalam proses pembelajaran Biologi pada materi pembelahan sel hanya berupa gambar, chart, dan buku teks.


(21)

6

6. Dalam proses pembelajaran Biologi pada materi pembelahan sel guru belum pernah menggunakan media pembelajaran macromedia flash

1.3 Batasan Masalah

Penelitian pengembangan ini dibatasi pada beberapa masalah, yaitu:

1. Pengembangan macromedia flash sebagai media pembelajaran Biologi hanya pada materi pembelahan sel.

2. Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai uji coba kelompok terbatas. 3. Uji coba produk dari penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengetahui

kelayakan macromedia flash sebagai media pembelajaran Biologi pada materi pembelahan sel untuk kelas XII SMA.

4. Uji coba produk dari penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran Biologi dengan menggunakan

macromedia flash pada materi pembelahan sel untuk kelas XII SMA.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Bagaimanakah mengembangkan media pembelajaran Biologi dengan menggunakan macromedia flash pada materi pembelahan sel untuk kelas XII SMA?

2. Bagaimanakah tanggapan siswa mengenai media pembelajaran yang telah dikembangkan dengan menggunakan macromedia flash pada materi pembelahan sel untuk kelas XII SMA?


(22)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu:

1. Untuk mengembangkan media pembelajaran Biologi dengan menggunakan

macromedia flash pada materi pembelahan sel untuk kelas XII SMA.

2. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang menggunakan macromedia flash pada materi pembelahan sel untuk kelas XII SMA.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis, yaitu :

1. Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah (a) Untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang penggunaan media dan berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran Biologi, dan (b) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang pengembangan media pembelajaran Biologi.

2. Sedangkan manfaat praktis penelitian ini yaitu: sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran Biologi sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika siswa dapat difasilitasi media pembelajaran.


(23)

80

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan media pembelajaran Biologi dengan menggunakan Macromedia

Flash untuk kelas XII secara keseluruhan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”, hal ini didukung dengan lembar validasi dari ahli media, dan ahli materi.

2. Tanggapan siswa pada uji perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan terhadap media pembelajaran Biologi pada materi pembelahan sel yang dikembangkan dengan menggunakan program Macromedia Flash menunjukkan bahwa seluruh aspek penilaian media pembelajaran Biologi termasuk dalam kategori “Sangat Baik”, hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada pembelajaran tanpa menggunakan media.

5.2. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan

media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:


(24)

81

1. Media pembelajaran akan memberi sumbangan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana media pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran.

2. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang media pembelajaran interaktif Biologi.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran Biologi, sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi bahawa belajar akan lebih baik jika siswa dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja kelompok, kerja individual dan diskusi interaktif dengan difasilitasi media ajar yang mengandung aspek dari multimedia berbasis komputer.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media ajar yang kurang interaktif, maka disarankan agar guru menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan dengan menggunakan macromedia

flash khususnya pada materi pembelahan sel yang dapat menarik dan

membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran.

2. Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba lapangan terbatas untuk melihat tanggapan siswa terhadap produk


(25)

82

pengembangan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektivan media ajar yang dikembangkan. Sehingga media pembealajaran yang dikembangkan dapat lebih sempurna agar dapat dilakukan penyebaran produk.


(26)

80

DAFTAR PUSTAKA

A.S. Adeyemo. (2010). The Impact of Information and Communication Technology (ICT) On Teaching and Learning of Physics. International

Journal of Educational Research and Technology, 1(2): 217-223.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Astuti, I. (2010). Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di SMA pada Pokok Bahasan Asam Basa. Tesis. Medan: UNIMED

Asikin M., Adi N. C. (2004). Penelitian Pengembangan dalam Bidang

Pendidikan. Sekolah Riset FMIPA Unnes.

Amri, S. dan Ahmadi, K. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Anonim. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Pebelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Asyhar, H.R,. (2011). Kreatif Mengembangkan Media pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

Campbell, Neil A dan Jane B. Reece. (2010). Biologi Edisi 8, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Chotimah, C. (2008). Macromedia Flash sebagai Media Pembelajaran.

http://www.Disabelelies.com (diakses pada bulan Maret 2012).

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Depdiknas. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.


(27)

81

Eltariza, N. (2011). Model Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Berbasis Blog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Animasi Siswa pada Mata Pelajaran Dasar Macromedia Flash 8. Jurnal Teknologi

Pendidikan, (online), 10(2):80-85.

Eraku S. (2008). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran Macromedia flash Pada materi Lensa. Skripsi. Malang: UNM.

Hakim, L. (2004). Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash Professional 8.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Indriana D. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA

Press.

Idris H. (2008). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer.

IQRA’, 5(2), 125-133.

Junowo dan Achmad Z., J. (2003). Biologi Sel. Jakarta: EGC.

Kozma, R.B. 2009. “Learning with Media.” Review of Educational Research,

61(2), 179-212. Michigan: University of Michigan.

Nanik R. (2007). Inovasi Pembelajaran dengan Penggunaan Macromedia Flash Untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Biologi Melalui Metode Group Investigation di SMA Pancasila I Wonogiri. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta: Surakarta. Nkweke, Obina C. Dirisu. Chimezie N.G, Umesi Ndubuisi,. (2012) Synchronized

Multimedia on Motivation and Academic Performance of Students.

Mediterranean Journal of Social Science. 3(4), 22-25.

O’Day, D.H. (2008). Using animation to teach biology: past and future research

on the attributes that underline pedagogically sound animation. The

American Biology Teacher, 5(1):274-278.

O’Day, D. H (2006). Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for

Making Effective, High-Quality Teaching Animations. CBE-Life Sciences

Education. 5(4): 255-263.

Pratowo,A,. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Menciptakan

Metode Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan). Jogjakarta: Diva


(28)

82

Raharjo. (2007). Multimedia dalam Pembelajaran, Jakarta. http://www.diknas. lipi.go.id (diakses tanggal 25 April 2012).

Rahman R. J, Setiawan W, Fitrijaya E. R. (2008). Optimalisasi Macromedia Flash untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Jurnal Pendididkan Teknologi Informasi

dan Komunikasi, 1( 2): 225-231.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusman, Deni K., Cepi R. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta:

Rajawali Pers.

Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Sadiman, Arief S., Rahardjo, Anung H., Rahardjito. (2003). Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Salim A., Ishafit, dan Moh. Thoifur. (2011). Pemanfaatan Media Pembelajaran (Macromedia Flash) dengan Pendekatan Kontruktivis dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Fisika pada Konsep Gaya.

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sanjaya W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Santyasa W. I. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah. Banjar Angkan: Universitas Pendidikan Ganesha.

Setiono L. (2007). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer.

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com.

Sigit, Bambang dan Joko. (2008). Pengembangan Pembelajaran dengan

Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran yang Berkualitas. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang.

Smaldino E.s.,. (2008). Instructional Technology and Media for Learning. New jersey: upper saddle river.


(29)

83

Suheri A. (2006). Animasi Multimedia Pembelajaran. Jurnal Teknik Informatika

Sekolah Tinggi SAINS dan Teknologi Indonesia (ST-INTEN). Bandung.

Sutopo A.(2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tabrani S. (2009). Multimedia Interaktif Komputer Grafis dengan Flash MX.

Jakarta: Bintang Indonesia.

Yulmaini, Netti S. (2008). Perangkat Pembelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Umum. Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasIF 2008).

UPN ”Veteran” Yogyakarta.

Yuhana Y., Aan H. (2008). Pengembangan Model Bahan Ajar Matematika Interaktif Berbasiskan Teknologi Komputer. e-Indonesia Initiative 2008

(eII2008). Jakarta

Wahyudi, Eko N. (2009) Pemanfaatan Media Animasi Macromedia Flash untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa Kelas XB Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Wonogiri, Jurnal DIDAKTIKA edisi Khusus Hardiknas. Wahana Komputer. (2004). Pembuatan CD Interaktif dengan Macromedia Flash

Professional 8.0. Jakarta: Salemba Infotek.

Waldopo. (2002). Penelitian dan Pengembangan, Pendekatan dalam Mengembangkan Produk-produk di Bidang Pendidikan Pembelajaran.

Jurnal TEKNODIK. Desember 2002. Jakarta: Pustekkom.

Waryanto N., H. (2005). Storyboard dalam Media Pembelajaran Interaktif. Jurdik

Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta

Wijaya A. (2006). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis Internet untuk Materi Struktur Fungsi Sel. Jurnal Pendidikan Biologi FMIPA UNY.


(1)

1. Media pembelajaran akan memberi sumbangan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana media pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran.

2. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang media pembelajaran interaktif Biologi.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran Biologi, sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi bahawa belajar akan lebih baik jika siswa dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja kelompok, kerja individual dan diskusi interaktif dengan difasilitasi media ajar yang mengandung aspek dari multimedia berbasis komputer.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media ajar yang kurang interaktif, maka disarankan agar guru menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan dengan menggunakan macromedia flash khususnya pada materi pembelahan sel yang dapat menarik dan membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran.

2. Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba lapangan terbatas untuk melihat tanggapan siswa terhadap produk


(2)

82

pengembangan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektivan media ajar yang dikembangkan. Sehingga media pembealajaran yang dikembangkan dapat lebih sempurna agar dapat dilakukan penyebaran produk.


(3)

80

A.S. Adeyemo. (2010). The Impact of Information and Communication Technology (ICT) On Teaching and Learning of Physics. International Journal of Educational Research and Technology, 1(2): 217-223.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Astuti, I. (2010). Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di SMA pada Pokok Bahasan Asam Basa. Tesis. Medan: UNIMED

Asikin M., Adi N. C. (2004). Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan. Sekolah Riset FMIPA Unnes.

Amri, S. dan Ahmadi, K. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Anonim. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Pebelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Asyhar, H.R,. (2011). Kreatif Mengembangkan Media pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

Campbell, Neil A dan Jane B. Reece. (2010). Biologi Edisi 8, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Chotimah, C. (2008). Macromedia Flash sebagai Media Pembelajaran. http://www.Disabelelies.com (diakses pada bulan Maret 2012).

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Depdiknas. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.


(4)

81

Eltariza, N. (2011). Model Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Berbasis Blog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Animasi Siswa pada Mata Pelajaran Dasar Macromedia Flash 8. Jurnal Teknologi Pendidikan, (online), 10(2):80-85.

Eraku S. (2008). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran Macromedia flash Pada materi Lensa. Skripsi. Malang: UNM.

Hakim, L. (2004). Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash Professional 8.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Indriana D. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA

Press.

Idris H. (2008). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer.

IQRA’, 5(2), 125-133.

Junowo dan Achmad Z., J. (2003). Biologi Sel. Jakarta: EGC.

Kozma, R.B. 2009. “Learning with Media.” Review of Educational Research,

61(2), 179-212. Michigan: University of Michigan.

Nanik R. (2007). Inovasi Pembelajaran dengan Penggunaan Macromedia Flash Untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Biologi Melalui Metode Group Investigation di SMA Pancasila I Wonogiri. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta: Surakarta. Nkweke, Obina C. Dirisu. Chimezie N.G, Umesi Ndubuisi,. (2012) Synchronized

Multimedia on Motivation and Academic Performance of Students. Mediterranean Journal of Social Science. 3(4), 22-25.

O’Day, D.H. (2008). Using animation to teach biology: past and future research

on the attributes that underline pedagogically sound animation. The American Biology Teacher, 5(1):274-278.

O’Day, D. H (2006). Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for

Making Effective, High-Quality Teaching Animations. CBE-Life Sciences Education. 5(4): 255-263.

Pratowo,A,. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Menciptakan Metode Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.


(5)

Raharjo. (2007). Multimedia dalam Pembelajaran, Jakarta. http://www.diknas. lipi.go.id (diakses tanggal 25 April 2012).

Rahman R. J, Setiawan W, Fitrijaya E. R. (2008). Optimalisasi Macromedia Flash untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Jurnal Pendididkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1( 2): 225-231.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusman, Deni K., Cepi R. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Suryosubroto, (2002), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Sadiman, Arief S., Rahardjo, Anung H., Rahardjito. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Salim A., Ishafit, dan Moh. Thoifur. (2011). Pemanfaatan Media Pembelajaran (Macromedia Flash) dengan Pendekatan Kontruktivis dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Fisika pada Konsep Gaya. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sanjaya W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Santyasa W. I. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah. Banjar Angkan: Universitas Pendidikan Ganesha.

Setiono L. (2007). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com.

Sigit, Bambang dan Joko. (2008). Pengembangan Pembelajaran dengan

Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran yang

Berkualitas. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Smaldino E.s.,. (2008). Instructional Technology and Media for Learning. New jersey: upper saddle river.


(6)

83

Suheri A. (2006). Animasi Multimedia Pembelajaran. Jurnal Teknik Informatika Sekolah Tinggi SAINS dan Teknologi Indonesia (ST-INTEN). Bandung. Sutopo A.(2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tabrani S. (2009). Multimedia Interaktif Komputer Grafis dengan Flash MX.

Jakarta: Bintang Indonesia.

Yulmaini, Netti S. (2008). Perangkat Pembelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Umum. Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasIF 2008).

UPN ”Veteran” Yogyakarta.

Yuhana Y., Aan H. (2008). Pengembangan Model Bahan Ajar Matematika Interaktif Berbasiskan Teknologi Komputer. e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008). Jakarta

Wahyudi, Eko N. (2009) Pemanfaatan Media Animasi Macromedia Flash untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa Kelas XB Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Wonogiri, Jurnal DIDAKTIKA edisi Khusus Hardiknas. Wahana Komputer. (2004). Pembuatan CD Interaktif dengan Macromedia Flash

Professional 8.0. Jakarta: Salemba Infotek.

Waldopo. (2002). Penelitian dan Pengembangan, Pendekatan dalam Mengembangkan Produk-produk di Bidang Pendidikan Pembelajaran. Jurnal TEKNODIK. Desember 2002. Jakarta: Pustekkom.

Waryanto N., H. (2005). Storyboard dalam Media Pembelajaran Interaktif. Jurdik Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta

Wijaya A. (2006). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis Internet untuk Materi Struktur Fungsi Sel. Jurnal Pendidikan Biologi FMIPA UNY.