ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN KARO.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI
KABUPATEN KARO

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains
Pada Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:
Dina Fransiska Tarigan
Nim : 8106162027

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI
KABUPATEN KARO


TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains
Pada Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:
Dina Fransiska Tarigan
Nim : 8106162027

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ABSTRAK
Dina Fransiska Tarigan, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di
Kabupaten Karo. Tesis. Medan. Program Pascasarjana Unimed, 2013.
Tesis ini mengkaji Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di
Kabupaten Karo. Untuk memfokuskan pengkajian, permasalahan dirumuskan yaitu apakah ada

pengaruh PDRB sektor pertanian, pendidikan, tingkat pengangguran, dan inflasi Kabupaten Karo
terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo.
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kemiskinan di Kabupaten Karo. Faktor-faktor yang mempengaruhi digunakan variabel PDRB
sektor pertanian, pendidikan, tingkat pengangguran, dan inflasi. Data yang digunakan adalah
data time series antara tahun 2000-2012. Sumber data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik
Karo. Metode yang digunakan Ordinary Least Square (OLS).
Hasil estimasi memperlihatjkan bahwa koefisien determinasi sama dengan 99%, hal ini berarti
variabel bebas secara bersama-sama mampu memperjelaskan variabel terikat dalam persentase
99% sementara sisanya 1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model
estimasi. F-hitung > F-tabel (906.8>2,96), ini berarti bahwa PDRB sektor pertanian, pendidikan,
tingkat pengangguran, dan inflasi secara bersama-sama mempengaruhi tingkat kemiskinan di
Kabupaten Karo yang signifikan pada α=5%. Variabel PDRB sektor pertanian mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo, dimana P-value
PDRB sektor pertanian lebih kecil dari 5% (P-value 0.00 < 0.05), dimana koefisien regresinya
adalah 0,697 dapat diartikan setiap peningkatan PDRB sektor pertanian 1% dapat menurunkan
tingkat kemiskinan sebesar 0,697%. Variabel pendidikan mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo, dimana koefisien regresinya 0,112
dapat diartikan setiap peningkatan pendidikan sebesar 1% dapat menurunkan tinkat kemiskinan
sebesar 0,112%. Variabel tingkat pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo, dimana koefisien regresinya 0,406. Inflasi juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan dimana koefisien regresinya
0,043 dapat diartikan setiap peningkatan inflasi sebesar 1% dapat meningkatkan tingkat
kemiskinan Kabupaten Karo sebesar 0,043%.
Kata Kunci : PDRB sektor pertanian, Pendidikan, Tingkat pengangguran, Inflasi, dan
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo

ABSTRACT
Dina Fransiska Tarigan. Analysis of the Factors that Effect Poverity Rate in Karo District.
Thesis. Medan. Post-Graduate Program. 2013.
This thesis examines analysis of the factors that effect poverity rate in Karo District. To focus
this study wich formulated problem is, how influence of agricultural GDP, educatioan,
unemployment rate, and inflation on poverity rate in Karo District.
The purpose of this thesis is to analyze factors that affect poverity rate in Karo District. Factors
affecting the use variable agricultural GDP, education, unemployment rate, and inflation in Karo
District the usage data are time series data between the years 2000-2013. Source data obtained
from Duluth Central Statistical Karo. The usage method is Ordinary Least Square (OLS).
The estimate show that the coefficient of determination equal to 99%, this means that the
independent variable is jointly able to clarify the variables bound in the percentage of 99% while
remaining 1% is explained by other variables that are not included in the estimation model. Fcount > T-table (906,8>2,96), this means that agricultural GDP, education, unemployment rate,

and inflation jointly affect the poverity in Karo District were signifcant at α = 5%. Agricultural
GDP variable has a negative and significant effect on poverity rate in Karo District, where the Pvalue agricultural GDP less than 5% (P-value 0,00 < 0,05), where the regression coefficients
showed 0,697 means any increase agricultural GDP 1% will decrease poverity in Karo District at
0,697%. Education variable has a negative and significant effect on poverity rate in Karo
District, where the regression coefficient showed 0,112 means every increase education 1% will
decrease poverity rate in Karo District at 0,112%. Unemployment rate variable has positive and
significant effect on poverity rate in Karo District, where the regression coefficient showed 0,406
means every increase unemployment rate 1% will increase poverity rate in Karo District at
0,404%. Inflation has a positive and significant effect on poverity rate in Karo District, where the
regression coefficient showed at 0,043 means every increase inflation 1% will increase poverity
rate in Karo District at 0,043%.
Keywords : Agricultural GDP, Education, Unemployment Rate, Inflation, and Poverity
Rate in Karo District.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa di Sorga, yang
telah memberikan rahmat dan hikmat sehingga Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis ini untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar
Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.

Dalam penyusunan tesis ini Penulis telah banyak mendapat bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, bahkan selama mengikuti pendidikan
program pascasarjana, baik moril maupun materil yang tak terhingga. Oleh karena
itu pada kesempatan ini dari lubuk hati yang terdalam, Penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan dan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Selaku Direktur
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, juga kepada Bapak Dr. Arif
Rahman, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. Masing-masing
sebagai Asisten Direktur I dan Asisten Direktur II Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si. Selaku ketua Program Studi Ilmu Ekonomi

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus sebagai penguji
yang

telah

memberikan


kesempatan

kepadaPenulis

mempertanggunjawabkan hasil penelitian dalam tesis ini.

untuk

3. Bapak Dr. Rahmanta Ginting, M.Si. sebagai Pembimbing I, yang telah

dengan iklas dan sabar memberikan banyak arahan dan bimbingan dalam
penyusunan tesis ini.
4. Bapak Dr. Arwansyah sebagai Pembimbing II, yang juga telah dengan iklas

meluangkan waktu dan memberikan masukan yang berharga pada
penyusunan tesis ini.
5. Bapak Drs. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, Ibu Sri Fajar Ayu, MM., DBA.,

masing-masing sebagai penguji yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitian dalam tesis ini.
6. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si. selaku sekretaris Program Studi

Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana universitas Negeri Medan.
7. Kedua orang tuaku dan adikku Yogi Prabungkas Tarigan yang selalu

mendukung dan mendoakan Penulis dalam mengikuti pendidikan hingga
penyelesaian program pascasarjana ini.
8. Sahabat-sahabatku Fransiska Dewi Bukit, Uli Royanti Sianturi, Vernandes

Purba, Irwandy Sitepu, Laura Sinaga, yang selalu setia memberi semangat,
dukungan dan pengertian yang tulus kepada Penulis dalam mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan program pascasarjana ini.
9. Keluarga besar Penulis; juga rekan-rekan Dosen Pembimbing dan Pegawai

YPN Medicom; rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi;
sahabat-sahabat Legio Maria Presidium Ratu Para Rasul; dan semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam menyelesaikan program pascasarjana ini.


Akhirnya, Penulis mengharapkan kiranya tesis ini dapat bermanfaat
Medan, Maret 2014
Penulis,

Dina Fransiska br. Tarigan.

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................vii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 10
2.1 Kemiskinan ......................................................................................... 10
2.2 Sektor Pertanian ................................................................................ 25
2.3 Pendidikan .......................................................................................... 47
2.4 Tingkat Pengangguran ...................................................................... 54
2.5 Inflasi................................................................................................... 58
2.6 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 59
2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................. 60
2.8 Hipotesis ............................................................................................... 61
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 62
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................ 62
3.2 Sumber Data ....................................................................................... 62
3.3 Model Analisis .................................................................................... 62
3.4 Teknik Analisis Data.......................................................................... 63
1) Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 63
2) Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi (Uji Satistik) ............. 68
3.5 Defenisi Operasional Variabel .......................................................... 68

BAB IV Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 70
4.1 Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 70

4.2 Proses dan Hasil Analisis Data ......................................................... 77
4.3 Hasil Uji Ekonometrik ....................................................................... 78
4.4 Hasil Uji Statistik ............................................................................... 82
BAB V Kesimpulan dan Saran ........................................................................... 87
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 87
5.2 Saran ................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor
Tabel 1.1 :

Judul

Halaman

Jumlah dan Penduduk Miskin Kabupaten Karo Tahun 20002012..................................................................................................


2

Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Kabupaten Karo dan Provinsi Sumatera Utara Tahun
2002-2010......................................................................................

4

PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
dan Konstan Tahun 2010-2011 (miliar rupiah).......................

7

Tabel 2.1 :

Perhitungan P0, P1, P2..................................................................

21

Tabel 2.2 :

Indikator Indeks dalam HDR.....................................................

23

Tabel 2.3 :

Produktivitas Tanah di Sejumlah Negara-Negara Maju dan
Negara-Negara Berkembang, 1995............................................

29

Tabel 3.1 :

Model Uji Durbin Wathson(DW)...............................................

65

Tabel 4.1 :

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Karo Tahun 2000-2012........

72

Tabel 4.2 :

Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian
Kabupaten Karo Tahun 2000-2012............................................

73

Tingkat Pengangguran Kabupaten Karo Tahun 2000-2012
(persen)..........................................................................................

74

Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Keatas yang Melek
Huruf Tahun 2000-2012...............................................................

75

Tabel 4.5 :

Inflasi Kabupaten Karo Tahun 2000-2012................................

76

Tabel 4.6 :

Hasil Estimasi Model Penelitian.................................................

78

Tabel 1.2 :

Tabel 1.3 :

Tabel 4.3 :

Tabel 4.4 :

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Judul

Halaman

Gambar 1 :

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karo Tahun 2000-2012..

6

Gambar 2 :

Mekanisme Transmisi Investasi Modal Manusia....................

51

Gambar 3 ;

Model Kerangka Berpikir..........................................................

60

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu indikator dari perkembangan suatu negara adalah jumlah penduduk miskin yang
terdapat dalam negara tersebut. Karena kemiskinan memberi dampak terhadap aspek kehidupan
lainnya, yaitu pendidikan, pengangguran, kesehatan, dan lainnya.
Menurut Wilson dalam Fitrady (2011) mengatakan bahwa masyarakat miskin apabila
jumalah populasi penduduk miskinnya lebih dari 20%. Walaupun dalam kenyataanya jumlah
penduduk miskin pada Kabupaten Karo kurang dari 20 % sejak tahun 2006, namun tetap saja
terdapat maalah dengan kemiskinan tersebut.
Banyak acuan yang digunakan untuk mengukur kemiskinan itu, misalnya berdasarkan
kebutuhan dasar (UMR), kebutuhan hidup minimum (KHM), US $ 1,2/kapita/hari (ILO), 2100
kalori/kapita/hari (BPS), dan kriteria kemiskinan pemerintah daerah.
Menurut World Bank ada tiga penyebab kemiskinan, pertama: rendahnya pendapatan dan
aset untuk memenuhi kebutuhan dasar. Misalnya makan, minum, tempat tinggal, kesehatan,
pendidikan. Kedua: ketidakmampuan untuk bersuara dan kitiadaan kekuatan didepan institusi
negara dan masyarakat. Ketiga: rentan terhadap guncangan ekonomi, terkait dengan
ketidakmampuan menanggulanginya.
Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten di Privinsi Sumatera Utara yang memiliki
17 Kecamatan. Kabupaten Karo memiliki luas wilayah 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas
Provinsi Sumatera Utara dimana jumlah penduduknya mencapai 38.676 atau 11 % dari jumlah
penduduk kabupaten karo (BPS 2011).

Pada Tabel 1.1 akan ditunjukkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten karo.
Tabel 1.1
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Karo
Tahun 2000-2012
Tahun
Penduduk Miskin (%)
Jumlah (Ribu Jiwa)
2000

82.650

27.67

2001

81.367

26.42

2002

73.770

26.65

2003

74.300

25.63

2004

68.706

24.66

2005

67.415

23.89

2006

71.800

22.00

2007

50.843

21.32

2008

46.409

20.96

2009

42.619

18.25

2010

38.676

17.43

2011

37.228

16.23

2012

36.087

15.76

Sumber : Biro Pusat Statistik Kabupaten Karo

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk miskin menurun setiap tahun,
dan penurunan jumlah penduduk miskin yang paling drastis terjadi pada tahun 2009 yaitu
menurun dari 20,96% pada tahun 2008 menjadi 18,25%. Penurunan ini disebabkan karena
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2006-2011 telah ditetapkan fokus
perhatian terhadap pengurangan kemiskinan di Kabupaten Karo.
Penurunan yang paling kecil terjadi pada tahun 2002 yaitu dari 26,42 pada tahun 2001
menjadi 26,65 pada tahun 2002.

Salah satu akar permasalahan kemiskinan di Indonesia yakni tingginya disparitas antar
daerah akibat tidak meratanya disribusi pendapatan, sehingga kesenjangan pendapatan antara
manyarakat kaya dan masyarakat miskin di indonesia semakin melebar. Misalnya saja tingkat
kemiskinan antara Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta atau Bali, disparitas pendapatan
daerah sangat besar dan tidak berubah urutan tingkat kemiskinannya dari Tahun 1999-2002.
Pemerintah sendiri selalu mencanangkan upaya penanggulangan kemiskinan dari tahun
ke tahun, namun jumlah penduduk miskin di Indonesia tidak juga mengalami penurunan yang
signifikan, walaupun data di BPS menunjukkan kecenderungan penurunan jumlah penduduk
miskin, namun secara kualitatif belum menampakkan dampak perubahan yang nyata malahan
kondisinya semakin memprihatinkan tiap tahunnya.
Apabila dibandingkan dengan Sumatera Utara, persentase penduduk miskin di Kabupaten
Karo lebih besar seperti yang ditampilkan pada Tabel 1.2. Pada tabel di bawah dapat dilihat
persentase penduduk miskin Kabupaten Karo rata-rata lebih tinggi yaitu 23,9 persen
dibandingkan dengan persentase penduduk miskin di Provinsi yaitu sebesar 14,95 persen.
Perbedaan jumlah penduduk miskin terbesar terjadi pada tahun 2002 dimana jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Karo lebih banyak 10,8 persen dibandingkan dengan penduduk miskin di
Sumatera Utara.

Tabel 1.2
Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Kabupaten Karo dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000-2012
Kabupaten Karo
Tahun

Jumlah
(Ribu Jiwa)

Persentase
(%)

Provinsi Sumatera Utara
Jumlah

Persentase

(Ribu Jiwa)

(%)

2000

82.650

27,67

3.871

2001

81.367

26,42

3.791

2002

73.770

26,65

1.889,4

2003

74.300

25,63

1.800,1

2004

68.706

24,66

1.840,2

2005

67.415

23,89

1.979,7

2006

71.800

22,00

1.768,4

2007

50.843

21,32

1.613,8

2008

46.409

20,96

1.499,7

2009

42.619

18,25

1.490,9

2010

38.676

17,43

1.481,3

2011

37.22

16,23

1.407,2

2012

36.08

15,76

1.378,4

18,41
18,20
15,89
14,93
14,68
15,66
13,90
12,55
11,51
11,31
11,33
10,67
10,41

Sumber : Biro Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Apa yang tampak pada tabel di atas sesuai dengan apa yang dikatakan Todaro (2000).
Menurut Todaro, masalah kemiskinan di negara-negara berkembang bahwa perhatian utama
sebagian besar pemerintahan negara-negara berkembang justru tercurah ke daerah-daerah
perkotaan dan sebagai sektor ekonominya, yakni sektor-sektor industri modern dan komersial.
Sementara itu investasi pemerintah di sektor pendidikan, kesehatan, perumahan, dan pelayanan
masyarakat di pedesaan justru kurang memadai, karena sebagian besar dananya telah tercurah ke
sektor-sektor moderen di daerah perkotaan.
Dalam pidato Theodore Schultz (1979) pada saat penerimaan nobel tahun 1979 mengatakan:

“Most of the people in the world are poor, so if we knew the economics of being poor we would
know much of the economics that really matters. Most of the world's poor people earn their
living from agriculture, so if we knew the economics of agriculture we would know much of the
economics of being poor”
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa ada keterkaitan pertanian dan kemiskinan yang
dialami dalam suatu daerah. Begitu juga di kabupaten karo, dimana sebagian besar penduduknya
adalah berpropesi sebagai petani (Kajian Ekonomi Karo 2007-2011).
Hal yang serupa juga dapat dilihat dari apa yang dikatakan oleh Profesor Raanan Weitz
dalam Todaro (2000) berikut ini:
"Bagi sejumlah besar keluarga pertanian yang anggotanya merupakan tenaga kerja pokok,
pertanian bukan hanya sekedar sebuah pekerjaan atau sumber pendapatan semata-mata,
melainkan suatu pandangan dan gaya hidup. Kenyataan ini sebenarnya mudah dilihat, terutama
sekali pada masyarakat-masyarakat tradisional, di mana para petani sepanjang hari mengabdikan
diri menggarap lahannya dengan dedikasi penuh”.
Di Kabupaten Karo pertumbuhan ekonomi lebih banyak disumbangkan dari sektor
pertanian, seperti yang ditampilkan pada Gambar 1 berikut:

Billions

(PDRB)
0.0025

0.002

0.0015

0.001

0.0005

0
2000

2002

: Sektor Pertanian

2004

2006

2008

:Sektor

2010

2012

(TAHUN)

Non-Pertanian

Sumber : Biro Pusat Statistik Kabupaten Karo
Gambar 1
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karo
Tahun 2000-2012(Persen)
Pada Gambar 1 di atas dapat dilihat pertumbuhan yang dialami oleh Kabupaten Karo terus
mengalami kenaikan, tetapi jumlah masyarakat miskin tidak berkurang mengikuti pertumbuhan
terebut. Pada Tabel 1.3 akan ditunjukkan PDRB dari berbagai sektor ekonomi di Kabupaten
Karo:

Tabel 1.3 : PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
dan Konstan Tahun 2010-2011 (miliar rupiah)
Lapangan Usaha

Harga Berlaku

Harga Konstan

2010
1. Pertanian

2011

2010

2011

4.078,03 4.652,44 1.953,70 2.067,28

2. Pertambangan dan Penggalian

23,90

28,08

12,45

13,96

3. Industri Pengolahan

48,91

54,68

24,71

25,85

4. Listrik, Gas, dan Air

21,72

23,14

9,98

10,47

5. Bangunan/Konstruksi

238,92

268,64

118,97

126,08

772,62

789,54

490,18

529,54

503,92

537,54

301,98

314,80

108,26

116,13

55,17

58,84

879,74

1.074

400,05

442,31

6. Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan, dan
Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
Jumlah

6.676,02 7.634,39 3.367,19 3.589,13

Sumber:Biro Pusat Statistik Kabupaten Karo

Pada publikasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karo tahun 2010-2011
menunjukkan bahwa pertumbuhan perekonomian Kabupaten Karo ditopang oleh sektor
pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian adalah sektor yang penting dalam
perekonomian Kabupaten Karo.
Bertolak dari kenyataan-kenyataan tersebut, menarik untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo. Dalam hal ini peneliti memilih variabel
PDRB sektor pertanian yang memang merupakan sektor yang paling banyak menunjang

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karo. Selain dari PDRB sektor pertanian, pendidikan,
tingkat pengangguran, dan inflasi.
Berdasarkan latar belakang masalah ini maka penulis tertarik untuk mempelajarinya dan
menarik judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di
Kabupaten Karo”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah dalam
tesis ini adalah: Apakah ada pengaruh PDRB sektor pertanian, pendidikan, tingkat
pengangguran, dan inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk
mengetahui bagimana pengaruh PDRB sektor pertanian, pendidikan, tingkat pengangguran, dan
inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo.

1.4 Manfaat Penelitian
Yang menjadi manfaat dari hasil penelitian tesis ini adalah:
1. Untuk memberi sumber kajian bagi pihak-pihak yang ingin mempelajari lebih dalam
mengenai kemiskinan.
2. Untuk memberi masukan bagi pihak-pihak pengambil keputusan yang berkaitan dengan
kemiskinan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
a) PDRB sektor pertanian Kabupaten Karo berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan
di Kabupaten Karo.
b) Pendidikan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo.
c) Tingkat Pengangguran di Kabupaten Karo berpengaruh positif terhadap tingkat
kemiskinan di Kabupaten Karo.
d) Inflasi Provinsi Sumatera Utara berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan di
Kabupaten Karo.

5.2 Saran dan Implikasi
Dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari estimasi model penelitian yang
digunakan dan berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
peneliti mencoba menurunkan beberapa saran dan implikasi kebijakan dari kesimpulan di atas,
diantaranya adalah:
a) Melihat bahwa pengaruh dari PDRB sektor pertanian ternyata negatif terhadap tingkat
kemiskinan, oleh karena itu pemerintah harus terus mendukung pertumbuhan sektor
pertanian Kabupaten Karo agar tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo dapat menurun.

b) Melihat bahwa pengaruh pendidikan di Kabupaten Karo ternyata negatif terhadap tingkat
kemiskinan di Kabupate Karo, maka diupayakan agar jumlah masyarakat Kabupaten
Karo yang berpendidikan harus terus ditingkatkan.
c) Melihat bahwa tingkat pengangguran ternyata berpengaruh positif terhadap tingkat
kemiskinan maka oleh karena itu pemerintah harus mendukung pengurangan jumlah
pengangguran di Kabupaten Karo, seperti perluasan lapangan kerja atau penarikan
investor asing agar tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo dapat dikurangi.
d) Melihat bahwa inflasi berengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten Karo
maka hendaknya pihak-pihak pengambil keputusan agar tanggap terhadap peningkatan
inflsi di Kabupaten Karo.
Dibagian terakhir dari tulisan ini peneliti ingin menekankan bahwa apa yang diperoleh
dari penelitian ini adalah baru merupakan langkah awal dalam penelitian mengenai analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kabupaten Karo. Tentu saja masih
terbuka kesempatan yang sangat luas untuk menganalisis topik ini dengan cakupan yang lebih
luas dan analisis yang lebih komprehensif serta formulasi model yang lebih canggih.

DAFTAR PUSTAKA

Asogwa, Benjamian Chijioke. 2012. Analysing the Determinants of Poverty Severity Among
Rural Farmers in Nigeria : A Consored Regression Model Approach. Departement of
Agriculture Economic: Nigeria
Biro Pusat Statistik. Kabupaten Karo2010.
Biro Pusat Statistik. Kabupaten Karo 2011.
Biro Pusat Statistik. Karo Dalam Angka. 2011.
Biro Pusa Statistik. Provinsi Sumatera Utara.2011
Chaudry, Imran Sharif. Dkk. 2009. The Impact of Socioeconomic and Demographic Variables
on Poverty: A Village Study. Bahauddin Zakaria University: Pakistan.
Ginting, Rahmanta.2009. Aplikasi Eviews dalam Ekonometrika. Universitas Sumatera Utara :
Medan
Godoy, Dalila Cervantes dan Joe Dewbre. 2000. Economic Importance of Agriculture
Poverity Reduction. Journal : France.

for

Gregory, Mankiw. N. 1996. Marco Economics. New York: Worth Publiser.
Gujarati, Damodar. M. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Gujarati, Damodar. M. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Latan, Hengky. 2012. Structural Equation Modeling. Alfabeta: Wayame
Prasetyo, Adit Agus. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan.
UNDIP : Semarang
Saidatulakmal dan Madiha Riaz. 2012. Characteristic of Poverty in Pakistan. Journal. Pakistan.
Sembiring, Sodes.2011. Analisis Determinan Tingkat Kemiskinan Penduduk Kabupaten Karo di
Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara : Medan
Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Indonesia, Mengagas Model Jaminan
Sosial Universal Bidang Kesehatan. Alfabeta: Bandung.
Sukirno, Sadono. 2002. Makroekonomi Modern Perkembangan dari Klasik Hingga Keynes
Baru. Jakarta: Rajawali Press.

Syahyuti. 2006. Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian, Penjelasan
Konsep, istilah, teori, dan indikator, serta variabel. Bina Rena Pariwara: Jakarta.
Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia : Teori, Temuan, dan Empiris. Ghalia :
Jakarta.
Todaro, Michael P, Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Erlangga: Jakarta.
Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Erlangga: jakarta.
Widhiarso, Wahyu. 2009. Praktek Model Persamaan Struktural (SEM) Menggunakan Program
AMOS. Universitas Gajah Mada: Bandung
, 2002. Introduction to Poverty Reduce. Word Bank
,2005. Analisis Konsentrasi kemiskinan di Indonesia Periode Tahun 1999-2003. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Vol 10 no.3.
, 2011. Migration and Remmitance Factbook 2011. 2nd edition. World Bank.