MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH DI TK-SDN SATU ATAP 040533 MEREK TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “ Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Bermain Playdough Di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek Tahun Ajaran 2012/2013”

Tulisan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat kesulitan, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis, menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dekan FIP UNIMED Bapak Drs. Nasrun, M.S

2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S dan Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku Pembantu Dekan FIP UNIMED.

3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Dorlince Simatupang, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran hingga selesainya skripsi ini.


(2)

5. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, Ibu Dra. Ratna Uli Gultom, dan Bapak Drs. Jasper Simajuntak, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Kepala sekolah TK-SDN Satu Atap 040533 Merek Bapak Drs. Bersih Munthe dan ibu Dwi Marthina Devi selaku guru TK-B1 yang telah membantu penulis selama dalam penelitian.

7. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak disebutkan namanya dalam tulisan ini.

8. Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang tersayang Kodim Munthe dan Rostipi Tarigan yang memberikan dana, motivasi dan doa kepada penulis, demikian juga buat adik Julyance Munthe, Fitryanta Munthe dan Desfryandoa Munthe.

9. Teman-teman PAUD Transfer 2010 khususnya Kak Sabtika Juliasti dan Martha Lena Tarigan serta kepada adik-adik PAUD 2008 yang tidak penulis sebutkan namanya satu persatu

10.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang maha Esa. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini berguna bagi kita semua, khususnya para pembaca.


(3)

Medan, 28 Agustus 2012 Penulis,

Haendryani Munthe 1104313006


(4)

ABSTRAK

HAENDRYANI MUNTHE, 1104313004. “ Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Bermain Playdough Di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek Tahun Ajaran 2012/2013”

Masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah melalui kegiatan bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek . Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kreativitas anak setelah diberikan permainan playdough.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan. Subjek penelitian tindakan kelas ini berjumlah 18 orang di TK-SDN 040533 Merek Tahun Ajaran 2012/2013. Yang terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan. Pelaksanaan PTK dilakukan selama 3 bulan mulai Juni sampai Agustus. Dengan alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi. Adapun indikator yang dibuat yaitu rasa ingin tahu yang besar, orisinalitas tinggi, bersifat imajinatif, apresiasi seni, dan berani mengambil resiko. Tahapan yang dilakukan adlah pemberian tindakan siklus I, dan perolehan hasil pada siklus I adalah sebanyak 2 orang (11,2%) tergolong sangat kreatif, 10 orang (55,4%) tergolong cukup kreatif, dan 6 orang (33,4%) masih tergolong kurang kreatif. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat dilihat bahwa melalui bermain playdough belum secara optimal dapat mengembangkan kreativitas anak. Maka dilanjutkan ke siklus II, dari hasil analisis data siklus II diperoleh hasil bahwa anak tergolong cukup kreatif 7 orang (38,9%), anak tergolong kreatif yaitu sebanyak 8 orang atau (44,4%) dan 3 orang atau (16,7%) tergolong sangat kreatif.

Dari hasil temuan penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek tahun Ajaran 2012/2013. Dimana Melalui bermain playdough dapat mengembangkan orisinalitas anak dalam berkaya.


(5)

v DAFTAR ISI

Halaman Lembar Persetujuan ...

Daftar Riwayat Hidup ... i

Abstrak... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... ix

Daftar Tabel... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I: PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori... 8

A. Pengertian Kreativitas ... 8

B. Ciri-ciri Kreativitas ... 9


(6)

vi

D. Arahan Kepada Guru dalam Program Pengembangan Kreativitas Pada

Anak Usia Tk ... 12

E. Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas Anak... 14

1. Faktor-Faktor yang Dapat Mengembangkan Kreativitas Anak ... 14

2. Faktor-Faktor yang Dapat Menghambat Kreativitas Anak... 17

F. Bermain Playdough….. ... 19

1. Pengertian Bermain Playdough... 19

2. Tujuan dan Fungsi Bermain Bagi Anak... 21

3. Manfaat Bermain Playdough ... 22

a. Peranan Bermain Playdough Terhadap Aspek Perkembangan Anak ... 23

b. Peranan Bermain Playdough Terhadap Kreativitas Anak... 24

4.Cara Membuat Playdough ... 25

5. Langkah-Langkah Bermain Playdough ... 25

2.2 Kerangka Konseptual ... 27

2.3 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III: METODELOGI PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ………... 30

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 30

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 31

3.4 Prosedur Penelitian ... 31

Siklus I a. Perencanaan... 32


(7)

vii

b.Pelaksanaan ... 33

c.Pengamatan ... 34

d.Refleksi ... 34

Siklus II a.Perencanaan... 35

b.Pelaksanaan ... 35

c.Pengamatan ... 35

d.Refleksi ... 36

3.5 Tehnik Pengumpulan Data... 36

3.6 Analisis Data ... 36

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.8 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 38

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 39

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 39

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 39

Siklus I a. Perencanaan Siklus I ... 39

b.Pelaksanaan Siklus I... 40

c. Hasil Pengamatan Siklus I... 42

d. Refleksi Siklus I ... 46

Siklus II a. Perencanaan Siklus II ... 49


(8)

viii

c. Hasil Observasi Siklus II... 52

d. Refleksi Siklus I ... 57

4.3 Pembahasan... 57

BAB V Kesimpulan Dan Saran... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran... 61

Daftar Pustaka... 62 Lampiran-Lampiran...


(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Jadwal Penelitian... 38

Tabel 2.Rangkuman Hasil Pengamatan Kreativitas Anak Selama Siklus I ... 43

Tabel 3.Kreativitas Anak Selama Siklus I ... 44

Tabel 4.Rangkuman Hasil Pengamatan Kreativitas Anak Selama Siklus II... 53

Tabel 5. Kreativitas Anak Selama Siklus II ... 54 Tabel 6.Rangkuman Perkembangan Kreativitas Anak Pada Siklus I Dan Siklus II. 58


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Batang Kreativitas Anak Pada Siklus I ... 45

Gambar 2. Hasil Karya Anak Pada Pertemuan 1 Siklus I... 46

Gambar 3. Hasil Karya Anak Pada Pertemuan 2 Siklus I... 47

Gambar 4. Diagram Batang Kreativitas Anak Pada Siklus II... 54

Gambar 5. Hasil Karya Anak Pada Pertemuan 1 Siklus II ... 55

Gambar 6. Hasil Karya Anak Pada Pertemuan 2 Siklus II ... 56


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana kegiatan Mingguan Lampiran 2. Rencana Kegiatan Harian

Lampiran 3. Lembar Observasi Kreativitas Anak

Lampiran 4. Lembar Observasi Pelaksanaan Bermain Playdough dalam Kegiatan

Belajar AUD

Lampiran 5. Daftar Nama-Nama Anak TK-SDN Satu Atap 040533 Merek

Lampiran 6. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek

Lampiran 7. Hasil Pengamatan Kreativitas Anak Pada Pertemuan 1 Siklus I Lampiran 8. Hasil Pengamatan Kreativitas Anak Pada Pertemuan 2 Siklus I Lampiran 9. Hasil Pengamatan Kreativitas Anak Pada Pertemuan 1 Siklus II Lampiran 10. Hasil Pengamatan Kreativitas Anak Pada Pertemuan 2 Siklus II Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam Undang-Undang sistem pendidikan nasional (Sikdiknas) Nomor 20 tahun 2003 mengemukakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilaksanakan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dilihat bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan sekolah. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani anak sebelum memasuki pendidikan dasar. Usaha ini dilakukan supaya anak-anak usia 4-6 tahun dapat mengikuti pendidikan di sekolah dasar. Disamping itu masa usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan selanjutnya karena masa kanak–kanak merupakan masa peka atau masa keemasan. Pada masa ini anak lebih mudah untuk menerima rangsangan dari lingkungan untuk menunjang perkembangan jasmani dan rohani yang ikut menentukan keberhasilan anak didik mengikuti pendidikan di kemudian hari.


(13)

2

Dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak (GBPKBTK, 1994). Bahwa Taman Kanak-Kanak-Kanak-Kanak didirikan sebagai usaha mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga dan pendidikan sekolah. Dengan adanya program kegiatan belajar Taman Kanak-Kanak diharapkan membantu meletakkan dasar perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan dan daya cipta yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Dari beberapa tujuan kegiatan belajar anak Taman Kanak-Kanak, salah satu tujuan dari kegiatan belajarnya adalah mengembangkan daya cipta anak atau kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas memiliki peranan penting dalam kehidupan anak karena melalui kreativitas anak dapat berkreasi sesuai bakat dan kemampuannya dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam kehidupan sehari–hari pengembangan kreativitas sangatlah penting karena kreativitas merupakan kemampuan yang sangat berarti dalam kehidupan manusia.

Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kreatif, akan tetapi dalam pengembangannya sebagian anak ada yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi kreatifnya, dan ada pula yang kurang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi


(14)

3

kreatifnya karena keadaan lingkungan yang tidak mendukung. Kondisi lingkungan sekitar anak sangat berpengaruh besar dalam menumbuh kembangkan kreativitas anak. Lingkungan yang sempit, pengap, dan menjemukan akan terasa muram, tidak bersemangat, dan tidak dapat menimbulkan ide yang cemerlang. Untuk itu dalam rangka mengembangkan potensi kreatif pada anak, diperlukan suatu upaya agar potensi kreatif anak tersebut dapat berkembang optimal.

Masa kanak-kanak merupakan masa bermain sehingga pada pendidikan di Taman Kanak-Kanak diberikan melalui kegiatan bermain sambil belajar. Pada saat bermain semua fungsi baik jasmani maupun rohani anak ikut terlatih, semakin banyak kesempatan bermain anak makin sempurna penyesuaian anak terhadap keperluan hidup didalam masyarakat. Dimana melalui bermain anak akan banyak belajar bagaimana cara bersosialisasi dalam masyarakat. Masa persiapan anak menjadi dewasa tidak cukup hanya diisi dengan pelajaran–pelajaran pengetahuan saja, tetapi juga dengan bermain yang mampu mengembangkan fisik dan mental anak yang sesuai dengan perkembangan yang diperlukan.

Anak yang kreatif adalah anak yang mampu memberdayakan pikirannya untuk menghasilkan suatu produk yang baru. Pengembangan kreativitas pada anak dapat dilakukan melalui kegiatan hasta karya, salah satunya adalah melalui kegiatan bermain dengan playdough. Playdough

merupakan mainan yang dapat diubah-ubah bentuknya. Permainan


(15)

4

sangat sederhana dan tidak mahal, karena bisa membuat sendiri dari bahan yang sederhana dan mudah didapat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Setianingsih Y (2011) diketahui bahwa media playdough dapat mengembangkan kreativitas anak. (http://repository.upi.edu/)

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, dan hasil wawancara dengan guru yang mengajar di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek mengatakan bahwa kreativitas anak pada umumnya masih rendah. Hal ini disebabkan karena guru yang mengajar di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek lebih menekankan kemampuan anak dari segi akademik saja, dimana anak dituntut lebih menguasai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Hal itu disebabkan oleh tuntutan orang tua yang memandang bahwa di Taman Kanak-Kanak hendaknya anak terlatih untuk membaca, menulis, dan berhitung. Mereka lupa bahwa belajar di Taman Kanak-Kanak difokuskan pada kegiatan belajar sambil bermain. Dalam mengembangkan kreativitas anak, guru kurang mampu menggunakan dan mengajarkan permainan, serta kurang memotivasi anak dalam mengembangkan kreativitas anak. Di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek, dalam mengembangkan kreativitas membentuk masih menggunakan media plastisin. Mengingat media plastisin harganya sangat mahal sehingga jumlah plastisin yang disediakan sangat terbatas.


(16)

5

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis berkeinginan mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul

“MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH DI TK-SDN SATU ATAP 040533 MEREK TAHUN AJARAN 2012/2013”

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan mengembangkan kreativitas anak antara lain:

1. Pembelajaran yang masih memfokuskan pada kemampuan anak dalam membaca, menulis dan berhitung (calistung)

2. Anak kurang mendapatkan motivasi dari guru dalam mengembangkan kreativitasnya.

3. Kurangnya fasilitas media pembelajaran ataupun alat bermain yang mampu menunjang perkembangan kreativitas anak.

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Setelah diidentifikasi berbagai masalah yang akan diteliti, sehingga perlu adanya pembatasan masalah, agar memudahkan penelitian dan menghindari kekeliruan dalam penulisan dan pengkajian maka penelitian ini dibatasi pada “Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Bermain Playdough Di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek Tahun Ajaran 2012/2013”.


(17)

6

1.4 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah melalui kegiatan bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kreativitas anak setelah diberikan permainan playdough.

1.6 MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoristis

Secara teoristis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui bermain playdough.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat kepada anak adalah untuk mengembangkan kreativitas anak. b. Manfaat bagi guru TK-SDN Satu Atap 040533 Merek yaitu agar dalam

proses pembelajaran guru dapat lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, salah satunya dengan bermain playdough dan lebih memotivasi anak dalam mengembangkan kreativitasnya.


(18)

7

c. Manfaat kepada peneliti sebagai tambahan wawasan mengenai pengembangkan kreativitas melalui bermain playdough.

d. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan masalah kreativitas anak.

e. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang permasalahan yang diteliti.


(19)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi terhadap penelitian tindakan yang telah dilakukan selama 2 siklus dengan 4 kali pertemuan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Melalui kegiatan bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek. Tahun ajaran 2012/2013.

2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah diberikan kegiatan bermain playdough terdapat sebanyak 2 orang (11,2%) tergolong sangat kreatif, 10 orang (55,4%) tergolong cukup kreatif, dan 6 orang (33,3%) masih tergolong kurang kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak, namun kurang optimal karena masih terdapat 33,3% anak tergolong kurang kreatif, sehingga perlu dilakukan pembelajaran bermain playdough yang lebih baik pada siklus II.

3. Pada siklus II dilakukan perbaikan cara penyampaian pembelajaran oleh peneliti, namun tetap dengan kegiatan bermain playdough. Setelah tindakan siklus II dilakukan, terdapat 3 orang (16,7%), tergolong sangat kreatif, 8 orang (44,4%), tergolong kreatif, 7 orang (38,9%), tergolong cukup kreatif.


(20)

62

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi anak diharapkan agar melalui kegiatan bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak.

2. Bagi guru diharapkan agar dalam mengembangkan kreativitas anak disarankan untuk mengembangkan kreativitas anak dapat menggunakan playdough.

3. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap pengembangan kreativitas anak dengan mengikut sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan, melalui penyediaan sumber belajar, alat, bahan, dan media yang mampu mengembangkan kreativitas anak.

4. Bagi peneliti, diharapkan untuk dapat menerapkan kegiatan bermain playdough dalam kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak saat terjun didunia kerja.

5. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.


(21)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 20101. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dariyo, Agoes. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.

Bandung: Refika Aditama.

Dewi, Rosmala 2012. Penelitian Pendidikan (desain Emperikal dan PTK.

Medan .Pasca Sarjana Unimed

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:

Rineka Cipta.

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Rachmawati, Y dan Kurniati E. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada

Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Respati, Ratna . 20 Agustus 2008. Membuat Playdough Yang higinis dan Dan

Bebas Racun (http://ratnarespati.com Diakses pada tanggal 18 Maret 2012 pukul 21:45 Wib.)

Setianingsih Y. 2011. Pengaruh Media Playdough Terhadap Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak (http://repository.upi.edu/ diakses pada tanggal 14 Desember 2011 pukul 20:31)


(22)

64

Sudjana. 1992. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Sujiono, Y N dan Sujiono, B. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.

Jakarta: Indeks.

2011. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Indeks.

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.


(1)

1.4 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah melalui kegiatan bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek 1.5 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kreativitas anak setelah diberikan permainan playdough.

1.6 MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoristis

Secara teoristis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui bermain playdough. 2. Manfaat Praktis

a. Manfaat kepada anak adalah untuk mengembangkan kreativitas anak. b. Manfaat bagi guru TK-SDN Satu Atap 040533 Merek yaitu agar dalam

proses pembelajaran guru dapat lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, salah satunya dengan bermain playdough dan lebih memotivasi anak dalam mengembangkan kreativitasnya.


(2)

c. Manfaat kepada peneliti sebagai tambahan wawasan mengenai pengembangkan kreativitas melalui bermain playdough.

d. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan masalah kreativitas anak.

e. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang permasalahan yang diteliti.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi terhadap penelitian tindakan yang telah dilakukan selama 2 siklus dengan 4 kali pertemuan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Melalui kegiatan bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK-SDN Satu Atap 040533 Merek. Tahun ajaran 2012/2013.

2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah diberikan kegiatan bermain playdough terdapat sebanyak 2 orang (11,2%) tergolong sangat kreatif, 10 orang (55,4%) tergolong cukup kreatif, dan 6 orang (33,3%) masih tergolong kurang kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak, namun kurang optimal karena masih terdapat 33,3% anak tergolong kurang kreatif, sehingga perlu dilakukan pembelajaran bermain playdough yang lebih baik pada siklus II.

3. Pada siklus II dilakukan perbaikan cara penyampaian pembelajaran oleh peneliti, namun tetap dengan kegiatan bermain playdough. Setelah tindakan siklus II dilakukan, terdapat 3 orang (16,7%), tergolong sangat kreatif, 8 orang (44,4%), tergolong kreatif, 7 orang (38,9%), tergolong cukup kreatif.


(4)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi anak diharapkan agar melalui kegiatan bermain playdough dapat mengembangkan kreativitas anak.

2. Bagi guru diharapkan agar dalam mengembangkan kreativitas anak disarankan untuk mengembangkan kreativitas anak dapat menggunakan playdough.

3. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap pengembangan kreativitas anak dengan mengikut sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan, melalui penyediaan sumber belajar, alat, bahan, dan media yang mampu mengembangkan kreativitas anak.

4. Bagi peneliti, diharapkan untuk dapat menerapkan kegiatan bermain playdough dalam kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak saat terjun didunia kerja.

5. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 20101. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dariyo, Agoes. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama.

Dewi, Rosmala 2012. Penelitian Pendidikan (desain Emperikal dan PTK. Medan .Pasca Sarjana Unimed

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rachmawati, Y dan Kurniati E. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Respati, Ratna . 20 Agustus 2008. Membuat Playdough Yang higinis dan Dan

Bebas Racun (http://ratnarespati.com Diakses pada tanggal 18 Maret 2012 pukul 21:45 Wib.)

Setianingsih Y. 2011. Pengaruh Media Playdough Terhadap Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak (http://repository.upi.edu/ diakses pada tanggal 14 Desember 2011 pukul 20:31)


(6)

Sudjana. 1992. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Sujiono, Y N dan Sujiono, B. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

2011. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.