RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL: Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung.
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Olahraga Rekreasi
Oleh :
TONO HARYONO 0901581
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN……….
PERNYATAAN………....
UCAPAN TERIMAKASIH...
ABSTRAK………
KATA PENGANTAR………...
DAFTAR ISI……….
DAFTAR GAMBAR………
DAFTAR TABEL……….
DAFTAR LAMPIRAN……….
BAB I PENDAHULUAN……….
A. Latar Balakang Masalah………
B. Rumusan Masalah……….
C. Tujuan Penelitian………...
D. Manfaat Penelitian……….
E. Batasan Penelitian … ..……….
F. Penjelasan Istilah ………..
BAB II LANDASAN TEORI ………..
A. Belajar Dan Pembelajara………...
1. Belajar………...
2. Pembelajaran……….
B. Permainan Softball……….………...
1. Sejarah Permainan Softball………... 2. Perkembangan Softball di Indonesia………. 3. Karakteristik Permainan Softball……….. 4. Keterampilan Dasar Permainan Softball…………... 5. Taktik Dalam Permainan Softball………. 6. Strategi Dalam Permainan Softball………... C. Kelelahan... ... D. Proses Pembentukan Asam Laktat... E. Recovery... F. Kerangka Pemikiran ... G. Hipotesis Penelitian ...
BAB III METODE PENELITIAN………
A. Metode Penelitian………...
B. Lokasi Dan Desain Penelitian………...
C. Alur Penelitian………...
D. Populasi Dan Sampel………
1. Kriteria Sampel ……….
2. Teknik Pengambilan Sampel ………
E. Instrumen Penelitian………...
F. Teknik Analisis Data …………...
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA………….…... A. Deskripsi Data ………..
Halaman i ii iii vi vii viii ix x xi 1 1 2 3 3 3 4 5 5 5 7 11 11 12 13 15 30 31 35 36 39 41 43 45 45 45 46 47 47 48 49 52 54 54
(3)
ix
………...
3. Uji Hipotesis ……….
C. Diskusi Penemuan ………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………
A. Kesimpulan………
B. Saran………..………
DAFTAR PUSTAKA ………..………
LAMPIRAN ………..………...
RIWAYAT HIDUP
55 57 62 62 63 64 67
(4)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 3.1 4.1 Lapangan……….. Two Finger Grip………... There Finger Grip………. Four Finger Grip……….. Gerakan Lempar Atas………..
Gerakan Awal Untuk Tolakan Pitching ... .………..
Jumping Dan Siap Untuk Melempar Bola... ... ... ...…………
Gerakan Lanjutan Setelah Melempar Bola ……….
Menangkap Bola Lambung………..
Menangkap Bola Guling……….. Sikap Siap Memukul ………..……….
Memukul Bola ………... Gerakan Lanjutan Setelah Memukul ... ... ... ... ... ... ... .
Posisi Sikap Bunt ………...………... Posisi Lari Menginjak Base... Macam-macam Sliding... Glikolisis Anaerobik ... ... ..………...
Tipe Curve laktat dan Penampilan ..………
Recovery Asam laktat………..
Lapangan Bentuk tes Hitting ……….
Penurunan Asam Laktat ……….
8 14 14 15 16 17 18 18 19 20 23 23 23 25 26 26 30 31 33 45 52
(5)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 3.2 3.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 Desain Penelitian……….. Prosedur Penelitian………
Teknik Pengambilan Sampel……….
Deskripsi Data Recovery Asam Laktat ……….………... Deskripsi Data Selisih Recovery ………...………
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ….
Hasil Penghitungan Homogenitas ……….
Hasil Ringkasan Penghitungan Uji Hipotesis 1 ……… Hasil Ringkasan Penghitungan Uji Hipotesis 2………. Hasil Ringkasan Penghitungan Uji Hipotesis 3 ………
38 39 42 49 49 50 50 51 51 51
(6)
vi
RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL
ABSTRAK
Pembimbing I : Jajat Darajat KN.,S.Pd.,M.Kes., AIFO Pembimbing II : dr. KurniaEkaWijayanti.,M.KM
TonoHaryono 0901581
Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui recovery asam laktat setelah pembelajaran softball, yaitu mulai dari 0 menit, 3 menit, 5 menit, dan 20 menit. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, adapun teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik Sampling Sistematis. Sample penelitian ini berjumlah 12 orang yang merupakan anggota dari UKM Softball UPI Bandung. Dengan desain penelitian One –Shot Case Study, desain Instrument
dalam penelitian ini adalah menggunakan Accutrend Lactacid untuk mengukur asam laktat. Uji hipotesis penelitian menggunakan uji-t skor berpasangan dengan p-value ≤ 0.05. Hipotesisdalampenelitianiniadalahterdapatpenurunan level laktat dengan selisih 0-3, 3-5 dan 5- 20menit. Dan terdapat pemulihan yang signifikan pada 0-3 menit dengan 5-20 menitdengan kadar asam laktat 9.45 mmol/L dan berakhir pada menit ke 20 yaitu 4,78mmol/L. Dari hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa dalam pemulihan selama 20 menit terdapat penurunan yang signifikan pada menit ke 5 ke menit 20 dengan selisih 2.97 mmol/L.dengan nilai rata-rata kadar asam laktat setelah 20 menit pemulihan yaitu sebesar 4,78 mMol/L sehingga seseorang dapat melanjutkan aktivitas lagi dengan resiko terjadi kelelahan yang kecil.
(7)
vii
Tono Haryono, 2014
Lactic Acid Recovery on Softball Learning
Abstract
Superviser I : Jajat Darajat KN.,S.Pd.,M.Kes., AIFO Superviser II : dr. KurniaEkaWijayanti.,M.KM
Tono Haryono 0901581
The aim of this research is to know the lactic acid recovery on softball learning starting from 0 minute, 3 minutes, 5 minutes, and 20 minutes. The method in this research is an experiment method with One Shot Case Study as the design and Systematic Sampling is used as the sampling technique. The samples on this research are 12 people of UKM Softball UPI Bandung members. Accutrend Lactacid is used as the instrument design to measure lactic acid level. The hypothesis test in this research is a score pairs t-test with a p-value ≤ 0.05. The hypothesis in this research is there is a drop in the level of lactate within 0-3, 3-5 and 5-20 minutes. And there is a significant recovery on 0-3 minutes with 5-20 minutes by lactic acid levels 9.45 mmol/L and ends at minute 20: 4, 78mmol/L. The conclusion on this research is there is significant reduction on the 5 mins to 20 mins to within 2.97 mmol / L, The average value of lactic acid levels at 20 minutes recovery is as much as 4,78 mmol / l so that one can continue an activity with a small risk of fatigue.
(8)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota-kota besar saja tetapi sudah banyak di daerah yang memajukan olahraga ini dan bisa kita lihat banyak didirikanya perkumpulan-perkumpulan softball di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin mengadakan latihan untuk mengikuti pertandingan-pertandingan yang berskala regional Pekan Olahraga Daerah (PORDA), Pekan Olahraga Nasional (PON), Kejuaran Nasional (Kejurnas), Liga Softball Indonesia (LSI), bahkan internasional (SEA GAMES). Softball sekarang sudah menjadi sarana pendidikan dimana permainan softball tidak hanya dilaksanakan pada ekstrakurikuler dan unit kegiatan mahasiswa tetapi sudah masuk pada kurikulum. Kegiatan pendidikan tidak terlepas dari kurikulum. Kurikulum adalah sebuah komponen penting dalam sebuah sistem pendidikan. Di dalam ruang lingkup penjas terdapat poin tentang permainan bola kecil dan salah satunya adalah permainan softball.
Dalam permainan softball disetiap gerak dasarnya membutuhkan daya ledak otot dan power. Hal ini karena karakteristik pembelajaran softball didominasi oleh gerakan yang cepata dan eksplosif. Metabolisme energi pada permainan softball didominasi oleh sistem anaerobik alaktasid dan laktasid dimana sistem energi dibentuk tanpa menggunakan oksigen dan akan merespon pembentukan asam laktat. Kadar asam laktat akan terbentuk dengan kegiatan yang serba cepat tanpa kehadiran oksigen atau pada saat olahraga anaerobik. Peningkatan kadar asam laktat dapat memyebabkan terhambatnya kontraksi otot dan menimbulkan rasa nyeri pada otot sehingga akan mempengaruhi proses kegiatan pembelajaran softball. Dari tiap gerakan dasar permainan softball tersebut diduga akan berbeda kadar asam laktat yang muncul karena setiap gerakan membutuhkan tenaga yang berbeda sesuai karakteristik gerakan. Dalam olahraga anaerob kadar asam laktat akan meningkat secara cepat, hal ini berbanding dengan tingkat kebugaran
(9)
Tono Haryono, 2014
seseorang dan dapat menjadi alat ukur tingkat kebugaran seseorang sebagaimana yang dikemukakan oleh K McMilan et al (2005) ” Penilaian submaksimal laktat
pada darah berguna untuk mendeteksi perubahan dalam ketahanan kebugaran”.
Dapat disimpulkan bahwa asam laktat dalam tubuh ketika beraktivitas dapat menjadi alat ukur tingkat kebugaran seseorang. Sehingga dalam pembelajaran softball perlu diperhatikan pemulihan (recovery) untuk mengembalikan kondisi tubuh sebelum pembelajaran.
Recovery sangat kurang diperhatikan setelah proses pembelajaran softball,
padahal recovery perlu diperhatikan karena menunjukkan kebugaran seseorang seperti yang diungkapkan oleh Simon, Rochid (2006).”orang yang bugar akan memiliki kemampuan recovery dalam waktu yang relatif singkat bila dibanding dengan orang yang tidak bugar”. Dari kutipan tersebut bahwa recovery dalam waktu yang relatif singkat menunjukan sesorang yang kebugaran jasmaninya bagus, sehingga kedudukan recovery penting sebagai penunjang keberhasilan pembelajran yang terprogram,terencana, progresif, sistematis yang mengarah pada pencapaian keberhasilan pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang yang sudah di paparkan diatas, dan penulis belum menemukan penelitian mengenai recovery asam laktat setelah pembelajaran softball, maka penulis ingin meneliti dan menganalisis mengenai recovery asam laktat pada pembelajaran softball.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka masalah yang akan diteliti adalah :
1. Seberapa besar penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball antara menit 0-3 dan menit 3-5 ?
2. Seberapa besar penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball antara menit 3 -5 dan menit 5-20?
3. Seberapa besar penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball antara menit 0-3 dan menit 5-20 ?
(10)
3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas maka tujuan penulis membuat penelitian ini adalah:
Mengetahui recovery asam laktat pada pembelajaran softball selama 20 menit pemulihan.
D. Manfaat Penelitian
Dalam semua penelitian sudah barang tentu hasil penelitian tersebut ingin memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, apabila penelitian ini terbukti berarti pada taraf signifikan yang telah ditentukan oleh penulis, maka yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi sebagai berikut:
1. Bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran softball terutama mengenai
recovery asam laktat sesudah pembelajaran.
2. Bahan masukan bagi para pengajar ataupun Pembina untuk meningkatkan pembinaan olahraga softball
E. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memperoleh gambaran yang jelas. Oleh sebab itu, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilaksanakan di UKM softball UPI Bandung
2. Penelitian ini hanya difokuskan pada recovery asam laktat pada pembelajaran softball
3. Lokasi penelitian dilaksanakan di lapang softball UPI Bandung dan Laboratorium fisiologi FPOK UPI..
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah anggota UKM Softball UPI Bandung
b. Sampel. Menurut Sugiyono (2010:81),“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh polulasi tersebut.” Teknik
(11)
Tono Haryono, 2014
pengambilan sampel yang digunakan adalah Sistematis Sampling, dan jumlah sampel yang akan diuji sebanyak 12 orang
5. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah alat untuk mengukur kadar asam laktat yaitu Accutrend Lactacid, dengan menggunakan bahan uji darah dari sampel yang telah menerima treatmen dan tes keterampilan softball.
F. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru mengenai persoalan yang muncul dalam penelitian ini, penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah yang terdapat pada judul penelitian. “Recovery Asam Laktat Pada Pembelajaran Softball” dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, dan terjadi sebagai dari hasil pengalaman.
2. Softball menurut suparlan dkk (2008:7) adalah permainan yang hampir sama dengan permainan baseball yang dimainkan oleh dua tim, diciptakan oleh Mr. George W Hancock di kota Chicago pada tahun 1887.
3. Asam laktat merupakan suatu produk yang dihasilkan dari piruvat pada suasana aerob pada proses gilkolisis.
4. Recovery (pemulihan) yaitu mengembalikan kondisi tubuh sebelum
(12)
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Tentang metode eksperimen, Arikunto (2002:03) menjelaskan bahwa Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antarafaktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor yang mengganggu. Selain Arikunto, Nasution (1987:41) juga menyatakan bahwa: “suatu eksperimen selalu dilakukan dalam kondisi dimana satu atau beberapa variable dapat di kontrol. Kontrol dalam penelitian mempunyai dua arti. Dengan dimaksud suatu variabel atau lebih bersifat tetap sedangkan variable lainnya bebas”.
Berdasarkan dua kutipan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam kondisi dimana atau beberapa variable dapat di control dan dicobakan untuk mengetahu hasil percobaan itu. Dalam penelitian ini variable yang dicobakan yaitu penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball.
B.Lokasi, dan Desain Penelitian 1. Lokasi
Lokasi penelitian yang akan dilaksanakan pada UKM Softball UPI Bandung, yang bertempat di jalan Setiabudi No.229 bandung.
2. Desain Penelitian
Desain yang digunakan penulis didalam penelitian ini adalah One –Shot Case Study
Tabel. 3.1. Desain penelitian
Keterangan:
X = tes keterampilan softball 0 = recovery asam laktat (0,3,5,20”)
(13)
Tono Haryono, 2014 C. Alur Penelitian
Mengenai langkah-langkah penelitian, Gay (1996:91-98) yang dikutip oleh Herdiana( 2009:38-39) menjelaskan bahwa “umumnya langkah penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data danteori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisi dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasidan saran ”.Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar berikut.
Prosedur Penelitian
Tabel. 3.2 prosedur penelitian
Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut
1. Langkah pertama menentukan sampel dari populasi. Sebelum ekperimen dilaksanakan, Adapun langkah pengambilan sample adalah dengan menggunakan metode sampling sistematis, dimana pengambilan sampel yang berdasarkan nomor urut yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau
Sampel
Pemanasan
Pembelajaran Softball
Recovery asam laktat
Pengolahan dan analisis data
(14)
47
pertimbangan sistenatis lainnya.dengan teknik ini mempunyai tujuan tertentu dengan jumlah populasi. Untuk menjadi sampel yaitu sebanyak 12 orang dari populasi 36 orang.
2. Subjek penelitian melakukan pemanasan.
3. Menentukkan recovery kadar asam laktat setelah tes keterampilan
4. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka dilakukan pengolahan dan analisis data sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.
5. Sebagai langkah terakhir pembahasan adalah membuat kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.
D. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah Mahasiswa UPI (yang mengikui UKM softball). Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya adalah menentukan sample. Menurut Arikunto (2002:109) menyatakan bahwa Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selain itu juga Hadi (1980:73) menjelaskan bahwa: “Sebenarnya tidak ada suatu ketetapan mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari suatu populasi”. Responden atau sampel dalam penelitian ini adalah pemain softball berjumlah 12 orang yang ikut dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa ) softball dengan berbagai pertimbangan dan kriteria yaitu :
1. Kriteria Sampel a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek dari populasi target yang akan diteliti.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
Anggota UKM softball UPI yang telah mengikuti minimal 1tahun
Jenis kelamin laki-laki
Berbadan sehat tidak dalam masa perwatan
Umur minimal 19 tahun
b. Kriteria Eksklusi
Adalah menghilangkan atau mengeluarkan sampel yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai alasan.
(15)
Tono Haryono, 2014
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
Anggota baru UKM softball UPI yang mengikuti kurang dari 1tahun
Sedang dalam masa perawatan.
Umur dibawah 19 tahun.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan data sampling sistematis yaitu dimana pengambilan sampel yang berdasarkan nomor urut yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya. Dengan jarak interval pengambilan sample yaitu:
K = N/n
Keterangan
n : ukuran sampel K : sample interval N : ukuran populasi
Sehingga di dapat 36/12 =3, 1 dan pengambilan sampel dari populasi kelipatan tiga yang diambil (3,6,9 dan seterusnya)
Tabel .3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Jadi pengambilan sampel dengan teknik ini berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Melalui cara pengambilan tersebut, penulis berasumsi bahwa setiap
POPULASI 1 11 21 31 2 12 22 32 3 13 23 33 4 14 24 34 5 15 25 35 6 16 26 36 7 17 27 8 18 28 9 19 29 10 20 30
SAMPEL 3 15 27 6 18 30 9 21 33 12 24 36
Di ambil secara sistematis
(16)
49
anggota populasi yang berposisi sebagai pemain softball berpeluang untuk dipilih menjadi subjek dalam penelitian ini.
E. Instrument Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur data, menurut arikunto (2002:126) yang dikutip oleh Herdian (2009:40) menjelaskan, bahwa “ instrument adalah alat ukur yang digunakan pada saat melakukan penelitian.
Suatu penelitian sudah pasti memerlukan alat untuk mengumpulkan data. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitianini berbentuk teskadar asam laktat dan pembelajaran softball.
1. Alat – alat yang digunakan dalam tes ini adalah sebagai berikut: 1) Lapangan softball; 2) Stopwatch; 3) Pluit; 4) Bola softball dan bola karet; 5) Batt; 6) Jaring; 7) Throwing target; 8) Accutrend Lactacid; 9) Jarum, Kapas, Alkohol; 10) Pita pengukur; 11) Fomulir pengisian skor.
2. Tes Recovery Asam Laktat
Sample yang digunakan adalah mahasiswa UPI yang mengikuti UKM Softball dengan kriteria :
a) Jenis kelamin laki-laki, b) Berbadan sehat
c) Dan tidak sedang dalam masa perawatan.
Setelah melaksanakan pembelajaran Softball, sampel duduk dikursi dan sampel darah diambil melalui jari yang sudah dibersihkan dengan kapas yang dibasahi alkohol lalu ditusuk dengan jarum dengan Lancing Device Sekitar 2-3 tetesuntuk setiap sampel dan diteteskan ke stik accurate. Kemudian ditunggu selama 60 detik, yang hasil pengukurannya akan tertera pada layar digital lactate
accurate. Pengukuran recovery asam laktat sebanyak 4x setelah melakukan
pembelajaran softball yaitupada menit ke 0,3,5,20. 3. Pembelajaran Softball
(17)
Tono Haryono, 2014
Berpasangan dengan teman
Subjek saling berhadapan dan melakukan lempar tangkap dengan awal dekat jarak 1 base ( 18 m) sampai dengan sejauh-jauhnya.
18 m
b. Frekuensi
Frekuensi dalam pembelajaran softball ini adalah melempar dan menangkap lebih cepat.
Subjek saling berpasangan dan berhadapan.
Melakukan lempar tangkap dengan gerakan lebih cepat dengan jarak ± 13m atau lebih dekat dibanding jarak antar base.
± 13m
c. Menangkap Bola Glinding / gulir
Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil pukulan atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan dengan menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola di tempat.
Subjek berpasangan dan saling berhadapan
Subjek A mengelindingkan bola ke subjek B lalusubjek B menangkap dan melemparkan ke subjek A. dengan jarak antar base yaitu 18 m.
d. Mengakap Bola Lambung (Flay Ball)
Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat menguasai bola dengan glove terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik dari
(18)
51
hasil pukulan ataupun lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di depan atas kepala, perhatikan dan pandangan harus selalu pada bola.
Subjek berpasangan dan saling berhadapan
Subjek A melambungkan bola ke subjek B lalu subjek B menangkap dan melemparkan ke subjek A. dengan jarak antar base yaitu 18 m.
e. Fungo Batting.
Setelah melakukan pembelajaran lempar tangkap lalu subjek melakukan pembelajaran memukul yaitu dengan melemparkan bola/melambungkan oleh sendiri dan dipikul kearah subjek yang akan menagkap bola hasil pukulan.
Subjek memukul bola yang dilambungkan sendiri dan berdiri di batter box.
Hasil pukulan diarahkan ke field
Lakukan berulang kali
f. Home run
Setelah pembelajaran lempar tangkap dan memukul lalu melakukan pembelajaran base running yaitu lari secepat mungkin dari home base ke base 1, 2, 3 dan kembali lagi ke home base.
Berdiri dan menginjak home plat
Lari secepat- cepatnya menuju base1, base 2, base 3 dan home
Backstop
2
Outfield
Infield a
60 ft
(19)
Tono Haryono, 2014
Base3 Base 2
Base1
home
b. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan software SPSS V.20 dengan p-value ≤ 0.05.Penulis menguraikan langkah-langkah dalam melakukan analisi data sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau layak tidaknya digunakan sebagai langkah selanjutnya untuk analisis hipotesis selanjutnya. Jika normal maka menggunakan analisis parametrik dan jika tidak menggunakan analisis non-parametrik. Uji normalitas ini menggunakan kolmogorov-smirnov dengan p-value ≥ 0.05.Signifikansi metode Kolmogorov-Smirnov menggunakan table pembanding Kolmogorov-Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Homogenitas
Tahap ini bertujuan jika sample yang digunakan tidak homogeny maka digunakan analisis parametrik dan jika tidak homogen maka menggunakan analisis non-parametrikdengan menggunakan Levene’s test dengan p-value ≥ 0.05.Uji Levene’s test (Levene’s 1960) digunakan untuk menguji apakah sampel memiliki varian yang sama. Varians yang sama di seluruh sampel disebut
(20)
53
homogenitas varians. Beberapa uji statistik, misalnya analisis varians, menganggap bahwa varians adalah sama di seluruh kelompok atau sampel. Uji Levene’s dapat digunakan untuk memverifikasi asumsi itu.
3. Uji Hipotesis
Uji t dengan menggunakan uji t skor berpasangan, pada p-value ≤ 0,05 yang bertujuan untuk mengetahui penurunan asam laktat per satuan waktu (0, 3, 5 dan 20 menit )
(21)
62
Tono Haryono, 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dalam pemulihan 20 menit 0, 3, 5, dan 20 menit terdapat selisih penurunan yaitu pada 0 menit ke 3 menit tidak terdapat penurunan yang signifikan yaitu dengan selisih penurunan 0.49 mMol/L. memang penurunan dalam tiap periode begitu lambat tetapi dari tiap periode 5-20 menit cukup besar penurunanya yaitu dengan selisih 2.97 mMol/L. Jadi dalam pemulihan pasif tidak terlalu cepat dalam penurunan asam laktatnya.
Dari rata-rata penurnan selama 20 menit yaitu 4.78 mMol/L masih belum kembali dalam kondisi normal, tetapi dengan rata-rata kadar asam laktat 4.78mMol/L seseorang dapat melanjutkan aktivitas lagi dengan resiko terjadi kelelahan yang kecil.
B. Saran-saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, berikut dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya perbaiakan kegiatan pembelajaran.
1. Bagi peneliti yang akan meneliti mengenai recovery asam laktat, perlu dikaji lebih lanjut dengan melibatkan beberapa variable terikat.
2. Bagi guru, Pembina dan pelatih bisa dijadikan sebagai parameter dalam mencapai suatu keberhasilan dalam pembelajaran.
3. Perlu diperhatikan mengenai fisiologis olahraga agar dapat dijadikan rujukan untuk menerapkan model, metode pengajaran yang tepat untuk siswa dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
4. Bagi guru dan Pembina, perlu diperhatikan mengenai pemulihan setelah pembelajaran ataupun aktvitas fisik lainnya dengan metode atau media yang bersifat aerobik.
(22)
64
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. dan Darajat K.N, J. (2010). Statistika dalam Penjas. FPOK UPI. Bandung.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. JakartaBethel, D. (1993).
Petunjuk Lengkap Softball Baseball. Semarang: Dahara Prize.
Basset, D.R., Hoeley, E.T. 2000. Limiting Factor For Maximum Oxygen Uptake
and Determinant of Endurance Performance. Med and Sci in Sport and
Exercise.32: 70-84.
Escobar, M. et al. (2009). Oxidative stress in young football (soccer) players in
intermittent hingh intensity exercise protocol. Journal of Exercise
Physiology online. 12 (5), 1-10.
Fox, El., Bowers, R.W. and Foss, M.L. 1998. The Pysiological Basis of Physical
Education and Athletics (4th Ed.). Philadelphia: Saunders College.
Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga Dan Untuk Prestasi Olahraga.
Bandung: FPOK UPI.
Giriwijoyo. S. (2010). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung : Redpoint.
Hamalik, O. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya
Hernawati. Produksi Asam Laktat Pada Exercise Aerobik dan Anaerobik. FMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia.
Husdarta dan Yuda S. (2000), Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas Jakarta. Janssen, P (2001). Lactate Threshold Training. Europe, Human Kinetics
Juliantine, Tite (2011). Model- model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. FPOK. UPI.
Juliantine, T., Subroto, T. dan Yudiana, Y. (2012). Belajar Dan Pembelajaran
(23)
Tono Haryono, 2014
K, McMillan. Et al (2005). Lactate threshold responses to a season of profesional
Brotish youth soccer. Br. J Sports Med; 39; 432-436.
Kumaidah E. 2002. Pengaruh Pemulihan Aktif Dengan Bersepeda dan Naik
Turun Bangku Terhadap Penurunan Kadar asam Laktat darah. Tesis.
Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Airlangga
Mercier, J., Mercier, B., Prefaut, C. 1991. Blood Lactate During the Force
Velocity Exercise Test. Int J Sport Med. 12(91): 17-20.
Monedero J, Donne B. Effect of Recovery Interventions on Lactate Removal and
Subsequent Performance. Int J Sports Med 2000; 21: 593–597.
Parno. (1991-1992) Olahraga pilihan softball. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Purnomo, M (2011). Asam Laktat dan Aktivitas SOD Eritrosit pada Fase
Pemulihan Setelah Latihan Submaksimal. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan
Indonesia Volume 1. Edisi 2.
Ruhimat, T. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran (Edisi III). Bandung : Jurusan Kutekpen FIP UPI Bandung.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Simon, R (2006). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan
Vo2max Antara Anak Tunagrahita Ringan Dengan Anak Normal Tingkat Pendidikan SLTP. Universitas Pendidikan Indonesia.
Suparlan, A. dkk . (2008). Pembelajaran Softball. Bandung. FPOK UPI Bandung Sudjana, Nana. (1995) Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah
Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiharto dan Sumartiningsih, S (2012). Penurunan Asam Laktat Pada
Pemulihan Aktif Dengan Argocycel Selama 5 menit. Jurnal Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia Volume 2. Edisi 1.
Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Dan R& D. Bandung : Alfabeta. Tangkudung, J. (2006). Pengaruh Metode Latihan Dan Asam Laktat Terhadap
Hasil Belajar Renang 100 Meter Gaya Bebas. Jurnal Kebudayaan dan Pendidikan. No 063.
(24)
66
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI Press.
Warren. D. et al (2011). Effect of three different between-inning recovery methods
on baseball pitching performance. journal Strength and Conditioning
research. 25(3) 683-688.
Wang, J. et al (2006). Effect of red mold rice on antifague and exercise –related changes in lipid peroxidation in endurance exercise. Applied Microbial an
Cell Physiology. 70. 247-253.
Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Willmore, J.H. and Costill, D.L. 2008. Physiology Of Sport and Exercise. USA: Human Kinetics, pp 216-236.
W. Larry. (2006). The effects of active and passive recovery on blood lactate in
collegiate females tennis players. University in Partial Fulillment of
Requirements.
Widiyanto. Latihan Fisik dan Laktat. Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY.
Venom. 2007. Active Recovery – A Three Fold Breakdwn.Venom@bcbodybuilding.com.
Yano, T. et al (2012). Effects of Blood Lactate on Oxygen Uptake Kineticks
During Recovery After Sprint in Humans. Hokkaido University Sapporo,
(25)
Tono Haryono, 2014
NAMA : Gilang
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 15
Reapted Throw 30 detk 18
Speed Throw* 79 75 81
Overhand Accuracy Throw 2 3 4 1 2 0 0 1 1 1
Throw and Cacth 3 x 0 8 9
Fungo Batting 5 5 5 3 3 1 1 5 5 1
Home run* 12.82
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 6.6
3 Menit 7.8
5 Menit 8.1
(26)
NAMA : M Bagus
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 13
Reapted Throw 30 detk 16
Speed Throw* 80 85 89
Overhand Accuracy Throw 2 1 2 0 0 2 0 2 2 0
Throw and Cacth 3 x 13 0 12
Fungo Batting 3 1 3 5 1 1 3 5 5 3
Home run* 12.82
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 11
3 Menit 7.6
5 Menit 7
(27)
Tono Haryono, 2014
NAMA : Agus
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 13
Reapted Throw 30 detk 17
Speed Throw* 72 72 79
Overhand Accuracy Throw 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1
Throw and Cacth 3 x 7 0 0
Fungo Batting 1 5 1 3 3 1 5 5 3 3
Home run* 13.09
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 15.5
3 Menit 11.2
5 Menit 10.3
(28)
NAMA : Yogi
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 16
Reapted Throw 30 detk 18
Speed Throw* 93 97 91
Overhand Accuracy Throw 2 1 0 2 2 0 2 1 0 3
Throw and Cacth 3 x 10 0 10
Fungo Batting 1 5 5 3 3 5 5 3 1 1
Home run* 13.00
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 11.8
3 Menit 12.2
5 Menit 10.3
(29)
Tono Haryono, 2014
NAMA : Ikwan
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 16
Reapted Throw 30 detk 20
Speed Throw* 83 90 95
Overhand Accuracy Throw 3 0 2 2 3 3 2 0 4 3
Throw and Cacth 3 x 0 0 10
Fungo Batting 5 5 5 3 1 1 3 3 5 5
Home run* 14.00
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 15
3 Menit 13.4
5 Menit 11.9
(30)
NAMA : Rido Bahari
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 16
Reapted Throw 30 detk 18
Speed Throw* 84 91 89
Overhand Accuracy Throw 1 3 3 1 2 2 3 3 2 2
Throw and Cacth 3 x 0 0 12
Fungo Batting 5 5 3 3 5 5 1 1 3 3
Home run* 14.76
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 9
3 Menit 9
5 Menit 7.5
(31)
Tono Haryono, 2014
NAMA : Ayub
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 12
Reapted Throw 30 detk 18
Speed Throw* 67 94 87
Overhand Accuracy Throw 1 2 2 3 1 4 3 1 3 2
Throw and Cacth 3 x 0 0 13
Fungo Batting 5 5 5 3 1 3 3 1 5 5
Home run* 14.40
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 8.8
3 Menit 6.6
5 Menit 3.9
(32)
NAMA : Ade Isa
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 14
Reapted Throw 30 detk 20
Speed Throw* 88 86 88
Overhand Accuracy Throw 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2
Throw and Cacth 3 x 0 0 10
Fungo Batting 5 1 1 3 1 5 5 5 3 3
Home run* 14.88
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 6.9
3 Menit 10.2
5 Menit 5.4
(33)
Tono Haryono, 2014 NAMA : Indra
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 14
Reapted Throw 30 detk 23
Speed Throw* 75 75 81
Overhand Accuracy Throw 1 3 1 2 1 2 2 2 3 3
Throw and Cacth 3 x 0 0 10
Fungo Batting 3 3 5 1 3 3 5 5 3 3
Home run* 14.21
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 6.6
3 Menit 6.7
5 Menit 7.2
(34)
NAMA : Carudin
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 15
Reapted Throw 30 detk 21
Speed Throw* 78 83 82
Overhand Accuracy Throw 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1
Throw and Cacth 3 x 8 0 0
Fungo Batting 5 1 5 3 5 5 3 1 1 1
Home run* 13.58
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 6.2
3 Menit 10.2
5 Menit 5.4
(35)
Tono Haryono, 2014
NAMA : Dadan
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 13
Reapted Throw 30 detk 17
Speed Throw* 73 79 77
Overhand Accuracy Throw 1 3 1 2 3 2 3 3 3 1
Throw and Cacth 3 x 0 0 8
Fungo Batting 1 1 1 1 3 3 5 3 1 1
Home run* 15.58
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 10.3
3 Menit 5.2
5 Menit 6.9
(36)
NAMA : Heri Ade
1. Tes Keterampilan Softball
Fielding Fkay Ball 30 detik 14
Reapted Throw 30 detk 16
Speed Throw* 88 91 89
Overhand Accuracy Throw 1 3 4 1 1 1 1 1 2 1
Throw and Cacth 3 x 10 8 7
Fungo Batting 5 5 3 1 5 5 3 3 1 1
Home run* 14.28
Keterangan :
* : Dihitung dengan satuan waktu
2. Tes Recovery AL
0 Menit 5.8
3 Menit 7.5
5 Menit 9.2
(37)
A 15 18 79 75 81 2 3 4 1 2 0 0 1 1 1 0 8 9 5 5 5 3 3 1 1 5 5 1 12.82 6.6 7.8 8.1 5.2
B 13 16 80 85 89 2 1 2 0 0 2 0 2 2 0 13 0 12 3 1 3 5 1 1 3 5 5 3 12.82 11 7.6 7 4.3
C 13 17 72 72 79 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1 7 0 0 1 5 1 3 3 1 5 5 3 3 13.09 15.5 11.2 10.3 6.7
D 16 18 93 97 91 2 1 0 2 2 0 2 1 0 3 10 0 10 1 5 5 3 3 5 5 3 1 1 13.00 11.8 12.2 10.3 6.7 E 16 20 83 90 95 3 0 2 2 3 3 2 0 4 3 0 0 10 5 5 5 3 1 1 3 3 5 5 14.00 15 13.4 11.9 7.7
F 16 18 84 91 89 1 3 3 1 2 2 3 3 2 2 0 0 12 5 5 3 3 5 5 1 1 3 3 14.76 9 9 7.5 5.1
G 12 18 67 94 87 1 2 2 3 1 4 3 1 3 2 0 0 13 5 5 5 3 1 3 3 1 5 5 14.40 8.8 6.6 3.9 2.6
H 14 20 88 86 88 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 0 0 10 5 1 1 3 1 5 5 5 3 3 14.88 6.9 10.2 5.4 3.9 I 14 23 75 75 81 1 3 1 2 1 2 2 2 3 3 0 0 10 3 3 5 1 3 3 5 5 3 3 14.21 6.6 6.7 7.2 2.7
J 15 21 78 83 82 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1 8 0 0 5 1 5 3 5 5 3 1 1 1 13.58 6.2 10.2 5.4 3.8
K 13 17 73 79 77 1 3 1 2 3 2 3 3 3 1 0 0 8 1 1 1 1 3 3 5 3 1 1 15.58 10.3 5.2 6.9 3.7
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
Tono Haryono, 2014 POST HOC TEST
(44)
(1)
(2)
Tono Haryono, 2014
RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL (Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung)
(3)
(4)
Tono Haryono, 2014
RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL (Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5)
(6)
Tono Haryono, 2014
RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL (Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung)