PENURUNAN ASAM LAKTAT MELALUI METODE RECOVERY PASIF DENGAN RECOVERY MASASE MANUAL SETELAH TES ERGOMETER 2000 METER.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Gilang Febriyana Ramadhan 1001608

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

GILANG FEBRIYANA RAMADHAN

PENURUNAN ASAM LAKTAT MELALUI METODE RECOVERY PASIF DENGAN RECOVERY MASASE MANUAL SETELAH TES

ERGOMETER 2000 METER Disetujui dan disahkan oleh :

PEMBIMBING I

Dr. Berliana, M.Pd. NIP. 196205131986022001

PEMBIMBING II

Drs. Basiran, M.Pd. NIP. 195611281986031004

Mengetahui:

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan

Dr. Komarudin, M.Pd NIP. 197204031999031003


(3)

Sabda Nabi Muhammad SAW:

“Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu, tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik.” (HR. Abu Ya’la dan Al-Baihaqi)

“Mencoba menjadi seperti oraglain hanya membuang-buang waktumu untuk mengetahui siapa dirimu sebenarnya” –Kurt Cobain-

“Hidup tidak harus selalu benar, ketika peraturan itu yang menciptakan manusia, kecuali peraturan Tuhan” –Gilang Febriyana Ramadhan-

“Dengar, puisinyatatidakmengatakan kata apa-apa .Dengan

membukasemua pintu. kamu bisa berjalan menemuiyang kamu inginkan.”-Jim Morrison-

“Jangan pernah mengeritik apa yang kamu tidak mengerti, karena kamu tidak pernah berjalan di sepatu orang itu” –Elvis Presley-

“Kamu mengatakan saya adalah seorang pemimpi, tapi saya bukanlah satu-satunya” –John Lennon-

Skripsi ini saya dedikasikan untuk orangtua saya Ayahanda Djaja


(4)

PENURUNAN ASAM LAKTAT MELALUI METODE RECOVERY PASIF DENGAN RECOVERY MASASE MANUAL SETELAH TES ERGOMETER

2000 METER

Oleh:

Gilang Febriyana Ramadhan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Gilang Febriyana Ramadhan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENURUNAN ASAM LAKTAT MELALUI METODE RECOVERY PASIF DENGAN

RECOVERY MASASE MANUAL SETELAH TES ERGOMETER 2000

METER” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,

(Gilang Febriyana Ramadhan) NIM. 1001608


(6)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENURUNAN ASAM LAKTAT MELALUI METODE RECOVERY PASIF DENGAN RECOVERY MASASE MANUAL SETELAH TES ERGOMETER

2000 METER Pembimbing 1 : Dr. Berliana, M.Pd. Pembimbing 2 : Drs. Basiran, M.Pd.

Gilang Febriyana Ramadahan 1001608

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penurunan asam laktat melalui melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah atlet UKM dayung UPI yang mengikuti kejuarann varcity boat race di malaysia yang berjumlah 8 orang yang diperoleh melalui teknik total sampling. Tes dan pengukuran sebagai alat pengumpul data menggunakan instrumen alat ukur accutrend lactacid. Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan pendekatan software statistic SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 for windows. Dari hasil pengolahan data dan analisis data dengan uji homogenitas dan normalitas data homogen dan bersipat normal. Penghitungan hipotesis dari analisis One sampe Test didapat nilai signifikan recovery pasif pertama sebesar 0,037. Recovery pasif kedua didapat nilai sebesar 0,001. Recovery masase manual pertama sebesar 0,030. Dari hasil analisia tersebut dapat penulis simpulkan bahwa untuk recovery masase manual kedua terdapat nilai signifikan sebesar 0,070. Artinya dari hasil analisa tersebut dapat penulis simpulkan bahwa fase recovery masase manual lebih baik dalam menurunkan asam laktat dibandingkan recovery pasif.


(7)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACK

THE DECREASING LACTACID ACID PASSIVE RECOVERY METHODE WITH MANUAL MASSAGE RECOVERY AFTER

ERGOMETER 2000 METERS TEST Pembimbing 1 : Dr. Berliana, M.Pd.

Pembimbing 2 : Drs. Basiran, M.Pd.

The purpose of this research is knowing a differences of lactacte acid decrease after tes ergometer 2000m exercise though passive recovery with manual massage recovery. The research method which using is qualitative descriptive method. A population and sample are 8 athletes of UKM dayung UPI malaysian following varcity boat race who got by total sampling ande be divide into 2 group which 4 people using recovery pasive methode dan 4 other people using manual massasage recovery methode. An accutrend lactacid is using as data collect instrument and SPSS software statistic use for analitic and processing data. Based on analitic and data processing with homogenity and normality test, a data is normal and homogen. The calcution of hypothesis from One Sample Test are mean of first passive recovery is 0,037 and second passive recovery is 0,001. And for first manual massage recovery is 0,030 and second manual massage recovery is 0,070. That means manual massage recovery phase is better than passive recovery for decreasing lactaste acid.


(8)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penlitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Batasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.7. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. 1.8. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.9 Sistematika Penulisan...9 BAB II ... Error! Bookmark not defined.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN.... Error! Bookmark not

defined.

HIPOTESIS PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.


(9)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1. Sejarah Dayung ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Lomba dalam Cabang Olahraga Dayung...10 2.1.1.2 Kondisi Fisisk dan Penggunaan Energi dalam

Cabang Olahraga Dayung...13 2.1.2. Pemulihan Kadar Asam Laktat ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.3. Latihan Anaerobik ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4. Recovery Pasif... Error! Bookmark not defined.

2.1.5. Recovery Masase... Error! Bookmark not defined.

2.2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Error! Bookmark not

defined.

2.2.1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

BAB III... Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3. Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.4 Instrumen Penelitian...39

3.5. Prosedur Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ... Error! Bookmark not defined.

HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS... Error! Bookmark not


(10)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.1. Hasil Pengolaan Data dan Analisis ... Error! Bookmark not defined.

5.1.1. Deskripsi Statistik ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4. Uji Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

4.2. Diskusi Penemuan... Error! Bookmark not defined.

BAB V ... Error! Bookmark not defined.

KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2. Saran... Error! Bookmark not defined.


(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jeda Waktu Recovery...29 Tabel 4. 1 Data Awal Tes Asam laktat Recovery

Pasif...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Data Awal Tes Asam Laktat Recovery Masase Manual ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Statistik Deskriftif Hasil Kadar Asam Laktat Melalui Recovery Pasif dan Recovery Masase Manual ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Uji Normalitas Hasil Perhitungan Kadar Asam Laktat... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 One Sample Test ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Paired Sample Test... Error! Bookmark not defined.


(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Proses Glikolisis Menghasilkan Asam laktat ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 3. 1 One-shot case study ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 2 Langkah-langkah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Awal Tes Asam Laktat Recovery Pasif ... Error! Bookmark not

defined.

Lampiran 2 Penurunan Asam Laktat Recovery Pasif ... Error! Bookmark not

defined.

Lampiran 3 Data Awal Tes Asam Laktat Recovery Masase Manual... Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 4 Penurunan Asam Laktat Recovery Masase Manual..Error! Bookmark

not defined.

Lampiran 5 Statistik Deskriftif Hasil Kadar Asam Laktat Melalui Recovery Pasif dan Recovery Masase Manual... Error! Bookmark not defined. Lampiran 6 Uji Normalitas Hasil Pehitungan Kadar Asam Laktat... Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 7 Uji Normalitas Hasil Pehitungan Kadar Asam Laktat... Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 8 One Sample Test ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 9 Paired Sample Test ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 10 SK Pengesahan Judul... Error! Bookmark not defined. Lampiran 11 Surat Izin Mengadakan Penelitian .... Error! Bookmark not defined. Lampiran 12 Surat Keterangan telah melaksanakan Peneltia ...Error! Bookmark

not defined.


(14)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Olahragamerupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta kebugaran jasmani. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan terstruktur dengan baik.

Di era perkembangan olahraga yang sangat membudaya baik di Indonesia maupun dunia Internasional dari mulai wanita maupun laki-laki,anak-anak, dewasa maupun tua, bahwa dengan berolahraga dapat meningkatkan prestasi,kesehatan dan kebugaran tubuh. Sehingga olahragasebagai kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini. Salah satunya pada olahraga prestasi, prestasi olahraga juga merupakan indikator yang dapat digunakan secara langsung untuk melihat status atau tingkat pencapaian dan keberhasilan dalam olahraga. Prestasi yang baik didukung pula oleh performa yang baik, salah satu penyebab menurunnya performa seseorang bisa diakibatkan oleh kelelahan. Karena para atlet akan diberikan latihan-latihan yang dapat meningkatkan prestasinya, antara lain: latihan kondisi fisik yang dapat selalu bermanfaat menjaga kebugaran pada otot. Seperti yang diungkapkan oleh Bompa O Tudor (1999 ,hlm. 166) bahwa:

Olahragawan/atlet setiap harinya harus selalu dituntut untuk mempunyai kondisi fisik yang prima diantaranya: menjaga kebugaran pada otot yang digunakan untuk kekuatan,kecepatan, kelincahan, koordinasi, daya ledak, kelentukan, keseimbangan,ketepatan, daya tahan dan reaksi.

Dalam kehidupan sehari-hari apabila kita melakukan aktivitas fisik berat, misalnya olahraga berat maka akan timbul kelelahan. Seperti yang dijelaskan oleh


(15)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Giriwijoyo (2010, hlm. 268) kelelahan adalah“Menurunnya kualitasdan kuantitas


(16)

Jadi dari pernyataan di atas dpat disimpulkan jika semakin tinggi aktivitas yang di lakukan maka semakin cepat pula kelelahan akan timbul. Sedangkan salah satu penyebab terjadinya kelelahan menurut Griwijoyo (2010, hlm. 275) penyebab

terjadinya kelelahan adalah “Akibat dari penumpukan sampah olahdaya

(metabolisme) misalnya yang berupa asam laktat”. Perlu diingat kembali bahwa timbulnya asam laktat karena pembentukan asam laktat lebih cepat dari pada pembuangannya, karena hal ini berkaitan dengan tidak kuatnya sistem sirkulasi dalam otot yang bersangkutan dan kuatnya pasoka oksigen, baik secara absolut maupun secara relatif.

Akibat dari kelelahan menyebabkan kapasitas kerja menurun, sehingga akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas performa juga menurun. Seorang atlet tidak dapat menghindar dari kelelahan, ketika mengalami kelelahan tetapi dipaksakan untuk berlatih maka hasil latihan tidak akan maksimal dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas performa. Seorang atlet meskipun mengalami kelelahan di tuntut untuk menampilkan performa yang terbaik, karena itu dibutuhkan metode-metode yang dapat memulihkan atlet dari kelelahan secepat mungkin sehingga atlet tersebut dapat menampilkan kembali performanya yang terbaik, hal ini berkaitan dengan pernyataan menurut Rahim (1988, hlm. 30),

bahwa “Perawatan tubuh sangat penting bagi olahragawan untuk meningkatkan penampilan dan menjaga kondisi fisik supaya tetap bugar dan sehat”. Salah satu perawatan yang sering dilakukan oleh atlet salah satunya dengan recovery, adapun beberapa jenis recovery adalah dengan menggunakan recovery masase manual ataupun dengan melakukan recovery pasif yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot akibat aktivitas latihan ataupun bertanding. Ketegangan otot yang terjadi dipengaruhi oleh asam laktat dalam darah akibat proses tubuh mengeluarkan energi.

Asam laktat dalam darah pada tubuh atlet akan meningkat pada saat berlatih atau bertanding disebabkan karena saat berlatih dan bertanding mengeluarkan energi dari tubuh. Kebutuhan energi tersebut dapat diperoleh melalui glikolisis. Berdasarkan ketersediaan oksigen dalam sel, glikolisis dapat terjadi secara aerob dan anaerob. Pada glikolisis anaerob terjadi dalam dua jalan yaitu : secara anaerob


(17)

alaktasit (sistem fosfagen) yang tidak menghasilkan asam laktat dan anaerob laktasit (sistem asam laktat) yang memproduksi asam laktat pada tubuh.

Penimbunan laktat yang lambat menyebabkan syndroma latihan yang berlebihan pada atlet sehingga dapat mengakibatkan peningkatan insiden cedera olahraga yang dapat menyebabkan kecacatan baik sementara maupun menetap. Maka untuk mencagah terjadinya cedera pada atlet, atlet tersebut harus melakukan recovery atau pemulihan yang cukup. Pemulihan menurut Griwijoyo (2010, hlm.

269) adalah “Pengembalian kondisi homeostatis kepada kondisi yang normal”. Yang artinya kembalinya kondisi fisik kekeadaan yang semula atau normal setelah melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan kelelahan terhadap kondisi fisik atlet tersebut. Pemulihan dapat terjadi secara spontan, akan tetapi dapat pula dipercepat melalui upaya rekayasa salah satu teknik pemulihan recovery yang bersifat rekayasa artifisial adalah seperti masase manual.

Masase manual merupakan suatu cara pemeliharaan kesehatan atau penyembuhan dengan menggunakan gerakan tangan, masase dari jaman dahulu telah dikenal manfaatnya, seiring dengan adanya penelitian-penelitian ilmiah yang membuktikan manfaat masase bagi kesehatan serata sebagai rekayasa aritifisial atau bantuan pemulihan, sehingga sudah tidak diragukan lagi manfaat masase baik untuk memelihara maupun untuk penyembuhan penyakit.

Masase menurut Basiran (2010, hlm. 8) adalah “Suatu cara pemeliharaan atau penyembuhan dengan menggunakan gerakan tangan atau alat pada jaringan

tubuh yang lunak (otot)”. Jadi dengan melakukan recovery masase suatu cara yang dapat memelihara jaringan tubuh akibat terjadinya aktivitas pompa vena dan kontraksi otot yang dinamis atau isotonis, oleh adanya kontraksi otot yang bergantian. Sedangkan mulanya masase adalah sebagai salah satu manipulasi sederhana yang pertama-tama dan ditemukan manusia untuk mengelus-nglus rasa sakit. Dari sudut ilmu faal, masase adalah rekayasa aktivasi mekanisme pompa vena dan pompa limfe (getah bening) untuk membantu mempercepat pemulihan melalui percepatan sirkulasi dalam kondisi istirahat total (berbaling dengan relek). Di indonesia sendiri masase yang dikenal dengan istilah : pijat, urut, atau lulut juga telah dilakukan sejak jaman kuno oleh nenek moyang kita, sehingga dikenal


(18)

“dukun pijat”, “dukun urut”, “dukun bayi” dan mereka dipercayai pandai dalam

hal pijat memijat.

Masase manual adalah seni kuno dengan begitu banyak manfaat bagi semua sistem tubuh. Seperti sistem syaraf, sistem otot, sistem kerangka tubuh, sistem sirkulasi, sistem pernapasan, sistem pencernaan, kulit, sistem kandung kemih, sistem reproduksi. Seperti yang di jelaskan Basiran (2010, hlm. 1) “Dewasa ini

“pijat” (masase) dipercaya merupakan cara yang paling sukses untuk rilek atau meredakan rasa lelah dan pegal”. Masase manual bersifat individual artinya seorang juru masase hanya dapat memijat satu orang pada suatu waktu.

Selain melakukan recovery masase manual salah satu metode untuk menurunkan asam laktat adalah dengan melakukan recovery pasif. Recovery pasif yaitu suatu aktifitas fisik tanpa adanya aktifitas fisik, yaitu diam, istirahat total (duduk, terlentang, tidur).seperti yang dipaparkan Matjan (2007, hlm 39):

Recovery pasif adalah cara fisiologis utama untuk memulihkan kapasitas kerja. Apabila sesudah latihan segera menghentikan aktivitas tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas dan dengan melakukan metode recovery pasif penurunan akumulasi asam laktat hanya 50%.

Recovery pasif dapat dilakukan dengan cara berdiam diri tanpa melakukan aktivitas apa-apa. Beberapa definisi Recovery pasif cukup mudah dipahami, pada dasarnya istirahat pasif, anda tidak melakukan apapun. Pengaruh pemulihan pasif, terhadap otot (kelelahan otot) agar dapat pulih kembali seperti semula. Prinsip dari pemulihan pasif, yaitu hampir sama dengan pemulihan aktif, yaitu mengembalikan lagi kondisi fisik seseorang agar seperti semula, menghilangkan kadar asam laktat,menurunkan kadar enzim creatine kinase, serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil pada otot microtear.

Pemulihan yang kurang baik ketika melakukan latihan pada akhirnya akan menurunkan kemampuan atlet itu sendiri. Sedangkan jika melakukan pemulihan yang sempurna akan menjadikan seorang atlet kembali kekeadaan semula seperti sebelum melakukan pertandingan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh recovery pasif dan recovery masase manual memiliki peranan penting terhadap penuruna asam laktat.


(19)

1.2. Identifikasi Masalah

Salah satu penyebab kelelahan adalah akibat dari penumpukan sampah olahdaya (metabolisme) misalnya yang berupa asam laktat. Sepeti yang kita ketahui olahraga dayung itu sendiri merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika pertandingan, dan akan menimbulkan kelelahan yang berakibat menumupuknya asam laktat, karna olahraga dayung itu sendiri termasuk kedalam olahraga anaerobik. Salah satu cara untuk pemuliahan kembali dari kelelahan, yaitu dengan recovery pasif dan recovery masase manual. Akibat dari kelelahan itu sendiri dapat menyebabkan kapasitas kerja menurun, sehingga akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas performa juga menurun.

Seorang atlet tidak dapat menghindar dari kelelahan, ketika mengalami kelelahan tetapi dipaksakan untuk berlatih maka hasil latihan tidak akan maksimal dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas performa. Seorang atlet meskipun mengalami kelelahan di tuntut untuk menampilkan performa yang terbaik, karena itu dibutuhkan metode-metode yang dapat memulihkan atlet dari kelelahan secepat mungkin sehingga atlet tersebut dapat menampilkan kembali performanya yang terbaik.

Untuk membantu kembali bugar salah satu cara dengan melakukan metode recovery pasif dan recovery masase manual karena dengan melakukan metode tersebut akan membantu atlet lebih cepat untuk menurunkan kadar asam laktat yang terdapat pada otot atlet tersebut.

Berdasarkan pemahaman di atas, penulis melakukan pembatasan permasalahan agar dapat memfokuskan teori dan variabel-veriabel yang menjadi titik tolak dalam penelitian. Adapun masalah yang akan difokuskan oleh penulis disini adalah penurunan asam laktat melalui meotde recovery pasif dengan recovery masase manual tsetelah tes ergometer 2000 meter pada cabang olahraga dayung.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya memalui pengumpulan data, dan analisis dari data tersebut, sehingga


(20)

pada akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang di ajukan penelitian ini yaitu: “Apakah terdapat perbedaan penurunan kadar asam laktat yang signifikan melalui recovery pasif dengan masase manual

1.4. Tujuan Penlitian

Tujuan penelitian dalam suatu kegiatan penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya untuk mencapai tujuan penelitian. Sesuai dengan latar belakang dan masalah pada penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk memperoleh gambaran penurunan kadar asam laktat melalui recovery pasif dengan recovery masase manual.

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulisan melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis, dipaparkan sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti atau sebagai bahan referensi dan rujukan bagi atlet, pelatih, pembina, lembaga ataupun masyarakat luas terhadap pengembangan penurunan asam laktat kususnya.

2. Manfaat praktis

Secara praktis hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan masukan bagi pembina dan pelatih untuk memperbaiki penurunan asam laktat.

1.6. Batasan Penelitian

Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu, maka penulisan membatasi masalah sebagai berikut:

1. Permasalahan dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada kontribusi dari recovery pasif dan recovery masase manual terhadap hasil penurunan asam laktat setelah tes ergometer 2000 m.


(21)

2. Perlakuan yang diberikan adalah metode masase manual dengan masseur yang telah memiliki sertifikat.

3. Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah alat untuk mengukur kadar asam laktat yaitu Accutrend Lactacid, dengan menggunakan bantuan darah dari sampel yang telah melakukan ergometer 2000 m.

4. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif.

5. Sampel yang diambil adalah atlet unit kegiatan mahasisawa dayung UPI sebanyak 8 orang.

6. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accutrend Lactacid.

1.7. Definisi Operasional

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengajukan batasan masalah, hal ini dilakukan agar dalam melakukan penelitian tidak terjadi penyimpangan yang akhirnya akan mengakibatkan peluasan makna sehingga tujuan penelitian tidak tercapai. Agar dalam penelitian tidak terjadi penyimpangan penafsiran dalam maslah penelitian maka penulis membatasi istilah yang digunakan dalam penelitian, diantaranya sebagai berikut:

1. Masase. menurut Bairan (2010, hlm. 8) mengemukakan bahwa “Masase adalah suatu cara pemeliharaan atau penyembuhan dengan menggunakan gerakan tangan atau alat pada jaringan tubuh yang lunak (otot).

2. Kelelahan. Menurut Giriwijoyo (2010, hlm. 268) mengemukakan bahwa kelelahan adalah “Menurunnya kualitas dan kuantitas kerja atau olahraga yang disebabkan oleh karena melakukan kerja atau olahraga tertentu”. Penurunan kualitas dan kuantitas kerja atau olahraga ini disebabkan oleh karena intensitas dan durasi kerja atau olahraga itu telah menyebabkan terjadinya gangguan homeostatis. Kondisi ini secara subjektif dirasakan sebagai kelelahan. Yang dimaksud kelelahan disini adalah kelelahan akibat penumpukan asam laktat

3. Asam laktat menurut Janssen (1987, hlm. 14) menjelaskan bahwa:

Laktat merupakan intermediate product dari metabolisme glukosa.Laktat merupakan sampah metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.


(22)

4. Olahraga anaerobik.Giriwijoyo (2010, hlm. 123) mengungkapkan bahwa:

Olahraga yang selama penampilannya, minimal 2/3 (70%) dari seluruh energy yang dipergunakan disediakan melalui olahdaya anaerobic: artinya,maksimal hanya 30% olah daya anaerobik yang dpat diliput oleh olah daya aerobik. Selebihnya baru akan diliput nanti pada masa pemulihan setelah menyelesaikan penampilannya.

Yang dimaksud olahraga anaerobik disini adalah olahraga yang kebutuhan oksigen yang diperlukannya tidak dapat dipenuhi oleh tubuh dan olahraganya dilakukan dalam waktu yang singkat.

5. Recovery pasif menurut Harsono (1988, hlm. 157) adalah “Menghentikan

segala aktivitas sesudah latihan seperti duduk atau tidur dilapang”. 1.8. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar memperoleh data yang akhirnya mengungkap permasalahan yang hendak diselesaikan. Metode Penelitian menurut Menurut Arikunto (2010, hlm. 203)

“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya”.

Metode yang digunakan penulis untuk mengungkap permasalahan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskiptif. Menurut Surakhmad (1998, hlm. 139) bahwa:

Penelitian deksriptif bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa depan sekarang. Karena banyak sekali ragam penelitian demikian. Metode deskriptif merupakan istilah umum yang mencakup berbagaiteknik deskriptif. Diantaranya penyelidikan dengan teknik tes, studi kasus, studi comperatife atau operasional.


(23)

1.9. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian dirinci sebagai berikut:

BAB I pendahuluan, berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, defenisi operasional, metode Penelitian, sistematika penulisan. BAB II Kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III Metode penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian, instrumen penelitian, prosedur pengolahan data. BAB IV pengolahan dan analisis data, berisikan mengenai hasil pengolahan data dan analisis yang didalamnya terdapat hasil penghitungan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis dan diskusi penemuan. BAB V kesimpulan, berisikan mengenai penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian dan juga saran dalam penelitian


(24)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar memperoleh data yang akhirnya mengungkap permasalahan yang hendak diselesaikan. Metode Penelitian menurut Sugiyono (2012, hlm. 2) yaitu “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Menurut Arikunto (2010, hlm. 203) bahwa, “Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data”.

Ada beberapa jenis-jenis metode penelitian yang sering digunakan peneliti untuk memecahkan suatu permasalahan antara lain metode deskriftif, historis, dan eksperimen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodi deskriptif, berdasarkan pertimbangan bahwa karena dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengaruh recovery pasif dan recovery masase manual terhadap penurunan asam laktat setelah tes ergometer 2000 meter, dengan cara mengadakan percobaan terhadap variabel-variabel yang diselidiki untuk mendapatkan hasil.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengertian metode deskriptif diungkap oleh Sukardi (2003, hlm. 157) “Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai apa adanya”. Pendapat lain mengenai metode deskriptif dikemukakan oleh Surakhmad (1998, hlm. 139) bahwa:

Penelitian deksriptif bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa depan sekarang. Karena banyak sekali ragam penelitian demikian. Metode deskriptif merupakan istilah umum yang mencakup berbagaiteknik deskriptif. Diantaranya penyelidikan dengan teknik tes, studi kasus, studi comperatife atau operasional.


(25)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode deskriptif ini penulis pilih karena sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian yang bersifat menggambarkan data


(26)

pada masa sekrang. Pemanfaatan metode deskriptif ini diharapkan dapat mengungkapkan peurunan asam laktat setelah tes ergometer 2000 meter melalui metode recovery pasif dengan reovery masase manual Adapun jenis dari metode ini adalah studi korelasional yang dasarnya akan meramalkan keadaan selanjutnya dari hasil penelitian ini dengan mengetahui besar kecilnya hubungan dan dukungan antar variable.

Adapun variabel-variabel yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Terikat

a. Metode recovery pasif

b. Metode recovery masase manual 2. Variabel Bebas

a. Penurunan kadar asam laktat

1.2 Populasi dan Sampel 1.2.1 Populasi

Populasi dalam suatu penelitian merupakan bagian yang sangat penting untuk diperhatikan, populasi menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam sebuah penelitian, keberagaman populasi ini menuntut peneliti untuk lebih cermat dalam penentuannya karena populasi yang ditentukan harus sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Populasi adalah sekumpulan individu atau objek yang memberikan gambaran umum dari target yang akan diteliti. Populasi bisa dikatakan sebagai keseluruhan objek yang akan dijadikan untuk penelitian, hal tersebut sesuai dengan penjelasan Arikunto (2010, hlm. 173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Pendapat lain yaitu menurut Sukardi (2003, hlm. 53) mengatakan bahwa “Populasi yaitu semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”.

Berdasarkan kutipan di atas maka penulis dapat menggambarkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah sekumpulan unsur yang akan diteliti, seperti sekumpulan individu, sekumpulan keluarga, sekumpulan kelompok binatang, sekumpulan peristiwa, dan sekumpulan yang lainnya. Sekumpulan


(27)

unsur tersebut terutama yang akan diteliti oleh penulis diharapkan akan memberikan informasi yang dapat memecahkan masalah penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah atlet dayung nomer rowing yang mengikuti kejuaraan varcity boatrace malaysia yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dayung UPI yang berjumlah 8 orang. Alasan penulis menggunakan populasi pada atlet di UKM dayung UPI karena atlet dari UKM dayung UPI pada nomer rowing terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan, karena prestasi atlet UKM dayung UPI yang baik dan bagus di tingkat nasional maupun asia, salahsatunya pernah menjadi juara pertama di malaysia, serta atlet rowing UKM dayung UPI ini merupakan tim.

1.2.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber informasi/data. Sampel yang akan diambil sebagai percobaan harus diperhatikan. Menurut Lautan, Berliana dan Sunaryadi (2007, hlm. 80) menjelaskan bahwa: “ Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data/informasi itu diperoleh”.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan total sampling. Pengertian total sampling menurut Sugiyono (2012, hlm. 127) yaitu “Suatu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden sampel”. Tujuan yang penulis tentukan dengan menggunakan teknik pengambilan total sampling yaitu karena atlet rowing yang berjumlah terbatas dan kelompok rowing yang mengikuti kejuaraan varcity boatrace malaysia mempunyai kemampuan yang kurang lebih sama atau homogen, sehingga penelitian bisa lebih objektif.

Untuk membagi kelompok penulis membagi menjadi 2 kelompok dengan metode A-B-B-A, dengan alasan peneliti mempunyai tujuan untuk memperoleh sampel yang benar-benar homogen kemampuanya dan mengurangi bias pada hasil post test pada masinng-masing kelompok. Setelah mendapatkan sampel yang homogen dibagi ke dalam 2 kelompok dengan rincian 4 orang melakukan metode recovery pasif dan 4 orang melakukan metode recovery masase manual.


(28)

3.3. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rencana untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan data agar dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian.Desain penelitian yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah one-shot case study menurut Arikunto (2010, hlm. 124) adalah “Desain ini sangatlah sederhana peneliti hanya mengadakan tretment satu kali yang diperkirakan sudah terdapat dampak yang baik”. Adapun desain penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

Sumber : Arikunto ( 2010, hlm. 124) Keterangan :

X1 : Menggunakan metode recovery pasif X2: Menggunakan metode masase manual

O1: Pengambilan darah/laktat setelah tes ergometer 2000M O2: Pengambilan darah/laktat setelah istirahat 10 menit pertama O3 : Pengambilan darah/laktat setelah istirahat 10 menit kedua

Adapun langkah-langkah pengambilan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan populasi.

2. Memilih dan menetapkan sampel.

3. Membagi kelompok, kelompok metode recovery pasif dan metode masase manual.

4. Melakukan tes ergometer dengan jarak 2000 meter.

5. Pengambilan darah/laktat setelah selesai melakukan tes ergometer 2000 meter untuk mengetahui hasil tes awal laktat.

6. Melaksanakan pengambilan darah/laktat di istirahat 10 menit pertama dan 10 menit kedua di kedua kelompok.

X1  O1  O2  O3 X2  O1  O2  O3 Gambar 3. 1One-shot case


(29)

7. Mengolah data.

8. Memberikan data yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut. 9. Melakukan pengujian hipotesis.

10.Mengambil kesimpulan.

Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai desain percobaan dari desain peneliti yang telah penulis buat. Nazir (2005, hlm. 68) menjelaskan bahwa : “Desain percobaan adalah step-step atau langkah yang utuh dan berurutan yang dibuat terlebih dahulu, sehingga keterangan yang ingin diperoleh dari percobaan akan mempunyai hubungan yang nyata dengan masalah penelitian”.

Mengacu pada desain penelitian, maka disusunlah langkah-langkah penelitian sebagaimana yang tertera pada gambar 3.2.


(30)

3.4. Instrumen Penelitian

Sampel

Recovery pasif Masase manual

TesAkhir

Pengolahan data

Analisis Data

Kesimpulan h Ergometer

2000M

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian Sumber : Arikunto (2010, hlm. 63)


(31)

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan poin penting dalam sebuah penelitian, instrumen berfungsi untuk memperoleh data yang dinginkan dari sebuah penelitian seperti yang di ungkapkan Arikunto (2010, hlm. 203) adalah “Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Adapun Instrumen penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah Accutrend Lactacid dengan merek pasar Roche tipe 3012522 yaitu alat yang berfungsi untuk mengetahui kadar asam laktat yang terdapat pada darah seseorang setelah melakukan tes ergometer 2000 meter. Accutrend Lactacid ini tidak mempunyai angka validitas dan realibilitas. Akan tetapi alat ini sudah baku dan memenuhi standar validitas untuk digunakan mengecak kadar asam laktat. Accutrend Lactacid di pakai menggunakan validitas isi seperti yang di ungkapkan Kerlinger (1990, page. 1) dalam web merlitafutriana0 “Validitas isi adalah validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional”. Jadi bahan alat ukur tersebut betul-betul merupakan bahan yang repsentatif terhadap bahan pengukuran. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data diperoleh dari:

a. 3x tes pengukuran darah/laktat masing-masing sesaat setelah tes ergometer 2000 m untuk tes awal kemudian recovery 10 menit pertama dan 10 menit recovery kedua.

2. Alat dan perlengkapan

a. Mesin rowing ergometer, untuk menstimulasi aksi perahu dayung untuk tujuan pelatihan mendayung .

b. Accutrend Lactacid(laktat meter), untuk mengukur kadar asam laktat.

c. BM Strip asam laktat, alat untuk menyimpan darah setelah ujung jari sampel ditusuk menggunakan lancates blood yang kemudian strip laktat tersebut dimasukan dan di cek menggunakan accutrend lactate (laktat meter).

d. Formart penelitian e. Perlengkapan alat tulis


(32)

f. Kapas g. Alkohol h. Betadin i. Stopwatch

j. Lancets blood, untuk menusuk ujung jari testi

k. Masseur, untuk melakukan masase lokal atau melakukan masase di area tubuh tertentu saja.

3. Prosedur Pelaksanaan Tes a. Prosedur Umum

1. Sebelum melaksanakan tes, responden dikumpulkan untuk diberikan arahan dan penjelasan mengenai peraturan dalam melaksanakan tes.

2. Pelaksanaan tes mengacu pada pertandingan sebenarnya.

3. Responden melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melaksanakan tes.

b. Pelaksanaan Tes

1. Responden berada di mesin ergometer. 2. Responden melakukan tes ergometer 2000 m.

3. Responden dibagi 2 kelompok (metode recovery pasif dan metode recovery masase manual).

4. Kelompok recovery pasif, ketika sesaat setelah melakukan tes ergometer 2000 m langsung di ambil darah/laktatnya untuk mendapatkan hasil tes awal kemudian istirahat hanya duduk saja. Setiap 10 menit pertama dan 10 menit kedua diambil darah/laktatnya dari ujung jari sampel dengan mengunakan lancets blood kemudian darah tersebut di teteskan pada strip laktat dan di cek mengunakan accutrend lactate (laktat meter) bersamaan denagan di cek denyut nadinya.

5. Kelompok recovery masase, ketika sesaat setelah melakukan tes ergometer 2000 m langsung di ambil darah/laktatnya untuk mendapatkan hasil tes awal kemudian istirahat diberi metode masase manual lokal. Setiap 10 menit pertama dan 10 menit kedua diambil darah/laktatnya dari ujung jari sampel dengan mengunakan lancets blood kemudian darah tersebut di teteskan pada


(33)

strip laktat dan di cek mengunakan accutrend lactate (laktat meter) bersamaan denagan di cek denyut nadinya.

3.5. Prosedur Pengolahan Data

Sebelum pengolahan data, penulis menggunakan alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini yaitu accutrend lactate. Setelah hasil data penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data yang dilakukan dengan teknik analisis statistik. Semua data yang terkumpul dianalisisi dengan mengunakan analisis statistik non-parametrik analisa two Samples Related Tes dengan memakai metode one Sample kolmogrov-Semirnov Test yang pengolahan datanya dibantu dengan software SPSS 17.


(34)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil pengolahan dan analisis data mengenai pengaruh recovery pasif dan recovery masase manualterhadap penurunan kadar asam laktat, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Setelah tes ergometer rowing 2000 meter pada atlet dayung nomor rowing di UKM dayung UPI. Metode recovery masase manual lebih signifikan menurunkan kadar asam laktat daipada menggunakan metode recovery pasif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran yang dapat dipertimbangkan oleh lembaga (klub-klub cabang olahraga dayung), pelatih dan atlet diantaranya ialah :.

1. Bagi para pelatih maupun pembina olahraga khususnya olahraga prestasi, maka sebaiknya menggunakan recovery masase manual untuk mempercepat pemulihan atletnya agar atlet bisa melakukan latihan atau pertandingan selanjutnya dengan lebih baik karena dengan mengetahui dan memperhatikan metode-metode pemulihan dengan selektif sesuai dengan sifat individunya masing-masing sanggat berpengaruh terhadap atlet, apalagi cabang olahraga dayung mempunyai nomor yang banyak.

2. Bagi para atlet maupun staf agar bisa melakukan teknik masase olahraga supaya bisa membantu rekanya yang setelah selesai pertandingan bisa dilakukan masase olahraga agar penurunan kadar asam laktat lebih cepat dan siap beraktivitas kembali apalagi ketika sedang melakukan pertandingan yang berjarak waktu yang cepat.

3. Bagi pembuat program latihan untuk memasukan program recovery masase manual didalam rancangan program latihan. Agar regenerasi organisme


(35)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seebagai dasar-dasar biologis untuk pesrsiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi latihan berikutnya atau pertandingan bisa lebih baik.


(36)

4. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan tes ergometer dengan jarak dan waktu tes yaitu dengan jarak 400-800 meter dalam jangka waktu yang tidak melebihi 2 menit, karena dengan waktu dan jarak yang demikian, maka olahraga tersebut termasuk pada olahraga anaerob dominan.


(37)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendejatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahartresna. Diana Aprillia. (2005). Pebandingan Efek Pemulihan Aktif Massage Dan Pemulihan Pasif Tehadap Penurunan Kadar Asam Laktat Darah. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Bandung.

Basiran. (2014). Modul masase olahraga. FPOK UPI.

Basiran. (2010). Modul masase olahraga. FPOK UPI.

Djunaedi, Azis. Sport masase. (Makalah).

Grawijoyo. Santosa. (2007). Ilmu faal olahraga. Fungsi tubuh manusia pada olahraga, edisi 7. Bandung, Buku ajar FPOK UPI.

Griwijoyo, Santosa & Sidik, D. (2010). Ilmu faal olahraga. Jurusan pendidikan kepelatihan olahraga. FPOK.

Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta C.V. Tambak Kusuma.

Imanudin, I. (2008). Modul ilmu kepelatihan olahraga. Bandung. FPOK.

Janssen, P. (1987). Training lactate pulse-rate. Finland: Polar electro Oy.

Kerlinger (1990). http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-reliabilitas.html. Di akses tanggal 30 Oktober 2015

Lautan Rusli, Berliana dan Sunaryadi. (2007).Penelitian Pendidikan Dalam Olahraga. Bandung : Jurusan Pendidikan KepelatihanFPOK-UPI.

Mashoed. (1979). Massasge Olahraga pertolongan pertama pada kecelakaan dan Pendidikan keselamatan. Jakarta: PT. Mutiara.


(38)

Matjan. (2007). Kesehatan Olahraga. FPOK UPI.

McArdle and Katch. (1994). Essentials o Exercise Physiology. United States of America.

Najir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor. Gahlia Indonesia.

Notle, Vokel (2005). Rowing Faster Training-Rigging Technique-Racing. United States of Amerika: Human Kinetics.

Rahim, A. (1988). Masase olahraga ; Teori, metode, teknik. Pustaka Merdeka. Jakarta.

Rasyid. Rayasidsumetry.blogspot.com. Di akses tanggal 22 ktober 2015.

Rohmat, Dede, (2013). Latihan daya tahan. Bandung.

Rohmat, Dede. (2002). Instrument Pemandu Bakat Dayung. Jakarta.

Sidik. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Universitas Pendidikan Olahraga.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kualitatif kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktek.. Bumi Aksara.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik . Bandung: Tarsito.

Tudor O Bompa, PhD. (1999). Periodization Theory and York University Human Kineticsre Methodology of Training.


(1)

42

strip laktat dan di cek mengunakan accutrend lactate (laktat meter) bersamaan denagan di cek denyut nadinya.

3.5. Prosedur Pengolahan Data

Sebelum pengolahan data, penulis menggunakan alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini yaitu accutrend lactate. Setelah hasil data penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data yang dilakukan dengan teknik analisis statistik. Semua data yang terkumpul dianalisisi dengan mengunakan analisis statistik non-parametrik analisa two Samples Related Tes dengan memakai metode one Sample kolmogrov-Semirnov Test yang pengolahan datanya dibantu dengan software SPSS 17.


(2)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil pengolahan dan analisis data mengenai pengaruh recovery pasif dan recovery masase manualterhadap penurunan kadar asam laktat, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Setelah tes ergometer rowing 2000 meter pada atlet dayung nomor rowing di UKM dayung UPI. Metode recovery masase manual lebih signifikan menurunkan kadar asam laktat daipada menggunakan metode recovery pasif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran yang dapat dipertimbangkan oleh lembaga (klub-klub cabang olahraga dayung), pelatih dan atlet diantaranya ialah :.

1. Bagi para pelatih maupun pembina olahraga khususnya olahraga prestasi, maka sebaiknya menggunakan recovery masase manual untuk mempercepat pemulihan atletnya agar atlet bisa melakukan latihan atau pertandingan selanjutnya dengan lebih baik karena dengan mengetahui dan memperhatikan metode-metode pemulihan dengan selektif sesuai dengan sifat individunya masing-masing sanggat berpengaruh terhadap atlet, apalagi cabang olahraga dayung mempunyai nomor yang banyak.

2. Bagi para atlet maupun staf agar bisa melakukan teknik masase olahraga supaya bisa membantu rekanya yang setelah selesai pertandingan bisa dilakukan masase olahraga agar penurunan kadar asam laktat lebih cepat dan siap beraktivitas kembali apalagi ketika sedang melakukan pertandingan yang berjarak waktu yang cepat.

3. Bagi pembuat program latihan untuk memasukan program recovery masase manual didalam rancangan program latihan. Agar regenerasi organisme


(3)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seebagai dasar-dasar biologis untuk pesrsiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi latihan berikutnya atau pertandingan bisa lebih baik.


(4)

55

4. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan tes ergometer dengan jarak dan waktu tes yaitu dengan jarak 400-800 meter dalam jangka waktu yang tidak melebihi 2 menit, karena dengan waktu dan jarak yang demikian, maka olahraga tersebut termasuk pada olahraga anaerob dominan.


(5)

Gilang febriyana ramdhan, 2015

Penurunan asam laktat melalui metode recovery pasif dengan recovery masase manual setelah tes ergometer 2000 meter

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendejatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahartresna. Diana Aprillia. (2005). Pebandingan Efek Pemulihan Aktif Massage

Dan Pemulihan Pasif Tehadap Penurunan Kadar Asam Laktat Darah.

Tesis. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Bandung. Basiran. (2014). Modul masase olahraga. FPOK UPI.

Basiran. (2010). Modul masase olahraga. FPOK UPI. Djunaedi, Azis. Sport masase. (Makalah).

Grawijoyo. Santosa. (2007). Ilmu faal olahraga. Fungsi tubuh manusia pada

olahraga, edisi 7. Bandung, Buku ajar FPOK UPI.

Griwijoyo, Santosa & Sidik, D. (2010). Ilmu faal olahraga. Jurusan pendidikan kepelatihan olahraga. FPOK.

Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta C.V. Tambak Kusuma.

Imanudin, I. (2008). Modul ilmu kepelatihan olahraga. Bandung. FPOK. Janssen, P. (1987). Training lactate pulse-rate. Finland: Polar electro Oy. Kerlinger (1990).

http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/validitas-dan-reliabilitas.html. Di akses tanggal 30 Oktober 2015

Lautan Rusli, Berliana dan Sunaryadi. (2007).Penelitian Pendidikan Dalam

Olahraga. Bandung : Jurusan Pendidikan KepelatihanFPOK-UPI.

Mashoed. (1979). Massasge Olahraga pertolongan pertama pada kecelakaan dan


(6)

2

Matjan. (2007). Kesehatan Olahraga. FPOK UPI.

McArdle and Katch. (1994). Essentials o Exercise Physiology. United States of America.

Najir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor. Gahlia Indonesia.

Notle, Vokel (2005). Rowing Faster Training-Rigging Technique-Racing. United States of Amerika: Human Kinetics.

Rahim, A. (1988). Masase olahraga ; Teori, metode, teknik. Pustaka Merdeka. Jakarta.

Rasyid. Rayasidsumetry.blogspot.com. Di akses tanggal 22 ktober 2015. Rohmat, Dede, (2013). Latihan daya tahan. Bandung.

Rohmat, Dede. (2002). Instrument Pemandu Bakat Dayung. Jakarta. Sidik. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Universitas Pendidikan Olahraga. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kualitatif kuantitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktek.. Bumi Aksara.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik . Bandung: Tarsito.

Tudor O Bompa, PhD. (1999). Periodization Theory and York University


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal, Realionship, dan Service Recovery terhadap Repurchase Intention GSM XL Prabayar (Studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna GSM XL Prabayar)

0 9 152

PENGARUH EFFLEURAGE DAN FRICTION TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LAKTAT PELARI SPRINT 400 METER Pengaruh Effleurage Dan Friction Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat Pelari Sprint 400 Meter.

0 4 11

PENGARUH EFFLEURAGE DAN FRICTION TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LAKTAT PELARI SPRINT 400 METER Pengaruh Effleurage Dan Friction Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat Pelari Sprint 400 Meter.

0 2 18

PENGARUH RECOVERY AKTIF DENGAN RECOVERY PASIF TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LAKTAT.

1 15 36

RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL: Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung.

0 1 44

Perbedaan Pengaruh Metode Recovery Pasca Latihan Maksimal Terhadap Kadar Asam Laktat Ditinjau Dari Jenis Kelamin (studi eksperimen metode active recovery dan cold bath pada atlet bolavoli).

0 0 18

PERBEDAAN PENGARUH METODE RECOVERY PASCA LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DITINJAU DARI VO2MAX.

0 1 18

Perbedaan Pengaruh Jenis Recovery Aktif, Corstability, dan Pasif, Sesudah Latihan Maksimum Terhadap Kadar Penurunan Kadar Asam Laktat Darah Ditinjau dari Indeks Massa Tubuh.

0 0 19

PENURUNAN ASAM LAKTAT MELALUI METODE RECOVERY PASIF DENGAN RECOVERY MASASE MANUAL SETELAH TES ERGOMETER 2000 METER - repository UPI S KOR 1001608 Title

0 0 5

PENGARUH RECOVERY AKTIF DENGAN RECOVERY PASIF TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LAKTAT - repository UPI S KOR 1001445 Title

0 0 3