PENGGUNAAN KARTU PEMBELAJARAN BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP KELAS BILINGUAL PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH.

(1)

PENGGUNAAN KARTU PEMBELAJARAN BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP KELAS BILINGUAL PADA KONSEP

SISTEM PEREDARAN DARAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh

Nisa Permata Asri Kinanti 070436

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENGGUNAAN KARTU PEMBELAJARAN BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP KELAS BILINGUAL PADA KONSEP

SISTEM PEREDARAN DARAH

Oleh

Nisa Permata Asri Kinanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nisa Permata Asri Kinanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NISA PERMATA ASRI KINANTI

PENGGUNAAN KARTU PEMBELAJARAN BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP KELAS BILINGUAL PADA KONSEP

SISTEM PEREDARAN DARAH

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: PEMBIMBING I

Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M.Pd. NIP. 1949 0713 1976 031002

PEMBIMBING II

Eni Nuraeni, S.Pd., M.Pd. NIP. 1976 0605 2001 122001

MENGETAHUI

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

Dr. Riandi, M.Si. NIP. 1963 0501 1988 031002


(4)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Batasan Masalah... 7

D. Tujuan Penelitian... 8

E. Manfaat Penelitian... 8

F. Asumsi... 9

G. Hipotesis... 10

BAB II PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP KELAS BILINGUAL DENGAN MENGGUNAKAN KARTU PEMBELAJARAN BERGAMBAR PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH... 11

A. Penguasaan Konsep... 11

B. Media Pembelajaran... 13

1. Pengertian Media Pembelajaran... 13

2. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar... 14

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran... 15


(5)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Media Visual... 19

1. Media Visual yang Baik Sebagai Media Pembelajaran... 20

2. Kelebihan Media Visual Cetak ... 20

3. Kekurangan Media Visual Cetak... 21

4. Kelebihan Kartu Pembelajaran Bergambar... 22

5. Bagan ... 23

D. Model Pengembangan Media... 23

E. Media Pembelajaran Sumber Belajar... 24

F. Sistem Peredaran Darah... 25

1. Darah... 26

2. Susunan Darah... 26

3. Golongan Darah... 31

4. Jantung... 32

5. Pembuluh Darah... 34

6. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia... 35

7. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah... 37

G. Penelitian yang Relevan... 37

BAB III METODE PENELITIAN... 39

A. Metode Penelitian... 39

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 39

C. Lokasi dan Waktu Penelitian... 40

D. Definisi Operasional... 40

E. Instrumen Penelitian... 41

F. Teknik Pengumpulan Data... 41

G. Analisis Pengolahan Data... 41

1. Analisis Instrumen Tes... 41


(6)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Penelitian... 50

I. Alur Penelitian... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 53

A. Hasil Penelitian... 53

1. Analisis Data Pretest Siswa... 55

2. Analisis Uji Prasyarat Data Pretest Siswa... 56

3. Analisis Uji Hipotesis Data Pretest Siswa... 57

4. Analisis Data Posttest Siswa... 58

5. Analisis Uji Prasyarat Data Posttest Siswa... 59

6. Analisis Uji Hipotesis Data Posttest Siswa... 60

7. Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa... 61

B. Pembahasan... 63

1. Perbandingan Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran di Kelas Buku Teks dan Kelas Kartu Pembelajaran Bergambar... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA... 80

LAMPIRAN... 84


(7)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN KARTU PEMBELAJARAN BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP KELAS BILINGUAL PADA

KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar

terhadap Penguasaan Konsep Siswa SMP Kelas Bilingual pada Konsep Sistem Peredaran Darah” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kartu pembelajaran bergambar sebagai sumber belajar mandiri terhadap penguasaan konsep sistem peredaran darah pada siswa SMPN kelas VIII Bilingual. Metode yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan desain penelitian

Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan di SMPN “X”

Bandung dengan subjek penelitian sebanyak 54 siswa kelas VIII Bilingual, yaitu 28 siswa pada kelas kontrol yang menggunakan buku teks, dan 26 siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan Kartu Pembelajaran Bergambar. Pengambilan data dilakukan melalui instrumen soal objektif pada saat pretest dan

posttest. Perhitungan statistik yang dilakukan dengan Uji U Mann-Whitney

menunjukkan terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa di kedua kelas penelitian. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi dua ekor pada Uji U

Mann-Whitney yang kurang dari nilai taraf signifikansi (α) 0,05, yaitu 0,0174 < 0,05. Adapun penguasaan konsep siswa yang mempelajari sistem peredaran darah melalui kartu pembelajaran bergambar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempelajari sistem peredaran darah melalui buku teks. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan kartu pembelajaran bergambar terhadap penguasaan konsep siswa SMP kelas bilingual pada konsep sistem peredaran darah.

Kata Kunci: Penguasaan Konsep, Kartu Pembelajaran Bergambar, Sistem


(8)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

The Use of Pictorial Learning Cards towards Bilingual Junior High School Students’ Concept Mastery about Circulatory System

ABSTRACT

The purpose of this study is to know the influence of pictorial intructional cards as independent learning resource towards Bilingual Junior High School Grade VIII

students’ concept mastery. Method used in this study is Quasy Experiment with Nonequivalent Control Group Design. The study was conducted in Junior High School "X" in Bandung and the subjects were 54 students of grade VIII bilingual class, ie 28 students in the control class using the textbook, and 26 students in the experimental class that use the pictorial learning cards. Data was collected by the research instrument in the form of objective questions during pretest and posttest. Statistical calculations that were performed with the Mann-Whitney U test showed that there were differences in students' concept mastery between class, the textbook class and pictorial learning cards class. This is proven from the significant value of two tails on the Mann-Whitney U test that were less than the significance level (α) of 0.05, which is 0.0174 <0.05. The concept mastery of students who studied the circulatory system through pictorial learning cards better than students who studied the circulatory system through textbooks. It can be concluded that there are significant use of pictorial learning cards towards the concept mastery of junior high school students in the bilingual class about circulatory system. Keywords: Concept Mastery, Pictorial Learning Cards, Circulatory System, Bilingual


(9)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan derasnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada munculnya sekolah-sekolah yang dikenal dengan sekolah internasional atau pun sekolah berlabel “plus”, dengan diterapkannya bahasa internasional sebagai bahasa pengantar, atau pun penerapan model bilingual dalam pembelajarannya.

Secara harfiah, kata bilingual berarti dwi bahasa atau dua bahasa. Penerapan konsep bilingual ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga memunculkan kebutuhan untuk menguasai bahasa lain di luar bahasa ibu. Perkembangan teknologi transportasi, teknologi informasi, dan teknologi komunikasi yang mengakibatkan mobilitas perpindahan manusia lintas negara, transfer pengetahuan, komunikasi antarmanusia di dunia, dan bahkan munculnya persaingan antarbangsa, menyebabkan penguasaan bahasa selain bahasa ibu, yaitu bahasa internasional seperti Bahasa Inggris, menjadi tuntutan yang mendesak (Sudiarta, 2005).

Penguasaan Bahasa Inggris yang dijadikan bahasa internasional bagi pelajar mutlak dibutuhkan dalam menyongsong globalisasi dan pasar bebas karena bahasa menempati posisi yang strategis dalam perkembangan ilmu, teknologi, dan pembangunan. Hal tersebut memunculkan konsep pendidikan bilingual atau yang


(10)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun, menurut Arnyana (2008), dalam penerapannya, pendidikan bilingual yang merupakan salah satu strategi menjanjikan untuk bisa menghadapi persaingan global ini, banyak mengalami tantangan yang menyulitkan terlaksananya pembelajaran bilingual. Salah satunya diakibatkan oleh keterbatasan kemampuan berbahasa siswa dan guru. Bila ditilik dari keadaan siswanya, maka kebanyakan dari siswa merasa kesulitan dalam menyerap konsep-konsep atau materi pelajaran yang dibawakan secara bilingual, hal ini dikarenakan oleh keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris siswa ataupun kemampuan berbahasa Inggris antarsiswa yang cenderung berbeda. Padahal, di dalam sebuah pembelajaran, pemahaman konsep dan tersampaikannya materi kepada siswa adalah tujuan utama pembelajaran. Akibatnya, apa yang ingin disampaikan guru ditafsirkan berbeda oleh siswa. Dalam kondisi seperti itulah penerapan pembelajaran bilingual akan mempengaruhi hasil belajar siswa (Arnyana, 2008).

Kesulitan siswa dalam menyerap konsep-konsep yang dibawakan secara bilingual ini pada akhirnya membuat tujuan pembelajaran bilingual tidak tercapai, yaitu meningkatkan kemampuan materi pelajaran dan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Tujuan yang ingin dicapai dengan pembelajaran bilingual adalah (1) meningkatkan penguasaan materi pelajaran, (2) meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam forum ilmiah maupun non-ilmiah, (3) mampu mengakses pengetahuan ilmiah dari berbagai media internasional, serta mampu berkomunikasi antarsiswa baik dari dalam maupun luar negeri (Depdiknas, 2007).

Materi sistem peredaran darah merupakan salah satu materi yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Materi sistem peredaran darah manusia tersebut berdasarkan salah satu jurnal dari Yale-New Haven Teachers Institute yang dikemukakan oleh Robert Canelli (2013) merupakan salah satu materi yang rumit dan sulit dipelajari siswa. Ada banyak kata-kata dan istilah, selain itu, siswa tidak dapat melihat proses-proses dalam materi sistem peredaran darah di depan mereka, misalnya aliran darah dalam jantung sehingga sulit dipelajari siswa.


(11)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurutnya, guru harus melengkapi ini dengan kegiatan yang bisa membuat siswa memvisualisasikan materi sistem peredaran darah tersebut, dan kreativitas adalah kuncinya.

Kelemahan penguasaan bahasa di sekolah yang menggunakan sistem bilingual serta rumitnya materi sistem peredaran darah memungkinkan penggunaan media pembelajaran menjadi salah satu upaya untuk menanggulangi dua masalah tersebut. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan pemaham terhadap konsep-konsep yang dibawakan secara bilingual, walaupun secara umum tentunya media pembelajaran tidak hanya dapat dipakai pada pembelajaran bilingual, melainkan juga pada pembelajaran reguler. Dengan ini, kekhawatiran guru, sekolah, dan pemerintah bahwa penggunaan pembelajaran bilingual dapat mengurangi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep sains dapat ditanggulangi, tanpa mengorbankan salah satu tujuan, baik tujuan pendidikan itu sendiri, maupun tujuan sekolah untuk mencetak lulusan yang mampu bersaing di dunia internasional.

Menurut Sadiman et al. (2009), sebagai penyaji dan penyalur pesan, dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili guru menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik. Selain itu, menurut Sudjana dan Rivai (2007), media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Salah satu media pembelajaran yang cocok digunakan pada materi sistem peredaran darah adalah media visual berupa gambar, karena media gambar efektif dalam memperjelas informasi. Sudjana dan Rivai (2007) menyatakan bahwa, pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi. Selanjutnya, Arsyad (2010) menyebutkan bahwa media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, visual pun dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Selain itu,


(12)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tampilnya lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang verbal memungkinkan siswa lebih mudah memahami makna pesan yang dibicarakan dalam proses pembelajaran (Sudjana dan Rivai, 2007). Sejalan dengan itu, Anitah (2010) mengemukakan bahwa media visual dapat mempermudah pengertian pebelajar, suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga pelajar lebih mudah memahami apa yang dimaksud. Secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digambarkan (Sadiman et al., 2009).

Penulis memilih media visual berupa kartu pembelajaran bergambar, dengan maksud agar pesan-pesan verbal yang disampaikan akan lebih bermakna dengan adanya visualisasi pada kartu pembelajaran bergambar. Kartu pembelajaran bergambar tersebut akan mengkombinasikan gambar dengan keterangan berupa

tulisan, karena seperti yang dikemukakan Meyer (2003:127), “by combining

pictures with words, we will able to foster deeper learning in students,” bahwa

dengan mengombinasikan gambar dengan kata-kata, kita akan bisa membantu perkembangan belajar yang lebih dalam pada siswa.

Saat ini, media pembelajaran dalam Biologi yang menggabungkan format teks dengan gambar memang sudah banyak digunakan dan terkesan kurang canggih, karena media gambar dinamis (animasi) banyak bermunculan. Akan tetapi, Sudjana dan Rivai (2007) mengemukakan bahwa, penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses pembelajaran.

Pemilihan kartu pembelajaran bergambar ini karena selain media gambar dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar (Sudjana dan Rivai, 2007), kartu pembelajaran bergambar yang berbentuk paket kartu ini juga sangat praktis untuk dipakai sebagai sumber belajar yang portable.


(13)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartu pembelajaran bergambar ini berukuran 9 cm x 11,5 cm, sehingga dapat dimanfaatkan kapan pun dan dimana pun.

Disini, media pembelajaran kartu pembelajaran bergambar bertindak sebagai sumber belajar. Menurut Sudjana dan Rivai (2007), media pembelajaran dapat ditempatkan sebagai sumber belajar bagi siswa, yang artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok. Dengan demikian kartu pembelajaran bergambar diharapkan akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Schramm (1977, dalam Sadiman et al., 2009) mengelompokkan media menurut kontrol pemakaiannya, dalam pengertian portabilitas, kesesuaian untuk di rumah, kesiapan setiap saat diperlukan, dapat tidaknya laju penyampaian dikontrol, kesesuaiannya untuk belajar mandiri, dan kemampuannya untuk memberikan umpan balik. Dengan kriteria seperti yang disebutkan di atas, kartu pembelajaran bergambar dapat dikelompokkan sebagai media pembelajaran yang

portable, sesuai untuk di rumah, siap setiap saat diperlukan, dan sesuai untuk

belajar mandiri.

Penggunaan media pembelajaran dengan kriteria tersebut di atas memungkinkan siswa dapat membacanya dimana saja dan kapan saja secara berulang. Lebih jauh lagi, kartu pembelajaran bergambar yang memungkinkan dipakai secara berulang oleh siswa juga merupakan keunggulan tersendiri. Sebab, menurut Arsyad (2010), media yang dapat dipakai untuk latihan dan pengulangan membuat suatu pengetahuan atau keterampilan dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.

Senada dengan pernyataan di atas, Thorndike dengan teori belajar koneksionismenya (dalam Sanjaya, 2009) mengemukakan hukum latihan (law of

exercise) yang menjelaskan kemungkinan kuat lemahnya hubungan stimulus


(14)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih kuat karena latihan. Hukum ini menunjukkan bahwa hubungan stimulus dan respons akan semakin kuat manakala terus-menerus dilatih, dan implikasi dari hukum ini adalah makin sering suatu pelajaran diulang, maka akan semakin dikuasailah pelajaran itu.

Proses pembelajaran yang terjadi dalam diri siswa memiliki banyak bentuk hasil yang dapat diobservasi. Gagne (1988, dalam Dahar, 1996) berpendapat bahwa salah satu bentuk hasil belajar adalah keterampilan kognitif atau keterampilan intelektual yang merupakan penampilan yang ditunjukkan oleh siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dapat dilakukannya. Hasil belajar pada ranah kognitif diantaranya terdiri dari penguasaan konsep, prinsip, dan struktur pengetahuan serta pemecahan masalah. Berhubungan dengan ini, penulis akan mengangkat sebuah penelitian yang melihat hasil belajar berupa penguasaan konsep.

Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan kartu pembelajaran bergambar. Penelitian yang dilakukan Fitriawati (2011), Binugraheni (2010), dan Mulyaningtyas (2009) menunjukkan bahwa penggunaan kartu pembelajaran bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun kartu pembelajaran bergambar yang digunakan pada ketiga penelitian di atas merupakan kartu pembelajaran bergambar dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia, sedangkan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kartu pembelajaran bergambar dengan bahasa pengantar bahasa Inggris.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

suatu penelitian yang berjudul, “Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar

Terhadap Penguasaan Konsep Siswa SMP Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah.” Menurut penulis, penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan sumbangan referensi ilmiah tentang pengembangan media pembelajaran.


(15)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Apakah penggunaan kartu pembelajaran bergambar sebagai sumber belajar dapat mempengaruhi penguasaan konsep sistem peredaran darah manusia pada siswa SMP kelas VIII bilingual?”

Untuk memperjelas permasalahan pada penelitian ini maka rumusan masalah yang disampaikan di atas dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, diantaranya adalah:

1. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar kartu pembelajaran bergambar?

2. Apakah terjadi peningkatan penguasaan konsep pada siswa setelah menggunakan sumber belajar kartu pembelajaran bergambar?

3. Apakah terdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan sumber belajar kartu pembelajaran bergambar dengan siswa yang menggunakan sumber belajar berupa buku teks?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari perbedaan penafsiran terhadap penelitian ini, maka pokok masalah di atas dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penguasaan konsep yang dimaksud menekankan pada ranah kognitif C1, C2, C3, dan C4 mengenai sistem peredaran darah yang diukur melalui pre-test dan

post-test berupa tes objektif berbentuk soal pilihan ganda.

2. Materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sistem peredaran darah manusia yang meliputi keterkaitan antara struktur, fungsi dan


(16)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia.

3. Pembelajaran dengan menggunakan kartu pembelajaran bergambar dilakukan di dalam kelas dengan fasilitas satu paket kartu untuk setiap siswa. Begitu pula dengan pembelajaran dengan menggunakan buku teks, dilakukan di dalam kelas dengan fasilitas satu buku teks untuk setiap siswa.

4. Kartu pembelajaran bergambar merupakan media yang dibuat dan dikembangkan sendiri oleh penulis mengenai konsep sistem peredaran darah. kartu pembelajaran bergambar berupa paket kartu yang setiap kartunya berukuran 9 cm x 11,5 cm. Satu paket kartu pembelajaran bergambar berisi 47 lembar kartu. Setiap kartu berisi suatu konsep dalam sistem peredaran darah berupa teks berbahasa inggris yang dilengkapi dengan gambar untuk membantu siswa memvisualisasikan apa yang dibacanya. Gambar berupa gambar ilustrasi dan bukan gambar fotografi (gambar nyata). Gambar dapat berupa gambar struktur dan dapat pula merupakan rangkaian gambar yang menunjukkan suatu proses. Kartu pembelajaran bergambar dilengkapi dengan enam buah quiz yang membantu siswa melatih penguasaan konsep sistem peredaran darah.

5. Buku teks yang digunakan adalah buku berjudul Bilingual Science Biology for

Junior High School 2 dengan Penerbit Erlangga, tahun terbit 2012.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kartu pembelajaran bergambar sebagai sumber belajar terhadap penguasaan konsep sistem pertahanan tubuh manusia pada siswa SMP kelas VIII bilingual. Tujuan penelitian ini dapat dijabarkan dalam tujuan khusus sebagai berikut:


(17)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memperoleh data mengenai penguasaan konsep siswa sebelum pembelajaran dengan menggunakan kartu pembelajaran bergambar pada konsep sistem peredaran darah.

2. Mengetahui ada tidaknya peningkatan penguasaan konsep pada siswa setelah menggunakan sumber belajar kartu pembelajaran bergambar pada konsep sistem peredaran darah.

3. Mengetahui perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan sumber belajar kartu pembelajaran bergambar dengan siswa yang menggunakan sumber belajar berupa buku teks.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Siswa

a. Memberikan pengalaman belajar kepada siswa dalam pemanfaatan kartu pembelajaran bergambar sebagai sumber belajar siswa.

b. Membantu mempermudah dalam memahami konsep sistem peredaran darah manusia.

c. Menambah pilihan sumber belajar.

d. Memberikan informasi mengenai penguasaan konsep pada materi sistem peredaran darah yang dimilikinya.

2. Bagi Guru

a. Memberikan referensi media pembelajaran alternatif berupa media kartu pembelajaran bergambar pada konsep sistem peredaran darah manusia.

b. Memberikan rekomendasi dalam memilih media yang tepat dalam pembelajaran yang digunakan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.


(18)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Peneliti Lain

a. Memberikan sumbangan ilmiah mengenai pengembangan media pembelajaran yang dapat memberikan hasil pembelajaran optimal bagi siswa.

F. Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Sumber belajar berfungsi sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2009).

2. Media sebagai sumber belajar yang dipakai untuk latihan dan pengulangan memungkinkan suatu pengetahuan atau keterampilan tinggal dalam ingatan jangka panjang (Arsyad, 2010).

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0: “Tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep sistem peredaran darah manusia antara siswa yang menggunakan kartu pembelajaran bergambar dan buku teks sebagai sumber belajar pada SMP kelas VIII bilingual.”

H1: “Terdapat perbedaan penguasaan konsep sistem peredaran darah manusia antara siswa yang menggunakan kartu pembelajaran bergambar dan buku teks sebagai sumber belajar pada SMP kelas VIII bilingual.”


(19)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah


(20)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

Experiment. Quasy experiment digunakan karena tidak semua variabel bisa

dikontrol (Arikunto, 2009). Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2010). Secara umum desain

penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kontrol O1 - O2

Eksperimen O3 X O4

Keterangan: O1 = Pretest pada kelas kontrol; O2 = Posttest pada kelas kontrol; O3 =

Pretest pada kelas ekperimen yang menggunakan kartu pembelajaran bergambar; O4 = Posttest pada kelas ekperimen yang menggunakan

kartu pembelajaran bergambar; X = Pembelajaran sistem peredaran darah dengan menggunakan kartu pembelajaran bergambar

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik penguasaan konsep Biologi siswa SMP Negeri X Bandung kelas VIII bilingual semester genap tahun ajaran 2012/2013. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah


(21)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karakteristik penguasaan konsep C1, C2, C3, dan C4 pada konsep sistem peredaran darah kelas VIII A bilingual dan kelas VIII B bilingual semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMP X Bandung tersebut. Sampel terdiri atas dua kelas eksperimen, dengan jumlah siswa 28 orang pada kelas kontrol dan 26 orang pada kelas eksperimen yang menggunakan kartu pembelajaran bergambar.

Pengambilan sampel dilakukan secara nonprobability sampling tipe purposive

sampling. Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009). Kemudian purposive sampling merupakan penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009), Dalam hal ini, pertimbangan tersebut adalah diterapkannya pembelajaran dua bahasa (bilingual) dalam kelas yang diambil menjadi sampel penelitian.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Karakteristik lokasi yang dipilih adalah lokasi yang dapat menunjang penelitian ini, yaitu SMP Negeri “X” Bandung Kelas VIII Bilingual semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2013.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing istilah adalah sebagai berikut:

1. Kartu pembelajaran bergambar merupakan media yang dibuat dan


(22)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartu pembelajaran bergambar berupa paket kartu yang setiap kartunya berukuran 9 cm x 11,5 cm. Satu paket kartu pembelajaran bergambar berisi 47 kartu. Setiap kartu berisi suatu konsep dalam sistem peredaran darah berupa teks berbahasa inggris yang dilengkapi dengan gambar ilustrasi dan bukan gambar fotografi. Gambar dapat berupa gambar struktur dan dapat pula merupakan rangkaian gambar yang menunjukkan suatu proses. Kartu pembelajaran bergambar dilengkapi dengan enam buah quiz.

2. Penguasaan konsep yang dimaksud menekankan pada ranah kognitif C1, C2,

C3, dan C4 mengenai sistem peredaran darah yang diukur melalui pre-test dan

post-test berupa tes objektif berbentuk soal pilihan ganda.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pre-test dan

post-test yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa dalam ranah

kognitif C1, C2, C3, dan C4. Soal berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 30. Soal ini di-judge dan diuji coba terlebih dahulu. Setelah itu hasil uji coba tersebut dianalisis, baik validitas, reliabilitas, daya pembeda, maupun tingkat kesukarannya. Barulah kemudian digunakan dalam penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penguasaan konsep siswa dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu dengan cara pemberian soal pretest dan posttest. Soal pretest penguasaan konsep berupa pilihan ganda diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Soal posttest penguasaan konsep berupa pilihan ganda diberikan kepada siswa setelah pembelajaran.


(23)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Pengolahan Data

1. Analisis Instrumen Tes

Uji butir soal penguasaan konsep pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan software Anates sebanyak 40 soal. Uji butir soal pilihan ganda tersebut meliputi uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan analisis pengecoh. Berdasarkan data hasil uji coba pilihan ganda yang telah dilakukan di SMP Negeri X Bandung, terdapat 19 butir soal yang memenuhi kriteria di atas, sehingga dapat dipakai sebagai instrumen penelitian tanpa melewati tahap revisi. Kemudian terdapat 11 butir soal yang harus melewati tahap revisi terlebih dahulu, karena tidak memenuhi kriteria di atas, terutama dalam kriteria pengecoh soal. Berdasarkan indikator yang diperlukan dalam penelitian ke-30 soal tersebut akhirnya dipakai sebagai instrumen penelitian.

Butir soal yang digunakan memiliki reliabilitas tinggi, validitas sangat rendah hingga tinggi, daya pembeda yang jelek hingga baik, tingkat kesukaran yang sangat mudah hingga sedang, serta memiliki pengecoh dengan kualitas buruk hingga sangat baik. Butir soal yang diujicobakan tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Uji Validitas Soal

Instrumen dipersyaratkan valid agar data yang diperoleh valid (Arikunto, 2007). Maka, instrumen penelitian ini diuji validitasnya menggunakan software

Anates. Adapun kriteria acuan untuk validitas butir soal dapat dilihat pada Tabel

3.2. Interpretasi mengenai besarnya koefisien adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Derajat Validitas Butir Soal


(24)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,80-1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,60-0,79 Validitas tinggi (baik)

0,40-0,59 Validitas sedang (cukup) 0,20-0,39 Validitas rendah (kurang) 0,00-0,19 Validitas sangat rendah

rxy≤ 0,00 Tidak valid

(Sumber: Arikunto, 2007)

b. Uji Reliabilitas Soal

Suatu instrumen dikatakan reliabel, jika hasil evaluasi dari instrumen tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subyek yang sama (Suherman, 2003). Andaikan suatu instrumen diberikan kepada sekelompok siswa, hasil evaluasi instrumen tersebut untuk setiap siswa relatif tetap (jika ada perubahan, tidak mencolok), sehingga rata-rata hitungnya (rerata, mean) tidak berbeda signifikan, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel. Klasifikasi mengenai reliabilitas soal disajikan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Soal

Rentang Keterangan

rh ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah

0,20 < rh ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah

0,40 < rh ≤ 0,70 Derajat reliabilitas sedang

0,70 < rh ≤ 0,90 Derajat reliabilitas tinggi

0,90 < rh ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi


(25)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2007). Interpretasi daya pembeda didasarkan pada klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2007) ialah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda

Rentang Keterangan

0,00- 0,20 Rendah

0,20 - 0,40 Cukup

0,40 - 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

(Sumber: Arikunto, 2007)

d. Indeks Kesukaran

Analisis soal mengenai tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal: sukar, sedang, atau mudah. Instrumen penelitian yang telah diujicobakan kemudian dianalisis tingkat kesukarannya menggunakan software

Anates. Interpretasi tingkat kesukaran didasarkan pada klasifikasi tingkat


(26)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran (IK)

Rentang Keterangan

IK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 < IK≤ 0,30 Soal sukar 0,30 < IK≤ 0,70 Soal sedang 0,70 < IK≤ 1,00 Soal mudah

IK = 1,00 Soal terlalu mudah

(Sumber: Suherman, 2003)

2. Analisis Data Penelitian

Data yang sudah terkumpul meliputi nilai pretest, posttest, dan gain siswa kemudian diolah secara statistika sehingga mendapatkan kesimpulan yang diharapkan. Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Penentuan Skor

Skor ditentukan berdasarkan metode Rights Only, jika jawaban benar, maka diberi skor 1 dan jika jawaban salah atau tidak dijawab, maka diberi skor 0. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar dan dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

S = R – W

(Sumber: Arikunto, 2007)

Keterangan:

S : Skor siswa

R : Jawaban siswa yang benar W : Jawaban siswa yang salah


(27)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Penentuan Nilai

Mengubah skor total menjadi skor baku (nilai), dengan menggunakan rumus berikut:

Nilai =

x 100

(Sumber: Arikunto, 2007)

c. Nilai Pretest dan Posttest

Pretest diberikan kepada siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan

tujuan mengetahui apakah kedua kelas tersebut memiliki pengetahuan awal yang sama atau berbeda. Sedangkan posttest diberikan kepada siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui penguasaan konsep siswa setelah dilakukannya pembelajaran. Nilai pretest diolah dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Dari hasil uji hipotesis nilai pretest diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelas penelitian. Artinya, tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal antara kelas yang menggunakan buku teks dan kelas yang menggunakan kartu pembelajaran bergambar. Karena itu, untuk mengetahui perbedaan penguasaan konsep antara kelas buku teks dan kelas kartu pembelajaran bergambar digunakan nilai posttest. Nilai posttest diolah dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Normalitas sebaran data menjadi sebuah asumsi yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam penganalisaan selanjutnya (Subana, et al., 2000). Uji normalitas yang digunakan adalah chi


(28)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

square test (χ2). Uji normalitas dengan chi square atau kai kuadrat dilakukan

dengan rumus:

Keterangan:

: Epsilon (baca jumlah) f0 : frekuensi

fh : frekuensi yang diharapkan

Taraf signifikansi (α) yang digunakan sebesar 0,05, yaitu dengan tingkat kepercayaan 95%.

2) Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki variansi yang homogen atau tidak homogen. Uji statistika yang digunakan adalah Uji F dengan menggunakan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05, atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Adapun rumus yang digunakan pada Uji F ini adalah:

F =

3) Uji Hipotesis a) Uji Parametrik

Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik dilakukan pada data pretest, karena setelah dilakukan uji prasyarat diperoleh hasil data pretest yang homogen dan berdistribusi normal. Dalam hal ini, uji parametrik yang dilakukan adalah Uji t atau t Test. Uji t digunakan karena Uji t dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang


(29)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda dengan prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan tersebut (Subana, et al., 2000). Adapun rumus yang digunakan dalam Uji t ini adalah sebagai berikut:

t =

̅ ̅

Keterangan:

̅ : rata-rata data kelompok 1 ̅ : rata-rata data kelompok 2 dsg : nilai deviasi standar gabungan

: banyaknya data kelompok 1 : banyaknya data kelompok 2

Uji t ini dilakukan dengan menggunakan dua sisi penolakan (dua ekor),

dengan taraf signifikansi (α) 0,05, atau tingkat kepercayaan 95%. Perumusan

hipotesis yang digunakan pada uji hipotesis ini adalah sebagai berikut:

H0 diterima : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest kelas buku teks dan kelas kartu pembelajaran bergambar.

H1 diterima : Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest kelas buku teks dan kelas kartu pembelajaran bergambar.

Hipotesis yang diuji adalah hipotesis dua arah, sehingga kriteria pengujiannya adalah: “Terima H0, jika ttabel < thitung < ttabel, dalam hal lainnya H0 ditolak”

(Subana, et al., 2000).

b) Uji Non Parametrik

Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik non parametrik dilakukan pada data posttest, karena setelah dilakukan uji prasyarat diperoleh hasil data posttest yang berdistribusi tidak normal pada kelas buku teks. Uji hipotesis berupa uji


(30)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbandingan dua rata-rata bertujuan untuk membandingkan dua perlakuan sehingga dapat diketahui perlakuan yang lebih baik diantara keduanya. Uji ini dapat dilakukan dengan uji U Mann-Whitney dengan rumus sebagai berikut:

=

+

-

=

+

-

Keterangan:

U1 : Nilai U sampel 1

U2 : Nilai U sampel 2

N1 : Jumlah sampel 1

N2 :Jumlah sampel 2

R1 :Jumlah ranking sampel 1

R2 :Jumlah ranking sampel 2

Uji U Mann-Whitney adalah uji nonparametrik yang cukup kuat sebagai pengganti uji t, dalam hal asumsi distribusi t tidak terpenuhi. Misalnya, distribusinya tidak normal, dan uji selisih rerata yang variansinya tidak sama (Ruseffendi, 1998). Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji hipotesis ini adalah sebagai berikut:

H0 diterima : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai posttest kelas buku teks dan kelas kartu pembelajaran bergambar.

H1 diterima : Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai posttest kelas buku teks dan kelas kartu pembelajaran bergambar.

Dasar pengambilan keputusan, yaitu dengan taraf signifikansi (α) 0,05, maka: 1. Jika probabilitas (Sig) > 0,05, maka H0 diterima. Artinya tidak terdapat


(31)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Jika probabilitas (Sig) < 0,05, maka H1 diterima, artinya terdapat perbedaan

antara kelompok 1 dengan kelompok 2.

d. Indeks Gain

Indeks gain dihitung untuk melihat bagaimana peningkatan penguasaan konsep siswa setelah diberi perlakuan. Indeks gain adalah gain ternormalisasi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

<g> =

(Sumber: Meltzer, 2002)

Keterangan:

T1 : Nilai pretest

T2 : Nilai posttest

Is : Nilai maksimal pretest/posttest

Indeks gain yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Gain Nilai <g> Klasifikasi

<g>≥ 0,70 Tinggi

0,70 > <g> ≥ 0,30 Sedang

<g> < 0,30 Rendah


(32)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra penelitian (persiapan), tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pasca penelitian (pengolahan data).

1. Tahap Pra Penelitian (Persiapan)

a. Melakukan konsultasi judul skripsi dengan pembimbing I dan pembimbing II.

b. Membuat analisis kurikulum pada konsep sistem peredaran darah manusia.

c. Melakukan observasi di SMP Negeri X Kelas Bilingual Bandung.

d. Menyusun proposal penelitian dengan bimbingan pembimbing I dan pembimbing II.

e. Melaksanakan seminar proposal.

f. Melakukan revisi proposal penelitian.

g. Mengurus surat perizinan penelitian.

h. Menyusun media pembelajaran kartu pembelajaran bergambar.

i. Menyusun instrumen penelitian.

j. Konsultasi media pembelajaran kartu pembelajaran bergambar kepada pembimbing dan dosen ahli untuk kemudian melakukan perbaikan.

k. Melakukan judgement instrument dan media pembelajaran.

l. Menguji cobakan instrumen.

m. Melakukan analisis data hasil uji coba instrumen.


(33)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian.

b. Memberikan pretest pada awal pembelajaran di kedua kelas penelitian.

c. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan RPP untuk kelas eksperimen dan RPP untuk kelas kontrol.

d. Memberikan posttest di akhir pembelajaran pada kedua kelas penelitian.

3. Tahap Pasca Penelitian (Pengolahan Data) a. Mengolah data penelitian.

b. Menganalisis dan membahas data penelitian. c. Menarik kesimpulan.


(34)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I. Alur Penelitian

TAHAP PERSIAPAN

Proposal Penelitian

PENYUSUNAN KELENGKAPAN PENELITIAN

Seminar proposal

Storyboard PERIZINAN PENELITIA N

Penyusunan LKS, RPP dan Instrumen

Media KPB

TAHAP PENELITIA N

KONTROL EKSPERIM EN

Hasil Penelitian

TAHAP ANALISIS & PEMBAHASAN

TAHAP PERUMUSAN KESIMPULAN

JUDGEMENT DAN UJICOBA Analisis hasil

uji coba

PENYUSUNAN LAPORAN Revisi


(35)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian


(36)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap hasil penelitian, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan. Pertama, tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep awal siswa pada konsep sistem peredaran darah antara kelas buku teks dan kartu pembelajaran bergambar sebelum dilakukannya pembelajaran. Kedua, terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa pada konsep sistem peredaran darah setelah melakukan pembelajaran, baik pada kelas yang menggunakan buku teks, maupun pada siswa yang menggunakan kartu pembelajaran bergambar sebagai sumber belajar. Ketiga, terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa pada konsep sistem peredaran darah setelah dilakukan pembelajaran antara kelas yang menggunakan buku teks dan kartu pembelajaran bergambar sebagai sumber belajar. Adapun penguasaan konsep siswa yang mempelajari sistem peredaran darah melalui kartu pembelajaran bergambar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempelajari sistem peredaran darah melalui buku teks. Dengan kata lain, terdapat pengaruh penggunaan kartu pembelajaran bergambar terhadap penguasaan konsep siswa SMP kelas bilingual pada konsep sistem peredaran darah.

B. Saran

1. Untuk Peneliti Lain

Saran untuk peneliti lain yang ingin meneliti mengenai kartu pembelajaran bergambar ini di lain waktu adalah sebaiknya memperhatikan pemilihan kelas penelitian. Jika media dan pembelajaran adalah ditujukan untuk kelas bilingual,


(37)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka diperlukan sekolah yang memiliki kelas bilingual yang benar-benar terbiasa menerapkan pembelajaran bilingual pada kesehariannya. Agar nantinya siswa yang merupakan sampel penelitian memang sudah terbiasa dengan pembelajaran bilingual. Kemudian, penggunaan media kartu pembelajaran bergambar sebagai sumber belajar dengan strategi pembelajaran penyusunan bagan dari kartu pembelajaran bergambar dapat pula dipakai pada kelas reguler dengan bahasa pengantar Indonesia.

2. Untuk Sekolah

Saran yang dapat diberikan peneliti berkenaan dengan kartu pembelajaran bergambar ini adalah bahwa kartu pembelajaran bergambar dapat dijadikan alternatif media pembelajaran untuk menyampaikan materi sistem peredaran darah pada manusia.


(38)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, R., & Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grasindo

Anitah, S. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka Arikunto, S. 2009. Manajemen penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arisworo, et al. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama

Arnyana, I. B. P. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual

Preview-Review Dipandu Strategi Kooperatif STAD dalam Pembelajaran

Sains di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA. 2: 239-255

Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Aunurahman. 2009. Belajar dan pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta

Binugraheni, R. 2010. Efektivitas Penerapan Metode Tutor Sebaya dan Media

Kartu pada Pembelajaran Sistem Ekskresi di SMA Negeri 1 Jekulo Kudus. Skripsi S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Semarang:

tidak diterbitkan.Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Campbell, N. A., Reece, J. B., Mitchell, L.G. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga Canelli, R. 2013. The Circulatory System. Yale New Haven Teachers Institute

[online] tersedia

http://www.yale.edu/ynhti/curriculum/units/1980/5/80.05.02.x.html1 5 [15 November 2013]

Dahar, R. W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga

Daryanto. 1993. Media Visual untuk Pengajaran Teknik . Bandung: Tarsito Bandung


(39)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Penjaminan Mutu

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan,

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.

Edukasinet. 2012. Sistem Peredaran Darah Manusia. [online] tersedia

http://www.e-duku.net/repo/AuP%20KONTEN/EDUKASINET/SMA/Biologi/SIst em%20Peredaran%20Darah%20Manusia/ [4 September 2012] Fitriawati, D. F. 2011. Penggunaan Kartu Bergambar dalam Pembelajaran

Materi Sistem Reproduksi dengan Diskusi Model Team Games Tournament di SMA. Skripsi S1 Pendidikan Biologi Universitas

Negeri Semarang: tidak diterbitkan.

Gagne, R., & Briggs, L. 1989. Principle of Instructional Design. New York: Holt, Rinnehart and Winston.

Ginnis, P. 2008. Trik dan Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapaian

Pengajaran di Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kurnadi, K. A. 2008. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Meltzer. 2002. “The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gain in Physics: a Possible Hidden Variable in

Diagnostik Pretest Scores”. American Journal Physiscs. 70 (12),

1259-1268.

Meyer, R. E. 2003. The promise of multimedia learning: using the same instructional design methods across different media. Learning and

Instruction, Vol. 13 (-): 125-139.

Mulyaningtyas, A. P. 2009. Pemanfaatan Kartu Pembelajaran dan Styrofoam

Chart sebagai Media Belajar Materi Pokok Sistem Pernapasan Manusia di SMP Negeri 4 Pati. Skripsi S1 Pendidikan Biologi


(40)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munir, M. I. T. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: CV Alfabeta.

Peraturan Menteri Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Menteri Pendidikan Nasional: tidak diterbitkan.

Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Rohani, A. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Rustaman, N. Y., Dirjosoemanto, S., Yodianto, S. A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., & Nurjhani, M. 2005. Strategi Belajar

Mengajar Biologi. Malang: UM Press.

Sadiman, et al. 2009. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers

Sardiman, A. M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, W. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana, et al. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sudiarta, P. 2005. Pengembangan Pendidikan Bilingual untuk Mencapai

Kompetensi Lulusan Bertaraf Internasional. Singaraja: Pusat

Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Pembelajaran (P3AI) IKIP Negeri Singaraja.

Sudjana,N. 2003. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N. & Rivai, A. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.


(41)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2010. Metode Penilaian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.

Sumarwan, et al. 2012. Bilingual Science Biology for Junior High School 2. Jakarta: Erlangga.

Sumaya, 2004. Penguasaan Konsep dalam Pembelajaran Pakem. [online].

tersedia http://

www.google.co.id/#/hl=1d&q=Penguasaan+konsep,html [26 Februari 2010]

Usman, M. U. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.


(42)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 85

LAMPIRAN A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL – BUKU TEKS

Pertemuan Pertama

Indikator Tujuan Pembelajaran Khusus Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Evaluasi

Kegiatan Awal (30 menit)

Guru memberikan salam pembuka

Guru memeriksa kehadiran Guru memberikan soal

pretes kepada siswa

sebelum pembelajaran

Pertanyaan langsung di awal pertemuan :

What do you k now about human circulatory system?

Mata pelajaran Biologi

Kelas/tingkat VIII/SMP

Semester II (Genap)

Topik Sistem Peredaran Darah Manusia

Jumlah pertemuan 2 kali pertemuan

Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi dasar Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Media Buku teks, LKS

Metode Pembelajaran Diskusi


(43)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 86

dimulai

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru secara individual

Guru menarik perhatian siswa dengan rangkaian pertanyaan dan pernyataan;  “what vehicle do you use to go to school?”,

 “with those vehicles you can arrive in school safely, so the purpose of people using veheicles is to deliver

something/someone to somewhere”

“In our body, there are many substance that have to be delivered around the body, what are that?”

“In order to deliver all of those substances, what „vehicle‟ we need in our body?”


(44)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 87

1. Menyebutkan fungsi sistem peredaran darah

Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru mengenai fungsi sistem peredaran darah pada manusia, siswa dapat menyebutkan fungsi dari sistem peredaran darah manusia

Fungsi sistem peredaran darah, yaitu menyampaikan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, juga menyampaikan sisa metabolisme dari seluruh tubuh ke organ ekskresi.

Kegiatan inti (40 menit)

 Siswa diberi penjelasan mengenai fungsi sistem peredaran darah oleh guru.

 Apa yang menyebabkan

seseorang menjadi lemah

bahkan pingsan ketika

kehilangan banyak darah?  Apa saja fungsi dari sistem

peredaran darah manusia? 2. Menjelaskan

struktur jantung manusia

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai struktur jantung

manusia, siswa dapat

menjelaskan struktur jantung manusia.

 Jantung yang berfungsi memompa darah memiliki 4 ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.

 Keempat ruang jantung dan kaitannya dengan fungsi menerima dan memompa darah, contohnya, serambi kiri menerima darah dari paru-paru dan meneruskan darah ke bilik kiri.  Keempat ruang jantung dan kaitannya dengan

level oksigen, contohnya, serambi kiri berisi darah yang kaya oksigen, karena darah diterima dari paru-paru.

 Keempat ruang jantung dan kaitannya dengan ketebalan dindingnya, contohnya, bilik kiri memiliki dinding jantung yang paling tebal karena berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

 Katup-katup jantung, fungsinya serta kaitannya dengan letak katup tersebut, contohnya, katup semilunar yang terdapat di pangkal arteri berfungsi untuk mencegah darah kembali ke bilik ketika tekanan menurun saat relaksasi.

 Siswa duduk berkelompok (satu kelompok terdiri dari 2 orang siswa)

 Siswa diminta guru untuk

membuka bab sistem

peredaran darah manusia pada buku paket/pegangan siswa.

 Siswa bersama teman

sebangkunya membaca

materi mengenai sistem peredaran darah manusia.  Siswa diminta guru untuk

menanyakan hal-hal yang kurang mereka pahami.  Siswa diberi LKS dan

alat-alat membuat bagan oleh guru.

 Siswa membaca LKS

bagian pertama yang berisi langkah-langkah pembuatan bagan.

 Siswa dengan bantuan

 Mengapa dinding bilik kiri lebih tebal dari dinding serambi kiri?

 Katup bicuspid terletak di antara serambi kiri dan bilik kiri, dari letaknya, apakah fungsi dari katup bicuspid?  Ruang jantung mana saja yang

berisi darah yang kaya oksigen?

 Ruang jantung mana saja yang berisi darah yang miskin oksigen?

3. Menjelaskan

cara kerja

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan

Tiga langkah kerja jantung:

1. katup semilinar menutup, bilik berrelaksasi, 

Bagaimana arah aliran darah ketika serambi berkontraksi?


(45)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 88

jantung mengenai cara kerja jantung

manusia, siswa dapat

menjelaskan cara kerja jantung manusia.

darah masuk ke serambi

2. serambi berkontraksi, katup bicuspid dan tricuspid membuka, darah dari serambi masuk ke bilik

3. katup bicuspid dan tricuspid menutup, bilik berkontraksi, katup semilunar membuka, darah dari bilik keluar dari jantung.

guru membuat bagan

secara berkelompok.  Siswa bersama teman

sebangkunya menjawab soal yang ada di dalam LKS bagian kedua.  Siswa dengan bimbingan

guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajarinya hari ini.

 Bagaimana denyut jantung saat berolahraga dibandingkan dengan saat istirahat?

4. Menjelaskan fungsi

pembuluh nadi

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai fungsi pembuluh nadi, siswa dapat menjelaskan fungsi pembuluh nadi.

Fungsi pembuluh nadi, yaitu membawa darah

keluar dari jantung. 

Apakah fungsi dari arteri pulmonalis?

5. Menyebutkan ciri-ciri pembuluh nadi

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai ciri-ciri pembuluh nadi, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pembuluh nadi.

Ciri-ciri pembuluh nadi:

 membawa darah keluar dari jantung  tersembunyi dalam tubuh

 memiliki dinding tebal, kuat, dan elastis  denyutnya dapat diinderai

 hanya memiliki satu katup di pangkalnya (katup semilunar).

 Bagaimana arah arteri dalam membawa darah?

 Arteri memiliki tekanan darah karena adanya kontraksi bilik jantung. Karena ciri-ciri ini, bagaimana kondisi dinding arteri?

 Terluka di pembuluh darah manakah seseorang jika darah yang keluar dari tubuh mengalir dengan deras? 6. Menyebutkan

ciri-ciri pembuluh balik

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai ciri-ciri pembuluh balik, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pembuluh balik.

Ciri-ciri pembuluh balik:

 membawa darah menuju jantung  terletak dekat dengan permukaan kulit  memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis  tidak memiliki denyut

 memiliki banyak katup di sepanjang pembuluhnya untuk menjaga aliran darah tetap

 Sebutkan 3 ciri dari pembuluh balik?


(46)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 89 menuju jantung 7. Menyebutkan komponen penyusun darah

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai komponen penyusun darah, siswa dapat menyebutkan komponen penyusun darah.

Komponen penyusun darah, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Sedangkan sel-sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.

 Sebutkan

komponen-komponen penyusun darah!

8. Menjelaskan fungsi plasma darah

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai fungsi plasma darah, siswa dapat menjelaskan fungsi plasma darah.

Fungsi plasma darah, yaitu:

 membawa nutrisi ke seluruh tubuh

 membawa sisa metabolisme dari seluruh tubuh ke organ ekskresi

 Sebutkan nama komponen

penyusun darah yang memiliki fungsi mentransportasikan nutrisi ke seluruh tubuh! 9. Menjelaskan

fungsi sel

darah merah

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai fungsi sel darah merah, siswa dapat menjelaskan fungsi sel darah merah.

Fungsi sel darah merah, yaitu membawa oksigen.  Orang yang tinggal di daerah

dataran tinggi memiliki lebih banyak sel darah merah dibandingkan orang yang tinggal di daerah dataran rendah. Ini karena tekanan udara di dataran tinggi lebih rendah dari pada tekanan udara di daerah dataran rendah, sehingga saat menarik napas, udara yang masuk di dataran tinggi lebih sedikit. Oleh karena itu, untuk mengambil sebanyak mungkin oksigen di udara, diperlukan lebih banyak sel darah merah. Maka, apakah fungsi dari sel darah merah? 10. Menyebutkan

ciri-ciri sel

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan

Ciri-ciri sel darah merah, yaitu:

 memiliki bentuk pipih, bulat, dan bikonkaf

 Sebutkan nama komponen


(47)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 90

darah merah mengenai ciri-ciri sel darah

merah, siswa dapat

menyebutkan ciri-ciri sel darah merah.

 tidak memiliki nukleus  berfungsi membawa oksigen  berjumlah sekitar 5 juta/mm3  berusia 120 hari

mentransportasikan oksigen!

11. Menjelaskan

fungsi sel

darah putih

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai fungsi sel darah putih, siswa dapat menjelaskan fungsi sel darah putih.

Fungsi sel darah putih, yaitu melawan dan

menghancurkan mikroorganisme dalam tubuh. 

Sebutkan komponen penyusun

darah yang berfungsi

memerangi mikroba penyebab penyakit dalam tubuh!

12. Menyebutkan ciri-ciri sel darah putih

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai ciri-ciri sel darah putih, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri sel-sel darah putih.

Ciri-ciri sel darah putih, yaitu:

 memiliki bentuk yang berubah-ubah  memiliki satu nukleus atau lebih

 berfungsi melawan dan menghancurkan mikroorganisme dalam tubuh

 berjumlah sekitar 4 ribu- 11 ribu/mm3

 Sebutkan 3 ciri dari sel darah putih!

13. Menjelaskan fungsi keping darah

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai fungsi keping darah, siswa dapat menjelaskan fungsi keping darah.

 Fungsi keping darah, yaitu dalam pembekuan darah.

 Skema pembekuan darah, yang melibatkan trombosit, vitamin K, Ca2+, protrombin, dan fibrinogen.

 Apakah yang terdapat di dalam

darah sehingga ketika

mendapat luka, darah tidak terus mengalir keluar?

14. Menjelaskan perbedaan antar golongan darah.

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai golongan darah, siswa dapat menjelaskan perbedaan antar golongan darah.

 Klasifikasi golongan darah berdasarkan keberadaan aglutinogen dalam sel darah merah dan aglutinin dalam plasma darah.

 Jika dalam sel darah merah seseorang tidak terdapat aglutinogen tetapi terdapat aglutinin  dan aglutinin  di dalam plasma darahnya, maka, apakah golongan darah orang tersebut?

 Riska ingin mengetahui

golongan darahnya dan pergi ke laboratorium klinik. Darah


(48)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 91

Riska menggumpal ketika ditetesi aglutinin /anti-A dan tidak menggumpal ketika ditetesi aglutinin /anti-B. Apakah golongan darah Riska? 15. Menjelaskan

transfusi darah

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai transfusi darah, siswa dapat menjelaskan transfusi darah.

 Orang yang disebut dengan donor, yaitu orang yang memberikan darahnya.

 Orang yang disebut dengan resipien, yaitu orang yang menerima darah.

 Perlunya kecocokan darah antara donor dan resipien.

 Kecocokan antara donor dan resipien ditentukan dengan aglutinin apa yang dimiliki resipien, dan aglutinogen apa yang dimiliki donor.

 Golongan darah yang disebut donor universal, yaitu golongan darah 0.

 Golongan darah yang disebut resipien universal, yaitu golongan darah AB.

 Berdasarkan keberadaan

aglutinogen dan aglutinin dalam darah, golongan darah apa saja yang dapat menerima darah dari golongan darah 0?

 Berdasarkan keberadaan

aglutinogen dan aglutinin

dalam darah, mengapa

golongan darah AB disebut resipien universal?

 Berdasarkan keberadaan

aglutinogen dan aglutinin dalam darah, golongan darah apa saja yang dapat menerima darah dari golongan A?  Rendra mengalami kecelakaan

dan harus diberikan transfusi darah. Ketika darah Rendra dites di laboratorium, darahnya menggumpal saat ditetesi aglutinin /anti-B. Maka,

erdasarkan keberadaan

aglutinogen dan aglutinin dalam darah, golongan darah


(49)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 92

memberikan darahnya pada Rendra?

16. Menjelaskan peredaran tertutup pada manusia

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai peredaran darah tertutup pada manusia, siswa dapat menjelaskan peredaran darah tertutup pada manusia.

 Peredaran darah tertutup, yaitu peredaran darah yang darahnya selalu mengalir di dalam pembuluh darah.

 Mengapa peredaran darah

mausia disebut dengan

peredaran darah tertutup?

17. Menjelaskan peredaran darah ganda pada manusia

Setelah siswa membaca buku bacaan dan menyusun bagan mengenai peredaran darah ganda pada manusia, siswa dapat menjelaskan peredaran darah ganda pada manusia.

 Peredaran darah ganda, yaitu peredaran darah yang mana darah selalu melewati jantung dua kali untuk setiap satu rangkaian peredaran darah lengkap.

 Peredaran darah ganda, yang terdiri dari peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

 Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah dimana darah beredar dari jantung, menuju paru-paru, kemudian menuju jantung lagi.  Peredaran darah besar, yaitu peredaran darah

dimana darah beredar dari jantung, menuju seluruh tubuh, kemudian menuju jantung lagi.

 Sebutkan urutan untuk sebuah

peredaran darah ganda

lengkap?

 Mengapa sistem peredaran darah manusia disebut sebagai sistem peredaran darah ganda?

 Disebut apakah sistem

peredaran darah dimana darah beredar dari jantung, menuju paru-paru, kemudian menuju jantung lagi?

 Disebut apakah sistem

peredaran darah dimana darah beredar dari bilik kiri jantung,

menuju seluruh tubuh,

kemudian menuju serambi kanan jantung?

Kegiatan penutup (10 menit)

 Siswa diminta guru untuk membaca buku sumber mengenai materi yang akan dipelajari pada


(50)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 93

pertemuan selanjutnya yaitu mengenai kelainan-kelainan pada sistem peredaran darah manusia.  Siswa ditugaskan guru

untuk menyelesaikan

pekerjaan kelompoknya membuat bagan mengenai sistem peredaran darah manusia.

 Siswa ditugaskan guru

untuk menyelesaikan

pekerjaan kelompoknya dalam menjawab soal-soal yang ada di dalam LKS.

Pertemuan Kedua

Indikator Tujuan Pembelajaran Khusus Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Evaluasi

Kegiatan Awal (10 menit)

Guru memberikan salam pembuka

Guru memeriksa kehadiran Guru menarik perhatian

siswa dengan memberikan

Pertanyaan langsung di awal pertemuan :

What are the names of the disorders/diseases suffered by people who have characteristics in the image?


(1)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14

Firda

60

80

20

0,67

Sedang

15

Gita

53

70

17

0,46

Sedang

16

M. Arif

37

63

26

0,49

Sedang

17

M. Bagas

50

67

17

0,43

Sedang

18

M. Fadlan

47

77

30

0,70

Tinggi

19

M. Tasyar

30

67

37

0,62

Sedang

20

Mutia

40

60

20

0,40

Sedang

21

Nabilah

37

77

40

0,75

Tinggi

22

Naufal

20

53

33

0,47

Sedang

23

Sasriani

43

70

27

0,57

Sedang

24

Sri

27

63

36

0,57

Sedang

25

Suyatno

40

50

10

0,20

Rendah

26

Yoshua

43

67

24

0,51

Sedang

Jumlah subjek (n)

= 26

Siswa dengan kriteria indeks gain rendah

=

x 100% = 19,23%

Siswa dengan kriteria indeks gain sedang

=

x 100% = 61,54%

Siswa dengan kriteria indeks gain tinggi

=


(2)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN E

SURAT PENELITIAN

E.1. Surat Izin Uji Instrumen

E.2. Surat Izin Penelitian


(3)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(4)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah


(5)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(6)

Nisa Permata Asri Kinanti, 2014

Penggunaan Kartu Pembelajaran Bergambar Terhadap Penguasaan KonsepSiswa Smp Kelas Bilingual Pada Konsep Sistem Peredaran Darah