PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS.

(1)

PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR LOB

BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Meme nuhi Sebagai dari Syarat Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Kepelatihan Olahraga

Oleh: Asep Bilal

0807683

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Asep Bilal Nim : 0807673

Judul : Pengaruh Alat Bantu Media Gambar dan Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Dasar Lob Bertahan

Dalam Permainan Bulutangkis

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I

Yusuf Hidayat, M.Si. NIP. 196808301999031001

Pembimbing II

Dr. Komarudin, M.Pd NIP. 197204031999031003

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP. 196210231989031001


(3)

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar dan Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dalam Permainan Bulutangkis

Oleh Asep Bilal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Asep Bilal 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN

DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

Pembimbing I : Yusuf Hidayat, M.Si. Pembimbing II : Dr. Komarudin, M.Pd.

Asep Bilal* 0807683

ABSTRAK

Penelitian ini membahas menggenai pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui tingkat signifikansi pengaruh media terhadap penguasaan keterampilan khususnya media gambar dan audio visual. Untuk mengetahui tingkat signifikan, maka dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen dengan sampel siswa sekolah bulutangkis FPOK sebanyak 24 orang secara acak dan ditempatkan dengan teknik random assigment pada dua kelompok, masing-masing 12 siswa pada kelompok media gambar dan 12 siswa pada kelompok media audio visual. Hasil penghitungan uji independent samples t tes data kelompok media gambar dan kelompok media audio visual lob bertahan dengan menggunakan assumsi aqual variances not assumed diperoleh nilai rata-rata kelompok media gambar (16,00) dan pada kelompok media audio visual (25,42) hasil nilai lebih tinggi kelompok media audio visual dari pada kelompok media gambar. Kesimpulannya adalah berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh informasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangis.

Kata kunci : Alat Media Gambar, Audio visual, Atlet Bulutangkis.

ABSTRAK

This study discusses the effect of picture tools and audio-visual media to the mastery of basic skills to lob defensive in the game of badminton. This study aims to determine the level of significance of the influence of media on the mastery of skills, especially an picture and audio-visual media. To determine the level of significant, in this study used an experimental method by a sample badminton school students FPOK as many as 24 people at random and placed with random assignment technique in two groups, each group of 12 students on picture media and 12 students in the audio-visual media group . The results of the independent samples the test calculation test group data and picture media audio-visual media groups lob survive by using an assumption of equal variances not assumed the average values obtained image media groups (16,00) and the audio-visual media group (25.42) the results higher values of audio-audio-visual media groups than the image media group . The conclusion is based on the results of data processing, obtained the information that there is a significant effect between image and audio-visual media to the mastery of basic skills to lob deffensive in the game of badminton.


(5)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ... I

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... V DAFTAR TABEL ... Viii DAFTAR GAMBAR …... 1x

DAFTAR LAMPIRAN ... X BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Penelitian ... 5

C.Tujuan Penelitian... 5

D.Manfaat Penelitian... 5

E. Batasan Penelitian... 6

F. Definisi Istilah... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS A.Hakikat Permainan Bulutangkis ... 9

B.Ruang Lingkup Keterampilan Dasar Permainan Bulutangkis... 1. Cara memegang raket... 2. Sikap Berdiri (Stance)... 3. Gerakan kaki (footwork)... 4. Gerakan memukul (Strokes) ... 11 12 13 13 14 C. Keterampilan Dasar Lob Bertahan... 14

D.Pengertian Media... 16

1. Hakekat Media Gambar ... 18 2. Media audio visual/Video ...

3. Arti Pentingnya Media ...

19 20


(6)

vii Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Anggapan Dasar ... 22 F. Hipotesis Penelitian ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... B. Penentuan Populasi dan Sampel ...

1. Populasi... 2. Sampel ... C. Definisi Istilah ... D. Desain Penelitian ... E. Waktu dan Tempat Penelitian ... F. Instrumen Penelitian ...

25 26 26 26 27 28 28 30 30

1. Instrumen Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan ... G. Prosedur Penelitian ... H. Teknik Analisis Data ... I. Treatment ...

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 1. Deskriptif Statistik ... 2. Uji Asumsi ... 3. Uji Hipotesis ... B. Diskusi Hasil Penelitian ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 31 33 34 34 36 36 37 39 42 45 45 47


(7)

49

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Deskriptif Statistik Keterampilan Dasar Lob Bertahan... 36

4.2. Uji Normalitas Tes Keterampilan Lob Bertahan... 37

4.3. Uji Homogenitas Lob Bertahan... 39

4.4. Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan... 40


(8)

vii Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1. Gambar Design Penelitian... 29 3.1. Gambar Lapangan Pelaksanaan Tes Lob Bertahan... 32


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Tes Lob Bertahan ... 50

2. SK ... 51

3. Surat Penelitian ... 53


(10)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan K eterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), permainan bulutangkis tidak hanya dijadikan sebagai alat hiburan semata yang hanya membuat orang senang dan gembira, tetapi sudah menjadi alat untuk mencari mata pencaharian atau sebuah profesi yang menjanjikan. Perkembangan pengetahuan dan tehnologi saat ini demikian pesat, termasuk teknologi informasi yang berkembang pesat dan global. Hal ini merupakan arus informasi biasa di dapat dan di terima dalam waktu bersamaan dengan tempat kejadian baik dalam bentuk audio maupun visual dibelahan dunia manapun.

Pada saat ini teknologi informasi sangat beragam dan modern, dimulai dari surat kabar, media gambar/foto, radio, televisi, internet, dam masih banyak lagi yang lain yang sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi manusia. Berbagai macam media informasi dan komunikasi masa yang ada pada saat ini, masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Secara umum media audio visual atau gambar sebagai media informasi paling efektif dibandingkan yang lain karena mampu menampilkan gambar sekaligus suara secara langsung. Sedangkan media gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai, dan merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Dijelaskan oleh Zukhaira (2010) bahwa :

Media gambar merupakan alat bantu yang sering digunakan, dan yang dimaksud dengan media gambar adalah gambar yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual biasanya memuat gambar, orang, tempat, dan binatang.


(11)

2

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi media gambar itu sendiri adalah merupakan alat bantu yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dituangkan dalam bentuk memberi label dan menggambar simbol-simbol komunikasi baik berupa gambar orang, tempat, benda-benda sekitar, bilangan dan lain-lain. Adapun media masa audio visual merupakan salah satu produk hasil kemajuan teknologi informasi yang dianggap paling revolusioner. Video secara utuh mampu menampilkan gambar secara nyata dan lengkap dengan suara aslinya.

Dengan berbagai macam perkembangannya teknologi sekarang sejalan pula untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan berbagai teknik, yaitu memukul shuttle cock. Pada dasarnya permainan bulutangkis terdapat beberapa teknik dasar diantaranya teknik service, smash, lob, drop, dan gerak kaki. (Kumar, 2006; Subarjah, 2009) dalam Hidayat (2012:26) menjelaskan sebagai berikut:

Lob bertahan (overhead forehand defensive clear) termasuk jenis pukulan yang paling sering digunakan dan berperan penting terutama dalam permainan tunggal. Overhead berarti pukulan dari atas kepala, forehand berarti setiap pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang dominan yang pada umumnya adalah sisi kanan, dan defensive clear berarti jauh tinggi ke belakang untuk bertahan.

Menurut Kumar (2006) & Subarjah (2009) Lob bertahan diartikan sebagai “Jenis keterampilan teknik dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung tinggi ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan/mendapatkan paritas ke posisi semula.” Menurut (Hidayat, 2012:27) menegaskan bahwa:

Menguasai lob bertahan merupakan hal yang sangat penting, sebab paling sering digunakan terutama dalam permaian tunggal, menjadi dasar pengembangan pukulan yang lain, sangat bermanfaat untuk mendapatkan kembali paritas ke posisi siap, menyulitkan lawan untuk melakukan pukulan menyerang, untuk atlet pemula dapat dijadikan barometer awal bagi kemampuannya untuk dikategorikan sudah mampu atau belum bermain bulutangkis pada tingkat yang paling dasar yakni mampu menyeberangkan kok melewati bagian atas net ke lapangan lawan.


(12)

3

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pool (2011:134) menguatkan bahwa “lob/clear adalah pukulan yang tinggi dan jauh ke belakang.” Untuk dapat mencapai prestasi bulutangkis yang tinggi itu harus memiliki kondisi fisik, teknik, mental dan taktik yang baik. Keempat faktor tersebut harus dilatih dalam setiap pelatihan bulutangkis. Menurut Djide (1979:71) “training” pada dasarnya mengandung 4 aspek, yaitu : “(a) physical training, (b) technical training, (c) tactical training, (d) mental/phsycological training.

Dalam proses pembelajaran bulutangkis sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menggunakan dan menerapkan sebuah alat bantu media gambar dan audio visual. Penguasaan keterampilan dasar bermain bulutangkis dapat menggunakan media yang berupa gambar dan audio visual, khususnya pada akan mempelajari keterampilan lob bertahan. Usman (2002:50) mengemukakan bahwa:

Media gambar mempunyai beberapa kelebihan yaitu lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, dapat mengatasi ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan mata, memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.

Media gambar menurut Usman (2002:47) adalah “Merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi dan juga merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis.” Kemudian Gintings (2007:142) “Menjelaskan bahwa media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat dilihat oleh mata manusia.” Sedangkan Munir (2012:17) “Mengatakan gambar merupakan penyampaian informasi dalam bentuk visual.”

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan alat media gambar adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang berhubungan dengan olahraga, memberikan penyajian dalam bentuk yang lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan.

Audio visual menurut Munir (2012:18) “Video pada dasarnya adalah alat atau media yang dapat menunjukkan simulasi benda nyata.” Agnew dan


(13)

4

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kellerman (1996) “Mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar bergerak dan dapat memberikan ilusi/fantasi.” Menurut Usman (2002:95) “Mendefinisikan media audio visual dapat berupa film yang bersuara atau gambar hidup dan televisi. Dari beberapa penjelasan tentang media gambar dan audio visual di atas keduanya adalah termasuk kedalam komponen multimedia.”

Munir (2012:16) “Menjelaskan multimedia adalah sebuah perubahan cara berkomunikasi satu sama lain dalam hal mengirim dan menerima informasi, lebih efektif dilakukan dan lebih mudah dipahami dengan hadirnya elemen-elemen multimedia telah memperkuat informasi yang akan didapatkan.” Rubinson (2008) Pengertian multimedia yang digunakan dalam pengembangan ini adalah “Presentasi pembelajaran/intruksional yang mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat menyediakan interaktivitas.” Pengertian lain dikemukakan oleh Amron dalam Lucatis (2008) bahwa “Program multimedia meliputi dua atau lebih tipe informasi yaitu teks, grafis, gambar, animasi, audio, dan video.” Dari definisi tersebut media gambar dan audio visual dapat disimpulkan bahwa media tersebut memberikan nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan dalam kegiatan olahraga, menyajikan apa yang akan disampaikan dengan menggunakan alat media pada saat berlatih tentang apa yang akan dipelajari.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti menganggap penting untuk diangkat dalam bentuk penelitian, khususnya mengenai media gambar dan audio visual terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan. Oleh sebab itu peneliti berkeinginan untuk membuat penelitian tentang perbandingan pengaruh media gambar dan audio visual terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan pada siswa pemula sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).


(14)

5

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah alat bantu media gambar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

2. Apakah alat bantu audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

3. Manakah yang lebih baik antara alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk menguji pengaruh alat bantu media gambar terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

2. Untuk menguji pengaruh alat bantu audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK ?

3. Untuk menguji manakah yang lebih baik antara alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK?

D. Manfaat Penelitian

Dengan memperhatikan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian maka manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


(15)

6

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi ilmiah bagi guru, pelatih, pemain dan pembina olahraga bulutangkis terkait dengan hubungan sebab akibat antara perbandingan pengaruh media gambar dan audio visual terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan dalam permainan bulutangkis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis: dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran permainan bulutangkis dengan menerapkan penggunaan media gambar dan audio visual terhadap keterampilan lob bertahan.

b. Sebagai masukan informasi bagi siswa yang mengikuti kegitan diklat FPOK tentang perlunya perangkat pendukung seperti hal nya media gambar dan audio visual untuk meihat suatu gerakan keterampilan lob bertahan dalam permainan bulutangkis.

c. Sebagai bahan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih mengenai bentuk latihan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan lob bertahan dengan menggunakan sebuah alat media gambar dan audio visual.

E. Batasan Penelitian

Agar fokus malasahnya lebih jelas, maka penelitian ini ruang lingkupnya akan di batasi sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media gambar dan audio visual 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar pukulan lob

bertahan.

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK. 5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.

6. Penelitian dilaksanakan di sekolah bulutangkis FPOK UPI Jalan PHH Mustopa nomor 200 Bandung.


(16)

7

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini perlu didefinisikan secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam memahmai istilah-istilah tersebut. Istilah- istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Perbandingan. Menurut Poerwadarminta kamus Besar Bahasa Indonesia (1994

:1090) : “Perbedaan (selisih) kesamaan. Jadi perbandingan adalah (selisih)

dari dua aspek atau lebih yang mempunyai kesamaan.

2. Pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988 : 747) adalah “Daya yang ada atau timbul dari (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan.”

3. Alat. Menurut Sudjana (2002: 99) adalah alat peraga dalam pengajaran dan memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Dan pada setiap prosesnya ditandai dengan adanya beberapa unsur, antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.

4. Media. Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001: 4) “media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.”

5. Media gambar/foto. Menurut Sadiman (2008:29) : Media yang paling umum dipakai, merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.

6. Audio visual/video. Menurut Munir (20012:289) : “Mengatakan dalam kamus Bahasa Indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak.”

7. Keterampilan dasar lob bertahan. Menurut : (Kumar, 2006; Subarjah, 2009) adalah jenis keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung tinggi ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan/mendapatkan paritas ke posisi semula.


(17)

8

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Permainan bulutangkis. Menurut : (Subarjah, 2000:11) adalah olahraga permainan yang dimainkan di sebuah lapangan berbentuk persegi panjang oleh satu lawan satu atau dua lawan dua, dengan dibatasi oleh net yang bertujuan untuk mematikan permainan lawan dengan secepat-cepatnya dan berusaha untuk mengembalikan shuttle cock hasil lawannya.

G. Manfaat penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan, maka manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelatih atau praktisi olahraga sehingga dapat mengembangkan dan menerapkan tentang alat bantu media terhadap penguasaan teknik dasar lob bertahan.

2. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini menjadi rujukan atau acuan bagi para pelatih untuk merancang program latihan dengan lebih revolusioner dalam proses pembinaan olahraga.


(18)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menguji pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiyono (2010:3)

menjelaskan bahwa: “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun tentang metode eksperimen, Sugiyono (2010:107) menambahkan bahwa: “Metode eksperimen sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.

Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Menurut Arikunto (2010 : 9) bahwa: “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.”

B. Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011 : 80), sedangkan menurut Arikunto (2010 : 173), populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian.” Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai suatu subjek yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang berbeda dan dapat dipakai dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/siswi


(19)

27

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekolah Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 68 orang. Alasan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan. Dan karena siswa/siswi yang belajar bulutangkis di FPOK yang akan dijadikan sebagai eksperimen oleh peneliti mempunyai minat yang lebih untuk belajar dan memiliki dorongan dari para orangtua masing- masing untuk mengizinkan anak-anak mereka mengikuti penelitian ini.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila jumlah populasi besar peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karna membutuhkan dana, tenaga, dan waktu yang lebih besar. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Untuk mempermudah penelitian maka digunakan sejumlah sampel penelitian yang representatif. Menurut Arikunto (2010 : 174), “jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka

penelitian tersebut disebut penelitian sampel.” Begitu pula dijelaskan oleh sugiyono (2011 : 81), “Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.” Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Adapun cara dalam penentuan sampel penulis menggunakan random sampling. Proses teknik random sampling ini dilakukan dua tahapan, yaitu random selection dan random assignment. Tahap pertama yaitu tahap random selection. Menurut Jhonson & Christensen (2012:289) adalah “in volves the selection of units from a population by chance so that the sample selected will be similiar to the population.

From this sample you can generalize to the population”. Maksudnya, adalah tahap menentukan sampel secara acak dari jumlah populasi yang ada, Sesuai dengan karakteristik sampel yang dibutuhkan yaitu siswa pemula yang baru belajar bulutangkis dan terdaftar aktif latihan di Sekolah Bulutangkis FPOK UPI ditentukan 24 siswa yang akan dijadikan sebagai sampel dari 68 siswa populasi, dari ke 24 sampel tersebut terdiri dari 12 siswa putera dan 12 siswa puteri. Ke-24 siswa tersebut


(20)

28

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibagi ke dalam dua kelompok, masing-masing satu kelompok eksperimen A dan satu kelompok eksperimen B dengan penugasan secara acak pada setiap kategori jenis kelamin (random assigment) agar diperoleh jumlah siswa putera dan siswa puteri yang sama atau sepadan pada setiap kelompok. Dengan demikian, setiap kelompok terdiri atas 12 siswa (6 siswa putera dan 6 siswa puteri).

C. Definisi Istilah

Ada tiga variabel dalam penelitian ini variabel media gambar dan audio visual sebagai variabel bebas dan variabel keterampilan dasar lob bertahan sebagai variabel terikat. Definisi istilah ketiga variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Media gambar/foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui gambar/foto yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima anak-anak akan sama (Usman, 2002:47).

2. Audio visual media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata manusia. Jenis peralatan audio visual gambar yang ditampilkan juga dapat bergerak. Contoh dari peralatan media audio visual adalah: slide projector, yang dipadukan dengan tape recorder, televisi, film strip projector, video player, dan DVD player, dan computer (Gintings, 2008:146).

3. Keterampilan lob bertahan adalah jenis keterampilan teknik dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung tinggi ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan/mendapatkan paritas ke posisi semula (Subarjah & Hidayat, 2009:26).


(21)

29

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan eksperimen tanpa pre-test, dimana pada desain ini tanpa pre-test tapi hanya menggunakan post-test, tes dilakukan setelah diberikan perlakuan dengan adanya dua kelompok pembanding yaitu media gambar dan audio visual.

Desain penelitian disini yaitu metode eksperimen karena sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, maka desain penelitian yang digunakan adalah desain dengan kelompok eksperimen tanpa pre-test (Cohen,2007:278), seperti gambar yang disajikan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain peleitian

(Sumber: Research Methods In Education, Cohen,2007:278) Keterangan: R1 = Kelompok Media Gambar

R2 = Kelompok Media Audio Visual

X = perlakuan X = Perlakuan O1 = Post-test O2 = Post-test

Pada kelompok 1 (kelompok eksperimen) diberikan perlakuan dengan media gambar. Adapun untuk kelompok 2 (kelompok eksperimen) diberikan perlakuan dengan media audio visual, dan langsung dilakukan tes akhir dari keduanya untuk pembanding.

R1 X O1


(22)

30

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian tentang pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap keterampilan lob bertahan dilaksanakan pada:

Tempat : FPOK UPI

Waktu : 14 Maret 2013 – 25 Mei 2013 Intensitas pertemuan : 3 kali dalam seminggu

Setiap minggunya berlatih sebanyak 3 kali yaitu pada hari selasa, kamis, sabtu. Mengenai hal ini penulis mengacu pada pendapat fox yang dikutip Sajoto (1990 : 48, dalam Skripsi Kikin 2004:34), yang mengatakan bahwa: “pada umumnya para pelatih setuju menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis.” Untuk itu penulis menentukan frekuensi pertemuan latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu agar penerapan treatment dan waktu istirahat cukup. Sehingga total pemberian treatment terhadap sampel adalah 24 pertemuan.

Hal ini serupa juga dikemukakan oleh Harsono (1988:30) bahwa” latihan tiga

kali seminggu ( misal selasa, jumat, minggu), dengan diselingi satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”.

F. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan sebuah instrumen, instrument penelitian

menurut Arikunto (2006: 219) menjelaskan bahwa: “suatu alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data.” Sedangkan menurut sugiyono (2011: 102) menjelaskan

bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Oleh karena itu benar tidaknya data,

sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.


(23)

31

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu alat mengumpulkan data dengan proses penelitian yang dilakukan dengan mengukur suatu tes untuk pengumpulan datanya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan dasar lob bertahan. Instrumen tersebut di adaptasi dari Hidayat (2012).

1. Instrumen Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan

Berikut ini disajikan instrumen dan prosedur pelaksanaan tes keterampilan dasar lob bertahan yang di adaptasi dari Hidayat (2012):

a. Deskripsi tes

Jenis tes keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan atau mendapatkan keseimbangan pada posisi semula. b. Tujuan tes

Mengukur ketepatan memukul keterampilan hasil belajar siswa/atlet dalam melakukan keterampilan dasar lob bertahan kearah sasaran tertentu dengan arah kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan.

c. Peralatan

Lapangan bulutangkis standart, raket, satelkok, meteran, dua buah tiang besi setinggi 2,72 meter, pita yang direntangkan sejajar di atas net dengan jarak 4.27 meter, dan tinggi 3 meter dari lantai, alat tulis dan formulir pengisian skor.

d. Petugas pelaksanaan pengetesan

Terdiri dari 5 orang, dua orang sebagai pengumpan, satu orang penghitung, pencatat, dan pengambil satelkok.

e. Pelaksanaan tes

1) Penyaji berdiri di tengah-tengah lapangan atau pada titik yang sudah ditentukan paling dekat dengan net 3,35 meter dari net.

2) Testi atau partisipan mengambil tempat dan berdiri pada zona yang telah ditentukan paling dekat 3,35 meter dari net.


(24)

32

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Penyaji melakukan servis ke zona partisipan dan bergerak memukul satelkok sehingga melewati tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang pada tiang net.

4) Setiap partisipan mendapatkan dua kali kesempatan, dan setiap kali kesempatan di sediakan 6 satelkok, sehingga partisipan mendapatkan 12 kesempatan untuk melakukan pukulan.

5) Apabila satelkok mengenai tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang pada tiang net dan jatuhya tidak sampai pada zona skor maka diadakan pukulan ulang.

6) Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1. Lapangan tes lob bertahan Di adaptasi dari Hidayat (2012)

(Sumber: Pengaruh intervensi strategi multiteknik terhadap hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan diri, Hidayat, 2012:139)


(25)

33

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menjelaskan tentang tahap dan langkah-langkah penelitian. Secara umum ada tiga tahap penelitian, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Setiap tahapan terdiri atas beberapa langkah kegiatan, seperti diuraikan berikut ini:

1. Tahap persiapan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:

a. Pengajuan judul pada dosen pembimbing, penyusunan proposal, dan seminar proposal penelitian;

b. Pengajuan surat izin penelitian ke dan dari Jurusan Pendidikan Olahraga, Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang kemudian diserahkan ke pihak sekolah Bulutangkis FPOK UPI.

c. Melakukan studi pendahuluan ke lokasi penelitian sekolah Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan;

d. Pelatihan teknik dan pembelajaran media gambar dan audio visual yang dilaksakan dari tanggal 14 Maret sampai 25 Mei di kampus FPOK UPI; 2. Tahap pelaksaaan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:

a. Pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen selama 24 kali pertemuan. Pelaksanaan post-test atau tes akhir untuk melihat pengaruh pemberian alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan. Tes akhir dilaksanakan satu hari setelah pertemuan ke 24, yaitu pada hari sabtu tanggal 25 Mei 2013;

3. Tahap pelaporan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:

a. Melakukan pengolahan data analisis data yang sudah terkumpul;

b. Membuat interpretasi, membuat kesimpulan data dan rekomendasi hasil penelitian;


(26)

34

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan lob bertahan dengan dibandingkan dengan kelompok control. Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membuat deskripsi statistik kedua kelompok (eksperimen media gambar dan audio visual);

2. Melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas.

3. Melakukan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (T-test). 4. Melakukan uji perbandingan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan

sebagai dampak dari perlakuan yang diberikan dengan menggunakan gambar dan audio visual.

I. Treatment

1. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media gambar: a. Pengantar

1) Pengantar umum

a) Pengecekan kehadiran

b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM

a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan

b) Teknik penetapan tujuan proses

3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target

a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang

b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir

d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan

4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan fokus pembelajaran

a) Sub tujuan 1: Dapat melakukan posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang dengan benar (1/5 dari repitisi


(27)

35

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali)

b) Sub tujuan 2: Dapat melakukan ayunan raket ke depan dan perkenaan dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali) 5) Pemberian alat bantu media gambar

a) Menetapkan media gambar untuk dijadikan pusat perhatian terhadap gerakan pukulan lob bertahan

b) Memberikan penjelasan gerakan pada gambar

c) Memberi kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat gambar d) Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat gambar dan setelah

membayangkan.

2. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media audio visual: a. Pengantar

1) Pengantar umum a) Pengecekan kehadiran

b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM

a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan

b) Teknik penetapan tujuan proses

3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target

a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang

b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir

d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan

4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan fokus pembelajaran

a) Sub tujuan 1: Dapat melakukan posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali)

b) Sub tujuan 2: Dapat melakukan ayunan raket ke depan dan perkenaan dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali) 5) Pemberian alat bantu media audio visual

1. Menetapkan media audio visual untuk dilihat dan diperhatikan dengan seksama agar fokus pada setiap rangkaian gerakan.

2. Memberikan penjelasan gerakan pada video

3. Memberikan kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat video 4. Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat video dan


(28)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis.

Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat bantu media gambar memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajara keterampilan dasar lob bertahan.

2. Alat bantu audio visual memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan.

3. Media audio visual lebih baik dari pada media gambar terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan.

B. Saran

1. Untuk atlet agar strategi belajar menggunakan alat media gambar dan audio visual dalam permainan bulutangkis sangat menunjang untuk keberhasilan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan. Proses penguasaan setiap keterampilan target dapat memotivasi siswa agar dapat menguasai keterampilan target selanjutnya, sehingga keterampilan gerak lob bertahan dapat dikuasai.

2. Untuk para pelatih agar dalam melatih permainan bulutangkis selama ini lebih banyak menekankan dari aspek fisik dan teknik saja, namun dengan adanya strategi belajar menggunakan alat media gambar dan audio visual yang diterapkan akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap atletnya dari aspek kognitif.


(29)

46

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti yang akan datang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, penulis sarankan supaya diadakan penelitian lebih lanjut dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih banyak, serta kajian yang lebih mendalam, agar supaya lebih meningkatkan kualitas mahasiswa tersebut.


(30)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Alhusin, S. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis: CV “Seti-Aji”. Surakarta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Cohen, L. (2007). Research Methods In Education. Routledge. London newyork Davis, P. (1979). How toplay Badmionton: The Hamlyn Publishing Group.

London

Gintings, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Humaniora. Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga, Fisiologi Olahraga. Bandung FPOK

UPI

Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologis dalam Belajar Keterampilan Gerak. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Hidayat, Y. (2012). Modul Pelatihan, Intervensi Strategi Multiteknik Latihan Mental Untuk Pelatih Bulutangkis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Jhonson & Christensen, (2012). Educational Research: Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches. SAGE Publications, Inc. America

Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Priyanto. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

Dengan SPSS. Yogyakarta. Gava Media.

Pool, J. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.

Poerwadarminta, W.J.S (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. P.N. Balai Pustaka Jakarta

Sadiman, A. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo. Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


(31)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suherman, A. (2003). Pembelajaran Permainan Bulutangkis.

Subarjah, H dan Hidayat, Y. (2007). Permainan Bulutangkis. PJKR FPOK UPI. Bandung


(1)

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan lob bertahan dengan dibandingkan dengan kelompok control. Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membuat deskripsi statistik kedua kelompok (eksperimen media gambar dan audio visual);

2. Melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas.

3. Melakukan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (T-test). 4. Melakukan uji perbandingan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan

sebagai dampak dari perlakuan yang diberikan dengan menggunakan gambar dan audio visual.

I. Treatment

1. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media gambar:

a. Pengantar

1) Pengantar umum

a) Pengecekan kehadiran

b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM

a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan

b) Teknik penetapan tujuan proses

3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target

a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang

b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir

d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan

4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan fokus pembelajaran


(2)

35

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali)

b) Sub tujuan 2: Dapat melakukan ayunan raket ke depan dan perkenaan dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali) 5) Pemberian alat bantu media gambar

a) Menetapkan media gambar untuk dijadikan pusat perhatian terhadap gerakan pukulan lob bertahan

b) Memberikan penjelasan gerakan pada gambar

c) Memberi kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat gambar d) Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat gambar dan setelah

membayangkan.

2. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media audio visual: a. Pengantar

1) Pengantar umum a) Pengecekan kehadiran

b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM

a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan

b) Teknik penetapan tujuan proses

3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target

a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang

b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir

d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan

4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan fokus pembelajaran

a) Sub tujuan 1: Dapat melakukan posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali)

b) Sub tujuan 2: Dapat melakukan ayunan raket ke depan dan perkenaan dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali) 5) Pemberian alat bantu media audio visual

1. Menetapkan media audio visual untuk dilihat dan diperhatikan dengan seksama agar fokus pada setiap rangkaian gerakan.

2. Memberikan penjelasan gerakan pada video

3. Memberikan kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat video 4. Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat video dan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis.

Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat bantu media gambar memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajara keterampilan dasar lob bertahan.

2. Alat bantu audio visual memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan.

3. Media audio visual lebih baik dari pada media gambar terhadap hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan.

B. Saran

1. Untuk atlet agar strategi belajar menggunakan alat media gambar dan audio visual dalam permainan bulutangkis sangat menunjang untuk keberhasilan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan. Proses penguasaan setiap keterampilan target dapat memotivasi siswa agar dapat menguasai keterampilan target selanjutnya, sehingga keterampilan gerak lob bertahan dapat dikuasai.

2. Untuk para pelatih agar dalam melatih permainan bulutangkis selama ini lebih banyak menekankan dari aspek fisik dan teknik saja, namun dengan adanya strategi belajar menggunakan alat media gambar dan audio visual yang diterapkan akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap


(4)

46

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti yang akan datang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, penulis sarankan supaya diadakan penelitian lebih lanjut dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih banyak, serta kajian yang lebih mendalam, agar supaya lebih meningkatkan kualitas mahasiswa tersebut.


(5)

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Alhusin, S. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis: CV “Seti-Aji”. Surakarta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Cohen, L. (2007). Research Methods In Education. Routledge. London newyork Davis, P. (1979). How toplay Badmionton: The Hamlyn Publishing Group.

London

Gintings, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Humaniora. Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga, Fisiologi Olahraga. Bandung FPOK

UPI

Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologis dalam Belajar Keterampilan

Gerak. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Hidayat, Y. (2012). Modul Pelatihan, Intervensi Strategi Multiteknik Latihan

Mental Untuk Pelatih Bulutangkis. Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung.

Jhonson & Christensen, (2012). Educational Research: Quantitative, Qualitative,

and Mixed Approaches. SAGE Publications, Inc. America

Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Priyanto. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

Dengan SPSS. Yogyakarta. Gava Media.

Pool, J. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.

Poerwadarminta, W.J.S (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. P.N. Balai Pustaka Jakarta


(6)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suherman, A. (2003). Pembelajaran Permainan Bulutangkis.

Subarjah, H dan Hidayat, Y. (2007). Permainan Bulutangkis. PJKR FPOK UPI. Bandung


Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PUKULAN LOB (CLEAR) DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS.

1 6 14

Pengaruh Perbandingan Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Pada Permainan Bulutangkis di SMA Negeri 1 Baleendah.

0 3 18

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOB SERVICE FOREHAND MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMUKUL PADA PERMAINAN BULUTANGKIS.

0 8 49

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN (CLEAR LOB).

0 8 44

PENGARUH METODE LATIHAN PENETAPAN TUJUAN DINAMIK TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR LOB BERTAHAN DAN DROPSHOT PADA ATLET BULUTANGKIS USIA DINI DI SEKOLAH BULUTANGKIS IVANALIE (SBI).

2 7 33

PENGARUH PEMBERIAN SIMPLE FEEDBACK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS.

1 2 34

APLIKASI BADMINTON MINI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS.

1 14 30

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO VISUAL DAN KONVESIONAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH BULUTANGKIS PADA SEKOLAH BULUTANGKIS PMS SOLO TAHUN 2015.

0 0 10

PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS - repositoryUPI S KOR 0807683 Title

0 0 3

HUBUNGAN MOTIVASI INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BULUTANGKIS - repository UPI S POR 0901794 Title

0 0 4