Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang Ada di Salatiga: studi kasus di DPSW, DPSK, DP-GKJ T1 232010110 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

Pada saat memasuki usia tua kemampuan untuk berproduksi mulai
mengalami penurunan sehingga mengakibatkan pula menurunnya penghasilan.
Sakit dan kecelakaan dapat pula mengakibatkan cacat yang akan mempengaruhi
kemampuan dalam mencari penghasilan. Merencanakan kehidupan di masa akan
datang dengan memanfaatkan suatu sistem yang dapat memberikan jaminan
kesinambungan ketika seseorang sudah memasuki usia tua sangatlah diperlukan.
Program pensiun merupakan salah satu alternatif untuk memberikan jaminan
kesejahteraan kepada karyawan yang telah selesai masa baktinya.
Dalam rangka memberikan kesinambungan penghasilan setelah purna
bakti dan untuk memberikan ketenangan kerja, pemerintah telah menetapkan
Undang – Undang No 11 Tahun 1992 tentang dana pensiun. Dengan adanya
pelaksanaan Undang – Undang ini kegiatan dalam proses pengumpulan,
pengelolaan serta pembayaran uang yang di tunjukan kepada karyawan yang telah
berhenti bekerja ketika mencapai usia tertentu dapat di atur secara lebih baik lagi.
Dana pensiun sebagai badan hukum mempunyai tugas dan fungsi dalam
mengelola serta menjalankan suatu program yang menjanjikan manfaat pensiun
(Pensiun benefit), dalam hal ini sistem pendanaan program pensiun melalui
pemotongan iuran, baik karyawan maupun pemberi kerja yang kemudian di

invetasikan yang memungkinkan untuk dapat terbentuknya akumulasi dana yang
cukup untuk pembayaran manfaat pensiun.
Besarnya penerimaan manfaat pensiun yang menjadi hak peserta di
dasarkan pada jenis program pensiun. Untuk dana pensiun pemberi kerja (DPPK)
di kenal dua program program pensiun yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti
(PPMP atau defined benefit) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP atau defined
contribution) sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) hanya
menggunakan program yaitu PPIP. Dalam peraturan dana pensiun rumusan
manfaat pensiun pada PPMP terdiri dari komponen faktor penghargaan tertentu
pertahun, masa kerja dan penghasilan dasar pensiun.

1

Bagi penyelenggara Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), menurut
KepMenKeu no 510/kmk.06/2002 Rasio Pendanaan adalah hasil bagi kekayaan
untuk pendanaan dengan kewajiban aktuaria (Pasal 1 ayat 10). Pendanaan
merupakan kemampuan dalam memenuhi kewajibannnya kepada peserta dan
kemampuan pemberi kerja/pendiri dalam mendanai program pensiunnya. Dalam
hal ini posisi pendanaan dana pensiun di pengaruhi oleh besarnya kewajiban
solvabilitas, kewajiban aktuaria, dan kekayaan untuk pendanaan. Rasio pendanaan

hanyalah salah satu kriteria dalam pengelolaan dana pensiun. Kriteria lain adalah
kemampuan dana pensiun untuk mengembangkan kekayaannya, karena dari
pengembangan kekayaan inilah yang akan menentukan apakah dana pensiun dapat
menaikan manfaat pensiun atau tidak.
Grafik 1.1
Perkembangan tingkat Inflasi Di Indonesia 2005-2012

inflasi
18
16
14
12
10
inflasi

8
6
4
2
0

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

Sumber : Badan Pusat Statistika
Sebagaimana tampak pada Grafik 1.1secara keseluruhan, perkembangan
tingkat inflasi di Indonesia cenderung berfluktuasi (www.bps.go.id). Hal
inicenderung menurunkan daya beli rupiah lebih cepat. Dengan jumlah uang yang

sama barang yang dapat dibeli semakin sedikit, oleh karena itu Penghasilan Dasar
Pensiun (PhDP)dan Manfaat Pensiun (MP) yang akan diterima oleh peserta yang
baru akan naik. Hal ini di sesuaikan dengan kenaikan biaya hidup tinggi (BHT)
dan pengaruh harga pasar sehingga tuntutan untuk menaikan penghasilan dasar

2

dari peserta akan meningkat untuk menyesuaikan dengan kenaikan inflasi yang
terjadi. namun hal ini tentu saja tidak berpengaruh pada PhDP yang diterima oleh
peserta lama karena MP yang di terima tidak akan mengalami kenaikan.
Kenaikan PhDP mempunyai pengaruh langsung pada kelompok Past
Service Liability (PSL) aktif dan pasif. Ketika PhDP naik maka berpengaruh pada
peserta aktif sehingga Income naik (saat ini) ditambah manfaat pensiun yang akan
datang. Dan ketika MP dinaikkanmaka (PSL) akan naik sehingga iuran akan di
naikan juga sehingga Rasio Kecukupan Dana (RKD) akan turun. Setiap kenaikan
ini memiliki dampak kenaikan kewajiban aktuaria (Manfaat Pensiun Kini dan
yang akan datang) dalam hal ini biasanya menciptakan adanya defisit pendanaan.
Ketika Lembaga Dana Pensiun mengalami Defisit Pendanaan, kewajiban
untuk menutup defisit tersebutmerupakan tanggung jawab dari Pendiri selaku
pemberi kerja. Dalam hal ini salah satu upaya yang dilakukan oleh pendiridengan

memberikan iuran tambahan pemberi kerja.
Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul
: “Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang ada di
Salatiga.” Yang menjadi objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah
Lembaga dana pensiun yang ada di Salatiga – Jawa Tengah yang menjalankan
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang terdiri dari Dana Pensiun Satya
Wacana (DPSW), Dana Pensiun Sekolah Kristen (DPSK) dana Dana Pensiun
Gereja – Gereja Kristen Jawa (DP-GKJ).
Tabel 1.1
Para Penanggung Jawab Dana Pensiun
Dana Pensiun
DPSW
DPSK
DP-GKJ

Pendiri
YPTKSW
YLPPPK Sinode
BAPELSIN


Pemberi Kerja
UKSW/Fakultas
Sekolah – Sekolah Kristen
Gereja dan Lembaga Gereja

Kepengurusan
Pengurus/Pengawas
Pengurus/Pengawas
Pengurus/Pengawas

Dalam penelitian skripsi ini, masalah penelitian yang akan dibahas adalah
“Bagaimana para penanggung jawab Dana Pensiun mengelola Rasio Kecukupan

3

Dana (RKD) agar mencapai kondisi ideal 100%” dengan persoalan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana kebijakan menaikkan Penghasilan dasar Pensiun (PhDP)
dan Manfaat pensiun (MP) terhadap RKD
2. Bagaimana Perkembangan target investasi dan kaitannya dengan RKD

3. Bagaimana perkembangan rasio kecukupan dana (RKD) periode 2008
– 2012 dan realisasi iuran tambahan bagi dana pensiun yang
mengalami defisit.
4. Upaya dalam meningkatkan kecukupan dana (Pendanaan) dan
memanfaatkan kelebihan RKD
Hasil penelitian ini di harapakan dapat memberikan kontribusi
pengetahuan dalam pengembangan mengenai penggunaan Program Pensiun
Manfaat Pasti dalam mencapai Rasio kecukupan dana ≥ 100%dan juga di
harapkan dapat memberikan masukan informasi bagi badan pelaksanaan PPMP di
DP-GKJ, DPSW, DPSK sehingga terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan
demi tercapainya pengelolaam pendanaan sehingga manfaat pensiun yang di
janjikan dapat terbayarkan.

4

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Portofolio Investasi Dana Pensiun: studi kasus di tiga dana pensiun di Salatiga Jawa Tengah

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Portofolio Investasi Dana Pensiun: studi kasus di tiga dana pensiun di Salatiga Jawa Tengah

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang Ada di Salatiga: studi kasus di DPSW, DPSK, DP-GKJ

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang Ada di Salatiga: studi kasus di DPSW, DPSK, DP-GKJ T1 232010110 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang Ada di Salatiga: studi kasus di DPSW, DPSK, DP-GKJ T1 232010110 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang Ada di Salatiga: studi kasus di DPSW, DPSK, DP-GKJ

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlakuan Akuntansi Investasi Dana Pensiun Pemberi Kerja: studi Kasus Dana Pensiun GKJ Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pada Dana Pensiun GKJ

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pada Dana Pensiun GKJ

0 0 10

JENIS dan wacana dan putri

1 1 21