Re-Desain Meja dan Kursi Sekolah Dasar Sebagai Optimalisasi Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Ergonomi dan Estetika.

Re-Desain Meja dan Kursi Sekolah Dasar Sebagai Optimalisasi Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Ergonomi dan Estetika
Lu’lu’ Purwaningrum, Mulyadi, Silfia Mona Aryani
Desain meja dan kursi untuk siswa sekolah dasar dengan mempertimbangkan ergonomi yang
disusun dari data-data anthropometri siswa diharapkan dapat mengurangi kelelahan akibat
duduk selama aktivitas belajar di sekolah, dan lebih dari itu desain meja yang ergonomis serta
mempertimbangkan fungsi dan estetika akhirnya akan mendorong pencapaian tujuan
pembelajaran. Tujuan Tahun kedua dari penelitian ini adalah mendesain meja dan kursi anak SD
di Indonesia dengan pertimbangan ergonomi, fungsi dan estetika untuk mengoptimalkan
fungsinya sebagai sarana pendidikan di sekolah dasar sehingga tercapailah tujuan
pembelajaranya.
Tahap kedua penelitian ini menggunakan metode eksperimen desain dengan mengacu pada
hasil penelitian tahap ke-1 ( pada tahun pertama telah dibuat model meja dan kursi pada semua
tingkatan kelas sesuai dengan data anthropometri anak SD di Surakarta dengan 2000 sampel
anak dari semua kelas pada 6 SD, juga diperoleh evaluasi desain meja dan kursi yang ada
berdasar ergonomi, estetika dan fungsi). Dibuat beberapa alternatif desain dengan
pertimbangan ergonomi termasuk didalamnya data anthropometri, fungsi dan estetika.
Kemudian diputuskan beberapa desain terpilih dan diuji dengan Manequin software. Setelah
itu, dibuat prototype yang akan diuji ergonominya di lab ergonomi dan diuji pula secara
langsung di lapangan.
Manfaat yang diperoleh dengan dibuatnya prototype desain meja dan kursi siswa SD di

Indonesia yang ideal diharapkan meningkatkan produktivitas belajar anak SD sehingga
prestasinya meningkat. Hal yang hampir sama juga dilakukan di Taiwan dan Kroatia pada
kelompok ”primary school”. Penelitian di Indonesia yang lain sudah dilakukan baru dalam
sampel yang sangat kecil dan hanya dalam sebagian aspek saja. Terdapat juga penelitian sejenis
namun baru menghasilkan konsep desain, belum sampai pada eksperimen desain. Oleh karena
itu penelitian ini berpotensi paten dan HKI karena merupakan penemuan baru. Pada proses
selanjutnya diharapkan bisa diproduksi masal dan diuji cobakan di lapangan.