FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 – 2011.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusasn Manajemen

Oleh :

Muhammad Arifin
NPM. 0912010047

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012
Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARIFIN
0912010047/FE/EM

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 20 Juli 2013

Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua


Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM

Dra.Ec. Nur Mahmudah,Ms
Sekertaris

Dra.ec. Mei Retno.Ms
Anggota

Sugeng Purwanto.SE.MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawatimur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 - 20012

Yang diajukan
MUHAMMAD ARIFIN
0912010047/FE/EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh:

Pembimbing Utama

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM

Tanggal:…………………..

Mengetahui
Ketua pr ogr am studi manajemen
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur


Dr . Muhadjir Anwar, MM
NIP.196012121968011001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 - 20012

Yang diajukan
MUHAMMAD ARIFIN
0912010047/FE/EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh:

Pembimbing Utama


Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM

Tanggal:…………………..

Mengetahui
Ketua pr ogr am studi manajemen
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr . Muhadjir Anwar, MM
NIP.196012121968011001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 - 20012


Yang diajukan
MUHAMMAD ARIFIN
0912010047/FE/EM

Disetujui untuk ujian skripsi oleh:

Pembimbing Utama

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM

Tanggal:…………………..

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr s.Ec.R.A.Suwaidi,MS
NIP.196003301986031003


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta kekuatan lahir dan batin kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan

skripsi

dengan

judul

“FAKTOR-FAKTOR

YANG

MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 –

2012, Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat bantuan
dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan dan
dukungan yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, SE,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran” jatim dan selaku Dosen Pembimbing atas
waktu, perhatian dan segala bimbingan serta arahannya selama penulisan skripsi
ini.
3. Bapak Dr.Muhadjir Anwar, MM, Selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi
Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Seluruh Dosen dan staff dosen Jurusan Manajemen yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat, kasih sayang yang
melimpah dan doa yang tiada henti untuk mendoakanku menjadi orang yang
sukses.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Kakak dan adikku tersayang yang selalu memberikan semangat dan kekuatan serta
membuat hidupku selalu ceria.
7. Teman-teman terima kasih untuk kebersamaannya selama ini. Kalian memang
teman-teman yang baik
8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran membangun dari
semua pihak. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi
berbagai pihak.

Surabaya, mei 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN LISAN………………………………………... i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….. vi
ABSTRAKSI……………………………………………………………………….. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….

1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….


8

1.3 Tujuan penelitian……………………………………………………...

9

1.4 Manfaat penelitian……………………………………………..………

9

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian terdahulu…………………………………………………

10

2.2 Landasan Teori………………………………………………………

11

2.2.1 Modal………………………………………………………….

11

2.2.2 Struktur Modal………………….……………………………..

15

2.2.3 Teori Struktur Modal………………….……………………….

16

2.2.3.1 Modigliani- miller (MM)……….……………………………

17

2.2.3.2 The Trade Off Theory……………….……………………… 18
2.2.3.3 Pecking Order Theory ……………………………………… 19
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal…………… 21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.1 Pajak……..…………………………………………

21

2.2.4.2 Current ratio.……………………………………….

23

2.2.4.3 Ukuran Perusahaan ………….…………………….

24

2.2.4.4 Struktur Aktiva …………………………………….

26

2.2.5 Pengaruh antar Variabel ………………………………………

27

2.2.5.1 Pengaruh Pajak terhadap Struktur Modal…………..

27

2.2.5.2 Pengaruh Curren Ratio terhadap Struktur Modal ….

28

2.2.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal 29
2.2.5.4 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur modal … 30
2.3 Kerangka konseptual ……….………………………………………… 31
2.4 Hipotesis……………………………………………………………… 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ……………………. 34
3.1.1 Variabel Dependen…………………………………………....

34

3.1.2 Variabel Independen …………………………………………

35

3.2. Teknik penentuan sampel…………………………………………… 37
3.2.1. Populasi ……………………………………………………… 37
3.2.2. Sampel………………………………………………………… 37
3.3. Teknik pengumpulan data ………………………………………… 39
3.3.1. Jenis data ……………………………………………………. 39
3.3.3. Sumber data ………………………………………………… 39
3.3.4 Pengumpulan Data……………..……………………………. 39
3.4. Metode analisis data ……………………………………………… 40
3.4.1. Uji Asumsi Klasik……………………………………………... 41
3.4.1.1. Uji Normalitas………………………………………. 41

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.1.2. uji multikolinieritas…………………………………… 42
3.4.1.3 Uji heterokedastisitas…………………………………. 43
3.4.1.4 Uji autokorelasi………………………………………. 43
3.5 Pengujian Hipotesis…………………………………………………. 44
3.5.1 Uji simultan…………………………………………………….. 44
3.5.2 uji parsial……………………………………………………….. 45
3.5.3 koefisien determinasi…………………………………………... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi objek penelitian…………………………………………… 48
4.2 deskripsi hasil pengujian hipotesis…………………………………… 49
4.2.1 uji asumsi klasik………………………………………………… 49
4.2.1.1 uji normalitas…………………………………………… 49
4.2.1.2 uji multikolinieritas…………………………………….. 50
4.2.1.3 uji heteroskedastisitas…………………………………. 51
4.2.1.4 uji autokorelasi………………………………………… 53
4.2.2 hasil pengujian regresi linier berganda…………………………. 55
4.2.3 pengjian hipotesis………………………………………………. 57
4.2.3.1 koefisien determinasi…………………………………... 57
4.2.3.2 hasil uji secara simultan………………………………… 58
4.2.3.2 hasil uji secara parsial………………………………….. 59
4.3 pembahasan ………………………………………………………… 63
4.3.1 pembahasan hasil uji pengujian hipotesis pertama……………. 63
4.3.2 pembahasan hasil uji pengujian hipotesis kedua………………. 64
4.3.3 pembahasan hasil uji pengujian hipotesis ketiga………………. 65
4.3.4 pembahasan hasil uji pengujian hipotesis keempat……………. 66

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan………………………………………………………….. 68
5.2 saran………………………………………………………………… 78
Daftar pustaka
Lampiran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Debt to equity ratio……………………………. ...................... 5
Tabel 4.1 Daftar nama perusahaan food and beverages……………………….. 48
Tabel 4.2 Normalitas Data……………………………………………………… 50
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoloniaritas ………………………………………….. 51
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ……….………………………………. 52
Tabel 4.5 Hasil Uji Autikorelasi…………………………………………………. 54
Tabel 4.6 Koefisien Regresi……………………………………………………… 55
Tabel 4.7 HAsil R2 ……………………………………………………………….. 57
Tabel 4.8 ANOVA ……………………………………………………………… 58
Tabel 4.9 Hasil Uji t…………………………………………………………..…. 60

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ..............................................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008 – 2011

Oleh :
Muhammad Arifin
Abstraksi
Dalam kondisi perekonomian yang sulit seperti saat ini, persaingan di segala
sektor usaha semakin ketat, hal ini mendorong setiap perusahaan perlu melakukan
berbagai upaya untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing, sehingga perusahaan
dapat bertahan ditengah-tengah persaingan. Dalam manajemen keuangan, salah satu
unsur yang perlu diperhatikan adalah mengenai seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi
dan mengembangkan usahanya. Modal menjadi salah satu elemen penting dalam
perusahaan karena modal sangatlah diperlukan. Masalah struktur modal merupakan
masalah yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena naik turunnya struktur
modal ditandai dengan besarnya total hutang Jangka Panjang dibandingkan modal
sendiri. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang
mempengaruhi struktur modal pada perusahaan food and beverages yang go publik di
BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages yang go
publik di BEI. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
sampel jenuh yaitu bahwa semua populasi dijadikan sampel, maka jumlah sampel
perusahaan food and beverages sebanyak 18 perusahaan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data laporan keuangan periode
2008-2011 yang diambil dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan untuk pengujian data
menggunakan analisis regresi linear berganda dengan asumsi klasik menggunakan
program SPSS
Hasil penelitian menunjukan bahwa beban pajak secara tidak nyata memiliki
kontribusi negatif terhadap struktur modal, Current Ratio secara nyata mempunyai
kontribusi negatif terhadap struktur modal, struktur secara tidak nyata memiliki
kontribusi negatif teradap struktur modal dan ukuran perusahaan secara tidak nyata
memiliki kontribusi positif terhadap struktur modal.
Kata kunci : Struktur modal, pajak, Current ratio, struktur aktiva dan ukuran
perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan setiap saat cenderung
menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan
permintaan permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya
kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk memudahkan
masyarakat dan para produsen untuk mendapatkan permodalan maka
pemerintah bersama-sama lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan
kegiatan pasar modal.
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik obligasi, saham, reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan
sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Pada prinsipnya, perusahaan tidak akan terlepas dengan permasalahan
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang
akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Sumber dana
perusahaan bagi perusahaan dapat diperoleh dari sumber dana internal dan
eksternal perusahaan. Apabila perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

modalnya semakin meningkat sedangkan dana yang dimiliki telah digunakan
semua, maka perusahaan tidak ada pilihan lain selain menggunakan dana yang
berasal dari luar yaitu dalam bentuk hutang maupun dengan mengeluarkan
saham baru untuk memenuhi kebutuhan modalnya.
Salah satu tugas dari seorang manajer keuangan dalam mencapai
tujuannya adalah mengambil keputusan pendanaan perusahaan. Dana sangat
terkait dengan manajemen pendanaan. Manajemen pendanaan pada hakekatnya
menyangkut keseimbangan antara aktiva dan pasiva. Pemilihan susunan dari
aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan
dari pasiva akan menentukan struktur pendanaan dan struktur modal
perusahaan. (Riyanto : 22)
Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek
yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham
biasa (Sartono : 225). Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber
modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Dalam
pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif
pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan
mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat
diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan
modal secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata.
Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan
keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Keputusan struktur modal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung
pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau keuntungan yang
diharapkan (Bringham dan Houston : 6). Merupakan tugas dari manajer
keuangan untuk menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Manajer
keuangan harus mengusahakan agar perusahaan memperoleh dana yang
diperlukan

dengan

biaya

minimal

dan

syarat-syarat

yang

paling

menguntungkan.
Pengertian struktur modal menurut Riyanto (2001 : 296) adalah
perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Oleh karena itu, struktur modal di proxy dengan Debt to Equity
Ratio (DER), yang merupakan perbandingan antara total hutang terhadap
modal

sendiri.

Pemakaian

proxy dimaksudkan untuk

mempermudah

pengukuran karena faktor tersebut tidak dapat diukur secara langsung.
Salah satu jenis perusahaan yang membutuhkan struktur permodalan
yang cukup besar adalah perusahaan food and beverage, khususnya mereka
yang bergerak dibidang industri food and beverage, kebutuhan permodalan
perusahaan ini cukup besar, terutama untuk kebutuhan investasi yang sifatnya
jangka panjang seperti lokasi dan bangunan perusahaan, mesin - mesin
produksi maupun untuk membiayai kegiatan produksi itu sendiri. Selain itu
perusahaan food and beverage merupakan perusahaan yang produknya sering
digunakan oleh orang banyak dan mampu bertahan dalam kondisi kebijakan
model apapun sehingga seburuk apapun kebijakan yang dibuat hampir pasti
produk perusahaan ini tetap di beli dan diminati oleh konsumen. Jadi, bisa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dikatakan bahwa produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Apabila
kegiatan produksi tersebut tersendat beberapa waktu maka hal tersebut
dianggap bad news bagi perusahaan karena proses produksinya memerlukan
waktu yang relatif cepat. Untuk itu perusahaan harus memperkuat faktor
internal agar dapat tetap berkembang dan bertahan, salah satu usaha untuk
memperkuat faktor internalnya adalah dengan mengelola struktur modal
dengan baik.
Berikut ini akan disajikan data Debt to Equity Ratio perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sektor Food And
Beverage periode tahun 2008-2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tabel 1.1
Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada sektor Food And Beverage Periode tahun 2008-2011
no

Nama Perusahaan

DER (X)
2008

2009

2010

2011

2.56

1.61

2.25

1.51

1.6

2.14

2.34

0.96

1

PT. Akhasha Wira International Tbk

2

PT. Tiga Pilar Sejahtera food Tbk

3

PT. Cahaya Kalbar Tbk

1.45

0.89

1.75

1.03

4

PT. Davomas Abadi Tbk

4.45

5.29

1.96

2.19

5

PT. Delt a Djakarta Tbk

0.34

0.27

0.2

0.22

6

PT. Fast Food Indonesia

0.63

0.63

0.54

0.86

7

PT. Indofood Sukses M akmur

3.11

2.45

1.34

0.7

8

PT. M ult i Bint ang Indonesia Tbk

1.73

8.44

1.41

1.3

9

PT. M ayora Indah Tbk

1.32

1.03

1.18

1.72

10

PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

1.63

1.44

1.6

1.04

11

PT. Pioneerindo gourmet Int ernational Tbk

15.28

4.07

1.86

0.9

12

PT. Nippon indosari Corpindo Tbk

1.63

1.07

0.25

0.39

13

PT. sierad produce Tbk

0.34

0.39

0.67

1.08

14

PT. Sekar laut Tbk

1

0.73

0.69

0.74

15

PT. Smart Tbk

1.17

1.13

1.14

1.01

16

PT. Siant ar Top Tbk

0.72

0.36

0.45

0.91

17

PT. Tunas Baru Lampung Tbk

2.15

1.8

1.95

1.64

18

PT. Ult rajaya M ilk Industry & Trading Co tbk

0.53

0.45

0.54

0.55

Rat a – Rata

2.31

1.90

1.23

1.04

Sumber : ICMD (diolah)

Berdasarkan table 1.1 selama periode 2008 sampai dengan 2011 rata rata perusahaan yang terdaftar di BEI pada sektor Food And Beverage
mempunyai DER lebih dari satu, yang artinya proporsi hutang lebih besar dari
pada modal sendirinya. Dengan adanya proporsi hutang yang lebih besar, maka
perusahaan yang mempunyai DER lebih dari satu akan memiliki resiko bisnis
yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yg memiliki DER kurang
dari satu. Nilai DER yang berada diatas satu berarti perusahaan memiliki
jumlah hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri dan hal ini tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

sesuai dengan teori struktur modal yang optimal dimana seharusnya jumlah
hutang perusahaan tidak boleh lebih besar daripada modal sendiri. Sementara
itu kebanyakan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke dalam bentuk
investasi pada perusahaan yang mempunyai DER tertentu yang besarnya
kurang dari satu. Karena jika DER lebih besar dari satu berarti risiko yang
ditanggung oleh investor menjadi meningkat.
Struktur modal yang merupakan perbandingan antara modal sendiri
dengan modal yang berasal dari ekstern dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal seperti
profitabilitas,

ukuran

perusahaan,

pertumbuhan

perusahaan,

likuiditas

perusahaan, tingkat pajak, resiko bisnis, struktur aktiva, leverage operasi, sikap
manajemen, fleksibilitas keuangan dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini
tidak akan dibahas semua faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal
perusahaan, hanya beberapa faktor yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu
antara lain : pajak, likuiditas, ukuran perusahaan, dan struktur aktiva.
Menurut brigham dan houston (2006 : 43 ) bunga adalah beban yang
menjadi pengurang pajak, dan pengurang pajak adalah hal yang sangat
berharga bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Oleh karena itu,
semakin tinggi tarif pajak sebuah perusahaan, semakin besar manfaat yang di
peroleh dari hutang. Sayeed (2011) menyatakan bahwa pajak merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Likuiditas perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan struktur modal yang optimal. Sesuai dengan Pecking Order
Theory, perusahaan yang memiliki likuiditas dalam hal ini current ratio yang
tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut dapat menggunakan asset yang
likuid sebagai sumber pembiayaan sehingga posisi likuiditas sebuah
perusahaan memiliki hubungan negatif dengan Debt to equity ratio. Oleh
karena itu terdapat hubungan negatif antara likuiditas (Current Ratio) dengan
Debt to Equity Ratio (DER). Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Seftianne dan Handayani (2011). Dimana Seftianne dan Ratih
Handayani (2011) menemukan bahwa likuiditas (Current Ratio) berpengaruh
signifikan negatif terhadap struktur modal
Ukuran perusahaan (size) merupakan salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam keputusan struktur modal. Perusahaan besar memiliki
kebutuhan dana yang besar untuk membiayai aktivitas perusahaan dan salah
satu

alternatif

pemenuhan

kebutuhan

dana

tersebut

adalah

dengan

menggunakan hutang. Dengan kata lain, besar kecilnya ukuran suatu
perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap kebijakan struktur modal
perusahaan. Penelitian terdahulu yang menghubungkan ukuran perushaan
terhadap kebijakan struktur modal yang dilakukan oleh Seftianne dan
Handayani (2011), nampak bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
positif dan signinifikan terhadap struktur modal.
Struktur aktiva mencerminkan dua komponen aktiva secara garis besar
dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

uang kas dan aktiva-aktiva lain yang dapat direalisasikan menjadi uang kas
atau dijual atau dikonsumsi dalam suatu periode akuntansi yang normal.
Sedangkan aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk
siap pakai atau dibangun lebih dahulu yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimasukan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perushaan dan mempunyai masa. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh kartika
(2009) menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap
struktur modal.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memilih penelitian ini dengan
judul: ” FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIC DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011”

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut maka, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalahsebagai berikut:
1. Apakah pajak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
food and beverage yang terdaftar dibursa efek indonesia tahun 2008 2012?
2. Apakah Current ratio berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan food and beverage yang terdaftar dibursa efek indonesia
tahun 2008 - 2012?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan food and beverage yang terdaftar dibursa efek indonesia
tahun 2008 - 2012?
4. Apakah

struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan food and beverage yang terdaftar dibursa efek indonesia
tahun 2008 - 2012?
5. Apakah pajak, Current Ratio, Struktur aktiva dan ukuran perusahaan
secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan Food
and beverages yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008 – 2012?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh pajak terhadap struktur modal pada perusahaan
Food and beverage di bursa efek indonesia tahun 2008 - 2012.
2. Mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap struktur modal pada
perusahaan Food and beverage di bursa efek indonesia tahun 2008 - 2012.
3. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada
perusahaan Food and beverage di bursa efek indonesia tahun 2008 - 2012.
4. Mengetahui pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada
perusahaan Food and beverage di bursa efek indonesia tahun 2008 - 2012.
5. Mengetahui pengaruh pajak, Current Ratio, Struktur aktiva dan ukuran
perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

perusahaan Food and beverages yang terdaftar di bursa efek indonesia
tahun 2008 – 2012?
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1.4.1. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap
manajemen atas faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan dalam struktur modal perusahaan.
1.4.2. Penelitian
penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk menambah wawasan,
pengetahuan sekaligus merupakan kesempatan untuk mengetahui masalah yang
sebenarnya dihadapi oleh perusahaan dan Penelitian ini diharapkan bisa menjadi
bahan perbandingan maupun literatur dan referensi bagi karya ilmiah atau
penelitian selanjutnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Landasan penelitian terdahulu yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut
1. Seftianne dan Handayani (2011) melakukan penelitian dengan judul
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada peruahaan publik
sektor manufaktur dengan menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas,
ukran perusahaan, resiko bisnis, growt opportunity, kepimilikan manajerial
dan struktur aktiva dengan menggunakan alat uji linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa growth opportunity dan ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas,
likuiditas, resiko bisnis, kepemilikan manajerial dan struktur aktiva
berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
2. kartika (2009) yang meneliti

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI dengan
menggunakan variable independen antara lain: resiko bisnis, struktur
aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel dependennya
struktur modal. Dengan menggunakan alat analisis regresi berganda.
Dengan hasil penelitian variabel yang berpengaruh positif yaitu struktur
aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Sedangkan pada variabel
resiko bisnis berpengaruh negatif.

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. sayeed (2011) melakukan penelitian dengan judul the determinants of
capital structure for selected bangladeshi listed companies dengan
menggunakan variabel independen agency cost, bankruptcy cost, tax, nontax shield, profitability, firm size, fixed asset ratio, dan age hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel tax, firm size dan fixed asset berpengaruh
positif terhadap struktur modal sedangkan variabel agency cost,bankruptcy
cost, non-debt taz shield, profitability dan age berpengaruh negatif
terhadap struktur modal.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Modal
Modal merupakan faktor penting yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam
kegiatan operasinya di samping faktor penting lainnya, seperti tenaga kerja,
keahlian, dan faktor-faktor lainnya. Faktor permodalan yang berperan sebagai
sumber pendanaan perusahaan yang menggambarkan bagaimana perusahaan
tersebut didanai. Untuk mendapatkan dana bagi operasi perusahaan diperlukan
biaya, sama halnya dengan penggunaan faktor produksi perusahaan lainnya. Hal
ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001 :
406), “Modal adalah faktor produksi yang dibutuhkan dan seperti halnya dengan
faktor produksi lainnya, modal mempunyai biaya”.
Pengertian modal pada definisi di atas mengartikan bahwa modal
merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan. Karena setiap penggunaan sumber
dana akan menimbulkan biaya, biaya yang akan menjadi beban perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

tersebut akan mengurangi pendapatan perusahaan sehingga dapat mengakibatkan
kerugian bahkan ancaman kebangkrutan.
Besarnya biaya yang ditanggung perusahaan akan sangat tergantung pada
seberapa besar jumlah dana yang akan dibutuhkan dan pemilihan sumber dana
yang akan dipergunakan, sehingga dalam menentukan kebijakan sumber dana dan
pengolahannya harus dilakukan dengan hati-hati, penuh kematangan serta
memperhatikan kondisi perusahaan.
Modal mencakup seluruh komponen pembiayaan (financial component)
yang digunakan perusahaan untuk membiayai seluruh kegiatan operasinya. Modal
dalam kaitannya dengan manajemen keuangan adalah sumber daya yang
dipergunakan oleh perusahaan yang tergambar pada sisi pasiva neraca keuangan
perusahaan yang di dalamnya terdapat komponen pembelanjaan perusahaan
berupa berbagai jenis hutang, saham preferen, dan hak pemegang saham biasa.
Menurut Atmaja (2002 : 115), “Modal adalah dana yang digunakan untuk
membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item
yang ada di sisi kanan suatu neraca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen,
dan laba ditahan”.
Apabila kita melihat laporan neraca suatu perusahaan, maka selain
menggambarkan adanya modal konkret dan modal abstrak, dari neraca juga akan
tampak dua gambaran modal, yaitu bahwa neraca di satu pihak menunjukkan
modal menurut bentuknya (sebelah kredit) dan lain pihak menurut “sumber”nya
dan “asal”nya (sebelah kredit). Modal yang menunjukkan bentuknya disebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

“modal aktif”, sedangkan modal yang menunjukkan sumbernya atau asalnya
disebut “modal pasif”.
Ditinjau dari asalnya, modal pasif dapat dibedakan antara modal sendiri
dan modal asing atau modal kreditur. Modal asing adalah modal yang berasal dari
pihak luar perusahaan dan merupakan hutang bagi perusahaan. Perimbangan
antara jumlah seluruh modal asing dengan modal sendiri akan membentuk
financial structure atau struktur keuangan perusahaan, sedangkan perimbangan
antara modal asing dan modal sendiri pada modal pasif jangka panjang akan
membentuk struktur modal perusahaan. Jadi, struktur modal merupakan bagian
dari struktur keuangan.
2.2.2 Struktur Modal
Yang dimaksud dengan struktur keuangan perusahaan adalah sumber yang
membelanjai kekayaan yang dimiliki yang terlihat pada bagian sebelah kanan dari
laporan keuangan yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang,
modal saham, dan laba ditahan.
Sedangkan, struktur modal adalah pembelanjaan permanen di dalam
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Struktur modal tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal
sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana
jangka panjang.
Menurut Brigham dan Houston (2006 : 6), struktur modal merupakan
kombinasi antara hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Kebijakan struktur modal melibatkan adanya trade off antara risiko dan
pengembalian. Penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan risiko yang
ditanggung oleh pemegang saham. Namun, penggunaan hutang yang lebih besar
biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspektasi tingkat pengembalian atas
ekuitas yang lebih tinggi. Risiko yang lebih tinggi cenderung akan menurunkan
nilai harga saham, tetapi ekspektasi tingkat pengembalian yang lebih tinggi akan
menaikkannya. Oleh karena itu, struktur modal yang optimal harus mencapai
suatu

keseimbangan

antara

risiko

dan

pengembalian

sehingga

dapat

memaksimalkan harga saham perusahaan.
Selain itu, menurut James Horne dan Wachowicz (2001 : 232), “Struktur
modal adalah bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan
yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas, saham preferen, dan saham biasa”.
Pada prinsipnya, kebutuhan modal jangka panjang perusahaan bisa melalui
penerbitan utang (obligasi) atau modal sendiri (equity). Kedua jenis modal ini
memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya, masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penerbitan hutang mempunyai dua
keuntungan, yaitu penghematan pajak dan pendapatan tetap bagi pemegang
hutang. Sedangkan, kelemahan hutang adalah semakin tingginya risiko
perusahaan, sehingga jika terlalu banyak hutang juga dapat menghambat
perkembangan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.3 Teori Struktur Modal
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur
modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan kebijakan dividen
dipegang konstan. Dengan kata lain, jika perusahaan menggantikan sebagian
modal sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan berubah,
apabila perusahaan tidak mengubah keputusan-keputusan lainnya. Dengan kata
lain, apabila struktur modal tidak mengubah nilai perusahaan, berarti tidak ada
struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik. Tetapi jika
dengan mengubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan
diperoleh struktur modal yang baik. Struktur modal yang akan memaksimumkan
nilai perusahaan adalah struktur modal yang terbaik (Husnan dan Pudjiastuti,
2002).
Teori struktur modal adalah teori yang menjelaskan bahwa kebijakan
pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dengan ekuitas
yang bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Setiap keputusan
pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan
manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih.
Sumber pendanaan di dalam perusahaan dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Sumber
pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva tetap,
sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur yang
disebut dengan hutang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Modal yang dipergunakan oleh perusahaan selalu mempunyai biaya. Biaya
tersebut bisa bersifat eksplisit (artinya nampak dan dibayar oleh perusahaan),
tetapi bisa juga bersifat implisit (tidak nampak, bersifat opportunistic, atau
diisyaratkan oleh pemodal). Bagi modal yang berbentuk hutang, maka biaya
modal mudah diidentifikasikan, yaitu biaya bunganya. Sedangkan bagi modal
yang berbentuk modal sendiri, biaya modalnya tidak nampak. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa biaya modalnya lebih murah dari modal dalam
bentuk hutang. Biaya modal (cost of capital) untuk modal dalam bentuk modal
sendiri merupakan tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal
tersebut sebelum mereka menyerahkan modalnya ke perusahaan. Tingkat
keuntungan ini belum tentu lebih kecil apabila dibandingkan dengan bunga
pinjaman.
Teori struktur keuangan pertama kali dibuat oleh David Duran pada tahun
1952 yang menghubungkan struktur modal dengan nilai perusahaan melalui tiga
pendekatan, yakni pendekatan laba bersih (net profit approach), pendekatan laba
operasi bersih (net operating income approach), dan pendekatan tradisional
(traditional approach). Kemudian, pada tahun 1958 Franco Modigliani dan Merton
Miller membuat teori struktur modal modern yaitu The Modigliani and Miller
Capital Structure Irrelevant Propositions I & II. Dengan asumsi pasar dalam
keadaan yang sempurna, Modigliani dan Miller menyatakan bahwa nilai
perusahaan tidak berhubungan dengan struktur modalnya. Maksudnya, berapapun
besarnya porsi yang perusahaan berikan untuk hutang dan atau modal sendiri akan
memberikan hasil yang sama bagi kesejahteraan pemilik perusahaan. Modigliani

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

dan Miller mengatakan bahwa teori struktur modal optimal didasarkan pada
keseimbangan antara manfaat dan biaya dari pembiayaan dengan hutang. Manfaat
terbesar dari suatu pembiayaan dengan hutang adalah bunga atas hutang dapat
mengurangi pendapatan atas pajak (Sundjaja dan Barlian, 2003).
2.2.3.1 Modigliani-Miller (MM)
Selama ini, teori struktur modal didasarkan atas perilaku investor dan
bukannya studi formal secara matematis. Franco Modigliani dan Merton Miller
(MM) memperkenalkan model teori struktur modal secara matematis, scientific,
dan atas dasar penelitian yang terus-menerus. Perlu diperhatikan bahwa MM
memperkenalkan teori struktur modal dengan beberapa asumsi sebagai berikut
(Sartono, 2001 ; 230) :
a. Risiko bisnis perusahaan dapat diukur dengan standar deviasi laba
sebelum bunga dan pajak (σEBIT) dan perusahaan yang memiliki risiko
bisnis sama dikatakan berada dalam kelas yang sama.
b. Semua investor dan investor potensial memiliki estimasi sama terhadap
EBIT perusahaan di masa mendatang; dengan demikian, semua investor
memiliki harapan yang sama atau homogeneous expectations tentang laba
perusahaan dan tingkat risiko perusahaan.
c. Saham dan obligasi diperdagangkan dalam pasar modal yang sempurna
atau perfect capital market. Adapun kriteria pasar modal yang efisien
adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

i.

Informasi selalu tersedia bagi semua investor (symmetric
information) dan dapat diperoleh tanpa biaya;

ii.

Tidak ada biaya transaksi dan investor bersikap rasional;

iii.

Investor dapat melakukan diversifikasi investasi secara sempurna;

iv.

Tidak ada pajak pendapatan perseorangan;

v.

Investor, baik individu maupun institusi, dapat meminjam dengan
tingkat bunga yang sama seperti halnya perusahaan sebesar tingkat
bunga bebas risiko.

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, MM berpendapat bahwa nilai
perusahaan adalah tidak tergantung atau tidak dipengaruhi oleh struktur modal.
Dengan hasil tersebut menunjukkan kondisi-kondisi dimana struktur modal tidak
relevan. MM juga memberikan petunjuk agar struktur modal menjadi relevan
sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2006 : 33).
2.2.3.2 The Trade Off Theory
Teori trade off ini mengatakan bahwa perusahaan memiliki struktur modal
optimal yang ditentukan dengan membandingkan cost dan benefit dari
penggunaan hutang dan ekuitas. Salah satu keuntungan penggunaan hutang adalah
dari pengurangan pajak, sedangkan kerugian dari penggunaan hutang adalah biaya
dari potential financial distress. Jadi, hal ini akan mengarah pada teori trade off
antara keuntungan pajak dan kerugian dari besarnya risiko kesulitan keuangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Walaupun model ini tidak dapat menentukan struktur modal yang optimal
dengan tepat, tapi model ini memberikan tiga masukan penting menurut Atmaja
(2002 : 259), antara lain :
1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi variabilitas keuntungannya
akan memiliki profitabilitas financial distress yang besar. Perusahaan
semacam ini harus menggunakan sedikit hutang.
2. Aktiva tetap yang tidak umum, aktiva tetap yang tidak nampak (intangible
assets) dan kesempatan berkembang akan kehilangan banyak nilai jika
terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan aktiva semacam
ini seharusnya menggunakan sedikit hutang.
3. Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai sedikit pajak yang
besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan
perusahaan yang membayar pajak rendah (tingkat pajak rendah).
2.2.3.3 Pecking Order Theory
Myers dan Majluf (1984) merumuskan teori struktur modal yang disebut
pecking order theory. Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini
menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang
paling disukai. Teori ini mendasarkan diri pada informasi asimetrik (asymmetric
information), suatu istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai
informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko, dan nilai perusahaan)
daripada pemodal publik. Manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak
dari pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan-keputusan keuangan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

yang menyusun berbagai rencana perusahaan, dan sebagainya. Kondisi ini dapat
dilihat dari reaksi harga saham pada waktu manajemen mengumumkan sesuatu
(seperti peningkatan dividen).
Informasi asimetrik ini mempengaruhi pilihan antara sumber dana internal
(yaitu dana dari hasil operasi perusahaan) ataukah eksternal, dan antara penerbitan
hutang baru ataukah ekuitas baru. Sesuai dengan teori ini, maka investasi akan
dibiayai dengan dana internal terlebih dahulu (yaitu laba ditahan), kemudian baru
diikuti oleh penerbitan hutang baru, dan akhirnya dengan penerbitan ekuitas baru.
Secara ringkas, teori pecking order tersebut menyatakan sebagai berikut
(Husnan dan Pudjiastuti, 2002) :
1. Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal.
2. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian dividen dengan
kesempatan investasi yang dihadapi, dan berupaya untuk tidak melakukan
perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar.
3. Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang
diperoleh mengakibatkan dana internal kadang-kadang berlebih ataupun
kurang untuk investasi.
4. Apabila pendanaan eksternal diperlukan,

maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Penerbitan
sekuritas akan dimulai dari penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang
dapat dikonversikan menjadi modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan
saham baru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Sesuai dengan teori ini, tidak ada target rasio hutang karena ada dua jenis
modal sendiri yang preferensinya berbeda, yaitu laba ditahan (dipilih lebih dulu)
dan penerbitan saham baru (dipilih paling akhir). Rasio hutang setiap perusahaan
akan dipengaruhi oleh kebutuhan dana untuk investasi.
Pengamatan terhadap beberapa perusahaan di BEI menunjukkan bahwa
penggunaan modal sendiri yang sebesar-besarnya juga dipandang bukan
keputusan yang terbaik karena akan membayar pajak penghasilan yang sangat
besar. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan juga menganut
balancing theories. Sebaliknya, kecenderungan perusahaan untuk memilih
pendanaan

internal

jika

dihadapkan

pada

kesempatan

investasi

yang

menguntungkan, sehingga pembayaran dividen dijadikan variabel pasif,
menunjukkan pecking order theory.
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
2.2.4.1 Pajak
Menurut brigham dan houston (2006 : 43 ) bunga adalah beban yang
menjadi pengurang pajak, dan pengurang pajak adalah hal yang sangat berharga
bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi
tarif pajak sebuah perusahaan, semakin besar manfaat yang di peroleh dari hutang.
Keuntungan penggunaan hutang di dalam suatu perusahaan adalah pajak, karena
beban bunga yang dibayarkan perusahaan merupakan pengurangan pajak. Hal
inilah yang menjadi alasan utama penggunaan hutang dalam perusahaan, sehingga
menurunkan biaya hutang yang sesungguhnya dan meninggikan nilai perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Kenaikan nilai perusahaan terjadi karena pembayaran bunga atas hutang
merupakan pengurang pajak. Oleh karena itu laba operasi yang mangalir kepada
investor menjadi semakin besar.
Trade Off Theory berasumsi bahwa struktur modal suatu perusahaan
ditentukan dengan mempertimbangkan manfaat pengurangan pajak ketika hutang
meningkat di satu sisi dan meningkatnya agency cost ketika hutang meningkat
pada sisi yang lain. Ketika manfaat pengurangan pajak masih lebih tinggi
dibanding dengan perkiraan agency cost maka perusahaan dapat meningkatkan
hutangnya. Sebaliknya, jika manfaat pengurang pajak lebih rendah dibanding
agency cost, maka perusahaan harus mengurangi peningkatan hutangnya.
Dalam keadaan ada pajak, MM berpendapat bahwa keputusan pendanaan
menjadi relevan. Hal ini disebabkan oleh karena pada umumnya bunga yang
dibayarkan (karena menggunakan hutang) bisa dipergunakan untuk mengurangi
penghasilan yang dikenakan pajak (bersifat tax deductible). Dengan kata lain,
apabila ada dua perusahaan yang memperoleh laba operasi yang sama, tetapi yang
satu menggunakan hutang dan y

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 22 115

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010

0 10 70

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2014.

0 2 15

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 113

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 76

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005 – 2008.

1 8 93

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 0 16

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005 – 2008 SKRIPSI

0 0 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012

0 0 24