Laporan Akhir VM & SAM Gavi-HSS: Banten, Jawa Barat, Sulawesi selatan, Papua Barat dan Papua.
Laporan Akhir VM & SAM Gavi-HSS
Banten, jawa barat, Sulawesi selatan,
Papua barat dan Papua
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2011
614.47 Ind l
(2)
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI Indonesia.Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Assessment GAVI - HSS 2010-2011 Direktorat
Jenderal Bina Gizi dan KIA : Laporan Akhir VM & GAVI : Banten, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.2011
1. Judul I. VACCINES II. IMUNIZATION III. SOCIAL CONDITION IV. PROGRAM DEVELOPMENT
614.47 Ind l
(3)
KATA PENGANTAR
Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Global Alliance Vaccine and Immunizaion Health System
Strengthening (GAVI-HSS), Pemerintah Daerah Provinsi (Dinas Kesehatan Provinsi) dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota) telah melaksanakan kegiatan Pemetaan Desa/Village
Mapping (VM) dan Pemetaan Sarana Kesehatan Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah/Service Availability
Mapping (SAM) di 5 (lima) Provinsi terpilih, yaitu Banten, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.
Buku ini menyediakan informasi hasil kegiatan VM dan SAM yang telah dilaksanakan selama tahun 2010-2011, didasarkan pada 4 (empat) tujuan GAVI-HSS, yaitu Mobilisasi masyarakat untuk mendukung Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan Imunisasi, Peningkatan kemampuan manajemen petugas kesehatan, Kemitraan dengan Organisasi Non Pemerintah/CSO (Civil Society
Organizaion), dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan Pilot Project tentang mekanisme insenif dan kontraktual tenaga KIA.
Data dan informasi yang tersaji dalam buku ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyusun perencanaan kegiatan maupun arah kebijakan baru dalam upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk imunisasi. Sehingga perencanaan maupun kebijakan yang disusun berdasarkan permasalahan serat data dan informasi yang ada di lapangan.
Direktur Jendral Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI
Dr. dr. SLAMET RIYADI YUWONO, DTM&H. MARS NIP. 195305231980031006
(4)
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ... .. i
Datar Isi ... ii
Datar Singkatan dan Isilah ... vi
LAPORAN AKHIR VM & SAM GAVI PROVINSI BANTEN ... 1
• Latar Belakang ... 2
• Tujuan ... 3
• Metode ... 4
• Keterbatasan ... 5
• Ketenagaan Kesehatan di Tingkat Desa ... 6
• Mobilisasi Masyarakat ... 11
Pelayanan KIA & Imunisasi Puskesmas ... 18
• Letak dan Tipe Puskesmas ... 19
• Kesimpulan ... 35
(5)
LAPORAN AKHIR VM & SAM GAVI PROVINSI JAWA BARAT ... 38
• Pendahuluan ... 39
• Hasil Survey VM dan SAM ... 41
• Ketenagaan Kesehatan Di Tingkat Desa ... 42
• Mobilisasi Masyarakat... 47
Pelayanan KIA & Imunisasi Puskesmas ... 55
• Peta Letak Puskesmas dan RSUD ... 56
• Kesimpulan ... 69
• Rekomendasi ... 70
LAPORAN AKHIR VM & SAM GAVI PROVINSI SULAWESI SELATAN ... 71
• Pendahuluan ... 72
• Tujuan dan Metode ... 73
• Ketenagaan Kesehatan Di Tingkat Desa ... 74
(6)
Pelayanan KIA & Imunisasi Puskesmas ... 84
• Peta Distribusi Puskesmas Propinsi Sulawesi Selatan ... 87
• Temuan Kualitaif terkait Pelaihan Manajemen Puskesmas dan Lokakarya Mini di Sulawesi Selatan, 2010 ... 101
• Kesimpulan ... 103
• Rekomendasi ... 105
LAPORAN AKHIR VM & SAM GAVI PROVINSI PAPUA BARAT ... 106
• Wilayah Survey Papua Barat ... 107
• Ketenagaan Kesehatan di Tingkat Desa ... 108
• Mobilisasi Masyarakat... 113
Pelayanan KIA & Imunisasi Puskesmas ... 120
• Peta Distribusi Puskesmas dan Rumah Sakit Di Kab. Manokwari ... 121
• Peta Puskesmas dan Rumah Sakit Di Kota Sorong Papua Barat ... 122
• Keterbatasan Studi ... 135
• Kesimpulan ... 136
(7)
LAPORAN AKHIR VM & SAM GAVI PROVINSI PAPUA ... 142
• Ketenagaan Kesehatan di Tingkat Desa ... 143
• Mobilisasi Masyarakat... 148
Pelayanan KIA & Imunisasi Puskesmas ... 155
• Peta Jangkauan Puskesmas dan Rumah Sakit Di Kab. Biak Numfor ... 156
• Peta Jangkauan Puskesmas dan Rumah Sakit Di Kab. Supiori ... 157
• Peta Jangkauan Puskesmas dan Rumah Sakit Di Kota Jayapura ... 158
• Keterbatasan Studi ... 172
• Kesimpulan ... 174
(8)
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
ADD : Anggaran Dana Daerah
AFP non Polio : Accute Flaccid Paralysis non Polio
AMP : Audit Maternal Perinatal
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
BCG : Bacillus Calmete Guerin CSO : Civil Society Organizaion
D1 : Diploma satu
D2 : Diploma Dua
D3 : Diploma Tiga
D4 : Diploma Empat
Dinkes : Dinas Kesehatan
Dll : Dan Lain lain
DPT : Diteri Pertusis Tetanus
GAVI : Global Alliance for Vaccines and Immunizaion HB 0 : Hepaiis B 0 (nol)
HSS : Health System Strengthening
Kab. : Kabupaten
Kepmenkes : Keputusan Menteri Kesehatan
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KLB : Kejadian Luar Biasa
Kt. : Kota
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
(9)
Monev : Monitoring dan Evaluasi
MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit
Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Otsus : Otonomi Khusus
P4K : Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi
PD3I : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
Pemkab : Pemerintah Kabupaten
Pemkot : Pemerintah Kota
Perda : Peraturan Daerah
PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Polindes : Pondok Bersalin Desa
PONED : Pelayanan Obstetri, Neonatologi, dan Emergensi Dasar Poskesdes : Pos Kesehatan Desa
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu : Puskesmas Pembantu
RR : Reporing and Recording
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
S1 : Strata Satu
S2 : Strata Dua
SAM : Service Availabillity Mapping
TT : Tetanus Toxoid
UKBM : Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(10)
LAPORAN AKHIR
VM & SAM
(11)
LAPORAN AKHIR
(12)
Latar Belakang
Imunisasi, program
KIA merupakan salah
satu prioritas utama
pembangunan kesehatan
di Indonesia
Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
Kepmenkes nomor
828/Menkes/SK/IX/2008.
Dukungan masyarakat,
Kapasitas petugas,
Kemitraan, Kinerja
pelayanan
Cakupan Pelayanan
Kesehatan Dasar :
KIA dan Imunisasi
(13)
Tujuan
Tujuan peneliian ini untuk menilai dan mendapatkan
gambaran dasar :
1. Kegiatan gerakan/mobilisasi masyarakat
2. Pengelolaan program KIA dan imunisasi di Puskesmas
terpilih
3. Ketersediaan sarana yang berkaitan dengan KIA
4. Imunisasi di Provinsi Banten
(14)
Metode
1.
Kuanitaif
untuk memperoleh informasi kegiatan
masyarakat dlm program KIA dan imunisasi dengan
menggunakan kuesioner di 1532 Desa, 206 Puskesmas
dan 7 Rumah sakit milik Pemkab/Pemkot.
2.
Kualitaif
untuk memperoleh informasi secara
mendalam melalui wawancara
(indepth interview)
(15)
Keterbatasan Studi
1. Persepsi yang berbeda antara enumerator dengan
responden terhadap beberapa isilah dalam
quesioner.
2. Perbedaan persepsi responden pada proses pengisian
(16)
Ketenagaan Kesehatan Di Tingkat Desa
1. 92,3% desa memiliki bidan desa dan 80,8% diantaranya
menetap di desa tersebut.
2. Sekitar 85% bidan desa sudah D3, dan hanya sekitar
10% yang masih D1.
3. Kurang dari 50% puskesmas yang memiliki dokter
untuk pelayanan KIA, dan kurang dari 25% perawat
yang memberi pelayanan KIA.
(17)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa/Kelurahan yang Memiliki Bidan Desa
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
99.1 97.4 97.8 98.1
9.6
100 100 100
92.3
76.6 77.6 79.1
87.7
6.7
67.4
80.3
72.9
80.8
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kt.
Tangerang
Kt. Cilegon Kt. Serang Kt. Tangsel BANTEN
(18)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Tingkat Pendidikan Bidan Desa/Kelurahan
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
(19)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Tenaga Kesehatan Lain yang Melayani KIA
di Desa/Kelurahan per Kabupaten/Kota
1
1
.3
8
7
.1
4
3
0
.5
5
1
1
.9
0
4
2
.3
1
4
8
.8
4
2
3
.0
8
5
2
.3
8
1
8
.8
7
3
7
.4
3
4
1
.6
7
4
6
.1
8
2
4
.1
2
6
.7
3
2
5
.5
8
3
2
.3
1
3
5
.7
1
3
4
.5
0
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota
Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang Kota
Tangerang Selatan
Banten
(20)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Bidan Desa Memperoleh Pelaihan Imunisasi, MTBS
dan Sosialisasi P4K per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
1
4
.5
1
5
.9
2
0
.1 1
3
.6
3
9
.4 3
2
.6
1
0
.6
2
9
.2
1
8
.2
5
7
6
0
4
1
.4
5
5
.7
3
6
.5
6
0
.5
4
7
3
3
.3
5
2
.4
7
7
.4
2
8
.2
6
1
.9
8
5
.1
4
1
.3
8
8
.4
5
0
7
2
.9
6
2
.1
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kt.
Tangerang
Kt. Cilegon Kt. Serang Kt. Tangsel BANTEN
(21)
MOBILISASI MASYARAKAT
1.
Posyandu
Rata-rata iap desa memiliki 6 – 7 posyandu. Hampir seluruh
posyandu adalah posyandu akif, dengan rata-rata 4 - 5 orang
kader berparisipasi. Ada 1 desa yang idak memiliki posyandu.
2.
Pendataan sasaran KIA dan Imunisasi
Hampir seluruh desa telah menggunakan buku KIA (88,8%).
3.
Musyawarah Masyarakat Desa
MMD belum dilaksanakan secara ruin iap bulan, hanya
sekitar 35,3% yang melakukan secara ruin.
4.
Pembiayaan KIA dan Imunisasi
Hampir 82,1% desa membahas KIA dalam musrenbangnya
dan separuh diantaranya mengalokasikan dana untuk kegiatan
KIA dan imunisasi.
(22)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa yang Melakukan Pendataan Ibu Hamil, Bayi, dan Anak Balita
per Kabupaten/Kota di Propinsi Banten, tahun 2010
7
7
.2
7
7
.6
7
8
.8
6
5
.2
9
9
9
3
9
5
.5
9
5
.8 95.7
9
7
.9
1
0
0 98.2 99.4 100
9
3
1
0
0 97.9 98.7
97
.9
10
0 98
.2 99.4
10
0
93
10
0 97
.9 98.7
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota
Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
Kota Tangsel
BANTEN
(23)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa yang Ibu Hamil Mendapatkan Buku KIA Siker P4K
per Kabupaten/Kota di Propinsi Banten, 2010
74 77.1
80.9
84.2
87.9 88.8 90.7
94.4 96.7
0 20 40 60 80 100
Kota Tangerang
Kota Tangsel
Kab. Tangerang
Kab. Serang Kota
Serang
BANTEN Kota
Cilegon
Kab. Lebak Kab.
Pandeglang
(24)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa/Kelurahan yang Ruin Melakukan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) Seiap Bulan Per Kabupaten/Kota di Propinsi Banten
10.3
30.3 30.4 31.8
35.3
46
53.5
82.7
93.8
0 20 40 60 80 100
Kab. Lebak Kab.
Pandeglang
Kab. Serang Kota
Serang
BANTEN Kab.
Tangerang
Kota Cilegon
Kota Tangerang
Kota Tangsel
(25)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa/Kelurahan yang membahas KIA dan Anggaran KIA di Musrenbang
Desa/Kelurahan per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
8
1
.6
7
1
.2
8
4
.5 83.9
9
7
.1 9
3
7
5
.8
1
0
0
8
2
.1
5
6
.7
3
4
.1
5
3
.6
5
7
.9
3
7
.5
5
3
.3
2
5
.8
8
7
.5
4
9
.7
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota
Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
Kota Tangsel
BANTEN
(26)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Sumber Anggaran KIA di Tingkat Desa/Kelurahan
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
0 20 40 60 80 100
Kota Tangerang
Kota Tangsel
Tangerang Serang Kota
Serang
BANTEN Kota
Cilegon
Lebak Pandeglang
(27)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa yang memiliki Dana Operasional Posyandu
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
35
53.8
37.8
24.4
99
34.9
9.1
93.8
42.6
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kt.
Tangerang
(28)
PELAYANAN KIA
DAN
(29)
(30)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa/Kelurahan yang Memiliki Fasilitas Kesehatan
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
27.6
21.8 21.9
31
1.9
65.1
13.6 12.5
34
9.5
6.2
19.1
21.5
0
44.2
10.6
8.3
13.3
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota
Tangerang
Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangsel BANTEN
(31)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Klasiikasi Puskesmas Berdasarkan Perda Kabupaten/Kota
di Propinsi Banten, 2010
(32)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Kunjungan Neonatus di Puskesmas per Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2010
92.6
97.5 98.54 100 100 100 100 100
0 20 40 60 80 100
Serang Lebak BANT EN Kota
Tangerang
Kota Tangsel Tangerang Kota Cilegon Pandeglang
(33)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Per Kabupaten/Kota
di Propinsi Banten, 2010
92.6
97.5 98.5 100 100 100 100 100 100
0 20 40 60 80 100
Serang Lebak BANTEN Pandeglang Tangerang Kota
Cilegon
Kota Serang
Kota Tangerang
Kota Tangsel
(34)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Persalinan Normal di Puskesmas
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
6.7
58.3 60.5
73.8 75
96.3 97.2 100
0 20 40 60 80 100
Kota Tangerang
Kota Tangsel Tangerang BANT EN Kota Cilegon Serang Pandeglang Lebak
Persentase Pelayanan Persalinan Normal di Puskesmas
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
(35)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Persalinan oleh Nakes
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
60.16
66.14
72.52 73.8 74.1
81.9 82.5 83.03
91.33
0 20 40 60 80 100
Lebak Padeglang Serang Kota
Serang
BANTEN Tangerang Kota
Cilegon
Kota Tangerang
Kota Tangsel
Persentase Pelayanan Persalinan oleh Nakes
per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
(36)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Kunjungan Bayi di Puskesmas
per Kabupaten/Kota di Propinsi Banten, 2010
92.6
97.5 98.5 100 100 100 100 100 100
0 20 40 60 80 100
Serang Lebak BANTEN Pandeglang Tangerang Kota
Cilegon
Kota Serang
Kota Tangerang
Kota Tangsel
(37)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Imunisasi HB0 di Puskesmas
Per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
91.7 93
96.3 96.7 97 100 100 100
0 20 40 60 80 100
Kota Tangsel Tangerang Serang Kota
Tangerang
(38)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Ketersediaan & Keberfungsian Refrigerator
per Puskesmas di Kab/Kota Propinsi Banten Tahun 2010
91
.1
8
79
.4
9
97
.7
3 92
.5
9
10
0 100
88
.8
9
10
0
92
.5
4
93
.5
5
96
.7
7 93.0
2
10
0 100
85
.7
1
10
0 100 96
.2
4
0 20 40 60 80 100
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang
Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangerang
Selatan
Banten
Sumber : Survey GAVI-HSS, 2010
di Kab/Kota Propinsi Banten Tahun 2010
(39)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Ketersediaan Sarana Imunisasi di Puskesmas di Provinsi Banten, 2010
Sarana Imunisasi Jumlah
Jumlah puskesmas dengan kondisi sarana imunisasi baik dan tidak baik
Baik/berfungsi Tidak baik/tidak berfungsi
n % n % n %
Jumlah puskesmas yang memiliki cool pack 206 100 202 98.5 3 1.5
Jumlah puskesmas yang memiliki alat suntik 206 100 203 99 2 1
Jumlah puskesmas yang memiliki refrigerator 186 92.54 179 96.24 7 3.76 Jumlah puskesmas yang memiliki vaccine carrier/termos 205 99.5 201 98 4 2 Jumlah puskesmas yang memiliki safety box 201 97.6 198 98.5 3 1.5 Jumlah puskesmas yang memiliki wastafel 132 64.1 126 95.45 6 4.5
Jumlah puskesmas yang memiliki genset 63 30.6 60 95.2 3 4.8
Jumlah puskesmas yang memiliki poster/iklan layanan masyarakat 195 94.7 187 95.9 8 4
Jumlah puskesmas yang memiliki termostat 177 85 174 98.3 3 1.7
Jumlah puskesmas yang memiliki lembar pemantauan suhu 204 99 200 98.5 3 1.5 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin HbO 203 98.5 201 98.5 2 0.98 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin DPT 203 98.5 202 99.5 1 0.5 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin polio 201 97.6 199 99 2 1 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin campak 205 99.5 204 99.5 1 0.5 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin BCG 200 97.1 198 99 2 1 Jumlah puskesmas yang memiliki stok format RR 187 90.8 185 98.9 2 1.1
(40)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Cakupan DPT 3 per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010
79.13 80.74
88.16 90.05 91.68
93 93.73 95.27
103.75
0 20 40 60 80 100 120
Lebak Pandeglang BANTEN Tangerang Serang Kota
Serang
Kota Tangsel
Kota Tangerang
Kota Cilegon
(41)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Cakupan Campak
per Kabupaten/Kota di Propinsi Banten, 2010
78.68 80.18
87.77 89.82
92.04 93.8 95.18
95.89 99.25
0 20 40 60 80 100
Lebak Pandeglang BANTEN Tangerang Serang Kota
Tangerang
Kota Tangsel
Kota Serang
Kota Cilegon
(42)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
di Puskesmas se Provinsi Banten, 2010
1
82
54
85
37
6
265
4 4
18
10
28
0 50 100 150 200 250 300
Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota
Tangerang
Kota Cilegon Kota Serang Kota
Tangerang Selatan
Banten
(43)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
di Puskesmas se Provinsi Banten, 2010
Kabupaten/Kota PD3I
Campak Difteri Pertusis Tetanus Hepatitis B AFP Non Polio
Pandeglang 1 0 0 0 0 0
Lebak 82 0 0 1 0 18
Tangerang 54 1 0 1 0 0
Serang 85 0 0 0 0 0
Kota Tangerang 0 0 0 0 0 0
Kota Cilegon 37 0 0 0 4 10
Kota Serang 6 1 0 0 0 0
Kota Tangerang Selatan 0 0 0 0 0 0
(44)
Temuan Kualitaif terkait Pelaihan Manajemen
Puskesmas dan Lokakarya Mini di Banten, 2010
Kegiatan Lokakarya bulanan adalah hal ruin
“Yang pertama kita ada rapat ruin dengan kepala puskesmas itu satu bulan
satu kali, dan dihadiri oleh seluruh bidang. Kalau tadi kan lingkup dinas
kesehatan. Kemudian ada juga kegiatan ruin yaitu rapat mingguan. Rapat
mingguan itu mengevaluasi seiap minggu.”
Beberapa kegiatan terus dilakukan seperi pelaihan manajemen KIA dan
Imunisasi (buku KIA, dan pelaihan AMP dan monev).
Ada manajer dari Dinkes yang beranggapan bahwa frekuensi pelaihan yang
terlalu sering mengganggu kinerja manajemen.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap indikator pening dalam KIA
(45)
Kesimpulan
•
Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan dalam berbagai
program di Provinsi banten diantaranya cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan imunisasi campak
bukan hanya persoalan logisik dan tenaga, namun juga
dipengaruhi oleh akses yang sulit dengan kecenderungan
rendahnya cakupan ada di wilayah Kab. Lebak, Pandeglang
dan Serang.
•
Pembenahan prasarana dan tenaga perlu diiringi dengan
perbaikan manajemen dan tenaga, termasuk penempatan
bidan desa harus disertai dengan bekal kompetensi yang
cukup.
(46)
Kesimpulan
• Sumber anggaran KIA sangat inggi variasinya antar
kabupaten-kota, dengan kecenderungan angka rendah
ada di kabupaten. Selain itu peran CSO juga sangat
diperlukan dalam peningkatan kesehatan masyarakat,
namun kontribusi CSO yang ada di Banten belum merata.
• Masyarakat yang inggal didaerah sulit, cenderung
melakukan mekanisme solusi melalui peran sendiri seperi
pembentukan kelompok donor darah.
•
Pendataan dan analisa secara sederhana cenderung
rendah di kabupaten wilayah selatan dan inggi di kota
yang dekat dengan ibu kota.
(47)
Rekomendasi
•
Perlu dipikirkan satu program untuk pemerataan
distribusi pelaihan kepada nakes
• Pelaihan manajemen yang ada harus diiringi dengan
monev berkesinambungan
•
Perlu peningkatan dukungan keuangan di daerah untuk
program imunisasi dan KIA , terutama di desa yg idak
memiliki posyandu
•
Kebijakan dalam hal pengadaan sarana dan prasarana
(48)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
LAPORAN AKHIR
(49)
•
Kecenderungan menurunnya cakupan imunisasi dan
munculnya kembali PD3I
•
Perlunya penanganan terhadap masalah-masalah yang
bersifat sistemik.
•
Perlunya penguatan sistem kesehatan, revitalisasi
Posyandu, integrasi lintas program (eg. imunisasi
dengan KIA) dan lain-lain.
•
Dukungan penguatan sistem kesehatan oleh GAVI
alliance (GAVI HSS).
Pendahuluan
(50)
Tujuan kegiatan
menilai dan mendapatkan gambaran
dasar
(1) kegiatan mobilisasi masyarakat;
(2) pengelolaan program KIA dan imunisasi
(3) ketersediaan sarana yang berkaitan dengan KIA dan
imunisasi
Mixed Method (Jawa Barat)
• Survey: (a) 5893 Desa (b) 1038 Puskesmas dan (c) 30
RS pada 26 kabupaten/kota
• Interview: 26 Dinkes, 26 Puskesmas, 26 Bidan Desa,
26 Kader, 26 Perangkat Desa
Pendahuluan
(51)
HASIL SURVEY
VM & SAM
(52)
•
97,5 % desa yang disurvei memiliki bidan
desa dan 87,7% diantaranya menetap di desa
tersebut.
•
Bidan desa yang sudah D3 sebanyak 82,7%.
•
49,78 % desa memiliki tenaga kesehatan selain
bidan yang memberi pelayanan KIA
• 51,4% Bidan pernah mendapat pelaihan
imunisasi
KETENAGAAN KESEHATAN DI TINGKAT DESA
(53)
L a p o ra n Akh ir V M & S AM G A V I 4 3 Su mb er : S ur ve i G av i-H SS , 2 01 0
P
e
rs
e
n
ta
si
D
e
sa
/K
e
lu
ra
h
a
n
y
a
n
g
Me
m
ili
ki
B
id
a
n
D
e
sa
p
e
r K
a
b
u
p
a
te
n
/K
o
ta
d
i P
ro
v
in
si
Ja
w
a
B
a
ra
t,
2
0
1
0
p
e
r
K
a
b
u
p
a
te
n
/K
o
ta
d
i
P
r
o
v
in
s
i
J
a
w
a
B
a
r
a
t,
2
0
1
0
50.00 79.37 91.18 93.33 94.04 95.71 96.81 97.09 97.33 97.51 98.13 98.33 98.55 98.57 98.64 98.83 99.06 99.37 99.40 99.43 99.68 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 39.29 49.21 22.06 87.27 83.44 90.86 88.03 84.73 81.82 87.77 86.18 92.22 86.96 90.32 92.64 73.36 96.46 85.71 97.01 97.44 97.09 97.92 18.18 100.00 0.00 100.00 98.020 20 40 60 80
1 0 0 Kt. Bekasi Kt. Depok Kt. Bogor Bandung Barat Kt. Bandung Ciamis Kuningan Bandung Bekasi JAWA BARAT Garut Cianjur Kt. Tasikmalaya Sumedang Sukabumi Bogor Cirebon Indramayu Majalengka Tasikmalaya Karawang Purwakarta Kt. Sukabumi Kt. Cirebon Kt. Cimahi Kt. Banjar Subang a d a B id a n D e s a B id a n M e n e ta p d i d e s a
(54)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Tingkat Pendidikan Bidan Desa/Kelurahan
di Provinsi Jawa Barat, 2010
(55)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Tenaga Kesehatan Lain (Dokter dan Perawat)
(56)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Bidan Desa Memperoleh Pelaihan Imunisasi, MTBS dan P4K
(57)
MOBILISASI MASYARAKAT
•
Posyandu
Seluruh desa di Jawa Barat memiliki posyandu. Rata-rata iap desa memiliki
8-9 posyandu yang tersebar pada seluruh desa survey. Rata-rata 89% adalah
posyandu akif; dengan rata-rata 5-6 orang kader berparisipasi.
•
Pendataan sasaran KIA dan Imunisasi
Kader berparisipasi akif di hampir seluruh desa.
Sekitar 70% desa yang ibu hamil, bayi dan balitanya mendapatkan buku KIA.
•
Musyawarah Masyarakat Desa
42,49 % Desa melaksanakan MMD seiap bulan
•
Pembiayaan KIA dan Imunisasi
48,7 % desa membahas KIA dalam musrenbang
47% desa mengalokasikan dana untuk kegiatan KIA dan imunisasi
(58)
L a p o ra n Akh ir V M & S AM G A V I 4
8 Sumb
er : S ur ve i G av i-H SS , 2 01 0
P
e
rs
e
n
ta
se
D
e
sa
y
a
n
g
Me
la
k
u
k
a
n
P
e
n
d
a
ta
a
n
Ib
u
H
a
m
il,
B
a
y
i,
d
a
n
A
n
a
k
B
a
lit
a
p
e
r K
a
b
u
p
a
te
n
/K
o
ta
d
i P
ro
p
in
si
Ja
w
a
B
a
ra
t,
ta
h
u
n
2
0
1
0
99 99 99 100 100 98 98 99 100 99 99 100 100 99 98 99 99 100 100 100 100 100 97 100 100 100 99 99 100 100 100 99 99 99 99 100 99 99 100 100 99 99 99 99 100 100 100 100 100 97 100 100 100 99 99 99 100 100 99 99 99 98 100 97 98 100 100 99 98 99 99 100 94 100 100 100 97 100 100 100 990 20 40 60 80
1 0 0 Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kt Bogor Kt Sukabumi Kt Bandung Kt Cirebon Kt Bekasi Kt Depok Kt Cimahi Kt Tasikmalaya Kt Banjar JABAR B u m il B a y i B a lita S u m b e r : S u rve i G A V I-H S S, 2 0 1 0
(59)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa yang Ibu Hamil, Bayi, Balita Mendapatkan Buku KIA Siker P4K
(60)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa/Kelurahan yang Ruin Melakukan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) Seiap Bulan Per Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat, 2010
(61)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa/Kelurahan yang membahas KIA di Musrenbang
Desa/Kelurahan per Kabupaten/Kotadi Provinsi Jawa Barat, 2010
(62)
L a p o ra n Akh ir V M & S AM G A V I 5
2 Sumb
er : S ur ve i G av i-H SS , 2 01 0
P
re
se
n
ta
se
D
e
sa
y
a
n
g
m
e
m
b
a
h
a
s A
lo
k
a
si
A
n
g
g
a
ra
n
u
n
tu
k
K
IA
d
a
n
Im
u
n
is
a
si
50.00 79.37 91.18 93.33 94.04 95.71 96.81 97.09 97.33 97.51 98.13 98.33 98.55 98.57 98.64 98.83 99.06 99.37 99.40 99.43 99.68 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 39.29 49.21 22.06 87.27 83.44 90.86 88.03 84.73 81.82 87.77 86.18 92.22 86.96 90.32 92.64 73.36 96.46 85.71 97.01 97.44 97.09 97.92 18.18 100.00 0.00 100.00 98.020 20 40 60 80
1 0 0 Kt. Bekasi Kt. Depok Kt. Bogor Bandung Barat Kt. Bandung Ciamis Kuningan Bandung Bekasi JAWA BARAT Garut Cianjur Kt. Tasikmalaya Sumedang Sukabumi Bogor Cirebon Indramayu Majalengka Tasikmalaya Karawang Purwakarta Kt. Sukabumi Kt. Cirebon Kt. Cimahi Kt. Banjar Subang n D e s a p d i d e s a
(63)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Sumber Anggaran KIA di Tingkat Desa/Kelurahan
per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% B o g o r S u k a b u m i C ia n ju r B a n d u n g G a ru t T a s ik m a la y a C ia m is K u n in g a n C ir e b o n M a ja le n g k a S u m e d a n g In d ra m a y u S u b a n g P u rw a k a rta K a ra w a n g B e k a s i B a n d u n g B a ra t K t B o g o r K t S u k a b u m i K t B a n d u n g K t C ir e b o n K t B e k a s i K t D e p o k K t C im a h i K t T a s ik m a la y a K t B a n ja r J A B A R
(64)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa yang memiliki Dana Operasional Posyandu
per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
(65)
PELAYANAN KIA DAN
IMUNISASI PUSKESMAS
(66)
(67)
L a p o ra n Akh ir V M & S AM G A V I 5 7 Su mb er : S ur ve i G av i-H SS , 2 01 0
P
e
rs
e
n
ta
se
D
e
sa
/K
e
lu
ra
h
a
n
y
a
n
g
Me
m
ili
ki
F
a
sil
it
a
s K
e
se
h
a
ta
n
p
e
r K
a
b
u
p
a
te
n
/K
o
ta
d
i P
ro
v
in
si
Ja
w
a
B
a
ra
t,
2
0
1
0
11 33 32 23 30 40 33 17 17 21 25 22 25 23 20 24 25 40 64 13 55 52 10 27 29 38 25 3 53 8 35 11 38 11 8 32 41 51 17 47 12 16 6 18 3 0 0 5 0 3 0 43 4 22 14 74 26 20 29 47 47 45 65 47 41 58 20 22 23 9 33 4 0 1 0 0 3 0 49 100 360 20 40 60 80
1 0 0 Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Kt Bogor Kt Sukabumi Kt Bandung Kt Cirebon Kt Bekasi Kt Depok Kt Cimahi Kt Tasikmalaya Kt Banjar JABAR Pu s tu P o lin d e s P o s k e s d e s S u m b e r : S u rve i G A V I-H S S, 2 0 1 0
(68)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Klasiikasi Puskesmas Berdasarkan Perda Kabupaten/Kota
(69)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Kunjungan Neonatus di Puskesmas
per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
75
79 80 81 72
82
73
82 83 84
73 76 78 84 79 86 67 84
78 80 85
79 79 90
84 76 79
20 40 60 80 100 B o g o r S u k a b u m i C ia n ju r B a n d u n g G a ru t T a s ik m a la y a C ia m is K u n in g a n C ir e b o n M a ja le n g k a S u m e d a n g In d ra m a y u S u b a n g P u rw a k a rt a K a ra w a n g B e k a s i B a n d u n g B a ra t K t B o g o r K t S u k a b u m i K t B a n d u n g K t C ir e b o n K t B e k a s i K t D e p o k K t C im a h i K t T a s ik m a la y a K t B a n ja r J A B A R
(70)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
Per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
72 77
74 76 73 80
70 79 81
84
74 76 74 84 80 87 63 84 79 71 84 71 73
88 82
75 76
20 40 60 80 100 B o g o r Su k a b u m i C ia n ju r B a n d u n g G a ru t T a s ik m a la y a C ia m is K u n in g a n C ir e b o n M a ja le n g k a S u m e d a n g In d ra m a y u Su b a n g P u rw a k a rt a K a ra w a n g B e k a s i B a n d u n g B a ra t K t B o g o r K t S u k a b u m i K t B a n d u n g K t C ir e b o n K t B e k a s i K t D e p o k K t C im a h i K t T a s ik m a la y a K t B a n ja r J A B A R
(71)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Persalinan Normal di Puskesmas
per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
62
70 74 72 65 66
70 82
79 75
70 70
75 75 77 83
55 80
72 77 78
76 84 88 82 75 73 20 40 60 80 100 B o g o r S u k a b u m i C ia n ju r B a n d u n g G a ru t T a s ik m a la y a C ia m is K u n in g a n C ir e b o n M a ja le n g k a S u m e d a n g In d ra m a y u Su b a n g P u rw a k a rt a K a ra w a n g B e k a s i B a n d u n g B a ra t K t B o g o r K t S u k a b u m i K t B a n d u n g K t C ir e b o n K t B e k a s i K t D e p o k K t C im a h i K t T a s ik m a la y a K t B a n ja r J A B A R
(72)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Kunjungan Bayi di Puskesmas
per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
73 80 78
76 40 72 69 78 76 69 68
76 77 70 74 82 69 86 73 81 80
74 84 77 73 61 73 20 40 60 80 100 B o g o r S u k a b u m i C ia n ju r B a n d u n g G a ru t T a s ik m a la y a C ia m is K u n in g a n C ir e b o n M a ja le n g k a S u m e d a n g In d ra m a y u Su b a n g P u rw a k a rt a K a ra w a n g B e k a s i B a n d u n g B a ra t K t B o g o r K t S u k a b u m i K t B a n d u n g K t C ir e b o n K t B e k a s i K t D e p o k K t C im a h i K t T a s ik m a la y a K t B a n ja r J A B A R
(73)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Persalinan Normal di Puskesmas
per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
70 82 80
75 58 79 69 84 81
79 82 81 82 72 83 75 65 85 78 67 89 82 87 80 82
74 76
0 20 40 60 80 100 B o g o r S u k a b u m i C ia n ju r B a n d u n g G a ru t T a s ik m a la y a C ia m is K u n in g a n C ir e b o n M a ja le n g k a S u m e d a n g In d ra m a y u Su b a n g P u rw a k a rt a K a ra w a n g B e k a s i B a n d u n g B a ra t K t B o g o r K t S u k a b u m i K t B a n d u n g K t C ir e b o n K t B e k a s i K t D e p o k K t C im a h i K t T a s ik m a la y a K t B a n ja r J A B A R
(74)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Pelayanan Imunisasi HB0 di Puskesmas
Per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2010
(75)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Ketersediaan Sarana Imunisasi di Puskesmas
di Provinsi Jawa Barat, 2010
No Sarana Imunisasi
Jumlah puskesmas dengan kondisi sarana imunisasi baik dan idak baik Jumlah Baik/berfungsi Tidak baik/idak berfungsi
n % N % n % 1 Jumlah puskesmas yang memiliki cool pack 956 92,10 928 89,40 28 2,70 3 Jumlah puskesmas yang memiliki alat sunik 952 91,71 936 90,17 15 1,54 4 Jumlah puskesmas yang memiliki refrigerator 728 70,13 690 66,47 40 3,66 5 Jumlah puskesmas yang memiliki vaccine carrier/termos 957 92,20 923 88,92 35 3,28 6 Jumlah puskesmas yang memiliki safety box 879 84,68 854 82,27 25 2,41 7 Jumlah puskesmas yang memiliki wastafel 552 53,18 488 47,01 64 6,17 8 Jumlah puskesmas yang memiliki genset 240 23,12 220 21,19 20 1,93 9 Jumlah puskesmas yang memiliki poster/iklan layanan masyarakat 574 55,30 546 52,60 28 2,70 10 Jumlah puskesmas yang memiliki termostat 118 11,37 111 10,69 7 0,67 11 Jumlah puskesmas yang memiliki lembar pemantauan suhu 323 31,12 308 29,67 15 1,45 12 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin HbO 909 87,57 891 85,84 18 1,73 13 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin DPT 930 89,60 910 87,67 20 1,93 14 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin polio 931 89,69 917 88,34 17 1,35 15 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin campak 939 90,46 918 88,44 20 2,02 16 Jumlah puskesmas yang memiliki stok vaksin BCG 929 89,50 908 87,48 21 2,02 17 Jumlah puskesmas yang memiliki stok format RR 834 80,35 811 78,13 23 2,22
(76)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
No Penyakit Jumlah Puskesmas Jumlah Penderita
1 Campak 32 555
2 Diteri 8 11
3 Pertusis 0 0
4 Tetanus 9 9
5 Hepaiis B 0 0
6 Polio 1 1
TOTAL 44 576
Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (KLB PD3i)
(77)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Cakupan DPT 3 per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Barat, 2010
9
3
.2 92.8 92
.0 91.3 91.1 91.0 89 .3 89.0 88
.3 88.1 88.0
8
7
.8 87.8 87.5 .178 86.8 86.2 85 .3 84
.1 83.8
8
3
.7 83.3 82.9 82.5 81 .8 78
.7 76
.6 0 20 40 60 80 100 K t C im a h i B a n d u n g K u n in g a n K t B o g o r S u k a b u m i K t B e k a s i K t D e p o k P u rw a k a rt a C ir e b o n M a ja le n g k a B e k a s i K a ra w a n g Su b a n g G a ru t C ia n ju r K t T a s ik m a la y a J A B A R In d ra m a y u B o g o r K t B a n ja r T a s ik m a la y a K t C ir e b o n K t S u k a b u m i B a n d u n g B a ra t S u m e d a n g C ia m is K t B a n d u n g
(78)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Cakupan Campak per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Barat, 2010
8
9
.0 88.9 87
.7 87.3 87.2 87.2 85 .5 84.8
8
4
.8 84.7 84
.0 83.8 83.7 82 .6 82.5
8
2
.5 81
.6 81.5 81.3 80 .5 80.4 79
.9 79.8 78 .9 78.8 74
.9 74
.2 0 20 40 60 80 100 K u n in g a n B a n d u n g Su b a n g S u k a b u m i K t D e p o k B e k a s i K a ra w a n g K t B o g o r C ir e b o n M a ja le n g k a K t C im a h i B a n d u n g B a ra t G a ru t J A B A R In d ra m a y u C ia n ju r T a s ik m a la ya P u rw a k a rt a K t B a n ja r K t B e k a s i K t S u k a b u m i S u m e d a n g K t T a s ik m a la ya B o g o r K t C ir e b o n C ia m is K t B a n d u n g
(79)
Kesimpulan
•
Provinsi Jawa Barat memiliki sumberdaya kesehatan
yang relaif cukup
• Akiitas masyarakat cukup mendukung
•
Cakupan program cukup baik
•
Sebaran pelayanan kesehatan belum merata
terutama di wilayah selatan Jawa Barat
•
Sebagian sarana pelayanan kesehatan di beberapa
Puskesmas belum memenuhi standar
(80)
Rekomendasi
•
Peningkatan kualitas sumberdaya kesehatan
• Dukungan dan advokasi untuk pemeliharaan akivitas
masyarakat
• Pengembangan Puskesmas (
PONED
, Perawatan)
untuk daerah yang agak sulit terjangkau
•
Pemenuhan sarana untuk meningkatkan kualitas
pelayanan
• Perhaian/ pendekatan khusus pada
(81)
LAPORAN AKHIR
VM & SAM GAVI SULAWESI
SELATAN
(82)
Pendahuluan
Pemerintah Indonesia berkomitmen menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama dalam
hal cakupan pelayanan kesehatan dasar, seperi cakupan
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) maupun Vaksinasi dan
Imunisasi, dan di seluruh wilayah Indonesia harus
memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagaimana
yang tertuang dalam Kepmenkes nomor 828/Menkes/
SK/IX/2008.
(83)
Tujuan & Metode
•
Tujuan studi GAVI adalah mendapatkan gambaran dasar dan
menilai kegiatan mobilisasi masyarakat, pengelolaan program
dan ketersediaan sarana yang berkaitan dengan KIA dan
imunisasi di Provinsi Sulawesi Selatan.
•
Studi ini bersifat deskripif analiik dimana data yang
digunakan adalah data kuanitaif yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan narasumber aparat desa, bidan desa, dan
kader posyandu. Selain itu dilakukan pula
indepth interview
dengan narasumber pihak Dinas Kesehatan Kabupaten, aparat
desa, dan bidan desa serta dilakukan
mapping
dan observasi/
(84)
Ketenagaan Kesehatan di Tingkat Desa
•
92% desa memiliki bidan desa dan 66% diantaranya menetap
di desa tersebut.
•
Sekitar 80% bidan desa sudah D3, dan hanya sekitar 10% yang
masih D1.
•
Lebih dari 80% desa, perawat juga memberikan pelayanan
kesehatan, sedangkan dokter hanya sekitar 25%. (teringgi di
kota Makassar, sekitar 70% dokter memberi pelayanan KIA)
•
Lebih dari 50% bidan di desa belum dilaih imunisasi
(85)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan, 2010
Ada 21 kab (87,5%) yang memiliki bindes > 80% , dan hanya 3 kab dibawah 80% dan yg terendah adalah selayar (50%) dengan Gap terbesar pd Makassar dan terkecil Luwu Utara
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Desa/Kelurahan yang Memiliki Bidan Desa
per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan, 2010
(86)
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan, 2010
Sumber : Survei Gavi-HSS, 2010
Persentase Tingkat Pendidikan Bidan Desa/Kelurahan
per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan, 2010
(87)
L a p o ra n Akh ir V M & S AM G A V I 7 7 Su mb er : S ur ve i G av i-H SS , 2 01 0
d
i
D
e
s
a
/K
e
lu
ra
h
a
n
p
e
r
K
a
b
u
p
a
te
n
/K
o
ta
50.0 52.5 71.4 76.5 81.8 84.3 85.1 86.7 87.4 88.9 90.9 91.2 91.2 92.9 93.8 94.0 94.1 94.1 95.0 95.0 96.0 96.4 96.6 100.0 100.0 50.0 78.0 42.9 35.3 18.2 31.4 29.9 26.7 24.6 22.2 22.7 11.8 20.6 7.1 37.5 20.0 29.4 5.9 5.0 7.7 16.0 12.7 3.4 7.1 5.00 20 40 60 80
1 0 0 Parepare Makassar Toraja Utara Palopo Tana Toraja Wajo Bone Luwu Utara SULSEL Maros Jeneponto Sinjai Pinrang Takalar Bantaeng Bulukumba Luwu Luwu Timur Gowa Pangkep Sidrap Enrekang Selayar Barru Soppeng p e ra w a t d o k te r S u m b e r : S u rve i G a vi -H S S, 2 0 1 0
P
e
rs
e
n
ta
se
T
e
n
a
g
a
K
e
se
h
a
ta
n
L
a
in
y
a
n
g
Me
la
y
a
n
i K
IA
d
i D
e
sa
/K
e
lu
ra
h
a
n
p
e
r K
a
b
u
p
a
te
n
/K
o
ta
(1)
Kesimpulan
dan
(2)
Kesimpulan
1. Kegiatan Mobilisasi Masyarakat :₋ Keberadaan bidan desa hanya 69% dan hanya 33% desa yang ada bidan menetap atau
inggal
₋ Desa yang memiliki tenaga kesehatan selain Bidan (dokter dan perawat) yang melakukan
pelayanan KIA sebesar 28%.
₋ Beberapa Bidan di desa pernah mengikui pelaihan MTBS (32,09%), pelaihan Imunisasi (41,79) dan pelaihan P4K (50%).
₋ Masih banyak desa/kelurahan yang idak memiliki kemitraan antara bidan dan dukun bayi, terbesar di Kabupaten Supiori (89,5%) dan Kota Jayapura (71.8%) serta Kabupaten Biak Numfor (33.5%),
₋ Desa yang telah menjadi Desa Siaga baru mencapai 14.93%.
₋ Hanya Kabupaten Biak Numfor saja yang memiliki Poskesdes (32%).
₋ Terdapat desa/kelurahan membahas masalah KIA dalam Musrenbang Desa/Kelurahan
(50%) dan desa/kelurahan yang mengalokasikan anggaran untuk kegiatan KIA sebesar 53%. ₋ Sebagian besar anggaran desa untuk kegiatan KIA bersumber dari PNPM (71.13%).
(3)
2. Issue Manajemen Puskesmas :
₋ Di Kabupaten Supiori ada 1 Puskesmas, Kabupaten Biak Numfor ada 2 Puskesmas dan Kota Jayapura ada 7 Puskesmas yang idak mempunyai tenaga kesehatan yang khusus
memberikan pelayanan imunisasi.
₋ Puskesmas memiliki tenaga kesehatan yang telah dilaih manajemen Puskesmas, di Kabupaten Biak numfor (75%), Kabupaten Supiori (80%) dan Kota Jayapura (80%).
₋ Masih banyak Puskesmas yang belum memiliki satupun tenaga kesehatan yang telah dilaih injecion/vaksinator. Kabupaten Biak Numfor ada 8 Puskesmas, Kabupaten Supiori ada 4
Puskesmas dan Kota Jayapura ada 5 Puskesmas.
₋ Puskesmas yang belum memiliki satupun tenaga kesehatan yang telah dilaih pengelola imunisasi di Kabupaten Biak Numfor ada 2 Puskesmas, Kabupaten Supiori ada 2 Puskesmas
dan Kota Jayapura ada 3 Puskesmas.
₋ Peralatan yang paling banyak idak dimiliki oleh Puskesmas adalah Refrigerator. Kabupaten Supiori dimana seluruh Puskesmasnya idak dialiri listrik namun hanya 1 Puskesmas yang mempunyai genset yang berfungsi baik.
₋ Cakupan imunisasi BCG dan cakupan kunjungan neonatus pertama yang hasilnya dibawah
(4)
3. Issue Manajemen Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan :
₋ Rumah Sakit Biak Numfor idak menyelenggarakan pelayanan imunisasi TT bumil, DPT dan imunisasi campak, juga idak menyediakan buku KIA untuk diberikan kepada ibu hamil, bayi
dan anak balita.
₋ Peran dari lembaga CSO/LSM belum opimal dilakukan, terutama di Kabupaten Supiori
dimana lembaga-lembaga tersebut belum ada di Kabupaten Supiori dan selama ini masih
menginduk di Kabupaten Biak Numfor.
(5)
Rekomendasi
•
Dinas Kesehatan Provinsi :
₋
Melakukan terobosan baru untuk pengangkatan tenaga kesehatan asli
dari daerah tersebut atau
“contracing out”
dengan pihak swasta dalam
mengisi kekosongan tenaga kesehatan
₋
Perlu adanya kebijakan khusus untuk peningkatan insenif termasuk
asuransi di daerah sulit.
₋
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu termasuk
pelaihan tenaga terampil dan meningkatkan dana operasional.
₋
Mendorong peningkatan perilaku hidup sehat di masyarakat dengan
meningkatkan parisipasi masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak
melalui pendampingan dari perguruan inggi setempat.
₋
Pemerataan tenaga terlaih di seiap Puskesmas/rumah sakit, termasuk
dalam pemilihan tenaga yang akan dilaih, sebaiknya bukan tenaga yang
akan dimutasi.
(6)