BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Peranan Pemerintah Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur (Studi Pada Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang multi dimensi secara pengelolaannya

  melibatkan segenap aparat pemerintahan, baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah bahkan sampai ditingkat desa. Pemerintahan desa merupakan basis pemerintahan terendah dalam struktur Pemerintahan Indonesia yang sangat menentukan bagi berhasilnya ikhtiar dalam pembangunan nasional yang menyeluruh, maka tepatlah kiranya jika wilayah desa menjadi sasaran penyelenggaraan aktifitas pemerintahan dan pembangunan. Hal tersebut terkait juga dengan begitu banyaknya program dan kegiatan yang dirancang oleh pemerintah untuk pembangunan desa.

  Pembangunan desa merupakan upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Namun jika kita melihat pada pembangunan desa dan kota, ada kesenjangan di antara keduanya. Dimana, tingkat pembangunan wilayah di antara keduanya menunjukan bahwa kawasan perdesaan masih relatif tertinggal jika dibandingkan dengan perkotaan. Untuk menyelesaikan kesenjangan itu pemerintah telah menggalakan kegiatan pembangunan yang lebih demokratis sebagai upaya dalam mendukung pembangunan yang merata. Pemerintah pusat menggerakan pembangunan di desa sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang tentang desa. Dimana pemerintah pusat telah memberikan wewenang kepada daerah desa untuk lebih menentukan nasib pembangunan desa itu sendiri. Maksud dan tujuan Undang-undang tersebut adalah menciptakan pemerataan pembangunan nasional dalam mengatasi kesenjangan antar daerah, karena dengan pembangunan daerah itulah yang akan dapat menjangkau pelosok negeri.

  Dalam pembangunan desa, Peratruan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pedoman pembangunan desa adalah acuan yang digunakan untuk pemerintahan desa sebagai untuk perealisasian pembangunan.

  Pembangunan di desa meliputi Pembangunan fisik maupun nonfisik. Pembangunan fisik sendiri adalah pembanguan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat atau pembangunan yang tampak oleh mata seperti pembangunan infrastruktur. Pembangunan Infrastruktur merupakan proses penciptaan sebuah sistem fasilitas publik, yang bersifat fundamental dan di tujukan kepada masyarakat atau khalayak ramai untuk melayani dan memudahkan masyarakat (Hudson, et al: 1997). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang pedoman pembangunan desa dalam pasal 1 ayat 11 dan 12 disebutkan bahwa perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dengan melibatkan badan permusyawaratan desa dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa. Pembangunan partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan oleh Kepala Desa dengan mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial. Jadi jelaslah bahwa pembangunan wilayah desa dituntut untuk melibatkan partisipasi masyarakat. Maka tepatlah jika aparatur pemerintah desa hendaknya memiliki kemampuan yang optimal dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pembangunan. Dalam pelaksanaan tugas dalam menyelenggarakan pembangunan, pemerintah desa juga dituntut untuk mengelolanya berdasarkan asas transparansi, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

  Proses tahap rencana pembangunan atau yang sering disebut dengan RPJM desa sampai tahap pelaksanaan hingga evaluasi pembangunan infrastruktur desa, juga harus melibatkan banyak pihak dalam setiap tahap nya. Semua tahapan dilakukan melalui serangkaian forum musyawarah dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan di wilayah setempat. Unsur pelaku pembangunan infrastruktur desa meliputi banyak elemen-elemen antara lain seperti warga masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan desa, aparatur pemerintah desa dan institusi lain yang terkait khusus dalam pelaksanaan tugas dalam menyelenggarakan pembangunan.

  Peranan pemerintah desa serta kesediaan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Infrastruktur pada Desa Limau Manis pun menjadi hal yang cukup menarik bagi peneliti. Desa yang merupakan salah satu desa pada Kecamatan Tanjung Morawa ini bertempat pada Kabupaten Deli Serdang. Tanjung Morawa merupakan tempat pusat industri di Deli Serdang di mana, banyak berdiri nya pabrik-pabrik industri. Tidak terkecuali pada Desa Limau Manis pun ikut sendiri melahirkan banyak dampak yang bersifat positif maupun bersifat negatif bagi Desa Limau Manis sendiri, salah satunya ialah banyak tenaga kerja yang mayoritas masyarakat desa bisa yang terserap sebagai mata pencaharian masyarkat, dampak positif lain pembangunan infrastruktur desa tidak hanya disokong oleh anggaran belanja desa melainkan ada pihak swasta yang bersedia menjadi mitra pemerintah desa sendiri dalam memajukan Desa Limau Manis Namun, dampak negatif juga tidak bisa di hindari seperti infrastruktur yang dibangun pemerintah desa kadang tidak bertahan lama, seperti jalan desa yang terus saja rusak karena penggunaan transportasi berat dari industri, dampak negatif lain nya ialah karateristik masyarkat yang terus bergeser, karateritik masyarakat desa yang biasanya homogenitas dan kental dengan rasa kebersamaan masyarkat desa seiring waktu berubah kearah heterogen. Sehubungan dengan letak geografis Desa Limau Manis yang strategis serta kandungan potensi desa yang kompleks tersebut maka kebutuhan pembangunan infrastruktur adalah kebutuhan yang sangat penting agar tercapai nya peningkatan produktifitas di berbagai bidang kehidupan masyarakat desa. Untuk itu pemerintah Desa Limau Manis terus menggalakan pembangunan Infrastruktur desa, demi menunjang kehidupan kehidupan masyarakat.

  Jika melihat secara kasat mata pembangunan infrastruktur di Desa Limau manis mengalami cukup banyak kendala, pembangunan Infrastruktur yang terus berjalan di Desa Limau manis kurang mendapat respon antusias masyarakat. masyarakat desa yang cenderung memiliki pekerjaan atau aktifitas masing-masing nembangunan infrastruktur. Diluar daripada itu cakupan wilayah desa yang terdiri dari 13 Dusun serta homogentias masyarakat yang semakin heterogen menjadikan tantangan tersendiri yang dihadapi pemerintah Desa Limau Manis.

  Pemerintah desa sebenarnya ditantang serta dituntut untuk melaksanakan pembangunan dengan menggunakan pendekatan perencanaan pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat, dimana masyarakat bukan hanya sebagai objek tetapi sekaligus sebagai subjek pembangunan, sehingga nuansa yang dikembangangkan dalam perencanaan pemabangunan benar-benar dari bawah (bottom-up approach). Karena dalam pembangunan infrastruktur desa yang ideal harus lebih didasarkan atau ditentukan oleh masyarakat itu sendiri sehingga memungkinkan tumbuhnya keswadayaan atau partisipasi masyarakat dalam proses pelaksanaannya. Di sisi lain, infrastruktur yang dibangun juga dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat dalam mengelola dan memelihara setelah proyek tersebut berakhir (Suriadi; 2005: 61). Maka yang seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah desa adalah merencanakan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur itu dengan menuntun dan melibatkan peran serta masyarakat agar berjalan sebagaimana mestinya. Berdasarkan latar belakang diatas maka maka peneliti tertarik untuk meneliti judul proporsal

  “Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

Dalam Pembangunan Infrastruktur (Studi pada Desa Limau Manis

Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang)”

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah “Bagaimanakah Peranan

  

Pemerintah Desa untuk meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam

Pembangunan infratruktur di Desa Limau Manis?” C. Tujuan Penelitian

  Setiap penelitian yang diajukan mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitan. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris pada umumnya bertujuan untuk menemukan, menggambarkan dan menguji kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapaun beberapa tujuan yangingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu: 1.

  Untuk mengetahui bagaimana peranan pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masuarakat pada pembangunan infrastruktur Desa Limau Manis.

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat upaya pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Desa Limau manis.

  D. Manfaat Penelitian

  Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Secara subjektif sebagai suatu sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, sistematis dan metodologis penulis dalam menyusun berbagai kajian literature untuk menjadikan suatu wacana baru dalam memperkaya khazanah kepustakaan pendidikan.

  2. Secara praktis, diharapkan penelitian ini bisa memberikan data dan informasi yang berguna bagi semua kalangan, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui Pembangunan infrastruktur desa.

  3. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan memberikan kegunaan untuk pengembengan Ilmu Administrasi Negara, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam penelitian berikutnya yang sejenis.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan yang disusun dalam rangka memaparkan keseluruhan hasil penelitian ini secara singkatdapat diketahui sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memuat kerangka teori, hasil penelitian, isu-isu dalam

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, penelitian data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

  BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini memuat gambaran umum mengenai tempat dilakukannya penelitian yang meliputi lokasi penelitian, keadaan lokasi penelitian, sistem kepemimpian pada lokasi penelitian, dan lain sebagainya.

  BAB V PENYAJIAN DATA Bab ini memuat analisis data-data yang diperoleh di lapangan. BAB VI ANALISIS DATA Bab ini memuat analisis data-data yang diperoleh saat penelitian dilakukan dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diajukan.

  BAB VII PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu dari hasi penelitian yang dilakukan.