Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Berbantuan Sempoa Botol pada Siswa Kelas 4 SDN Gendongan 01 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  3.1.1 Setting Penelitian

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

  

Research (CAR) untuk mata pelajaran Matematika. Penelitian ini dilaksankan pada siswa

kelas 4 di SDN Gendongan 01 semester 2 tahun pelajaran 2017/2018.

  Berdasarkan lokasinya SD Negeri Gendongan 01 JL. Margorejo No. 581, RT. 2 RW. 3, Gendongan, Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah berada di wilayah dekat Rumah Sakit DKT Kecamatan Tingkir. Kondisi fisik di SD Negeri Gendongan 01 sudah cukup memadai termasuk kondisi kelasnya yang dilengkapi dengan meja dan kursi siswa, papan tulis, meja dan kursi guru, serta perlengkapan penunjang lainnya. Penelitian akan dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018. Waktu penelitian akan disesuaikan dengan kalender akademik sekolah agar dapat terlaksana secara efektif.

  3.1.2 Subyek Penelitian

  Subyek pebelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 01 keseluruhan jumlah siswa sebanyak 37 siswa, yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 01 mempunyai latar belakang dan karakteristik yang berbeda baik kemampuan, tingkat kerajinan, tingkat kerajinan, maupun kedisiplinan.

  3.1.3 Waktu Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Febuari sampai April semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. Bulan Februari sampai selesai melakukan persiapan penelitian dan awal bulan Maret melakukan penelitian Penelitian Tindakan Kelas. Awal April peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian dan menganalisis data.

3.2 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel penelitian tindakan kelas ini terdiri dari variabel Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Motivasi belajar.

  3.2.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain (Slameto, 2015:198) variabel bebas yang digunakan dalam penelitian dapat mempengaruhi variabel yang lain.

  Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Teams Games Tournament (TGT).

  3.2.2 Variabel Terkait (Y)

  Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah motivasi belajar dan model Teams Games Tournament (TGT) matematika dengan pokok bahasan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga, pada siswa kelas 4 SD Negeri SD Negeri Gendongan 01 Tahun Pelajaran 2017/2018.

3.3 Prosedur Penelitian

  Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengguanakn model spiral, dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc, Taggart R (2015:144). Tiap siklus penelitian ini terdiri dari empat komponen yaitu, perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflekting).

  Secara rincirinci penelitian digambarkan pada gambar 1.

Gambar 3.1 Bagan Prosedur PTK Model Spiral oleh Kemmis dan Mc Taggar

3.3.1 Tahap Perencanaan Tindakan

  Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap ini membuat perencanaan sebagai berikut :

  1. Menelaah materi pembelajaran Matematika kelas 4 dengan mengkaji SK, KD, dan indikator-indikatornya.

  2. Mencari sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

  3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tiga kali pertemuan sesuai dengan sintaks model pembelajaran, SK, KD, dan indikatorindikator yang telah dikaji.

  4. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan saat kegiatan belajar mengajar.

  5. Menyusun lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

  6. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan observasi dan angket.

3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

  Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu menerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

  Satu siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dua pertemuan untuk membahas materi dan satu pertemuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yaitu melalui tes/ulangan. Jika pada siklus 1, tujuan pembelajaran belum berhasil secara maksimal maka dilanjutkan siklus 2 dan seterusnya. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut : 1.

  Mengkondisikan siswa di kelas 2. Melakukan presensi kehadiran siswa 3. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar 4. Mengarahkan siswa berdoa 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Memberikan motivasi untuk belajar 7. Menyampaikan materi yang yang akan dibahas 8. Mengarahkan siswa untuk memilih kelompok sesuai materi yang diinginkan siswa 9. Siswa melakukan penelitian 10.

  Memberikan bantuan kepada siswa saat penelitian

11. Siswa menuliskan hasil penelitian 12.

  Siswa melakukan presentasi 13. Memberikan penghargaan 14. Membimbing siswa untuk menyimpulkan 15. Siswa membuat rangkuman pembelajaran 16. Mengarahkan refleksi bersama siswa 17. Memberikan tindak lanjut 18. Siswa mengisi lembar angket tentang motivasi belajar yang dibagikan guru.

3.3.3 Tahap Refleksi

  Refleksi dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar dilakukan pada siklus 1 dan siklus 2. Refleksi bertujuan untuk mengoreksi atau melihat hal-hal yang perlu ditingkatkan atau perlu diperbaiki setelah melakukan pembelajaran. Selain kesalahan dalam pembelajaran refleksi juga memuat tentang hal-hal yang sudah baik dan perlu ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. Pada siklus 2 hasil pembelajaran ditingkatkan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3.5 Rencana Tindakan

  Beberapa model yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas, dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemmis & MC Taggart (dalam Suharsimi Arikunto, 2013:137). Adapun model penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus ada empat tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, tahap refleksi. Adapun prosedur tindakan penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2010:17) digambarkan pada skema berikut:

  Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan Perencanaan Tindakan Refleksi Pengamatan

3.5.1 Siklus 1

  Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang bangun datar dann benda konkret. Pada pertemuan pertama rencana yang disusun membahas luas bangun datar. Pertemuan kedua membahas luas bangun datar. Dalam pertemuan ketiga ini mengulas membahas luas bangun datar yang tidak sama dan juga dilaksanakan evaluasi akhir siklus.

  I. Perencanaan

  Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan kolabolator.

  b.

  Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model Teams Games Tournament (TGT).

  c.

  Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

  d.

  Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.

  e.

  Menyusun lembar observasi/guru pendamping peneliti sebagai observasi kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.

  f.

  Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.

  II. Pelaksanaan dan Observasi

  Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT). Pelaksanaan pada siklus I terdiri dari

  3 pertemuan, setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) sebagai berikut: 1.

   Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) a.

  Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.

  b.

  Guru menunjuk salah satu siswa untuk meminpin doa.

  c.

  Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.

  d.

  Guru menunjuk salah salah satu siswa untuk memimpin untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.

  e.

  Guru memberikan penguatan tentang pentingnya tentang pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.

  f.

  Guru meminta siswa untuk memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.

  g.

  Guru membiasakan membaca nyaring 5 menit dengan membacakan buku cerita.

  h.

  Guru mengajak siswa untuk berimajinasi membahas luas bangun datar dengan kehidupan sehari-hari i.

  Guru memberikan motivasi kepada siswa. j.

  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegitan Inti a.

  Guru mengajak siswa untuk berimajinasi membahas luas bangun datar dalam kehidupan sehari-hari.

  b.

  Guru membimbing siswa untuk mengerjakan dalam kelompok kemudian memberikan kesempatan untuk mengerjakan di satu kelompoknya.

  c.

  Guru menjelaskan aturan main dalam belajar menggunakan model Teams Games Tournament.

  d.

  Guru menjelaskan cara menggunakan sempoa botol dengan pembelajaran Teams Games Tournament.

  e.

  Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen.

  f.

  Guru membagikan lembaran kertas untuk diskusi pada setiap kelompok.

  g.

  Siswa secara berkelompok saling berkerja sama untuk menguasai materi.

  h.

  Guru membimbing siswa dengan berkeliling kelas. i.

  Guru memberikan penjelasan yang mendalam tentang materi yang dipelajari. j.

  Guru memberikan soal yang lebih kompleks dan dibahas bersama-sama. k.

  Guru membimbing siswa untuk mengerjakan lalu dibahas bersama-sama

3. Kegiatan penutup a.

  Guru dan siswa membuat rangkuman b. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar c. Guru mengevaluasi pengalaman yang sudah dialami siswa setelah membuat proyek sekaligus sebagai refleksi.

III. Refleksi

3.5.2 Siklus 2

  Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus I.

  Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.

  Kegiatan Pendahuluan (30 Menit) a.

  Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang meliputi RPP, lembar observasi, soal-soal.

  b.

   Perencanaan a.

  d.

  Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses pembelajaran siklus I serta diskusi dengan kolaborator, maka peneliti menyusun rencana pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: I.

  Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus I. Dilakukan untuk memaknai dari kegiatan pembelajaran dan mengimplementasikan dalam kehidupan. Jika dalam siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan, akan diperbaiki dalam siklus 2. Sedangkan kelebihan di siklus I bisa dipertahankan dalam siklus 2.

  4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.

  3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang disampaikan, semangat siswa dalam mengerjakan tugas dengan adanya motivasi.

  2. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.

  1. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT).

  Guru merencanakan tindak lanjut Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di siklus I, yaitu pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hasil observasi dari siklus I bisa digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:

II. Pelaksanaan dan Observasi a.

  b.

  Guru menunjuk salah satu siswa untuk meminpin doa.

  c.

  Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.

  d.

  Guru menunjuk salah salah satu siswa untuk memimpin untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.

  e.

  Guru memberikan penguatan tentang pentingnya tentang pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.

  f.

  Guru meminta siswa untuk memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.

  g.

  Guru membiasakan membaca nyaring 15 menit dengan membacakan buku cerita.

  h.

  Guru mengajak siswa untuk berimajinasi luas bangun datar dengan kehidupan sehari- hari. i.

  Guru memberikan motivasi kepada siswa. j.

  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

  b.

  Kegitan Inti a.

  Guru mengajak siswa untuk berimajinasi luas bangun datar dalam kehidupan sehari- hari b.

  Guru memberikan contoh yang relevan terkait luas bangun datar.

  c.

  Guru membimbing siswa untuk mengerjakan dalam kelompok kemudian memberikan kesempatan untuk mengerjakan didepan kela.

  d.

  Guru menjelaskan aturan main dalam belajar menggunakan model Teams Games Tournament.

  e.

  Guru menjelaskan cara menggunakan sempoa botol dengan pembelajaran Teams Games Tournament.

  f.

  Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen.

  g.

  Guru membagikan lembaran kertas untuk diskusi pada setiap kelompok.

  h.

  Siswa secara berkelompok saling berkerja sama untuk menguasai materi. i.

  Guru membimbing siswa dengan berkeliling kelas. j.

  Guru memberikan penjelasan yang mendalam tentang materi yang dipelajari. k.

  Guru memberikan soal yang lebih kompleks dan dibahas bersama-sama. l.

  Guru membimbing siswa untuk mengerjakan lalu dibahas bersama-sama c. Kegiatan penutup a.

  Guru dan siswa membuat rangkuman b. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar c.

  Guru mengevaluasi pengalaman yang sudah dialami siswa setelah membuat proyek sekaligus sebagai refleksi.

  d.

  Guru merencanakan tindak lanjut Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di siklus siklus II, yaitu pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut: 1.

  Pengamat mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam pembelajaran

  2. Pengamat mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran.

  3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang disampaikan, semangat siswa.

  4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.

III. Refleksi

  Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagaimana siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Seperti yang diharapkan hasil refleksi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1.

  Guru telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran.

  2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.

  3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam pembelajaran.

  4. Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif mengikuti pembelajaran.

  5. Hasil belajar matematika siswa meningkat.

3.6 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu

3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas

  Pengumpulan data model Teams Games Tournament (TGT) dilakukan dengan non tes. Teknik non tes ini dilakukan melalui 2 cara yaitu melalui lembar observasi dan rubrik penskoran.

  Menurut Sudjana (2014: 84) “Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.” Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam menerapkan pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) dan respon siswa dalam menerima pembelajaran. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.

3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat

  Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes sedangkan untuk pengumpulan data keaktifan dilakukan dengan teknik non tes. Teknik tes untuk hasil belajar ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui kegiatan pembelajaran karena keaktifan. Teknik non tes ini digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.2.1 Teknik Tes

  Soal tes tertulis berupa pemberian soal tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II. Tes ini diberikan setelah pembelajaran mengenai satu konsep selesai diajarkan. Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan pengetahuan siswa teknik yang tepat yaitu mengguanakan teknik tes. Peneliti mengumpulkan dokumen hasil tes pelajaran kelas 4 SDN Gendongan 01 sebelum dilaksanakan penelitian. Setelah hasil sudah diketahui dapat memulai memberikan perlakuan yang sesuai setelah melakukan observasi sebelumnya. Sebelum tes diberikan , terlebih dahulu di uji soal pada siswa yang buakn subjek penelitian. Uji coba yang dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan realibilitas tes tersebut.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi Siklus I

  

Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Kompentensi Indikator No. Soal Bentuk

Dasar

  Soal 1.

  3.9 Menjelaskan 1. 2, 5, 9 Tes Memahami dan menentukan dengan Tertulis keliling dan luas menentukan rumus (pilihan daerah persegi, keliling daerah ganda) persegi panjang, dan segitiga. persegi, persegi panjang, dan segitiga.

  2. Dapat menjelaskan pengertian bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga.

  3. Mencari hasil berbagai bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga.

  4, 6 1, 3, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 25, 26, 27, 28, 29, 30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi Siklus II

  

Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Kompentensi Indikator No. Soal Bentuk Dasar

  Soal 1.

  4.9 1. 5, 6, 7, 8, 9, Tes Menyelesaikan

  Menyelesaikan masalah 10, 11, 12, Tertulis masalah berkaitan berkaitan 13, 14, 15, (pilihan dengan keliling dengan keliling 16, 17, 18, ganda) dan luas daerah dan luas daerah 19, 20, 21, persegi, persegi persegi, persegi 22, 23, 24, panjang, dan panjang, dan 25, 25, 26, segitiga. segitiga. 27, 28, 29, 2.

  30 Dapat menjelaskan pengertian 1, 4 bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga 3. Mencari rumus luas bangun datar persegi, 2, 3 persegi panjang, dan segitiga

3.6.2.2 Angket

  Dalam penelitian ini, metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar yang dinilai dari aspek indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup dan langsung. Dikatakan langsung karena individu yang diberi angket tersebut adalah subjek yang diinginkan langsung datanya, yaitu siswa. Sedangkan dikatakan tertutup karena dalam angket tersebut telah disediakan alternatif jawaban sehingga siswa hanya tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan kondisinya. Angket ini terdiri atas butir pernyataan yang jawabannya dikelompokkan pada 4 skala yaitu

  “ sangat setuju, setuju, tidak setuju sangat tidak setuju” yang menjelaskan bahwa pengukuran dilakukan menggunakan aturan-aturan tertentu, aturan ditaati dalam peneraan angka pada objek-objek yang diukur. Aturan ini dikenal dengan aturan skoring yang ditentukan secara arbitrer oleh peneliti pengumpul data. Walaupun penentuannya dilakukan sembarang, sebagai sebuah aturan, aturan skoring harus mempunyai konsistensi, baik dalam peringkat maupun interval antar ukuran.

3.6.2.3 Observasi

  Menurut Kusumah (2012:66 ) berpendapat bahwa, “Observasi merupakan suatu proses pengambilan data dalam penelitian atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi atau interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Tipe- tipe observasi yaitu, pengamatan berstruktur (dengan pedoman), pengamatan tidak berstruktur (tidak menggunakan pedoman).

  Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran sehingga hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyimpulkan hasil pemeblajaran tersebut (Arikunto, 2010:272). Instrument juga dijadikan titik tolak dalam menyusun item- item istrumen. Item-item tersebut dapat berupa pertanyaan ataupun pertanyaan.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Implementasi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

  Kegiatan Indikator Item

  Kegiatan awal a.

  1 Guru memberikan salam, doa dan mengecek kehadiran siswa b.

  2 Guru melakukan apersepsi terkait materi yang telah lalu .

  c.

  3 Guru mengajak siswa untuk berimajinasi luas bangun datar dengan kehidupan sehari-hari

  .

  d.

  4 Guru memberikan motivasi e.

  5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti a.

  Guru memberikan

  6 contoh yang relevan terkait bangun datar.

  b.

  Guru menjelaskan

  7 langkah-langkah pembelajaran model

  

Teams Games

  8 Tournamaent (TGT).

  c.

  Guru membagi siswa

  9 dalam kelompok 5-6 orang.

  d.

  Guru member motivasi

  10 kepada siswa untuk berkerjasama dalam timnya.

  11 e. Guru memberikan penjelasan yang mendalam tentang materi yang dipelajari.

  f.

  Guru memberikan soal yang lebih kompleks dan dibahas bersama-sama.

  g.

  Guru membimbing siswa untuk mengerjakan lalu dibahas bersama-sama

  Kegiatan akhir a.

  12 Membuat rangkuman b.

  13 Refleksi c.

  14 Evaluasi d.

  15 Tindak lanjut e.

  16 Salam. Total

  16

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru No.

  No. Indikator Item

  1. Kegiatan a.

  1 Guru memberikan salam, Awal doa dan mengecek kehadiran siswa

  2 b. Guru melakukan apersepsi

  3 terkait materi yang telah lalu.

  c.

  Guru mengajak siswa untuk berimajinasi luas bangun 4 datar dengan kehidupan 5 sehari-hari.

  d.

  Guru memberikan motivasi.

  e.

  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  2. Kegiatan Inti a.

  6 Guru mengajak siswa untuk berimajinasi luas bangun datar dalam kehidupan sehari-hari.

  7 b. Guru memberikan contoh yang relevan terkait luas

  8 bangun datar.

  c.

  Guru membimbing siswa untuk mengerjakan dalam kelompok kemudian

  9 memberikan kesempatan untuk mengerjakan didepan kelas

  10 d. Guru memberikan penjelasan yang mendalam

  11 tentang materi yang dipelajari. e.

  Guru memberikan soal yang lebih kompleks dan dibahas bersama-sama.

  16

  23 Total

  22

  21

  20

  19

  Guru memberikansalam.

  Guru memberikan evaluasi d. Guru memberikan tindak lanjut e.

  Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi c.

  Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman b.

  3. Kegiatan Akhir a.

  18

  17

  15

  f.

  14

  13

  12

  Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

  Guru memberikan reward kepada siswa. m.

  Guru menghitung skor hasil turnamen. l.

  Guru memimpin jalannya turnamen yang dilakukan. k.

  Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk bekerja sama dalam timnya. j.

  Guru membagi siswa untuk berkelompok setiap kelompok beranggotakan 5- 6 orang. i.

  h.

  Guru menjelaskan langkah- langkah model pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT).

  g.

  Guru membimbing siswa untuk mengerjakan lalu dibahas bersama-sama.

  23 Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan pembelajaran Teams

  

Games Tournament (TGT) yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut

  dengan cara x 100%

  Kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Kegiatan Siswa

  

No. Aspek Indikator No. Item

  1. Kegiatan a.

  3 Siswa menjawab dan Awal memperhatikan salam, doa dan mpengecekan kehadiran

  4 siswa.

  b.

  Siswa merespon apersepsi terkait materi yang telah lalu.

  5 c. Siswa berimajinasi luas bangun datar dengan

  6 kehidupan sehari-hari.

  d.

  Siswa merespon motivasi

  7 yang diberikan guru e.

  Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran.

  2. Kegiatan Inti 8 a. Siswa berimajinasi luas bangun datar dalam kehidupan sehari-hari.

  9 b. Siswa memperhatikan dengan serius ketika guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan

  10 menggunakan model Teams

  Games Tournament (TGT).

  c.

  Siswa membentuk kelompok

  11 yang beranggotakan 5-6 orang siswa.

  d.

  3. Kegiatan Akhir a.

  23 Total

  21

  20

  19

  18

  Siswa menjawab salam.

  e.

  Siswa melaksanakan tindak lanjut.

  d.

  Siswa mengerjakan soal evaluasi.

  c.

  Siswa melakukan refleksi bersama guru.

  b.

  Siswa dibimbing untuk membuat rangkuman.

  17

  Siswa mampu bekerjasama dengan baik di dalam kelompok belajar teams.

  h.

  e.

  Siswa termotivasi untuk belajar melalui diskusi kelompok.

  f.

  Siswa aktif bertanya tentang materi yang sudah dipelajari.

  g.

  Siswa tertib dalam game turnamen yang dilakukan.

  Siswa menghitung skor yang didapat saat tournament. i.

  16

  Siswa diberikan reward turnamen. j.

  Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan sungguh- sungguh.

  12

  13

  14

  15

  23 Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan siswa selama proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model Teams Games Tournament yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut dengan cara x 100%

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar

  No. Indikator Item 1.

  Adanya hasrat dan  Saya belajar matematika dengan sungguh- keinginan berhasil sungguh agar dapat mencapai nilai yang memuaskan.

   Saya senang mencari sumber-sumber tebaru untuk membantu mengerjakan tugas matematika saya.  Saya selalu berusaha untuk menyesaikan tugas-tugas dengan kemampuan sendiri. 2. dorongan

  Adanya  Saya senang belajar matematika karena dan kebutuhan dalam sangat bermanfaat dalam kehidupan saya. belajar.

   Saya senang belajar matematika karena saya dapat memahami, berhitung saat pembelajaran berlangsung.  Saya akan mengerjakan tugas matematika dengan sungguh-sungguh yang sudah dijelaskan oleh guru.  Saya suka mengerjakan soal-soal matematika yang sudah pernah dijelaskan oleh guru 3. Adanya harapan dan  Saya ingin mendapatkan hasil yang cita-cita masa depan. memuaskan dalam mata pelajaran matematika meskipun untuk meraihnya dilakukan secara bertahap.  Saya senang belajar matematika karena sesuai dengan cita-cita yang saya inginkan.  Saya senang belajar matematika karena dapat membantu saya dalam dalam meraih cita-cita.

4. Adanya penghargaan  Saya merasa senang jika guru memuji saya dalam belajar.

  hasil pekerjaan matematika milik saya.  Saya akan belajar matematika hanya saat guru menyuruh saya.

   Saya akan giat belajar matematika supaya mendapat hadiah dari orang tua. 5. kegiatan

  Adanya  Saya ingin mendalami materi matematika yang menarik dalam karena belajar matematika sangat belajar. menyenangkan.  Saya senang belajar matematika karena guru mengajar dengan kreatif dan tidak membosankan.  Saya tidak mau belajar matematika karena tidak ada hal yang menarik untuk di pelajari saat pelajaran.  Saya suka membaca buku matematika karena dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat.

  6. Adanya lingkungan  Saya lebih suka mengobrol dengan teman belajar yang kondusif daripada dibandingkan berdiskusi dengan sehingga teman saat belajar matematika. memungkinkan

   Saya tidak suka mengerjakan soal-soal peserta didik dapat matematika yang sudah pernah dijelaskan belajar dengan baik. oleh guru.  Saya tidak mau belajar matematika karena tidak ada hal yang menarik untuk di pelajari saat pelajaran.  Saya akan belajar matematika hanya saat guru menyuruh saya.

   Saya akan mengerjakan tugas matematika jika waktu mengumpulkan sudah dekat. saya yang penting adalah

   Bagi menyelesaikan tugas matematika tepat waktu, tidak peduli hasil akhirnya.

3.6.2.4 Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi.

  Dokumen yang digunakan dalam penelitian berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Memberikan gambaran secara kongkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung dokumennya berupa foto.

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Umumnya dalam mengumpulkan data penelitian dibutuhkan instrumen (alat ukur).

  Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data, sebab instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti. Pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas biasanya diawali oleh penguji percobaan instrumen.

3.7.1 Uji Validitas Instrumen

  Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu item menggunakan uji validitas instrumen. Dalam penelitian ini uji validasi untuk soal tes dan angket dilakukan di SD Negeri Gendongan 01 yang diikuti oleh 37 siswa. Menurut Borg dan Gall (Purwanta, 2011:154) berhubungan dengan akurasi instrument dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur,, dan seberapa akurat seadainya dilakukan pengulangan. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows menggunakan teknik korelasi product moment dengan cara membandingkan r-hitung pada SPSS dengan r- tabel product moment yang terlebih dahulu menentukan taraf signifikan (Sugiyono 2010:455). Kategori koefisien validitas 0,00-0,20 (tidak ada validitas), 0,21-0,40(validitas rendah), 0,14-0,60 (validitas sedang), 0,61-0,80 (validitas tinggi), 0,81-1,00 (validitas sempurna). Hasil validitas soal pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Item Total Statistics Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat pengujian uji koefisien korelasi, maka diketahui butir soal yang valid adalah soal nomor 11, 12, 10, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 13.

  Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows menggunakan teknik korelasi product moment dengan cara membandingkan r-hitung pada SPSS dengan r-tabel product moment yang terlebih dahulu menentukan taraf signifikan Hasil validitas soal pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut:

Tabel 3.8 Item Total Statistics

  Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat pengujian uji koefisien korelasi, maka diketahui butir soal yang valid adalah soal nomor 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 13, 23.

Tabel 3.8 Data Hasil Uji Validitas SDN Mangunsari 04 Salatiga Bentuk Item Soal Valid Tidak Instrumen

  Valid

  Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 10, 14, 1, 2, 3, 4, Siklus I 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17, 18, 5, 6, 7, 8,

  12, 13, 14, 15, 19, 20, 21, 23, 13. 16, 17, 18, 19, 22, 24, 25, 26, 20, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 24, 25, 26, 27, 31, 32, 33, 34, 28, 29, 30, 31, 35, 36, 37, 38, 32, 33, 34, 35, 39, 40.

  36, 37, 38, 39, 40.

  Berdasarkan perbandingan r-hitung pada SPSS dengan hasil dari 30 soal untuk siklus I jumlah soal yang valid adalah 40, untuk soal siklus II dari 40 soal jumlah soal yang valid adalah 30 dan untuk motivasi belajar dari 30 item soal jumlah validnya 20. Nomor item yang valid dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 3.9 Rekapitulasi Uji Validitas

  

Jumlah Instrument Item valid Item tidak

Test valid

  30 Soal siklus I 11, 12, 10, 14, 1, 2, 3, 4, 5, 15, 16, 17, 18, 6, 7, 8, 13.

  19, 20, 21, 23, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.

  Soal siklus II 9, 10, 11, 12, 1, 2, 3, 4, 5,

  14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.

  6, 7, 8, 13, 23.

  Motivasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 24, 25, 30.

  7, 10, 12, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29.

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

  Reliabilitas Instrumen yaitu untuk mengetahui tingkat keajegan instrument dari variable yang hendak diukur. Uji Reliabilitas dalam penelitian yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 fir windows dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas itrumen yang digunakan. Pada dasarnya hubungan validitan dan reliabilitas dikemukakan bahwa alat ukur yang reliable sama sekali tidak menujuk pada validitas alat ukur tersebut. Menurut Basri (2012:2) mengemukakan bahwa nilai alpha > 0,6 artinya reliabilitas mencukupi sementara jika alpha 0,80 ini mensugesti seluruh item reliable dan seluruh tes secara konsisten dan secara internal karena memilki realibilitas yang kuat disajikan sebagai berikut:

  Jika alpha >0,90 maka reabilitas sempurna Jika alpha antara 0,70-0,90 maka reliabilitas tinggi Jika alpha antara 0,50-0,70 maka reliabilitas moderat Jika alpha < 0,50 maka reliabilitasnya rendah Berdasarkan hasil uji reliability pada siklus I bahwa nilai alpha adalah 0,808.

  Berdasarkan kriteria di atas, maka soal yang akan digunakan dalam penelitian masuk kategori reliable tinggi. Hasil uji reliable disajikan dalam tabel 3.10 sebagai berikut :

Tabel 3.10 Hasil Reliability Statistics

  Sedangkan hasil uji reliability pada siklus II bahwa nilai alpha adalah 0,798. Berdasarkan kriteria di atas, maka soal yang akan digunakan dalam penelitian masuk kategori reliable tinggi. Hasil uji reliable disajikan dalam tabel 3.11 sebagai berikut :

Tabel 3.11 Hasil Reliability Statistics

3.8 Tingkat Kesukaran Soal

  Menurut Sudijono (2011: 370) tingkat kesukaran adalah bermutu atau tidaknya butir- butir item tes hasil belajar dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan. Butir butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik apabila butir- butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Menurut Witherington dalam Sudijono (2011: 371) angka indeks kesukaran item berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Makin besar tingkat kesukaran makin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin sukar soal tersebut. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus berikut:

  Keterangan: P = Proporsi angka indeks kesukaran item Np = Banyak testee yang menjawab benar N = jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar

  Tingkat kesukaran menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam Sudijono (2011: 372) dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal:

  TK < 0,30= Terlalu sukar 0,30 - 0,70= Cukup/sedang TK > 0,70 = Terlalu mudah

3.9 Indikator Kinerja

  Berdasarkan permasalahan yang terjadi, untuk menetukan keberhasilan dalam penelitian ini maka dibuat indikator kinerja yang terdiri dari indikator proses.

1. Indikator Proses

  Indikator proses penelitian ini yaitu indikator ketercapaian proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan Model Pembelajaran

  Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Matematika. Kategori baik

  yaitu jika guru dan siswa telah melaksanakan semua kegiatan pembelajaran dan sesuai langkah-langkah Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Untuk mengetahui kesesuaian langkah-langkah Model Pembelajaran Teams Games

  Tournament (TGT) digunakan lembar observasi pengamatan yang sudah disesuaikan sesua langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) .

  Motivasi siswa baik apabila siswa melakukan aktivitas motivasi sesuai indikator motivasi yang telah dirancang sebelumnya. Motivasi siswa dapat dilihat dengan mengisi angket motivasi siswa yang telah dirancang sebelumnya dan disesuaikan dengan indikator motivasi. Penelitian dianggap berhasil jika 70% siswa termasuk kriteria motivasi belajar siswa tinggi (>61).

3.10 Teknik Analisis Data

  Data analisis diperoleh dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setalah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Data kualitatif dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi siswa dan refleksi tiap-tiap siklus. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Gendongan 01 Salatiga menganalisis data dengan cara sebagai berikut: 1.

  Menganalisis hasil belajar siswa dianalisis dengan analisis Deskriptif Kualitatif dan Deskritif Kuantitatif karena analisis ini data yang diperoleh akan dianalisis berupa penjelasan dan berupa angka. Keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari test yaitu test pilihan ganda dan tertulis.

  2. Analisis data hasil penelitian data kuantitatif berupa hasil belajar pra siklus, siklus I, dan silus II dengan cara presentase ini menghitung peningkatan ketuntasan belajar belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mencapai skor minimal 70. Dalam penelitian penyajiannya data bias dalam bentuk tabel, grafik, matrik, dan chart.

  3. Untuk mengukur skala motivasi digunakan rumus Likert yang terdiri 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa digunkan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu:

  ∑ ∑

  Dengan kriteria nilai sebagai berikut: >86% = Baik Sekali 70 = Baik

  • – 85% 55 = Cukup Baik – 69%

  <54% = Kurang

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan IPA Di Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 Semester II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan IPA Di Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 Semester II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan IPA Di Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 Semester II

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan IPA Di Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 Semester II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan IPA Di Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 Semester II

0 3 103

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Gugus Gunandar Kabupaten Blor

0 1 13

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Gugus Gunandar Kabupaten

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Gugus Gunand

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Gugus Gunandar Kabupaten Blora Semester II Tahun Pela

0 3 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Game Tournament (T

0 0 17