Pasar modal di indonesia aec

PENGARUH ASEAN ECONOMIC COMMUNITY BAGI INVESTOR LOKAL
AGAR MAMPU BERSAING DENGAN INVESTOR ASING

Disusun oleh :Jabintang Borneo Senja

SMA Negeri 1 Pangkalpinang Prov.Kepulauan Bangka Belitung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang
Pada tahun 2007, berdasarakan kesepakatan anggota anggota ASEAN
telah dihasilkan program yang namanya ASEAN Economic Community Blue
Print yang akan berlaku pada tahun 2015.Ini merupakan acuan utama yang
harus dilaksanakan oleh seluruh anggota negara Asean.Dalam AEC Blue
Print mengatakan bahwa seluruh negara ASEAN harus melaksanakan
liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil
secara bebas.Artinya bahwa tidak ada sekat lagi antar anggota negara
ASEAN dalam melaksanakan liberalisasi perdagangan ini.
Satu hal yang sangat mendesak dan harus dipersiapkan oleh bangsa
Indonesia adalah ASEAN Economic Community. Kerjasama bidang ekonomi

dalam masyarakat ekonomi Asean ini akan menjadi peluang yang sangat
besar, namun disisi lain hal tersebut juga akan menjadi hal ancaman apabila
bangsa ini tidak mempersiapkannya dengan baik. Karena mulai tahun 2015,
para pesaing kita dalam hal ekonomi bukanlah warga minang, Kalimantan,
Sulawesi ataupun Jawa, tetapi seluruh warga ASEAN yang terdiri dari
sepuluh negara AEC (Asean Economic Community) keberadaannya mampu
membuka luas pasar arus eksport-import barang dan jasa ataupun investasi
antarnegara ASEAN.

Orang mulai melakukan transaksi ekonomi melalui berbagai cara,
salah satunya adlah dengan menginvestasikan harta atau uangnya melalui
pasar modal. Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai
pihak untuk mencapai segala sesuatu secar instan, mudah dan
terorganisasi. Dalam hal ini, untuk memepermudah transaksi produk pasar
modal maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya sangat membantu berbagai
pihak yang terkait.
Masyarakat luas belum mengenal pasar modal serta instrumennya
untuk berinvestasi.saham,obligasi,reksa dana merupakan contoh instrumen
pasar modal yang tak terjamah oleh sebagian masyarakat.jangan kan ber
investasi,mengenalnya pun tidak.karena ke tidak tahuan sebagian

masyrakat tentang pasar modal,saham saham di BEI pun banyak di miliki
asing.
Akibat ke tidak tahuan masyarakat ini investor asing sudah
mendominasi pasar modal dengan presentase aset asing sebesar 56,69%.
Pada tahun 2015 akan berlakunya AEC hal ini pun di khawatirkan karena
Investor lokal belum mampu bersaing dengan investor asing

1.2 . Rumusan Masalah
1.

Apa Pengertian investor?

2.

Bagaimana Kondisi investor lokal dan asing sekarang?

3.

Bagaimana Investor lokal agar mampu bersaing dengan investor asing


di
pasar modal?
4.

Bagaimana Pengaruh Asean Economy Comunity terhadap pasar modal?

1.3 . Tujuan Penelitiian
Makalah ini dibuat dengan tujuan menambah wawasan para pembaca
tentang PENGARUH ASEAN ECONOMI COMUNITY
BAGI
INVESTOR LOKAL AGAR MAMPU BERSAING DENGAN
INVESTOR ASING
1.4 . Manfaat Penelitian
Manfaat bagi penulis adalah berlatih menulis makalah untuk
mempersiapkan FINAL OPMN 2014 di Jakarta.
Manfaat bagi masyarakat adalah dapat menyadari penting nya berinvestasi
di pasar modal.
Manfaat bagi pemerintah adalah sebagai masukan dan kritik yang dapat
membangun pasar modal yang lebih baik.


BAB II
ANALISA DATA
2.1 . Pengertian Investor
Dalam dunia keuangan, investor adalah orang perorangan atau
lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi
(bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya)
baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Terkadang istilah "investor" ini juga digunakan untuk menyebutkan
seseorang yang melakukan pembelian properti, mata uang, komoditi,
derivatif, saham perusahaan, ataupun aset lainnya dengan suatu tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan bukan merupakan profesinya serta hanya
untuk suatu jangka pendek saja.
2.2. Kondisi Investor Lokal dan Investor Asing di Tanah Air
Dalam transaksi di pasar modal ada 2 jenis investor berdasarkan
asalnya, yaitu dari dalam negeri (domestik) dan luar negeri (asing). Kedua
investor ini sangat berperan dalam bergeraknya pasar modal di suatu
Negara.
Peraturan kepemilikan saham dalam pasar modal terhadap investor asing
yang awalnya dibatasi sampai denga 49% kemudian diatur kembali yaitu
sampai dengan 100% dari jumlah saham yang beredar di bursa memberikan


dampak terhadap aktivitas pasar modal yang hampir dikuasai okeh investor
asing.
Kedudukan dan perkembangan investor asing dalam pasar modal
sangatlah dipengaruhi oleh bentuk-bentuk kebijaksanaan pemerintah
sebagai regulator dan investor asing juga berpengaruh pada keputusan
transaksi investor domestik.
Investor asing yang melakukan penanaman modal melalui pasar
modal berdasarkan kepemilikan saham di dalam suatu perusahaan yang
tercatat dalam bursa merupakan suatu bentuk penanaman modal/investasi
tidak langsung (indirect investment/portofolio) berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor. 455/KMK.01/1997 investor asing diperboleh kan
untuk memiliki sampai dengan 100% saham perusahaan go public yang
tercatat di bursa.
Saat ini, investor dapat melakukan transaksi di hampir semua bursa di
dunia. Sehingga dalam suatu bursa dikenal investor yang terdiri atas institusi
maupun individu, sebagai investor lokal (domestik) maupun investor asing .
Dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 646/KMK.010/1995 dalam
Pasal 2 tidak membedakan pemodal/investor asing dan dalam negeri dalam
kepemilikan saham atau unit penyertaan Reksa Dana. .Serta di perkuat

dengan

PERATURAN

MENTERI

KEUANGAN

NOMOR

:

153

/PMK.010/2010 TENTANG KEPEMILIKAN SAHAM DAN PERMODALAN
PERUSAHAAN EFEK pada pasal 3 ayat 1 menyebutkan ” Dalam hal
Perusahaan Efek nasional atau patungan melakukan Penawaran Umum,

maka saham Perusahaan Efek tersebut dapat dimiliki seluruhnya oleh
Pemodal Dalam Negeri atau Pemodal Asing.”

Dengan ada nya peraturan-peraturan di atas mengakibatkan investor
asing semakin leluasa untuk berinvestasi di pasar modal.Berdasarkan data
yang ada, dominasi investor asing hingga Agustusi 2014 masih cukup tinggi
dengan porsi 56,69 persen dari total Jumlah Aset tercatat Rp 43.066,464
triliun Hingga saat ini, partisipasi investor lokal di Bursa Efek Indonesia
(BEI) masih terlihat minim apabila dibandingkan dengan potensi pasar
dengan jumlah penduduk sebesar 240 juta jiwa. Jumlah investor lokal yang
berinvestasi di BEI telah mencapai 500 ribu investor, atau hanya 0,0019
persen dari penduduk Indonesia.

N
o
1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11
12
13
14
15

Waktu
Jun-13
Jul-13
Agu-13
Sep-13
Okt-13
Nov-13
Des-13
Jan-14
Feb-14
Mar-14
Apr-14

Mei-14
Jun-14
Jul-14
Agu-14
Total

Lokal
1.522,288
1.470,898
1.335,006
1.109,160
1.152,200
1.117,683
1.128,403
1.141,879
1.172,638
1.211,903
1.214,210
1.224,662
1.224,478

1.245,408
1.273,534
18.544,350

Persentase
Lokal (%)
47,14
47,27
48,84
42,14
42,00
42,75
42,96
42,62
42,16
42,07
41,70
41,52
41,29
40,40

40,75

Asing
1.707,035
1.640,977
1.398,143
1.523,080
1.590,973
1.496,494
1.497,946
1.537,244
1.608,720
1.668,600
1.697,721
1.725,106
1.740,798
1.837,366
1.851,911
24.522,114

(Dalam Triliun Rupiah)
Persentase
Jumlah
Asing (%)
52,86
52,73
51,16
57,86
58,00
57,25
57,04
57,38
57,84
57,93
58,30
58,48
58,71
59,60
59,25

3.229,323
3.111,875
2.733,149
2.632,240
2.743,173
2.614,177
2.626,349
2.679,123
2.781,358
2.880,503
2.911,931
2.949,768
2.965,276
3.082,774
3.125,445
43.066,464

Rata-Rata

43

56,96

Dengan data di atas sangat jelas investor asing yang lebih dominan
menguasai pasar modal. pasar modal Indonesia dikuasai oleh investor asing
yang lebih dominan daripada investor lokal. Karena, pada waktu jumlah
transaksi investor asing jauh lebih besar dibanding investor lokal. Oleh
karena itu mereka disebut dominan. Oleh karena juga, tidak jarang ketika
investor asing melakukan pembelian besar-besaran, harga saham naik
dengan cepat. Sebaliknya, ketika investor asing melakukan penjualan besarbesaran, harga saham merosot dengan cepat. Dulu, aktivitas investor asing
seringkali menjadi barometer karena dianggap memberi pengaruh besar
terhadap harga saham.
pergerakan investor asing tetap menarik perhatian para pelaku pasar
domestik. Mengapa? Karena mindset “pasar digerakkan oleh investor asing”
sudah cukup mengakar dalam benak setiap pelaku pasar. Maklum saja,
ketika investor asing melakukan massive buying, IHSG dan banyak saham
yang dulunya stagnan tiba-tiba melompat. Demikian pula, ketika investor
asing melakukan massive selling, IHSG dengan mudahnya meluncur. Itulah
yang terjadi selama bertahun-tahun di Bursa Efek Indonesia, investor asing
seperti baroeter dalam perubahan indeks dan arah pasar.

2.3 . Upaya yang di lakukan untuk mendorong investor lokal agar mampu
bersaing dengan investor Asing
Apabila dicermati dari segi jumlah calon investor dan calon emiten
serta perkembangan industri yang sangat pesat, pasar modal Indonesia

sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar. Namun potensi tersebut
belum digali dan dikembangkan secara optimal. Karena itu, menjaring dan
memperluas basis pemodal lokal melalui sebuah kampanye yang
komprehensif dan berkesinambungan sangat mendesak guna meningkatkan
citra pasar modal. Dikatakan mendesak, karena kedepan pasar modal lokal
akan tumbuh pesat, akses ke pasar yang lebih besar juga akan disertai
dengan daya beli yang semakin tinggi karena pemodal lebih terdidik yang
didukung oleh teknologi informasi yang kian berkembang pesat.
Dalam upaya menarik investor pemerintah telah melakukan langkah
langkah yang dinilai tepat diantara nya yaitu
1.Perubahan Lot saham dan Fraksi harga
Perubahan lot dari 1 lot yang dahulu 500 lembar menjadi 100 lembar
akan memampukan para investor yang memiliki keterbatasan dana untuk
membeli saham-saham yang memiliki besar.dapat diambil contoh jika kita
ingin membeli saham Bank Mandiri (BMRI) dengan harga Rp.
10.550/lembar pada saat 1 lot =500 saham maka dana yang dikeluarkan
sebesar Rp. 5.275.000.jika pada posisi sekarang 1 lot =100 saham maka
dana yang dikeluarkan sebear Rp 1.055.000 . langkah ini dinilai tepat karena
dapat menarik investor yang memiliki keterbatasan dana untuk membeli
saham-saham yang memiliki nilai yang besar,langkah ini pun sangat terasa
pada saham saham yang bernilai tinggi.
Perubahan fraksi harga antara lain kelompok harga saham kurang dari
Rp 500 mengalami fraksi harga Rp1 dengan maksimum perubahan Rp 20.
Lalu harga saham Rp 500 hingga kurang dari Rp 5.000 maka fraksi harga

sahamnya Rp 5 dengan maksimum perubahan Rp 100. Sementara itu, harga
saham, lebih dari Rp 5.000 maka fraksi harganya Rp 25 dengan maksimum
perubahan Rp 500. perubahan fraksi harga juga akan mendorong
peningkatan likuiditas. Hal itu karena dengan adanya perubahan fraksi
maka akan terjadi penurunan immediacy ( biaya transaksi dalam jumlah dan
tingkat harga tertentu dengan segera) dan penurunan widht (lebar spread
yang terjadi di pasar).
2.Melakukan edukasi terhadap masyarakat untuk menarik minat
investasi di pasar modal
Pemerintah dalam hal ini bursa efek indonesia telah mendirikan
Sekolah Pasar Modal untuk memajukan Pasar Modal Indonesia, serta dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan informasi yang benar dan tepat
tentang investasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan sosialisasi
dan edukasi Pasar Modal kepada masyarakat. Mengingat pemahaman
masyarakat tentang pasar modal saat ini masih belum merata dan masih
banyak yang belum memahami bagaimana cara berinvestasi di pasar modal,
maka PT BEI menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang
diharapkan dapat menampung, merangsang, dan mengarahkan animo
masyarakat yang berminat untuk menekuni pasar modal sebagai media
investasinya.
Dengan tujuan


Memberikan edukasi menyeluruh kepada peserta mengenai
investasi di Pasar Modal. Edukasi yang diberikan dilakukan

secara bertahap, mulai dari Level 1 dan Level 2 Program
Reguler serta Level 1 dan Level 2 Program Syariah


Mempersiapkan para peserta Sekolah Pasar Modal untuk
menjadi investor berkualitas di Pasar Modal



Meningkatkan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia

Tetapi yang sangat di sayangkan dengan program ini adalah hanya
tersedia di jakarta dan surabaya serta diperuntukan untuk yang sudah
mempunyai KTP.untuk mendaftar SPM kolom KTP harus di isi untuk
melanjutkan proses selanjutnya,sehingga kalangan anak sma seperti saya
tidak bisa mengikuti program ini.sementara pasar modal telah menjadi
materi pada pelajaran ekonomi di kurikulum 2013 di tingkat SLTA.sehingga
idealnya seluruh daerah di indonesia bisa memperoleh kesempatan untuk
mengikuti sekolah pasar modal.sangat disayangkan apabila siswa siswi
SLTA di daerah selain surabaya dan jakarta ingin belajar lebih lanjut tentang
pasar modal ini merupakan sebuah potensi untuk meningkatkan investor
lokal
Lalu untuk memperkenalkan pasar modal kepada anak muda bangsa
BEI mengadakan Olimpiade Pasar Modal Nasional (OPMN) tingkat
SMA/MA se-Indonesia pertama kali telah diadakan pada tahun 2010. Tahun
2014 merupakan tahun kelima pelaksanaan acara OPMN. Kegiatan ini
bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya kompetisi yang sehat antar
siswa, antar sekolah dan antar daerah di Indonesia sekaligus sebagai ajang
bagi para siswa SMA/MA untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan
tentang pasar modal. Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan menjadi

pendorong peningkatan pelaku pasar modal di kalangan generasi muda. Hal
dimaksud tidak hanya menjadi sekedar wacana verbal namun harus disertai
langkah konkrit yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Kegiatan ini juga diharapkan sebagai salah satu cara mencetak sumber daya
manusia berkualitas di Pasar Modal Indonesia.OPMN ini sangat efektif
memperkenalkan pasar modal di kalangan SMA mengapa saya katakan
demikian para siswa siswi di sma saya sangat antusias mendengar adanya
OPMN ini.Saya rasa tidak cukup jika OPMN ini hanya sampai di OPMN
final,butuh adanya kelanjutan di OPMN ini misalnya dari peserta OPMN
FINAL akan mengajarkan lebih lanjut tentang pasar modal jika perlu dibuat
lah ekstrakurikuler pasar modal di sekolah nya masing masing sehingga
siswa siswi lain dapat mengenal pasar modal lebih dalam.tetapi harus
adanya kerjasama antara bei dengan pihak sekolah.
3. Membuka Kantor Perwakilan di daerah yang potensial
Dalam rangka pengembangan pasar, Bursa Efek Indonesia (BEI)
melakukan pendekatan langsung kepada calon pelaku pasar melalui
beberapa jalur. Salah satunya adalah dengan pendirian Kantor Perwakilan
(KP) BEI di daerah-daerah yang potensial. Saat ini Bursa Efek Indonesia
memiliki 17 KP BEI yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Riau, Batam,
Lampung, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Pontianak,
Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Jayapura. Pada awalnya
pendirian KP BEI dimaksudkan sebagai perintis / pembuka jalan bagi
Anggota Bursa untuk beroperasi di suatu daerah yang potensial. KP BEI
dapat pula didirikan pada kota-kota yang telah terdapat perusahaan

sekuritas, namun dipandang masih memiliki potensi besar untuk lebih
dikembangkan lagi. Kegiatan-kegiatan di KP BEI meliputi berbagai usaha
untuk meningkatkan jumlah pemodal lokal dan perusahaan tercatat dari
daerah dimana KP BEI berada dan sekitarnya. Jangkauan kegiatan
sosialisasi dan edukasi KP BEI tidak hanya di kota tempat KP BEI berada,
namun juga di daerah-daerah sekitarnya.
2.4 . Pengaruh Asean Economic Comunity Terhadap Pasar Modal
Rencana integrasi ASEAN melalui ASEAN Economic Community
(AEC) yang bertujuan untuk dapat mencapai integrasi ekonomi berdampak
pada perubahan bukan hanya pada perubahan di pemerintahan dan politik
saja, namun juga berdampak pada dunia bisnis dan ekonomi. Integrasi
ekonomi ini akan membuat adanya satu pasar bebas di ASEAN yang mana
tentu akan meningkatkan tingkat kompetisi perusahaan.
Berikut Dampak Positif adanya AEC 2015
Pemerintah
Adanya potensi

Investor

Emiten
Efisiensi dalam

Meningkaynya inovasi
peningkatan

penggalangan dana lintas
produk dan jasa

penerimaan pajak

negara
Hanya perlu menyiapkan

Meningkat
Rendah nya biaya jasa

satu set dokumen

keuangan karena adanya

disclosure untuk

kompetisi

penawaran umum di

keluasan dan
kedalaman pasar
keuangan
bebrapa negara
Diversifikasi

Masuknya persuahaan

sumber

besar regional yang

pendanaan &

memiliki prosepek yang

alokasi modal yg

baik sehingga semkain

efisien
-

banyak pilihan investasi
Disverfikasi investasi

-

-

Dampak negatif yang harus dicermati dan diantisipasi bersama adalah
masuknya investor dari negara anggota ASEAN lainnya yang secara tidak
langsung dapat mengendalikan penguasaan suatu usaha di Indonesia,
ketidaksiapan sumber daya manusia maupun kurangnya modal usaha akan
mengakibatkan ketidakseimbangan antara penanaman modal asing dan
modal dalam negeri dan dapat menekan kesempatan kerja maupun usaha
para pelaku usaha di Indonesia. Suatu keharusan oleh regulator pasar modal
untuk memberikan suatu pengaturan regulasi yang lebih kompeherensif,
aktual dan perbaikan guna untuk menunjang dan memberikan rasa aman dan
kemudahan bagi investor baik lokal maupun asing dengan adanya suatu
kebijakan baru yang diimpelementasikan dalam AEC 2015 ini, seperti ;
1.

Kemudahan dan kepastian bagi para investor untuk listing dan
mendaftarkan perusahannya di pasar efek Indonesia

2.

Perihal penyelesaian efek, seperti yang dicanangkan pada ASEAN
Linkages di kawasan ASEAN dan PAN-ASIA pada AEC 2015 ini
akan berdampak pada semakin kompleksnya peraturan dan
kebijakan yang diberlakukan seperti kepemilikan suatu transaksi
karena bertransaksi di suatu negara semakin sulit untuk dikenali,
sebab order transaksi dilakukan oleh Foreign Broker yang
diteruskan kepada Local Broker, sehingga Ownership dari transaksi
tersebut hanya dikenali sebagai Trade dari Foreign Broker. Juga
kebijakan akan pemilikan aset karena perpindahan aset investor
tidak terjadi antar negara, tetapi cukup dilakukan melalui Local

Central Custodian yang terhubung dengan Foreign Central
Custodian. Hal ini tentunya akan sulit untuk melakukan
penelusuran aliran aset investor sebab aset tersebut dicatat secara
Nominee sehingga kepemilikan saham atau dananya sulit dilacak.
Belum AEC banyak perusahaan Indonesia yang di akusisi asing
contoh nya BII (bank international indonesia) yang diakusisi oleh bank asal
malaysia yaitu maybank. kecap ABC yang telah dikuasai Heinz dan saat ini
dibeli oleh orang terkaya nomor tiga dunia Warran Buffet. Lalu perusahaan
air minum dalam kemasan Aqua yang telah diakuisisi Danone.apalagi
setelah berlakunya AEC semakin banyak perusahaan lokal yang di akusisi
asing.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Pada pembahasan Bab II dapat di tarik kesimpulan yaitu

1. Jumlah Investor asing lebih banyak dibanding investor lokal sehingga
pasar digerakan oleh asing. ketika investor asing melakukan massive
buying, IHSG dan banyak saham yang dulunya stagnan tiba-tiba
melompat. Demikian pula, ketika investor asing melakukan massive
selling, IHSG dengan mudahnya meluncur.
2. Pasar modal Indonesia perlu didukung investor lokal supaya ketika
investor asing keluar, investor lokal tetap bisa mengimbanginya. Tidak
perlu berlebihan atau mendewakan pergerakan / aktivitas dari para investor
asing. Investasi di pasar modal merupakan bentuk investasi portofolio
yang memiliki karakter khusus. Salah satu karakter investasi pasar modal
adalah begitu cepat, berjangka pendek, dan mudah untuk sewaktu-waktu
keluar masuk pasar. Ketika investor asing masuk dengan volume besar,
mungkin saja investor ritel (lokal) akan menikmati keuntungan. Tapi jika
investor asing melepas saham dengan volume besar dengan cepat dan
tanpa diduga, dapat beresiko bagi ritel.
3. Tantangan pasar saham domestik jauh lebih besar dibandingkan tahun ini,
apalagi pada 2015 nanti ada integrasi ekonomi 'ASEAN Economic
Community.Dengan berlaku AEC 2015 nanti para investor asing semakin
leluasa berinvestasi di pasar modal.oleh sebab itu mulai dari sekarang
pemerintah harus menyiapkan semuanya secara matang.
4. Tantangan selanjutnya adalah belum optimalnya jumlah investor domestik
di pasar modal karena jumlahnya masih sangat kecil atau hanya 0,2% dari
jumlah penduduk Indonesia.Oleh karena itu pemerintah gencar melakukan
upaya untuk menambah investor lokal diantaranya perubahan lot dan

fraksi harga,pengedukasian kepada masyarakat luas untuk mengenalkan
pasar modal dan pendirian kantor perwakilan di daerah yang potensial.
3.2 Saran
Saran

saya

untuk

investor

lokal

adalah

segera

meningkatkan

kemampuannyan untuk penanaman modal di pasar modal agar pasar modal
indonesia tak didominasi asing lagi.saran untuk pemerintah adalah Segera
melakukan persiapan untuk menghadapi AEC,karena bisa saja AEC ini menjadi
Peluang atau boomerang bagi kita.mengapa saya katakan demikian?karena ini
merupakan sebuah peluang yang sangatt potensial jika pemerintah segalanya
dengan matang.lalu pemerintah seharusnya memberikan ke istimewaan bagi
investor lokal.