Implementasi Kura Framework pada Purwarupa Rumah Cerdas

  Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 405-412 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Implementasi Kura Framework pada Purwarupa Rumah Cerdas

1 2 3 Muhammad Iqbal , Sabriansyah Rizqika Akbar , Bayu Priyambadha

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 3 Email : bayu_priyambadha@ub.ac.id

  

Abstrak

  Salah satu tantangan ketika mengimplementasikan sebuah sistem rumah cerdas adalah interoperability dengan keberagaman perangkat dan teknologi yang berpotensi digunakan dalam sebuah sistem rumah cerdas (Lakomiak, 2017). Tantangan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan IoT gateway pada sebuah sistem rumah cerdas. Iot gateway bertugas untuk menjembatani antara perangkat-perangkat

  

endpoint seperti sensor dan aktuator dengan broker agar perangkat-perangkat tersebut dapat

  mengirimkan informasi ke broker dan dapat terkontrol oleh client dari jarak jauh. Dari permasalahan tersebut, Eclipse mengembangkan sebuah IoT framework yang bernama Kura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan Kura pada purwarupa sistem rumah cerdas dan menguji performa yang diberikan. Untuk mengetahui kinerja dari purwarupa sistem rumah cerdas yang dibangun dilakukan pengujian validitas sistem dan perhitungan response time sistem. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan bahwa dalam siklus otomasi publishing data dari perangkat client ke perangkat cerdas sampai data kembalian ditampilkan pada perangkat client dalam waktu 1 detik, sistem berhasil melakukan tugas dan menampilkan kembalian ke client sesuai dengan data yang di publish oleh client. Dengan rata-rata response time yang didapat yaitu 990,8 ms yang masih termasuk kurang dari 1 detik, kinerja purwarupa sistem rumah cerdas menggunakan framework Kura dapat dikategorikan baik dan masih daat diterima oleh client (Neil, 2009).

  Kata kunci : Kura, rumah cerdas, gateway, framework, IoT

Abstract

  

One of the challenges when implementing a smart home system is the interoperability with the diversity

of devices and technologies that are potentially used in an intelligent home system (Lakomiak, 2017).

These challenges can be overcome by applying IoT gateways to a smart home system. IoT gateway is

responsible for bridging between endpoint devices such as sensors and actuators with brokers so that

these devices can send information to the broker and can be controlled by the client remotely. From that

problem, Eclipse developed an IoT framework called Kura. The purpose of this study is to implement

Kura on the prototype of a smart home systems and test the performance provided. To know the

performance of the prototype of a smart home system built is done testing the validity of the system and

calculation of the response time system. From the results of the tests conducted, it was found that in the

automation cycle of publishing data from the client device to the smart device until the data returned

displayed on the client device within 1 second, the system successfully perform the task and display the

return to the client in accordance with the data published by the client. With the average response time

in one cycle is 990.8 ms which is still less than 1 second, the performance of the intelligent home system

prototype using the Kura framework can be categorized well and still accepted by the client (Neil, 2009).

  Keyword : Kura, smarthome, gateway, framework, IoT

  terhubung dapat saling memberikan informasi 1. dan perintah satu sama lain tanpa atau dengan

   PENDAHULUAN

  campur tangan manusia. Seiring berjalannya

  Internet of Things (IoT) merupakan sebuah

  waktu, banyak penelitian yang mengembangkan konsep yang memanfaatkan konektifitas internet dan merealisasikan teknologi berbasis IoT, salah untuk menghubungkan perangkat elektronik satu contoh realisasi IoT adalah rumah cerdas. agar dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

  (referensi penelitian siapa yang membuktikan Dalam konsep IoT, perangkat-perangkat yang

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

405 bahwa rumah cerdas merupakan salah satu yang banyak dikembangkan atau menjadi isu diskusi seputar IoT)

  Rumah cerdas merupakan salah satu perwujudan dari implementasi IoT dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat 6 aspek utama yang ada pada rumah cerdas yaitu Lingkungan (suhu/air, pencahayaan, pengelolaan energi, pengukuran), Keamanan (alarm, detektor gerakan, detektor lingkungan), Hiburan (audio visual, internet), Peralatan rumah tangga (memasak, membersihkan, peringatan pemeliharaan), informasi dan komunikasi (telepon dan internet) dan kesehatan (telecare dan asisten rumah) (King, 2003). Dalam membangun sebuah ekosistem rumah cerdas, salah satu permasalahan yang umum ditemukan adalah keberagaman dari setiap perangkat/sensor yang digunakan. Untuk dapat mengelola keseluruhan perangkat yang terlibat dalam sebuah sistem rumah cerdas, perlu adanya sebuah framework yang berperan menjembatani perbedaan yang dimiliki oleh tiap perangkat agar dapat dioperasikan dengan efektif.

  Diantara beberapa framework yang dikembangkan oleh projek IoT dari berbagai produsen untuk memudahkan implementasi ekosistem IoT, Eclipse mengembangkan sebuah

  framework bernama Eclipse Kura. Eclipse kura

  merupakan sebuah framework yang berbasis Java-OSGi yang dikembangkan untuk aplikasi IoT. Kura dapat berfungsi sebagai wadah yang tepat untuk aplikasi Machine-to-Machine (M2M) yang berjalan pada layanan gateway dan dapat memanfaatkan berbagai macam protokol jaringan untuk berkomunikasi dengan perangkat pada layer yang lebih rendah (Paolo, 2016).

  (menghubungkan bagaimana kura dapat menyelesaikan masalah yang terdapat pada rumah cerdas).

  Pada penelitian ini akan mengimplementasikan framework Kura dengan membangun sebuah purwarupa sistem rumah cerdas. Framework Kura diimplementasikan pada setiap perangkat/node yang berperan sebagai pengirim data pada ekosistem rumah cerdas. Kemudian pada sisi client akan diimplementasikan sebuah tampilan website pada browser untuk menampilkan data yang dikirimkan dari perangkat/node. Setelah implementasi sistem berjalan, kinerja dari sistem rumah cerdas diuji dengan menlakukan validasi pada setiap fungsi sistem baik pada perangkat Kura maupun pada perangkat client. Setelah validasi dilakukan, pengujian dilanjutkan dengan menghitung response time sistem untuk dapat menerima, memproses, sampai menampilkan informasi yang diinginkan oleh

  client pada antarmuka client. Setelah kedua

  pengujian tersebut, kemudian hasil dari kedua pengujian dianalisa untuk menentukan kualitas kinerja dari sistem rumah cerdas yang dibangun dengan memanfaatkan framework Kura. Pada akhir penelitian ini, terdapat kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang dilakukan dan saran untuk pengembangan dari penelitian ini.

  2. LANDASAN PUSTAKA

  2.1 Framework Kura

  Kura adalah sebuah framework untuk aplikasi IoT (Internet of Thing) yang juga menyediakan sebuah platform untuk membangun IoT gateway. Kura menawarkan sebuah wadah berbasis Java-OSGi (Open

  Service Gateway initiative ) untuk aplikasi Machine-to-Machine yang berjalan pada

  layanan gateway. Kura merupakan gambaran rancangan dan implementasi gateway dari kompleksitas skenario industri di dunia nyata yang terdiri dari hardware/perangkat jaringan yang berbeda. Untuk itu Kura mengumpulkan dan mengendalikan informasi perangkat dan mendukung penyederhanaan dari keseluruhan proses pengembangan dan penyebaran.

  Gambar 1. Kura eclipse dalam topologi MQTT

  Sumber : (Eurotech, 2014b) Pada gambar 1, terlihat bahwa Kura berperan dalam menjembatani perangkat IoT seperti sensor dan actuator untuk dapat terhubung dengan cloud/broker. Sebagai sebuah IoT framework yang berperan sebagai gateway, maka Kura bertugas untuk menampung data dari setiap perangkat input publish yang terhubung dengannya seperti sensor untuk dapat dikirimkan ke broker melalui jaringan internet. Dan melalui Kura pula, pengguna dapat mengontrol dan memberikan petintah kepada perangkat IoT yang terhubung dengan Kura.

  2.2 Rumah Cerdas

  publisher , dan juga dapat melakukan subscribe

  2.5 Response Time Response time merupakan banyaknya

  browser menjadi publisher juga sehingga komunikasi dua arah dapat dilakukan.

  Penggunaan Websocket pada implementasi rumah pintar yang menggunakan protokol MQTT dikarenakan Websocket memiliki sangat sedikit overhead dalam hal bandwith dan latency dibandingkan dengan request HTTP klasik yang masih dibutuhkan ketika menggunakan (long) polling (HiveMQ, 2015). Konsep Websocket yang hanya menggunakan sedikit overhead sangat cocok dengan protokol mwtt sehingga performa yang dihasilkan akan lebih optimal. Dengan menggunakan Websocket pada komunikasi MQTT memungkinkan web

  Websocket merupakan sebuah protokol yang dirancang untuk dapat bekerja pada infrastuktur web saat ini. Protokol ini digunakan untuk dapat menampilkan data yang di subscribe oleh client pada halaman web client sehingga data yang di-publish oleh dapat langsung tertampil pada halaman web client secara real- time .

  2.4 Websocket

  Publisher dan subscriber terisolasi yang berarti kedua pihak tidak mengetahui satu sama lain.

  akan mengirimkan (publish) pesan tersebut kepada MQTT broker. Selanjutnya, pesan yang diterima akan diteruskan kepada MQTT client yang melakukan subscribe pesan tersebut.

  client yang terhubung dengannya. Ketika sebuah client ingin menyebarkan pesan maka client

  pesan yang disebut subscriber. MQTT broker merupakan perangkat yang menghubungkan beberapa MQTT client . MQTT broker menerima dan mentransmisikan pesan antar

  jaringan dan melakukan pertukaran pesan menggunakan protokol MQTT. MQTT client dapat melakukan publish pesan yang disebut

  Rumah cerdas atau smarthome merupakan rumah atau gedung yang dilengkapi dengan teknologi tinggi yang memungkinkan berbagai sistem dan perangkat di rumah dapat berkomunikasi satu sama lain. Pada rumah cerdas terdapat beragam perangkat seperti alarm, pengatur suhu, televisi dan lampu yang dapat saling berbagi informasi dan memberi perintah antar perangkat. Setiap perangkat yang menjadi komponen sistem rumah pintar terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu perangkat yang terintegrasi dengan sensor dan perangkat yang tidak terintegrasi dengan sensor. Pada perangkat yang terintegrasi dengan sensor, otomasi kerja perangkat bergantung pada informasi yang diberikan oleh sensor kepada perangkat tersebut. Sedangkan untuk perangkat yang tidak terintegrasi, otomasi kerja dapat melalui waktu yang diprogram atau melalui remote jarak jauh.

  client merupakan perangkat yang terhubung ke

  melibatkan dua buah agen yaitu MQTT client dan MQTT broker atau MQTT server. MQTT

  publish/subscribe . Pada penerapannya, MQTT

  MQTT merupakan protokol yang menggunakan model komunikasi

  & Soratkal, 2016). MQTT berjalan diatas TCP dan menjamin keberhasilan pengiriman pesan dari node kepada server/broker. MQTT sangat cocok digunakan pada sistem yang menggunakan sumber daya dan kapabilitas yang terbatas.

  bandwith jaringan yang hanya menggunakan header dengan ukuran tetap yaitu 2 byte (Kodali

  (MQTT) merupakan sebuah protokol transport ringan yang efisien dalam menggunakan

  2.3 Message Queue Telemetry Transport (MQTT) Message Queuing Telemetry Transport

  Terdapat 6 aspek utama yang dicakup dalam sebuah sistem rumah cerdas diataranya adalah Lingkungan, Keamanan, Hiburan, Peralatan rumah tangga, Informasi dan Komunikasi serta Kesehatan. Pada penelitian ini melakukan simulasi rumah cerdas pada aspek lingkungan yang berarti perangkat yang disimulasikan mengirimkan data berupa nilai kondisi seperti suhu dan cahaya. Perangkat yang dipilih untuk disimulasikan merupakan perangkat yang teritegrasi dengan sensor sehingga data dan informasi yang dikirimkan antar perangkat dalam hal otomasi kerja dapat dikirimkan kepada perangkat client sehungga dapat dimonitor. Perangkat yang disimulasikan adalah perangkat lampu, pintu dan pengatur suhu.

  waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk mulai dari mengambil data masukkan, memproses data, sampai mendapatkan hasil yang diharapkan. Pada service HTTP, nilai utama yang memiliki dampak pada user experience (QoE) direpresentasikan oleh response time

  • --------- Lampu Cerdas http ://[Kura-IP-Address]/Kura Waktu Mulai Waktu Berhenti Mode Program Jeda Ulang Topic
  • >
  • Lampu Setting • ----------
  •   Gambar 3. Rancangan antarmuka perangkat cerdas Kura

      Client Lampu http ://[broker-IP-Address]

      : : : Res Ap

      archive pada Eclipse IDE. Services

      penelitian ini adalah Kura versi 2.1.0 versi no network admin dan untuk pengembangannya menggunakan kombinasi Eclipse IDE, Java VM dan dengan memasukkan paket workspace-

      Framework Kura yang digunakan pada

      Untuk dapat menggunakan framework Kura, terlebih dahulu menginstall beberapa paket dependensi library yang dibutuhkan oleh Kura dan perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan Kura. Beberapa perangkat lunak utama yang digunakan untuk pengembangan dan implementasi framework Kura yaitu Java Virtual Machine, Eclipse JEE IDE, paket intalasi Kura Framework , dan Kura workspace-archive-2.1.0.

      3.2.1 Implementasi Framework Kura

      3.2 Implementasi

      Gambar 4. Rancangan antarmuka perangkat client

      Antarmuka client pada sistem rumah cerdas dibangun menggunakan bahasa html, css dan javascript. Pada gambar 4 berikut memperlihatkan rancangan antarmuka dari perangkat lunak client.

      3.1.2 Perancangan Antarmuka Perangkat Client

      Antarmuka perangkat rumah cerdas dibangun menggunakan metatype pada bahasa xml. Pada gambar 3 berikut memperlihatkan rancangan antarmuka pada perangkat cerdas Kura.

      server (Stusek, et al., 2015). Berdasar pada

      3.1.1 Perancangan Antarmuka Perangkat Cerdas

      3. Broker dapat meneruskan dan menerima paket kepada perangkat cerdas dan perangkat client melalui internet menggunakan port 1883 (MQTT) dan 9001 (Websocket).

      2. Perangkat client dapat melakukan publish dan subscribe kepada broker melalui internet dengan port 9001, Websocket.

      broker melalui internet dengan port 1883, MQTT.

      Perangkat cerdas (lampu, suhu, dan pintu) yang merupakan sebuah virtual machine melakukan publish dan subscribe kepada

      Pada gambar 2, memperlihatkan bahwa pada penelitian ini sistem yang dibangun dirancang dengan rincian sebagai berikut : 1.

      3.1 Perancangan Gambar 2. Diagram blok sistem rumah cerdas

      IMPLEMENTASI

      3. PERANCANGAN DAN

      pengguna ketika berinteraksi dengan komputer adalah dibawah 1 detik. Dengan waktu tunggu dibawah 1 detik pengguna akan menganggap waktu yang wajar dan berfikir bahwa komputer sedang memproses data untuk ditampilkan (Neilsen, 2009).

      response time yang dapat diterima oleh

      artiket yang ditulis oleh Neilsen bahwa batas

      Device Info (debug) su Pintu Suhu Intensitas Cahaya Control Lampu Cerdas Set Cd Time Broker Topic Qo S 1 2 connect Command Status uns UNSU B SUB ON OFF SET CONNEC Apply Reset

      3.2.1 Implementasi Mosquitto broker

      4.1 Pengujian Validasi

      Pada gambar 8, pengujian pubilish dilakukan dengan mengirimkan data ke broker.Received PUBLISH” pada log berarti broker telah menerima pesan dari 08:00:27:10:0D:78 (ID dari perangkat lampu cerdas Kura) dengan QoS 1, topik “lampucerdas”, dan besaran paket yaitu 46 bytes, kemudian broker mengirim balasan PUBACK kepada perangkat cerdas.

      4.1.2 Pengujian Validasi Publish Perangkat Cerdas Gambar 8. Log Publish data dari client ke broker

      IP public 139.192.204.16 dengan Id client yaitu 08:00:27:10:0D:78 selanjutnya broker mengirimkan CONNACK sebagai balasan bahwa koneksi berhasil dibuat kepada perangkat lampu cerdas.

      Pada gambar 7, koneksi berhasil dilakukan dari client dengan alamat

      4.1.1 Pengujian Validasi Koneksi ke Broker Gambar 7. Koneksi dari client ke broker berhasil dibuat

      Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah setiap fungsi yang telah dirancang pada rekayasa kebutuhan serta perangcangan sistem yang dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian ini.

      Gambar 6. Implementasi Antarmuka Perangkat Cerdas 4.

      Implementasi broker pada purwarupa sistem rumah cerdas ini dibangun menggunakan Mosquitto broker versi 1.4.9 yang sudah mendukung penggunaan Websocket yang berjalan pada sistem operasi Linux Mint. Karena secara default Mosquitto pada versi ini menonaktifkan penggunaan Websocket, maka sebelum instalasi dilakukan terlebih dahulu dilakukan konfigurasi untuk mengaktifkan penggunaan Websocket pada file config.mk pada folder Mosquitto broker . Untuk mengaktifkan websocket pada file config.mk dilakukan dengan mengganti kode WITH_WEBSOCKET:=no menjadi WITH_WEBSOCKET:=yes . Setelah itu dilanjutkan dengan menjalankan instalasi Mosquitto.

    PENGUJIAN DAN ANALISIS

      6 memperlihatkan hasil dari implementasi antarmuka client :

      Antarmuka client dibangun menggunakan bahasa html dan css yang dipadukan dengan fungsi html sehingga dapat menjadi tampilan yang interaktif dan mudah untuk dioperasikan oleh pengguna. Berikut gambar

      3.2.3 Implementasi Antarmuka Perangkat Client

      Gambar 5. Implementasi Antarmuka Perangkat Cerdas Kura

      Implementasi antarmuka pada perangkat cerdas dibangun menggunakan bahasa xml. Pada penelitian ini implementasi hanya dengan menambahkan form input ketika paket perangkat cerdas diinstal pada Kura web UI. Pada gambar 5 berikut merupakan implementasi antarmuka perangkat cerdas Kura :

      3.2.2 Implementasi Antarmuka Perangkat Cerdas

      4.1.3 Pengujian Validasi Subscribe Perangkat Client Gambar 9. Subscribe data oleh perangkat client

      data, dan processing time data sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

      rentang waktu paling rendah pada percobaan ke- 8 yaitu 603 ms dan paling tinggi pada percobaan ke-4 yaitu 850 ms dengan rata-rata yaitu 752,7 ms. Berdasarkan data rentang dan rata-rata response time dapat disimpulkan bahwa response time publish data dari perangkat cerdas

      time publish data dari perangkat cerdas berada di

      Pada gambar 12, terlihat bahwa response

      4.4.1 Analisis Pengujian Response Time Publish Data Perintah dari Perangkat Client

      4.4 Analisis Pengujian Response Time

      Dan pada bagian terakhir dari setiap kasus uji pengujian validasi yaitu menampilkan log pada Mosquitto broker yang membuktikan bahwa komunikasi antara perangkat cerdas, broker, dan perangkat client di dalam sistem rumah cerdas berhasil dilakukan.

      client maupun admin perangkat cerdas kepada sistem digunakan web client UI Kura web UI.

      variabel dan algoritma yang digunakan untuk melakukan aksi sesuai dengan kebutuhan fungsional. Kemudian untuk interaksi dengan

      Source code program memperlihatkan

      Mosquitto broker. Hal ini dilakukan sebagai pendukung keberhasilan dari pengujian validasi kebutuhan fungsional yang dilakukan pada sistem rumah cerdas kura.

      source code , tampilan UI dan log pada

      Dari hasil pengujian validasi terhadap kebutuhan fungsional pada entitas perangkat lampu cerdas, pintu cerdas, suhu cerdas, dan perangkat client dapat disimpulkan bahwa seluruh kebutuhan fungsional yang telah dijabarkan pada rekayasa kebutuhan bernilai valid yang berarti seluruh kebutuhan fungsional berhasil dilakukan oleh sistem rumah cerdas kura. Pada setiap pengujian dibuktikan melalui

      4.3 Analisis Pengujian Validasi

      transmission time data dari broker ke subscriber

      Pada gambar 9, subscribe dilakukan dengan memasukkan topik yang ingin di subscribe dan QoS yang ingin digunakan. Pada gambar 10 menampilkan hasil subscribe data lampu cerdas oleh client terlihat bahwa intensitas nyala lampu dan status dari lampu berubah mengikuti data sensor cahaya yang kedua data tersebut ditampilkan pada halaman web client lampu cerdas.

      data dari publisher ke broker,

      transmission time

      response time didapatkan dengan melakukan kalkulasi processing time dari publisher data,

      transmission time paket antara perangkat client, broker , dan perangkat cerdas. Kemudian,

      Pengujian dilakukan dengan menambahkan kode untuk mengambil timestamp perangkat lunak untuk menghitung processing time pada perangkat client dan perangkat cerdas dan

      kebutuhan non-fungsional pada rekayasa kebutuhan yaitu pengujian response time publish data perintah dari perangkat client dan response time publish data dari perangkat cerdas.

      response time ini merupakan pengujian untuk

      Pengujian respons time digunakan untuk melihat seberapa banyak waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk menerima input data dan memproses dan mengirimkannya melalui broker sampai dengan sistem menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian

      pesan untuk memberitahu client bahwa suatu event terjadi. Pada gambar 11, pop-up notifikasi muncul ketika suhu pada perangkat cerdas pengukur suhu menagkap suhu diatas 39 derajat Celcius, yang kemudian perngkat suhu mengirimkan pesan “DANGER” yang kemudian ditampilkan pada antarmuka perangkat client.

      pop-up

      Pengujian pup-up dilakukan ketika suatu kondisi terpenuhi sehingga sistem menampilkan

      4.1.4 Pengujian Validasi Pop-up Notifikasi Gambar 11. Pop-up notifikasi pada perangkat lunak client

      Gambar 10. Hasil Subscribe data pada perangkat client

    4.2 Pengujian Response Time

      berada dalam kategori responsif karena memiliki nilai kurang dari 1 detik (1000 ms) (Neilsen, 2014).

      500

      4

      5

      6

      7

      8

      9

      10 w aktu ( ms ) percobaan ke- Response time publish data dari perangkat client

      172 279 164 142 338 375

      160 381 162 209

      1

      Gambar 12. Analisis pengujian response time publish data perintah dari perangkat client

      2

      3

      4

      5

      6

      7

      8

      9

      10 w aktu ( ms ) percobaan ke- Response time publish data dari perangkat cerdas

      3

      2

      1

    4.4.2 Analisis Pengujian Response Time Publish Data dari Perangkat Cerdas

      response time purwarupa sistem rumah cerdas

      Gambar 13. Analisis response time publish data dari perangkat cerdas

      Pada gambar 13, terlihat bahwa response

      time publish data dari perangkat client berada di

      rentang waktu paling rendah pada percobaan ke- 4 yaitu 142 ms dan paling tinggi pada percobaan ke-8 yaitu 381 ms dengan nilai rata-rata yaitu 238,2 ms. Berdasarkan data rentang dan rata-rata

      response time dapat disimpulkan bahwa response time publish dari perangkat client

      berada dalam kategori sangat responsif karena berada kurang dari 1 detik (1000 ms) (Neilsen, 2014).

      Untuk membangun sebuah purwarupa sistem rumah cerdas dibutuhkan analisis kebutuhan dari sistem, perancangan alur kerja sistem, dan implementasi setiap perangkat yang digunakan untuk membangun sistem. Analisis kebutuhan mencakup segala kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang dibutuhkan sistem. Perancangan sistem mencakup perancangan alur kerja sistem dan arsitektur sistem. Setelah sistem dibangun dan dapat berjalan sesuai dengan perancangan, maka dilakukan pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibangun. Pengujian yang dilakukan pada purwarupa sistem rumah cerdas berupa pengujian validasi pada fungsional sistem dan pengujian response time pada sistem.

      Dari hasil yang didapatkan pada pengujian validasi diketahui bahwa purwarupa sistem rumah cerdas yang dibangun dengan menggunakan Kura framework dapat memenuhi semua kebutuhan fungsional sistem. Dan dari hasil pengujian response time yang dilakukan didapatkan bahwa dalam pengujian dengan percobaan sebanyak 10 kali dengan setiap percobaan diatur dengan perulangan setiap 1 detik, didapatkan bahwa rata-rata response time yang didapatkan dari client mengirimkan perintah sampai client mendapatkan kembali informasi perbaruan status dari perangkat cerdas adalah 990,9 ms yang masih berada dibawah 1 detik. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

      yang dibangun dengan menggunakan Kura

      832 784 500 1000

      framework masuk dalam kategori baik, karena

      dengan response time kurang dari 1 detik pengguna masih menerima dan menganggap bahwa sistem sedang memproses data untuk ditampilkan kepada pengguna (Neilsen, 2009).

    DAFTAR PUSTAKA

      Eurotech, 2014. Kura - A Java Gateway for the Internet of Things. [Online] Available at : https://www.eurotech.com/en/press+roo m/news/?672 [Diakses 11 Juni 2017]

      HiveMQ, 2015. MQTT over Websockets with HiveMQ. [Online] Available at: http://www.hivemq.com/blog/mqtt- websockets-with-hivemq [Diakses 15 Mei 2017].

      King, N., 2003. Smart Home – A Definiton.

      Milton Keynes : Intertek Research & Testing Centre

      Kodali, R. K. & Soratkal, S., 2016. MQTT based Home Automation System Using ESP8266, Warangal: National Institute of Technology.

      Lakomiak, N., 2017. 3 Challenges Facing The Implementation Of The Smart Home.

      [Online] Available at: https://arc.applause.com/2017/01/30/sma rt-home-technical-challenges/ [Diakses

      816 714 828 850 657 614 829 603

    5. KESIMPULAN

      12 Juli 2017]. Neilsen, J., 2009. Powers of 10 : Time Scales in

      User Experience. [Online] Available at: http://www.nngroup.com/articles/powers

    • of-10-time-scales-in-ux/[Diakses

      11 June 2017]. Paolo, B. & Zanni, A., 2016. Towards Better

      Scalability for IoT-Cloud Interactions via Combined Exploitation of MQTT and CoAP, Italy: University of Bologna.

      Perunal, T., 2015. IoT Device Management Framework for Smart Home, Malaysia: Universiti Putra Malaysia.

      Stusek, M. et al., 2015. Performance Analysis of the OSGi-based IoT Frameworks on Restricted Devices as Enablers for Connected-Home, Brno: 7th International Congress on Ultra Modern Telecommunications and Control Systems and Workshops (ICUMT).