TinJauan karakTerisTik Pasien TYPHOID FEVER di rsud kaBuPaTen karanGanYar TaHun 2013
TinJauan karakTerisTik Pasien TYPHOID FEVER
di rsud kaBuPaTen karanGanYar
TaHun 2013
1
2 Febrica arydiana , dr. rano indradi sudra, m.kes
1
mahasiswa diii rmik sTikes mitra Husada karanganyar ,
2
dosen diii rmik sTikes mitra Husada karanganyar
1
2 , [email protected] [email protected]
Abstract
typhoid fever in hospitals Karanganyar in the top 10 diseases. the purpose of the study was to determine the
characteristics of patients with typhoid fever. the study was descriptive with a population of 405 and 123 sample
documents typhoid fever patients. Retrieval technique using simple random sampling, instrument check list and
descriptive data analysis. the results show of nine characteristics of sex more men 57.41%, age at most 4-15 year
age group 24.39%, way more payment use Jamkesmas 40.65%, housing mostly came from in Karanganyar 96.96%,
88.14% improvement of home conditions, long treated 3 days at most 43.09%, most symptoms of fever of 100%, and
the complication most ARI Gastritis 6.50%, from the aspect of positive widal test 97.56%. conclusions this study
is the characteristics of 9 patients described have been able to describe the condition of patients with typhoid fever
in hospitals Karanganyar. the suggestion is made PKMRS (Public Health Promotion in Hospitals) in hospitals
Karanganyar and cooperation with other care facilities.Keywords: characteristics, typhoid fever
Abstrak
typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar masuk dalam 10 besar penyakit. Tujuan penelitian adalah mengetahui
karakteristik pasien typhoid fever. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan populasi 405 dan sampel 123 dokumen pasien typhoid fever. Teknik pengambilan menggunakan simple random sampling, instrumen check list dan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 9 karakteristik dari jenis kelamin lebih banyak laki- laki 57,41%, umur paling banyak kelompok umur 4-15 tahun 24,39 %, cara pembayaran lebih banyak menggunakan Jamkesmas 40,65 %, tempat tinggal paling banyak berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar 96,96 %, kondisi pulang perbaikan 88,14 %, lama dirawat paling banyak 3 hari 43,09%, gejala paling banyak demam 100%, komplikasi paling banyak ISPA dan gastritis 6,50%, dari aspek tes widal positif 97,56%. Simpulan penelitian ini adalah dari 9 karakteristik pasien yang dijabarkan sudah mampu menggambarkan kondisi pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar. Sarannya adalah dilakukan PKMRS ( Promosi Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit ) di RSUD Kabupaten Karanganyar dan melakukan kerjasama dengan fasilitas pelayanan yang lain.
kata kunci: Karakteristik, Typhoid fever
salah satu pelayanannya adalah pengelolaan dokumen
PendaHuluan
rekam medis pasien diantaranya mengkode diagnosis Rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan dan tindakan terhadap pasien.Rumah sakit sebagai RI No.269/MENKES/PER/III/2008 adalah berkas yang salah satu sarana pemberi pelayanan kesehatan wajib berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, membuat rekam medis. Semua pelayanan baik yang pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan dilakukan tindakan maupun yang tidak dilakukan lain yang telah diberikan kepada pasien, dimana salah tindakan dicatat pada berkas rekam medis baik pada
meTOde PeneliTian
pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan pasien rawat Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan darurat.
pendekatan retrospektif. Populasi adalah 405 dokumen
rekam medis rawat inap pasien typhoid fever di RSUD
typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun
Kabupaten Karanganyar tahun 2013 dengan besar 2013 masuk dalam daftar 10 besar penyakit, typhoid sampel 123 dokumen. Teknik pengambilan sampel yaitu
fever merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri simple random sampling. Instrumen yang digunakan Salmonella typhi yaitu penyakit yang menular. Data
adalah checklist. Cara pengumpulan data dilakukan pribadi dari pasien typhoid fever antara lain berupa dengan observasi. Analisis data secara diskriptif. nama, jenis kelamin, umur, di lengkapi oleh Mansjoer A tahun 2001 bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya typhoid fever antara lain dari etimologynya
Hasil PeneliTian
berupa tempat tinggal yang biasanya dalam satu kasus
1. Gambaran karakteristik Pasien typhoid
orang- orang dalam serumah, gejala- gejala yang
Fever di rsud kabupaten karanganyar tahun 2013
timbul, komplikasi yang menyertai typhoid fever, Lama dirawat untuk kasus typhoid fever, serta tes widal yang a) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan memperkuat diagnosis typhoid fever. jenis kelamin
Tabel 4.1
Berdasarkan survei pendahuluan terhadap 32 sampel
karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek Jenis kelamin
pasien typhoid feverdi RSUD Kabupaten Karanganyar
l P
dilihat dari aspek jenis kelamin lebih banyak laki-laki
Triwulan n % n %
dari pada perempuan, dilihat dari aspek umur pasien
I 18 56,25 % 14 43,75 % typhoid fever leih banyak terserang pada rentan
II 15 50 % 15 50 %
waktu 5-14 tahun, cara pembayaran yang digunakan
III 15 57,69 % 11 42,31 %
IV 23 65,71 % 12 34,29 %
lebih banyak menggunakan jamkesmas daripada pembayaran lainnya, dalam Kabupaten Karanganyar
Grafik 4.1 karakteristik Pasien Typhoid Fever
96,88% relatif lebih tinggi dibandingkan pasien dari
Berdasarkan aspek Jenis kelamin
luar kabupaten, Kondisi pulang lebih banyak dalam kondisi perbaikan/ kontrol post opname, lama dirawat rata- rata 3 hari, gejala yang timbul 100% pasien
typhoid fever mengalami demam sebagian pasien
mengalami mual dam perut tidak enak, komplikasi yang timbul sebagian besar ISPA karena disertai batuk pilek dan gastritis atau nyeri ulu hati, test widal menunjukkan bahwa sebagian besar pasien typhoid
fever positif dari tes widalnya.
Dalam hal ini, penulis tertarik untuk mengambil judul tentang “Tinjauan Karakteristik Pasien typhoid feverdi RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2013”
Dari tabel dan grafik 4.1 diatas didapat data 25-44 tahun paling tinggi jumlah pasien pada bahwa laki- laki lebih banyak prosentasenya triwulan I, kemudian mengalami penurunan daripada perempuan. Pada 3 triwulan bahwa jumlah pada triwulan II dan triwulan III, akan jumlah laki- laki lebih banyak daripada jumlah tetapi mengalami penambahan jumlah pasien perempuan, dijelaskan lebih rinci bahwa pada triwulan IV dengan jumlah pasien 6 orang triwulan I prosentase laki-laki 56,25 %, pada dengan prosentase totalnya adalah 14,63 %. triwulan III 57,69 %, dan pada triwulan IV Pada umur 45- 64 tahun dengan prosentase 65,71 %, sedangkan pada triwulan III jumlah keseluruhan 19,51% dengan jumlah paling laki- laki dan perempuan sama yaitu dengan banyak yang menderita Typhoid Fever pada prosentase masing-masing 50%. triwulan III dengan jumlah 8 orang, sedangkan pada kelompok umur > 65 tahun hanya 1
b) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan pasien dengan prosentase 0,81 %.
umur
Tabel 4.2
c) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan
karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan
cara pembayaran
aspek umur Jumlah pasien Typhoid fever Tabel 4.3a berdasarkan aspek umur karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek Cara Pembayaran
28
1
15
25
45 Triwulan 5 - > - - - - hr
14
65 Prosentase Pasien Typhoid Fever - <
4
24
44
64 th th Berdasarkan Cara Pembayaran 1th th th th th Tri- Jamkes- wulan umum askes Tm Triwulan I
5
9
5
8
4 mas
Triwulan II
1
5
10
4
3
6
1 n % n % n % n %
TR I 9 28, 6 18, 17 53, 0% Triwulan III
3
7
7
1
8 13% 75% 12% Triwulan IV
1
2
10
10
6
6 TR II 11 36, 7 23, 10 33, 2 6, 67% 33% 34% 66%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
TR III 7 26, 6 23, 12 46, 1 3, 92% 08% 15% 85%
kelompok umur yang banyak terserang
TR IV 11 31, 12 34, 11 31, 1 2, 42% 29% 43% 86%
penyakit typhoid fever yaitu pada kelompok umur 5- 14 tahun, prosentase 29,27 % dengan
Grafik 4.3a karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan puncaknya pada triwulan II dan IV. aspek Cara Pembayaran
Pada grafik, kelompok umur pasien sekitar 28 hari sampai kurang dari 1 tahun mengalami peningkatan pada triwulan III dan kembali turun pada triwulan IV dengan prosentase 1,63%. Untuk kelompok umur 1- 4 th terjadi penetapan jumlah yaitu 5 pasien, tetapi terjadi penurunan jumlah pasien typhoid pada triwulan II dan triwulan IV, total dari 4 triwulan diperoleh prosentase 12,20%.
Dari tabel dan grafik 4.3 dapat disimpulkan Kelompok umur 15-24 tahun secara garis besar bahwa pasien yang rawat inap dengan diagnosis mengalami peningkatan jumlah pasien dengan typhoid fever lebih banyak menggunakan prosentase 21,14%. Pada kelompok waktu
Jamkesmas dalam proses pembayarannya dibandingkan dengan pembayaran umum, askes, ataupun TM (tidak mampu), yaitu dengan prosentase 41,01%. Sedangkan umum 30,79%, askes dengan prosentase 24,86%, dan TM dengan prosentase 3,34%
Tabel 4.3b keterkaitan antara karakteristik umur, Jenis kelamin, lama dirawat Count of no rm Cr Byr Jk umur
1
2
3
4 Grand Total l
1
17
2
7
8
4
3
1
6
1
2
2
9
5
5
12
1
5
2
6
4
50 4 123
Dari tabel dan grafik 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa pasien yang rawat inap dengan typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar lebih banyak berasal dari dalam kabupaten Karanganyar, pada triwulan III 100% pasien yang rawat inap berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar yang tersebar
Grafik 4.4 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek Tempat Tinggal
TRIWULAN I 31 96,88% 1 3,12% TRIWULAN II 29 96,67% 1 3,33% TRIWULAN III 26 100,00% 0,00% TRIWULAN IV 33 94,29% 2 5,71%
fever berdasarkan tempat tinggal dalam kabupaten luar kabupaten n % n %
Tabel 4.4 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek Tempat Tinggal TriWulan Prosentase pasien Typhoidd) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan aspek tempat tinggal
Keterangan: Jenis kelamin: L = Laki-laki P = Perempuan Cara pembayaran: 1 = Umum 2 = Askes 3 = Jamkesmas 4 = Tidak mampu Kelompok umur: 2 = 28 hari-<1 tahun 3 = 1-4 tahun 4 = 5-14 tahun 5 = 15-24 tahun 6 = 25-44 tahun 7 = 45-64 tahun 8 = > 65 tahun Dari tabel4.3b diketahui bahwa pasien paling banyak rawat inap pembayaran Jamkesmas, yaitu dengan total 50 pasien, sedangkan 50 pasien tersebut paling banyak pada kelompok umur 5-14 tahun. Sebagai pertimbangan untuk rumah sakit bahwa pasien yang banyak rawat inap adalah pasien Jamkesmas, yaitu yang menempati kelas III, sehingga dapat menambah ruang bila membutuhkan khusus kelas III, karena banyak anak- anak yang rawat inap kelompok umur 5- 14 tahun, dapat di buat bangsal/ ruang kelas III khusus anak-anak.
31
8
38
52 Grand Total
2
18
18
14
1 P Total
1
2
4
1
24
7
6
9
4
2
3
5
1
3
12
4
7
4
8
3
5
3
1
11
7
71 P
4
2
1
3
1
1
2
2
7
32
13
24
18 L Total
1
10
6
1
2 di 17 kecamatan antara lain Tawangmangu, Karangpandan, Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Matesih, Jatiyoso, Jatipuro, Jumapolo, Jumantono, Karanganyar, Mojogedang, Kebakkramat, Jaten, gondangrejo, Colomadu, dan Tasikmadu. Rata- rata prosentase untuk pasien yang rawat inap berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar adalah 96,96 %.
Sedangkan yang berasal dari luar Kabupaten Karanganyar 3,04 %.
6
8
3 Total
1
1
3
42
1
2
7
10
18
8
2
7
1
2
4
1
3
22
7
2
4 Total
5 2 123
12
25
53
26
4 Grand Total
1
1
2
3
2
1
2
2
1
1
1
4
50
1
31
7
e) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan aspek kondisi pulang
7 Grand Total
13
10
2
3
1
2
1
1
5
3
4
3
2
1
Tabel 4.5b keterkaitan antara karakteristik Cara Pembayaran, kondisi Pulang, dan lama dirawat Count of no rm ld Cr Byr kP
Pada tabel dan grafik 4.5 diketahui bahwa kondisi pulang ada 3, yaitu sembuh, perbaikan, dan meninggal, dari ketiga kondisi tersebut yang paling banyak pasien pulang rawat inap dengan persetujuan dokter yang merawat tetapi dalam keadaan perbaikan. Ada juga pasien typhoid fever yang pulang dalam keadaan sembuhl, dari keempat triwulan pasien yang dinyatakan sembuh paling banyak pada triwulan I, yaitu ada 8 pasien dengan prosentase 25%, sedangkan pasien yang meninggal ada 1.
Grafik 4.5 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek kondisi Pulang
1 3,33% 29 96,67% 0% TR III 2 7,69% 24 92,31% 0% TR IV 3 8,57% 31 88,57% 1 2,86%
Tabel 4.5a karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek kondisi Pulang Triwulan Prosentase pasien Typhoid fever berdasarkan kondisi pulang sembuh Perbaikan meninggal n % n % n % TR I 8 25,00% 24 75,00% 0% TR II
7
2
14
2
8
2 Total
28
2
5
14
7
2
3
1
35
1
2
38
2
3
8
15
10
1 Total
Keterangan : Cara Bayar : 1 = Umum 2 = Askes 3 = Jamkesmas 4 = Tidak Mampu (TM) Kondisi Pulang: 1= Sembuh 2 = Perbaikan 3= Meninggal Lama Dirawat: 1 = < 3 hari 2 = 3 hari 3 = 4 hari 4 = 5 hari 5 = 6 hari 7 = > 7 hari Dari tabel 4.5b diketahui bahwa pasien Jamkesmas lebih banyak, dengan lama dirawat rata- rata 3 hari dengan kondisi pulang perbaikan, hal ini dapat menjadi masukan untuk pihak rumah sakit yaitu dengan LoS yang terhitung hanya 3 hari kurang ideal. Untuk LoS yang ideal menurut Depkes yaitu 6-9 hari. Tetapi rumah sakit masih bisa mempertahankan pelayanan dengan memulangkan pasien dengan perbaikan, yaitu rumah sakit atau dokter masih mempunyai kewajiban mengontrol pasien walau telah dipulangkan.
f) Karakteristik Pasien typhoid fever Berdasar- kan Aspek Lama Dirawat
13
13 Mual
12
13
13
3 Anorexia
1
20 Nyeri otot
17
22
19
3 Pusing
4
3
2
35 Nyeri Kepala
26
34
19
32
18
1
4 Epitaksis
8
13
18
18 Batuk
15
21
20 Muntah
5 Perut Tidak Enak
5
6
7
14 Diare
10
12
9
30
Demam
Tabel 4.6a karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek lama dirawat Triwulan Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan lama dirawat < 3 hr
6
2 TR III
1
3
3
15
6
1 TR II
5
11
13
7
7 hr > 7 hr TR I
6 hr
5 hr
4 hr
3 hr
3
9
Tabel 4.7 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek Gejala Gejala TriWulan Tr i Tr ii Tr iii Tr iV4
g) K a r a k t e r i s t i k P a s i e n Ty p h o i d F e v e r Berdasarkan Aspek gejala.
Karanganyar, hal ini karena rumah sakit RSUD Kabupaten Karanganyar sebagai rujukan , sedangkan 4 pasien yang berasal dari luar Kabupaten Karanganyar dapat sebagai poin positif rumah sakit bahwa RSUD Kabupaten Karanganyar dipercaya oleh masyarakat luar Kabupaten Karanganyar dan sebagai motifasi untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
typhoid fever berasal dari dalam Kabupaten
Keterangan : Jenis kelamin: L = Laki-laki P = Perempuan Tempat tinggal: L = Luar Kabupaten D = Dalam Kabupaten Dari tabel 4.6b dapat dilihat bahwa 119 pasien
52 Grand Total 119 4 123
52
no rm TT Jk d l Grand Total P
67
1
Tabel 4.6b keterkaitan antara karakteristik Jenis kelamin dan Tempat Tinggal Count of no rm TT Jk d l Grand Total L
Dari tabel dan grafik 4.6 dapat disimpulkan bahwa pasien yang lama dirawatnya paling banyak sekitar 3 hari dengan prosentase 43,09 %. Pasien yang dirawat lebih dari 7 hari tidak hanya menderita typhoid fever, sehingga proses penyembuhan nya memerlukan waktu jauh lebih lama. Pasien yang dirawat < 3 hari paling banyak pada triwulan IV sedangakan pasien yang dirawat > dari 7 hari yaitu pada triwulan II yang berjumlah 2 pasien.
1 Grafik 4.6 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek lama dirawat
2
8
14
10
2 TR IV
71 Count of
Grafik 4.7 Tri- Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan karakteristik Pasien typhoid fever Berdasarkan wu- komplikasi aspek Gejala lan a B C d e F G H i J k TR II 2
1
1
1
1
2
1 TR
1
3
1
1 III TR
1
2
2
1 IV Total 8
1
5
8
4
1
1
2
1
2
2 Grafik 4.8 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan aspek komplikasi
Demam adalah gejala yang paling sering dikeluhkan pasien, karena memang dari tabel 4.7 123 pasien mengalami demam ( 100%), gejala lain seperti mual dan rasa tidak enak pada perut lebih banyak menyerang pasien pada triwulan I, gejala pusing dan muntah paling banyak dirasakan pasien pada triwulan
IV, anorexia menyerang pasien hampir sama dari 4 triwulan, dan batuk paling banyak Komplikasi yang sering terjadi adalah ISPA dialami pasien pada triwulan I. dan gastritis dengan prosentase 6,50 %,
Prosentase total dari semua gejala diatas komplikasi lain yang menyertai penyakit adalah 100% pasien mengalami demam,
typhoid feverantara lain oA ( 0,81%),
77,24% pasien mual-mual, 58,54 % rasa sakit
bronchitis (4,06%), Dyspepsia (3,25%), Viral
pada perut yang dirasakan pasien, 56,10% Infection (0,81%), Septicaemia (0,81%), pasien merasakan pusing, 41,46 % pasien
chronic Ischaemic Heart Disease (1,63%),
tidak nafsu makan, 36,59% pasien muntah- dan Anemia(0,81%)dalam satu tahun muntah, 34,96% pasien mengeluh batuk, dan cenderung mengalami penurunan jumlah kurang dari 10% pasien mengalami nyeri otot, pasien. Sedangkan untuk cholelithiasis nyeri otot, dan epitaksis ( mimisan).
(1,63%), Acute Haemorrhagic Gastritis
h) K a r a k t e r i s t i k P a s i e n Ty p h o i d F e v e r
(1,63%) cenderung mengalami kenaikan Berdasarkan Aspek Komplikasi jumlah pasien.
Tabel 4.8 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan i) K a r a k t e r i s t i k P a s i e n ty p h o i d f e v e r aspek komplikasi
Berdasarkan Aspek Tes Widal
Tri- Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan Tabel 4.9 wu- komplikasi karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan lan a B C d e F G H i J k aspek tes widal TR I
5
1
3
3
2
II mengalami kenaikan, pada triwulan III
Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan test widal menurun. aGluTinin O aGluTinin H s. s. s. s. s. s. s. s. S. typhi H mengalami penurunan pada Tr
Th- Pa- Pa- Pa- Th- Pa- Pa- Pa-
truwulan II naik lagi pada triwulan III, dan
phi- ra- ra- ra- phi ra- ra- ra- ty- ty- ty- ty- ty- ty-
kembali turun pada triwulan IV. S. Paratyphi A
phi phi phi phi phi phi -a -B -C a B C
(H) mengalami penurunan pada triwulan II dan
TR I
20
15
25
15
16
8
10
5 III, dan kembali naik pada triwulan ke IV yang TR I
14
12
15
16
14
4
21
2
melebihi dari triwulan I. S. Paratyphi B (H)
TR
13
16
21
11
20
5
20
5 III
paling banyak yang positif adalah triwulan IV,
TR
20
21
25
17
17
13
27
7 IV
dan paling rendah pada triwulan I. S. Paratyphi C (H) pada triwulan II mrngalami penurunan,
Grafik 4.9 karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan kembali naik pada triwulan III dan IV. aspek Tes Widal PemBaHasan 1. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek jenis kelamin
Di RSUD Kabupaten Karanganyar pasien typhoid
fever dilihat dari aspek jenis kelamin lebih banyak
laki- laki daripada laki-laki. Pada triwulan IV jumlah laki- laki mencapai 65,71 % yang melebihi prosentase dari triwulan lainnya.
2. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek umur
Keterangan : Pasien typhoid feverberdasarkan kelompok umur
A : ISPA, B : oA, C : Bronchitis, D : gastritis paling banyak terserang adalah pasien dengan umur , E : Dyspepsia, F : Viral Infection, g :
5-14 tahun yaitu 36 pasien dengan prosentase 29,27 Septicaemia, H : Chronic Ischaemic Heart
%, kelompok umur 15- 24 tahun dengan jumlah Disease, I : Anemia, J : Cholelithiasis, K : 26 pasien dengan prosentase 21,14%, kelompok Acute Haemorrhagia gastritis umur 45-64 tahun ada 24 pasien dengan prosentase
19,51%, kelompok umur 25-44 tahun dengan 18 Pada tabel dan grafik 4.9 tes widal yang pasien prosentase 14,63%, kelompok 1-4 tahun dinyatakan positif dari triwulan II sampai III dengan prosentase 12,20%, kelompok 28 hari -1 mengalami penurunan, untuk S. Paratyphi A tahun dengan prosentase 1,63%, dan kurang dari (o) pada triwulan II lebih rendah daripada 65 tahun hanya 0,81% yaitu 1 orang. triwulan lainnya, paling tinggi pada triwulan
Pasien dengan umur 5-14 tahun termasuk pasien
IV. S. Paratyphi B (o) pada triwulan I ke yang masih dalam lingkungan sekolah meliputi TK, triwulan II dan III mengalami penurunan,
SD, dan SMP sehingga perlu adanya pengawasan dan kembali sama pada triwulan I 25 pasien khusus terhadap anak- anak sekolah. positif. S. Paratyphi C (o) dari triwulan I ke
3. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek cara pembayaran
Cara pembayaran yanng digunakan ada 4, yaitu Umum, askes, Jamkesmas, dan TM ( Tidak Mampu ), dari 4 cara pembayaran tersebut paling banyak pasien menggunakan jamkesmas.
Tahun 2013 di dapatkan data bahwa pasien paling banyak adalah pasien Jamkesmas yaitu pasien yang menempati kamar perawatan kelas III di RSUD Kabupaten Karanganyar, sehingga pihak internal rumah sakit dapat menambahkan ruang/ bangsal guna menampung semua pasien yang rawat inap.
Keterkaitan antara umur, jenis kelamin, dan cara pembayaran yaitu bahwa paling banyak pasien rawat inap Jamkesmas dengan kelompok umur 5-14 tahun, hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk rumah sakit bahwa pasien yang banyak rawat inap adalah pasien Jamkesmas, yaitu yang menempati kelas III, sehingga dapat menambah ruang bila membutuhkan khusus kelas III, karena banyak anak- anak yang rawat inap kelompok umur 5- 14 tahun, dapat di buat bangsal/ ruang kelas III khusus anak-anak.
4. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek tempat tinggal
Pasien typhoid fever lebih banyak berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar dengan prosentase 96,96 %, sedangkan untuk luar Kabupaten Karanganyar lebih sedikit yaitu hanya 3,04 %, itu terkait faktor tempuh dari rumah pasien dengan RSUD Kabupaten Karanganyar,hanya saja penulisan untuk dalam kabupaten dan luar kabupaten terjadi kesalahan, sehingga petugas tidak bisa mengidentifikasi tempat tinggal pasien. Dibalik data pasien berdasarkan aspek tempat tinggal yang rawat inap di RSUD Kabupaten Karanganyar terdapat 4 pasien yang dari luar wilayah Kabupaten Karanganyar dapat membuktikan bahwa rasa puas pasien akan pelayanan di RSUD Kabupaten Karanganyar meningkat/ bertambah. Sedangakan untuk pasien dari dalam Kabupaten K a r a n g a n y a r y a n g t e r s e r a n g ty p h o i d
fevermembuktikan bahwa penyakit ini menular
endemik yaitu dalam satu Kabupaten Karanganyar, sehingga rumah sakit perlu bekerjasama dengan puskesmas di Kabupaten Karangnyar untuk meninjau tentang kesehatan lingkungan Karanganyar.
5. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek kondisi pulang
Kondisi pulang pasien typhoid feverpaling banyak tercantum dalan RM 1 adalah pasien dipulangkan dengan keterangan perbaikan yaitu dengan prosentase 88,14%, sehingga pasien harus kontrol kembaki re rumah sakit (kontrol post opname), untuk pasien tang dinyatakan sembuh prosentasenya 11,5% dan untuk yang meninggal 0,71% yaitu 1 pasien pada triwulan IV.
Keterkaitan antara cara pembayaran, kondisi pulang, dan lama dirawa bahwa pasien Jamkesmas lebih banyak rawat inap dengan lama dirawat rata- rata 3 hari kondisi pulang perbaikan, hal ini dapat menjadi masukan untuk rumah sakit tentang LoS yang kurang ideal, sehingga rumah sakit bisa membenahi LoS agar ideal antara 6-9 hari dengan kondisi pulang sembuh.
6. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek lama dirawat
Pasien yang dirawat di RSUD Kabupaten Karanganyar paling banyak 3 hari rawat inap dengan jumlah 93 pasien dengan prosentase 43,09%, dan ada 2 pasien yang dirawat inap lebih dari 7 hari dengan prosentase 1,63%. Menurut standar ideal ( Length of Stay ) LoS yaitu 6-9 hari, hal ini untuk rawat inap pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar belum ideal yaitu hanya 3 hari rawat inap.
Keterkaitan antara jenis kelamin dan tempat tinggal adalah lebih banyak pasien dari dalam Kabupaten Karanganyar, hal ini karena rumah sakit RSUD Kabupaten Karanganyar sebagai rujukan setelah pelayanan tingkat pertama, sedangkan 4 pasien yang berasal dari luar Kabupaten Karanganyar dapat sebagai poin positif rumah sakit bahwa RSUD Kabupaten Karanganyar dipercaya oleh masyarakat luar Kabupaten Karanganyar dan sebagai motifasi untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
9. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek tes widal
3. Berdasarkan dari aspek cara pembayaran lebih banyak pasien yang menggunakan Jamkesmas daripada umum, askes, dan TM dengan prosentase 40,01% dengan total jumlah 50 pasien yang terbagi dari empat triwulan dalam satu tahun 2013
2. Kelompok umur 5-14 tahun memiliki prosentase paling tinggi yaitu 29,27% dengan jumlah 36 pasien, sedangkan kelompok paling sedikit yaitu pada kelompok umur > 65 tahun dengan jumlah 1 pasien prosentase 0,81%.
1. Pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 berdasarkan aspek jenis kelamin lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
simPulan
kenaikan, dalam artian bahwa semua hasil yang dinyatakan positif bertambah. Tes widal yang dinyatakan positif memiliki prosentase 97,56%, sedangkan pasien yang dinyatakan negatif ada 2,44%.
b (O), S. Paratyphi c (O) dan S. typhi H, S. Paratyphi A (H), S. Paratyphi b (H), S. Paratyphi c (H) ditarik garis lurus semua mengalami
Dari pemeriksaan darah yang dilakukan, semua tes sepertiS. typhi O, S. Paratyphi A (O), S. Paratyphi
cholelithiasis, Acute Haemorrhagic Gastritis.
7. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek gejala
dalam satu tahun cenderung mengalami penurunan, untuk komplikasi ISPA dan gastritis adalah komplikasi yang paling banyak di derita pasien yaitu dengan prosentase 6,50%. Sedangkan untuk
fever antara lain ISPA, OA, bronchitis, Gastritis,, Dyspepsia, Viral Infection, Epilepsi, Septicaemia, chronic Ischaemic Heart Disease, dan Anemia
Komplikasi yang menyertai penyakit typhoid
8. k a r a k t e r i s t i k p a s i e n Ty p h o i d f e v e r berdasarkan aspek komplikasi
anorexia, dan muntah cenderung mengalami kenaikan dalam tahun 2013, hampir semua pasien mengeluh hal tersebut, sedangkan untuk gejala yang cenderung mengalami penurunan yaitu nyeri otot, mual, diare, perut tidak enak, batuk, epitaksis. Setiap pasien selalu menunjukkan gejala demam dengan prosentase 100%, gejala lain yaitu 77,24% pasien mengalami mual, 58,54 % pasien mengalami rasa yang tidak enak pada perut, 56,10% pasien merasakan pusing, 41,46% pasien mengalami anorexia( nafsu makan turun), 36,59% pasien muntah-muntah, 34,96% disertai batuk dan kurang dari 10 % pasien mengalami nyeri kepala, nyeri otot, dan epitaksis( mimisan ).
typhoid fever, untuk demam, nyeri kepala, pusing,
Dilihat dari faktor gejala yang menyertai dari
4. Pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 berdasarkan aspek tempat tinggal lebih banyak pasien yang berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar dengan prosentase 96,96%, sedangkan pasien typhoid fever yang berasal dari luar Kabupaten Karangannyar hanya
daFTar PusTaka
memiliki prosentase 3,04%. Pasien typhoid fever Arief, Mochammad T Q.2009, Pengantar Metodologi di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013
Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: UNS.
berdasarkan kondisi pulang yang ditulis oleh Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dokter ketika seorang dokter menyutujui bahwa
Praktik. Jakarta: Rineka cipta.
pasien tersebut diperbolehkan pulang yaitu dengan Depkes RI. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis. prosentase paling tinggi yaitu pulang dengan
Jakarta: Depkes RI perbaikan 88,14%, sehingga pasie post opname harus kontrol kembali ke rumah sakit, untuk pulang
Jaminan Sosial Indonesia. Program Kesehatan sembuh 11,15%, dan untuk meninggal ada 0,71%
Masyarakat (Jamkesmas). Diakses : 23 Juli 2014.
yaitu 1 pasien dari 123 pasien yang dirawat inap. www.jamsosindonesia.com/prasjsn/jamkesmas/
5. Pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten prosedur.
Karanganyar rata- rata untuk lama dirawatnya Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa adalah 3 hari dengan prosentase 43,09 %, sedangkan
Indonesia 3 lH”. Jakarta: Balai Pustaka. pasien yang dirawat lebih dari 7 hari memiliki
Mansjoer, A.dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran.3nH” komplikasi atau mendapatkan penanganan lain ed. Jakarta: Media Aesculapius. selain typhoid fever.
6. Setiap pasien selalu menunjukkan gejala demam Nursalam, 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian dengan prosentase 100%, gejala lain yaitu 77,24% Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. pasien mengalami mual, 58,54 % pasien mengalami PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008. rasa yang tidak enak pada perut, 56,10% pasien
tentang Rekam Medis. Jakarta
merasakan pusing, 41,46% pasien mengalami PT Askes. Askes (Asuransi Kesehatan). Diakses :
anorexia( nafsu makan turun), 36,59% pasien
23Juli2014.www.satulayanan.net/layanan/ muntah-muntah, 34,96% disertai batuk dan kurang jaminan-kesehatan/tentang-askes dari 10 % pasien mengalami nyeri kepala, nyeri
Sudra, 2010. Statistik Rumah Sakit Dari Sensus Pasien otot, dan epitaksis( mimisan).
dan Grafik Barber-Johnson Hingga Statistik
7. Komplikasi ISPA dan Gastritis memiliki prosentase Kematian dan Otopsit. Yogjakarta. graha Ilmu.
6,50% dari total penderita typhoid fever, bronchitis dengan prosentase 3,25% dari total penderita.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Untuk chronic Ischaemic Heart Disease, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
cholelithiasis, Acute Haemorrhagic Gastritis Bandung: Alfa Beta.
memiliki prosentase 1,63 %, sedangkan OA, Viral Undang -undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2002
Infection, Septicaemia, Acute Erythraemia and
tentang Perlindungan Anak
erytholeukaemia, Anemia, hanya muncul pada 0,81
Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem % pasien dari masing- masing penderita.
Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
8. Dari tes widal yang dilakukan sebagai pemeriksaan World Health organization. 2005. International penunjang dari diagnosis typhoid fever, semua hasil
Statistical Classification of Diseases and
yang dilakukan menyimpulkan bahwa pasien yang
Related Health Problems tenth Revision. 2nH”
dinyatakan positif 97,56%, sedangkan pasien yang ed.Volume 1. geneva: WHo. dinyatakan negatif ada 2,44%.
tinjauan Karakteristik Pasien typhoid .... (febrica Arydiana, dkk)