LAPORAN PENELITIAN PROGRAM HIBAH TRACER STUDY

LAPORAN PENELITIAN
PROGRAM HIBAH TRACER STUDY

PELACAKAN DATA ALUh4Nl UNIVERSITAS NEGERI PADANG
LULUSAN TAHUN 201 0 DAN SO11

Tim Peneliti:
Ketua : Dr. Mar.johan, M, Ed. Kons
Anggota: Dr. Waskito, M.T

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

A. Latar Belakang

Sejak tahun 2007 sampai tahun 201 1 , Universitas Negeri Padang (UNP)
terlibat dalam kegiatan atau upaJra peningkatan rele\.ansi dan efisiensi melalui
proyek I-MI4ERE (1~7tionc.ticr~Ctcrnc/grn,qHigher Etlr~cnlionfor Relevcrnce und
EJficielzcj;) yang pembiayaannya menggunakan dana pinjaman Bank Dunia.

Tujuan utama dari I-MHER'E di UNP adalah untuk meningkatkan kualitas dan

relevansi program-program akademik dalam rangka memenuhi kebutuhan lokal
dan nasional, memperkuat hubungan antara lembaga-lernbaga pendidikan tinggi
dengan para pemakai lulusannya. meningkatkan Yeniangat kewirausahaan di
dalam lernbaga pendidikan tinggi, dan meningkatkan partisipasi kelompok yang
terbelaksang dalam bidang ekonomi dan geografi untuk belajar di UNP. Dalam
pelaksanaannya, proyek I-MHERE di U N P memiliki tiga strategis utama, yaitu (1)
penguatan

relevansi

dan

pembelajnran

berdasarkan

kurikulum

berbasis


kompetensi terhadap kebutuhan pemak:ii lulusan, (2) peningkatan kerjasama dan
kolaborasi dengan pemakai lulusan dan lembaga-lenibaga lainnya, dan (3)
peningkatan

kualitas publikasi

dan diseminasi hasil-hasil

penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Apabilastrategi tersebut berhasil. diharnpkan

UNP

dapat mengembangkan dirinpa serta juga ciapat menijadi perguruan tinggi

yang lebih responsif terhadap kebutuhan stalte holdernyn.

Dalaln pada i t i ~ .sehagai perguruan tinggi.


I,blPjtrga niclakukan kegiatan

dalam rangka inenghasilkan lulusannya rnen.jadi insan yang cerdns clan kompetitif
(Renstra Diknas 20 10-20 14). Kecerdasan lulusan diharapkan ~nemberikan
kemampuan kepada lulusan perguruan tinggiuntuk berkompetisi di berbagai
lapangan kehidupan dalam rangka membuat dirinya nlaupun masyarakat menjadi
se-jahtera. Lulusan perguruan tinggi yang cerclas dan kotnpetitif meniiliki
kekmampuan bessaing dalam niencari lapangan pekeriaan, bahknn r~ienlililti
kemampuan untuk menciptakan lapangan pekeljaan untuk orang lain. Sebagai
pergirruan tinggi yang me~lgelolaprogram studi !ang

bersifat kependdikan dan

non-kependidikan, UNP nienghasilkan lulusan yang mam;pu bekerja sebagai
pendidika dan tenaga kependidikan serta mampu pula berkarya di bidang nonkependidikan. Sehingga'lulusan UNP digarapkan niarnpu berkarya di berbagai
spektruin lapangan pekerjaan yang luas.

UNP memiliki 7 fakultas yang ~nengelola73 program studi (kependidikan
dan non-kependidikan). Se-jak tahun 2010. LNP melaksanakan tiga kali
pelaksanaan wisuda pada tiap tahun ajaran, yaitu pada bulan Maret, Juni, Oktober.

Jumlah lulusan pada wisuda tahun 201 0 dan tahun 201 1 berjumlah .lo565
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1 .
Tabel 1. Data Lulusan Tahun 2010 dan 2011

l +* I
I

Periode Wisuda

Total

Jumlah Wisudawan

1

10565

I

Sumber: BAAK UNP


Data tentang lulusan (paling tidak dua tahun terakhir) yang telah
nienctapntkan pekerjaan. sangat sulit diperolel,. I-Ial ini sangat dimungkinkan,

karena h e l u ~ nadanya siste~npelacakan alumni di UNP untuk rnengetahui apakah
para lulusan sudah mendapat peker-jaan yang layak dan pantas atau apakah nlereka
tidak mendapat pekerjaan. Padahal, data seperti ini sangat diperlukan oleh UNP
sebagai bahan umpan balik untuk memperbaiki kinerjanya. Kalaupun ada data,
data tersebut masih sangat minim. Data umunya cliperoleh dari beberapa informasi
infonnal, seperti adanya pertemuan pada temu alumni dan kun-jungan dari dosen
ke daesah atau ke sekolah-sekolah, diyakini bahwa sebagian dari lulusan tersebut
sudah memiliki peker-jann. seperti guru. pegawni. dan karyawan pada berbagai
perusallaan, namun sebagian besar masih helum ~nelnilikipekerjaan. Namun tentu
saja metode pengumpulan data seperti itu tidak representatif.
Untuk keperluan akreditasi, prodi-prodi berusaha mengumpulkan data
lulusannya.

Namun

metode


pengumpulan

data

yang

dilakukan,

sulit

dipestanggungjawabkan. misalnya pengumpulan clata dilakukan dengan ~nelalui
sms, inforlnasi dari kolega. dan seterusnya. Sehingga data lulusan dari prodi-prodi
pang ada, ternyata tidak juga juga representatif. karena jumlah datanya relatif
sedikit dibanding jumlah lulusannya. infbrnmasi

diku~npulkanjuga sangat

minim, Tentu saja infomasi yang diperoleh dengan metode seperti yang telah
dijelaskan tidak dapat dijadikan umpan balik bngi sistem UNP dan prodi-prodi di

bawahnya untuk perbaikan sistern pelayanan pendidikan di UNP. Oleh karenanya,
agar data lulusan yang memang sudah berada di luar kampus dan di luar kontrol

UNP diperoleh secara lebih lengltap dan representatif, diperlukan suatu metode
pengumpulan data yang baik pula. Untuk menclapatkan data tentang aktifitas para
lulusan harus dilakukan studi pelacakan (trcicer

stzrl(l,).

h4elalui studi pelacakan,

informasi yang dikumpr~lknnakan dnpat lehih Isngknp dan n~encaktrpjaringan
yang lebih luas, sehingga data yang diperoleh akan representatif.
Schomburg (2003) lnendefinisikan Tracer Study sebagai suatu pendekatan
yang memungkinkan institusi pendidikan tinggi memperoleh informasi tentang
kekurangan yang mungkin

terjadi dalaln proses pendidikan dan proses

pembelajaran serta dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan berbagai

aktfitas dalaru rangka penyempumaan institi~sidi niasa niendatang. Informasi
yang diberikan oleh lulusan yang berhasil di profksinya cliperlukan misalnya
infor~nasitentang pengetah~iandan pena~npilapjzang relevan (hubungan antara
pengetahuan terhadap keterampilan dan tuntutan pekerjaan, area pekerjaan dan
posisi profesi). Selain itu, para lulusan dapat juga dirninta untuk menilai kondisi
studi yang mereka alami selarna mengikuti proses pendidikan dan pernbelajaran.
Di sa~npingitu Tracer Study juga dapat digunakan dalam rangka kegiatan
mencari informasi tentang kebutuhan stakeholder terhadap alumni. Tujuan dari
kegiatan ini adalah mengumpulkan informasi dan masukan yang relevan dari
lulusan terkait dengan "/ear-ning and working c.~per.ience"yane dialami oleh
lulusan guna pengembangan perguruan tinggi.
Adanya basis data tentang lulusan yang beraktifitas, sangat diperlukan
bagi UNP. Apalagi UNP, saat ini merupakan perguruan tinggi yang merniliki
mahasiswa dalam jumlah yang besar (sekitar 37.000 mahasiswa). Paling tidak,
masukan dari lulusan yang sudah beraktifitas di luar kampus akan dapat memberi
informasi agar para para pimpinan dan penganibil kebijakan dapat menentukan

strategi !.ang efektif dalam proses pembelajaran sertn sistem pengelolaan kampus
lainnya.
R. Permasalahan

Penelitian ini mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1 . Bagaimana keadaan lulusan UNP Tahun 2010 dan 201 1 dalam mencari

pekerj aaan?
2. Bngaimana pendapat para lulusan LJNP Tahiin 20 10 dan 201 1 tentang

kornpetensi yang diperulehnya di bangku perkuliahan dibandingkan
dengan kebutuhan di lapangan?
C. Tujuan Penelitian

T~ljuandari penelitian ini adalah:
I.

Ingin menelusuri lulusan UNP Tahun 20 10 dnn 201 1 dalam menempatkan
posisinya di masyarakat, tempat
... .
kel-ja, bidang ker.ja, waktu tunggu memperoleh
pekerjaan, ga.ji pertama. dan lain-lain

2. Ingin mendapatknn masukan dnri lulusan UNI' Tahun 2010 dan 201 1

tentnng nlateri ajar yang diperluknn sehubungm dengan kompetensi yang
diperlukan oleh dunia kerja.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan penelitian ini adalah:
1. Diperolehnya peta tentang lulusan UNP Tahtln 2010 dan 201 1 dalam
dinia kerja.

2. Diperolehn~.a niasuknn bagi pillak IJNP tcntang niateri ajar yang
diperlukan cli ciunia kerja. sehingga ~nasukanini segera dapat direspon oleh
dosen ketika memberi kuliah di kelas-kelas.

3.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan irlformasi dalaln pengambilan
kebijakan revisi kurikulum bagi L N P Padang.

BAB 11
STUD1 PI!STAKA


A. Tracer Study
Indikator keberhasilan pendidikan tinggi yang penting adalah aspek
relevansi.

Pada

aspek

relel~ansi ini.

perguruan

tinggi

dituntut

manlpu

rnenghasilkan Ii~lusanyang merniliki daya saing dan siap bekerja di bidangnya
masing sesuni dengan program studi y:lng digeluti ketika di perguruan tinggi.
I-Iampir selnua perguruan tinggi telah berupaya melakukan penelusuran terhadap
lulusannya, namun hasil yang diperoleh, sebagian besar belum memuaskan.
Padahal, hasil dari tracer study tersebut sangat dibi~tuhkanoleh setiap perguruan
tinggi untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan
terhadap anak didiknya. . Bahkan dalnm- program hibah kompetisi maupun
akreditasi selalu mempersyaratkan aclanya data hasil tracer stilcly tersebut melalui
parameter masa tunggu lulusan, persentase lulusan yang sudah bekerja, dan
penghasilan pertama yang diperoleh
Tracer study dewasa ini banyak diterapkan ~ ~ n t umenelusuri
k
sesuatu
peristiwa atau fakta. Tracer study ini banyak berguna untuk mengetahui dan
memperbaiki jaringan komunikasi yang pada akhimya akan memperbaiki
komunikasi. Perbaikan kornunikasi sangat berguna bagi lancarnya arus inforniasi
dari satu pihak ke pihak lain secara tinibal balik.
Oleh karena tracer study melibatkan ban~rak pihak, maka sosialisasi
tentang rencana tracer study perlu disosialisasikan kepada n~asyarakatyang akan

kita

t e l u s ~ ~ r .Untuk

t ~ ~ j u a ntracer stud), bagi

para

alumni

peternakan.

maka rencana tracer study ini perlu disnsialisasikan kepada mereka. Sosialisasi
ini amat berguna agar terbentuk saling pengertian di antal-a para alumni, sehingga
mereka akan berusaha memberikan infonnasi secara akurat. Mereka termotivasi
membantu tracer study tentu saja karena basil tracer study nailtinya akan berguna
bagi masa depan mereka baik yang berkaitan dengan peningkatan karir, informasi
kelja, hubungan personal ataupun bcn~uk-bentuklainnya.
B. Dunia Kerja
P'erubahan yang cepat di dunin keria sebagai akibat dari globalisasi dunia
kerja dan revolusi di bidang teknologi serta berbagai clisiplin science lainnya
tnenuntut antisipasi dan evaluasi terhadap kompetensi pang dibutuhkan oleh dunia
kerja. Evaluasi juga penting dilakukan agar dunin pendidikan tinggi tidnk terpisah
dan berjarak dari dunia kerja yang riil yang ada di masynrakat.
Bebel-apa pergeseran dalani ha1 kompetensi dunia kerja yang terjadi
dewasa ini meliputi dinamika hubungan antara pendidikan tinggi clan dunia kerja.
Observasi Teichler (1997: 1999); Yorke dan Knight (2006) terutama terkait
dengan jurang antara outcon~ependidikan tinggi dan tuntutan kompetensi di dunia
kerja. Beberapa pergeseran penting yang terjadi me1 i p ~ ~terjadinya
ti
peningkatan
pengangguran terdidik baik pengangguran terbuka inaupun terselubung sebagai
akibat dari massifikasi pendidikan tinggi. herubahnpa struktur sosio-ekonomi dan
politik global yang mempengaruhi pasar dunia kerja dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga n~enyebabkanterjadinya bkbagai

perubahan-perubahan

mendasar

dalam

ha1

kualifikasi,

kompetensi,

dan

persyaratan untuk memasuki dunia ker-ja.
Di biclang pendidikan dan sains. informasi mengenai kompetensi baik dari
pihak lulusan maupun penggunan masih sangat kurang. Bidang pendidikan
sebagai suatu disiplin sciel~cemenliliki persama-persamaan pokok dengan disiplin
ilmu lainnya misalnya logis, empiris, sistematis. dan memenuhi persyaratanpersyaratan filosofis seperti ontologi. epistemolngi. dan aksiologi serta etik.
Meskipun demikian bidang pendiclikan memiliki karakter unik yang mungkin
berbeda dengan disiplin ilmu lain sepel-ti sifat multidisiplinaritas yang kuat,
kombinasi

pendekatan

kuantitatif

clan

kualitatif,

kerjasama

kelompok,

kepemimpinan dan advokasi. Keunikan-keunikan tersebut perlu mendapat
penekanan agar ko~npetensi l u l ~ ~ s asarjana
n
di hidang pendidikan melibatkan
secara aktif berbagai ko~nponen hardskill dan soi'tskill yang terkait dengan
persiapan dunia kerja.
Lebih lanjut Teichler (1999) mengungkap beberapa fenomena menarik
belakangan ini mencakup:
1. Kemampuan mengatasi ketidakpastinn (zrncertninp) merupakan kunci untuk
bertahan di dunia kerja

2. Pengetahuan yang spesifi k me~niliki kecenderungan cepat menjadi usang
(obsolete), di sisi lain keterampilan umum yang bisa digunakan untuk
mengatasi masalah dalam konteks professional dan ketidakpastian pasar kerja
harus menjadi dasar sistem belajar mengajar di pendidikan tinggi

3. Persyaratnn d~uniakerja cleuasa ini menuniuhkan ha1-11noni antara ekonomi
neoliberal yang global dan peningkatnn tanggung ja\\rab sosial serta solidaritas
secara bersalnaan

4. Bergesernya anggapan bahwa pendidikan tinggi mempersiapkan seseorang
untuk bekerja ~nenjadi mempersiapkan seseorang untilli hidup lebih baik,
karena konnpetensi yang dibutuhkan untuk bekerja saat ini begitu luas dan
konipleks sehingga rne~npunyaihubungan langsu~lgcleligan kebutuhan untuk
kehiciupan itu sendiri

5. Persj aratan kerja yang baru tampak se~uakinunii ersal
Paul dan Murdoch (1992) menjelaskan meiighadapi dunia kerja, seorang
lulusan perguruan tinggi harus dilengkapi dengan ki~alifikasiberikut ini agar dapat
bertahan dan unggul dalam kompetisi:

1 . Pengetaliuan umum dan penguasaan bahasa Inggris

2. Keterampilan komunikasi ~neliputi penguasaan koniputer dan internet,
presentasi audiovisual. dan alat-alat ko~nunikasilain
3. Ketera~npilan personal meliputi kemandirian, kemampuan komunikasi dan

kemampuan mendengar, keberanian, semangat dan kelnampuan kerjasama
dalam tim, inisiatif, dan keterbukaan

4. Fleksibilitas dan n~otivasi untuk rna.ju yaitu kem;lnnpuan beradaptasi sesuai
perubahan w k t u dan lingkungan serta keinginnn untuh maju sebagai pimpinan
Dalam hubungannya dengan kelidakpuasan tcrkait dengan kesenjangan
antara subslansi yang diperoleh dari kulinh clengan kompetensi yang dibutuhkan
di dunia kerja, Kellerrnan dan Sagn~eister(2000) nienyatakan bahwa ha1 ini dapat

disebabkan oleh pertama. ken).ataan baliwa sistern pendidikan tinggi memiliki
jarak dengari dunia kerja sehingga indikator-indikatos keberhasilan studi tidak
dapat niengantisipasi kompetensi lulusan yang diperlukan untuk bekerja (under

qt~alzficu~ion),
atau kedua, dunia kesja mungkin tidak diorganisasikan dengan baik
sehingga keterampilan lulusan tidak dapat dimanfaatkan secara efisien (under
~rtilizntion),atau kenlungkinan ketiga adalah lulusan memiliki kemampuan yang

melebihi syarat kompetensi di dunia kerja (over yr~crljficnrion)
Dalam kaitannya dengan kebeshasilan pendidikan tinggi mene~nbusdunia
kesja, Teicliler (1 999) menyebutkan

5 kriteria utama kebeshasilan yaitu:

I . Transisi yang mulus dari pendidikan tinggi kedunia kerja meliputi masa tunggu
kerja yang singkat dan upaya pencarian kerja yang sederhana.

2. Rasio pengangguran yang rendah

3. Rasio pekerjaan non reguler yang rendah
4. Kesuksesan lulusan secara vertikal dalam arti investasi pendidikan lnemperoleh
keuntungan atau pendapatan lulusan lebih tinggi dibanding bukan lulusan atau
rasio bckerja lulusan yang tinggi

5. Kesuksesan lulusan secara horizontal clalam arti hubungan yang erat antara
bidang studi dan jenis pekerjaan atau tingginya utilisasi pengetaliuan yang
diperoleh selama pendidikan tinggi dalam pekerjaan
Lebih la~!jut Yoske dan Knight (3006) mengenalkc~nkonsep "ke-bekerja
atau keniampuan
an" (e117plq~ul~ilit~~)

bekerja yang didefinisikan sebagai

sekumpulnn pencapaian (rrcllic~~.cn~e~i/)
meliputi keterampilan, pemahaman, dan
atribut personal yang lebih ~nemungkinanl u l ~ ~ s auntuk
n
memperoleh pekerjaan

dnn sukses dalam pilihan kerianya serta r-t~embel-ikcuntl~nganhagi dil-i

I I I ~ I - C ~ ~

sendiri, tenaga kerja, masyarakat, dan ekonomi secarn keseluruhan. Selanjutnya
Yorke dan Knight (2006) men-jelaskan bahwa "ke-bekerja-an" sangat terkait
dengan kapabilitas seperti di-ielaskan oleh Stephenson ( 1 998) bahwa lulusan yang
kapabel memiliki kemampuan untuk:
1. Menga~nbiltindakan yang efektif dan tepat

2. Pvlenjelaskan apa yang ingin niereka cap:~i
3. Hidup clan bekerja dengan ynng lait1
4. Dapat terus belajar baik secara indiviclual maupun dengari yang lain dalam

masyarakat yang beragam dan terus berubah.

B.4H III
NIETODI;: I'LCNELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang diusulkan sebagai berikut:
1. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ~visudawantahun 2010 dan
20 1 1 sebanyak 10565 orang. Populasi sej umlah itu terclistribusi pada 73
program studi. Populasi ini membatasi hanya pada lulusan S1 dan diploma
dengan asumsi bahwa pada populasi ini umumnya masih belum memiliki
pekerjaan ketika lulus.
Metode pengambilan sampel pada penelitian adalah purposif, yaitu
dengan mengambil se,jumlah sekitar 50% lulusan dari setiap prodi yang
ada di UNP.

2. Strategi Pengumpul3n Data
Data akan diku~npulkandengrtn empat cara, yaitu: pertanla, melalui
Blog atau web yang dapat diakses ole11 alumni melalui internet. Asumsi
yang digunakan pada metode ini yaitu alumni umumnya sudah familiar
dengan

teknologi

infornlasi

seperti

penggunaan

internet,

kedua,

mengirirnkan kuesioner elektronik (e-kuesioner) kepada alumni yang
mcmiliki alamat e-mail. Data alamat e-email ini akan dilacak pada buku
ntau data \visudawnn pad3 periode wisuda ketika yang bersangkutan
diwisuda. Asumsi ini dipakai, karena ketika mengisi bio data talon

\\.isuda\\an. !,ang bersatigkutan ditninta tnerlgisi [darnat e-mailnya. Cars
ketiga, mernberdayakan ikatan alumni yang ads untuk niendapatkan data
terbaru tentang keberadaan alumni yang akan berada dalam kordinasinya.
Data yang dihar-apkan dari ikatan alumni adalah berupa nomor handphone
atau informasi lainnya. Dengan melalui nomor hand phone yang ada akan
dicoba untuk menghubungi alumni yang bersangkutan. Carn keempat
adalah dengan cara mengirimkan borang instrunlen ke berbagai ikatan
alumni agar diteruskan kepada para alumni yang berada di b a ~ ~ a h
koordinasinya untuk mengisi angket tersebut dan s e l a n j u t n ~ a yang
bersangkutan mengirimkan kembali angket yang sudah berisi informasi
dirinya ke UPPL UNP Padang. .\gar cara ini berjalan efektif, maka
petugas penelitian harus "rajin" menghubungi dan menanyakan kepada pe
ngurus ikatan alumni atau yang bersangkutan.
3. Instrumen

Untuk keperluan pengumpulan data, akan diadopsi instr~irnen studi
pelacakan yang telah sukses melakukan pengumpulan data seperti
Unitrace, Indotrace, dan UI. Tentu saja, akan clipilih item-item pel-tanyaan
yang sesuai dengan keperluan UNP. Dan bila diperlukan akan modifikasi
dari intrumen-intsrrumen tersebut. U~ltukitu peneliti akan menghubungi
pihak pengelola yang sudah menciptakan instrumen Unitrace, Indotrace,
atau UI untuk minta ijin adopsi dan penggunaan instrumen tersebut.
Instr~unen ini akan diunggah cli wcbsite atau blog. sebagian Juga akan
dibuatkan hcrrd copynya ulltuk keperluan responden yang belum diperoleh

datanyu melalui website arau blo?. Instrumen juga akan clib~~atkan
.cofr
copjnya untuk dikirimknn rnelalui e-mail ke responden yang memiliki
alamat e-mail.
4. Metode Pengumpulan Data

Kuesioner yang telah diunggah dan dikirinl ke responden, ditunggu
responnya. Ada dua cara, yaitu, pertama, dengall teknologi informasi, dan
keclua dengan cara manual. Dengan memanfatkan teknologi informasi,
pengumpulan dan intcgrasi data akan dikontrol oleh operator yang ditugasi
untuk keperluan tersebut. Data n~elaluie-mail akan diperiksa setiap hari
ole11 petugas/operator untuk segera dikumpulkan datanya. Sementara cara
manual adalah dengan pengumpulan data melalui pos akan dikumpulkan
juga dan datanya dienrryl oleh petugas untuk digabungkan dengan data
lainya ynng telah masuk.
5 . Tehnik Analisis Data

Data yang telah terkumpul akan diolah dcngan statistik dcskriptif, la1~1menyajikan
dalam diagram-diagram yang diperlukan. Analisis terhadap data yang telah
terkun~pulakan dilengkapi dengan wawancam seperlunya terhadap responden.
Penggunaan metoda wawancara hanya dilakukan pada beberapa responden
k
check nntl r.c~heck.Metode ini dapat dilakukan
sebagai upala ~ l n t i ~strategi
dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti yahoo messenger, skype,
ataupun hand phone, sehingga tidak n~emerlukanbiaya yang besar.

1.

Kelembagnnn
Sejauh ini. U N P bclum n ~ e n u n ~ ulelnbaga
k
khusus yang akan menangani
studi pelacakan. Oleh karena itn, kami dari Unit Program Pengalaman
Lapangan ( U P P L ) U N P akan mencoba lnerintis upaya pengumpulan basis
data alumni.
mahasiswa

P a d a dasamya, UPPL rnenl.alurkan clan rnengkoordinir

yang

akan

melaksanakan

praktek

kerja, baik

di bidang

kependidikan. non kependidikan. Mahasiswa ini akan tersebar pada berbagai
sekolah. instansi di bcrbagai daerah cii Propinsi Sumatera Bnrat maupun
Propinsi lainnya. Sehinggn kami riiemiliki potensi w t u k menjangkau kantongkantong informasi tentang lulusan, karena selalu saja ada dosen pembimbing
yang dikirim untuk lnengunjungi daerah-claerah darl instansi tersebut. Apabila
pelacakan studi ini berjalan dengan bngus, akan diusukan ke LPJP tentang
lembaga yang sesuai untul< mengelolanya.

BAT3 IV

HASIL, DAN PEMRAHASAN

A. Pencarian Kerja Setelah Lulus

Modus pencarian kerja yang dilakukan bersifat nlultimoda, yaitu dengan
mernanfaatkan semua cara pencarian kerja seperti iklan koran, infosmasi melalui
teman. melalui dosen, d a n informasi dari papan pengumumnn di kan~pus.Meski
demikian informan juga umumnya ditrt\vari pekerjaan. bahknn ada yang ditawari
pekerjaan sebelum lulus dari UNP. EIampir semua responden tidak mengalami
kesulitan dalam pencarian kerja pertama. Pencarian kerja untiik pekerjaan pertama
t e ~ u t a ~ a ' n ~ e l anetworking
lui
baik jaringan pertemanan maupun dengan senior dan

.

Dalanl kaitannya dengan networking dengnn dosen, terungkap bahwa

banyak informan yang mengawali karir pertarnanya deng,an ik.ut dalanl kegiatan
pendidikan, penelitian maupun layanan masyarakat }.ang dikerjakan oleh staf
penga-jar

UNP.Di satu sisi. situasi ini n~encerrninkankeclekatan hubungan kerja

antara dosen dan rnahasiswanya yarlg dipercaya untuk rnembantu aktifitas
akademik baik itu penelitian maupun asisten akademik. Di sisi lain, hubungan
dalam rangka kerja (work relntionslrip) ini. sebagai Innjutan dari hubungan dalam
rangka pendidikan (ed~.ccnfior;l
rclntionship) memberi manfaat bagi lulusan dengan
cara memberikan kesempatan transisi dnri tlunia pendidikan ke dunia ker-ja.
Untuk

lulusan

dari

progranl

studi

kependidikan, sebagian besar

mengatakan suciah bekerja sebelurn lulus. Responden yang menyatakan ini adalah

guru-guru yang sedang t u ~ a belajar
s
menin~katkankualifikasinya. Bnhkan I ~ ~ l u s a n
yang.fi-csh mengatakan b ~ t h ~ vmereka
a
sudah menjadi guru honorer pada sekolahsekolah dan bimbingan helajar. Tidak ada responden yang n~enyatakanbelum
bekerja. Hal ini sangat lnungkin karena yang bersangkutan malu mengatakan
dirinya beluln mendapat pekerjaan.
Untuk

lulusan dari pogram studi non-kependidikan mencari informasi

pekerjaan nielalui internet, iklan di surat kabar, 1'V. dan radio. Sementara bagi
lulusan prodi kependidikan mendapatkan i n f o ~ ~ n adari
s i teman atau keluarga.
tentang besarnya gaji pertarna yang
Para lulusan tidak begitu ~nen~permasalahkan
diterima, karena bagi mereka yang penting adalah pengalaman. Namun umumnya
menyebetkan gaji pertama mereka adalah Rp1.500.000,-. Hambatan yang
dirasakan ketika bekerja adalah kernamptian berbal~asaasing.
Untuk lulusan program studi kependidikan umumnya bekerja di sekolah
atau lembaga pendidikan, tetapi untuk lulusan program studi non-kependidikan
banyak beker-ja di perusallaan BUMN, perbankan, dan sebagainya. Sebagian kecil
dari lulusan S1 melanjutkan pendidikann~ake S2.

B. Pengalaman Pembelajaran di UNP
Kontribusi penting dari pengalaman belaj ar di UNP berdasarknn jawaban
informan dapnt dipilah ~nen.jadidua bagian besar yaitu pertama, kontribusi terkait
substansi keilmuan yang diperoleh melalui kuliah di kelas, dan kedua kontribusi
yang terkait dengan pola pikir dan kualifikasi softskill j.ang diperoleh di luar kelas
misalnya dalam pergaulan dengan teman. senior dan dosen, serta pengalaman
organisasi dan belajar di lapangan. Bahkan bagi sebagian informan, kontribusi

terbesar dari pengalaman hela.jar di I IN P bukanlah pndn pen~belajaran di dalarn
kelas tetapi justru diperolel~dari pengal:~rnanbelaiar dl luar kelas seperti PBL dan
magang. serta terlibat d a l a n ~kegiatan organisasi ken~aliasiswaan.
Pelajaran-pelajaran yang clianggap relevan dengan dunia kerja meliputi
berbagai pelajaran yang lncr~~pakan
~ l m ualat (tools) dnlam kesehatan masyarakat
seperti Biostatistika, Perencanaan dan Evalunsi, h4anajemen, dan Komputer
sementara itu pelasjaran seperti MKDU dianggap kurang r e l e ~ ~ a nhlata
.
kuliah
yang clisebutkan sebagai relevan adalah ~ n a t akuliah yang clapat dinplikasikan
secara langsung di dunia kerjn.
Meskipun sebagian besar informan menyatakan puas dengan pembelajaran
di UNP, adn juga informan yang ~nenyatakan ballwa kurang puas atau
ketidakpuasan karena ketidaksesuaian antara kuliah yang clidapnt dengan
pekerjaan. Sementara itu informan yang lain menyatakan ketidakpuasan dalam
kaitannya dengan kualitas pembelajaran yaitu kiiliah yang tidak sesuai jadwal,
keterlambatan dosen atau materi kuliah yang kurang zlp to dote. Erat kaitannya
dengan persepsi terhadap relevansi lnata kuliah, persepsi lulusan S1 terhadap
kompetensi memasuki dunia kerja setelah lulus umumnya kurang merasa
kompeten dan kurang yakin terhadap kemampuan dirinya. Sebagian informan
menganggap bahwa UNP itu kurang merniliki ke3'khas"an. dan bersifat terlalu
umum dibandingkan dengan disiplin ilmu lain.
Pada

era

globalisasi,

kemampuan

menembus

batas-batas

disiplin

rnerupakan kemampuan dari seorang sarjnna yang penting clan sangat dihargai
(Teichler, 2003; Scho~nburg,2006). Jika dicermati memang salah satu keunggulan

dari penibelL?jaran di

UNP aclalali sifht dan karakter khas bidang pendidikan

dall lintas disiplin
sebagai illnu yarlg milltidisiplin. Kemampuan m~~ltidisiplin
merupakan aset penting bagi ketera~npilankoniunihasi dan kerja dalarn kelompok.
Tetapi kesadaran mengenai pentingnya multidisiplinnritas nampak masih kurang
di kalatigan mahasiswa dan lulusan . a n g ~nenghendaki keterampilan dan
kemampuan yang lebih rnonodisiplin dnn spesifik dibanding multidisiplin dan
generik. h,leski deniikian inforn~anjuga lnengakui b a h w bngairnanapun kuliah di

UNP telah menibekalinya dengan pola pikir yang sangat diperlukan di dunia
kerja.

C. Pendapat Atasan Mengenai Bawahan IJulusan UNP
Seniua atasan menyatakan

pus?

atau sangat ppns dengan bawahan lulusan

UNP. Dari segi konipetensi. lulusan LrlfP dianggap lnenliliki kompetensi yang
baik dalam arti bisa dia-iak diskusi, tidak perlu banyak pengarahan, daya tangkap
cepat, hasil kerja membanggakan, dan lebih fokus. Jika dibandingkan dengan
lulusan non UNP hampir sarna saja, tetapi ada atasan ynng menilai bahwa lulusan

UNP lebih mudah berinteraksi dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang
dan juga lebih mudah mengel-ti jika diberikan tugas.
Di samping kelebihnn dari lulusan LNP, informan atasan nlemberikan
penilaiali juga mengcnai aspek

UNP terrnasi~kdari

harus ditingkatkan ole11 bawahan lulusan

segi percncanaan. pengolalian data dan statistik, pengalaman

riil di lapangan, aspek kepribadian dan softskill (keteranipilan lunak seperti
knrnunikasi. toleransi. etika. budi pekerti. dan kualitas personal lain) lainnya
seperti kenktifan dan inisiatif. Semua atasan menyatakan puas atau sangat puns

dengan bawahan lulusan IINP. 1e:nunn ini semakin menegaskan pentingnya
kemampuan yang bersifat rnultidisiplin serta pentingnya softskill di dunia kerja.
Teichler (1997: 1998) n~enyampaikan basil survei di Eropa yang
menunjukkan bahwa terlepas dari spesialisasi pendidikannya, lulusan perguruan
tinggi diharapkan dapat fleksibel marnpu dan mau nlenlberikan kontribusi
terhadap inovasi; mampu mengatasi ketidakpastian: siap untuk belajar sepanjang
hidup; memiliki sensitifitas sosial clan keterampilan komunikasi; manlpu bekerja
dalam kelompok bertanggung jannb: mcnyiapkan tliri untuk menghadapi
kompetisi

internasional; nienliliki

pengetahuan

di

luar

wilayah

spesifik

keahliannya; ~nengertibagaimana cara mengkombinasikan berbagai disiplin; dan
kreatif.

RAH V

SIMPULAN DAN REKOMEND-AS1

1. Pengalaman magang di sekolah dan di dunia industri merupakan pengalaman
yang berharga bagi mahasis~vadan lulusan untuk memasuki dunia kerja di luar

UNP. Dengan demikian disarankan untuk lebih banyak melibatkan mahasiswa
dan lulusan dalam kegiatan-kegiatan akadelnik dnn penelitian UNP.

2. Kemarnpuan

rnultidisiplin.

ditingkatkan dalam

proses

softskill.

dan pengalaman

pembelajarnn

di

IJNP

lapangan harus

karena

merupakan

kemarnpuan penting dan dihargai tinggi oleh dunia kerja. Disarankan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan koniponenkomponen tersebut melalui
kegiatan seperti magang dan PBI, yang disusun srcara lebih sistematis, efektif,
efiesien, dan melibatkan pengguna lulusan UNP. Ilemiltian juga dengan
struktur mata kuliah yang ada agar lebih banyak memasukkan aspek praktikal
dan situasi terkini yang ada cli lapangan.

3. Tingkat kepuasan lulusan kurang baik dalam ha1 pengalaman pembelajaran di

UNP, dalam arti nierasa banyak mata kuliali yang tidak terpakai di dunia kerja
dan merasa belum memiliki kompetensi untuk bekerja setelah lulus. Hal ini
diduga erat kaitannya dengan perbedaan persepsi mengenai kompetensi
sar-jana. persyaratan dunin kerja terkait dunia akademik. Disarankan untuk
menyaniakan persepsi, pengetahuan. dnn pengalarnan mahasiswa mengenai
dunia kerj a yang sesunggi~hnyasehingga tidak terj adi perbedaan persepsi.

4. Tingkat kepuasan pengguna terhadap lulusan UYP dapnt clikatakan baik dan

umumnga merasn puas dengan kinerja mereka. Meskipun demikian disarankan
untuk lebih meningkatkan ken~ampuankerjasanla tim, bahasa Inggris, dan
memperbanyak pengalaman-pengalaman persentuhan clengan dunia kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Brennan J, M Kogan and U Teichler. 1996. Higher Education and Work. Jessica
Kingsley Publication. London, Bristol, Pennsylvania
Kellermann P and G Sagmeister. 2000. Higher education and graduate
employment in Austria. European Journal of education Vol 35 No 2 June
2000.
Schomburg H. 2006. UNISTAFF training materials. ISOS-Kassel University.
Kasse!.
Syafiq A and S. Fikawati. 2007. Studi Kualitatif Tracer Sarjana dan Magister
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Inclonesia. Fakultas Kesehatan
hlasynrakat Universitas Indonesia.
Teichler U. 1997. Graduate employment: challenges for the higher education in
the twenty-first century. Higher Etiucation in Europe Vol XXII No 1 .
Teichler U. 1999. Research on the relationship between higher education and
the world of work: past achievements, problems and new challenges.
Higher Education Vol 38: 169-190
York M and PT Knight. 2006. Curricula for econon~icand social gain. Higher
Education 2006 Vol 5 1 : 565-568