Gambar 6.1 Keorganisasian Pemerintah Kabupaten

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan s umber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1. Kerangka Kelembagaan Bidang Cipta Karya

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

  Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah. Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas.

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan

  PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi“(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah

  urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

  Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 subbagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

Gambar 6.1 Keorganisasian Pemerintah Kabupaten

   Sumber : PP 41/2007

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

  Dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya. Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi.

  

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah.Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

  Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telahdimulai sejak tahun 2005.Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3(tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber DayaManusia (SDM).Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu:

  1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

  2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

  (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2018

  3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

  4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

  5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan system rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

  6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

  7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

  8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

  9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

  

Gambar 6-2 :

Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 Cipta Karya

Sumber : Road Map Reformasi Birokrasi PU

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam

Pembangunan Nasional

  Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender gunaterselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

  

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar

Pelayanan Minimum

  Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke-PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIJM.Dalam Permen ini disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU.Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

  

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penataan Organisasi Perangkat Daerah

  Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda).Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

  Sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasanperkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  

10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan

Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

  Sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.

6.1.1. Kondisi Kelembagaan Saat Ini

  Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Pidie Jaya sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keterlanjutannya. Di dalam pelaksanaan/implementasi RPI2-JM Kabupaten Pidie Jaya melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program / kegiatan dalam berbagai bidang kelembagaan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga. Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya- upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai.

  Selanjutnya pedoman/acuan pengembangan kapasitas sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) berupa keterampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

  building) adalah:

  1. Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);

  2. Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

  3. Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari stakehoder-nya sendiri;

  4. Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

6.1.2. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya.

A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pidie Jaya

  Dari Peraturan Bupati No.1Tahun 2008 tentang Penjabaran, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Barat, dari struktur organisasi Bappeda Kab. Aceh Barat yang terkait langsung dengan bidang cipta karya adalah Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana, membawahkan :

  a. Subbidang Infra Struktur, Iptek dan Energi; b. Subbidang Sumber Daya dan Penataan Wilayah. Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana. Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan, bimbingan, konsultasi dan Koordinasi

  Perencanaan pembangunan infra Struktur, Iptek dan Energi, sumber daya, pemetaan wilayah dan kerjasama pembangunan; b. Penyelenggaraan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan infra struktur, iptek dan energi, sumbar daya, penataan wilayah dan kerjasama pembangunan. (1) Subbidang Infra Struktur, Iptek dan Energi mempunyai tugas :

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  a. Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana; b. Merumuskan kebijakan operasional tentang petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan infra struktur, iptek dan energi serta menyusun pedoman dan standar perencanaan pembangunan infra struktur, iptek dan energi;

  c. Melaksanakan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan infra struktur, iptek dan energi; d. Merumuskan perencanaan kerjasama pembangunan infra struktur, iptek dan energi antar daerah kabupaten dan antar daerah kabupaten dengan swasta dalam dan luar negeri;.

  e. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk pelaksanaan perencanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan di bidang infra struktur, iptek dan energi;

  f. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk pelaksanaan perencanaan keserasian pengembangan perkotaan dan pedesaan, serta pelaksanaan pedoman dan standar perencanaan pelayanan perkotaan dibidang infra struktur, iptek dan energi; g. Menyusun petunjuk pelaksanaan, pedoman dan standar perencanaan pengembangan pembangunan infranstruktur, iptek dan energi perwilayahan meliputi wilayah tertinggal, perbatasan dan pesisir;

  h. Menyusun perencanaan pengembangan pembangunan infra struktur, iptek dan energi Kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan; i. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan pengendalian perencanaan pembangunan infra struktur, iptek dan energi; j. Memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi perencanaan kerjasama pembangunan infrastruktur, iptek dan energi antar kecamatan dan dan desa dengan swasta dalam dan luar negeri; k. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan dibidang infrastruktur, iptek dan energi perkotaan serta memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi perencanaan pengelolaan kawasan kecamatan dan gampong dibidang infrastruktur, iptek dan energi; l. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan dibidang pelayanan infra stuktur, iptek dan energi perkotaan serta menyelenggarakan bimbingan, supervisi dan

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  konsultasi perencanaan pelayanan, infra struktur, iptek dan energi di kecamatan dan gampong; m. Melakukan konsultasi keserasian perencanaan pengembangan infrastruktur, iptek dan energi perkotaan dan pedesaan serta menyelenggarakan supervisi dan konsultasi keserasian perencanaan pengembangan infrastruktur, iptek dan energi di kecamatan dan gampong; n. Merencanakan pengembangan infrastruktur, iptek dan energi wilayah tertinggal dan pesisir serta melakukan konsultasi perencanaan infrastruktur, iptek dan energi di kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan; o. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah, kerjasama pembangunan, pengelolaan kawasan prioritas lingkungan dan kawasan perkotaan, pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan keserasian dibidang infrastruktur, iptek dan energi; p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;

  (2) Subbidang Sumber Daya dan Penataan Wilayah mempunyai tugas :

  a. Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sumber daya dan penataan wilayah; b. Merumuskan kebijakan operasional tentang petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan sumber daya dan penataan wilayah serta menyusun pedoman dan standar perencanaan pembangunan dan penataan wilayah;

  c. Melaksanakan, mengkoordinasikan perencanaan pembangunan sumber daya dan penataan wilayah; d. Merumuskan perencanaan kerjasama pembangunan sumber daya dan penataan wilayah antar daerah kabupaten dan antar daerah kabupaten dengan swasta dalam dan luar negeri;

  e. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk pelaksanaan perencanaan dibidang Sumber Daya dan penataan wilayah; f. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk pelaksanaan perencanaan keserasian sumber Daya dan penataan wilayah; g. Menyusun petunjuk pelaksanaan pedoman dan standar perencanan keserasian pengembangan pembangunan Sumber Daya dan Penataan Wilayah Perwilayahan ( wilayah tertinggal, perbatasan dan pesisir);

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  h. Menyusun perencanaan pengembangan pembangunan Sumber Daya dan Penataan Wilayah; i. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan pengendalian perencanaan pembangunan

  Sumber Daya dan Penataan Wilayah; j. Memberikan bimbingan , supervisi dan konsultasi perencanaan kerjasama pembangunan Sumber Daya dan Penataan Wilayah serta memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi perencanaan pengelolaan dibidang Sumber Daya dan Penataan Wilayah di kecamatan dan gampong; k. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan dibidang Sumber Daya dan penataan wilayah serta memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi perencanaan pengelolaan kawasan kecamatan dan gampong dibidang Sumber Daya dan penataan wilayah; l. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan bidang pelayanan Sumber Daya dan penataan wilayah perkotaan serta menyelenggarakan bimbingan, supervisi dan konsultasi perencanaan pembangunan bidang pelayanan Sumber daya dan penataan wilayah dikecamatan dan gampong; m. Melakukan konsultasi keserasian perencanaan pengembangan sumber daya dan penataan wilayah perkotaan serta memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi keserasian perencanaan pengembangan sumber daya dan penataan wilayah di Kecamatan dan gampomg; n. Merencanakan pengembangan sumber daya dan penataan wilayah pada wilayah tertinggal dan pesisir, serta melalukan konsultasi perencanaan sumber daya dan penataan wilayah dikawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan; o. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah, kerja sama pembangunan, pengelolaan lingkungan dan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan serta keserasian pengembangan dibidang sumber daya dan penataan wilayah; p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;

B. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya

  Susunan dan kedudukan Organisasi serta Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum tertuang dalam Peraturan Bupati Pidie Jaya Nomor 28 Tahun 2011 tentang Rincian

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas-Dinas Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

  Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari:

  1. Kepala Dinas Kepala Dinas Pekerjaan Umum berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

  Kepala Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melakukan tugas umum pemerintahan di bidang bina marga, cipta karya, pengairan, tata ruang, operasi dan pemeliharaan pekerjaan umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi:

  a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dinas;

  b. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;

  c. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Penyelenggaraan tugas di bidang pekerjaan umum termasuk perizinan dan pelayanan umum lintas kabupaten/kota; e. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum; f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang pekerjaan umum; g. Pembinaan UPTD; dan

  h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  2. Sekretariat Sekretariat adalah unsur pembantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum di bidang pelayanan administrasi, umum, kepegawaian, tatalaksana dan keuangan.Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum.Sekretariat mempuyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi, umum, perlengkapan, peralatan, kerumahtanggaan, perpustakaan, keuangan

  (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2018

  kepegawaian, ketatalaksanaan, kehumasan, hukum dan perundang-undangan serta pelayanan administrasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum.

  Sekretariat mempunyai fungsi :

  a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan dan perpustakaan; b. Pembinaan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundang- undangan serta pelaksanaan hubungan masyarakat; c. Pengelolaan administrasi keuangan; dan

  d. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Sekretariat terdiri dari:

   Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan, perpustakaan, kepegawaian dan organisasi.

   Sub Bagian Penyusunan Program Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan, analisis dan penyajian data statistik, penyiapan bahan perumusan rencana kegiatan dan program di Dinas Pekerjaan Umum.

   Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan.

  Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

  3. Bidang Bina Marga Bidang Bina Marga adalah unsur pelaksana teknis di bidang pembangunan jalan dan jembatan, pengendalian mutu, pemeliharaan jalan dan jembatan.

  (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2018

  Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum.Bidang Bina Marga mempunyai tugas melakukanpembangunan sarana dan prasarana di bidang Bina Marga. Bidang Bina Marga mempunyai fungsi:

  a. Penyusunan perencanaan teknis di bidang pembangunan jalan dan jembatan;

  b. Pelaksanaan pengaturan teknis di bidang pengendalian mutu;

  c. Pelaksanaan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan prasarana pemeliharaan jalan dan jembatan; d. Pelaksanaan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan prasarana jembatan; e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang pembangunan sarana dan prasarana bina marga; dan f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Bidang Bina Marga, terdiri dari:

   Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melakukan penyusunan program pelaksanaan, prakiraan biaya pembangunan jalan dan jembatan.

   Seksi Pengendalian Mutu Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas melakukan pengujian, pemeriksaan sifat fisik, mekanik dan bahan konstruksi.

   Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melakukan penyusunan program, prakiraan biaya pemeliharaan, penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana.

  Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga sesuai dengan bidang tugasnya.

  4. Bidang Cipta Karya Bidang Cipta Karya adalah unsur pelaksana teknis di bidang perumahan dan pemukiman, pengembangan dan pemeliharaan gedung, peralatan dan alat berat.Bidang Cipta Karya

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melakukan pembangunan sarana dan prasana di bidang perumahan dan pemukiman, pengembangan dan pemeliharaan gedung, peralatan dan alat berat.

  Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi:

  a. Pelaksanaan perencanaan teknis di bidang perumahan dan pemukiman;

  b. Pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan gedung kantor;

  c. Pelaksanaan pengaturan teknis pembangunan peralatan dan alat berat;

  d. Pelaksanaan penanggulangan prasarana dan sarana pengairan akibat bencana alam;

  e. Pelaksanaan sarana pembangunan pemukiman;

  f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang perumahan dan pemukiman, pengembangan dan pemeliharaan gedung, peralatan dan alat berat; dan

  g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Bidang Cipta Karya, terdiri dari: Seksi Perumahan dan Pemukiman

   Seksi Perumahan dan Pemukiman mempunyai tugas survey, investigasi, perencanaan dan bantuan teknis pembangunan dan rehabilitasi perumahan, sarana dan prasarana permukiman.

   Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Gedung Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Gedung mempunyai tugas melakukan pelaksanaan perencanaan teknis pengembangan pemeliharaan gedung kantor. Seksi Peralatan dan Alat Berat  Seksi Peralatan dan Alat Berat mempunyai tugas melakukan perlindungan dan pemeliharaan peralan alat berat.

  Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Cipta Karya sesuai dengan bidang tugasnya.

  (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2018

  5. Bidang Pengairan; Bidang Pengairan adalah unsur pelaksana teknis di bidang tataguna air dan irigasi, rehabilitasi dan pemeliharaan, pengendalian dan operasional. Bidang Pengairan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum.Bidang Pengairan mempunyai tugas melakukantataguna air dan irigasi, rehabilitasi dan pemeliharaan, pengendalian dan operasional.

  Bidang Pengairan mempunyai fungsi:

  a. Pelaksanaan penyusunan program operasi dan pemeliharaan pengairan;

  b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian kegiatan operasi dan pemeliharaan pengairan; c. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

  Keujruen Blang serta meningkatkan peran serta masyarakat petani dalam pengembangan jaringan tersier; d. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang pengairan; dan e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Bidang Pengairan, terdiri dari :

   Seksi Tata Guna Air dan Irigasi Seksi Tata Guna Air dan Irigasi mempunyai tugas melakukan kegiatan tata guna air, pengumpulan dan pengelolaan data dalam rangka peningkatan efisiensi, efektifitas, pemanfaatan air permukaan dan irigasi.

   Seksi Rehabilitasi dan Pemeliharaan Seksi Rehabilitasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan kegiatan rehabilitasi, pemeliharaan dan inventarisasi kondisi sarana dan prasarana pengairan.

   Seksi Pengendalian dan Operasional Seksi Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas melakukan pengendalian pemberdayaan P3A keujruen blang dan mengikutsertakan masyarakat petani untuk

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  membangun dan operasional meningkatkan dan merehabilitasi serta memelihara jaringan tersier.

  Masing-masing Seksi oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengairan sesuai dengan bidang tugasnya.

  6. Bidang Tata Ruang Bidang Tata Ruang adalah unsur pelaksana teknis di bidang pengembangan wilayah, penataan kota dan pemanfaatan lahan/ruang. Bidang Tata Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum.Bidang Tata Ruang mempunyai tugas melakukan pengembangan wilayah, penataan kota dan pemanfaatan lahan/ruang.

  Bidang Tata Ruang mempunyai fungsi:

  a. Pelaksanaan penataan dan pemanfaatan tata ruang Kabupaten yang terintegrasi dan terarah; b. Pelaksanaan penataan dan pemanfaatan tata ruang kawasan khusus dan tertentu yang menjadi kewenangan Kabupaten; c. Pelaksanaan fasilitasi bantuan teknis penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten; d. Pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dan perdesaan;

  e. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi tata ruang;

  f. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang penataan ruang;

  g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang tata ruang; dan

h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Bidang Tata Ruang, terdiri dari : Seksi Pengembangan Wilayah

  

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  Seksi Pengembangan Wilayah mempunyai tugas melakukan pengawasan, pemantauan, evaluasi, pengendalian, pemanfaatan dan sosialisasi penataan tata ruang dan pengembangan wilayah. Seksi Penataan Kota

   Seksi Penataan Kota mempunyai tugas melakukan pengawasan, pemantauan, evaluasi, pengendalian, pemanfaatan dan sosialisasi penataan kota. Seksi Pemanfaatan Lahan/Ruang

   Seksi Pemanfaatan Lahan/Ruang mempunyai tugas melakukan fasilitasi bantuan teknis penyusunan rencana pemanfaatan lahan/ruang. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tata Ruang sesuai dengan bidang tugasnya.

C. Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Pidie Jaya

  Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan adalah Perangkat Daerah sebagai unsure pendukung Pemerintah Kabupaten di bidang pengendalian dampak lingkungan, pertamanan dan kebersihan. Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan, terdiri dari:

  a. Kepala Kantor;

  b. Sub Bagian Tata Usaha;

  c. Seksi Lingkungan Hidup;

  d. Seksi Pertamanan;

  e. Seksi Kebersihan; dan

  f. Kelompok jabatan fungsional Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan mempunya fungsi :

  a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Kantor;

  b. Penyusunan program kerja tahunan, jangkamenengah dan jangka panjang;

  c. Perumusan kebijakan, pertamanan dan kebersihan, perizinan, peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan kapasitas kelembagaan; d. Pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pertamanan dan kebersihan;

  (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2018

  e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, pertamanan dan kebersihan; f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan, pertamanan dan kebersihan; dan g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

  Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan mempunyai kewenangan:

  a. Merumuskan kebijakan operasional pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;

  b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan program pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; c. Melaksanakan kerjasama dengan institusi dan lembaga terkait lainnya dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; d. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitaslingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; e. Mengembangkan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan kapasitas lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan;

  Seksi Kebersihan dan Pertamanan;

  1. Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan, pembinaan dan pergawasan pengelolaan dan pengendalian kerusakan lingkungan, kebersihan, pertamanan dan pemakaman;

  2. Menyusun program pengendalian kerusakan lingkungan serta pengelolaan kebersihan, pertamanan dan pemakaman;

  3. Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan hidup;

  4. Melaksanakan penertiban dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD);

  5. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugasnya.

  Seksi Kebersihan;

  1. Menyelenggarakan operasional kebersihan dan pengangkutan sampah ke TPA Sampah

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  dan mengawasi seluruh tahapan pengembangan persampahan;

  2. Melaksanakan tugas pembinaan, pengawasan dan perlindungan petugas kebersihan;

  3. Melaksanakan perencanaan pengadaan, perawatan dan evaluasi kelaiakan sarana dan prasarana persampahan;

  4. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah pada lokasi TPA Sampah dengan sistem sanitary landlield;

  5. Melaksanakan tugas upaya peningkatan Pendapatan Ash Daerah (PAD);

  6. Melaksanakan program ADIPURA;

  7. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang berdasarkan dengan tugasnya.

  Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Pertamanan;

  1. Menyelenggarakan operasional pengendalian Kerusakan Lingkungan, Pertamanan dan Pemakaman serta mengawasi seluruh tahapan pengembangan Kerusakan Lingkungan, Pertamanan dan Pemakaman;

  2. Merencanakan pengembangan dan mengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH);

  3. Melaksankan tugas perumusan penetapan kebijakan pengendalian dampak perubahan iklim;

  4. Melaksanakan upaya terbentuknya kawasan tertib persampahan;

  5. Melaksanakan tugas penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana alam;

  6. Melaksanaan tugas penataan pemakaman pemda;

  7. Melaksanakan tugas program Menuju Indonesia Hijau (MIH), program Kalpataru, KEHATI dan Hutan Kota;

  8. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang berdasarkan dengan tugasnya.

6.1.3. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

  Sebagaimana ditetapkan dalam Program RB, penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

  

Tabel 6.1.

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

  Unit/Bagian yang Peran Instansi dalam Menangani No Instansi Pembangunan Bidang CK Pembangunan Bidang CK Perencanaan Rencana Induk Bidang Perencanaan

  1. Bappeda sistem/Master plan untuk semua Pembangunan Sarana sektor Bidang Cipta Karya dan Prasarana Perencanaan DED dan pembangunan prasarana dan Bidang Program, sarana cipta karya sektor : Bidang Cipta Karya

  2. Dinas PU Bangkim, PLP : Drainase, PBL,

Air minum

Perencanaan DED dan pembangunan prasarana dan Bidang Kebersihan

  3. DLH sarana cipta karya sektor : dan Pertamanan PLP : Sampah dan Limbah , PBL : Ruang Terbuka Hijau

  RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2018

Tabel 6.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya

  No. Nama SOP Instansi yang Terlibat Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP

  (1) (2) (3) (4)

  Pengembangan Permukiman

  1 Perencanaan MP/ BAPPEDA& Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana;

  2 Perencanaan DED Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Menyelenggarakan pengelolaan tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan

gedung dan lingkungan

Pengendalian tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan gedung dan lingkungan.

  3 Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Penataan Bangunan dan Lingkungan

  1 Perencanaan MP/ BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dan DLH Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana;

  2 Perencanaan DED Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dan DLH Menyelenggarakan pengelolaan tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan

gedung dan lingkungan

Pengendalian tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan gedung dan lingkungan.

  Merencanakan pengembangan dan mengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH);

  3 Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dan DLH Pengembangan Air Minum

  1 Perencanaan MP/ BAPPEDA & Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana khususnya pengembangan Air Minum;

  2 Perencanaan DED Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Menyelenggarakan pengelolaan tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan

gedung dan lingkungan

  3 Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Menyelenggarakan pengelolaan tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan

gedung dan lingkungan

  RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA 2018

  Instansi yang Tugas dan Fungsi No. Nama SOP Terlibat

  Instansi dalam SOP Pengembangan PLP

  1 Perencanaan MP/ BAPPEDA dan DLH Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana;

  2 Perencanaan DED DLH Menyelenggarakan operasional kebersihan dan pengangkutan sampah ke TPA Sampah dan mengawasi seluruh tahapan pengembangan persampahan; Menyusun program pengendalian kerusakan lingkungan serta pengelolaan kebersihan, pertamanan dan pemakaman; Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah pada lokasi TPA Sampah dengan sistem

  3 Pembangunan DLH sanitary landfill; Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan hidup; Melaksanakan upaya terbentuknya kawasan tertib persampahan;

  SOP Non-Teknis

  1 Penyuluhan DLH dan Dinas Pekerjaan Umum Melaksanakan tugas program Menuju Indonesia Hijau (MIH), program Kalpataru, KEHATI Bidang Cipta Karya dan Hutan Kota;

  2 Promosi BAPPEDA DLH dan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya

  VI- 22

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  6.1.4. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

  Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas.

  

Tabel 6.3.

Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

  Latar Belakanng Jabatan Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Pendidikan Fungsional Dinas PU Gol I: 6 orang Pria: 69 < SMA: 7 orang Jafung TBP: Gol II: 30 orang Wanita: 9 SMA: 19 orang Jafung TPL:

  Gol III: 38 orang D3: 14 orang Gol IV: 3 orang S1:29 orang S2:9 orang S3:0 orang

  Bappeda Gol I: 0 orang Pria: 23 < SMA: 0 orang Jafung TBP: Gol II: 2 orang Wanita: 13 SMA: 1 orang Jafung TPL: Gol III: 27 orang D3: 1 orang Gol IV: 7 orang S1: 23 orang

  S2: 11 orang S3: 0 orang DLH Gol I: 0 orang Pria: 7 < SMA: 0 orang Jafung TBP: Gol II: 3 orang Wanita: 3 SMA: 2 orang Jafung TPL:

  Gol III: 6 orang D3: 1 orang Gol IV: 1 orang S1: 6 orang S2: 1 orang S3: 0 orang

  Sumber: Pidie Jaya Dalam Angka 2016

  6.1.5. Analisis Kelembagaan

6.1.5.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya.Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/mengelola berbagai bidang di berbagai Dinas/Badan Dan Kantor di Kabupaten Pidie Jaya. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan

  2018 (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA

  dan lain-lain masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM semakin tahun semakin meningkat. Selain masih terbatasnya SDM bidang tertentu dan penempatan tenaga kerja yang sesuai keahlian.

  Prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dan lain-lain sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

  6.1.5.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

  Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di Kabupaten Pidie Jaya sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Untuk meningkatkan SDM dapat dilakukan melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dan lain-lain sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya. Dengan Pengembangan teknologi dan informasi dunia yang sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya. Untuk itu sangat dibutuhkan bantuan teknis berupa pelatihan, kursus dalam berbagai sektor bidang dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) masih sangat dibutuhkan.

  6.1.5.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya